Anda di halaman 1dari 5

KEBUTUHAN NUTRISI DAN GIZI PADA BALITA DALAM SEHARI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gizi dan Diet
Dosen Pengampu: Ibu Nursyamsiah, M.Kep.

Disusun Oleh:
Fitri Maryam (P17320122035)

TINGKAT 1A
PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
TAHUN AJARAN 2023
GIZI SEIMBANG DAN MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK USIA DINI

Anak merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) yang memerlukan perhatian khusus
untuk kecukupan status gizinya sejak lahir, bahkan sejak dalam kandungan. Setelah lahir, apa
yang dimakan oleh bayi sejak usia dini merupakan fondasi yang penting bagi kesehatan dan
kesejahteraannya di masa depan. Balita akan sehat jika sejak awal kehidupannya sudah diberi
makanan sehat dan seimbang sehingga kualitas SDM yang dihasilkan optimal.

1. Asupan Gizi dan Nutrisi Seimbang

Nutrisi adalah sejumlah kandungan gizi atau zat yang umumnya diperoleh dari berbagai
jenis bahan pangan dan makanan, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, serat
serta air. Seluruh nutrisi tersebut memiliki peran penting dalam menjaga, membangun serta
memelihara sel dan jaringan tubuh. Secara umum factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah factor fisiologis untuk kebutuhanbasal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit
tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi.

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Setiap
harinya, anak membutuhkan gizi seimbang yang terdiri dari asupan karbohidrat, lemak, protein,
vitamin dan mineral. Asupan kandungan gizi tersebut dapat diperoleh dari makanan yang
dikonsumsi yang berguna untuk pertumbuhan otak (intelegensia) dan pertumbuhan fisik.

Untuk mengetahui status gizi dan kesehatan anak secara menyeluruh dapat dilihat mulai
dari penampilan umum (berat badan dan tinggi badan), tanda-tanda fisik, motorik, fungsional,
emosi dan kognisi anak. Berdasarkan pengukuran antropometri, maka anak yang sehat
bertambah umur, bertambah berat, dan tinggi dikaitkan dengan kecukupan asupan
makronutrien, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin D, yodium, dan seng. Angka Kecukupan
Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi menjadi : anak usia 6-11 bulan dengan rata-
rata berat badan 9,0 kg dan tinggi badan 72 cm; anak usia 1-3 tahun dengan rata-rata berat
badan 13,0 kg dan tinggi badan 92 cm; dan anak usia 4-6 tahun dengan rata-rata berat badan
19,0 kg dan tinggi badan 113 cm. Adapun asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh balita meliputi:

a. Energi
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak, seperti
lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji bijian. Setelah itu bahan makanan
sumber karbohidrat, seperti padi padian, umbi-umbian, dan gula murni. Semua
makanan yang dibuat dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber
energi. Berdasarkan hasil Angka Kecukupan Gizi (2019), angka kecukupan energi
untuk anak usia 6-11 bulan adalah sebesar 800kkal/orang/hari, anak berusia 1-3 tahun
adalah sebesar 1350kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak berusia 4-6 tahun adalah
sebesar 1400kkal/orang/hari.
b. Karbohidrat
Karbohidrat adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan energi, energi yang
terbentuk dapat digunakan untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh baik yang disadari
maupun yang tidak disadari misal, gerakan jantung, pernapasan, usus, dan organ-organ
lain dalam tubuh. Pangan sumber karbohidrat misalnya serealia, biji-bijian, gula, buah-
buahan, umumnya menyumbang paling sedikit 50% atau separuh kebutuhan energi
keseluruhan. Anjuran konsumsi karbohidrat menurut Angka Kecukupan Gizi (2019)
sehari bagi anak usia 6-11 bulan sebesar 105gram, anak usia 1-3 tahun sebesar 215
gram, dan untuk usia anak 4-6 tahun sebesar 220 gram.
c. Protein
Kebutuhan protein untuk pertumbuhan diperkirakan berkisar antara 1-4 g/kg
penambahan jaringan tubuh. Protein diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan
perbaikan jaringan tubuh, serta membuat enzim pencernaan dari zat kekebalan yang
bekerja untuk melindungi tubuh balita. Kebutuhan protein menurut Angka Kecukupan
Gizi (2019), untuk anak usia 6-11 bulan sebesar 15 gram, anak usia 1-3 tahun sebesar
20 gram, dan anak usia 4-6 bulan sebesar 25 gram.
d. Lemak
Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Balita
membutuhkan lebih banyak lemak dibandingkan orang dewasa karena tubuh mereka
menggunakan energi yang lebih secara proporsional selama masa pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Angka kecukupan lemak untuk anak usia 6-11 bulan sebesar 35
gram, usia 1-3 tahun sebesar 45 gram, dan anak usia 4-6 tahun sebesar 50 gram.
e. Serat
Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak dipecah dalam
usus kecil dan penting untuk mencegah sembelit, serta gangguan usus lainnya. Serat
dapat membuat perut anak menjadi cept penuh dan terasa kenyang, menyisakan ruang
untuk makanan lainnya sehingga sebaiknya tidak diberikan secara berlebih. Kecukupan
serat untuk anak usia 6-11 bulan sebesar 11 gram/hari, anak usia 1-3 tahun adalah 19
gram/hari, sedangkan anak 4-6 tahun adalah 20 g/hari.
f. Vitamin dan Mineral

Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat
kecil untuk beberapa proses penting yang dilakukan di dalam tubuh. Fungsi vitamin
adalah untuk membantu proses metabolisme, yang berarti kebutuhannya ditentukan
oleh asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak. Mineral adalah zat anorganik yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi. Mineral penting untuk proses tumbuh
kembang secara normal. Kekurangan konsumsi terlihat pada laju pertumbuhan yang
lambat, mineralisasi tulang yang tidak cukup, cadangan besi yang kurang, dan anemia.

2. Menu Makanan Balita dalam Sehari

Makanan pada anak harus serasi, selaras, dan seimbang. Artinya sesuai dengan tingkat
tumbuh kembang anak dan nilai gizinya harus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia serta
beragam jenis bahan makanan. Kualitas makan anak sangat ditentukan oleh kualitas menu
yang disediakan di lingkungan keluarga. Tingginya kualitas dan kuantitas konsumsi balita juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor ekonomi orang tua, pendidikan orang tua, dan
kebiasaan makan dari segi jenis dan jumlah porsi makanan yang dihidangkan.

Berikut ini adalah contoh table makanan balita dalam sehari:

Waktu Makanan/Minuman Keterangan


Pukul 06.00 • Susu putih Pada saat balita baru bangun tidur.

Pukul 08.00 • Bubur ayam Dihidangkan sebagai sarapan pagi.


• Air putih
Pukul 10.00 • Susu putih Dihidangkan sebagai cemilan pagi.
• Biskuit
Pukul 12.00 • Nasi putih Dihidangkan sebagai menu makan
• Bistik bola ayam siang si kecil.
• Tumis brokoli jamur
• Air putih
Pukul 14.00 • Puding Dihidangkan sebagai makanan
• Susu coklat selingan siang si kecil.
Pukul 16.00 • Buah potong (alpukat, Dihidangkan sebagai menu
mangga, papaya) makanan selingan sore si kecil.
• Air putih
Pukul 18.00 • Nasi putih Dihidangkan sebagai menu makan
• Telur omelet malam si kecil.
• Tumis osis sayur
• Air putih
Pukul 20.00 • Susu putih Dihidangkan sebagai pengantar
tidur si kecil

Anda mungkin juga menyukai