Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

COVID 19
DI JORONG KUBANG LANDAI KENAGARIAN SARUASO
KECAMATAN TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR
BATUSANGKAR

DI SUSUN OLEH:

WAHYU LIA RENO

RINI MUSTIKA DEWI

PUTRI MABETHA NOVA

LINCE ALDILA

MAHERISA MAHARANI

VIVI SISKA

NELI NOVIARTI

RINA

RIA OKTAVIANTI

FATIKATUL MUSYAROFAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITINGGI
TAHUN 2021

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 1


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Covid 19

Pokok Bahasan : Covid 19


Hari / Tanggal : Jumat, 15 Oktober 2021
Sasaran : Masyarakat Jorong Kubang Landai
Waktu : Pukul 14.00 WIB
Tempat : Kantor Jorong Kubang Landai

A. Latar Belakang
Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan

pada Desember 2019 di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China (Supriatna, 2020). Pada

Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi

Hubei. Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat

dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3

Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus)

(Susilo, 2020).

Wabah Covid-19 tidak hanya merupakan masalah nasional dalam suatu Negara,

tapi sudah merupakan masalah global (Syafrida, 2020). Pada bulan Juni 2020, secara

global tercatat jumlah Negara / Kawasan yang terdampak covid 19 sebanyak 216 negara,

dengan kasus terkonfirmasi 10.021.401 kasus dan kematian 499.913 kasus (Gugus Tugas

Covid 19, 2020).

COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah

dua kasus. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528

kasus dan 136 kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%,

angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara (Susilo, 2020). Pada bulan Juni 2020,

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 2


jumlah kasus positif semakin meningkat yaitu sebanyak 55.092 kasus, sembuh 23.800

kasus dan meninggal dunia 2.805 kasus. Adapun di Sumatera Barat terdapat 725 kasus

positif, 588 kasus sembuh dan 31 kasus meninggal dunia (Gugus Tugas Covid 19, 2020).

Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tanah Datar menginformasikan, tercatat

tetap 10 kasus positif di mana 6 orang sembuh, 3 orang dirawat di rumah sakit rujukan, 1

orang meninggal dunia sementara ODP 8 orang, PDP 5 orang, OTG 7 orang dan notifikasi

628 orang (Pemkab. Tanah Datar, 2020). Data yang diperoleh dari Puskesmas Tanjung

Baru, pada bulan April 2020 terdapat jumlah PPT (Pelaku Perjalanan dari Daerah

Terkonfirmasi) 121 orang, jumlah ODP (Orang dalam pemantauan) 1 Orang, jumlah PDP

(Pasien dalam pengawasan) tidak ada dan 1 orang pasien positif covid.

Covid-19 merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kedaruratan

kesehatan masyarakat. Penyebaran Covid -19 yang begitu cepat dan mematikan,

penularannya melalui kontak fisik ditularkan melalui mulut, mata dan hidung (Syafrida,

2020). Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber

transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari

pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin (Susilo,

2020)

Saat ini belum tersedia rekomendasi tata laksana khusus pasien COVID-19,

termasuk antivirus atau vaksin. Tata laksana yang dapat dilakukan adalah terapi

simtomatik dan oksigen. Rekomendasi WHO dalam menghadapi wabah COVID-19 adalah

melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau

sabun dan air, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk atau bersin,

melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai

kategori suspek. Rekomendasi jarak yang harus dijaga adalah satu meter (Susilo, 2020).

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 3


Oleh sebab itu, tindakan pencegahan terhadap jenis penyakit menular tersebut wajib

dilakukan secepat mungkin. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak

pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut. Seiring

mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke ratusan negara, Pemerintah Republik

Indonesia menerbitkan protokol kesehatan. Protokol tersebut akan dilaksanakan di seluruh

Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian Kesehatan RI

(Telaumbanua, 2020).

A. Tujuan Penyuluhan

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Jorong Kubang Landai
mengenai Covid 19 dan pencegahannya

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Mampu menjelaskan pengertian Covid 19
b. Mampu menjelaskan penyebab terjadinya Covid 19
c. Mampu menjelaskan tanda dan gejala dari Covid 19
d. Mampu menjelaskan Pencegahan dan menerapkan 3M dalam kehidupan sehari
hari guna mencegah penularan Covid 19

3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Menerapkan pendidikan dan teori sebagai wahana dalam menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang penyakit Covid 19.

b. Bagi institusi
Penyuluhan ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan masukan serta
sumbangan pemikiran bagi calon tenaga kesehatan di universitas fort de
kock, guna pencegahan dan penularan Covid 19.

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 4


c. Bagi Audiens
Penyuluhan ini dapat menjadi informasi untuk menambah pengetahuan
audiens dan dapat menerapkan 3M guna pencegahan dan penularan Covid 19.

C. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik
Covid 19
2. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Covid 19
b. Penyebab Covid 19
c. Gejala Covid 19
d. Upaya pencegahan dan penanganan Covid 19
3. Sasaran dan target
Pasien dan Keluarga Pasien Ruang Bedah
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
5. Media dan alat
a. Alat
1) LCD
2) Leaflet
3) Laptop

6. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Jumat, 15 Oktober 2021
Jam : 14.00 WIB
Tempat : Kantor Jorong Kubang Landai
D. Materi (terlampir)

E. Pengorganisasian
Moderator : Ria Oktavianti
Penyaji : Lince Aldila

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 5


Fasilitator : Rini Mustika Dewi
Obsevator : Wahyu Lia Reno
Putri Mabetha Nova
Maherisa Maharani
Vivi Siska
Neli Noviarti
Rina
Iftitathurrahmath
Notulen : Fatikatul Musyarofah

F. Pengaturan Tempat

Keterangan:
: Media

: Observer

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 6


: Notulen

: Moderator

: Presenter

: Audiens

: Fasilitator

G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
dan Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
( 5 menit )  Memperkenalkan diri,  Mendengarkan dan
anggota kelompok dan memperhatikan
pembimbing  Mendengarkan
 Menjelaskan topik
penyuluhan  Menyetujui kontrak
 Membuat kontrak waktu dan waktu
bahasa  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan kegiatan memperhatikan

Pelaksanaan  Menggali pengetahuan  Mengemukakan


( 20 menit ) audiens tentang pengertian pendapat
Covid 19.
 Memberi reinforcemen
positif pada audiens atas  Mendengarkan dan
pendapat audiens memperhatikan
 Menjelaskan materi tentang  Mendengarkan dan
Pengertian Covid 19. memperhatikan
 Menggali pengetahuan
audiens tentang penyebab  Mengemukakan

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 7


Covid 19. pendapat
 Memberi reinforcemen
positif pada audiens atas  Mendengarkan dan
pendapat audiens memperhatikan
 Menjelaskan materi  Mendengarkan dan
penyuluhan tentang : memperhatikan
Penyebab Covid 19.
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
audiens tentang Pencegahan pendapat
Covid 19.
 Memberi reinforcemen
positif pada audiens atas  Mendengarkan dan
pendapat audiens memperhatikan
 Mendengarkan dan
memperhatikan
 Menjelaskan materi tentang  Mengemukakan
Pencegahan Covid 19. pendapat

 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan


audiens tentang upaya memperhatikan
penanganan Covid 19 dan
3M
 Memberi reinforcemen  Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens

 Menjelaskan penanganan  Mengemukan


covid19 dan 3M pendapat

Penutup  Memberikan kesempatan  Memberikan


( 5 menit ) pada audien untuk bertanya pertanyaan
 Memberi reinforcement pada
audiens atas pertanyaan  Mendengarkan dan

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 8


audiens memperhatikan
 Memberikan kesempatan  Mengemukakan
audiens lain untuk memberi pendapat
pendapat
 Melengkapi atau  Mendengarkan dan
memberikan penjelasan atas memperhatikan
pertanyaan audiens  Mendengarkan dan
 Mengevaluasi dan memperhatikan serta
menyimpulkan materi ikut menyimpulkan
penyuluhan yang telah
disampaikan  Menjawab salam

 Salam penutup

LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN COVID 19

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 9


Covid-19 merupakan penyakit menular, yang berarti dapat menyebar, baik secara

langsung maupun tidak langsung, dari satu orang ke orang lain. Virus ini menyerang sistem

pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, saluran pernapasan dan paru-paru. Dimana

Resiko kematian cukup tinggi bagi orang dengan usia di atas 60 tahun, dan juga orang

dengan riwayat kondisi medis yang telah ada sebelumnya (IDSMED, 2020).

Virus Corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal yang tidak

tersegmentasi. Virus-virus corona termasuk dalam ordo Nidovirales, keluarga

Coronaviridae, dan sub-keluarga Orthocoronavirinae, yang dibagi menjadi kelompok

(marga) α, β, γ, dan δ sesuai dengan karakteristik serotipik dan genomiknya. Virus Corona

termasuk dalam genus Coronavirus dari keluarga Coronaviridae. Ini dinamai sesuai

dengan tonjolan berbentuk karangan bunga di selubung virus (Zhou, 2020).

B. FAKTOR RESIKO COVID 19


Secara umum, masyarakat rentan terhadap virus tersebut karena tidak memiliki

kekebalan terhadapnya. 2019-nCoV dapat menginfeksi individu dengan kekebalan normal

atau terganggu. Jumlah paparan terhadap virus itu juga menentukan apakah Anda terinfeksi

atau tidak. Jika Anda terpapar sejumlah besar virus, Anda mungkin jatuh sakit walaupun

fungsi kekebalan tubuh Anda normal. Untuk orang dengan fungsi kekebalan yang buruk,

seperti orang tua, wanita hamil atau orang dengan gangguan hati atau ginjal, penyakit ini

berkembang relatif cepat dan gejalanya lebih parah.

Faktor dominan yang menentukan apakah seseorang terinfeksi atau tidak adalah

peluang untuk terpapar virus tersebut. Jadi, tidak dapat disimpulkan bahwa kekebalan yang

lebih baik akan menurunkan risiko seseorang untuk terinfeksi. Anak-anak memiliki lebih

sedikit kemungkinan terpapar dan dengan demikian kemungkinan terinfeksinya lebih

rendah. Namun, dengan jumlah paparan yang sama, orang lanjut usia, orang dengan

penyakit kronis atau fungsi kekebalan yang terganggu akan lebih mungkin terinfeksi virus

(Zhou, 2020).

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 10


Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease Control and

Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu rumah dengan pasien COVID-

19 dan riwayat perjalanan ke area terjangkit. Berada dalam satu lingkungan namun tidak

kontak dekat (dalam radius 2 meter) dianggap sebagai risiko rendah. Tenaga medis

merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi tertular. Di Italia, sekitar 9% kasus

COVID-19 adalah tenaga medis. Di China, lebih dari 3.300 tenaga medis juga terinfeksi,

dengan mortalitas sebesar 0,6% (Susilo, 2020).

COVID-19 jarang menginfeksi anak-anak, dan biasanya hanya menunjukkan

gejala ringan jika terjangkit. Hanya 2% dari total kasus berusia di bawah 18 tahun. Dari

total tersebut, kurang dari 3% yang berubah menjadi semakin parah / fatal. Orang-orang

yang berusia lanjut beresiko dua kali lebih parah saat terjangkit COVID-19. Kebanyakan

penyakit yang disebabkan oleh coronavirus biasanya berpengaruh ringan, khususnya bagi

anak-anak dan orang dewasa dengan usia produktif (IDSMED, 2020).

C. PENULARAN COVID 19
a. Penularan terjadi melalui mata, hidung, dan mulut, via tetesan kecil yang tercipta saat

batuk ataupun bersin.

b. Kontak jarak dekat dengan orang yang terinfeksi.

c. Kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, objek, ataupun barang-barang pribadi.

Sejauh ini belum ada bukti yang mengarah kepada pernyataan pernyataan bahwa

coronavirus menular melalui makanan (IDSMED, 2020).

Virus corona umum terutama menginfeksi orang dewasa atau anak-anak yang

usianya lebih tua, menyebabkan flu biasa. Beberapa turunannya dapat menyebabkan diare

pada orang dewasa. Virus-virus ini sebagian besar ditularkan melalui percikan (droplet),

dan juga dapat menyebar melalui rute penularan kotoran dan mulut (fecal-oral). Insiden

infeksi virus corona lazim terjadi di musim dingin dan musim semi. Masa inkubasi untuk

virus corona biasanya 3 sampai 7 hari. Penularan covid-19 dapat terjadi melalui :

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 11


a. Penularan percikan pernapasan: Ini adalah cara utama penularan kontak langsung.

Virus ditularkan melalui percikan-percikan yang muncul saat pasien batuk, bersin, atau

bicara, dan orang-orang yang rentan mungkin terinfeksi setelah menghirup

percikanpercikantersebut.

b. Penularan kontak tidak langsung: Virus ini bisa ditularkan melalui kontak tidak

langsung dengan orang yang terinfeksi. Percikan yang mengandung virus tersimpan di

permukaan suatu benda, yang mungkin disentuh oleh tangan. Virus dari tangan yang

terkontaminasi mungkin terbawa ke saluran mukosa di mulut, hidung, dan mata orang

tersebut dan membuatnya terjangkit.

c. Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien terkonfirmasi, menandakan

adanya kemungkinan penularan fecal-oral. Penularan aerosol: Ketika percikan-percikan

bertahan di udara dan kehilangan kandungan air, patogennya tertinggal dan membentuk

inti percikan (yaitu aerosol). Aerosol-aerosol ini dapat terbang ke lokasi yang jauh,

mengakibatkan penularan jarak jauh. Cara penularan ini disebut penularan aerosol.

Belum ada bukti yang menunjukkan virus corona baru ini dapat ditularkan melalui

aerosol. Aerosol adalah partikel-partikel kecil atau percikan yang tergantung di udara

yang bisa ditularkan melalui udara. Secara umum aerosol dianggap diameternya lebih

kecil daripada 5 μm, dan patogen yang dibawa oleh aerosol masih memiliki

kemampuan menularkan setelah beterbangan dalam jarak jauh.

d. Penularan dari ibu ke anak: Anak dari ibu yang terjangkit covid-19 terkonfirmasi

memiliki hasil positif ketika dilakukan tes usap tenggorokan 30 jam setelah lahir. Ini

menandakan bahwa virus corona baru mungkin bisa menyebabkan infeksi neonatal

melalui penularan ibu ke anak, tapi penelitian dan bukti sains masih diperlukan untuk

mengonfirmasi rute ini. (Zhou, 2020).

Penularan kontak merujuk pada penularan patogen melalui kontak langsung

maupun tidak langsung lewat benda-benda yang membawa patogen.

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 12


a. Kontak langsung: Patogen ditularkan melalui kontak langsung mukosa atau kulit

dengan pembawa yang terinfeksi.

1) Darah atau cairan berdarah memasuki tubuh melalui membran mukosa atau kulit

yang terluka (terutama virus)

2) Penularan akibat kontak dengan sekresi yang mengandung patogen tertentu,

biasanya untuk infeksi bakteri, virus, parasit, dll.

b. Kontak tidak langsung: Patogen ditularkan melalui benda atau manusia yang

terkontaminasi. Patogen penyakit menular yang berhubungan dengan pencernaan

biasanya ditularkan melalui kontak tidak langsung.

c. Patogen-patogen penting lainnya ditularkan melalui kontak tidak langsung: MRSA

(Staphlococcus aureus yang resisten terhadap benzoxazole/methicillin), VRE

(enterococcus yang resisten terhadap vancomycin), Clostridium difficile.

D. MANIFESTASI KLINIS/ TANDA GEALA COVID 19


Gejala ringan didefinisikan sebagai pasien dengan infeksi akut saluran napas atas

tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa sputum),

anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala. Pasien tidak

membutuhkan suplementasi oksigen. Pada beberapa kasus pasien juga mengeluhkan diare

dan muntah. Pasien COVID-19 dengan pneumonia berat ditandai dengan demam,

ditambah salah satu dari gejala: (1) frekuensi pernapasan >30x/menit (2) distres pernapasan

berat, atau (3) saturasi oksigen 93% tanpa bantuan oksigen. Pada pasien geriatri dapat

muncul gejala-gejala yang atipikal (Susilo, 2020).

Coronavirus memiliki gejala-gejala seperti demam, batuk dan sesak napas. Gejala

coronavirus memiliki kemiripan dengan flu biasa dan timbul 2-14 hari setelah terpapar

dengan orang yang terjangkit. Tingkat keparahan penyakit dapat berbeda-beda di setiap

orang, dari gejala ringan hingga gejala parah. Hampir 80% orang yang terjangkit hanya

memperlihatkan gejala ringan, dan sembuh dalam waktu 2 minggu. Hampir seluruh gejala

yang timbul dapat disembuhkan dengan jenis perawatan yang tepat (IDSMED, 2020).

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 13


Awal terjangkitnya pasien dengan COVID-19 terutama termanifestasi sebagai

demam, tapi beberapa pasien mungkin tidak mengalami demam dan hanya merasakan

menggigil serta gejala-gejala sakit pernapasan, yang dapat muncul bersamaan dengan batuk

kering yang ringan, rasa lelah, kesulitan bernapas, diare, dll Meskipun demikian,

kemunculan pilek, dahak atau sputum, dan gejala-gejala lainnya jarang terjadi. Pasien

mungkin mengalami kesulitan bernapas secara bertahap. Pada kasus yang berat, penyakit

ini dapat memburuk dengan cepat, mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan akut,

syok septik, asidosis metabolik ireversibel, dan gangguan koagulasi hanya dalam hitungan

hari. Beberapa pasien awalnya merasakan gejala ringan tanpa demam. Kebanyakan pasien

memiliki prognosis yang baik, meskipun beberapa berubah menjadi sakit kritis dan kadang

menjadi fatal (Zhou, 2020).

Kriteria klinis untuk pelepasan dan pemindahan pasien Corona dari karantina:

1) Kondisi pasien stabil dan demam yang dirasakan sudah mereda/berkurang.

2) Pencitraan paru menunjukkan peningkatan yang signifikan tanpa tanda disfungsi

organ.

3) Pasien memiliki pernapasan ynag stabil, kesadaran yang jernih, bicara tidak terganggu,

diet normal dan suhu tubuh selama lebih dari 3 hari. Gejala pernapasan telah membaik

secara signifikan, dan dua tes berturut-turut untuk asam nukleat patogenik pernapasan

negatif (setidaknya satu hari di antara tes) (Zhou, 2020).

E. PENCEGAHAN
Jika Anda mengalami demam, batuk, atau sakit tenggorokan, jangan panik. Jaga

diri Anda dengan cara :

a. Hirup uap air hangat 2-3 kali sehari untuk menghilangkan hidung tersumbat

b. Kunjungi dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik

c. Minum air dan istirahat secukupnya

d. Konsumsi obat-obatan hanya sesuai saran dokter

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 14


e. Cegah penyebaran virus dengan sering mencuci tangan dan selalu memakai masker

serta menjaga jarak serta hindari keramaian

COVID-19 merupakan penyakit yang baru ditemukan oleh karena itu pengetahuan

terkait pencegahannya masih terbatas. Kunci pencegahan meliputi pemutusan rantai

penularan dengan isolasi, deteksi dini, dan melakukan proteksi dasar.

a. Vaksin

Salah satu upaya yang sedang dikembangkan adalah pembuatan vaksin guna membuat

imunitas dan mencegah transmisi

b. Deteksi dini dan isolasi

Seluruh individu yang memenuhi kriteria suspek atau pernah berkontak dengan pasien

yang positif COVID-19 harus segera berobat ke fasilitas kesehatan. Pada tingkat

masyarakat, usaha mitigasi meliputi pembatasan berpergian dan kumpul massa pada

acara besar (social distancing.

c. Hygiene, cuci tangan dan disinfeksi

Melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau
sabun dan air, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk atau bersin,
melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai
kategori suspek. Rekomendasi jarak yang harus dijaga adalah satu meter. Membersihkan
tangan dapat dilakukan dengan hand rub berbasis alkohol atau sabun dan air. Hindari
menyentuh wajah terutama bagian wajah, hidung atau mulut dengan permukaan tangan.
Ketika tangan terkontaminasi dengan virus, menyentuh wajah dapat menjadi portal masuk

DAFTAR PUSTAKA

Dachi, RA. 2016. Manajemen Puskesmas. Medan. Universitas Sari Mutiara Gugus Tugas Covid
19. 2020. Data Sebaran Covid. https://covid19.go.id/

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 15


Gugus Tugas Covid 19. Standar Alat Pelindung Diri (APD) untuk Penanganan Covid 19 di
Indonesia. https://covid19.go.id/

IDSMED. 2020. COVID-19 Tips Hadapi Tanpa Kekhawatiran dan Tetap WOWsome!. Jakarta. PT
IDS Medical Systems Indonesia

Kemenkes RI. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Jakarta. Dirjen
Pencegahan dan Pengendalian penyakit

Lakshmi, A. 2020. A study on personal protective equipment use among health care providers,
Tamil Nadu. Int J Community Med Public Health. 2018 May;5(5)

Morais, TH. 2015. Factors influencing adherence to standard precautions among nursing
professionals in psychiatric hospitals. Rev Esc Enferm USP. 2015 49(3):473-480

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta

Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta. Rineka Cipta

Rosyanti, L. 2020. Dampak Psikologis dalam Memberikan Perawatan dan Layanan


Kesehatan Pasien COVID-19 pada Tenaga Profesional Kesehatan. ISSN: 2083-0840|e-
ISSN: 2622-5905 Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

Supriatna, Eman. 2020. ―Wabah Corona Virus Disease (Covid 19) Dalam Pandangan Islam.‖SALAM: Jurnal
Sosial dan Budaya Syar-i 7(6): 12.

Susilo, A. 2020. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam
Indonesia | Vol. 7, No. 1 | Maret 2020

Syafrida. 2020. Bersama Melawan Virus Covid 19 di Indonesia. FSH UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Vol. 7 No. 6 (2020), pp. 495-508

Wang, X., Zhang, X., & He, J. 2020. Challenges to the system of reserve medical supplies for
public health emergencies: reflections on the outbreak of the severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) epidemic in China. Biosci Trends, 14(1), 3-8

———. 2020b. ―Rational Use of Personal Protective Equipment for Coronavirus Disease 2019
( COVID-19 ).‖ Who 2019(February): 1–7.

Zhou,W. 2020. Buku Panduan Pencegahan Corona Virus. Guangzhou Medical University

-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 16


-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 17
-Profesi NERS( Khusus) 2021 FDC| 18

Anda mungkin juga menyukai