METODE PENELITIAN
1. Populasi Penelitian
130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IIS SMA
2. Sampel Penelitian
seluruh populasi (Arikunto, 2006: 113). Penarikan sampel dilakukan secara acak
melalui undian yaitu dari 4 (empat) kelas diperoleh 2 (dua) kelas eksperimen.
Dasar penarikan sampel pada kedua kelas ini didasarkan pada asums i
kesamaan pada tingkat kelas tanpa adanya kelas unggulan, usia rata-rata siswa,
51
52
kemampuan akademik rata-rata siswa yang sama, guru yang mengajar sama,
kurikulum dan fasilitas pembelajaran yang sama. Karena populasi tidak terdiri
maka teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
perlakuan model pembelajaran ETH yaitu kelas XI-IIS 1 dengan jumlah 36 siswa
dan 1 (satu) kelas sebagai sampel untuk perlakuan model pembelajaran ARIAS
dengan rancangan kuasi eksperimen desain faktorial 2×2. Desain ini akan
ARIAS. Hasil belajar ekonomi sebagai variabel terikat, model pembelajaran ETH
dan ARIAS sebagai variabel bebas, dan gaya belajar ekstrovert dan introvert
Keterangan :
A = model pembelajaran
B = gaya belajar
A1 = model pembelajaran ETH
A2 = model pembelajaran ARIAS
B1 = gaya belajar ekstrovert
B2 = gaya belajar introvert
A1B1 = hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran ETH yang memiliki gaya belajar ekstrovert
A1B2 = hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran ETH yang memiliki gaya belajar introvert
A2B1 = hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran ARIAS yang memiliki gaya belajar ekstrovert
A2B2 = hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran ARIAS yang memiliki gaya belajar introvert
terikat yaitu hasil belajar mata pelajaran ekonomi, variabel bebas yaitu model
pembelajaran ETH dan ARIAS, dan variabel moderator yaitu gaya belajar
sebagai berikut:
untuk menjadi lebih baik dalam interaksi peserta didik dengan lingkungan dan
berdasarkan pengalaman yang diterimanya yang diukur dengan tes awal (pre-
pembelajaran dengan dimulai dari menanamkan rasa yakin dan percaya pada
penguatan.
4. Gaya belajar ekstrovert merupakan gaya belajar seseorang dengan sikap yang
selalu dipengaruhi oleh dunia objektif yaitu dunia di luar dirinya. Gaya belajar
ekstrovert ditunjukkan melalui sikap yang hangat, ramah, penuh kasih sayang
5. Gaya belajar introvert merupakan gaya belajar seseorang dengan sikap yang
selalu dipengaruhi oleh dunia subjektif yaitu dunia di dalam dirinya sendiri.
Gaya belajar introvert ditunjukkan melalui sikap dan perilaku yang cenderung
dilaksanakan dalam penelitian, ada beberapa hal yang harus disiapkan yaitu:
c) Perumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa
sama seperti yang tercantum dalam RPP dan disesuaikan dengan waktu
pembelajaran untuk kedua kelas eksperimen. Hal ini dilakukan untuk memberikan
berakhir akan diberikan tes hasil belajar untuk mendapatkan data hasil belajar
ekonomi siswa.
b) Kegiatan inti dengan (1) membagikan secarik kertas kepada setiap peserta
didik. Mintalah setiap peserta didik untuk menulis satu pertanyaan tentang
materi pelajaran yang sedang dipelajari di dalam kelas atau sebuah topik
Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis
di depan kelas. (4) Setelah jawaban diberikan, mintalah peserta didik lain
57
siswa. (2) Meningkatkan dan menjaga minat atau perhatian siswa dalam
F. Pengontrolan Perlakuan
populasi yang ada. Pengontrolan validitas internal dan eksternal dari suatu desain
merupakan akibat dari perlakuan yang diberikan. Oleh sebab itu, dilakukan
1. Validitas Internal
perlakuan sebanyak delapan kali pertemuan atau sama dengan satu bulan
sehingga tidak terjadi perubahan secara fisik dan mental siswa yang diberi
perlakuan.
pembelajaran siswa.
59
2. Validitas Eksternal
mengubah suasana kelas yang sudah ada, seperti tidak mengubah jadwal
memberikan perlakuan yang sama bagi seluruh siswa dalam situasi dan
digunakan untuk mengukur hasil belajar mata pelajaran ekonomi dan gaya belajar
siswa.
pengetahuan dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 2012: 46). Tes pada umumnya meliputi satu rangkaian
pertanyaan, pernyataan, atau tugas yang diatur untuk seorang peserta didik atau
kelompok peserta didik (Sukiman, 2012: 7). Tes hasil belajar digunakan untuk
60
mengukur variabel terikat yaitu hasil belajar mata pelajaran ekonomi. Tes hasil
belajar mata pelajaran ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
b. Tes MBTI
belajar ekstrovert dan introvert siswa pada setiap kelompok eksperimen. Tes
MBTI merupakan sebuah tes yang dirancang oleh Carl Gustav Jung yang
diterbitkan dalam buku Jenis Psikologis pada tahun 1923 dan selanjutnya
dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putriya Isabel Briggs Myers. Tes
MBTI merupakan tes baku sehingga dalam pelaksanaannya tidak perlu diuji coba
terlebih dahulu.
Sebelum instrumen pengumpulan data yaitu tes hasil belajar mata pelajaran
ekonomi digunakan, maka terlebih dahulu diteliti kualitasnya melalui uji coba.
mengungkap data yang akan diukur. Syarat-syarat tes yang baik paling sedikit
1. Uji Validitas
Uji validitas tes objektif dilakukan dengan analisis validitas isi dan
a. Validitas Isi
kesesuaian antara setiap butir soal dalam tes dengan deskripsi materi yang
diajarkan (Sukiman, 2012: 165). Butir soal yang telah disusun harus ditelaah
Penelaahan dilakukan oleh penilaian ahli (expert judgement) yaitu Dr. Thamrin,
sebutir soal dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal terseb ut
(Sudijono, 2011: 182). U ji validitas butir soal tes objektif dihitung menggunakan
dengan cara mengkonsultasikan nilai r pbi dengan nilai rtabel. Pada taraf signifikansi
(sig) 95% dan taraf nyata (α) 5% dengan kriteria apabila nilai rpbi < rtabel maka
62
butir soal dinyatakan tidak valid dan apabila nilai rpbi ≥ rtabel maka butir soal
dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
cara mengkonsultasikan nilai r11 dengan nilai rtabel. Pada taraf signifikansi (sig)
95% dan taraf nyata (α) 5% dengan kriteria apabila nilai r11 < rtabel maka butir soal
dinyatakan tidak reliabel dan apabila nilai r11 ≥ rtabel maka butir soal dinyatakan
reliabel.
3. Tingkat Kesukaran
sebagai berikut:
63
sebagai berikut:
4. Daya Pembeda
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif dan
Teknik inferensial yang digunakan adalah teknik analisis varian dua jalur
(two way Anova) desain faktorial 2×2 dengan taraf signifikansi (sig) 95% dan
taraf nyata (α) 5%. Sebelum analisis varian dua jalur dilakukan, terlebih dahulu
1. Uji Normalitas
normal. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk uji normalitas yaitu
statistik uji Lilliefors dengan taraf signifikansi (sig) 95% dan taraf nyata (α) 5%.
Interpretasi terhadap hasil uji normalitas dengan statist ik uji Lilliefors sebagai
berikut:
65
a) Apabila nilai Lhitung > Ltabel maka data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
berasal dari varians yang homogen. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan
untuk uji homogenitas yaitu Uji F dengan taraf signifikansi (sig) 95% dan taraf
nyata (α) 5%. Interpretasi terhadap hasil uji homogenitas dengan statistik uji F
sebagai berikut:
a) Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka data berasal dari varians yang tidak
homogen.
b) Apabila nilai Fhitung < Ftabel maka data berasal dari varians yang homogen.
Interpretasi terhadap hasil uji homogenitas dengan statistik uji Bartlet sebagai
berikut:
a) Apabila nilai X2hitung > X2tabel maka data berasal dari varians yang tidak
homogen.
b) Apabila nilai X2hitung < X2t abel maka data berasal dari varians yang
homogen.
3. Uji Hipotesis
hipotesis dengan menggunakan analisis varian dua jalur (two way Anova).
Analisis varians dua jalur (two way Anova) digunakan apabila dalam analisis data
66
ingin mengetahui ada atau tidak perbedaan dari dua variabel bebas, sedangkan
2013: 176). Adapun kalkulasi perhitungan analisis varians dua jalur dapat dilihat
Interaksi (m 1) (g 1) JKI
Keterangan:
JKM = jumlah kuadrat model pembelajaran
JKG = jumlah kuadrat gaya belajar
JKI = jumlah kuadrat intraksi
JKE = jumlah kuadrat error
JKT = jumlah kuadrat total
RJKM = rata-rata jumlah kuadrat model pembelajaran
RJKG = rata-rata jumlah kuadrat gaya belajar
RJKI = rata-rata jumlah kuadrat interaksi
RJKE = rata-rata jumlah kuadrat error
pembelajaran dengan gaya belajar, maka dilakukan uji lanjut (post hoc test). Uji
lanjut menggunakan uji Scheffe jika jumlah sampel (n) setiap kelompok
eksperimen berbeda atau menggunakan uji Tuckey jika jumlah sampel (n) setiap
kelompok eksperimen sama. Cara menentukan sampel yang memiliki gaya belajar
67
ekstrovert dan gaya belajar introvert pada setiap kelompok eksperimen ditentukan
menggunakan Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). Hasil dari Tes MBTI
yang dikerjakan oleh sampel akan langsung menentukan apakah sampel termasuk
a) Hipotesis pertama :
Ho : µA1 ≤ µA2
Keterangan:
Ho : Hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran ETH secara signifikan lebih rendah daripada siswa
yang diajar menggunakan model pembelajaran ARIAS.
Ha : Hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran ETH secara signifikan lebih tinggi daripada siswa
yang diajar menggunakan model pembelajaran ARIAS.
b) Hipotesis kedua:
Ho : µB1 ≤ µB2
Keterangan:
Ho : Hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang memiliki gaya belajar
ekstrovert secara signifikan lebih rendah daripada siswa yang memiliki
gaya belajar introvert.
Ha : Hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa yang memiliki gaya belajar
ekstrovert secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang memiliki
gaya belajar introvert.
68
c) Hipotesis ketiga :
Keterangan:
Ho : Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran
dengan gaya belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi.
Ha : Terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dengan
gaya belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi.