Anda di halaman 1dari 3

KEWIRAUSAHAAN BPK MAKANAN KHAS DAERAH KARO

DI SMA SANTO THOMAS 2 MEDAN


Melisa, Romual, Anggi, Ekklesia, Melani, Zeffman, Vicky, Irene, Yohanna, Rini,
Celvin.
Negara yang saat ini kita tinggali yaitu Indonesia merupakan negara yang terdiri dari
beberapa suku, budaya dan bahasa daerah yang berbeda beda. Namun sudah banyak pelajar
Indonesia yang mulai lupa dengan budaya dan hanya mengetahui nama dari budaya tersebut
tidak mengerti makna dari budaya tersebut. Maka dari itu SMA Santo Thomas 2 membuat
sebuah projek mengenai kewirausahaan berbasis kearifan lokal yang mengandung P5 (Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan menggunakan nilai Don Bosco yaitu kelembutan,
keramahan, sopan santun, dan kejujuran. Ada berbagai suku yang akan ditunjukkan pada
projek sekolah SMA Santo Thomas 2 seperti suku Batak Toba, Tionghoa, Batak karo, dan
India dan kami terpilih dalam kewirausahaan makanan daerah suku karo yaitu babi panggang
karo.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha dan pengertian dari Babi
Panggang Karo? Model bisnis yang bisa dipilih oleh pengusaha yang baru mau memulai
usaha atau mau melebarkan usahanya. Untuk menjadi sukses berwirausaha dalam bisnis
makanan dan minuman, kita harus jeli dalam melihat peluang dalam berbisnis. Beragam
model bisnis bisa menjadi peluang yang sangat menjanjikan. Saat ini bisnis yang sedang
berkembang sekali adalah bisnis dalam industri makanan dan minuman. Memulai usaha
dalam bidang kuliner sangat digemari oleh pengusaha saat ini. Bisnis ini memerlukan cita
rasa dengan varian menu yang menjanjikan serta sesuatu yang unik. Desain tempat juga
menjadi penentu kenyamanan dan kesuksesan di dalam bisnis ini. Bisnis yang menjanjikan
seperti ini juga merupakan hal yang tidak mudah untuk dijalani. Seperti makanan yang satu
ini.

Babi Panggang Karo. atau yang biasa disebut BPK merupakan makanan khas yang
berasal dari daerah Karo, Sumatera Utara. Babi Panggang Karo adalah makanan yang banyak
di jumpai dimanapun seperti di Berastagi, Kabanjahe, Medan, Jakarta dan bahkan ada di
Bandung. Babi Panggang Karo biasanya disajikan dengan saus yang terbuat dari darah babi
dan juga pemanggangan yang dilakukan lebih unik dengan irisan lebih halus serta pemilihan
bagian daging yang tepat. Saat dihidangkan Babi Panggang Karo juga akan ditambahkan
dengan sajian daun singkong dan kincong yang telah dihaluskan dan dimasak secara khas.
Makanan khas suku Karo ini sangat digemari bahkan sudah tersebar ke luar negeri. Aroma
dari BPK ini dipadukan khusus dengan bumbu dapur khas batak yaitu andaliman yang hanya
bisa dijumpai di tanah batak. Selain BPK ada juga jenis makanan babi panggang lainnya yang
dimasak oleh saudara Batak lainnya seperti Batak Toba, Batak Pakpak, Batak Simalungun,
Batak Angkola, dan Batak Mandailing. Di mana sebagian menggunakan babi hutan di mana
babi hutan memiliki daging merah yang nikmat jika dipanggang menggunakan bumbu ala
khas suku Karo tersebut.

Cara memasak daging babi panggang karo sebagai berikut :


Bahan-bahan
1. Daging babi 500 gr
2. 1 buah jeruk nipis
3. 1 sdt bubuk bawang putih
4. 1 batang sereh yg segar
5. Secukupnya garam
6. Secukupnya kecap manis
7. 5 buah cabe rawit merah
8. 5 buah cabe rawit hijau
9. 2 buah bawang putih
10. 3 buah bawang merah
11. 1 buah perasan air jeruk nipis
12. 1 ruas jahe merah
13. 2 lembar daun jeruk (buang tulangnya)
Perlengkapan
1. Kuali
2. Arang
3. Mangkok
4. Sendok
5. Piring
6. Pemanggang arang
7. Blender
8. Talenan
9. Pisau
10. Parang

Cara Memasak
1. Bersihkan daging babi lalu potong-potong berbentuk irisan-irisan kecil, siram dengan air
perasan jeruk nipis hingga merata.
2. Lalu haluskan bawang putih bersama dengan serai, sesudah itu campurkan kecap manis.
Aduklah semuanya dengan potongan daging babi tadi secara merata dan bumbu meresap.
Lantas pangganglah daging babi sampai matang dan garing.
3. Sembari menunggu panggangan matang, buatlah saus gota. Campurkan bahan-bahan
seperti bawang putih dan bawang merah, cabai, andaliman, serta daun jeruk purut. Semua
bahan tersebut anda haluskan. Jangan lupa taburkan garam secukupnya. Jika bumbu
sudah halus maka sisihkan sejenak.
4. Selanjutnya giling asam patikala lalu campur dengan air hangat. Kemudian peras. Air
hasil perasan asam patikala dan juga bumbu halus campurlah dengan darah babi.
Tambahkan sedikit bumbu penyedap agar menambah cita rasa gota. Masaklah saus gota
ini hingga matang.
5. Setelah bumbu gota matang dan daging babi panggang juga matang maka anda siap
menyajikannya. Sajikan babi panggang karo bersama dengan nasi hangat dan sayur daun
ubi tumbuk halus.

Dapat kita simpulkan tujuan dari projek ini adalah kita diharuskan mengetahui nilai
pelajar pancasila seperti mengetahui asal usul suatu kebudayaan tersebut dengan dasar yaitu
mengetahui asal suatu makanan tersebut, kita juga diwajibkan untuk mengetahui dasar dalam
memulai suatu model usaha dan saling bekerja sama agar memiliki hubungan yang baik
sesama teman. Kita juga harus menjadi orang yang kritis dalam melakukan suatu percobaan
dan harus mengetahui rincian biaya yang harus dikeluarkan. Kreatif kita juga diwajibkan
untuk memiliki sifat kreatif dalam melakukan suatu tindakan. Seperti memberikan cita rasa
makanan yang sangat enak dan cara mengelola makanan agar memiliki kesan makanan yang
indah.

Daftar pustaka
Zaitun, Eny Hasliyani, Nganantemin. 2021. Karo tradisional food inventory in Karo. Medan :
Politeknik pariwisata.
Hariati Sembiring, Mulyadi, dan Eddy Setia. 2020. Konsep nama kuliner khas Karo. Medan :
Fakultas ilmu budaya Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai