Anda di halaman 1dari 11

MANUSKRIP

EFEKTIVITAS PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN


HIPERTENSI DI DESA KOPER KECAMATAN KRESEK KABUPATEN
TANGERANG

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Ketua        : Muhammad Ilham Jauhari (1102016128)

Anggota    : Adelia Evita Lestari (1102017003)

Khadidjah Hania BSA (1102017122)

Muhamad Farhan Nabil (1102017143)

Thasya Ratu Renalita (1102017229)

Pembimbing:

dr. Siti Maulidya Sari, Mm. Epid, Dipl.DK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 5 DESEMBER 2022 - 7 JANUARI 2023
EFEKTIVITAS PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN
HIPERTENSI DI DESA KOPER KECAMATAN KRESEK KABUPATEN
TANGERANG
Muhammad Ilham Jauhari1, Adelia Evita Lestari1, Khadidjah Hania BSA1, Muhamad
Farhan Nabil1, Thasya Ratu Renalita1, Siti Maulidya Sari2
1
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
2
Dosen Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
ABSTRAK
Pendahuluan: Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 34,11%.
Dalam satu tahun terakhir terdapat peningkatan kasus hipertensi di Puskesmas Kecamatan
Kresek dari bulan Maret 2022 sebanyak 253 kasus menjadi 490 kasus pada bulan
November 2022. Hipertensi merupakan penyakit dengan multifaktor, salah satunya dengan
kurangnya pengetahuan tentang hipertensi. Terdapat beberapa penelitian yang
membuktikan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan
pengendalian tekanan darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan terhadap
peningkatan pengetahuan hipertensi
Metode: Rancangan penelitian ini merupakan Pre–eksperimen dengan rancangan one
group pre-post test. Sampel diambil secara consecutive sampling. Sampel penelitian ini
yaitu warga Desa Koper dengan jumlah 57 orang yang diambil dengan Teknik
pengambilan sampel consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil: Dari penelitian ini, sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan hasil 11 responden
(19,3%) memiliki pengetahuan yang baik mengenai hipertensi sedangkan setelah
dilakukan penyuluhan didapatkan hasil 48 responden (84.2%) memiliki pengetahuan baik.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil, penyuluhan efektif dalam meningkatkan pengetahuan
hipertensi pada responden di Desa Koper, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.

Kata Kunci: Penyuluhan, Pengetahuan, Hipertensi


THE EFFECTIVENESS OF COUNSELING ON INCREASING KNOWLEDGE OF
HYPERTENSION IN KOPER VILLAGE, KRESEK DISTRICT, TANGERANG
DISTRICT
Muhammad Ilham Jauhari1, Adelia Evita Lestari1, Khadidjah Hania BSA1, Muhamad
Farhan Nabil1, Thasya Ratu Renalita1, Siti Maulidya Sari2
1
Department of Public Health Sciences, Faculty of Medicine, University of YARSI
2
Lecturer in the Department of Public Health, Faculty of Medicine, YARSI University
ABSTRACT
Introduction: The prevalence Indonesia of hypertension in 2018 reached 34.11%. In the
past year there has been an increase in cases of hypertension at the Kresek District Health
Center from March 2022 as many as 253 cases to 490 cases in November 2022.
Hypertension is a multifactorial disease, one of which is a lack of knowledge about
hypertension. There are several studies that prove that there is a relationship between
knowledge about hypertension and blood pressure control.
Objective: This study aims to determine the effectiveness of counseling on increasing
knowledge of hypertension
Method: The design of this study was a pre-experimental design with one group pre-post
test. Samples were taken by consecutive sampling. The sample of this research is Koper
Village residents with a total of 57 people taken by consecutive sampling technique. Data
analysis used the Wilcoxon test.
Result: From this study, before the counseling was carried out, the results showed that 11
respondents (19.3%) had good knowledge about hypertension, while after the counseling
was carried out, the results showed that 48 respondents (84.2%) had good knowledge.
Conclusion: Counseling was effective in increasing the knowledge of hypertension among
respondents in Koper Village, Kresek District, Tangerang Regency.
Keywords: Counseling, Knowledge, Hypertension
EFEKTIVITAS PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN
HIPERTENSI DI DESA KOPER KECAMATAN KRESEK KABUPATEN
TANGERANG
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan
darah di arteri meningkat. Hipertensi juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan tekanan
darah, dimana sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastoliknya di atas 90 mmHg.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk
mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai
penyebab yang spesifik (Ramdhani, 2014).
World Health Organization (WHO) mengestimasi saat ini prevalensi hipertensi
secara global sebesar 22% dari total jumlah penduduk dunia. Dari jumlah penderita
tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap
tekanan darah yang dimiliki. Prevalensi hipertensi tertinggi sebesar 27% terdapat di
wilayah Afrika dan Asia Tenggara berada di posisi ke-3 dengan prevalensi sebesar 25%
terhadap keseluruhan total penduduk. (World Health Organization, 2019). Secara nasional
prevalensi hipertensi menunjukan kecenderungan peningkatan dari tahun 2007 hingga
tahun 2018. Prevalensi hipertensi pada tahun 2007 sebesar 31,7% dan pada tahun 2018
sebesar 34,11% (Kemenkes RI. 2019). Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi penyakit
hipertensi di Provinsi Banten adalah sebesar 29,47%. Dari data yang diterbitkan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2019, Kabupaten Tangerang menjadi salah
satu kabupaten/kota dengan jumlah kasus hipertensi tertinggi pada tahun 2019 dengan
jumlah kasus 622.060 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Banten. 2020). Puskesmas
Kecamatan Kresek yang merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Tangerang yang
mengalami peningkatan kasus hipertensi dalam satu tahun terakhir. Berdasarkan data
Puskesmas Kecamatan Kresek terjadi peningkatan kasus hipertensi dari bulan Maret 2022
sebanyak 253 kasus menjadi 490 kasus pada bulan November 2022 (Dinas Kesehatan
Provinsi Banten. 2020).
Hipertensi merupakan penyakit dengan multifaktor yang dibagi menjadi 2 bagian
besar yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Faktor
risiko yang dapat dimodifikasi termasuk diet tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, diet
tinggi lemak jenuh dan lemak trans, rendahnya asupan buah dan sayuran), kurangnya
aktivitas fisik, konsumsi tembakau dan alkohol, dan kelebihan berat badan atau obesitas.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi termasuk riwayat keluarga hipertensi, usia di
atas 65 tahun dan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit ginjal (World Health
Organization, 2022).
Selain faktor tersebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang terkena
hipertensi yaitu masih kurangnya pengetahuan dan sikap mengenai hipertensi. Hasil
penelitian membuktikan ada hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan
pengendalian tekanan darah, responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang
hipertensi umumnya tekanan darahnya terkendali, sedangkan responden yang mempunyai
tingkat pengetahuan tidak baik mengenai hipertensi umumnya tekanan darahnya tidak
terkendali. Pengetahuan pasien hipertensi yang sudah baik itu diperoleh dari media
elektronik seperti televisi, radio, internet, membaca majalah atau lewat promosi kesehatan
dari petugas kesehatan dan juga dari teman-teman terdekat yang mengetahui tentang
penyakit hipertensi. Adanya peningkatan pengetahuan tentang hipertensi setelah
pemberian pendidikan dengan skor rerata yaitu 4,46 (sebelum) dan 13,97 (setelah), yang
artinya pemberian pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai
hipertensi pada lansia (Sofiana, 2018).
Penyakit hipertensi telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang
ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia (Ramdhani. 2014).
Hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini, terjadinya
gagal jantung serta penyakit gangguan otak. Penyakit ini dipengaruhi oleh cara dan
kebiasaan hidup seseorang, sering disebut sebagai the killer disease karena merupakan
penyakit pembunuh, dimana penderita tidak mengetahui kalau dirinya mengidap
hipertensi, sehingga penderita datang berobat setelah timbul kelainan organ akibat
hipertensi (Rika L. & Dananda D.N.A, 2016).
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang bila terkena tidak akan sembuh
namun dapat dikontrol melalui perubahan gaya hidup yang baik. Sehingga sangat perlu
diketahui mengenai faktor – faktor risiko penyebab timbulnya penyakit hipertensi. Namun
masih banyak masyarakat masih kurang paham dan mengenai mengenai penyakit
hipertensi ini, termasuk faktor risikonya. Peningkatan informasi melalui promosi kesehatan
melalui komunikasi, informasi dan edukasi merupakan pilihan yang baik dalam
mengedukasi masyarkat mengenai penyakit hipertensi. Pemberian informasi dan edukasi
pada masyarakat terkait hipertensi merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, dan keinginan masyarakat dalam mencegah dan melakukan perawatan tekanan
darah di rumah, sehingga tekanan darah dapat tetap terkontrol dengan baik ataupun
pencegahan terhadap komplikasi akibat hipertensi terutama pada masyarakat yang
berisiko. Maka dengan itu sangat perlu dilakukan suatu kegiatan edukasi kepada
masyarakat sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuannya mengenai penyakit
hipertensi. Sehingga diharapkan kasus hipertensi tidak semakin meningkat dan masyarakat
tetap sehat dan memiliki kualitas hidup yang baik (Nuraeni, A., Mirwanti, R., & Anna, A.
2017)
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre-eksperimental dengan
rancangan one group pre-post test. One group pre-post test yaitu kegiatan penelitian yang
memberikan tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan
barulah memberikan tes akhir (post-test) (Arikunto 2010:124). Sampel yang akan diambil
dalam penelitian ini menggunakan metode non-probabilty sampling dengan consecutive
sampling adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih sampel
yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumah sampel
terpenuhi (Hidayat, 2009). Dalam Penelitian ini, jumlah sampel yang ditentukan akan
diteliti sebanyak 57 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah masyarakat di Desa Koper, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, berusia > 20 tahun, bersedia ikut serta dalam penelitian
dengan mengisi informed consent dan mengisi kuesioner. Kriteria eksklusi dalam
penelitian ini adalah peserta yang hadir namun data tidak lengkap. Pada penelitian ini jenis
data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari hasil pengisian kuesioner yang
telah dipersiapkan sebelum dibagikan kepada responden untuk di isi meliputi lembar
informed consent, identitas responden (nama, usia, jenis kelamin) dan pertanyaan yang
akan diajukan mengenai pengetahuan terkait hipertensi. Pengukuran data dilakukan
dengan cara memasukan data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden
ke komputer dan di analisis menggunakan program Statistical Package for Social Science
(SPSS) versi 25. Analisis yang akan disajikan yaitu analisis data univariat dan bivariat
dengan variabel menggunakan uji Wilcoxon yang dinilai berupa hasil pre-test dan post-
test yang dilakukan sebelum dan setelah penyuluhan.
HASIL
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa Kresek, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 57
sampel yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Karakteristik responden
dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang responden dan melengkapi data penelitian.
Gambaran karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1 Karakteristik Warga di Desa Koper, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang

Variabel Frekuensi Presentase

Jenis Kelamin

Laki -laki 10 17.5%

Perempuan 47 82.5%

Total 57 100%

Variabel Frekuensi Presentase

Usia

20-40 tahun 35 61,4%

40-65 tahun 19 33,4%

> 65 tahun 3 5,2 %

Total 57 100%

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel 1 terlihat bahwa responden pada
penelitian ini hampir seluruhnya berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 47 responden
(82.5%), sedangkan laki-laki hanya 10 responden (17.5%). Adapun pada rentang usia,
mayoritas responden berusia tahun 20-40 tahun, yaitu sebanyak 35 responden (61,4%).
Dalam penelitian ini pengetahuan hipertensi termasuk pada variabel bebas (independen).
Penilaian pengetahuan hipertensi dilakukan dengan pengisian kuesioner dan hasilnya
dibagi menjadi 2 kategori yaitu pengetahuan baik jika skor >50 dan pengetahuan buruk
jika skor ≤ 50. Gambaran pengetahuan hipertensi dapat dilihat dari tabel 2.

Tabel 2 Proporsi Pengetahuan Hipertensi sebelum Penyuluhan berdasarkan hasil


Pre-Test

Pengetahuan Hipertensi Frekuensi Prevalensi


sebelum Peyuluhan

Baik 11 19.3%

Buruk 46 80.7%

Total 57 100%

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa dari total 57 responden yang melakukan pre-
test tentang pengetahuan hipertensi, terdapat 11 responden (19.3%) yang memiliki
pengetahuan baik dan 46 responden (80.7%) yang memiliki pengetahuan buruk mengenai
hipertensi.

Tabel 3 Proporsi Pengetahuan Hipertensi setelah Penyuluhan berdasarkan hasil


Post-Test

Pengetahuan Hipertensi Frekuensi Prevalensi


setelah Penyuluhan

Baik 48 84.2%

Buruk 9 15.8%

Total 57 100%

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari total 57 responden yang melakukan post-
test tentang pengetahuan hipertensi, terdapat 9 responden (15.8%) yang memiliki
pengetahuan buruk dan 48 responden (84.2%) yang memiliki pengetahuan baik mengenai
hipertensi.
Tabel 4 Pre-Test dan Post-Test

Pre-Test Post-Test P

Mean 40,5 74,2

Median 40 80
0.000
Min 20 50

Max 70 100
PEMBAHASAN
Penelitian ini memiliki responden sebanyak 57 orang. Pada variabel pengetahuan
hipertensi sebelum penyuluhan terdapat 46 responden (80.7%) memiliki pengetahuan
buruk dan 11 responden (19.3%) memiliki pengetahuan baik. Pada variabel pengetahuan
hipertensi setelah penyuluhan terdapat 48 responden (84.2%) memiliki pengetahuan baik
dan 9 responden (15.8%) memiliki pengetahuan buruk.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan setelah
penyuluhan hipertensi. Sebelum penyuluhan hipertensi hanya 11 responden (19.3%)
memiliki pengetahuan baik, lalu setelah penyuluhan meningkat menjadi 48 responden
(84.2%) memiliki pengetahuan baik.
Hasil penelitian ini menunjukan p = 0.00 yang berarti terdapat hubungan antara
penyuluhan dengan peningkatan pengetahuan hipertensi. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Sofiana dkk (2018) bahwa dengan
diberikannya penyuluhan maka responden mendapat pembelajaran yang menghasilkan
suatu perubahan dari yang semula belum mengetahui menjadi mengetahui dan yang dahulu
belum memahami menjadi memahami. Dan sejalan dengan (Widianingrum and Dewi,
2013) bahwa informasi yang didapatkan dari penyuluhan dapat memberikan pengaruh
jangka pendek sehingga dapat menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Dan juga sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh (Istiqomah,
Tawakal, Haliman et al, 2021) bahwa pemberian edukasi mengenai hipertensi yang
meliputi pengertian dan klasifikasi hipertensi, gejala, faktor penyebab, cara pengendalian,
serta pemahaman terkait makanan yang harus dibatasi oleh penderita hipertensi
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan efektif
dalam meningkatkan pengetahuan hipertensi pada responden di Desa Koper, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang.
SARAN
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan kejadian
hipertensi di Desa Koper yang tidak kami teliti.
Saran yang diberikan untuk petugas kesehatan dan perangkat desa di daerah
tersebut yaitu perlu diadakannya penyuluhan dan skrining rutin tentang hipertensi sehingga
masyarakat dapat menambah pengetahuan mengenai faktor resiko dan pengendalian
hipertensi
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepala Desa Koper Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang Provinsi Banten
beserta jajarannya yang telah mengizinkan kami untuk melalukan penilitian ini
2. Kader Desa Koper Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang Provinsi Banten
beserta jajarannya yang telah membantu terlaksananya penilitian ini.
3. Seluruh responden warga Desa Koper Kecamatan Kresek Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini
4. Dosen IKM Universitas Yarsi atas bimbingannya. 
DAFTAR PUSTAKA

1. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.
2. Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun. (2019).
(2020). Retrieved from: https://dinkes.bantenprov.go.id/id/archive/profil-
kesehatan-provinsibant/1.html.)
3. Istiqomah, Tawakal, Haliman et al. (2022). Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap
Pengetahuan Hipertensi Peserta Prolanis Perempuan di Puskesmas Brambang,
Kabupaten Jombang. Media Gizi Kesmas, Vol 11, No 1 Juni 2022; Halaman:159-
165.
4. Kemenkes RI. (2019). Cegah Hipertensi Dengan CERDIK. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia)
5. Nuraeni, A., Mirwanti, R., & Anna, A. (2017). Upaya Pencegahan Dan Perawatan
Hipertensi Di Rumah Melalui Media Pembelajaran Bagi Masyarakat Di Kabupaten
Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (3), 174-178. Retrieved
from: https://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/16389)
6. Ramdhani. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu. Graha Ilmu: Yogyakarta
7. Rika L. & Dananda D.N.A (2016). Upaya Pencegahan Hipertensi. Fakultas
Kedokteran. Universitas Lampung).
8. Sofiana, L. (2018). Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Hipertensi Melalui
Metode Penyuluhan. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta. Vol 2 (1), 171-176.
9. Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik. Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
10. World health organization. (2022). Hypertension (online) diakses dari
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension pada 20 Januari
2022).
11. World Health Organization (2019). Hypertension. Kobe: World Health
Organization.

Anda mungkin juga menyukai