Anda di halaman 1dari 11

Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah Pada Anak Usia Dini

Samrotul Ngaini (NIM 21150452)

Faraihana Shellyntang Rizqillah (NIM 21150461)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahwa Anak adalah


perintah dan anugerah dari Allah SWT. Setiap anak dianugerahi banyak kemungkinan
yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah pendidikan. Menjelaskan sebagai
pengetahuan mendefinisikan Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang
berpusat pada anak yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan setiap anak
serta mempersiapkan mereka ke pendidikan berikutnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Perkembangan bahasa semakin maju dan ada banyak bahasa di
dunia. Bahasa sebagai hal utama untuk interaksi. Setiap negara memiliki bahasa resmi
dan utama serta bahasa daerahnya sendiri sebagai identitas nasional. Sebagai etnis
Multikultural, bangsa Indonesia merupakan kumpulan dari beragam suku bangsa
dengan karakteristik, kepribadian dan budaya yang beragam. Salah satunya adalah
bahasa daerah yang menjadi kekayaan untuk dibanggakan, tetapi juga menjadi tugas
yang berat untuk dilindungi dan mempertahankan keberagaman.

Kata Kunci : Pentingnya Melestarikan, Bahasa Daerah, Anak Usia Dini

Pendahuluan

Anak adalah perintah dan anugerah dari Allah SWT. Setiap anak dianugerahi
banyak kemungkinan yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah pendidikan.
Menjelaskan sebagai pengetahuan mendefinisikan Pendidikan anak usia dini
merupakan pendidikan yang berpusat pada anak yang mendukung perkembangan dan
pertumbuhan setiap anak serta mempersiapkan mereka ke pendidikan berikutnya.

1
Perkembangan bahasa semakin maju dan ada banyak bahasa di dunia. Bahasa sebagai
hal utama untuk interaksi. Setiap negara memiliki bahasa resmi dan utama serta
bahasa daerahnya sendiri sebagai identitas nasional. Sebagai etnis Multikultural,
bangsa Indonesia merupakan kumpulan dari beragam suku bangsa dengan
karakteristik, kepribadian dan budaya yang beragam. Salah satunya adalah bahasa
daerah yang menjadi kekayaan untuk dibanggakan, tetapi juga menjadi tugas yang
berat untuk dilindungi dan mempertahankan keberagaman. Bahasa derah adalah
bahasa ibu yang menjadi warisan budaya, sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi.

Pengenalan bahasa daerah harus dikenalkan sebelum anak mengenal bahasa


lainnya, memasukkan bahasa daerah ke dalam kurikulum untuk mengenalkan
kearifan daerah. Anak-anak pandai menghafal kata-kata. Pengenalan mengajarkan
bahasa kepada anak harus apabila telah siap. Pengenalan bahasa luar terjadi setelah
anak memperoleh bahasa pertama, karena mereka bahasa yang mereka anggap
sebagai bahasa ibu mereka. Sarana komunikasi yang diperlukan anak adalah bahasa
sumber agar mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan sosial dalam bahasa
ibunya. Bahasa daerah adalah daerah. Ketika bahasa daerah menghilang dan bahkan
hilang, identitas nasional hilang.

Metode

Pada atikel ini menggunakan metode kualitatif. Melalui jenis pengumpulan


data yang dihasilkan melalui penelitian deskriptif, melalui lisan orang yang telah
melakukan pengamatan, dan melalui studi pustaka.

Hasil dan Pembahasan

Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa anak adalah


orang tuanya. Proses pendidikan dan pembentukannya dapat berlangsung di tiga
lembaga pendidikan seperti tiga pusat pendidikan utama: sekolah, masyarakat dan
keluarga. Oleh karena itu, perlu untuk mempelajari bahasa daerah sejak dini,

2
menanamkan kecintaan terhadapnya, dan mengenalkan anak pada bahasa daerah agar
mereka merasa familiar dan akrab ketika mendengarnya. Dengan demikian, bahasa
nasional tidak akan hilang atau tergerus oleh waktu.1

Kepunahan bahasa disebabkan adanya pergeseran bahasa. Namun ada juga


pemicunya sebuah masyarakat atau suku yang tidak mengajarkan bahasa ibunya dan
tidak menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada juga perubahan karena
perkembangan Era revolusi industri 4.0 terjadi sangat cepat, mengurangi bahasa
daerah dalam kehidupan sehari-hari, mengurangi jumlah orang yang menggunakan
bahasa ini. Tahap bahasa daerah agar tidak punah ialah orang tua harus menuturkan
bahasa kepada anak-anak dan anak harus meneruskan juga pada generasi berikutnya.
Sasaran dari pelestarian bahasa adalah penutur asli, pemelajar bahasa daerah, dan ahli
waris bahasa daerah setempat/penutur bahasa daerah tersebut. Berbagai upaya
dilakukan agar Bahasa daerah tidak ditinggalkan oleh penuturnya dan selalu menarik
untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.

Pada awal pertumbuhan, bahasa diperoleh dengan mendengar dan berbicara.


Pada usia lima tahun, anak mulai belajar menulis. Seiring berjalannya waktu,
masyarakat telah mengenal teknologi seperti komputer dan handphone, banyak orang
yang menggunakan handphone untuk berkomunikasi. Bahkan saat ini, banyak anak-
anak dan balita yang menggunakan ponsel Android. Maka dari itu, adanya teknologi
digital, informasi, dan komunikasi akan mempengaruhi perkembangn pada anak. Kita
harus dapat memantau peluang untuk mengetahui keinginan masyarakat dan anak-
anak. Orang tua harus berusaha untuk memperkenalkan bahasa daerah kepada anak-
anak sejak dini. Agar anak bangga terus menerapkan bahasa daerahnya serta mereka
juga ikut melestarikan bahasa daerah setempat.2
1
Hidayatu Munawaroh and others, ‘Pembelajaran Bahasa Daerah Melalui Multimedia Interaktif Pada
Anak Usia Dini’, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6.5 (2022), 4057–66
<https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.1600>.
2
U Dahromi, ‘Teknologi Dan Pelestarian Bahasa Daerah’, Sinar Bahtera, 2022, 175
<http://sinarbahtera.kemdikbud.go.id/index.php/SB/article/view/97%0Ahttps://
sinarbahtera.kemdikbud.go.id/index.php/SB/article/download/97/31>.

3
Saat era global ini, terjadi masuknya berbagai idelogi global yang
mengakibatkan hilangnya identitas suatu daerah. Dikhawatirkan akan mengalami
kepunahan pada bahasa daerah mereka. Karena masyarakat setempat berasal dari
lingkungan yang tidak berpendidikan, pengetahuan dan tradisi mereka disampaikan
secara lisan dari generasi ke generasi. Jadi pentingnya bahasa daerah perlu untuk
dilestarikan. Pendidikan memerlukan berbagai tahapan sehingga pendidikan sebagai
suatu proses dapat berlangsung. Tahapan yang utama melalui pendidikan
(pembelajaran) di sekolah, namun ada juga melalui pembelajaran dari orang tua untuk
melestarikan bahasa daerah.3

Menurut Stewart (1968), daya hidup suatu bahasa adalah penggunaan sistem
linguistik oleh suatu kesatuan komunitas penutur asli. Jika suatu bahasa terus
berkurang jumlah penuturnya dan akhirnya kehilangan atau sama sekali kehilangan
penutur aslinya, maka bahasa itu jelas terancam punah. Berkaitan dengan hal tersebut,
Grimes (1988) memberikan enam tanda yang menandai matinya suatu bahasa di
Kedepannya, khususnya jumlah penutur aktif akan berkurang tajam, penggunaan
bahasa akan berkurang, dan bahasa ibu anak muda akan terlupakan atau hilang.
orang, berusaha mempertahankan identitas nasionalnya tanpa menggunakan bahasa
ibu, generasi terbaru, penutur tidak lagi menggunakan bahasa ibu, yaitu hanya
kefasihan pasif (mengerti tanpa menggunakan bahasa ibu).

Terdapat seorang peneliti tentang perancangan Kamus Paster-Indonesia


berbasis Android. Bahasa Paser adalah bahasa daerah yang terletak di bagian
tenggara Kalimantan Timur. Karena bahasa di daerah mudah dijajah oleh Indonesia,
jika tidak dilestarikan dan dikembangkan maka bahasa ini akan musnah. Merupakan
upaya pelestarian bahasa selama masa kanak-kanak, melalui pendokumentasian
dengan mencatat dalam bentuk kamus, baik dalam bentuk buku maupun kamus
digital, serta dapat mengajak anak untuk berkomunikasi secara tatap muka.
3
Irwan Waris Ani Susanti, ‘Local Government Policies in Learning Culture and Regional Language of
Kaili in Palu City’, Technium Social Sciences Journal, 9 (2020), 228–97
<https://techniumscience.com/index.php/socialsciences/article/view/332/124>.

4
Perancangan kamus digital berbasis android ini untuk memudahkan dalam mencari
terjemahan kata dalam bahasa Paser.4

Bahasa merupakan faktor penting dalam perkembangan anak sebab artinya


indera buat membantu anak terhubung dengan teman serta mendukung
perkembangannya kelak. Tanpa bahasa, anak sulit berkomunikasi. sang karena itu,
anak-anak wajib belajar bahasa daerah semenjak usia dini. Latih anak pada norma
menggunakan bahasa daerah. norma ialah kecenderungan buat mengulangi suatu
tindakan atau situasi secara spontan, konsisten, dan mudah. Banyak anak
mengembangkan kebiasaan perilaku tertentu saat mereka tumbuh dan berkembang.

Ada kebiasaan yang mudah diperbaiki dan kebiasaan yang sulit diperbaiki.
Mengajarkan kesopanan kepada anak-anak dan mewariskan kesopanan sebagai
bentuk karma sudah lama dipraktekkan dalam budaya ketimuran maupun masyarakat
Indonesia yang ramah, kesopanan dan berbagai adat istiadat yang kita miliki itu
adalah ciri khas masyarakat Indonesia yang sudah mapan sejak lama dan kita dikenal
sebagai budaya oriental. Untuk mengklaim nilai tinggi, kita harus berpegang teguh
pada warisan tak ternilai dari nenek moyang kita. Padahal, tingkat kesantunan
berbeda-beda di setiap daerah, tergantung pada individu dan kondisi sosial setempat.5

Bahasa daerah adalah bahasa yang umum digunakan di daerah itu.


Perkembangan bahasa daerah melalui pemanfaatan muatan lokal berperan menjaga
bahasa daerah tetapi juga dalam membantu anak/siswa menjadi akrab dengan bahasa
daerah. Anggota masyarakat, termasuk anak-anak/pelajar, enggan menggunakan
bahasa ibu mereka dan hampir tidak mengerti, apalagi menggunakan makna yang
terkandung dalam bahasa ibu mereka. Bahkan, ada tanda-tanda bahwa bahasa ini
4
Penidas F, Tanaem, Melkior N.N Sitokdana*, Radius Tanone, ‘Digitalization of the Local Language
Dictionary of Pegunungan Bintang’, Procedia Computer Science, 161 (2019), 49–56
<https://doi.org/10.1016/j.procs.2019.11.098>.
5
Aprianto Rizki Diu, Abdul Rahmat, and Ummyssalam A T A Duludu, ‘Pelestarian Bahasa Daerah
Gorontalo Dalam Aktivitas Belajar Anak Usia Dini Di Desa Lemito Utara Kecamatan Lemito
PENDAHULUAN Bahasa Daerah Gorontalo Adalah Bahasa Daerah Yang Digunakan Oleh Masyarakat
Gorontalo Untuk Berkomunikasi . Bahasa Adalah Alat Kom’, 1, 2022, 51–60.

5
sedang sekarat di beberapa tempat, dan karena orang tua sering menggunakan bahasa
Indonesia untuk berkomunikasi, kesempatan bagi anak-anak untuk belajar bahasa
daerah di masyarakat dan bahkan di keluarga yang terlibat Bahasa sendiri akan hilang
jika keadaan ini terus berlanjut.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya pelestarian bahasa daerah,


khususnya penggunaan bahasa tersebut itu oleh anak-anak dan remaja, seperti
memperkenalkan praktik bahasa lisan orang tua/orang dewasa. Pendidikan kesadaran
bahasa daerah pada Pendidikan merupakan hal yang paling mendasar dan menempati
posisi yang sangat strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Banyak
penelitian menunjukkan bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat
penting dalam pendidikan anak. Hanya dengan begitu, penempaan bisa membuat
kesan abadi. Kesalahan penyaringan memiliki dampak negatif jangka panjang yang
sulit diperbaiki. 6

Hilangnya daya hidup bahasa daerah ada juga karena orang-orang yang
berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan lain atau desa ke kota untuk
memperoleh karir yang layak dan adanya perkawinan antar suku yang sering terjadi
di negara kita. Masyarakat yang tinggal di perkotaan masyarakat yang multietnis atau
multilingual, maka orang-orang untuk meninggalkan bahasa daerahnya kemudian
diganti dengan bahasa Indonesia yang digunakan komunikasi baik lingkup keluarga
maupun orang lain. Terjadinya pemudaran bahasa daerah bagian dari fenomena yang
harus diteliti dan disikapi secara serius dan bijaksana.

Faktor lain yang dapat menyebabkan lunturnya bahasa daerah dikelomokkan


menjadi dua bagian yaitu faktor ilmiah dan non ilmiah. Faktor ilmiah terjadi berupa
bencana alam sehingga tidak dapat dihindari, pengaruh bahasa yang lazim, kelompok
dwibahasa atau multibahasa, pengaruh globalisasi, migrasi dan perkawinan antaretnis.
Walaupun counter-scientific yaitu tidak menghargai bahasa daerah, rendahnya
6
Maryam Rahim dan Yusuf Djafar Wenny Hulukati, ‘Pembelajaran Bahasa Daerah Gorontalo Pada
Anak Usia Dini’, JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 12.1 (2017), 81–88 <https://doi.org/10.21009/jiv.1201.8>.

6
intensitas penggunaan bahasa daerah, pengaruh faktor ekonomi dan pengaruh
penggunaan bahasa Indonesia. Mengingat bahasa daerah sebagai salah satu unsur
budaya, maka harus dilestarikan. Hal ini berlaku jika suatu daerah perlu
mempertahankan identitas kedaerahannya, yang disebabkan oleh masuknya pengaruh
budaya negatif yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia. Masa depan
negara kita saat ini menghadapi pengaruh budaya barat hampir diseluruh wilayah
Indonesia.7

Ada beberapa orang yang merespon bahwa pergeseran bahasa daerah terjadi
dominasi menggunnakan bahasa Indonesia/bahasa Nasional, baik di lembaga
pendidikan formal, pengajian, dan ditempat-tempat umum saat bertemu orang asing,
bahkan pada dialog public maupun presenter yang ditayangkan di berbagai TV.
Apabil tidak segera dilakukan antisipasi maka kepunahan bahasa daerah akan
berdampak secara terus-menerus. Sehingga hal yang harus gunakan untuk
mengantisipasi yaitu dengan meng-konservasi bahasa daerah ke dalam pembelajaran
muatan lokal di sekolah, intitusi, dan perguruan tinggi. Sebagai bahan komunikasi
antar kelompok masyarakat, pastinya bahasa daerah berperan sangat penting sebagai
identitas komunitas masyarakat. Maka identitas tersebut seharusnya dijaga dan
dipertahankan suapaya bangsa terbebas dari misidentitas atau identify-shift dengan
identitas komunitas lain. 8

Bahasa daerah di Indonesia memiliki ciri yang berbeda-beda untuk setiap


bahasanya. Kekhasan linguistik setiap daerah mendikte kekhasan daerah tertentu, dan
penting untuk melakukan penelitian yang dengan jelas menunjukkan ciri-ciri ini. Ini

7
Tenk Berlianty and Agustima Balik, ‘Penguatan Eksistensi Bahasa Tana Dalam Upaya Perlindungan
Hukum Bahasa Daerah Sebagai Warisan Budaya Bangsa’, Kertha Patrika, 40.2 (2018), 99
<https://doi.org/10.24843/kp.2018.v40.i02.p04>.
8
Abd Rahman Varissca Utari Tuharea, Saidna Zulfiqar Bin-Tahir, Iin Sulastri Ode Ami, ‘Konservasi
Bahasa Buru Melalui Pembelajaran Mulok Berkelanjutan di Kabupaten Buru Varissca’, Revista CENIC.
Ciencias Biológicas, 152.3 (2016), 28 <file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-
institucional.pdf%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista%0Ahttp://www.revistaalad.com/
pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.15446/
revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://www.cenetec.>.

7
menarik karena kebanyakan orang yang menganggap satu bahasa sebagai bahasa lain
adalah bahasa yang berbeda atau hanya variasi yang berbeda. Diketahui, setiap daerah
tidak menginginkan bahasanya berasimilasi dengan bahasa daerah lainnya. Maka
orang tua mendidik anaknya berkomunikasi dalam bahasa daerah. Jangan takut atau
khawatir anak Anda gagap berbahasa Indonesia karena mereka sudah mengenal
bahasa Indonesia sejak kecil.9

Indonesia terdapat beberapa bahasa daerah yang harus dibudidayakan. Salah


satu cara untuk mengembangkan bahasa daerah adalah dengan pendidikan.
Pemeliharaan bahasa daerah dapat dipastikan pada hari-hari tertentu melalui
pembelajaran, kegiatan komunitas/ekstrakurikuler dan sarana komunikasi esensial. Ini
juga membantu mencegah migrasi dan hilangnya bahasa lokal, mempersiapkan
penutur asli masa depan, dan melestarikan budaya nasional. Memiliki efek positif.
Artinya, pemertahanan bahasa daerah di bidang pendidikan paling baik dilakukan.

Pendidikan merupakan bagian penting dalam melestarikan bahasa dan budaya.


Jadi pemertahanan bahasa sangat mungkin dilaksanakan dalam bidang pendidikan.
Dalam hal ini, pemertahanan bahasa daerah dilakukan melalui kegiatan di rumah dan
di sekolah. Untuk mengurangi variasi bahasa yang semakin terpecah-pecah dan
harmonis, maka perlu digalakkan pengembangan bahasa daerah. Akibatnya, bahasa
daerah tidak mengalami penurunan dalam masyarakat atau bahkan di kalangan
penutur asli.10

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan upaya buat


menjaga dan fasih berbahasa daerah. Bahasa daerah bacaan peserta didik tak hanya
bahasa Indonesia tetapi juga campur tangan bahasa wilayah, misalnya peserta didik
membaca buku yang bertema daerah tertentu sehingga dalam buku tersebut bukan
sepenuhnya berbahasa Nasional saja melainkan bahasa daerah juga. Presentase

9
Joleha Nacikit Susiati, ‘Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah’, LawArXiv, May, 2020, 1–5.
10
Eko Widianto, ‘Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran Dan Kegiatan Di Sekolah’,
Jurnal Kredo, (1) 2 (2018), 1–13.

8
membaca buku sebanyak 40% serta 20% sebab banyak sosialisasi tentang alat musik,
tradisi, nama masakan, alat rumah tangga, sapaan dalam keluarga yang digunakan.
Meskipun menggunakan bahasa daerah misalnya bahasa Gayo serta Kulawi, buku ini
juga memuat arti bahasa Indonesia. Pertahanan bahasa wilayah menggunakan
membuatkan bilingualisme secara seimbang, yaitu bahasa resmi menjadi bahasa
persatuan dan bahasa daerah bangsa yang tidak sinkron. Untuk memperkuat
penerapan bahasa wilayah berbagi buku dongeng dwi bahasa anak buat memperkuat
pemahaman. Salah satu upaya meningkatkan bahasa wilayah melalui mata pelajaran
di daerah tertentu.11

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas bahasa merupakan faktor penting bahasa


sebagai dalam alat untuk membantu anak terhubung dengan teman dan menunjang
perkembangannya kelak. Tanpa bahasa, anak sulit berkomunikasi. Maka, anak-anak
harus belajar bahasa daerah sejak usia dini. Latih anak dalam kebiasaan
menggunakan bahasa daerah. Kebiasaan merupakan kecenderungan untuk
mengulangi suatu tindakan atau situasi secara spontan, konsisten, dan mudah.
Pengembangan bahasa daerah berperan penting melalui penggunaan muatan lokal
berperan sangat penting tidak hanya dalam menjaga bahasa daerah itu sendiri, tetapi
juga dalam membiasakan anak/siswa dengan bahasa daerah.

Pendidikan dan pembentukannya berlangsung di tiga lembaga pendidikan


seperti tiga pusat pendidikan utama: sekolah, masyarakat dan keluarga. Kepunahan
bahasa disebabkan adanya pergeseran bahasa. Pada awal pertumbuhan, bahasa
diperoleh dengan mendengar dan berbicara. Saat era global ini, terjadi masuknya
berbagai idelogi global yang mengakibatkan hilangnya identitas suatu daerah.
11
Aisyah Nur Fadhilah dan Laili Etika Rahmawati, ‘Penggunaan Bahasa Daerah Pada Buku Bacaan
Siswa Terbitan Kemdikbud’, Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya, 4.1
(2020), 43 <https://doi.org/10.25273/linguista.v4i1.6457>.

9
Menurut Stewart (1968), daya hidup suatu bahasa adalah penggunaan sistem
linguistik oleh suatu kesatuan komunitas penutur asli. Terdapat seorang peneliti
tentang perancangan Kamus Paster-Indonesia berbasis Android.

DAFTAR PUSTAKA

Nur Fadhilah Aisyah, Etika Rahmawati Laili, ‘Penggunaan Bahasa Daerah Pada
Buku Bacaan Siswa Terbitan Kemdikbud’, Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa,
Sastra, Dan Pembelajarannya, 4.1 (2020), 43
<https://doi.org/10.25273/linguista.v4i1.6457>

Susanti Ani, Irwan Waris, ‘Local Government Policies in Learning Culture and
Regional Language of Kaili in Palu City’, Technium Social Sciences Journal, 9
(2020), 228–97
<https://techniumscience.com/index.php/socialsciences/article/view/332/124>

Berlianty, Tenk, and Agustima Balik, ‘Penguatan Eksistensi Bahasa Tana Dalam
Upaya Perlindungan Hukum Bahasa Daerah Sebagai Warisan Budaya Bangsa’,
Kertha Patrika, 40.2 (2018), 99 <https://doi.org/10.24843/kp.2018.v40.i02.p04>

Dahromi, U, ‘Teknologi dan Pelestarian Bahasa Daerah’, Sinar Bahtera, 2022, 175
<http://sinarbahtera.kemdikbud.go.id/index.php/SB/article/view/97%0Ahttps://
sinarbahtera.kemdikbud.go.id/index.php/SB/article/download/97/31>

Diu, Aprianto Rizki, Abdul Rahmat, and Ummyssalam A T A Duludu, ‘Pelestarian


Bahasa Daerah Gorontalo Dalam Aktivitas Belajar Anak Usia Dini Di Desa
Lemito Utara Kecamatan Lemito PENDAHULUAN Bahasa Daerah Gorontalo
Adalah Bahasa Daerah yang Digunakan Oleh Masyarakat Gorontalo Untuk

10
Berkomunikasi . Bahasa Adalah Alat Kom’, 1, 2022, 51–60

N.N Sitokdana Melkior, Tanone Radius, F. Tanaem Penidas, ‘Digitalization of the


Local Language Dictionary of Pegunungan Bintang’, Procedia Computer
Science, 161 (2019), 49–56 <https://doi.org/10.1016/j.procs.2019.11.098>

Munawaroh, Hidayatu, Fauziddin Mohammad, Haryanto Sri, Eka Yulia Widiyani


Afifah, Nuri Shinta, Suyud El-Syam Robingun, and others, ‘Pembelajaran
Bahasa Daerah Melalui Multimedia Interaktif pada Anak Usia Dini’, Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6.5 (2022), 4057–66
<https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.1600>

Susiati, Joleha Nacikit, ‘Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah’, LawArXiv, May,


2020, 1–5

Utari Tuharea Varisca, Zulfiqar Bin-Tahir Saidna, Sulastri Ode Ami Iin, Rahman
Abd, ‘Konservasi Bahasa Buru Melalui Pembelajaran Mulok Berkelanjutan di
Kabupaten Buru Varissca’, Revista CENIC. Ciencias Biológicas, 152.3 (2016),
28 <file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-institucional.pdf
%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista%0Ahttp://
www.revistaalad.com/pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf%0Ahttp://
dx.doi.org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://www.cenetec.>

Rahim Maryam, Djafar Yusuf, dan Hulukati Wenny ‘Pembelajaran Bahasa Daerah
Gorontalo pada Anak Usia Dini’, JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 12.1 (2017), 81–88
<https://doi.org/10.21009/jiv.1201.8>

Widianto, Eko, ‘Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran dan Kegiatan di


Sekolah’, Jurnal Kredo, (1) 2 (2018), 1–13

11

Anda mungkin juga menyukai