Anda di halaman 1dari 86

ANALISIS MINAT PENGGUNAN MEDIA SOSIAL TWITTER

SEBAGAI MEDIA LAYANAN KONSUMEN PADA


PERUSAHAAN PERBANKAN DI JABODETABEK

RESEARCH
Haditya setiawan
2001850642

Program Pascasarjana

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SISTEM INFORMASI JENJANG S2


UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA

2020
ANALISIS MINAT PENGGUNAN MEDIA SOSIAL TWITTER
SEBAGAI MEDIA LAYANAN KONSUMEN PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN DI JABODETABEK

RESEARCH
Haditya setiawan
2001850642

Tesis Sebagai Salah Satu


Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Magister

Program Studi Magister Manajemen Sistem Informasi

Pada

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ii
ANALISIS MINAT PENGGUNAN MEDIA SOSIAL TWITTER
SEBAGAI MEDIA LAYANAN KONSUMEN PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN DI JABODETABEK

RESEARCH
Haditya setiawan
2001850642

Pembimbing 1

(Dr. Drs. Nilo Legowo, M.Kom.)

iii
PERNYATAAN
STATEMENT

Dengan ini saya,

Nama : Haditya Setiawan

NIM : 2001850642

Judul tesis : Analisis minat penggunaan media sosial Twitter sebagai


media layanan konsumen pada perusahaan perbankan di
Jabodetabek

Memberikan kepada Universitas Bina Nusantara hak non-eksklusif


untuk menyimpan, memperbanyak, dan menyebarluaskan tesis karya
saya, secara keseluruhan atau hanya sebagian atau hanya ringkasannya
saja, dalam bentuk format tercetak dan atau elektronik.

Menyatakan bahwa saya, akan mempertahankan hak exclusive saya,


untuk menggunakan seluruh atau sebagian isi tesis saya, guna
pengembangan karya di masa depan, misalnya bentuk artikel, buku,
perangkat lunak, ataupun sistem informasi.

Hereby grant to my school, Bina Nusantara University , the non-


exclusive right to archive, reproduce, and distribute my thesis, in whole
or in part , whether in the form of printed and electronic formats.

I acknowledge that I retain exclusive rights of my thesis by using all or


part of it in the future work or outputs, such as article, book, software,
and information system.

Jakarta, 29 Februari 2020

Haditya Setiawan

iv
HALAMAN PERNYATAAN
STUDENTS STATEMENT
Saya, nama Haditya Setiawan, NIM 2001850642 menyatakan dengan sebenar-
benarnya bahwa tesis saya berjudul “Analisis minat penggunaan media sosial
Twitter sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan di
Jabodetabek” adalah merupakan gagasan dan hasil research saya sendiri dengan
bimbingan Dosen Pembimbing.
Saya juga menyatakan dengan sebenarnya bahwa isi tesis ini tidak merupakan
jiplakan dan bukan pula dari karya orang lain, kecuali kutipan dari literatur dan atau
hasil wawancara tertulis yang saya acu dan telah saya sebutkan di Daftar Acuan dan
Daftar Pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima
sanksi apabila ternyata pernyataan saya ini tidak benar.

I, Name Haditya Setiawan, Student ID 2001850642 truly acknowledge that my


thesis with title “Analisis minat penggunaan media sosial Twitter sebagai media
layanan konsumen pada perusahaan perbankan di Jabodetabek” is my concept and
project result with guidance from supervisor.
I, also truly acknowledge that content of this thesis are not copyed and not from
another people work, except my citation from literature or written interview result
and already write in reference list and bibliography list.
That’s my acknowledge were truly made and if in reality this acknowledge weren’t
true, I willing sanction.

Jakarta, 29 Februari 2020

Yang menyatakan

Haditya Setiawan
2001850642

v
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT


karena berkat rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
ini. Penulisan tesis ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Manajemen Sistem Informasi pada Program Pasca Sarjana
Universitas Bina Nusantara.

Dalam penyusunan tesis, tidak terlepas pula dari segala bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ir. Harjanto Prabowo, MM selaku Rektor Universitas


Bina Nusantara
2. Ibu Dr. Viany Utami Tjhin, S.Kom., M.M. selaku Ketua Jurusan
Magister Manajemen Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara.
3. Bapak Dr. Drs. Nilo Legowo, M.Kom selaku dosen pembimbing yang
memberian arahan dan masukan yang sangat berharga dalam
penyusunan tesis ini hingga tahap akhir.
4. Semua dosen pada Jurusan Magister Manajemen Sistem Informasi
Universitas Bina Nusantara yang teah memberikan bekal ilmu dan
pengetahuan selama perkuliahan hingga akhir penulisan tesis.
5. Seluruh keluarga (Mama, Papa, Istri dan Anak) dalam memberikan
dukungan dan doa sebesar-besar nya kepada penulis.
6. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Magister Manajemen Sistem Informasi
Universitas Bina Nusantara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun guna
memperbaiki materi maupun penulisan tesis ini, akan dengan senang hati penulis
terima. Akhir kata, semuga tesis ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan pengetahuan bagi kita semua.
Jakarta, 29 Februari 2020

Haditya Setiawan
2001850642

vi
Judul tesis : Analisis minat penggunaan media sosial Twitter sebagai media layanan
konsumen pada perusahaan perbankan di Jabodetabek

ABSTRAK

Twitter sebagai media sosial adalah media sosial yang paling berkembang di
Januari 2013, namun peningkatan jumlah Twitter belum menunjukkan perubahan
signifikan dalam 4 tahun terakhir. Berdasarkan APJII pada tahun 2018 Twitter
hanya memiliki 1,7% pengguna di Indonesia. Namun menurut penelitian
sebelumnya tentang "analisis implementasi strategi pemeliharaan hubungan (Studi
kasus: perusahaan perbankan di Indonesia)", Twitter sebagai market challanger
mampu bersaing dengan Facebook sebagai pemimpin pasar di perusahaan
perbankan di Indonesia. Dengan menggunakan metode survei yang dilakukan untuk
pengguna yang telah menggunakan Twitter sebagai layanan konsumen di
perusahaan perbankan di Indonesia, penulis berharap makalah ini dapat
mengungkap keterlibatan faktor-faktor yang mempengaruhi minat pengguna
Twitter sebagai media layanan konsumen di perusahaan perbankan.

Kata kunci: Customer Services, DeLone & McLean, Twitter, TTF, UTAUT.

ABSTRACT
Twitter as a social media us the most growth social media in January 2013,
however the increase number of Twitter has not shown significant change in the
last 4 years. Based on APJII in 2018 Twitter only has 1.7% of users in Indonesia.
But according the previous research about ”implementation relationship
maintenance strategy analysis (Study case : banking company in indonesia)”,
Twitter as the market challanger is able to compete with Facebook as a market
leader in banking company in Indonesia. By using the survey method conducted for
users who have use Twitter as a consumenr service at banking companies in
Indonesia the writter hope that this paper could expose the involvement of factors
that influence the interests of Twitter users as a consumer service media in banking
companies

Keywords: Customer Services, DeLone & McLean, Twitter, TTF, UTAUT.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR..................................................................................... i


HALAMAN JUDUL DALAM ................................................................................ii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................................................... iii
PERNYATAAN ...................................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
ABSTRAK ..............................................................................................................vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 6
1.4. Ruang lingkup ............................................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9

2.1. Social media (Media sosial) ........................................................................ 9


2.2. Sosial Network (Jejaring sosial) ................................................................ 10
2.3. Micro-Blogging ......................................................................................... 10
2.4. Layanan Konsumen................................................................................... 10
2.5. Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology (UTAUT)........ 11
2.6. DeLone & McLean ................................................................................... 13
2.7. Task-Technology Fit (TTF) ....................................................................... 15
2.8. TTF dan UTAUT ...................................................................................... 16
2.9. DeLone & McLean dan TTF .................................................................... 18
2.10. DeLone & McLean dan UTAUT............................................................... 18
2.11. Structural Equation Modelling (SEM) ...................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 21

3.1. Kerangka Pikir .......................................................................................... 21


3.2. Model Penelitian ....................................................................................... 22

viii
3.3. Hipotesis Penelitian................................................................................... 23
3.4. Identifikasi Variabel .................................................................................. 24
3.5. Tabel Indikator .......................................................................................... 25
3.6. Teknik Analisis Data Penelitian ................................................................ 28
3.7. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................... 28
3.8. Sampel ....................................................................................................... 28
3.9. Data dan Sumber Data .............................................................................. 29
3.10. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 30
3.11. Teknik Analisis Data ................................................................................. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 31

4.1. Hasil Analisa Data .................................................................................... 31


4.1.1. Pengumpulan Data ...................................................................... 31
4.1.2. Identifikasi Responden ................................................................ 31
4.2. Analisis statistic deskriptif ........................................................................ 35
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................... 36
4.3.1. Uji Validitas ................................................................................ 36
4.3.2. Uji Reliabilitas ............................................................................. 38
4.4. Evaluasi Model Penelitian ........................................................................ 39
4.4.1. Uji validitas konvergen ............................................................... 40
4.4.2. Uji validitas diskriminan ............................................................. 44
4.4.3. Uji model struktural (Inner model) ............................................. 47
4.5. Pengujian Hipotesis................................................................................... 51
4.6. Intrepretasi Hipotesis ................................................................................ 56

BAB V KESIMPULAN ........................................................................................ 61

5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 61


5.2. Saran.......................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 67

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Number of monthly active Twitter users worldwide from 1st quarter
2010 to 1st quarter 2019............................................................................................ 2
Gambar 2 : Presentase media sosial yang paling aktif diakses pengguna media
sosial Indonesia Januari 2018 .................................................................................... 3
Gambar 3 : Konten Internet (Media sosial) yang paling sering dikunjungi .............. 3
Gambar 4 : Model UTAUT ..................................................................................... 12
Gambar 5 : DeLone & McLean ............................................................................... 14
Gambar 6 : TTF model ............................................................................................ 15
Gambar 7 : TTF dan UTAUT .................................................................................. 17
Gambar 8 : DeLone & McLean dan TTF ................................................................ 18
Gambar 9 : DeLone & McLean dan UTAUT .......................................................... 19
Gambar 10 : Kerangka Pikir .................................................................................... 21
Gambar 11 : Model penelitian yang diusulkan ........................................................ 22
Gambar 12 : Demografi berdasarkan jenis kelamin ................................................ 32
Gambar 13 : Demografi berdasarkan umur partisipan............................................. 33
Gambar 14 : Demografi berdasarkan pendidikan .................................................... 34
Gambar 15 : Demografi berdasarkan lama menggunakan Twitter sebagai media
layanan konsumen pada perusahaan perbankan ...................................................... 35
Gambar 16 : Path Diagram ..................................................................................... 41
Gambar 17 : Path Diagram (Hasil eksekusi ke-2) .................................................. 43
Gambar 18 : Path Diagram setelah dilakukan bootstrapping ................................. 48

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Variabel dan Indikator .............................................................................. 24


Tabel 2 : Tabel Indikator ......................................................................................... 25
Tabel 3 : Tabel Pernyataan ...................................................................................... 26
Tabel 4 : Tabel proporsional sampel........................................................................ 29
Tabel 5 : Analisis statistic deskriptif ....................................................................... 35
Tabel 6 : Hasil Uji Validitas (400 responden) ......................................................... 37
Tabel 7 : Hasil perhitungan Uji Reliabilitas (400 Responden) ................................ 38
Tabel 8 : Indikator Reflektif .................................................................................... 39
Tabel 9 : Hasil perhitungan Uji Reliabilitas (400 Responden) ................................ 41
Tabel 10 : Hasil perhitungan Uji Reliabilitas eksekusi ke-2 (400 Responden) ....... 43
Tabel 11 : Nilai Cross Loading ............................................................................... 45
Tabel 12 : Tabel AVE .............................................................................................. 45
Tabel 13 : Cronbach’s Alpha ................................................................................... 46
Tabel 14 : Composite Reliability ............................................................................. 46
Tabel 15 : Koefisien Jalur dan T-Statistik ............................................................... 49
Tabel 16 : Perbandingan T-Statistik dan T-Tabel .................................................... 49
Tabel 17 : R-Square ................................................................................................. 50
Tabel 18 : Rangkuman hipotesis.............................................................................. 55

xi
xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Information and communication technology (ICT) berkembang secara pesat

dalam beberapa tahun terakhir. Seperti yang disampaikan oleh APJII, penetrasi

pengguna internet di Indonesia berdasarkan hasil survey pada 2017 lalu sebesar

54,68%. Sedangkan pada 2018, menurut APJII penetrasi pengguna internet di

Indonesia sebesar 64,8% meningkat 10,12% dari tahun sebelumnya (APJII, 2017,

2018). Penggunan terbanyak didominasi oleh komunikasi melalui layanan pesan

(chat) sebesar 24,7% dan media sosial sebesar 18,9% (APJII, 2018).

Media sosial tidak hanya digunakan secara perorangan, akan tetapi juga

sebagai media layanan konsumen pada beberapa perusahaan seperti perusahaan

perbankan. Media sosial yang beredar di Indonesia-pun beragam, seperti Facebook,

Instagram, dan Twitter. Twitter merupakan salah satu aplikasi media sosial yang

cukup populer saat ini, dengan jumlah penetrasi pengguna sebanyak 330 juta

pengguna diseluruh dunia (Statista, 2019). Hal tersebut menjadikan Twitter sebagai

salah satu media sosial dengan pertumbuhan terbanyak pada bulan Januari 2013.

Saat itu terdapat lebih dari 500 juta pengguna dan 200 juta pengguna diantaranya

merupakan pengguna aktif diseluruh dunia (Mujilahwati, 2016). Akan tetapi

peningkatan jumlah pengguna Twitter tidak menunjukan perubahan yang signifikan

dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, bahkan cendrung mengalami penurunan pada

1
2

kuartal ke-3 dan ke-4 tahun 2018 seperti yang ditampilkan pada gambar berikut

(Statista, 2019).

Gambar 1 : Number of monthly active Twitter users worldwide from 1st quarter

2010 to 1st quarter 2019

Berdasarkan data yang didapat dari Kompas.com, Twitter sebagai sosial

media berada diposisi ke-4, 1 tingkat diatas Google+. Saat ini Google+ sendiri telah

dinonaktifkan karena alasan gagal memenuhi ekspektasi mengenai pertumbuhan

jumlah penggunanya (Google, 2019) sehingga menimbulkan pertanyaan “apakah

Twitter masih bisa bertahan?”. Sebelumnya Twitter sendiri dikenal tidak pernah

mempublikasikan jumlah penggunanya, akan tetapi berdasarkan data yang didapat

dari laporan finansial kuartal ke-3 tahun 2019 didapat jumlah pengguna aktif

twitter di Indonesia sebanyak 145 juta pengguna (Kompas, 2019).


3

Gambar 2 : Presentase media sosial yang paling aktif diakses pengguna media

sosial Indonesia Januari 2018

Berdasarkan data infografis yang didapatkan dari APJII pada 2018 lalu,

Twitter hanya memiliki 1,7% pengguna seperti yang ditampilkan pada gambar

berikut (APJII, 2018).

Gambar 3 : Konten Internet (Media sosial) yang paling sering dikunjungi


4

Meskipun demikian jika dilihat dari sisi penggunaan, Twitter dengan

konsep “cuitan” dianggap sebagai media yang paling efektif dalam melakukan

komplain maupun marketing (Sari, 2012; Setiawan & Setyohadi, 2017).

Berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai Analisis Penerapan Relationship

Maintenance Strategy Melalui Penggunaan Media Sosial (Studi Pada Twitter

Perbankan di Indonesia), Twitter sebagai market challenger mampu bersaing

dengan Facebook sebagai market leader dengan market growth sampai 13%

(Naimah & Rifani, 2013) .

Layanan pelanggan sendiri merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan

dalam meningkatkan kepuasan pelanggannya (Setiawan & Setyohadi, 2017).

Dengan memanfaatkan media sosial, perusahaan dapat melihat loyalitas maupun

komplain pelanggan (Setiawan & Setyohadi, 2017). Didalam penerapannya, tidak

hanya perusahaan dibidang IT saja yang perlu menggunakan media sosial sebagai

sarana layanan konsumen, akan tetapi perusahaan dibidang lainnya seperti

perbankan yang memerlukan konsumen/nasabah sebagai pengguna jasa bank

tersebut.

Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui minat penggunaan

media sosial Twitter sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan

di Jabodetabek. Penelitian ini akan menggunakan metodologi UTAUT, TTF dan

DeLone & McLean.

1.2. Rumusan Masalah

Twitter merupakan salah satu media sosial yang aktif digunakan sebagai

sarana media layanan konsumen, tidak hanya pada perusahaan berbasis IT, tetapi
5

juga perusahaan perbankan. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah pada

penelitian ini diformulasikan sebagai berikut :

1. Apakah dukungan fasilitas suatu aplikasi mempengaruhi minat

penggunaan suatu aplikasi?

2. Apakah pengaruh sosial mampu mempengaruhi minat penggunaan

aplikasi?

3. Apakah kesesuaian tugas terhadap teknologi mempengaruhi minat

penggunaan aplikasi?

4. Apakah dukungan karakteristik teknologi yang digunakan dalam

menyelesaikan tugas mempengaruhi minat penggunaan aplikasi?

5. Apakah kesesuaian fungsi teknologi mempengaruhi minat penggunaan

aplikasi?

6. Apakah kemampuan sistem dalam menyediakan informasi

mempengaruhi kesesuaian fungsi suatu teknologi?

7. Apakah kemampuan sistem dalam menyediakan informasi

mempengaruhi kepuasan penggunaan suatu aplikasi?

8. Apakah kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem mempengaruhi

minat penggunaan aplikasi?

9. Apakah kualitas penyedia layanan mempengaruhi minat penggunaan

aplikasi?

10. Apakah kepuasan pengguna teknologi mempengaruhi minat

penggunaan aplikasi?
6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah,

1. Untuk mengetahui dukungan fasilitas suatu aplikasi berpengaruh

terhadap minat penggunaan aplikasi tersebut

2. Untuk mengetahui pengaruh sosial berpengaruh terhadap minat

penggunaan aplikasi

3. Untuk mengetahui kesesuaian tugas terhadap teknologi berpengaruh

terhadap minat penggunaan aplikasi

4. Untuk mengetahui dukungan karakteristik teknologi yang digunakan

dalam menyelesaikan tugas berpengaruh terhadap minat penggunaan

aplikasi

5. Untuk mengetahui kesesuaian fungsi teknologi berpengaruh terhadap

minat penggunaan aplikasi

6. Untuk mengetahui kemampuan sistem dalam menyediakan informasi

berpengaruh terhadap kesesuaian fungsi suatu teknologi

7. Untuk mengetahui kemampuan sistem dalam menyediakan informasi

mempengaruhi kepuasan penggunaan suatu aplikasi

8. Untuk mengetahui kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem

berpengaruh terhadap minat penggunaan aplikasi

9. Untuk mengetahui kualitas penyedia layanan berpengaruh terhadap

minat penggunaan aplikasi

10. Untuk mengetahui kepuasan pengguna teknologi berpengaruh terhadap

minat penggunaan aplikasi

Manfaat dari penelitian ini adalah,


7

a. Bagi masyarakat

Dapat menjadi bahan referensi dalam melihat perkembangan dan

persaingan media sosial serta melihat kegunaan media sosial tertentu

sebagai sarana layanan konsumen yang efektif.

b. Bagi perusahaan yang menggunakan aplikasi

Dapat menjadi bahan masukan untuk lebih aktif dalam melayani

konsumen pada platform media sosial Twitter.

1.4. Ruang lingkup

Untuk lebih fokus maka penelitian ini hanya akan dibatasi terhadap :

1. Penelitian ini akan dilakukan terhadap pengguna aplikasi media sosial

Twitter.

2. Penelitian ini akan berfokus pada perusahaan perbankan swasta lokal,

yaitu BCA (Bank Central Asia), Bank Permata dan Bank Panin.

3. Penelitian ini akan berfokus pada ruang lingkup di Jabodetabek.

4. Menggunakan metodologi UTAUT, TTF dan DeLone & McLean.


8
BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini ditujukan untuk melakukan peninjauan kembali terhadap buku

maupun jurnal yang relevan terhadap penelitian, sehingga dapat membantu dalam

pembuatan suatu model konseptual untuk menilai minat penggunaan media sosial

Twitter sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan di

Jabodetabek.

2.1. Social media (Media sosial)

Media sosial adalah sebuah tren komunikasi menggunakan media website

atau layanan internet dimana konten yang dibahas dibuat oleh pengguna lainnya

yang menggunakan layanan serupa (Bright, 2014). Sedangkan sosial network

merupakan bagian dari media sosial yang penggunanya diperbolehkan untuk

mengatur pertemanan.

Beberapa media sosial dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan

tertentu (Boyd & Ellison, 2007), seperti Facebook yang diperuntukan sebagai

layanan interaksi sosial. Selain itu terdapat juga LinkedIn yang dirancang khusus

untuk kalangan professional. Selain linkedIn terdapat juga media sosial Twitter

yang berjenis Micro-blogging.

9
10

2.2. Sosial Network (Jejaring sosial)

Jejaring sosial bisa didefinisikan sebagai layanan berbasis web yang

memperbolehkan individunya untuk (Boyd & Ellison, 2007) :

1. Membuat profil untuk ditampilkan kepada publik dalam batasan sebuah

sistem.

2. Dapat menampilkan daftar pengguna lain dan hubungannya koneksi

mereka.

3. Dapat melihat dan menelusuri daftar hubungan mereka dan yang dibuat

oleh sistem.

2.3. Micro-Blogging

Micro-blogging merupakan jenis media komunikasi yang menggunakan

pesan dengan jumlah karakter pendek baik dalam bentuk teks, audio maupun video

(Jansen, Sobel, & Zhang, 2014). Twitter merupakan salah satu Micro-blog yang

paling terkenal didunia dengan pembatasan jumlah karakter sebanyak 140 karakter

(Jansen et al., 2014).

2.4. Layanan Konsumen

Layanan konsumen atau biasa disebut Customer Service (CS) / Customer

Care merupakan suatu bagian yang penting bagi suatu perusahaan, terutama yang

berbasis jasa. Layanan konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting dalam

meningkatkan kepuasan pelanggan dan meminimalisir masalah. Layanan

konsumen mengacu pada dukungan dan servis yang diberikan perusahaan

sehubungan dengan kebutuhan konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan


11

tersebut yang sedang digunakan selama masa tertentu atau selama penggunaan jasa

perusahaan tersebut (Faed, 2013).

2.5. Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology

(UTAUT)

Unified theory of acceptance and usage of technology (UTAUT) diusulkan oleh

Viswanath Venkatesh, dkk pada tahun 2003 (Venkatesh, Morris, Davis, & Davis,

2003). Metode menggabungkan 8 model lainnya, yaitu

 Theory of reasoned action (TRA)

 Technology Acceptance model (TAM)

 Motivational model (MM)

 Theory of planned behavior (TPB)

 Combination of TAM and TPB (C-TAM-TPB)

 Model of PC Utilization (MPCU)

 Innovation diffusion theory (IDT)

 Sosial Cognitive Theory (SCT)


12

Gambar 4 : Model UTAUT

(Venkatesh et al., 2003)

Untuk mengidentifikasi keinginan terhadap penggunaan, dapat

diidentifikasi menggunakan empat faktor UTAUT, yaitu :

1. Performance expectancy, mampu memahami kemajuan teknologi saat

ini dan melalui penggunaan suatu aplikasi mampu mempermudah

kegiatan (Mustaqim, Kusyanti, & Aryadita, 2017).

2. Effort expectancy, penggunanya mendapatkan kemudahan di dalam

penggunaan suatu aplikasi (Mustaqim et al., 2017).

3. Social influence, penggunanya dapat mempengaruhi pengguna lain di

dalam penggunaan suatu aplikasi (Mustaqim et al., 2017).

4. Facilitating condition, infrastruktur yang tersedia di dalam suatu

aplikasi mampu mendukung kegiatan operasional (Mustaqim et al.,

2017).
13

5. Gender, jenis kelamin menentukan faktor ekspektasi kerja, ekspektasi

usaha, pengaruh usaha, pengaruh sosial dan niat perilaku (Khechine,

Pascot, & Bytha, 2014; Orji, 2010).

6. Age, memiliki pengaruh terhadap kinerja, pengaruh sosial dan niat

perilaku (Khechine et al., 2014; Orji, 2010).

7. Experience, berkaitan dengan lamanya pengguna menggunakan sistem

sehinga memberikan pengalaman dalam penggunaan (Orji, 2010).

8. Voluntariness of Use, pengaruh terhadap keinginan penggunaan suatu

sistem, dengan sukarela atau diamanatkan (Orji, 2010).

9. Behavior Intention, ukuran terhadap kemungkinan seseorang untuk

menggunakan suatu sistem / aplikasi (Orji, 2010).

10. Use Behavior, Pengukuran terhadap penerimaan sutau teknologi (Orji,

2010).

2.6. DeLone & McLean

DeLone & McLean adalah metode penelitian untuk membuktikan

kesuksesan suatu sistem informasi melalui komponen-komponen efektifitas yang

saling terhubung (DeLone & McLean, 2003).


14

Gambar 5 : DeLone & McLean

(DeLone & McLean, 2003)

DeLone & McLean menggunakan variabel sebagai berikut :

1. Information quality, mengukur output kualitas dari suatu sistem

informasi dan diukur secara subyektif (DeLone & McLean, 2003, 2016;

Saputro, Budiyanto, & Santoso, 2018).

2. System quality, performa sistem yang merujuk pada kemampuan

software maupun hardware sesuai kebutuhan pengguna (DeLone &

McLean, 2003, 2016; Saputro et al., 2018).

3. Service quality, adalah kualitas dari layanan dalam melayani pengguna

(DeLone & McLean, 2003, 2016; Saputro et al., 2018; Tam & Oliveira,

2016b).

4. Intention to use / Use, jika merujuk kepada metodologi DeLone &

McLean sebelumnya, Use / intention to use merupakan pengukuran

minat penggunaan suatu sistem (DeLone & McLean, 2003, 2016;

Mariana, 2006; Saputro et al., 2018; Wisudiawan, 2015).


15

5. User satisfaction, merupakan respon pengguna terhadap kepuasan suatu

sistem informasi (Mariana, 2006; Saputro et al., 2018).

6. Net Benefits, mengukur benefit yang diperoleh organisasi dengan

menggunakan suatu sistem informasi (Mariana, 2006).

2.7. Task-Technology Fit (TTF)

Task-Technology Fit (TTF) adalah metode penelitian untuk membuktikan

kesesuaian teknologi terhadap tugas yang mempengaruhi penggunaan dan

berdampak terhadap kinerja individu (Goodhue, 1995). TTF memiliki variabel

Task characteristics, Technology characteristics, Task technology fit, Individual

Performance dan Utilization (Lin, 2012).

Gambar 6 : TTF model

(Goodhue, 1995)

Untuk mengidentifikasi kesesuaian penggunaan teknologi terhadap

keinginan penggunaan, dapat diidentifikasi menggunakan 3 variabel TTF, yaitu :

1. Task characteristics, kegiatan yang dilakukan penggunanya dalam

merubah input menjadi output (Putut Pamilih Widagdo, 2015).


16

2. Technology characteristics, alat bantu yang digunakan penggunanya

dalam menyelesaikan kegiatannya (Putut Pamilih Widagdo, 2015).

3. Task technology fit, adalah kesesuaian fungsi dari suatu teknologi

terhadap kebutuhan penggunanya (Putut Pamilih Widagdo, 2015).

4. Individual performance, adalah benefit dari penggunaan teknologi

terhadap suatu pekerjaan (Tam & Oliveira, 2016a).

5. Utilization, adalah kegunaan suatu teknologi didalam suatu pekerjaan

(Goodhue, 1995; Tam & Oliveira, 2016a).

2.8. TTF dan UTAUT

Hubungan TTF dan UTAUT dijelaskan oleh Zhou di dalam penelitiannya

(Zhou, Lu, & Wang, 2010). Penghubung TTF dengan UTAUT dapat melalui task

technology fit ke Performance expectancy, yaitu task technology fit secara

signifikan mempengaruhi Performance expectancy penggunanya. Selain itu dapat

dihubungkan juga melalui technology characteristics ke Effort expectancy, yaitu

technology characteristics secara signifikan mempengaruhi Effort expectancy.


17

TTF
Task
characteristics

Task technology fit

Technology
characteristics

Performance
expectancy

Effort expectancy

Intention

Social influence

Facilitating
conditions

UTAUT

Gambar 7 : TTF dan UTAUT

(Kupfer, Ableitner, Schöb, & Tiefenbeck, 2016; Zhou et al., 2010)

Adoption merupakan original flow di dalam UTAUT1 yang kemudian

diadaptasikan ke Usage (Kupfer et al., 2016), sehingga flow Adoption sama dengan

Intention.
18

2.9. DeLone & McLean dan TTF

Hubungan DeLone & McLean dengan TTF dijelaskan oleh Tam dan

Oliveira di dalam penelitiannya (Tam & Oliveira, 2016b) dapat dihubungkan

melalui System quality, Information quality, service quality yang terhubung dengan

Task technology fit.

Gambar 8 : DeLone & McLean dan TTF

(Tam & Oliveira, 2016b)

2.10. DeLone & McLean dan UTAUT

Hubungan DeLone & McLean dengan UTAUT dijelaskan oleh Mardiana et

al di dalam penelitiannya (Mardiana, Tjakraatmadja, & Aprianingsih, 2015)

terhubung melalui intention to use / Use.


19

Gambar 9 : DeLone & McLean dan UTAUT

(Mardiana et al., 2015)

Penelitian yang dilakukan oleh Mardiana et al sendiri merupakan

penggabungan TAM, DeLone & McLean Success Model dan UTAUT untuk

memvalidasi model konseptual untuk memprediksi niat. Di dalam penelitian ini

hanya akan mengambil hubungan DeLone & McLean dengan UTAUT sebagai

referensi di dalam membangun metodologi.

2.11. Structural Equation Modelling (SEM)

SEM adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisa model

terstruktur. SEM merupakan sebuah teknik analisis multivariate yang

dikembangkan guna menutupi keterbatasan yang dimiliki oleh model-model

analisis. Pertama SEM akan memvalidasi model pengukuran, kemudian menilai

pentingnya hubungan dalam model terstruktur (Shi, 2014).


20
BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai kerangka berpikir, model penelitian,

hipotesis, sample, metode pengumpulan data, teknik pengambilan sample, serta

analisis data.

3.1. Kerangka Pikir

Berikut ini merupakan kerangka pikir pada penelitian ini.

Permasalahan

Perumusan model
Studi literatur Studi lapangan
penelitian

Perancangan Pengumpulan
Metode Penelitian
Kuisioner Sample Data

Pengujian
Validitas dan
Relibilitas

Analisis Data
Dengan SEM

Kesimpulan dan
Saran

Gambar 10 : Kerangka Pikir

21
22

Metode penelitian ini menggunakan survei yang dilakukan kepada

pengguna yang sudah pernah menggunakan Twitter sebagai media layanan

konsumen pada perusahaan perbankan di Jabodetabek.

3.2. Model Penelitian

Berdasarkan landasan teori pada bab II dan literatur lain yang sudah pernah

digunakan sebelumnya, maka model penelitian yang diusulkan adalah :

UTAUT

Facilitating
conditions
H1
Intention to Use
H2
Social influence

TTF H5

Task
Characteristics
H3
Task Technology
Fit
H4 H10
Technology
Characteristics

H6
DeLone & McLean

System Quality

H7

Information
H8 User Satisfaction
Quality

H9

Service Quality

Gambar 11 : Model penelitian yang diusulkan


23

Dengan menggunakan skema tersebut, diharapkan penulis bisa

mendapatkan informasi mengenai minat penggunaan Twitter sebagai media

layanan konsumen pada perusahaan perbankan di Jabodetabek.

3.3. Hipotesis Penelitian

Dari model yang telah dibuat, maka hipotesis penelitian ini adalah :

H1. Variabel facilitating conditions mempengaruhi variabel Intention to

use.

H2. Variabel social influence mempengaruhi variabel Intention to use.

H3. Variabel task characteristics mempengaruhi variabel Task

technology fit.

H4. Variabel technology characteristics mempengaruhi variabel Task

technology fit.

H5. Variabel task technology fit mempengaruhi variabel Intention to use.

H6. Variabel system quality mempengaruhi variabel Task technology fit.

H7. Variabel system quality mempengaruhi variabel User satisfaction.

H8. Variabel information quality mempengaruhi variabel User

satisfaction.

H9. Variabel service quality mempengaruhi variabel User satisfaction.

H10. Variabel user satisfaction mempengaruhi variabel Intention to use.


24

3.4. Identifikasi Variabel

Di dalam penelitian ini perlu dilihat kegunaan aplikasi Twitter di dalam

kegiatannya sebagai media layanan konsumen, maka variabel-variabel yang akan

digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 1 : Variabel dan Indikator

VARIABEL SUMBER DEFINISI INDIKATOR


1. Facilitating (Lee & Wan, Dukungan fasilitas Perceived behavioural
conditions 2010; yang dapat control.
Oentario, mempengaruhi
Harianto, & pemanfaatan sistem. Facilitating conditions.
Irawati, 2017; Compatibility.
Tan, 2013)
2. Social (Lee & Wan, Pengaruh sosial Subjective norm.
influence 2010; Tan, berdampak pada Sosial factors.
2013; penggunaan suatu Image.
Venkatesh et sistem.
al., 2003)
3. Task (Iversen & Tingkat kesesuaian Knowledge.
characteristics Eierman, suatu tugas terhadap Planning.
2018) teknologi yang ada. Work.
4. Technology (Childa Teknologi yang User friendly.
characteristics Maulina, digunakan Innovative.
Endang Siti penggunanya dalam Keragaman teknologi.
Astuti, 2015) menyelesaikan
tugas.
5. Task (Bere, 2018; Kesesuaian fungsi Flexibility access.
technology fit Putut Pamilih dari suatu teknologi Teknologi sesuai
Widagdo, terhadap kebutuhan dengan kebutuhan.
2015) penggunanya. Realtime feedback.
6. System quality (M Nasiru Kemampuan sistem Ease of learning.
Yakubu, 2018; dalam menyediakan
Response time.
Nurjaya, 2017; informasi sesuai
Keamanan sistem.
Yu & Qian, dengan kebutuhan
2018) penggunanya.
7. Information Kualitas output Comprehension.
quality berupa informasi Accuracy.
yang dihasilkan oleh
sistem yang Ease of access.
digunakan
8. Service quality (Kurniabudi & Untuk Tangibility.
25

VARIABEL SUMBER DEFINISI INDIKATOR


Assegaf, 2018; mengidentifikasi Responsive.
M Nasiru tingkat kualitas
Yakubu, 2018; layanan penyedia
Nugroho, teknologi dalam
Utami, & membantu Assurance.
Luthfi, 2017) menyelesaikan
permasalahan.
9. User (Kurniabudi & Untuk Kepuasan.
satisfaction Assegaf, 2018; mengidentifikasi Effectiveness.
Lestari & tingkat kepuasan Usefullness.
Waryanto, pengguna terhadap
2013; M penggunaan
Nasiru teknologi dalam
Yakubu, 2018) menyelesaikan
pekerjaan
10. Intention to (Kupfer et al., Minat penggunaan Ingin menggunakan.
use 2016; Lee & aplikasi. Mudah digunakan.
Wan, 2010) Masih tetap
menggunakan.

3.5. Tabel Indikator

Tabel 2 : Tabel Indikator

VARIABEL KODE PERNYATAAN


1. Facilitating FCD1 Pengguna Twitter mudah terbiasa dalam hal
conditions komunikasi dengan Customer Care / Customer
Service (CS).
FCD2 Kebutuhan komunikasi dengan CS terfasilitasi
dengan baik.
FCD3 Fitur didalam aplikasi Twitter sesuai dengan
kebutuhan pengguna dalam berkomunikasi dengan
CS.
2. Social SOC1 Pendapat orang terdekat mempengaruhi penggunaan
influence suatu aplikasi.
SOC2 Penggunaan suatu aplikasi secara berkelompok
mempengaruhi minat pengguna yang lainnya.
SOC3 Dengan menggunakan Twitter sebagai media layanan
konsumen mampu meningkatkan citra suatu
perusahaan.
3. Task TAC1 Data terdahulu yang ada di akun Twitter CS mudah
characteristics diakses.
TAC2 Upaya yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan
CS sangat minim.
TAC3 Twitter mampu digunakan sebagai media layanan
konsumen.
26

VARIABEL KODE PERNYATAAN


4. Technology TEC1 Twitter nyaman digunakan oleh penggunanya.
characteristics
TEC2 Cepat berinovasi sesuai dengan kebutuhan
penggunanya.
TEC3 Memiliki beragam teknologi seperti mobile web dan
mobile apps.
5. Task TTF1 Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun
technology fit menggunakan web maupun mobile apps.
TFF2 Twitter tepat guna sebagai media komunikasi
layanan konsumen.
TFF3 Melalui Twitter konsumen mampu mendapatkan
respon lebih cepat terkait layanan konsumen.
6. System quality SSQ1 Aplikasi Twitter mudah dipelajari.
SSQ2 Sistem aplikasi memiliki response time yang baik
dan tidak terasa lambat.
SSQ3 Sistem aplikasi Twitter memiliki keamanan yang
tinggi.
7. Information INQ1 Informasi yang disampaikan melalui Twitter mudah
quality dipahami.
INQ2 Informasi yang disampaikan melalui Twitter
tepat/akurat.
INQ3 Mudah mendapatkan informasi melalui Twitter.
8. Service quality SVQ1 Layanan CS yang diberikan melalui Twitter dapat
dirasakan konsumen.
SVQ2 Melalui Twitter, CS lebih tanggap terhadap keluhan
konsumennya.
SVQ3 Layanan yang diberikan oleh Twitter terjamin
(Downtime sangat minim terjadi).
9. User USS1 Puas dalam menggunakan Twitter sebagai media
satisfaction komunikasi layanan konsumen.
USS2 Twitter dirasakan sangat efektif sebagai media
komunikasi layanan konsumen.
USS3 Twitter dirasakan sangat berguna sebagai media
komunikasi layanan konsumen.
10. Intention to ITU1 Tertarik untuk menggunakan Twitter sebagai media
use komunikasi layanan konsumen.
ITU2 Twitter mudah digunakan sebagai media komunikasi
layanan konsumen.
ITU3 Masih akan tetap aktif menggunakan Twitter sebagai
media komunikasi layanan konsumen.

Tabel 3 : Tabel Pernyataan

KODE PERNYATAAN
FCD1 Pengguna Twitter mudah terbiasa dalam hal komunikasi dengan
Customer Care / Customer Service (CS).
FCD2 Kebutuhan komunikasi dengan CS terfasilitasi dengan baik.
27

KODE PERNYATAAN
FCD3 Fitur didalam aplikasi Twitter sesuai dengan kebutuhan pengguna
dalam berkomunikasi dengan CS.
SOC1 Pendapat orang terdekat mempengaruhi penggunaan suatu aplikasi.
SOC2 Penggunaan suatu aplikasi secara berkelompok mempengaruhi minat
pengguna yang lainnya.
SOC3 Dengan menggunakan Twitter sebagai media layanan konsumen
mampu meningkatkan citra suatu perusahaan.
TAC1 Data terdahulu yang ada di akun Twitter CS mudah diakses.
TAC2 Upaya yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan CS sangat
minim.
TAC3 Twitter mampu digunakan sebagai media layanan konsumen.
TEC1 Twitter nyaman digunakan oleh penggunanya.
TEC2 Cepat berinovasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
TEC3 Memiliki beragam teknologi seperti mobile web dan mobile apps.
TTF1 Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun menggunakan web
maupun mobile apps.
TFF2 Twitter tepat guna sebagai media komunikasi layanan konsumen.
TFF3 Melalui Twitter konsumen mampu mendapatkan respon lebih cepat
terkait layanan konsumen.
SSQ1 Aplikasi Twitter mudah dipelajari.
SSQ2 Sistem aplikasi memiliki response time yang baik dan tidak terasa
lambat.
SSQ3 Sistem aplikasi Twitter memiliki keamanan yang tinggi.
INQ1 Informasi yang disampaikan melalui Twitter mudah dipahami.
INQ2 Informasi yang disampaikan melalui Twitter tepat/akurat.
INQ3 Mudah mendapatkan informasi melalui Twitter.
SVQ1 Layanan CS yang diberikan melalui Twitter dapat dirasakan
konsumen.
SVQ2 Melalui Twitter, CS lebih tanggap terhadap keluhan konsumennya.
SVQ3 Layanan yang diberikan oleh Twitter terjamin (Downtime sangat
minim terjadi).
USS1 Puas dalam menggunakan Twitter sebagai media komunikasi layanan
konsumen.
USS2 Twitter dirasakan sangat efektif sebagai media komunikasi layanan
konsumen.
USS3 Twitter dirasakan sangat berguna sebagai media komunikasi layanan
konsumen.
ITU1 Tertarik untuk menggunakan Twitter sebagai media komunikasi
layanan konsumen.
ITU2 Twitter mudah digunakan sebagai media komunikasi layanan
konsumen.
ITU3 Masih akan tetap aktif menggunakan Twitter sebagai media
komunikasi layanan konsumen.
28

3.6. Teknik Analisis Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan SEM dengan alasan mendasar yaitu :

a. SEM mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antar

variable yang bersifat multiple-relationship (Sarwono, 2010).

b. SEM mempunyau kemampuan untk menggambarkan pola hubungan

antara konstruk laten dan variable manifest / indicator (Sarwono, 2010).

3.7. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan

untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Haristine, 2017).

Sampel akan diambil dari pengguna Twitter yang ada di Jabodetabek.

3.8. Sampel

Berdasarkan data yang diperoleh dari APJII pada 2018 lalu, pengguna yang

memilih Twitter sebagai media sosial yang paling banyak dikunjungi adalah

sebesar 1,7% (APJII, 2018). Sementara itu jumlah pengguna internet di Indonesia

adalah sebesar 171,17 juta, sedangkan di Jakarta dan Banten masing-masing

sebesar 4,8% yaitu 8,216 juta untuk masing-masing dari kedua provinsi tersebut

jika ditotal maka pengguna di kedua provinsi tersebut adalah sebesar 9.6% atau

setara dengan 16.432 juta pengguna (APJII, 2018).

Berdasarkan data tersebut maka pengambilan sampel dari populasi

sebanyak 16,4 juta orang Inputer dilakukan menggunakan metode convenience

sampling, dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5% dari daftar


29

pengambilan sampel yang dianggap mewakili. Jumlah sampel dihitung dengan

menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut :

Dengan menggunakan metode tersebut maka jumlah sampel dengan taraf

signifikansi 95% adalah sebanyak 400 orang dengan perhitungan sebagai berikut:

3.9. Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang

akan didapatkan melalui kuesioner yang akan ditargetkan kepada pengguna aplikasi

Twitter sebagai media layanan konsumen pada 3 perusahaan perbankan di

Jabodetabek. Yaitu BCA sebanyak 19 juta nasabah (PT Bank Central Asia Tbk,

2018), Bank Permata sebanyak 1,78 juta nasabah (Nurcaya, 2019) dan Bank Panin

sebanyak 1,2 juta nasabah (Prasetyo, 2018). Sehingga didapat jumlah partisipan

pada BCA sebanyak 346 partisipan, Bank Permata sebanyak 32 partisipan dan

Bank Panin sebanyak 22 partisipan. Berikut ini merupakan tabel proporsional

sampel.

Tabel 4 : Tabel proporsional sampel

Bank Jumlah populasi Persentase Jumlah sampel


BCA 19 juta 86,44% 346
Bank Permata 1,78 juta 5,46% 32
Bank Panin 1,2 juta 8,10% 22
Total Sampel 400
30

3.10. Teknik Pengumpulan Data

Data untuk penelitian ini akan dikumpulkan melalui kuesioner yang akan

dibagikan menggunakan alat bantu survey online dan kuesioner akan disebarkan ke

pengguna Twitter di wilayah Jabodetabek.

Skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner adalah likert 1-5

(Santoso, 2013), yaitu :

(1) Sangat Tidak Setuju

(2) Tidak Setuju

(3) Netral atau Biasa

(4) Setuju

(5) Sangat Setuju.

3.11. Teknik Analisis Data

Setelah kuesioner disebar dan mendapatkan respon dari responden, maka

akan dilakukan tes validitas dan reliabilitas dari pertanyaan yang diajukan di dalam

kuesioner. Analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitatif.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Analisa Data

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian tentang minat

penggunaan media sosial Twitter sebagai media layanan konsumen pada

perusahaan perbankan di Jabodetabek.

4.1.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan secara

online maupun offline di Jabodetabek kepada pengguna media sosial Twitter yang

menggunakannya sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan di

Jabodetabek.

4.1.2. Identifikasi Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan perorangan yang berada di

wilayah Jabodetabek, dan berdasarkan kuesioner yang terkumpul akan diperoleh

data demografi responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, lama menggunakan

aplikasi Twitter sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan dan

jenjang pendidikan.

1. Demografi berdasarkan jenis kelamin

31
32

Berdasarkan jenis kelamin, demografi dibagi menjadi dua : Laki-laki

dan Perempuan. Didalam penyebaran kuesioner, didapatkan hasil

responden sebanyak 44,25% responden adalah Pria dan 55,75%

responden adalah Wanita. Sehingga dapat disimpulkan kebanyakan

pengguna media sosial Twitter yang menggunakannya sebagai media

layanan konsumen pada perusahaan perbankan di Jabodetabek lebih

didominasi oleh Wanita. Demografi kelompok berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 12 : Demografi berdasarkan jenis kelamin

2. Demografi berdasarkan usia

Berdasarkan usia, demografi dibagi menjadi delapan : < 21 tahun, 21-25

tahun, 26-30 tahun, 31-35 tahun, 36-40 tahun, 41-45 tahun 46-50 tahun

dan > 50 tahun. Didalam penyebaran kuesioner, didapatkan hasil

responden sebanyak 5,75% responden memiliki rentang usia < 21 tahun,

31,75% responden memiliki rentang usia 21-25 tahun, 41% responden

memiliki rentang usia 26-30 tahun, 12,25% responden memiliki rentang


33

usia 31-35 tahun, 2% responden memiliki rentang usia 36-40 tahun,

3,75% responden memiliki rentang usia 41-45 tahun, 2,25% responden

memiliki rentang usia 46-50 tahun, dan 1.25% responden pada rentang

usi > 50 tahun. Pada demografi tampak pengguna media sosial Twitter

yang menggunakannya sebagai media layanan konsumen pada

perusahaan perbankan di Jabodetabek lebih didominasi anak muda pada

rentang usia 21 hingga 30 tahun. Hal tersebut ditunjukan dengan jumlah

persentase responden pada rentang usia tersebut sebanyak 71,75%.

Demografi kelompok berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gambar 13 : Demografi berdasarkan umur partisipan

3. Demografi berdasarkan jenjang pendidikan

Berdasarkan jenjang pendidikan, demografi dibagi menjadi tiga :

SMA/Sederajat, Diploma I/II/III dan Sarjana (S1/S2/S3). Didalam

penyebaran kuesioner didapatkan hasil responden sebanyak 77,5%

berada dijenjang pendidikan Sarjana, 14,25% berada dijenjang

pendidikan SMA/Sederajat dan 8,25% berada dijenjang Diploma


34

I/II/III. Demografi kelompok berdasarkan jenjang pendidikan dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 14 : Demografi berdasarkan pendidikan

4. Demografi berdasarkan lama menggunakan media sosial Twitter

sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan di

Jabodetabek.

Berdasarkan lama penggunaan, demografi dibagi menjadi empat : < 1

tahun, 1-2 tahun, 3-4 tahun dan > 4 tahun. Didalam penyebaran

kuesioner didapatkan hasil responden sebanyak 21% menyatakan sudah

menggunakan < 1 tahun, 11% menyatakan sudah menggunakan selama

1-2 tahun, 11,75% menyatakan sudah menggunakan selama 3-4 tahun

dan 56,25% menyatakan sudah menggunakan selama > 4 tahun.

Demografi kelompok berdasarkan lama penggunaan media sosial

Twitter sebagai media layanan konsumen dapat dilihat pada gambar

berikut.
35

Gambar 15 : Demografi berdasarkan lama menggunakan Twitter sebagai

media layanan konsumen pada perusahaan perbankan

4.2. Analisis statistic deskriptif

Berdasarkan hasil kuesioner yang dikumpulkan, dilakukan analisa terhadap

frekuensi dari responden yang menjawab pilihan 1 sampai 5 maka didapatkan hasil

seperti yang ditampilkan di tabel berikut.

Tabel 5 : Analisis statistic deskriptif

JAWABAN (%)
VARIABEL KODE MEAN
1 2 3 4 5
1. Facilitating FCD1 13.50% 48% 33% 4.50% 1% 2.32
conditions FCD2 15.50% 47.50% 32.30% 4.30% 0.50% 2.27
FCD3 15.50% 47.50% 32.30% 4.30% 0.50% 2.38
2. Social SOC1 24.30% 45.30% 27.30% 2.30% 1% 2.11
influence SOC2 27.50% 50.70% 18.50% 2.50% 0.80% 1.98
SOC3 19.80% 46.50% 3% 3.30% 0.50% 2.18
3. Task TAC1 9.80% 41.50% 38% 9.80% 1% 2.51
characteristics TAC2 8.80% 36% 43.50% 11.30% 0.50% 2.59
TAC3 18.80% 54.30% 23.50% 3.30% 0.30% 2.12
4. Technology TEC1 19.50% 51.50% 26.30% 2.80% 0% 2.12
characteristics TEC2 11.30% 44% 33% 7.20% 4.50% 2.50
TEC3 26% 54.80% 18.30% 1% 0% 1.94
5. Task TTF1 28.50% 56.30% 13.80% 1.50% 0% 1.88
36

JAWABAN (%)
VARIABEL KODE MEAN
1 2 3 4 5
technology fit TFF2 14.50% 51.70% 30.80% 2.80% 0.30% 2.23
TFF3 18% 49% 3% 2.50% 0.50% 2.19
6. System quality SSQ1 19% 55.30% 21.80% 3.80% 0.30% 2.11
SSQ2 20.50% 49.50% 28.50% 1.50% 0% 2.11
SSQ3 15.50% 36.50% 42.30% 5% 0.80% 2.39
7. Information INQ1 15.50% 47.50% 32.30% 4.30% 0.50% 2.21
quality INQ2 9.80% 37.80% 47.50% 4.50% 0.50% 2.48
INQ3 18.30% 54.30% 26.30% 1.30% 0% 2.11
8. Service quality SVQ1 12% 51% 35.80% 0.80% 0.50% 2.27
SVQ2 16.80% 42.50% 37.50% 2.50% 0.80% 2.28
SVQ3 2% 41.80% 35.80% 2.30% 0.30% 2.21
9. User USS1 13.30% 48.80% 33.50% 4% 0.50% 2.30
satisfaction USS2 12% 47.50% 36.30% 3.80% 0.50% 2.33
USS3 13% 50.20% 33.80% 2.80% 0.30% 2.27
10. Intention ITU1 15.30% 48.30% 30.30% 5% 1.30% 2.29
to use ITU2 16.30% 49.80% 3% 3.30% 0.80% 2.23
ITU3 14.50% 46.30% 33% 4.50% 1.80% 2.33

Distribusi jawaban responden untuk setiap pertanyaan berada dikisaran 1

sampai dengan 5. Nilai mean untuk setiap indicator juga bisa dilihat pada tabel

diatas.

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

4.3.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya kuesioner yang

dibuat. Data yang akan diuji adalah data yang diperoleh dari kuesioner yang

disebar baik secara online maupun offline. Pengujian validitas kuesioner

menggunakan aplikasi SPSS untuk membantu perhitungan. Uji validitas dilakukan

dengan membandingkan nilai r Hitung dengan r Tabel. Dengan melakukan

pengukuran dari 400 responden. Nilai r Tabel sebesar 0.0983 setiap pernyataan
37

dianggap valid jika memiliki nilai r Hitung sama dengan atau lebih besar dari

0.0983.

Berikut adalah tabel perhitungan koefisien validitas untuk masing-masing

variabel penelitian.

n = 400 responden

df = n – 2 = 398

r Table = 0.0983

Tabel 6 : Hasil Uji Validitas (400 responden)

VARIABEL INDIKATOR r Hitung r Tabel Kesimpulan


1. Facilitating FCD1 0.572 0.0983 Valid
conditions FCD2 0.613 0.0983 Valid
FCD3 0.673 0.0983 Valid
2. Social SOC1 0.485 0.0983 Valid
influence SOC2 0.460 0.0983 Valid
SOC3 0.615 0.0983 Valid
3. Task TAC1 0.626 0.0983 Valid
characteristics TAC2 0.472 0.0983 Valid
TAC3 0.702 0.0983 Valid
4. Technology TEC1 0.700 0.0983 Valid
characteristics TEC2 0.435 0.0983 Valid
TEC3 0.581 0.0983 Valid
5. Task TTF1 0.576 0.0983 Valid
technology fit TFF2 0.769 0.0983 Valid
TFF3 0.711 0.0983 Valid
6. System quality SSQ1 0.632 0.0983 Valid
SSQ2 0.691 0.0983 Valid
SSQ3 0.531 0.0983 Valid
7. Information INQ1 0.691 0.0983 Valid
quality INQ2 0.668 0.0983 Valid
INQ3 0.676 0.0983 Valid
8. Service quality SVQ1 0.728 0.0983 Valid
SVQ2 0.682 0.0983 Valid
SVQ3 0.612 0.0983 Valid
9. User USS1 0.839 0.0983 Valid
satisfaction USS2 0.806 0.0983 Valid
USS3 0.831 0.0983 Valid
38

VARIABEL INDIKATOR r Hitung r Tabel Kesimpulan


10. Intention to ITU1 0.809 0.0983 Valid
use ITU2 0.800 0.0983 Valid
ITU3 0.730 0.0983 Valid

Dari hasil pengujian yang ditampilkan pada gambar, dapat diketahui bahwa

semua indikator memiliki nilai r Hitung terhadap nilai r Tabel (0.0983) sehingga

setiap pertanyaan tersebut dianggap valid dalam pengukuran variabelnya masing-

masing.

4.3.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabiltas diperlukan untuk mengukur konsistensi dalam pada setiap

pernyataan yang disusun dalam sebuah kuesioner. Pengujian reliabilitas

menggunakan nilai cronbach’s alpha. Indikator yang reliable adalah indikator yang

bisa diproses ketahap berikutnya, yaitu indikator dengan nilai minimal 0.70. Maka

dilakukan pengecekan cronbach’s Alpha dengan nilai >= 0.70 untuk memastikan

reliabilitas indikator tersebut.

Tabel 7 : Hasil perhitungan Uji Reliabilitas (400 Responden)

Variable Indikator Cronbach’s Alpha Kesimpulan


1. Facilitating FCD1 0.959 Sangat Reliable
conditions FCD2 0.959 Sangat Reliable
FCD3 0.958 Sangat Reliable
2. Social SOC1 0.960 Sangat Reliable
influence SOC2 0.960 Sangat Reliable
SOC3 0.959 Sangat Reliable
3. Task TAC1 0.959 Sangat Reliable
characteristics TAC2 0.960 Sangat Reliable
TAC3 0.958 Sangat Reliable
4. Technology TEC1 0.958 Sangat Reliable
characteristics TEC2 0.961 Sangat Reliable
TEC3 0.959 Sangat Reliable
39

Variable Indikator Cronbach’s Alpha Kesimpulan


5. Task TTF1 0.959 Sangat Reliable
technology fit TFF2 0.958 Sangat Reliable
TFF3 0.958 Sangat Reliable
6. System quality SSQ1 0.959 Sangat Reliable
SSQ2 0.958 Sangat Reliable
SSQ3 0.959 Sangat Reliable
7. Information INQ1 0.958 Sangat Reliable
quality INQ2 0.958 Sangat Reliable
INQ3 0.958 Sangat Reliable
8. Service quality SVQ1 0.958 Sangat Reliable
SVQ2 0.958 Sangat Reliable
SVQ3 0.959 Sangat Reliable
9. User USS1 0.957 Sangat Reliable
satisfaction USS2 0.957 Sangat Reliable
USS3 0.957 Sangat Reliable
10. Intention to ITU1 0.957 Sangat Reliable
use ITU2 0.957 Sangat Reliable
ITU3 0.958 Sangat Reliable

Berdasarkan hasil uji realibilitas tersebut, setiap variable memiliki nilai

koefisien reliabiltas diatas nilai koefisien cronbach’s alpha, sehingga dapat

disimpulkan pertanyaan yang dibentuk sangat reliable.

4.4. Evaluasi Model Penelitian

Model penelitian ini terdiri dari 10 indikator yang masing-masing variable

latennya. Berikut tabel indikator reflektif dari penelitian ini.

Tabel 8 : Indikator Reflektif

Jumlah Indikator
Variable Notasi Indikator Reflektif
Facilitating
3 FCD1, FCD2, FCD3
conditions
Social influence 3 SOC1, SOC2, SOC3
Task
3 TAC1, TAC2, TAC3
characteristics
Technology 3 TEC1, TEC2, TEC3
40

Jumlah Indikator
Variable Notasi Indikator Reflektif
characteristics
Task technology fit 3 TTF1, TFF2, TFF3
System quality 3 SSQ1, SSQ2, SSQ3
Information quality 3 INQ1, INQ2, INQ3
Service quality 3 SVQ1, SVQ2, SVQ3
User satisfaction 3 USS1, USS2, USS3
Intention to use 3 ITU1, ITU2, ITU3

4.4.1. Uji validitas konvergen

Tahapan berikutnya adalah mengolah dan melakukan analisa data

menggunakan alat bantu SmartPLS versi 3.2.6 untuk menghasilkan diagram (Path

Diagram). Validitas konvergen akan diuji pada level indikator dan variable laten-

nya. Uji validitas konvergen dilakukan dengan melakukan evaluasi nilai dari

loading factor. Menurut Iskandar, keriteria valid dalam analisis Confirmatory

Factor Analysis (CFA) jika loading factor lebih besar dari 0.30 jika menggunakan

400 populasi sampel (Iskandar, 2017).


41

Gambar 16 : Path Diagram

Berdasarkan gambar path diagram diatas, maka nilai loading factor adalah

sebagai berikut.

Tabel 9 : Hasil perhitungan Uji Reliabilitas (400 Responden)

Variable Indikator Loading Factor Kesimpulan


1. Facilitating FCD1 0.840 Valid
conditions FCD2 0.859 Valid
FCD3 0.871 Valid
2. Social SOC1 0.786 Valid
influence SOC2 0.797 Valid
SOC3 0.828 Valid
3. Task TAC1 0.775 Valid
42

Variable Indikator Loading Factor Kesimpulan


characteristics TAC2 0.672 Tidak valid
TAC3 0.778 Valid
4. Technology TEC1 0.872 Valid
characteristics TEC2 0.672 Tidak valid
TEC3 0.778 Valid
5. Task TTF1 0.762 Valid
technology fit TFF2 0.873 Valid
TFF3 0.834 Valid
6. System quality SSQ1 0.766 Valid
SSQ2 0.873 Valid
SSQ3 0.722 Valid
7. Information INQ1 0.873 Valid
quality INQ2 0.848 Valid
INQ3 0.830 Valid
8. Service quality SVQ1 0.832 Valid
SVQ2 0.884 Valid
SVQ3 0.772 Valid
9. User USS1 0.923 Valid
satisfaction USS2 0.942 Valid
USS3 0.937 Valid
10. Intention to ITU1 0.918 Valid
use ITU2 0.921 Valid
ITU3 0.861 Valid

Berdasarkan tabel diatas, 2 dari 30 indikator yang diuji memiliki nilai

koefisien dibawah 0.70 yang merupakan batas minimum untuk sebuah indikator

bisa dikatakan valid (Araujo, Christiananta, Ellitan, & Otok, 2013). Sehingga 2

indikator tersebut dianggap tidak valid dan perlu dikeluarkan untuk bisa

melanjutkan tahapan berikutnya. Setelah 2 indikator tersebut dihilangkan, maka

akan dilakukan eksekusi ulang dengan hanya menggunakan 28 indikator yang

memiliki nilai diatas 0.70 dan berikut adalah hasilnya.


43

Gambar 17 : Path Diagram (Hasil eksekusi ke-2)

Berdasarkan hasil eksekusi ulang path diagram dengan menghilangkan 2

indikator dengan nilai dibawah 0.70, maka nilai loading factor adalah sebagai

berikut.

Tabel 10 : Hasil perhitungan Uji Reliabilitas eksekusi ke-2 (400 Responden)

Variable Indikator Loading Factor Kesimpulan


1. Facilitating FCD1 0.840 Valid
conditions FCD2 0.859 Valid
FCD3 0.871 Valid
2. Social SOC1 0.786 Valid
influence SOC2 0.797 Valid
44

Variable Indikator Loading Factor Kesimpulan


SOC3 0.828 Valid
3. Task TAC1 0.798 Valid
characteristics TAC3 0.861 Valid
4. Technology TEC1 0.856 Valid
characteristics TEC3 0.856 Valid
5. Task TTF1 0.763 Valid
technology fit TFF2 0.872 Valid
TFF3 0.833 Valid
6. System quality SSQ1 0.766 Valid
SSQ2 0.873 Valid
SSQ3 0.722 Valid
7. Information INQ1 0.873 Valid
quality INQ2 0.848 Valid
INQ3 0.830 Valid
8. Service quality SVQ1 0.832 Valid
SVQ2 0.884 Valid
SVQ3 0.772 Valid
9. User USS1 0.923 Valid
satisfaction USS2 0.942 Valid
USS3 0.937 Valid
10. Intention to ITU1 0.918 Valid
use ITU2 0.921 Valid
ITU3 0.861 Valid

Dari hasil estimasi ulang diatas, semua indikator memiliki nilai loading

factor lebih besar dari 0.70 yang menunjukan bahwa semua indikator telah

memenuhi syarat validitas konvergen.

4.4.2. Uji validitas diskriminan

Uji validitas dikriminan dinilai berdasarkan cross loading pengukuran

dengan konstruk. Setiap loading diharapkan memiliki nilai lebih tinggi untuk setiap

variabel laten yang diukur dibandingkan dengan indikator untuk laten variabel

lainnya. Tabel berisi hasil dari discriminant validity yang ditunjukkan dari nilai

cross loading masing-masing sebagai berikut.


45

Tabel 11 : Nilai Cross Loading

VARIABEL
FCD SOC TAC TEC TTF SSQ INQ SVQ USS ITU
FCD1 0.840 0.322 0.479 0.427 0.503 0.426 0.481 0.488 0.477 0.529
FCD2 0.859 0.413 0.525 0.437 0.554 0.436 0.450 0.568 0.541 0.544
FCD3 0.871 0.453 0.625 0.491 0.585 0.498 0.477 0.569 0.602 0.574
SOC1 0.356 0.786 0.391 0.396 0.396 0.354 0.375 0.420 0.434 0.404
SOC2 0.290 0.797 0.395 0.335 0.380 0.335 0.383 0.363 0.408 0.360
SOC3 0.441 0.828 0.525 0.444 0.576 0.503 0.496 0.500 0.551 0.571
TAC1 0.522 0.463 0.798 0.452 0.542 0.495 0.504 0.534 0.561 0.559
TAC3 0.535 0.464 0.861 0.599 0.642 0.570 0.608 0.570 0.650 0.612
TEC1 0.467 0.479 0.642 0.856 0.643 0.622 0.582 0.514 0.618 0.608
TEC3 0.437 0.370 0.451 0.856 0.643 0.537 0.407 0.508 0.475 0.515
TTF1 0.395 0.415 0.450 0.671 0.763 0.529 0.443 0.498 0.444 0.482
TFF2 0.601 0.528 0.698 0.638 0.872 0.588 0.628 0.580 0.715 0.713
TFF3 0.568 0.485 0.598 0.560 0.833 0.604 0.508 0.659 0.659 0.633
SSQ1 0.385 0.431 0.519 0.568 0.574 0.766 0.611 0.475 0.552 0.597
SSQ2 0.497 0.455 0.568 0.580 0.612 0.873 0.593 0.633 0.583 0.580
SSQ3 0.366 0.312 0.426 0.443 0.448 0.722 0.504 0.547 0.485 0.419
INQ1 0.469 0.446 0.594 0.513 0.529 0.669 0.873 0.568 0.616 0.599
INQ2 0.487 0.407 0.550 0.425 0.534 0.603 0.848 0.613 0.611 0.576
INQ3 0.441 0.502 0.573 0.535 0.584 0.573 0.830 0.554 0.603 0.564
SVQ1 0.569 0.474 0.619 0.509 0.620 0.603 0.659 0.832 0.645 0.638
SVQ2 0.558 0.454 0.550 0.489 0.602 0.567 0.543 0.884 0.646 0.602
SVQ3 0.442 0.427 0.482 0.491 0.529 0.572 0.486 0.772 0.571 0.534
USS1 0.643 0.530 0.691 0.620 0.713 0.638 0.684 0.727 0.923 0.806
USS2 0.561 0.555 0.668 0.562 0.674 0.642 0.663 0.669 0.942 0.797
USS3 0.566 0.572 0.692 0.607 0.702 0.643 0.663 0.700 0.937 0.833
ITU1 0.590 0.571 0.660 0.597 0.708 0.615 0.612 0.652 0.836 0.918
ITU2 0.588 0.494 0.664 0.585 0.682 0.643 0.657 0.654 0.814 0.921
ITU3 0.554 0.484 0.578 0.593 0.627 0.579 0.571 0.623 0.690 0.861

Pada bagian yang diblok, menunjukan bahwa nilai korelasi variabel dengan

indikatornya memiliki nilai lebih tinggi dibanding dengan nilai korelasi dengan

variabel yang lainnya sehingga seluruh indikator dinyatakan valid.

Menurut Liu (2010), pada level variabel validitas diskriminan dinilai

dengan menggunakan Average Variance Extracted (AVE) > 0.5 agar dinyatakan

valid. Berikut ini adalah tabel AVE.

Tabel 12 : Tabel AVE


46

Variabel AVE Kesimpulan

Facilitating conditions 0.734 Valid


Social influence 0.646 Valid
Task characteristics 0.690 Valid
Technology
0.733 Valid
characteristics
Task technology fit 0.679 Valid
System quality 0.624 Valid
Information quality 0.723 Valid
Service quality 0.690 Valid
User satisfaction 0.873 Valid
Intention to use 0.811 Valid

Uji reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach’s alpha dan composite reliability,

dimana keduanya dinyatakan reliable apabila nilai konstruk > 0.70.

Akan tetapi menurut Sharma (2016), nilai koefisien alpha memiliki kisaran

dengan keterangan Excelent (α > 0.9), Good (0.9 > α > 0.8), Acceptable (0.8 > α >

0.7), Questionable (0.7 > α > 0.6), Poor (0.6 > α > 0.5) dan Unacceptable (0.5 > α).

Sehingga nilai Cronbach’s alpha > 0.5 masih dapat diterima dengan kondisi Poor

sesuai dengan kisaran nilai alpha tersebut. Berikut adalah tabel Cronbach’s alpha.

Tabel 13 : Cronbach’s Alpha

Variabel Cronbach’s Alpha Kesimpulan


Facilitating conditions 0.819 Good
Social influence 0.736 Acceptable
Task characteristics 0.553 Poor
Technology
0.635 Questionable
characteristics
Task technology fit 0.764 Acceptable
System quality 0.696 Questionable
Information quality 0.808 Good
Service quality 0.774 Acceptable
User satisfaction 0.927 Excellent
Intention to use 0.883 Good

Tabel 14 : Composite Reliability


47

Variabel Composite Reliability Kesimpulan


Facilitating conditions 0.892 Reliabel
Social influence 0.845 Reliabel
Task characteristics 0.816 Reliabel
Technology
0.846 Reliabel
characteristics
Task technology fit 0.864 Reliabel
System quality 0.832 Reliabel
Information quality 0.887 Reliabel
Service quality 0.869 Reliabel
User satisfaction 0.954 Reliabel
Intention to use 0.928 Reliabel

Pada tabel Cronbach’s alpha diatas, yang di blok merupakan nilai yang

berada dibawah 0.7 akan tetapi > 0.5 dan masih termasuk layak diterima.

Sementara nilai pada tabel Composite reliability menunjukan nilai >0.7 sehingga

dianggap reliabel.

4.4.3. Uji model struktural (Inner model)

Evaluasi model structural dilakukan untuk meilhat tingkat signifikansi dari

hubungan antar variabel dependen dan independen, evaluasi model strukturan bisa

dilakuakn setelah evaluasi model pengukuran menunjukkan hasil yang baik. Model

struktural dievaluasi dengan menggunakan R-Square (R2) dan juga analisa terhadap

nilai signifikansi dari path coefficient.

Untuk melihat tingkat hubungan antar variabel dilakukan analisa regresi

dengan menggunakan aplikasi SmartPLS. Menurut Araujo et al (2013) proses

perhitungan analisa dilakukan menggunakan kondisi berikut :


48

a. Hubungan antara variabel dependen dan independen dinyatakan

memiliki hubungan yang signifikan jika nilai P Value < 0.05 dan T

Statistic > 1.966.

b. Hubungan antara variabel dependen dan independen dinyatakan

memiliki hubungan positif jika memiliki nilai original sampel (O)

positif.

c. Angka tersebut berlaku juga untuk mengukur hubungan antara variable

dependen dan independen yang di moderasi oleh variable moderator.

Berikut gambar yang menunjukkan path diagram dari model yang

dijalankan pada Smart PLS setelah bootstrapping.

Gambar 18 : Path Diagram setelah dilakukan bootstrapping


49

Setelah dilakukan bootstrapping, berikut tabel uji regresi koefisien jalur dan

T-Statistik yang dihasilkan.

Tabel 15 : Koefisien Jalur dan T-Statistik

Standard
Relasi Antar Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Variabel Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
FCD → ITU 0.098 0.100 0.034 2.878 0.004
SOC → ITU 0.042 0.043 0.036 1.167 0.244
TAC → TTF 0.320 0.316 0.052 6.143 0.000
TEC → TTF 0.397 0.400 0.054 7.287 0.000
TTF → ITU 0.174 0.176 0.045 3.893 0.000
SSQ → TTF 0.222 0.223 0.047 4.767 0.000
SSQ → USS 0.169 0.164 0.059 2.852 0.005
INQ → USS 0.310 0.312 0.057 5.403 0.000
SVQ → USS 0.420 0.421 0.069 6.057 0.000
USS → ITU 0.653 0.650 0.049 13.462 0.000

Tabel 16 : Perbandingan T-Statistik dan T-Tabel

Relasi Antar
Hipotesis T Statistics T Tabel Kesimpulan
Variabel
H1 FCD → ITU 2.878 >1.966 Diterima
H2 SOC → ITU 1.167 >1.966 Ditolak
H3 TAC → TTF 6.143 >1.966 Diterima
H4 TEC → TTF 7.287 >1.966 Diterima
H5 TTF → ITU 3.893 >1.966 Diterima
H6 SSQ → TTF 4.767 >1.966 Diterima
H7 SSQ → USS 2.852 >1.966 Diterima
H8 INQ → USS 5.403 >1.966 Diterima
H9 SVQ → USS 6.057 >1.966 Diterima
H10 USS → ITU 13.462 >1.966 Diterima

Berdasarkan tabel path coefficient, facilitating conditions (FCD), Task-

Technolgy Fit (TTF), user satisfaction (USS) berpengaruh signifikan terhadap

intention to use (ITU) karena nilai T-Statistik lebih besar dari 1.966 dan nilai P-

Value lebih kecil dari 0.05. Sementara social influence (SOC) tidak berpengaruh

terhadap intention to use (ITU) karena tidak memenuhi syarat nilai T-Statistik lebih
50

besar dari 1.966 dan nilai P Values lebih kecil dari 0.05. Selain itu, information

quality (INQ), system quality (SSQ) dan service quality (SVQ) berpengaruh

signifikan terhadap user satisfaction (USS) karena nilai T-Statistik lebih besar dari

1.966 dan nilai P-Value lebih kecil dari 0.05. Dan system quality (SSQ), task

characteristics (TAC) dan technology characteristics (TEC) berpengaruh

signifikan terhadap Task-Technolgy Fit (TTF) karena nilai T-Statistik lebih besar

dari 1.966 dan nilai P-Value lebih kecil dari 0.05.

Nilai R-Square (R2) dari variabel dependen digunakan untuk menilai

kekuatan untuk menjelaskan model yang digunakan dalam penelitian (explanatory

power). Seperti yang ditunjukan pada tabel R-Square berikut ini.

Tabel 17 : R-Square

Variabel R-Square (R2)

Task technology fit 0.681


User satisfaction 0.653
Intention to use 0.785

Hasil dari R-Square menunjukkan bahwa Task-technology fit memiliki nilai

R-Square sebesar 68.1%, user satisfaction memiliki nilai R-Square sebesar 65.3%

dan intention to use memiliki nilai R-Square sebesar 78.5%. Task-technology fit

dipengaruhi oleh System quality, task characteristics dan technology

characteristics sebesar 68.1% dan juga dipengaruhi 31.9% oleh variabel lainnya

yang perlu diteliti lebih lanjut. user satisfaction dipengaruhi oleh Information

quality, system quality dan service quality sebesar 65.3% dan juga dipengaruhi

34.7% oleh variabel lainnya yang perlu diteliti lebih lanjut. intention to use

dipengaruhi oleh System quality, task characteristics dan technology


51

characteristics sebesar 78.5% dan juga dipengaruhi 21.5% oleh variabel lainnya

yang perlu diteliti lebih lanjut. Berdasarkan tabel output path coefficients, maka

persamaan regresi berganda pada model ini adalah sebagai berikut.

ITU = 0.098 FCD + 0.042 SOC + 0.174 TTF + 0.653 USS


USS = 0.310 INQ + 0.169 SSQ + 0.420 SVQ
TTF = 0.222 SSQ + 0.320 TAC + 0.397 TEC

Tetapi, karena variabel social influence yang ada didalam intention to use

tidak memenuhi persyaratan, maka persamaan regresi berganda pada model ini

harus mengeluarkan variabel-variabel yang ditolak tersebut, sehingga menjadi

sebagai berikut.

ITU = 0.098 FCD + 0.174 TTF + 0.653 USS


USS = 0.310 INQ + 0.169 SSQ + 0.420 SVQ
TTF = 0.222 SSQ + 0.320 TAC + 0.397 TEC

4.5. Pengujian Hipotesis

Berikut penjelasan hasil uji hipotesis yang akan dilengkapi dengan tabel

dibawah ini.

1. H1 : Facilitating conditions berpengaruh signifikansi terhadap

Intention to use

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara facilitating

conditions terhadap intention to use memiliki nilai koefiisen jalur sebesar 0.098

dengan T-statistik sebesar 2.878. Karena nilai T-statistik > T-table (1.966) dan

P-Values < 0.05 maka H1 dapat diterima. Hl menunjukan bahwa facilitating


52

conditions berpengaruh signifikan terhadap intention to use pada minat

penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Orji (2010) bahwa facilitating conditions

berpengaruh terhadap Intention to use.

2. H2 : Social influence berpengaruh signifikansi terhadap Intention to

use

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara social influence

terhadap intention to use memiliki nilai koefiisen jalur sebesar 0.042 dengan T-

statistik sebesar 1.167. Karena nilai T-statistik < T-table (1.966) dan P-Values >

0.05 maka H2 ditolak. H2 menunjukan bahwa social influence tidak

berpengaruh signifikan terhadap intention to use pada minat penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen.

3. H3 : Task characteristics berpengaruh signifikansi terhadap Task

technology fit

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara task

characteristics terhadap task technology fit memiliki nilai koefiisen jalur

sebesar 0.320 dengan T-statistik sebesar 6.143. Karena nilai T-statistik > T-

table (1.966) dan P-Values < 0.05 maka H3 dapat diterima. H3 menunjukan

bahwa task characteristics berpengaruh signifikan terhadap task technology fit

pada minat penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen. Hasil ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tam & Oliveira (2016a) bahwa

task characteristics berpengaruh terhadap Task technology fit.

4. H4 : Technology characteristics berpengaruh signifikansi terhadap Task

technology fit
53

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara technology

characteristics terhadap task technology fit memiliki nilai koefiisen jalur

sebesar 0.397 dengan T-statistik sebesar 7.287. Karena nilai T-statistik > T-

table (1.966) dan P-Values < 0.05 maka H4 dapat diterima. H4 menunjukan

bahwa technology characteristics berpengaruh signifikan terhadap task

technology fit pada minat penggunaan Twitter sebagai media layanan

konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tam &

Oliveira (2016a) bahwa technology characteristics berpengaruh terhadap Task

technology fit.

5. H5 : Task technology fit berpengaruh signifikansi terhadap Intention to

use

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara task technology

fit terhadap intention to use memiliki nilai koefiisen jalur sebesar 0.174 dengan

T-statistik sebesar 3.893. Karena nilai T-statistik > T-table (1.966) dan P-

Values < 0.05 maka H5 dapat diterima. H5 menunjukan bahwa task technology

fit berpengaruh signifikan terhadap intention to use pada minat penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Tam & Oliveira (2016a) dan Zhou (2010) bahwa task

technology fit berpengaruh terhadap Intention to use.

6. H6 : System quality berpengaruh signifikansi terhadap Task technology

fit

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara system quality

terhadap task technology fit memiliki nilai koefiisen jalur sebesar 0.222 dengan

T-statistik sebesar 4.767. Karena nilai T-statistik > T-table (1.966) dan P-

Values < 0.05 maka H6 dapat diterima. H6 menunjukan bahwa system quality
54

berpengaruh signifikan terhadap task technology fit pada minat penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Tam & Oliveira (2016a) bahwa system quality

berpengaruh terhadap Task technology fit.

7. H7 : System quality berpengaruh signifikansi terhadap User satisfaction

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara system quality

terhadap user satisfaction memiliki nilai koefiisen jalur sebesar 0.169 dengan

T-statistik sebesar 2.852. Karena nilai T-statistik > T-table (1.966) dan P-

Values < 0.05 maka H7 dapat diterima. H7 menunjukan bahwa system quality

berpengaruh signifikan terhadap user satisfaction pada minat penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Tam & Oliveira (2016a) bahwa system quality

berpengaruh terhadap User satisfaction.

8. H8 : Information quality berpengaruh signifikansi terhadap User

satisfaction

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara information

quality terhadap user satisfaction memiliki nilai koefiisen jalur sebesar 0.310

dengan T-statistik sebesar 5.403. Karena nilai T-statistik > T-table (1.966) dan

P-Values < 0.05 maka H8 dapat diterima. H8 menunjukan bahwa information

quality berpengaruh signifikan terhadap user satisfaction pada minat

penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Tam & Oliveira (2016a) bahwa information

quality berpengaruh terhadap User satisfaction.

9. H9 : Service quality berpengaruh signifikansi terhadap user satisfaction


55

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara service quality

terhadap user satisfaction memiliki nilai koefiisen jalur sebesar 0.420 dengan

T-statistik sebesar 6.057. Karena nilai T-statistik > T-table (1.966) dan P-

Values < 0.05 maka H9 dapat diterima. H9 menunjukan bahwa service quality

berpengaruh signifikan terhadap user satisfaction pada minat penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Tam & Oliveira (2016a) bahwa service quality

berpengaruh terhadap User satisfaction.

10. H10 : User satisfaction berpengaruh signifikansi terhadap Intention to

use

Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa hubungan antara user

satisfaction terhadap intention to use memiliki nilai koefiisen jalur sebesar

0.653 dengan T-statistik sebesar 13.462. Karena nilai T-statistik > T-table

(1.966) dan P-Values < 0.05 maka H10 dapat diterima. H10 menunjukan bahwa

user satisfaction berpengaruh signifikan terhadap intention to use pada minat

penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Tam & Oliveira (2016a) bahwa user satisfaction

berpengaruh terhadap Intention to use.

Tabel berikut menunjukan rangkuman dari hasil uji hipotesis.

Tabel 18 : Rangkuman hipotesis

Nilai T- P-
Hipotesis Statistik > T- Values < Kesimpulan
Tabel (1.966) 0.05
H1 : Facilitating conditions berpengaruh
2.878 0.004 Diterima
signifikansi terhadap Intention to use
H2 : Social influence berpengaruh
1.167 0.244 Ditolak
signifikansi terhadap Intention to use
H3 : Task characteristics berpengaruh 6.143 0.000 Diterima
56

Nilai T- P-
Hipotesis Statistik > T- Values < Kesimpulan
Tabel (1.966) 0.05
signifikansi terhadap Task technology fit
H4 : Technology characteristics berpengaruh
7.287 0.000 Diterima
signifikansi terhadap Task technology fit
H5 : Task technology fit berpengaruh
3.893 0.000 Diterima
signifikansi terhadap Intention to use
H6 : System quality berpengaruh signifikansi
4.767 0.000 Diterima
terhadap Task technology fit
H7 : System quality berpengaruh signifikansi
2.852 0.005 Diterima
terhadap User satisfaction
H8 : Information quality berpengaruh
5.403 0.000 Diterima
signifikansi terhadap User satisfaction
H9 : Service quality berpengaruh signifikansi
6.057 0.000 Diterima
terhadap user satisfaction
H10 : User satisfaction berpengaruh
13.462 0.000 Diterima
signifikansi terhadap Intention to use

4.6. Intrepretasi Hipotesis

1. H1 : Facilitating conditions berpengaruh signifikansi terhadap intention to

use pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa facilitating conditions berpengaruh

signifikan terhadap intention to use pada minat penggunaan Twitter sebagai

media layanan konsumen. Variabel facilitating conditions mengukur

tentang persepsi pengguna terhadap fasilitas yang disediakan dalam hal

penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen. Dengan diterimanya

hipotesis ini bisa diartikan bahwa penggunaan Twitter dalam hal ini

terfasilitasi dalam melakukan kegiatan layanan konsumen pada perusahaan

perbankan.

2. H2 : Social influence berpengaruh signifikansi terhadap intention to use

pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa social influence tidak berpengaruh

signifikan terhadap intention to use pada penggunaan Twitter sebagai media


57

layanan konsumen. Variabel social influence mengukur persepsi tentang

pengaruh sosial dalam hal penggunaan Twitter sebagai media layanan

konsumen. Sehingga dapat artikan bahwa pengaruh sosial tidak

berpengaruh terhadap minat penggunaan Twitter sebagai media layanan

konsumen pada perusahaan perbankan.

3. H3 : Task characteristics berpengaruh signifikansi terhadap task technology

fit pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa task characteristics berpengaruh

signifikan terhadap task technology fit pada penggunaan Twitter sebagai

media layanan konsumen. Variabel task characteristics mengukur tentang

persepsi kesesuaian karakteristik tugas aplikasi Twitter dalam hal media

layanan konsumen pada perusahaan perbankan. Dengan diterimanya

hipotesis ini bisa diartikan bahwa Twitter sesuai dengan karakteristik tugas

aplikasi sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan.

4. H4 : Technology characteristics berpengaruh signifikansi terhadap task

technology fit pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa technology characteristics berpengaruh

signifikan terhadap task technology fit pada penggunaan Twitter sebagai

media layanan konsumen. Variabel technology characteristics mengukur

tentang persepsi karakteristik teknologi Twitter sebagai media layanan

konsumen pada perusahaan perbankan. Dengan diterimanya hipotesis ini

maka bisa diartikan bahwa Twitter memiliki karakteristik teknologi yang

dibutuhkan sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan.

5. H5 : Task technology fit berpengaruh signifikansi terhadap intention to use

pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.


58

Hasil penelitian menunjukan bahwa task technology fit berpengaruh

signifikan terhadap intention to use pada penggunaan Twitter sebagai media

layanan konsumen. Variabel task technology fit mengukur tentang persepsi

kesesuaian kegunaan dan teknologi aplikasi Twitter sebagai media layanan

konsumen pada perusahaan perbankan. Dengan diterimanya hipotesis ini

bisa diartikan bahwa Twitter memiliki kesesuaian kegunaan dan teknologi

yang dirasa mumpuni sebagai media layanan konsumen pada perusahaan

perbankan, sehingga memunculkan minat penggunaan Twitter lebih lanjut

kedepannya.

6. H6 : System quality berpengaruh signifikansi terhadap task technology fit

pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa system quality berpengaruh signifikan

terhadap task technology fit pada penggunaan Twitter sebagai media

layanan konsumen. Variabel system quality mengukur tentang persepsi

kualitas sistem aplikasi Twitter dalam hal penggunaan Twitter sebagai

media layanan konsumen. Dengan diterimanya hipotesis ini bisa diartikan

bahwa kualitas layanan sistem Twitter dirasa sangat cocok untuk digunakan

sebagai layanan konsumen pada perusahaan perbankan.

7. H7 : System quality berpengaruh signifikansi terhadap user satisfaction

pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa system quality berpengaruh signifikan

terhadap user satisfaction pada penggunaan Twitter sebagai media layanan

konsumen. Variabel system quality mengukur tentang persepsi kualitas

sistem aplikasi Twitter dalam hal penggunaan sebagai media layanan


59

konsumen pada perusahaan perbankan sangat memuaskan dimata

penggunanya.

8. H8 : Information quality berpengaruh signifikansi terhadap user satisfaction

pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa information quality berpengaruh

signifikan terhadap user satisfaction pada penggunaan Twitter sebagai

media layanan konsumen. Variabel information quality mengukur tentang

persepsi pengguna terhadap kualitas informasi yang diberikan dalam hal

penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen. Dengan diterimanya

hipotesis ini bisa diartikan bahwa kualitas informasi yang didapat dengan

menggunakan Twitter sebagai media layanan konsumen pada perusahaan

perbankan dirasa sangat baik.

9. H9 : Service quality berpengaruh signifikansi terhadap user satisfaction

pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa service quality berpengaruh signifikan

terhadap user satisfaction pada penggunaan Twitter sebagai media layanan

konsumen. Variabel service quality mengukur tentang persepsi kepuasan

kualitas layanan yang diberikan Twitter kepada penggunanya sebagai media

layanan konsumen pada perusahaan perbankan. Dengan diterimanya

hipotesis ini bisa diartikan bahwa kualitas layanan Twitter sebagai media

layanan konsumen pada perusahaan perbankan sangat memuaskan.

10. H10 : User satisfaction berpengaruh signifikansi terhadap intention to use

pada penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa user satisfaction berpengaruh

signifikan terhadap intention to use pada penggunaan Twitter sebagai media


60

layanan konsumen. Variabel user satisfaction mengukur tentang persepsi

kepuasan pengguna Twitter sebagai media layanan konsumen pada

perusahaan perbankan. Dengan diterimanya hipotesis ini bisa diartikan

bahwa pengguna Twitter sebagai media layanan konsumen pada perusahaan

perbankan akan terus menggunakan Twitter sebagai media layanan

konsumennya.
BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai minat penggunaan Twitter sebagai

media layanan konsumen pada perusahaan perbankan dengan menggunakan

metodologi UTAUT yang dikombinasikan dengan TTF dan DeLone & McLean

yang telah diolah berdasarkan hasil analisa dan pengujian hipotesis, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa facilitating conditions memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap intention to use pada penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 2.878

yang berarti signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel facilitating

conditions mengukur tentang persepsi pengguna terhadap fasilitas yang

disediakan dalam hal penggunaan Twitter sebagai media layanan

konsumen. Dengan diterimanya hipotesis ini bisa diartikan bahwa

penggunaan Twitter dalam hal ini terfasilitasi dalam melakukan kegiatan

layanan konsumen pada perusahaan perbankan.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa social influence tidak memberikan

pengaruh terhadap intention to use pada penggunaan Twitter sebagai media

layanan konsumen dengan nilai T-statistik 1.167 yang berarti signifikan (T-

statistik < T-tabel 1,966). Variabel social influence mengukur persepsi

61
62

tentang pengaruh sosial dalam hal penggunaan Twitter sebagai media

layanan konsumen. Sehingga dapat artikan bahwa pengaruh sosial tidak

berpengaruh terhadap minat penggunaan Twitter sebagai media layanan

konsumen pada perusahaan perbankan.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa task characteristics memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap task technology fit pada penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 6.143

yang berarti signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel task

characteristics mengukur tentang persepsi kesesuaian karakteristik tugas

aplikasi Twitter dalam hal media layanan konsumen pada perusahaan

perbankan. Dengan diterimanya hipotesis ini bisa diartikan bahwa Twitter

sesuai dengan karakteristik tugas aplikasi sebagai media layanan konsumen

pada perusahaan perbankan.

4. Hasil penelitian menunjukan bahwa technology characteristics memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap task technology fit pada penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 7.287

yang berarti signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel technology

characteristics mengukur tentang persepsi karakteristik teknologi Twitter

sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan. Dengan

diterimanya hipotesis ini maka bisa diartikan bahwa Twitter memiliki

karakteristik teknologi yang dibutuhkan sebagai media layanan konsumen

pada perusahaan perbankan.

5. Hasil penelitian menunjukan bahwa task technology fit memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap intention to use pada penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 3.893


63

yang berarti signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel task

technology fit mengukur tentang persepsi kesesuaian kegunaan dan

teknologi aplikasi Twitter sebagai media layanan konsumen pada

perusahaan perbankan. Dengan diterimanya hipotesis ini bisa diartikan

bahwa Twitter memiliki kesesuaian kegunaan dan teknologi yang dirasa

mumpuni sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan,

sehingga memunculkan minat penggunaan Twitter lebih lanjut kedepannya.

6. Hasil penelitian menunjukan bahwa system quality berpengaruh

memberikan pengaruh yang terhadap task technology fit pada penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 4.767

yang berarti signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel system quality

mengukur tentang persepsi kualitas sistem aplikasi Twitter dalam hal

penggunaan Twitter sebagai media layanan konsumen. Dengan diterimanya

hipotesis ini bisa diartikan bahwa kualitas layanan sistem Twitter dirasa

sangat cocok untuk digunakan sebagai layanan konsumen pada perusahaan

perbankan.

7. Hasil penelitian menunjukan bahwa system quality berpengaruh

memberikan pengaruh yang terhadap user satisfaction pada penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 2.852

yang berarti signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel system quality

mengukur tentang persepsi kualitas sistem aplikasi Twitter dalam hal

penggunaan sebagai media layanan konsumen pada perusahaan perbankan

sangat memuaskan dimata penggunanya.

8. Hasil penelitian menunjukan bahwa information quality memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap user satisfaction pada penggunaan


64

Twitter sebagai media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 5.403

yang berarti signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel information

quality mengukur tentang persepsi pengguna terhadap kualitas informasi

yang diberikan dalam hal penggunaan Twitter sebagai media layanan

konsumen. Dengan diterimanya hipotesis ini bisa diartikan bahwa kualitas

informasi yang didapat dengan menggunakan Twitter sebagai media

layanan konsumen pada perusahaan perbankan dirasa sangat baik.

9. Hasil penelitian menunjukan bahwa service quality berpengaruh

memberikan pengaruh yang terhadap user satisfaction pada penggunaan

Twitter sebagai media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 6.057

yang berarti signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel service quality

mengukur tentang persepsi kepuasan kualitas layanan yang diberikan

Twitter kepada penggunanya sebagai media layanan konsumen pada

perusahaan perbankan. Dengan diterimanya hipotesis ini bisa diartikan

bahwa kualitas layanan Twitter sebagai media layanan konsumen pada

perusahaan perbankan sangat memuaskan.

10. Hasil penelitian menunjukan bahwa user satisfaction memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap intention to use pada penggunaan Twitter sebagai

media layanan konsumen dengan nilai T-statistik 13.462 yang berarti

signifikan (T-statistik > T-tabel 1,966). Variabel user satisfaction

mengukur tentang persepsi kepuasan pengguna Twitter sebagai media

layanan konsumen pada perusahaan perbankan. Dengan diterimanya

hipotesis ini bisa diartikan bahwa pengguna Twitter sebagai media layanan

konsumen pada perusahaan perbankan akan terus menggunakan Twitter

sebagai media layanan konsumennya.


65

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai minat penggunaan Twitter sebagai

media layanan konsumen pada perusahaan perbankan dengan menggunakan

metodologi UTAUT yang dikombinasikan dengan TTF dan DeLone & McLean

yang telah diolah berdasarkan hasil analisa dan pengujian hipotesis, maka berikut

adalah beberapa saran yang bisa meningkatkan penggunaan Twitter sebagai media

layanan konsumen pada perusahaan perbankan :

1. Service quality sangat mempengaruhi user satisfaction, sehingga perlu

menjadi fokus perusahaan yang menggunakan Twitter sebagai media

layanan komunikasi konsumen dalam hal ini khususnya perusahaan

perbankan. Sementara itu user satisfaction pun turut mempengaruhi

intention to use pengguna dalam menggunakan Twitter sebagai media

layanan konsumen khususnya pada perusahaan perbankan.

2. Untuk peneliti berikutnya diberikan saran sebagai berikut :

 Dapat melakukan penelitian serupa pada platform media sosial

lainnya.

 Dapat melakukan penelitian serupa pada bidang diluar

perusahaan perbankan.
66
DAFTAR PUSTAKA

APJII. (2017). Penetrasi dan perilaku pengguna internet Indonesia. Iinfografis

Hasil Survey. Retrieved from https://apjii.or.id/survei2017

APJII. (2018). Penetrasi & profil perilaku pengguna internet indonesia. Iinfografis

Hasil Survey.

Araujo, E. De, Christiananta, B., Ellitan, L., & Otok, B. W. (2013). Confirmatory

factor analysis on strategic leadership, corporate culture, good corporate

governance and company performance. Social Sciences and Humanities, 4(4),

487–495.

Bere, A. (2018). Information Systems Education Applying an Extended Task-

Technology Fit for Establishing Determinants of Mobile Learning : An Instant

Messaging Initiative Applying an Extended Task-Technology Fit for

Establishing Determinants of Mobile Learning : An Instan. Journal of

Information Systems Education, 29(4), 239–252.

Boyd, D. M., & Ellison, N. B. (2007). Social network sites: Definition, history, and

scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), 210–230.

https://doi.org/10.1111/j.1083-6101.2007.00393

Bright, J. (2014). The use of social media for research and analysis : a feasibility

study (p. 62). Great Britain: Corporate Document Services.

Childa Maulina, Endang Siti Astuti, K. (2015). Pengaruh Karakteristik Tugas,

Teknologi Informasi Dan Individu Terhadap Task-technology Fit (Ttf),

Utilisasi Dan Kinerja. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(1), 108–119.

67
68

DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2003). The DeLone and McLean Model of

Information System Success. Journal of Management Information Systems,

19(4), 9–30. https://doi.org/10.1080/07421222.2003.11045748

DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2016). Information Systems Success

Measurement. Foundations and Trends® in Information Systems (Vol. 2).

https://doi.org/10.1561/2900000005

Faed, A. (2013). An intelligent customer complaint management system with

application to the transport and logistics industry. (Illustrated, Ed.). Springer

Science & Business Media.

Goodhue, D. L. (1995). Task-Technology Fit. MIS Quarterly, 19(2), 213–236.

https://doi.org/10.1074/jbc.M110.194316

Google. (2019). Frequently asked questions about the Google+ shutdown.

Retrieved December 1, 2019, from

https://support.google.com/plus/answer/9217723?hl=en&ref_topic=9259565

Haristine, F. (2017). Rangkuman Buku Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.

Penelitian, 1–13. https://doi.org/10.1021/ol7029646

Iskandar, A. (2017). Teknik Analisis Validitas Konstruk dan Reliabilitas instrument

Test dan Non Test Dengan Software LISREL. INA-Rxiv.

https://doi.org/10.31227/osf.io/nbhxq

Iversen, J. H., & Eierman, M. A. (2018). The Impact of Experience and

Technology Change on Task-Technology Fit of a Collaborative Technology,

7(3), 56–75. https://doi.org/10.5539/jel.v7n3p56


69

Jansen, B. J., Sobel, K., & Zhang, M. (2014). The Commercial Impact of Social

Mediating Technologies : Micro-blogging as The Commercial Impact of

Social Mediating Technologies : Micro-blogging as Online Word-of-Mouth

Branding, (May).

Khechine, H., Pascot, D., & Bytha, A. (2014). Interdisciplinary Journal of E-

Learning and Learning Objects UTAUT Model for Blended Learning: The

Role of Gender and Age in the Intention to Use Webinars. Interdisciplinary

Journal of E-Learning and Learning Objects, 10, 33–52. Retrieved from

http://www.ijello.org/Volume10/IJELLOv10p033-052Khechine0876.pdf

Kompas. (2019). Pengguna Aktif Harian Twitter Indonesia Diklaim Terbanyak.

Retrieved December 12, 2019, from

https://tekno.kompas.com/read/2019/10/30/16062477/pengguna-aktif-harian-

twitter-indonesia-diklaim-terbanyak

Kupfer, A., Ableitner, L., Schöb, S., & Tiefenbeck, V. (2016). Technology

Adoption vs. Continuous Usage Intention: Do Decision Criteria Change when

Using a Technology? Proceedings of the Twenty-Second Americas Conference

on Information Systems, 2, 1–10.

Kurniabudi, K., & Assegaf, S. (2018). Persepsi Kesesuaian dan Kepuasan

Penggunaan Media Sosial pada Perkuliahan: Pengujian Model. Jurnal

Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 5(6), 659.

https://doi.org/10.25126/jtiik.201856907

Lee, C., & Wan, G. (2010). Including subjective norm and technology trust in the

technology acceptance model. ACM SIGMIS Database, 41(4), 40.


70

https://doi.org/10.1145/1899639.1899642

Lestari, D., & Waryanto, N. H. (2013). Indikator User Satisfaction Dalam Layanan.

Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika, (November),

978–979.

Lin, W. S. (2012). Perceived fit and satisfaction on web learning performance: IS

continuance intention and task-technology fit perspectives. International

Journal of Human Computer Studies, 70(7), 498–507.

https://doi.org/10.1016/j.ijhcs.2012.01.006

Liu, H. Y., & Hung, W. T. (2010). Online store trustworthiness and customer

loyalty : Moderating the effect of the customer ’ s perception of the virtual

environment. African Journal of Business Management, 4(14), 2915–2920.

M Nasiru Yakubu, S. I. D. (2018). Assessing eLearning systems success in Nigeria:

An application of the DeLone and McLean information systems success

model. Journal of Information Technology Education, 17, 183–203.

Mardiana, S., Tjakraatmadja, J. H., & Aprianingsih, A. (2015). Validating the

Conceptual Model for Predicting Intention to Use as Part of Information

System Success Model: The Case of an Indonesian Government Agency.

Procedia Computer Science, 72, 353–360.

https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.12.150

Mariana, N. (2006). Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi Eksekutif.

Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, XI(1), 30–37.

Mujilahwati, S. (2016). Pre-Processing Text Mining Pada Data Twitter. SENTIKA,

2016(Sentika), 18–19.
71

Mustaqim, R., Kusyanti, A., & Aryadita, H. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang

Memengaruhi Niat Penggunaan E-Commerce XYZ Menggunakan Model

UTAUT (Unified Theory Acceptance and Use Of Technology). Jurnal

Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 2(7), 2584–2593.

Retrieved from http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/1653

Naimah, R. J., & Rifani, A. (2013). Analisis Penerapan Relationship Maintenance

Strategy Melalui Penggunaan Media Sosial ( Studi Pada Twitter Perbankan di

Indonesia ). Jurnal Wawasan Manajemen, 1(2), 153–166.

Nugroho, N., Utami, E., & Luthfi, E. T. (2017). Analisis perbandingan kualitas

pelayanan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) online menggunakan model

kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (D&M)(Studi kasus: PMB

UKDW dan PMB STMIK AMIKOM Yogyakarta). Jurnal Teknologi

Informasi Respati, 8(24), 45–66.

Nurcaya, I. A. H. (2019). Jumlah Rekening Bank Permata Naik 1,25 Juta Akun.

Retrieved January 15, 2020, from

https://finansial.bisnis.com/read/20190424/90/914925/jumlah-rekening-bank-

permata-naik-125-juta-akun

Nurjaya, D. (2017). Penharuh Kualitas Sistem, Informasi Dan pelayanan terhadap

manfaat bersih dengan menggunakan model DELONE AND MCLEAN.

Jurnal Akuntansi, 45–47.

Oentario, Y., Harianto, A., & Irawati, J. (2017). Pengaruh Usefulness, Ease of Use,

Risk Terhadap Intentionto Buy Onlinepatisserie Melalui Consumer Attitude

Berbasis Media Sosial Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 11(1),


72

26–31. https://doi.org/10.9744/pemasaran.11.1.26-31

Orji, R. O. (2010). Impact of gender and nationality on acceptance of a digital

Library: An empirical validation of nationality based UTAUT using SEM.

Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences, 1(2),

68–79.

Prasetyo, W. B. (2018). Panin Bank Targetkan Dana Tabungan Naik 15%.

Retrieved January 15, 2020, from

https://www.beritasatu.com/ekonomi/482357/panin-bank-targetkan-dana-

tabungan-naik-15

PT Bank Central Asia Tbk. (2018). Laporan Tahunan 2018 PT Bank Central Asia

Tbk.

Putut Pamilih Widagdo, T. D. S. (2015). Pengaruh Kesesuaian Teknologi Pada

Tugas (Task Technology Fit ) Terhadap Kinerja Individu Dalam

Menggunakan Teknologi Informasi (Studi Kasus : Universitas Mulawarman).

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII, (August), 1–12.

https://doi.org/10.1016/j.cub.2010.05.029.Clock

Santoso, S. (2013). Kupas Tuntas Riset Eksperimen dengan Excel 2007 dan

Minitab 15. Elex Media Komputindo.

Saputro, P. H., Budiyanto, D., & Santoso, J. (2018). Model Delone and Mclean

Untuk Mengukur Kesuksesan E-Government Kota Pekalongan. Scientific

Journal of Informatics, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.15294/sji.v2i1.4523

Sari, V. mustika. (2012). Pengaruh Electronic Word of Mouth (eWOM) Di Social

Media Twitter Terhadap Minat Beli Konsumen. Universitas Indonesia.


73

Sarwono, J. (2010). Pengertian dasar structural equation modeling (SEM). Ilmiah

Manajemen Bisnis, 10(3), 1–18. Retrieved from

http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/IMB/article/download/576/563

Setiawan, R. A., & Setyohadi, D. B. (2017). Analisis Komunikasi Sosial Media

Twitter sebagai Saluran Layanan Pelanggan Provider Internet dan Seluler di

Indonesia. Journal of Information Systems Engineering and Business

Intelligence, 3(April). https://doi.org/10.20473/jisebi.3.1.16-25

Sharma, B. (2016). A focus on reliability in developmental research through

Cronbach ’ s Alpha among medical , dental and paramedical professionals A

focus on reliability in developmental research through Cronbach ’ s Alpha

among medical , dental and paramedical professiona. Asian Pac. J. Health

Sci., 3(4), 271–278. https://doi.org/10.21276/apjhs.2016.3.4

Shi, S. (2014). HKBU Institutional Repository antecedents and outcomes

Investigating Trust and Commitment on Brand Pages in Social Networking

Sites : The Antecedents and Outcomes Doctor of Philosophy.

Statista. (2019). Number of monthly active Twitter users worldwide from 1st

quarter 2010 to 1st quarter 2019 (in millions). Retrieved December 12, 2019,

from https://www.statista.com/statistics/282087/number-of-monthly-active-

twitter-users/

Tam, C., & Oliveira, T. (2016a). Performance impact of mobile banking: using the

task-technology fit (TTF) approach. International Journal of Bank Marketing,

34(4), 434–457. https://doi.org/10.1108/IJBM-11-2014-0169

Tam, C., & Oliveira, T. (2016b). Understanding the impact of m-banking on


74

individual performance: DeLone & McLean and TTF perspective. Computers

in Human Behavior, 61(May 2018), 233–244.

https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.03.016

Tan, P. J. B. (2013). Applying the UTAUT to Understand Factors Affecting the

Use of English E-Learning Websites in Taiwan. SAGE Open, 1–12.

https://doi.org/10.1177/2158244013503837

Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User

Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS

Quarterly, 27(3), 425–478.

Wisudiawan, G. A. A. (2015). Analisis Faktor Kesuksesan Sistem Informasi

Menggunakan Model Delone and McLean. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi

Terapan ISSN : 2407 - 3911, 2(1), 55–59.

Yu, P., & Qian, S. (2018). Developing a theoretical model and questionnaire survey

instrument to measure the success of electronic health records in residential

aged care. Journal PONE, 13(1), 1–18.

Zhou, T., Lu, Y., & Wang, B. (2010). Integrating TTF and UTAUT to explain

mobile banking user adoption. Computers in Human Behavior, 26(4), 760–

767. https://doi.org/10.1016/j.chb.2010.01.013

Anda mungkin juga menyukai