Anda di halaman 1dari 11

Nama : ulia legita

Nim : 2201012036
Mata Kuliah : Obat Tradisional
Resume Obat Tradisional
A. Mekanisme Penyusunan Formularium Fitofarmaka
1. Penetapan Komite Nasional Formularium Fitofarmaka disusun oleh Komite Nasio
nal (Komnas) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
2. Kriteria Komite Nasional
a) Tidak memiliki konflik kepentingan dan bersedia menandatangani pernyataan
bebas konflik kepentingan
b) Memiliki integritas dan standar profesional tinggi; dan
c) Menandatangani surat pernyataan kesediaan secara tertulis.
3. Tahapan Kegiatan Penyusunan Formularium Fifofarmaka
a. Kompilasi Fitofarmaka Komnas melakukan kompilasi terhadap Fitofarmaka y
ang telah mendapatkan izin edar dari BPOM.
b. Penetapan Kriteria dan Sistematika Penulisan Formularium
1) Komnas menetapkan kriteria Fitofarmaka yang dapat masuk ke dalam For
mularium Fitofarmaka.
2) Komnas menetapkan sistematika penulisan Formularium Fitofarmaka.
c. Pembahasan Teknis
1) Pembahasan teknis dilakukan oleh Komnas untuk menseleksi Fitofarmaka
yang dapat masuk ke dalam Formularium Fitofarmaka sesuai kriteria yang
telah ditetapkan.
2) Pembahasan teknis dapat melibatkan ahli ad hoc.
3) Komnas melakukan pembahasan teknis terhadap redaksional Formularium
Fitofarmaka.
d. Finalisasi Proses finalisasi mencakup beberapa kegiatan sebagai berikut:
1) Penyempurnaan redaksional Formularium Fitofarmaka hasil pembahasan t
eknis;
2) Memberikan rekomendasi daftar Fitofarmaka yang tercantum dalam Form
ularium kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat K
esehatan.
B. Kriteria Pemilihan Fitofarmaka Pemilihan Fitofarmaka dalam Formularium Fit
ofarmaka didasarkan atas kriteria sebagai berikut:
1) Memiliki izin edar dan klaim khasiat yang disetujui BPOM sebagai Fitofarmaka.
2) Memiliki khasiat dan keamanan berdasarkan bukti ilmiah sahih dan sesuai perkem
bangan ilmu pengetahuan.
3) Digunakan untuk promotif, preventif, rehabilitatif, kuratif, dan paliatif.
4) Jaminan keberlanjutan ketersediaan bahan baku di Indonesia.
5) Memiliki tingkat pembuktian (level of evidence).
C. Sistematika Penulisan Formularium Fitofarmaka
1. Ketentuan Penulisan
Ketentuan penulisan Formularium Fitofarmaka adalah sebagai berikut:
a. Sistematika penulisan penggolongan Fitofarmaka didasarkan pada kelas terapi,
terdiri dari komposisi, bentuk sediaan, dan posologi.
b. Komposisi Fitofarmaka ditulis berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia (FH
I) edisi terakhir. Jika tidak ada dalam FHI, maka dapat mengacu pada Materia
Medika Indonesia, WHO Monograph on Selected Medicinal Plants, dan Farm
akope negara lain.
c. Fitofarmaka yang berisi kombinasi ekstrak dituliskan masing-masing ekstrak b
erkhasiatnya disertai bobot masing-masing ekstrak.
2. Pengertian Umum dan Singkatan
a. Pengertian Umum
1) Fitofarmaka adalah produk yang mengandung bahan atau ramuan baha
n yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang telah dibuktik
an keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji
klinik serta bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi.
2) Formularium Fitofarmaka adalah daftar sediaan Fitofarmaka yang dapa
t digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan.
3) Penggunaan Fitofarmaka yang sesuai dengan Formularium Fitofarmak
a adalah penggunaan Fitofarmaka yang mengacu pada Formularium Fit
ofarmaka dan sesuai dengan indikasi.
b. Singkatan
Singkatan yang ada dalam Formularium Fitofarmaka dapat berupa bahasa
Indonesia maupun singkatan khusus seperti yang lazim digunakan.
D. Penerapan formularium fitofarmaka
a) Pengelolaan Fitofarmaka di Sarana Pelayanan Kefarmasian dan Sarana Pelayanan
Kesehatan Salah satu manfaat penerapan Formularium Fitofarmaka adalah sebagai
acuan untuk perencanaan dan pengadaan fitofarmaka agar tersedia di fasilitas pela
yanan kesehatan, sesuai dengan kebutuhan di masing-masing fasilitas pelayanan k
esehatan dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), dana kapitasi, APB
D dan sumber dana lainnya sesuai kewenangan. Formularium Fitofarmaka Selain
untuk penyediaan fitofarmaka melalui pemanfaatan DAK dan kapitasi tersebut di
atas, formularium fitofarmaka digunakan sebagai acuan penggunaan fitofarmaka p
ada pelaksanaan pelayanan kesehatan. Dengan demikian diharapkan pasien menda
patkan fitofarmaka yang tepat, aman, bermutu, berkhasiat, dan terjangkau.
1) Penyediaan Fitofarmaka Berdasarkan Formularium Fitofarmaka Penyediaa
n fitofarmaka di fasilitas pelayanan kesehatan mengoptimalkan penggunaa
n dana DAK, dana kapitasi, APBD dan sumber dana lainnya. Pemilihan je
nis fitofarmaka mengacu pada Formularium Fitofarmaka yang ditetapkan o
leh Menteri Kesehatan.
a. Penyediaan fitofarmaka di fasilitas pelayanan kesehatan Penyediaa
n menggunakan dana pemerintah pusat/daerah di Fasilitas Kesehata
n Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingk
at Lanjut (FKRTL) sesuai dengan fitofarmaka yang tercantum dala
m Formularium Fitofarmaka. FKTP terdiri dari Pukesmas atau yan
g setara, dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesial
is, Klinik Pratama atau yang setara, Rumah Sakit Kelas D Pratama
atau yang setara. FKRTL terdiri dari klinik utama atau yang setara,
Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.
b. Penyediaan bentuk sediaan atau kekuatan fitofarmaka mengacu pad
a Formularium Fitofarmaka, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Apabila tidak dinyatakan lain maka yang termasuk dalam se
diaan tablet/kaplet adalah sediaan obat tradisional padat ko
mpak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipi
h, silindris, atau bentuk lain, kedua permukaannya rata atau
cembung.
2) Apabila tidak dinyatakan lain maka yang termasuk dalam se
diaan kapsul adalah sediaan obat tradisional yang terbungku
s cangkang keras.
3) Apabila tidak dinyatakan lain maka yang termasuk dalam se
diaan sirup atau cairan obat dalam, adalah sediaan obat tradi
sional berupa minyak, larutan, suspensi atau emulsi, terbuat
dari serbuk simplisia dan/atau ekstrak dan digunakan sebag
ai obat dalam.
4) Apabila tidak dinyatakan lain maka yang termasuk dalam se
diaan serbuk adalah sediaan obat tradisional berupa butiran
homogen dengan derajat halus yang sesuai, terbuat dari sim
plisia atau campuran dengan ekstrak yang cara penggunaan
nya diseduh dengan air panas.
5) Apabila tidak dinyatakan lain maka yang termasuk dalam k
ekuatan sediaan adalah sesuai komposisi sediaan dalam For
mularium Fitofarmaka.
2) Penggunaan Fitofarmaka di Sarana Pelayanan Kefarmasian dan Sarana Pel
ayanan Kesehatan Fitofarmaka yang digunakan di sarana pelayanan kefar
masian dan sarana pelayanan kesehatan mengacu pada Formularium Fitofa
rmaka yang ditetapkan oleh Menteri, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Sesuai dengan indikasi penggunaan dan aturan pakai yang tercantu
m dalam Formularium Fitofarmaka.
b) Memperhatikan kontraindikasi, peringatan perhatian, efek samping
dan kombinasi dengan obat lain.
c) Perlunya monitoring pertimbangan medis.
3) Pelayanan fitofarmaka Pelayanan fitofarmaka di fasilitas pelayanan keseha
tan dilakukan oleh Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian (TTK) di sara
na pelayanan kefarmasian menggunakan daftar fitofarmaka dalam Formula
rium Fitofarmaka. Fitofarmaka tersebut dicantumkan dalam katalog elektr
onik yang ditetapkan oleh Pemerintah.
E. Pemantauan dan Evaluasi
Penerapan Formularium Fitofarmaka perlu dipantau dan dievaluasi secara teru
s menerus. Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menilai pemanfaatan Formulari
um Fitofarmaka di fasilitas pelayanan kesehatan. Pemantauan dan Evaluasi penerapan
Formularium Fitofarmaka menggunakan Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Penerap
an Formularium Fitofarmaka di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang telah disiapkan.
Melalui instrumen tersebut diharapkan dapat diidentifikasi berbagai potensi permasala
han sehingga dapat disiapkan strategi antisipasi yang efektif dalam hal peningkatan pe
nerapan Formularium. Pemantauan dan evaluasi penerapan Formularium Fitofarmaka
dapat dilakukan dengan menyampaikan Data kuesioner pemantauan dan evaluasi pene
rapan Formularium Fitofarmaka di Fasilitas Pelayanan Kesehatan diisi oleh FKTP/FK
RTL (Formulir 1) untuk disampaikan dan dilaporkan ke dinas kesehatan daerah kabup
aten/ kota setiap tahun yang dilaporkan ke dinas kesehatan daerah provinsi (Formulir
2) dan ditembuskan ke Kementerian Kesehatan c.q Direktorat Produksi dan Distribusi
Kefarmasian, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Direktorat Tata Kelola Kes
ehatan Masyarakat, Ditjen Kesehatan Masyarakat setiap bulan Januari.

REVIEW BUKU
Buku : Buku Pintar Tanaman Obat
Penerbit : Agromedia

I. Sehat Dengan Tanaman Obat

A. Khasiat dan Keunggulan Tanaman Obat

Keampuhan pengobatan herba banyak dibuktikan melalui berbagai pengalaman. Berbagai


macam penyakit yang sudah tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan Alopati (kedoktera
n), ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herba, Contohnya penyakit kanker dan kel
umpuhan . Ada pula beberapa pengalaman membuktikan dengan pengobatan herba lebih efek
tif dibandingkan dengan obat kimia. Contoh diantaranya adalah penyakit – penyakit cardiova
scular ( penyakit yang berhubungan dengan darah dan jantung) serta penyakit syaraf .
Keunggulan pengobatan herba terletak pada bahan dasarnya yang alami sehingga efek sa
mpingnya dapat ditekan semaksimal mungkin, meskipun dalam berbagai kasus dijumpai bebe
rapa orang ada yang alergi , namun alergi tersebut dapat juga terjadi pada pengobatan medis.
Beberapa kasus menunjukkan bahwa Sebagian orang alergi atau timbul penolakan terhadap o
bat-obat tertentu
Tidak dapat dipingkiri berdasarkan pengalaman obat-obatan medik sering menimbulkan e
fek samping yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit lain , sebagai berikut :
 Pengobatan rematik atau asam urat ( Gout) menimbulkan efek samping pada lambung,
ginjal dan hati
 Penggunaan obat analgetik ( penghilang rasa sakit ) dan anti piretik dalam jangka Panj
ang serta dosis yang berlebihan dapat merusak fungsi ginjal dan lever
 Obat-obat yang bersifat antibiotik , selain menimbulkan resistensi pada tubuh juga da
pat membunuh bakteri yang berguna dalam usus besar sehingga pada penggunaan jan
gka Panjang dapat merusak system pencernaan
B. Hasil Penelitian Terbaru Tentang Khasiat Tanaman Obat
Saat ini berbagai penelitian tentang tanaman obat dilakukan oleh para peneliti antara l
ain mencakup aspek budi daya, kandungan kimia dan efek farmakologis, serta pengar
uh jamur dan zat lainnya. Penelitian mengenai budi daya dilakukan peneliti dan para
akademis yang membidangi pertanian sehingga dapat menambah sumber-sumber info
rmasi yang dibutuhkan. Penelitian ini berguna karena masih banyaknya jenis- jenis ta
naman obat yang belum diketahui bagaimana cara budi dayanya secara umumnya dan
para petani Indonesia yang belum membudidayakan tanaman obat secara intensif. Pen
elitian yang dilakukan peneliti dan para akademis Kesehatan lebih meneliti kandunga
n kimiayang ada pada tanaman obat tersebut

II. Tanaman obat Penggempur Aneka Penyakit

1. Adas
Nama Ilmiah Foeniculum Vulgarae
Nama Hades (Sunda) Adas, Adas londa, Adas landi, Adhas (madura)
Daerah wala bunga (Sumba), das pedas (Aceh), -denggu-
denggu( Gorontalo
Ciri umum Tumbuh : di pegunungan, umum nya di ketinggian 1,600-2400
meter dpl , berumur Panjang. Tinggi 50-200cm , merumpun
dengan setiap rumpun terdiri 3-5 batang.
 Batang: berwarna hijau kebiruan, beralur, beruas,
berlubang dan dimemarkan mengeluarkan wangi
 Daun : Majemuk, Menyirip ganda ( sirip sempit) , letak
daun berseling, bentuk menyerupai jarum pangkal dan
ujung runcing tepian rata, memiliki seludang berwarna
putih dan seludang berselaput dan bagian atasnya
berbentuk Topi
 Bunga : Majemuk berbentuk payung, susunan 6-40
ganggang Panjang ibu ganggang bunga 5-10cm. Panjang
ganggang bunga 2-5mm
 Mahkota bunga : Kuning
 Buah : bentuk lonjong dan mempunyai rusuk. Panjang
6-10 mm dan lebar 3-4mm, buah muda berwarna hijau,
buah tua kuning kecoklatan dan bauk has aromatic yang
berasal dari minyak atsiri
Rasa buah: pedas, manis dan hangat dan seperti kamfer

Bagian yang Buah yang sudah matang , dijemur sampai kering


digunakan
Kandungan Mimyak atsiri ( Oleum Foeniculi ) 1-6%, Anetol 50-60%,
Kimia sekitar 20%, fenkon pinem , limonen, dipenten, felandren, metil
chavicol, anisaldehid, asam anisat ; serta 12%minyak lemak,
kandungan anetol menyebakan aroma yang khas dan berkhasiat
karminatif.
Akar : bergapten
Biji : stigmasterin ( serposterin)
Khasiat dan Hasil sulingan serbuk buah adas menghasilkan dua rasa yaitu
Manfaa manis dan Pahit keduanya digunakan dalam industry obat-
obatan , mengharumkan ramuan obat, bumbu untuk
memperbaiki rasa (corrigentiasaporis)

Anisaldehid bisa meningkatkan khasiat streptomycin untuk


pengobatan TBC , meningkatkan peristaltic saluran cerna ,
merangsang pengeluaran kentut (flatus), menghilangkan dinin,
mengeluarkan dahak

Minyak adas menyejukkan saluran cerna dan bekerja


menyerupai perangsang nafsu makan.
Menghancurkan batu ginjal, menurunkan Tekanan Darah, batuk
rejan, sulit tidur dan menstruasi yang tidak teratur

2. Adas Sowa

Nama Ilmiah Peucedanum graveolens B & N


Nama Adas damu, Adhas obat, dan ender ( sumatera )
Daerah
Ciri umum Berasal dari Asia Tenggara. Di Jawa ditanam pada ketinggian
10-1,200 meter dpl. Batang dapat tumbuh sampai 1.02m .
Bunganya mengeluarkan wangi saat berkembang
Buah : Rasa pedas dan pahit
Bagian yang Buah dan seluruh bagian tanaman sebagai rempah-rempah
digunakan
Khasiat dan Menghilangkan kembung perut
Manfaat

3. Adem Ati

Nama Ilmiah Litsea glutinosa ( Lour) C.D. Robins


Nama Haru batu, huru beusai, huru tangkalak, madang kapas (sunda);
Daerah adem ati, kapu ketek, nyampu wingka, wuru beling (Jawa)
Ciri umum Pohon : tinggi mencapai 10m.
Batang: berkayu dan bercabang dan berwarna kuning.
Daun ; Tunggal bentuk elips, warna hijau dan berbulu halus
Bunga : berbentuk malai dan bermahkota putih kekuningan,
Buah : bentuk bulat, buah muda berwarna hijau dan setelah tua
berwarna hitam.
Akar : Tunggang berwarna coklat muda
Bagian yang Akar, kulit, batang dan daun
digunakan
Kandungan Zat aktif alkaloid, Flavonoid, tannin, polifenol dan minyak atsiri
Kimia
Khasiat dan Zat-zat yang terkandung bersifat khas manis, pahit dan
Manfaat mendinginkan berfungsi senagai anti inflamasi, analgesic,
hemostatik
Akar : mengobati diare, diabetes, radang usus dan radang kulit
bernanah ( obat luar) obat bisul, luka berdarah, obat penenang ,
radang kulit bernanah dan radang payudara
4. Ajag

Nama Ilmiah Ardisa fuliginosa BI


Nama Kiajag dan getah ajak
Daerah
Ciri umum Tanaman perdu , tinggi mencapai 5m
Getah berwarna merah trengguli seperti damar
Bagian yang Getah dan batang
digunakan
Kandungan Getah mengandung: alja betasidol dan oxyardisol
Kimia

Khasiat dan Zat dalam getah dicampur dengan minyak kelapa dan temu
Manfaat lawak berkhasiat mengobati kudis

5. Ajeran

Nama Ilmiah Bidens pilosa Linn


Nama Ajeran, hareuga,(sunda) dan jaringan ketul 9 Jawa)
Daerah
Ciri umum Berasal dari Amerika. Tumbuh dekat air, kebun atau ladang,
halaman rumah dan pinggiran jalan di ketinggian 250-2500m
dpl. Tinggi dapat mencapai 150cm.
Batang : segi empat berwarna hijau
Daun: terbagi 3 masing-masing bentuk bulat, telur. Tepi daun
bergerigi.
Bunga bertangkai Panjang, mahkota putih dan putik berwarna
kuning
Bagian yang Seluruh bagian tanaman
digunakan
Kandungan Alkoloid polina, saponin, zat pahit, minyak atsiri dan nzat
Kimia samak
Khasiat dan Zay yang terkandung rasanya pahit, bersifat mendinginkan,
Manfaa melancarkan peredaran darah , anti inflamasi, antipiretik dan
anti septik. Berkhasiat untuk mengobati rematik, uss buntu,
wasir, demam, pencernaan tidak baik dan pilek .
Akar : berkhasiat untuk mengobati sakit gigi, bisul dan sakit
mata.

6. Akar Binasa

Nama Ilmiah Plumbago indica Linn


Nama Ceraka merah dan mehulatu
Daerah
Ciri umum Berasal dari daratan Asia. Tumbuh di padang Alang-alang,
semak belukar dan hutan kecil.
Tumbuh di ketinggian 1-1.000m dpl, Berbatang basahyang
tumbuh memanjat dengan Panjang batang 1,6 m
Bagian yang Akar, getah akar dan daun
digunakan
Kandungan Plumbagin, lumbago dan zat samak
Kimia
Khasiat dan Mencegah kelumpuhan dan prangsang kulit
Manfaat

7. Akar Gambir

Nama Ilmiah Combrentum sondaiqum Miq


Nama Akar gegambir ( sumatera) , sungsung air, dan biyit jaha
Daerah
Ciri umum Tanaman Merambat,
Daun: berbentuk bulat , telur berwarna merah tua, terutama
dibagian bawah. Ujung daun tajam dan bersisik . Panjang
mencapai 12,5cm. Letak tumbuh daun berhadapan, Rasa pahit
Bunga : warna putih
Buah : warna merah
Bagian yang Daun dan batang
digunakan
Kandungan Daun dan batang mengandung zat samak
Kimia
Khasiat dan Berkhasiat mencegah kecanduan (obat anti opium)
Manfaat

8. Akar manis

Nama Ilmiah Glycyrrhiza glabra L


Nama Akar manis
Daerah
Ciri umum Merupakan terna tahunan , tinngi mencapai 1 m.
Daun: berbentuk sayap. Panjang mencapai 7-15cm.
Bunga : muncul berkelompok di satu cabang Panjang 0,8-1,2
cm warna keunguan sampai putih kebiru- biruan
Buah : polong, berbentuk memanjang 2-3 cm dan berbiji
Bagian yang Akar
digunakan
Kandungan Glisirhisin, saponin, glikosida, likuiritin, Asprgin, umbeliferona,
Kimia glabrolida, glukosa, sukrosa, asamlikuiritat, asam
hidroksiglisirhitat, zat pahit, minyak atsiri dan asparagin
Khasiat dan Akar manis berasa manis dan mempunyai sifat khas
Manfaa menetralkan. Berfungsi sebagai ekspektoraan, anti inflamasi
dan spasmolitik.
Berkhasiat sebagai anti kolesterol, mengobati bronchitis, batuk,
mulas dan tukak lambung

9. Akar wangi
Nama Ilmiah Vetiveria zizanioders
Nama Useur(Gayo) hapias, usar (Batak) akar babau ( Minangkabau),
Daerah Akar banda ( Timor), usar ( Sunda) daraset, laraswatu
rarawestu( jawa)
Ciri umum Rumput tegak tahunan dengan tinggi 1,5-2,5 m
Batang : tegak, lunak, beruuas-ruas, warna putih
Daun : tunggal bentuk pita, Panjang , agak kaku dan berwarna
hijau sebam.
Bunga: Bentuk bulir, tumbuh diujung batang
Buah : Bentukpadi, berduri, warna putih kotor
Akar : Serabut, warna kuning, den mengeluarkan bau wangi
yang keras
Bagian yang Akar
digunakan
Kandungan Minyak atsiri , harsa dan zat pahit. Minyak akar wangi
Kimia mengandung senyawa vetiverin, vetiveron, veton dan
vetivazulen
Khasiat dan Pengsir serangga, bahan utama pembuatan minyak vetiveria
Manfaa ( minyak esensial), bahan industry kosmetik, parfum dan sabun
mandi.
Obat kumur. Obat gosok dan bahan arak obat

10. Alang- Alang

Nama Ilmiah Imperata cylindrica (L) Beauv


Nama Alalang, ilalang, lioh, belalang, bolalang, kambengan,
Daerah ambengan
Ciri umum Rumput dengan tinggi 30-180cm
Batang : bentuk rimpang, tumbuh merayap dibawah tanah,
tegak membentuk satu perbungaan yang padat. Buku-buku
berambut jarang
Daun : tunggal tumbuh tegak dengan pangkal saling menutup
dan berbentuk pita, permukaannya kasar berambut jarang dan
ujung runcing.
Bunga: majemuk, bulirmenguncup Panjang 6-28 cm. Kepala
sari berukuran 2,5 – 3,5 mm warna putih kekingangan atau
ungu. Kepala putik berbentuk bulu ayam
Buah : Bentuk padi,
Biji : berbentuk jorong, Panjang 1mm
Bagian yang Akar ( rimpang)
digunakan
Kandungan Aarundoin, isoarborinol , fernenol, silindrin, simiarenol ,
Kimia kampesterol, stigmasterol, β-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-
hidroksibenzaldehida katekol, asam klorogrnat, asam
isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam
asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, poasium
Khasiat dan Diuretic, antipiretik, sedative, astringen,
Manfaa
11. Alim

Nama Ilmiah Lepidium sativum Linn


Nama Alim ( sumatera)
Daerah
Ciri umum Panjang 3 cm, terbagi oleh sekat yang berbiji satu, warna merah
trengguli, bentuk jorong dan Panjang, terdapat selubung lender
pada biji
Bagian yang Biji
digunakan
Kandungan Mnyak kental, minyak atsiri dan myrosin
Kimia

Khasiat dan Stomakikum, peluruh haid, ekspeltoran, mengobati disentri


Manfaa Getah : otitis media

12. Andong

Nama Ilmiah Cordyline fruticosa(L)A.Cheval


Nama Bak juwang, Laklak( Aceh), kalinjuhang, si linjuang, Jiluang,
Daerah ending
Ciri umum Tanman perdu bercabang, tinggi 2-4m, ranting dengan bekas
rontok berbentuk cincin, , daun tumbuh diujung ranting, berjejal
dengan susunan spiral, tangkal berbentuk talang, daun
berbentuk lanset Panjang 1-13cm, pangkal berbentuk baji, ujung
runcing
Bagian yang Daun dan rimpang
digunakan
Kandungan Steroid, saponin dan polisakarida
Kimia

Khasiat dan Asringensia, hemostatik, anti bengkak, mengobati batuk


Manfaa darah,disentri, haidberlebihan, dan wasir berdarah

13. Anggrek Merpati

Nama Ilmiah Dendrobium crumenatum Sw


Nama Anggrek bawangg, bunga angin
Daerah
Ciri umum Tanaman epilit dipohon kenari dan pohon buah-buahan, Bunga
warna putih, wangi
Bagian yang Getah dari batang dan umbi
digunakan
Kandungan Alkaloid
Kimia

Khasiat dan Sebagai obat tetes telinga untuk radang telinga dalam ( otitis
Manfaa internal)

14. Angsana
Nama Ilmiah Pterocarpus indicus willd
Nama Angsana, sona kembang, sono kayu, sana kapur, kayu merah,
Daerah candana
Ciri umum Pohon tinggi 10-40m, Kulit batang bergetah warna merahyang
mudah kering, ujungranting berambut. Memiliki dua jenis
daunyaitu daun penumpu dan anak daun
Bagian yang Kulit kayu, Akar, getah (resin) dan daun muda
digunakan
Kandungan Kulit, daun dan biji mengandung zat pahit dan saponin
Kimia

Khasiat dan Diuretik, astringen, anti inflamsi , antipiretik


Manfaa Kulit pohon mengobati : borok, sistitis, batu ginjal, sifilis dan
obat kumur
Daun muda : antidiabetes dan obat luar ( bisul)
Getah : mengobati luka dan sariawan
Akar : memperbanyak air kencing

Nama Ilmiah Vetiveria zizanioders


Nama Useur(Gayo) hapias, usar (Batak) akar babau ( Minangkabau),
Daerah Akar banda ( Timor), usar ( Sunda) daraset, laraswatu
rarawestu( jawa)
Ciri umum Rumput tegak tahunan dengan tinggi 1,5-2,5 m
Batang : tegak, lunak, beruuas-ruas, warna putih
Daun : tunggal bentuk pita, Panjang , agak kaku dan berwarna
hijau sebam.
Bunga: Bentuk bulir, tumbuh diujung batang
Buah : Bentukpadi, berduri, warna putih kotor
Akar : Serabut, warna kuning, den mengeluarkan bau wangi
yang keras
Bagian yang Akar
digunakan
Kandungan Minyak atsiri , harsa dan zat pahit. Minyak akar wangi
Kimia mengandung senyawa vetiverin, vetiveron, veton dan
vetivazulen
Khasiat dan Pengsir serangga, bahan utama pembuatan minyak vetiveria
Manfaat ( minyak esensial), bahan industry kosmetik, parfum dan sabun
mandi.
Obat kumur. Obat gosok dan bahan arak obat

Anda mungkin juga menyukai