Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI
BADAN KEUANGAN DAERAH
PURBALINGGA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh:
FAJAR ROBI ADITYA
01901082

YAYASAN PERGURUAN KARYA BHAKTI PURBALINGGA


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2022
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI
BADAN KEUANGAN DAERAH
PURBALINGGA

MAN JUDUL
LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh
FAJAR ROBI ADITYA
01901082

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Melaksanakan Kerja Praktek


Strata Satu Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Perwira Purbalingga

YAYASAN PERGURUAN KARYA BHAKTI PURBALINGGA


UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2022

i
PERNYATAAN

Saya, yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Fajar Robi Aditya
NIM : 01901082
menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan Kerja Praktek saya
yang berjudul:

KERJA PRAKTEK DI BADAN KEUANGAN DAERAH PURBALINGGA

adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Jika di kemudian hari
terbukti bahwa laporan kerja praktek saya merupakan hasil jiplakan maka saya bersedia
menerima sanksi apapun yang diberikan.

Purbalingga,18 April 2022

Fajar Robi Aditya

ii
LAPORAN KERJA PRAKTEK

KERJA PRAKTEK DI BADAN KEUANGAN DAERAH

Oleh
FAJAR ROBI ADITYA
01901082

Diterima dan disahkan

Pada tanggal................................................................................

Dosen Pembimbing, PembimbingTeknis,

MAMAN SULAEMAN , S.E.,M,M R.BUDI SETIAWAN , S.E,M.Si


NIDN.

Mengetahui,
Dekan FEB UNPERBA

(___________________________)

NPP.

iii
PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan kerja praktek yang tidak dipublikasikan, terdaftar dan tersedia di


Perpustakaan di lingkungan Universitas Perwira Purbalingga, dan terbuka untuk umum
dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang. Referensi kepustakaan
diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin
pengarang dan harus disertai dengan sikap ilmiah yang menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh laporan praktik kerja
lapangan haruslah seizin Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Perwira
Purbalingga.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek di BAKEUDA ini dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kerja praktek di BAKEUDA yang
dilakukan pada 21 Februari – 15 April 2022 sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktek di Universitas Perwira Purbalingga. Laporan
ini dibuat bertujuan agar ilmu yg didapatkan oleh penulis dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca. Selain itu juga sebagai bukti sah melaksanakan praktik kerja lapangan.
Penyusunan laporan ini, penulis banyak menerima bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Maman Suelaeman, S.E.,M.M selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek atas
bimbingannya dalam penyusunan laporan Kerja Praktek.
2. R. Budi Setiawan , S.E,M.Si selaku Pembimbing Lapangan yang telah
membimbing berjalannya kegiatan Kerja Praktek
3. ……………………., selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah
bersedia memberikan izin mengikuti kegiatan Kerja Praktek.
4. Agustin Riyan Pratiwi, S.E.,M.Si selaku Koprodi Manajemen
5. Trian Aptiningsih, S.Sos.MM , selaku Penanggungjawab/Seksi/Bagian yang telah
bertanggung jawab atas berjalannya Kerja Praktek saya di BAKEUDA.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari para pembaca. Penulis mengharapkan agar laporan ini bermanfaat bagi penulis,
pembaca, atau peminat lain.

Purbalingga,18 April 2022

Fajar Robi Aditya

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
PERNYATAAN.............................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK...................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Kerja Praktek.......................................................................................1
1.4 Manfaat Kerja Praktek.....................................................................................2
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek...............................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................4
2.1 Perpajakan.......................................................................................................4
2.1.1 Pengertian..................................................................................................4
2.1.2 Teknik Pemungutan dan Assesment Pajak................................................5
2.1.3 Sistem Pembayaran....................................................................................5
2.1.4 Jenis-jenis Pajak.........................................................................................6
2.1.5 Fungsi Pajak ..............................................................................................6
BAB III. TINJAUAN ISNTITUSI...............................................................................8
3.1 Visi dan Misi...................................................................................................8
3.2 Tugas dan Fungsi.............................................................................................9
3.3 Struktur Organisasi..........................................................................................10
3.4 Alamat Kontak.................................................................................................13
BAB IV. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...................................................14
4.1 Kegiatan Kerja Praktek....................................................................................14
4.2 Metode Kerja Praktek......................................................................................14
4.3 Hasil dan Pembahasan.....................................................................................14
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................19
5.1 Kesimpulan......................................................................................................19
5.2 Saran................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Badan Keuangan Daerah Purbalingga

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era persaingan dunia kerja dewasa ini, sangat diharapkan peranan
dunia pendidikan dalam mendukung segala aspek yang diperlukan untuk
memberikan sumbangan pemikiran dan karya nyata dalam membangun bangsa
dan negara. Dalam hal ini, dunia kerja menuntut untuk mendapatkan sumber
daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha. Untuk
itu sangat diperlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yang
tinggi untuk menghadapi perkembangan dan persaingan global baik masa kini
maupun masa mendatang. Fakultas Ekonomi Universitas Purbalingga menyadari
akan keterkaitan yang besar antara dunia kampus dan dunia usaha yang
merupakan suatu tali rantai yang saling terkait. Pelaksanaan Kerja Praktek ini
merupakan salah satu model untuk mendekatkan keterkaitan dan kesepadanan
antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan lapangan pekerja. Kerja
Praktek merupakan alternatif dalam menerapkan kurikulum nasional sebagai
mata kuliah yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang professional dalam
bidangnya. Mata Kuliah Kerja Praktek merupakan bentuk perkuliahan melalui
kegiatan bekerja langsung di lapangan kerja.
Badan Keuangan Daerah (BAKEUDA) Kabupaten Purbalingga
dipandang sebagai tempat kerja praktek yang relevan bagi mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Perwira Purbalingga. Pada bagian ini, mahasiswa
diharapkan dapat melihat proses kerja langsung dilapangan dan juga dapat
membuat analisis mengenai pengelolaan data tersebut berdasarkan kondisi di
lapangan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mempraktikan ilmu-ilmu kuliah secara langsung di Badan
Keuangan Daerah
C. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari Kerja Praktek ini ialah:
1. Tujuan Umum
a. Melatih mahasiswa berfikir kritis pada perbedaan metode-metode
pekerjaan antara teori dengan dunia kerja.
b. Menambah wawasan mahasiswa terhadap aspek-aspek dunia kerja di
bandingkan dengan perkuliahan.
c. Menyiapkan agar Mahassiswa dalam memahami kondisi pekerjaan
dilapangan.

1
2. Tujuan Khusus
a. Mengaplikasikan ilmu dan teori perkuliahan yang telah diterima selama
duduk dibangku kuliah.
b. Agar dapat mengetahui sistem kerja pada Kantor Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Purbalingga.
c. Menambah wawasan tentang pajak maupun proses-proses pencairan
dana.
D. Manfaat Kerja Praktik
Adapun manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah sebagai berikut:
A. Manfaat Bagi BAKEUDA

1) Meringankan dan membantu para karyawan Badan Keuangan Daerah


Purbalingga
2) Dapat bertukar ilmu

B. Manfaat Bagi Universitas Perwira Purbalingga :

1) Kegiatan magang ini dimaksudkan untuk memperkenalkan hasil pendidikan


kepada masyarakat.
2) Dapat mengetahui korelasi antara ilmu yang diberikan di perkuliahan dengan
kondisi dunia kerja secara nyata.
3) Sebagai sarana untuk menjembatani kerjasama antara Universitas Perwira
Purbalingga dengan tempat Magang

C. Manfaat Bagi Mahasiswa :

1) Memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman mengenai tugas pokok dan


fungsi dari bagian pemerintahan, pengelolaan keuangan aset daerah, yang dapat
dijadikan bekal sebelum terjun di bidang yang sesungguhnya dalam sebuah
lapangan pekerjaan
2) Dapat memahami tahapan-tahapan permohonan SP2D dan prosedur pengeluaran
kas di Kabupaten Purbalingga
3) Memperoleh Pengetahuan tentang sistem yang dipakai pada Badan Keuangan
Daerah khsusnya Bidang Keuangan
4) Menambah wawasan tentang pajak

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik

Lokasi yang dijadikan tempat Kerja Praktek oleh penulis yaitu Badan
Keuangan Daerah Kabupaten Purbalingga bagian Perbendaharaan yang berada

2
di Jl. Onje No.4 Purbalingga 53311. Adapun lama waktu Magang adalah sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan Universitas Perwira Purbalingga, yaitu
terhitung mulai dari tanggal 21 Februari 2022 sampai 15 April 2022, dengan
ketentuan 5 hari kerja dari hari Senin sampai dengan hari Jumat. Sedangkan
waktu kerja dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpajakan
2.1.1 Pengertian

Perpajakan adalah sumbangan wajib yang dibayar oleh wajib pajak kepada negara
sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, tanpa ada balas jasa secara
langsung yang diterima oleh wajib pajak (pembayar pajak). Pajak dapat dipaksakan,
artinya jika wajib pajak tidak membayar pajak maka akan dikenai sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan, seperti
membangun sarana fisik, pendidikan, kesehatan, tempat ibadah, yang manfaatnya dapat
dirasakan oleh masyarakat secara umum. Disamping itu terdapat bermacam-macam
batasan atau definisi tentang “pajak” yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya
adalah :
a) Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada
negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan
tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

b) Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat
kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut:
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving
yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.

c) Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R,
pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor
pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan,
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat

4
imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat
melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.

2.1.2 Teknik Pemungutan dan Assessment Pajak


Pemungutan pajak merupakan tujuan utama administrasi pajak dan yang menjadi
alasan mengapa ada administrasi pajak. Ada tiga teknik dalam pemungutan pajak, yaitu
a. self assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang wajib
pajak menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan
ketentuan undang-undang perpajakan,

b. official assessment system, merupakan suatu sistem pemungutan pajak, di


mana aparatur perpajakan sendiri yang menentukan jumlah pajak yang
terutang, jadi wajib pajak tidak dapat menentukan sendiri pajak yang
terutang.

c. Hybrid system/ semi self assessment system, biasa disebut dengan sistem
withholding yang merupakan suatu sistem pemungutan pajak di mana
besarnya pajak terutang dihitung oleh pihak ketiga.
2.1.3 Sistem Pembayaran (Payment System)
a. Paradigma Klasik Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran pajak khususnya pajak atas penghasilan atau kekayaan
dibedakan menjadi tiga, yaitu
i. Stelsel (sistem) nyata, mendasarkan pengenaan pajak pada penghasilan yang
benar-benar diperoleh dalam setiap tahun pajak. Kelebihan dari stelsel ini
adalah mencerminkan keadilan karena didasarkan pada ability to pay yang
sesungguhnya.
ii. Stelsel (sistem) anggapan, didasarkan pada anggapan yang dikenakan pada
tahun berjalan dengan penentuan perhitungan beban pajak berdasarkan
penghasilan masa/tahun pajak sebelumya.
iii. Stelses (sistem) campuran, mendasarkan pengenaan pajaknya atas kedua
stelsel yang telah dijelaskan sebelumnya.
b. Paradigma Kontemporer Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran dikembangkan dengan membangun sistem baru yang
disebut dengan Current Payment System (CPS) yang diimplementasikan pada

5
pemungutan pajak atas penghasilan. Tanpa CPS, Pajak Penghasilan akan
mengakibatkan efek pengganggu ekonomi karena gagal menyerap excess demand.
CPS diterapkan dalam dua teknik pemungutan, yaitu withholding dan estimated tax
payments. Sistem withholding diterapkan dalam dua bentuk, yaitu
i. pay-as-you-earn (PAYE), dilatari oleh konsepsi “schedular taxation” di
mana pajak yang sudah dipotong dianggap final sehingga tidak perlu
digabungkan dengan penghasilan lain pada akhir tahun pajak.

ii. Non Cumulative Withholding, dilatari oleh konsepsi global taxation, di mana
penghasilan yang sudah dipotong tetap harus digabungkan dengan
penghasilan lainnya pada akhir tahun pajak, kemudian dihitung kembali
pajak yang terutang sesuai dengan tarif yang berlaku umum.

2.1.4 Jenis-jenis Pajak

Jenis pajak berdasarkan pihak yang menanggung:


a) Pajak Langsung, adalah pajak yang pembayarannya harus ditanggung sendiri
oleh wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh : PPh,
PBB.
b) Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang pembayarannya dapat dialihkan
kepada pihak lain. Contoh : Pajak Penjualan, PPN, PPn-BM, Bea Materai dan
Cukai.
Jenis pajak berdasarkan pihak yang memungut:
a) Pajak Negara atau Pajak Pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
pusat. Pajak pusat merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Contoh :
PPh, PPN, PPn dan Bea Materai.
b) Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah. Pajak daerah
merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintahan daerah. Contoh : Pajak
tontonan, pajak reklame, PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) PBB, Iuran
kebersihan, Retribusi terminal, Retribusi parkir, Retribusi galian pasir.
Jenis pajak berdasarkan sifatnya:
a) Pajak Subjektif, adalah pajak yang memperhatikan kondisi keadaan wajib pajak.
Dalam hal ini penentuan besarnya pajak harus ada alasan-alasan objektif yang
berhubungan erat dengan kemampuan membayar wajib pajak. Contoh : PPh.
b) Pajak Objektif, adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh : PPN, PBB, PPn-BM.

2.1.5 Fungsi Perpajakan

6
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran
termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

a) Fungsi anggaran (budgetair)


Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara
dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat
diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan
rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah,
yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan
pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan
pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan
dari sektor pajak.

b) Fungsi mengatur (regulerend)


Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan
pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik
dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan
pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan
bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

c) Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat
dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur
peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang
efektif dan efisien.

d) Fungsi redistribusi pendapatan


Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan

7
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.

BAB III
TINJAUAN ISNTITUSI
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Purbalingga dibentuk sesuai ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Peraturan Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah
(Perda) Kabupaten Purbalingga Nomor 13 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Purbalingga dan pada akhir tahun 2016 diadakan
penataan kembali dengan Perda No 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten
Purbalingga Nomor 98 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Keuangan Daerah Kabupaten Purbalingga.
3.1 Visi dan Misi

Visi

“PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH YANG EFEKTIF,


EFISIEN DAN DINAMIS”

Misi

1. Merumuskan rencana pengembangan dan penetapan program kerja di bidang


pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah;

2. Melaksanakan tertib administrasi pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset


daerah;

3. Merumuskan kebijakan dan petunjuk teknis bidang pendapatan, pengelolaan


keuangan dan aset daerah;

8
3.2 Tugas dan Fungsi
a. Tugas
Melaksanakan penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah di bidang
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati.
b. Fungsi
1. Perumusan rencana pengembangan dan penetapan program kerja
dibidang Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ;
2. Pelaksanaan program kerja di bidang Pendapatan,Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah;
3. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
4. Penelitian dan pengesahan dokumen anggaran;
5. Pengendalian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
6. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;.
7. Pelaksanaan pengelolaan kas daerah;
8. pemungutan pajak daerah;
9. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;
10. pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang melalui Bank dan /atau lembaga
keuangan lainnya yang ditunjuk;
11. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
12. penelitian dan pengesahan dokumen anggaran;
13. pengendalian pelaksanaan APBD;
14. pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis sistim penerimaan dan
pengeluaran Kas Daerah;
15. pelaksanaan pengelolaan Kas Daerah;
16. pemungutan pajak daerah;
17. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan sistim penerimaan dan
pengeluaran Kas Daerah;
18. pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD yang
melalui Bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
19. pelaksanaan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna
anggaran atas beban APBD;

9
20. pengaturan anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
21. pengelolaan utang dan piutang daerah;
22. pelaksanaan sistim akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
23. pelaksanaan penyajian informasi keuangan daerah;
24. pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan serta penghapusan barang milik
daerah;
25. pelaksanaan koordinasi pemungutan penerimaan daerah;
26. perumusan kebijakan di bidang perpajakan dan retribusi daerah;
27. Pelaksanaan program, pelaporan, urusan kepegawaian,
keuangan,perlengkapan, surat-menyurat, rumah tangga dan
ketatausahaan;
28. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

3.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Badak Keuangan Daerah Kabupaten Purbalingga :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Perencanaan

3. Bidang Anggaran dan Perimbangan Keuangan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Anggaran

b. Sub Bidang Perimbangan Keuangan

4. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari:

a. Sub Bidang Perbendaharaan

b. Sub Bidang Kas Daerah

c. Sub Bidang Pengeloaan Gaji

5. Bidang Akuntansi dan Aset, terdiri dari :

10
a. Sub Bidang Akuntansi

b. Sub Bidang Pemanfaatan dan Penghapusan Aset

c. Sub Bidang Penatausahaan Aset

6. Bidang Pendapatan, penilaian, Penetapan dan Pelayanan, terdiri dari:

a. Sub Bidang Pendataan dan Penilaian

b. Sub Bidang Penetapan

c. Sub Bidang Pelayanan

7. Bidang Penagihan, Penerimaan dan Pelaporan, terdiri dari:

a. Sub Bidang Penagihan dan Penerimaan

b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

11
12
13
3.4 Alamat Kontak
Jl. Onje No.4 Purbalingga 53311
Telefon (0281) 891098 Faks (0281) 893116
Email : bakeuda@purbalinggakab.go.id

14
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Kerja Praktek


Pada kegiatan Kerja Praktek ini saya berada di Subbagian
Perbendaharaan dan kegiatan yang dilakukan saya setiap hari ditempat
Magang adalah Registrasi SP2D, Scan berkas SP2D, Print SP2D, Memilah
dokument SP2D, Pencocokan Pajak pada Dokumen SP2D dan Menstempel
Dokument SP2D yang sudah di tanda tangan. Selain itu terkadang saya
melakukan kegiatan yang mencakup berbagai macam kegiatan diantaranya
belanja alat tulis kantor, mengantar surat ke Kantor Dinas lainnya.
4.2 Metode Kerja Praktek
Metode yang saya gunakan adalah Metode Pengumpulan Data.
pengumpulan data di antaranya :
i. Wawancara
Wawancara ialah teknik pengumpulan data dengan melalu tanya jawab
baik itu secara langsung maupun tidak. Disini tentunya penulis
melakukan wawancara dengan pegawai di Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Purbalingga
ii. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan terlibat dalam
setiapkegiatan selama magang di Badan Keuangan Daerah guna
memproleh data.
iii. Studi pustaka
Dalam metode studi pustaka penulis dapat mengumpulkan data dengan
cara memperoleh data melalui berbagai buku,internet maupun refrensi
lain yang tentunya ada keterkaitan dengan masalah.
4.3 Hasil dan Pembahasan
Pembahasan kali ini adalah tentang pajak. Adapun penerapan mata kuliah
yang dilakukan adalah mencoba menghitung pajak dan mencockannya dengan
hasil yang sudah ada dan masih banyak lagi. Ketika berada di Badan Keuangan
Daerah pajak-pajak yang ada dan pernah di input pada saat kerja praktek yaitu
ada Pajak Penghasilan, Pajak Daerah, Pajak Pertambahan nilai.
1. Pajak Penghasilan
Definisi Pajak Penghasilan atau PPh adalah pajak yang dibebankan atas
suatu penghasilan yang diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar negeri.

15
Dasar hukum PPh adalah Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan. UU ini mengalami empat kali perubahan, yakni:
a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan Atas UU No.7/1983
tentang Pajak Penghasilan
b) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Kedua UU
No.7/1983 tentang Pajak Penghasilan
c) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga UU
No.7/1983 tentang Pajak Penghasilan
d) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat UU
No.7/1983 tentang Pajak Penghasilan.
e) Selain itu, pengaturan terbaru tentang pajak penghasilan juga dalam UU Cipta
Kerja No. 11 Tahun 2020 dan melalui UU HPP Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Dikarenakan Pajak Penghasilan yang ada di Badan Keuangan Daerah hanya
terdapat beberapa pajak maka dari itu penjabaran hanya tentang pajak yang ada di
Badan Keuangan Daerah. Beberapa pajaknya yaitu :
A. Pajak Penghasilan Jenis PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.
Objek pajak penghasilan pasal 21 di antaranya:
1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa
penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur
2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima industri secara
teratur berupa uang industri atau penghasilan sejenisnya
3. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan
penghasilan sehubungan dengan industri yang diterima secara
sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat industri, tunjangan
hari tua
4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah
harian, upah mingguan, upah satuan, upah industri atau upah yang
dibayarkan secara bulanan
5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium,
komisi, fee, dan imbalan sejenis dengan nama dan dalam bentuk
apapun sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan
6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang
representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan
nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama
apapun.

16
B. Pajak Penghasilan Jenis PPh Pasal 22
PPh Pasal 22 adalah pajak penghasilan yang dikenakan kepada badan-
badan usaha tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta yang melakukan
kegiatan perdagangan ekspor, impor dan re-impor.
Objek PPh Pasal 22 sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor
34/PMK.010/2017 adalah:

1. Impor barang dan ekspor barang komoditas tambang batubara,


mineral logam, dan mineral bukan logam yang dilakukan oleh
eksportir
2. Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan oleh bendahara
pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut
pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau
lembaga Pemerintah, dan lembaga-lembaga negara lainnya
3. Pembayaran atas pembelian barang dengan mekanisme uang
persediaan (UP) yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran
4. Pembayaran atas pembelian barang kepada pihak ketiga dengan
mekanisme pembayaran langsung (LS) oleh KPA atau pejabat
penerbit surat perintah membayar yang diberi delegasi oleh KPA
5. Pembayaran atas pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk
keperluan kegiatan usahanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara);
diatur dalam pasal 22 e
6. Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh
badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen,
industri kertas, industri baja, yang merupakan industri hulu, industri
otomotif, dan industri farmasi
7. Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri oleh Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM), dan
importir umum kendaraan bermotor
8. Penjualan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas oleh
produsen atau importir
9. Pembelian bahan-bahan dari pedagang pengumpul untuk keperluan
industrinya atau ekspornya oleh industri dan eksportir yang bergerak
dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan
perikanan
10. Penjualan barang yang tergolong sangat mewah yang dilakukan oleh
wajib pajak badan; diatur dalam pasal 22 ayat 1
C. Pajak penghasilan Jenis PPh Pasal 23
PPh Pasal 23 adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas modal,
penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong
PPh Pasal 21.

17
Objek jenis PPh atau pajak penghasilan pasal 23 ini di antaranya:

1. Dividen
2. Bunga
3. Royalti
4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain kepada Orang
Pribadi
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta,
kecuali sewa tanah dan/atau bangunan
6. Imbalan sehubungan dengan jasa industri, jasa manajemen, jasa
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong PPh Pasal 21.
D. Pajak Penghasilan Jenis PPh Pasal 4 ayat (2) atau PPh Final
PPh Pasal 4 ayat 2 atau juga disebut PPh Final adalah pajak penghasilan
yang dikenakan atas beberapa jenis penghasilan yang didapatkan dan
pemotongan pajaknya bersifat final serta tidak dapat dikreditkan dengan pajak
penghasilan terutang.
Objek jenis PPh atau pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) atau PPh Final
ini dikenakan pada jenis tertentu dari penghasilan atau pendapatan berupa:

1. Penghasilan berupa bunga dari deposito dan jenis-jenis tabungan


lainnya serta diskonto sertifikat Bank Indonesia
2. Penghasilan berupa bunga dari obligasi swasta dan obligasi
negara (SUN/Surat Utang Negara)
3. Penghasilan berupa bunga dari tabungan yang dibayarkan oleh
koperasi kepada anggota masing-masing
4. Penghasilan berupa hadiah berupa lotre/undian
5. Penghasilan dari transaksi saham/dividen dan surat berharga
lainnya
6. Penghasilan dari transaksi industri perdagangan di bursa
7. Penghasilan dari transaksi penjualan saham atau pengalihan
penyertaan modal pada perusahaan mitranya yang diterima oleh
perusahaan modal ventura
8. Penghasilan dari transaksi atas pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan
9. Penghasilan dari usaha jasa konstruksi
10. Penghasilan dari usaha real estate
11. Penghasilan dari sewa atas tanah dan/atau bangunan
12. Pendapatan tertentu lainnya, sebagaimana diatur dalam atau
sesuai dengan Peraturan Pemerintah.

18
E. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan
atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak
pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak
(PKP).

Objek PPN adalah:

1. Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) di
dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha
2. Impor Barang Kena Pajak
3. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean
4. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean
5. Ekspor Barang Kena Pajak berwujud atau tidak berwujud dan Ekspor
Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
F. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah salah satu sumber pendapatan daerah (APBD) yang
penting untuk membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah dan
pembangunan. Pajak Daerah adalah iuran wajib terutang yang dilakukan oleh
wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan kepada daerah tanpa imbalan langsung
yang seimbang. Pemungutan pajak daerah dapat dipaksakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pelakasanaan magang yang di lakukan di Instansi Badan
Keuangan Daerah yang rencananya di lakukan selama 16 minggu di
kurangi menjadi 8 minggu di karenakan koversi mata kuliah KKN yang
merupakan salah satu syarat kegiatan pelaksanaan kegiatan magang. Hal
ini menjadikan kegiatan tersebut harus di percepat dan melaksanakan
kegiatan KKN di luar Intasi.
Selama pelaksanaan magang atau kerja praktik yang dilakukan
adalah register SP2D, Scan Dokumen SP2D,Print Dokumen
SP2D,Memilah dokumen SP2D, Rekapitulasi SP2D, Input Pajak dan
Pencocokan Pajak. Walaupun banyak kegiatan yang tidak sesuai dengan
Mata Kuliah yang ada tetapi banyak pembelajaran yang di terima seperti
halnya dalam bidang pajak ataupun proses pencairan dana.
Pajak yang terdapat pada Badan keuangan Daerah yaitu Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Daerah. Adapun jenis
pajak penghasilannya ada Pph 21, Pph 22, Pph 23, PPh Pasal 4 ayat (2)
atau PPh Final.
5.2 Saran
Kegitan magang yang kurang sesuai dengan konversi mata kuliah
pada semester ini membuat sejumlah peserta magang kali ini susah untuk
berbaur atau mengaplikasikan mata kuliah di dalam kerja lapangan
secara langsung, di karenakan kegiatan yang dilakukan pada saat magang
sangat berbeda dengan mata kuliah. Walaupun ada beberapa ilmu atau
pelajaran yang dapat diambil nantinya akan tetap membebani peserta
magang sendiri.
Saran untuk pihak penyelenggara magang, mempersiapkan
kegiatan lebih siap lagi sehingga peserta magang bisa mengaplikasikan
mata kuliah yang ada dengan mudah tanpa adanya beban yang
ditanggung peserta magang itu tersendiri.

20
Daftar Pustaka

Tupoksi. (n.d.). Badan Keuangan Daerah.


https://bakeuda.purbalinggakab.go.id/tupoksi/, di akses pada 14-April-
2022
Struktur Organisasi. (n.d.). Badan Keuangan Daerah.
https://bakeuda.purbalinggakab.go.id/struktur-organisasi/, di akses tangal
14-April-2022
Perpajakan https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-
perpajakan-indonesia/, di akses tanggal 15-April-2022
Objek Pajak Penghasilan https://klikpajak.id/blog/pajak-
penghasilan-jenis-pph-objek-subjek-tarif-perhitungan/ , di akses tanggal
15-April-2022

21

Anda mungkin juga menyukai