TENTANG
“EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DENGAN
MAS CITA JAJAR KERTAS DAN PENTINGNYA VAKSINASI”
OLEH :
A. Latar Belakang
Coronavirus Disease 2019 atau yang lebih dikenal dengan COVID-19
merupakan jenis baru dari virus Corona yang diberi nama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) (Gorbalenya et al.,
2020). Virus ini diidentifi kasikan pertama kali di Kota Wuhan, Cina, pada
akhir tahun 2019 (Evans, 2020) yang menyerang sistem pernapasan manusia
baik anak-anak hingga dewasa dan orang tua (Anhusadar, 2020).
Virus ini dapat menular secara mudah melalui droplet (percikan) yang
keluar pada saat berbicara, bersin, dan batuk dari orang yang terinfeksi virus
COVID-19. Selain itu, virus ini juga dapat menular melalui kontak erat dengan
konfi rm positif COVID-19, seperti sentuhan fi sik secara langsung;
bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain (Singhal, 2020).
Gejala gangguan kesehatan yang biasanya muncul jika terinfeksi virus ini
seperti flu biasa, batuk, pilek, demam diatas 37,50C hingga gejala komplikasi
berat seperti, sesak nafas dan pneumonia hingga dapat menyebabkan kematian
yang biasanya disertai dengan penyakit kronis bawaan seperti kardiovaskular
dan diabetes (Huang et al., 2020). Tanda lainnya pada organ vital umumnya
terlihat stabil, namun jika dilakukan tes darah biasanya menunjukkan jumlah
sel darah putih (leukopenia dan limfositopenia) yang relatif rendah (Hui et al.,
2020). Selain gejala gangguan kesehatan yang terlihat, sebagian kasus
seringkali menunjukkan tanpa gejala atau yang lebih dikenal dengan Orang
Tanpa Gejala/OTG (Zimmermann & Curtis, 2020). Jumlah kasus suspek, kasus
probable, kontak erat, dan kasus konfi rmasi positif COVID-19 di seluruh
Indonesia semakin bertambah temasuk wilayah Jawa barat, khususnya
Kabupaten Bandung. Data yang diambil dari Pusat Informasi & Koordinasi
COVID-19 (2020) pemerintah Jawa Barat dan Satuan Tugas Penanganan
COVID-19 Republik Indonesia (2020), terdapat 18.638 kasus baru yang
terkonfi rmasi positif COVID-19 dengan 7.343 (4,3%) orang yang terkonfi
rmasi meninggal dunia. Provinsi Jawa Barat menempati urutan kedua kenaikan
kasus tertinggi sebesar 137,8% (707 vs. 1.681) dibandingkan provinsi DKI
Jakarta yang menempati urutan pertama kenaikan kasus tertinggi sebesar
36,9% (4.067 vs. 5.568). Khusus untuk Kabupaten Bandung sendiri
berdasarkan data yang didapatkan dari Pusat Informasi & Koordinasi COVID-
19 Gugus Tugas Kabupaten Bandung (2020), jumlah orang yang terkonfi rmasi
positif COVID-19 hingga akhir Agustus 2020 mencapai lebih dari 400 orang.
Desa Bojongsoang menjadi penyumbang kasus terkonfi rmasi positif yang
cukup banyak hingga mencapai 30% dari total kasus positif di Kabupaten
Bandung pada bulan Agustus 2020. Sehingga, dari data tersebut terlihat bahwa
rantai penyebaran virus COVID-19 masih belum sepenuhnya terputus yang
terlihat dari bertambahnya jumlah positif COVID-19 khususnya di Kabupaten
Bandung dan Provinsi Jawa Barat pada umumnya. Selain itu, pada pertengahan
Juni 2020, berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 43 tahun 2020
berlaku kebijakan “Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)” berupa pelaksanaan
Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) pasca pelaksanaan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Pusat. Untuk itu diperlukan adanya tambahan sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan virus COVID-19 dan
kebijakan AKB tersebut (Irawan et al., 2020; Prayitno et al., 2020;
Wikantiyoso et al.,2020). Berdasarkan hal tersebut, diperlukan upaya dalam
menekan penyebaran virus COVID-19.
Salah satunya adalah dengan melakukan edukasi dan sosialisasi melalui
penyampaian informasi tentang bagaimana cara memulai untuk hidup sehat
sehingga terhindar dari virus COVID-19 (Razi et al., 2020; Sufi yanto et al.,
2020). Salah satu media edukasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi adalah power point yang informatif, animatif, dan mudah dipahami.
Harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi pengingat agar
masyarakat setiap saat melakukan perilaku hidup bersih sebagai upaya
mencegah penyebaran virus COVID-19.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit masyarat di
wilayah puskesmas siwalankerto mampu mengetahui tentang Covid-19 dan
melakukan tindakan pencegahan pengendalian Covid-19.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit masyarat di
wilayah puskesmas siwalankerto mampu menyebutkan dan melakukan :
- Pengetahuan umum Covid-19.
- Pencegahan covid dengan “MAS CITA JAJAR KERTAS”.
- Pentingnya vaksinasi
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Metode yang digunakan Ceramah dan Tanya Jawab
E. Media
Leaflet
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan pada masyarat di wilayah
puskesmas siwalankerto.
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Masyarat di wilayah puskesmas siwalankerto antusias terhadap materi
penyuluhan.
b. Masyarakat di wilayah puskesmas siwalankerto tidak meninggalkan
tempat penyuluhan di puskesmas siwalankerto surabaya.
c. Masyarakat di wilayah puskesmas siwalankerto mengajukan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Masyarakat di wilayah puskesmas siwalankerto mengetahui dan mampu
menyebutkan kembali tentang hal apa yang dapat digunakan untuk
pencegahan dan pengendalian covid-19.
G. Kegiatan Penyuluhan
2. 15 menit Pelaksanaan :
a. Memberikan penjelasan a. Memperhatikan
tentang covid-19 b. Memperhatikan
b. Mendemonstrasian tentang c. Bertanya dan menjawab
pencegahan 5 M dan pertanyaan yang diajukan
pengendalian penularan covid- d. Memperhatikan
19.
c. Memberikan penjelasan
tentang pentingnya vaksinasi
d. Memberikan kesempatan pada
klien untuk bertanya.
e. Menjawab pertanyaan klien
3. 3 menit Evaluasi :
a. Memberikan evaluasi secara a. Menjawab pertanyaan
lisan bersama masyarakat di b. Memperhatikan
wilayah puskesmas
siwalankerto.
b. Memberikan salam penutup.
MATERI PENYULUHAN
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang
yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan
tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker.
I. Penanganan Covid-19
Jika hasil tes pemeriksaan Covid-19 positif, tetap tenang dan jangan panik.
Laporkan diri ke posko KLB Dinas Kesehatan masing-masing kota atau ke
PKM kecamatan sesuai tempat tinggal. Petugas surveilans dari PKM
kecamatan akan mendata dan mengevaluasi kondisi pasien. Jika gejala yang
dirasakan ringan, dokter akan memberikan obat-obatan simptomatik untuk
meredakan gejala dan menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
(Shihab, 2020).
J. Komplikasi Covid-19
Komplikasi yang paling utama yang ada pada pasien COVID-19 adalah
ARDS, tapi tidak hanya ARDS, melainkan dapat terjadi komplikasi lain
daintaranya (Susilo et al, 2020).
1) Gangguan Ginjal Akut
2) Jejas Kardiak
3) Disfungsi Hati
4) Dan Pneumotoraks.
5) Syok Sepsis
6) Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID)
7) Rabdomiolisis
8) Pneumomediastinum
Menurut (KEMENKES RI, 2020) komplikasi terdiri atas beberapa jenis
sebagai berikut.
1. Komplikasi Akibat Penggunaan Ventilasi Mekanik Invasif (IMV) Yang
Lama.
2. Ventilator-Associated Pneumonia (VAP).
3. Tromboemboli Vena.
4. Catheter-Related Bloodstream.
5. Stres Ulcer Dan Pendarahan Saluran Pencernaan.
6. Kelemahan Akibat Perawatan di ICU.
7. Komplikasi Lainnya Selama Perawatan Pasien.
PENTINGNYA VAKSINASI
A. Definisi
Vaksinasi adalah pemberian vaksin dalam rangka menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga apabila suatusaat terinfeksi dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan
Vaksin adalah produk yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau
bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan
kekebalan yang spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Vaksin bukanlah obat, vaksin mendorong pembentukan kekebalan
spesifik tubuh agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
B. Tujuan
a. Mencegah tubuh tidak terinfeksi covid-19.
Salahsatu alasan utama mengapa vaksin covid penting adalah mencegah
tubuh tidak terinfeksi covid-19
b. Mencegah complikasi covid-19.
Saat covid-19 masuk ke tubuh, virus ini bisa menyebabkan berbagai
macam komplikasi yang mengancam nyawa seperti
- Pneumonia
- Sindrom gangguan pernapasan akut
- Gagal hati akut
- Gagal jantung akut
- Gagal ginjal akut
- Syok septik
- Penggumpalan darah
- Phabdomyolysus (rusaknya otot dan matinya jaringan tubuh )
c. Melindungi orang di sekitar dari covid-19
d. Mencegah penularan covid-19 dari pasien virus corona.
Dengan memvaksinasi pasien covid-19, virus yang ada di dalam
tubuhnya dianggap tidak akan menular
e. Membantu ciptakan antibody untuk melawan covid-19
f. Menghentikan pandemic.
Saat vaksin covid diedarkan dan vaksin sudah disuntikkan menyeluruh
pada sasaran, dan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Kemungkinan
pandemic virus corona dapat dihentikan
g. Keamanan vaksin sudah terbukti
Semua vaksin yang diedarkan ke masyarakat sudah melalui keamanan
dan efektivitas yang ketat, berbagai uji klinik pun sudah dilakukan untuk
mengukur tingkat keamanannnya. 6 vaksin yang sudah mendapat
persetujuan :
1. Moderma
Memiliki efektifitas sebesar 94,5%
2. Biofarma
PT Bio Farma merupakan produsen vaksin dalam negeri
3. Astrazaneca
Uji coba dilakukan Astra Zaneca dan Universitas Oxford
menunjukkan vaksin virus corona produksinya memiliki keefektifan
rata-rata 70%. Dianggap mudah untuk didistribusikan karena tidak
perlu disimpan pada suhu yang dingin. Vaksin dibuat dari versi lemah
virus flu biasa dari simpanse yang telah dimodifikasi tidak tumbuh pada
manusia
4. Sinopharma
Sinopharm mengklain individu yang melakukan vaksin telah
melakukan perjalanan ke lebih dari 150 negara dan saat ini belum ada
kasus temuan infeksi. Vaksin ini masuk kedalam lima dari vaksin cina
yang melakukan uji klinis di luar negeri
5. Pfizer dan biontech
95% efektif pada virus corona dan tidak menimbulkan resiko
masalah keamanan.
6. Sinovac
Vaksin aman tetapi hanya menghasilkan respon imun yang
moderat dengan tibfkat antibody yang dihasilkan oleh pasien yang pulih
dari covid-19
7. Minim rasa sakit dan tidak nyaman
Beberapa orang mungkin takut bahwa vaksin akan mengundang
rasa sakit dan tidak nyaman setelahnya. Namun hamper semua rasa
tidak nyaman atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bersifat
ringan dan temporer. KIPI yang parah jarang terjadi
Meja 2 (screaning)
- petugas melakukan amannesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk
melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta
(komorbid)
- skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi atau lembar skrining
- peserta menandatangani inform consent
Meja 3
- petugas memberikan vaksinasi secara intra muscular sesuai prinsip
penyuntikan aman
- petugas memasukkan nama vaksin dan nomor batch vaksin yang diberikan
kepada sasaran pada aplikasi pcare
Meja 4
- petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi p care
- bagi sasaran yang ditunda pemberian vaksinasinya dilaporkan dan
dijadwalkan ulang melalui aplikasi pcare
- sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI
- petugas memberikan penyuluhan tentang 3 M dan vaksinasi Covid 19
- peserta mendapat kartu vaksinasi elektronik
Abidin, Zaenal, Afni Yanti & Indra Zulfayanto At All. 2021. Peningkatan
Kualitas Kesehatan Masyarakat Untuk Pencegahan Penyebaran COVID-19
Di Masa Pandemi. Malang: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 | No. 1 |
2021 | Hal. 41-46.
Ariani, Dinda Mustika. 2020. Penyuluhan Pencegahan Virus Covid-19 Pada
Remaja. Palembang: Universitas Bima Dharma.
Caesaron, Dino, Sheila Amalia Salma & Murman Dwi Prasetyo At All. Edukasi
dan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 melalui Media
Poster di Desa Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Malang : Universitas
Merdeka Malang.
Jaji. 2020. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leaflet Terhadap
Pengetahun Warga Dalam Pencegahan Penularan COVID 19. Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Nahdliyyah, Ade Irma & Jihan Febrina Adella. 2021. Upaya Pencegahan
Penularan Covid-19 Dengan Melakukan Batuk Yang Benar Dan Kebersihan
Cuci Tangan Di Komunitas Keluarga. Pekalongan: Jurnal ABDIMAS Vol.2
No.2 Edisi Juli 2021.
Prasetyo, Wijar, Hendro Djoko Tjahjono & Siska Christianingsih. 2021.
Penyuluhan Tentang COVID-19 Dan Diabetes Mellitus : Keep Comunity
Safe Bagi Masyarakat Lucnab Barangay Baguio City Philiphines. Surabaya:
Stikes William Booth Surabaya.
Purwaningrum, Ratna, Alif Rizky Hafizhdillah & Akhmad Kheru At All. 2021.
Penyuluhan Pencegahan Virus Corona Dengan Mematuhi Protokol
Kesehatan. Malahayati: Jurnal Kreativitas Pengabdian Masyarakat P-ISSN:
2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 4 NOMOR 1 TAHUN 2021]
HAL 200-206.
Ratnawati, Riska, Afifah Nur D & Anggie Nur Andhini At All. 2021. Penyuluhan
Tentang Covid-19 Dengan Pemanfaatan Media Poster Pada Masyarakat.
Madiun: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun NO.
ISSN: 2615-2118.
Zulfa, Ilil Maidatuz & Fitria Dewi Yunitasari. 2021. Edukasi Generasi Muda Siap
Vaksinasi Covid-19. Surabaya: Jurnal Asta (Abdi Masyarakat Kita) Vol. 01
No. 02, Juli 2021.
LAMPIRAN LEAFLET
DOKUMENTASI