Anda di halaman 1dari 2

Membangun Semangat dari Leadership

Daffa Aprillia Puan Maharani

Dalam suatu organisasi dibutuhkan pemimpin untuk mengembangkan


organisasi tersebut, pemimpin merupakan seseorang yang mempengaruhi suatu
kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan yang sama, tetapi seorang
pemimpin juga diharuskan memiliki ide yang kreatif agar dapapt memajukan
organisasi tersebut. Menjadi pemimpin dengan jiwa kepemimpinan yang tinggi
memang membutuhkan suatu proses yang panjang untuk mencapai hal tersebut,
jadi harus selalu belajar dan mengasah kemampuannya. Seorang pemimpin dapat
dikatakan berhasil jika telah berhasil membawa anggota-anggotanya ke kondisi
yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Tidak cukup hanya mempunyai ide
kreatif, tetapi juga harus bisa melihat dan memahami bagaimana kondisi atau
situasi yang dihadapi oleh anggotanya, termasuk dalam semangat yang dimiliki
anggotanya. Jika ada suatu anggota memiliki rasa kurang semangat, penyebabnya
akan menimbulkan masalah, semakin banyak anggota yang tidak semangat maka
semakin banyaknya masalah baru. Belum lagi rasa kemalasan yang tinggi
menyebabkan banyak permasalahan semakin rumit, sebenarnya semangat dan
malas itu dua kata yang berbeda. Semangat merupakan bentuk usaha dari diri
untuk mencapai suatu hal, sedangkan malas merupakan perbuatan enggan
bergerak dalam melakukan suatu hal. Dalam suatu kepemimpinan ini dibutuhkan
rasa semangat baik dari pemimpin maupun anggotanya, kepemimpinan atau yang
dalam bahasa inggris disebut dengan leadership. Kepemimpinan adalah
merupakan serangkaian dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian,
termasuk juga di dalamnya kewibawaan seseorang, untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka meyakinkan orang yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, tanpa adanya tekanan serta merasa tidak
terpaksa (Purwanto, 2006) .

Rasa kurang semangat yang dirasakan oleh anggota suatu organisasi atau
kelompok dapat berasal dari seorang pemimpin yang terlalu menuntut anggota
dengan semua program kerja yang sesuai dengan standar yang di inginkan oleh
pemimpin tersebut, karena setiap orang punya tekanan dan masalah masing-
masing, selain masalah dalam organisasi, pertemanan maupun keluargannya.
Ternyata kepemimpinan memiliki tipe-tipe, salah satunya yaitu kepemimpinan
tipe transformasional adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh pemimpin untuk
mengkoordinasi dan memberi arah kepada bawahannya yang tergabung dalam
wadah organisasi tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
(Siangan, 1997), menurut saya tipe kepemimpinan ini cocok untuk suatu
organisasi. Adapun ciri-ciri tipe atau gaya kepemimpinan transformasional
diantaranya memiliki penekanan dalam hal pernyataan tujuan atau visi dan misi
yang jelas. Menggunakan komunikasi secara efektif, dengan menampung aspirasi
dari bawahannya, pemberian rangsangan intelektual, memberikan inspirasi-
inspirasi bermanfaat bagi bawahannya, serta perhatian pimpinan terhadap
permasalahan bawahannya sehingga menimbulkan kepercayaan yang tinggi
terhadap pemimpin tersebut.

Semangat seorang anggota dapat di timbulkan dari kempemimpinan atau


leadership tersebut dengan cara menentukan tujuan bersama, kemudian berikan
pujian yang tulus dan spesifik, lalu dapat dilakukan juga dengan cara mengenal
kehidupan mereka secara pribadi dengan alasan yang jelas, kemudian berikan
masukkan yang membangun dan dapat memberikan informasi terbaru secara
berkala, serta dapat memberikan kelulasaan dalam mengerjakan sesuatu, lalu
memberikan penghargaan dan pengakuan atas hasil kerja anggota, bisa juga
dilakukan dengan memberi waktu luang untuk liburan bersama dan makan
bersama, termasuk memberikan waktu bebas untuk mengurangi stres dan
memperlakukann rekan kerja atau anggota secara hormat. Karena suatu
keberhasilan dalam proyek kerja akan mudah dicapai jika ada kerjasama yang
seimbang antara anggota dan ketua organisasi tersebut.

Daftar Pustaka

Purwanto, Ngalim, 2006, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:


Rosdakarya.

Siagan, P Sondang, 1997, Filsafat Administrasi, Jakarta: PT Toko Gunung Agung.

Anda mungkin juga menyukai