Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Pajak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pajak merupakan pungutan wajib.


Pungutan yang biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai
sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah. Pajak berkaitan dengan
pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dan lain-lain .

Pajak ini bersifat memaksa lho, dan tidak mendapatkan imbalan secara langsung.
Artinya, saat kamu bayar pajak, kamu nggak akan merasakan keuntungan apa-
apa. Misalnya, uang tabungan kamu bertambah gitu.

Tapi, jangan mentang-mentang nggak dapat imbalan langsung, terus kamu nggak
mau bayar pajak. Awas, bisa didenda atau bahkan dipidana nanti kamunya. Pajak
yang kamu bayar itu, bakal kamu nikmatin dalam bentuk pembangunan bagi
kemakmuran rakyat. Contohnya ya seperti pembangunan MRT Jabodebek.
Pembangunan itu didanai dari pajak yang kamu bayar setiap tahunnya.

Baca juga: Mengenal Macam-macam Objek Pajak

Fungsi Pajak

Ada empat fungsi pajak yang harus kamu tahu. Apa sajakah fungsi pajak tersebut?
Cek bahasan lengkapnya dibawah ini ya:

1. Fungsi anggaran (budgetair)

Pajak berfungsi sebagai sumber penerimaan kas negara . Pajak yang dikumpulkan dari
masyarakat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. Nah, semakin
banyak masyarakat yang membayar pajak, maka semakin besar pula
pendapatannya.

 
2. Fungsi alokasi

Fungsi ini menekankan bahwa pajak harus digunakan untuk mendanai atau menyediakan
barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya untuk pembangunan sarana dan
prasarana atau bahkan membangun sebuah infrastruktur. 

3. Fungsi distribusi atau pemerataan

Dalam fungsi ini, pajak digunakan untuk pembangunan ekonomi . Artinya, dengan


pendistribusian pajak secara merata diharapkan dapat memperbaiki taraf hidup
masyarakat.

4. Fungsi  pengatur/regulasi

Kalau fungsi pajak yang satu ini, digunakan sebagai pelindung produksi dalam negeri.
Misalnya, pemerintah menetapkan bea masuk terhadap barang ekspor sehingga
barang tersebut menjadi lebih mahal dibanding produk dalam negeri. Nah, bea itu
masuk ke dalam kas negara.

Manfaat Pajak

Tadi di awal-awal artikel sudah dijelaskan sedikit tentang pembangunan MRT


sebagai salah satu bentuk nyata dari manfaat pajak yang bisa kita lihat. Nah,
manfaat pajak itu sendiri secara umum ada 4, yakni:

1. membiayai pengeluaran negara yang bersifat self liquiditing (memberikan


keuntungan) seperti proyek produktif barang ekspor;
2. membiayai pengeluaran umum seperti pembangunan fasilitas umum yang
bisa dinikmati masyarakat;
3. membiayai pengeluaran produktif seperti penyaluran bantuan bagi nelayan
dan petani; dan
4. membiayai pengeluaran tidak produktif seperti mendanai pembelian
senjata perang untuk tentara.
Baca juga:  3 Asas Pemungutan Pajak

Tarif Pajak

Demi menekan angka pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta, pemerintah


provinsi bersama kepolisian daerah Metro Jaya memberlakukan pajak progresif.
Artinya, pajak kendaraan bermotor untuk kepemilikan ke-2 dan seterusnya akan
semakin meningkat.

Contohnya begini, jika ada dua sepeda motor atau 2 mobil yang ada di rumah
kamu, nah kendaraan (motor atau mobil) yang ke-2 akan dikenakan pajak
progresif.

Baca juga: Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Instrumen dan Jenisnya

Berdasarkan sifatnya, pajak dibagi menjadi 4 kelompok. 

1. Tarif pajak proporsional (sebanding)

Tarif pajak ini memakai persentase yang tetap untuk setiap dasar pengenaan pajak. 

2. Tarif pajak tetap (konstan)

Tarif pajak ini artinya tetap,  besar/jumlah yang dibayarkan itu sama. 

3. Tarif pajak degresif (menurun)


Tarif pajak ini menggunakan persentase yang menurun setiap dasar pengenaan
pajaknya.

4. Tarif pajak progresif (meningkat)

Seperti yang sudah dijelaskan dengan contoh pengenaan tarif pajak kendaraan
bahwa persentase pajaknya meningkat untuk setiap dasar pengenaan objek pajak.
MAKALAH

PERAN DAN FUNGSI PAJAK DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI

DISUSUN
O
L
E
H
NAMA : PUJANGGA NUSI
KELAS : XI IPS 1

SMA NEGERI 1 GORONTALO UTARA

T.P 2021/20

Anda mungkin juga menyukai