Anda di halaman 1dari 5

"Dari mana saja kau? Aku mencarimu kemana mana?!

"
"Ada apa? Kenapa tiba tiba mencariku" min ri menimpali
pertanyaan sehun dengan ketus. Rasanya melihat wajah laki
laki bodoh ini, ia jadi ingat pada tugas Chan Yeol yang harus ia
kerjakan.
"Aku penasaran. Kalau aku mengizinkanmu berkencan, gadis
seperti apa yang ingin kau kencani?"
"Tentu saja salah satu penggemarku yang paling cantik"
pletak! Min ri langsung memukul kepala Se Hun begitu laki
laki itu selesai menjawab pertanyaannya.
"Dasar bodoh, apa hanya gadis cantik yang ada difikiranmu?!"
"Ya mau bagaimana lagi, aku ini kan sangat tampan, jadi
pasanganganku juga harus sangat cantik, itu namanya hukum
alam" min ri membuang nafas kesal, seperti dugaannya reaksi
sehun sangat menyebalkan.
Sepertinya penyakit narsis laki laki itu
kembali kambuh, dan otaknya yang katanya kacau gara gara
tugas dari guru lee itu sepertinya sudah kembali normal.
Sebenarnya, kapan tepatnya Se Hun berhasil membodohi
gadis disekolah sehingga mereka mengagung agungkan laki
laki yang tidak punya otak ini dengan suka hati? laki laki
idaman apanya? Omong kosong.
"Otakmu itu sebenarnya isinya apa sih? Aku heran kenapa
gadis gadis itu menyukai laki laki sepertimu!?"
"Tentu saja karna aku sangat tampan, Jadi wajar kalau mereka
menyukaiku” min ri tertawa kesal mendengar ucapan narsis
itu. Ia akui sehun memang tampan dengan postur tubuh
tinggi dan tegap, tapi jika memuji diri sendiri didepan orang
yang sudah mengetahui sisi buruknya bukankah terdengar
memalukan. Min ri yakin sehun pasti sudah terjangkit
penyakit narsis akut.
Penyakit itu akan sulit disembuhkan kecuali niat kuat dari
dirinya sendiri yang ingin
berubah dan min ri rasa sehun tidak akan pernah terbebas
dari penyakit itu karna dia sudah melewati batas.
"Apa aku sudah boleh, memilihnya sekarang?? Siapa kiranya
yang harus aku kencani ya? Gadis itu harus sangat cantik, ya
kan kang min ri??”

“Tidak semudah itu, kalau kau mau kau harus menerima


syarat dariku”

“Apa maksudmu??”

"Gadis itu harus melewati seleksiku, kalau lolos, kau boleh


berkencan dengannya, bagaimana??"

"Apa??! Hei itu tidak adil?"

“Kenapa??! Kalau kau tidak setuju, ya sudah, jangan pernah


berkencan sekalian sampai kau tua” sehun dilanda
kebingungan
luar biasa, setelah sekian lama ini adalah kesempatannya
terbebas dari kekangan min ri yang melarangnya berkencan.

Tapi kalau syaratnya begitu, agak sulit sehun menerima.

Sial! Ini semua salahnya sendiri, kenapa dulu dia langsung


setuju begitu min ri mengeluarkan larangan itu, sekarang dia
sendiri yang susah kan?? Tidak bisa! Sehun harus mencari
jalan.

“Tapi, Aku tidak mau memulai hubungan tanpa rasa suka”

“Lelucon macam apa itu?? Sejak kapan kau mulai memikirkan


perasaanmu?”

“Sejak . . . Sejak tadi” diluar dugaan alasan yang sehun buat


asal asalan itu membuatnya tergagap gagap.
“Ah, sudahlah kalau kau mau, berarti kau setuju pada
syaratku” sehun menyerah, dia berfikir, tidak ada salahnya
juga menuruti temannya ini, siapa tau gadis pilihannya itu
adalah gadis cantik, atau kalau tidak, gadis pintar yang bisa ia
buat sebagai contekan saat ada tugas.

"Dan gadis pertama pilihanku adalah . . ."

***

Anda mungkin juga menyukai