Laporan KP
Laporan KP
DI
BADAN KEUANGAN DAERAH
PURBALINGGA
Oleh:
FAJAR ROBI ADITYA
01901082
MAN JUDUL
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh
FAJAR ROBI ADITYA
01901082
i
PERNYATAAN
adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Jika di kemudian hari
terbukti bahwa laporan kerja praktek saya merupakan hasil jiplakan maka saya bersedia
menerima sanksi apapun yang diberikan.
ii
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh
FAJAR ROBI ADITYA
01901082
Pada tanggal................................................................................
Mengetahui,
Dekan FEB UNPERBA
(___________________________)
NPP.
iii
PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek di BAKEUDA ini dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kerja praktek di BAKEUDA yang
dilakukan pada 21 Februari – 15 April 2022 sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktek di Universitas Perwira Purbalingga. Laporan
ini dibuat bertujuan agar ilmu yg didapatkan oleh penulis dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca. Selain itu juga sebagai bukti sah melaksanakan praktik kerja lapangan.
Penyusunan laporan ini, penulis banyak menerima bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Maman Suelaeman, S.E.,M.M selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek atas
bimbingannya dalam penyusunan laporan Kerja Praktek.
2. R. Budi Setiawan , S.E,M.Si selaku Pembimbing Lapangan yang telah
membimbing berjalannya kegiatan Kerja Praktek
3. ……………………., selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah
bersedia memberikan izin mengikuti kegiatan Kerja Praktek.
4. Agustin Riyan Pratiwi, S.E.,M.Si selaku Koprodi Manajemen
5. Trian Aptiningsih, S.Sos.MM , selaku Penanggungjawab/Seksi/Bagian yang telah
bertanggung jawab atas berjalannya Kerja Praktek saya di BAKEUDA.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari para pembaca. Penulis mengharapkan agar laporan ini bermanfaat bagi penulis,
pembaca, atau peminat lain.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
PERNYATAAN.............................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK...................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Kerja Praktek.......................................................................................1
1.4 Manfaat Kerja Praktek.....................................................................................2
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek...............................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................4
2.1 Perpajakan.......................................................................................................4
2.1.1 Pengertian..................................................................................................4
2.1.2 Teknik Pemungutan dan Assesment Pajak................................................5
2.1.3 Sistem Pembayaran....................................................................................5
2.1.4 Jenis-jenis Pajak.........................................................................................6
2.1.5 Fungsi Pajak ..............................................................................................6
BAB III. TINJAUAN ISNTITUSI...............................................................................8
3.1 Visi dan Misi...................................................................................................8
3.2 Tugas dan Fungsi.............................................................................................9
3.3 Struktur Organisasi..........................................................................................10
3.4 Alamat Kontak.................................................................................................13
BAB IV. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...................................................14
4.1 Kegiatan Kerja Praktek....................................................................................14
4.2 Metode Kerja Praktek......................................................................................14
4.3 Hasil dan Pembahasan.....................................................................................14
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................19
5.1 Kesimpulan......................................................................................................19
5.2 Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era persaingan dunia kerja dewasa ini, sangat diharapkan peranan
dunia pendidikan dalam mendukung segala aspek yang diperlukan untuk
memberikan sumbangan pemikiran dan karya nyata dalam membangun bangsa
dan negara. Dalam hal ini, dunia kerja menuntut untuk mendapatkan sumber
daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha. Untuk
itu sangat diperlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yang
tinggi untuk menghadapi perkembangan dan persaingan global baik masa kini
maupun masa mendatang. Fakultas Ekonomi Universitas Purbalingga menyadari
akan keterkaitan yang besar antara dunia kampus dan dunia usaha yang
merupakan suatu tali rantai yang saling terkait. Pelaksanaan Kerja Praktek ini
merupakan salah satu model untuk mendekatkan keterkaitan dan kesepadanan
antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan lapangan pekerja. Kerja
Praktek merupakan alternatif dalam menerapkan kurikulum nasional sebagai
mata kuliah yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang professional dalam
bidangnya. Mata Kuliah Kerja Praktek merupakan bentuk perkuliahan melalui
kegiatan bekerja langsung di lapangan kerja.
Badan Keuangan Daerah (BAKEUDA) Kabupaten Purbalingga
dipandang sebagai tempat kerja praktek yang relevan bagi mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Perwira Purbalingga. Pada bagian ini, mahasiswa
diharapkan dapat melihat proses kerja langsung dilapangan dan juga dapat
membuat analisis mengenai pengelolaan data tersebut berdasarkan kondisi di
lapangan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mempraktikan ilmu-ilmu kuliah secara langsung di Badan
Keuangan Daerah
C. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari Kerja Praktek ini ialah:
1. Tujuan Umum
a. Melatih mahasiswa berfikir kritis pada perbedaan metode-metode
pekerjaan antara teori dengan dunia kerja.
b. Menambah wawasan mahasiswa terhadap aspek-aspek dunia kerja di
bandingkan dengan perkuliahan.
c. Menyiapkan agar Mahassiswa dalam memahami kondisi pekerjaan
dilapangan.
1
2. Tujuan Khusus
a. Mengaplikasikan ilmu dan teori perkuliahan yang telah diterima selama
duduk dibangku kuliah.
b. Agar dapat mengetahui sistem kerja pada Kantor Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Purbalingga.
c. Menambah wawasan tentang pajak maupun proses-proses pencairan
dana.
D. Manfaat Kerja Praktik
Adapun manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah sebagai berikut:
A. Manfaat Bagi BAKEUDA
Lokasi yang dijadikan tempat Kerja Praktek oleh penulis yaitu Badan
Keuangan Daerah Kabupaten Purbalingga bagian Perbendaharaan yang berada
2
di Jl. Onje No.4 Purbalingga 53311. Adapun lama waktu Magang adalah sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan Universitas Perwira Purbalingga, yaitu
terhitung mulai dari tanggal 21 Februari 2022 sampai 15 April 2022, dengan
ketentuan 5 hari kerja dari hari Senin sampai dengan hari Jumat. Sedangkan
waktu kerja dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perpajakan
2.1.1 Pengertian
Perpajakan adalah sumbangan wajib yang dibayar oleh wajib pajak kepada negara
sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, tanpa ada balas jasa secara
langsung yang diterima oleh wajib pajak (pembayar pajak). Pajak dapat dipaksakan,
artinya jika wajib pajak tidak membayar pajak maka akan dikenai sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan, seperti
membangun sarana fisik, pendidikan, kesehatan, tempat ibadah, yang manfaatnya dapat
dirasakan oleh masyarakat secara umum. Disamping itu terdapat bermacam-macam
batasan atau definisi tentang “pajak” yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya
adalah :
a) Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada
negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan
tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
b) Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat
kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut:
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving
yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
c) Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R,
pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor
pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan,
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat
4
imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat
melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.
c. Hybrid system/ semi self assessment system, biasa disebut dengan sistem
withholding yang merupakan suatu sistem pemungutan pajak di mana
besarnya pajak terutang dihitung oleh pihak ketiga.
2.1.3 Sistem Pembayaran (Payment System)
a. Paradigma Klasik Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran pajak khususnya pajak atas penghasilan atau kekayaan
dibedakan menjadi tiga, yaitu
i. Stelsel (sistem) nyata, mendasarkan pengenaan pajak pada penghasilan yang
benar-benar diperoleh dalam setiap tahun pajak. Kelebihan dari stelsel ini
adalah mencerminkan keadilan karena didasarkan pada ability to pay yang
sesungguhnya.
ii. Stelsel (sistem) anggapan, didasarkan pada anggapan yang dikenakan pada
tahun berjalan dengan penentuan perhitungan beban pajak berdasarkan
penghasilan masa/tahun pajak sebelumya.
iii. Stelses (sistem) campuran, mendasarkan pengenaan pajaknya atas kedua
stelsel yang telah dijelaskan sebelumnya.
b. Paradigma Kontemporer Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran dikembangkan dengan membangun sistem baru yang
disebut dengan Current Payment System (CPS) yang diimplementasikan pada
5
pemungutan pajak atas penghasilan. Tanpa CPS, Pajak Penghasilan akan
mengakibatkan efek pengganggu ekonomi karena gagal menyerap excess demand.
CPS diterapkan dalam dua teknik pemungutan, yaitu withholding dan estimated tax
payments. Sistem withholding diterapkan dalam dua bentuk, yaitu
i. pay-as-you-earn (PAYE), dilatari oleh konsepsi “schedular taxation” di
mana pajak yang sudah dipotong dianggap final sehingga tidak perlu
digabungkan dengan penghasilan lain pada akhir tahun pajak.
ii. Non Cumulative Withholding, dilatari oleh konsepsi global taxation, di mana
penghasilan yang sudah dipotong tetap harus digabungkan dengan
penghasilan lainnya pada akhir tahun pajak, kemudian dihitung kembali
pajak yang terutang sesuai dengan tarif yang berlaku umum.
6
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran
termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
c) Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat
dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur
peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang
efektif dan efisien.
7
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
BAB III
TINJAUAN ISNTITUSI
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Purbalingga dibentuk sesuai ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Peraturan Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah
(Perda) Kabupaten Purbalingga Nomor 13 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Purbalingga dan pada akhir tahun 2016 diadakan
penataan kembali dengan Perda No 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten
Purbalingga Nomor 98 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Keuangan Daerah Kabupaten Purbalingga.
3.1 Visi dan Misi
Visi
Misi
8
3.2 Tugas dan Fungsi
a. Tugas
Melaksanakan penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah di bidang
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati.
b. Fungsi
1. Perumusan rencana pengembangan dan penetapan program kerja
dibidang Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ;
2. Pelaksanaan program kerja di bidang Pendapatan,Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah;
3. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
4. Penelitian dan pengesahan dokumen anggaran;
5. Pengendalian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
6. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;.
7. Pelaksanaan pengelolaan kas daerah;
8. pemungutan pajak daerah;
9. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;
10. pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang melalui Bank dan /atau lembaga
keuangan lainnya yang ditunjuk;
11. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
12. penelitian dan pengesahan dokumen anggaran;
13. pengendalian pelaksanaan APBD;
14. pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis sistim penerimaan dan
pengeluaran Kas Daerah;
15. pelaksanaan pengelolaan Kas Daerah;
16. pemungutan pajak daerah;
17. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan sistim penerimaan dan
pengeluaran Kas Daerah;
18. pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD yang
melalui Bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
19. pelaksanaan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna
anggaran atas beban APBD;
9
20. pengaturan anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
21. pengelolaan utang dan piutang daerah;
22. pelaksanaan sistim akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
23. pelaksanaan penyajian informasi keuangan daerah;
24. pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan serta penghapusan barang milik
daerah;
25. pelaksanaan koordinasi pemungutan penerimaan daerah;
26. perumusan kebijakan di bidang perpajakan dan retribusi daerah;
27. Pelaksanaan program, pelaporan, urusan kepegawaian,
keuangan,perlengkapan, surat-menyurat, rumah tangga dan
ketatausahaan;
28. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
1. Kepala Badan
10
a. Sub Bidang Akuntansi
11
12
13
3.4 Alamat Kontak
Jl. Onje No.4 Purbalingga 53311
Telefon (0281) 891098 Faks (0281) 893116
Email : bakeuda@purbalinggakab.go.id
14
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
15
Dasar hukum PPh adalah Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan. UU ini mengalami empat kali perubahan, yakni:
a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan Atas UU No.7/1983
tentang Pajak Penghasilan
b) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Kedua UU
No.7/1983 tentang Pajak Penghasilan
c) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga UU
No.7/1983 tentang Pajak Penghasilan
d) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat UU
No.7/1983 tentang Pajak Penghasilan.
e) Selain itu, pengaturan terbaru tentang pajak penghasilan juga dalam UU Cipta
Kerja No. 11 Tahun 2020 dan melalui UU HPP Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Dikarenakan Pajak Penghasilan yang ada di Badan Keuangan Daerah hanya
terdapat beberapa pajak maka dari itu penjabaran hanya tentang pajak yang ada di
Badan Keuangan Daerah. Beberapa pajaknya yaitu :
A. Pajak Penghasilan Jenis PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.
Objek pajak penghasilan pasal 21 di antaranya:
1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa
penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur
2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima industri secara
teratur berupa uang industri atau penghasilan sejenisnya
3. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan
penghasilan sehubungan dengan industri yang diterima secara
sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat industri, tunjangan
hari tua
4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah
harian, upah mingguan, upah satuan, upah industri atau upah yang
dibayarkan secara bulanan
5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium,
komisi, fee, dan imbalan sejenis dengan nama dan dalam bentuk
apapun sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan
6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang
representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan
nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama
apapun.
16
B. Pajak Penghasilan Jenis PPh Pasal 22
PPh Pasal 22 adalah pajak penghasilan yang dikenakan kepada badan-
badan usaha tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta yang melakukan
kegiatan perdagangan ekspor, impor dan re-impor.
Objek PPh Pasal 22 sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor
34/PMK.010/2017 adalah:
17
Objek jenis PPh atau pajak penghasilan pasal 23 ini di antaranya:
1. Dividen
2. Bunga
3. Royalti
4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain kepada Orang
Pribadi
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta,
kecuali sewa tanah dan/atau bangunan
6. Imbalan sehubungan dengan jasa industri, jasa manajemen, jasa
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong PPh Pasal 21.
D. Pajak Penghasilan Jenis PPh Pasal 4 ayat (2) atau PPh Final
PPh Pasal 4 ayat 2 atau juga disebut PPh Final adalah pajak penghasilan
yang dikenakan atas beberapa jenis penghasilan yang didapatkan dan
pemotongan pajaknya bersifat final serta tidak dapat dikreditkan dengan pajak
penghasilan terutang.
Objek jenis PPh atau pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) atau PPh Final
ini dikenakan pada jenis tertentu dari penghasilan atau pendapatan berupa:
18
E. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan
atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak
pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak
(PKP).
1. Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) di
dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha
2. Impor Barang Kena Pajak
3. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean
4. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean
5. Ekspor Barang Kena Pajak berwujud atau tidak berwujud dan Ekspor
Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
F. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah salah satu sumber pendapatan daerah (APBD) yang
penting untuk membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah dan
pembangunan. Pajak Daerah adalah iuran wajib terutang yang dilakukan oleh
wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan kepada daerah tanpa imbalan langsung
yang seimbang. Pemungutan pajak daerah dapat dipaksakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pelakasanaan magang yang di lakukan di Instansi Badan
Keuangan Daerah yang rencananya di lakukan selama 16 minggu di
kurangi menjadi 8 minggu di karenakan koversi mata kuliah KKN yang
merupakan salah satu syarat kegiatan pelaksanaan kegiatan magang. Hal
ini menjadikan kegiatan tersebut harus di percepat dan melaksanakan
kegiatan KKN di luar Intasi.
Selama pelaksanaan magang atau kerja praktik yang dilakukan
adalah register SP2D, Scan Dokumen SP2D,Print Dokumen
SP2D,Memilah dokumen SP2D, Rekapitulasi SP2D, Input Pajak dan
Pencocokan Pajak. Walaupun banyak kegiatan yang tidak sesuai dengan
Mata Kuliah yang ada tetapi banyak pembelajaran yang di terima seperti
halnya dalam bidang pajak ataupun proses pencairan dana.
Pajak yang terdapat pada Badan keuangan Daerah yaitu Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Daerah. Adapun jenis
pajak penghasilannya ada Pph 21, Pph 22, Pph 23, PPh Pasal 4 ayat (2)
atau PPh Final.
5.2 Saran
Kegitan magang yang kurang sesuai dengan konversi mata kuliah
pada semester ini membuat sejumlah peserta magang kali ini susah untuk
berbaur atau mengaplikasikan mata kuliah di dalam kerja lapangan
secara langsung, di karenakan kegiatan yang dilakukan pada saat magang
sangat berbeda dengan mata kuliah. Walaupun ada beberapa ilmu atau
pelajaran yang dapat diambil nantinya akan tetap membebani peserta
magang sendiri.
Saran untuk pihak penyelenggara magang, mempersiapkan
kegiatan lebih siap lagi sehingga peserta magang bisa mengaplikasikan
mata kuliah yang ada dengan mudah tanpa adanya beban yang
ditanggung peserta magang itu tersendiri.
20
Daftar Pustaka
21