Abstrak
Pendahuluan
Anak adalah perintah dan anugerah dari Allah SWT. Setiap anak dianugerahi
banyak kemungkinan yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah pendidikan.
Menjelaskan sebagai pengetahuan mendefinisikan Pendidikan anak usia dini
merupakan pendidikan yang berpusat pada anak yang mendukung perkembangan dan
pertumbuhan setiap anak serta mempersiapkan mereka ke pendidikan berikutnya.
1
Perkembangan bahasa semakin maju dan ada banyak bahasa di dunia. Bahasa sebagai
hal utama untuk interaksi. Setiap negara memiliki bahasa resmi dan utama serta
bahasa daerahnya sendiri sebagai identitas nasional. Sebagai etnis Multikultural,
bangsa Indonesia merupakan kumpulan dari beragam suku bangsa dengan
karakteristik, kepribadian dan budaya yang beragam. Salah satunya adalah bahasa
daerah yang menjadi kekayaan untuk dibanggakan, tetapi juga menjadi tugas yang
berat untuk dilindungi dan mempertahankan keberagaman. Bahasa derah adalah
bahasa ibu yang menjadi warisan budaya, sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi.
Metode
2
menanamkan kecintaan terhadapnya, dan mengenalkan anak pada bahasa daerah agar
mereka merasa familiar dan akrab ketika mendengarnya. Dengan demikian, bahasa
nasional tidak akan hilang atau tergerus oleh waktu.1
3
Saat era global ini, terjadi masuknya berbagai idelogi global yang
mengakibatkan hilangnya identitas suatu daerah. Dikhawatirkan akan mengalami
kepunahan pada bahasa daerah mereka. Karena masyarakat setempat berasal dari
lingkungan yang tidak berpendidikan, pengetahuan dan tradisi mereka disampaikan
secara lisan dari generasi ke generasi. Jadi pentingnya bahasa daerah perlu untuk
dilestarikan. Pendidikan memerlukan berbagai tahapan sehingga pendidikan sebagai
suatu proses dapat berlangsung. Tahapan yang utama melalui pendidikan
(pembelajaran) di sekolah, namun ada juga melalui pembelajaran dari orang tua untuk
melestarikan bahasa daerah.3
Menurut Stewart (1968), daya hidup suatu bahasa adalah penggunaan sistem
linguistik oleh suatu kesatuan komunitas penutur asli. Jika suatu bahasa terus
berkurang jumlah penuturnya dan akhirnya kehilangan atau sama sekali kehilangan
penutur aslinya, maka bahasa itu jelas terancam punah. Berkaitan dengan hal tersebut,
Grimes (1988) memberikan enam tanda yang menandai matinya suatu bahasa di
Kedepannya, khususnya jumlah penutur aktif akan berkurang tajam, penggunaan
bahasa akan berkurang, dan bahasa ibu anak muda akan terlupakan atau hilang.
orang, berusaha mempertahankan identitas nasionalnya tanpa menggunakan bahasa
ibu, generasi terbaru, penutur tidak lagi menggunakan bahasa ibu, yaitu hanya
kefasihan pasif (mengerti tanpa menggunakan bahasa ibu).
4
Perancangan kamus digital berbasis android ini untuk memudahkan dalam mencari
terjemahan kata dalam bahasa Paser.4
Ada kebiasaan yang mudah diperbaiki dan kebiasaan yang sulit diperbaiki.
Mengajarkan kesopanan kepada anak-anak dan mewariskan kesopanan sebagai
bentuk karma sudah lama dipraktekkan dalam budaya ketimuran maupun masyarakat
Indonesia yang ramah, kesopanan dan berbagai adat istiadat yang kita miliki itu
adalah ciri khas masyarakat Indonesia yang sudah mapan sejak lama dan kita dikenal
sebagai budaya oriental. Untuk mengklaim nilai tinggi, kita harus berpegang teguh
pada warisan tak ternilai dari nenek moyang kita. Padahal, tingkat kesantunan
berbeda-beda di setiap daerah, tergantung pada individu dan kondisi sosial setempat.5
5
sedang sekarat di beberapa tempat, dan karena orang tua sering menggunakan bahasa
Indonesia untuk berkomunikasi, kesempatan bagi anak-anak untuk belajar bahasa
daerah di masyarakat dan bahkan di keluarga yang terlibat Bahasa sendiri akan hilang
jika keadaan ini terus berlanjut.
Hilangnya daya hidup bahasa daerah ada juga karena orang-orang yang
berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan lain atau desa ke kota untuk
memperoleh karir yang layak dan adanya perkawinan antar suku yang sering terjadi
di negara kita. Masyarakat yang tinggal di perkotaan masyarakat yang multietnis atau
multilingual, maka orang-orang untuk meninggalkan bahasa daerahnya kemudian
diganti dengan bahasa Indonesia yang digunakan komunikasi baik lingkup keluarga
maupun orang lain. Terjadinya pemudaran bahasa daerah bagian dari fenomena yang
harus diteliti dan disikapi secara serius dan bijaksana.
6
intensitas penggunaan bahasa daerah, pengaruh faktor ekonomi dan pengaruh
penggunaan bahasa Indonesia. Mengingat bahasa daerah sebagai salah satu unsur
budaya, maka harus dilestarikan. Hal ini berlaku jika suatu daerah perlu
mempertahankan identitas kedaerahannya, yang disebabkan oleh masuknya pengaruh
budaya negatif yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia. Masa depan
negara kita saat ini menghadapi pengaruh budaya barat hampir diseluruh wilayah
Indonesia.7
Ada beberapa orang yang merespon bahwa pergeseran bahasa daerah terjadi
dominasi menggunnakan bahasa Indonesia/bahasa Nasional, baik di lembaga
pendidikan formal, pengajian, dan ditempat-tempat umum saat bertemu orang asing,
bahkan pada dialog public maupun presenter yang ditayangkan di berbagai TV.
Apabil tidak segera dilakukan antisipasi maka kepunahan bahasa daerah akan
berdampak secara terus-menerus. Sehingga hal yang harus gunakan untuk
mengantisipasi yaitu dengan meng-konservasi bahasa daerah ke dalam pembelajaran
muatan lokal di sekolah, intitusi, dan perguruan tinggi. Sebagai bahan komunikasi
antar kelompok masyarakat, pastinya bahasa daerah berperan sangat penting sebagai
identitas komunitas masyarakat. Maka identitas tersebut seharusnya dijaga dan
dipertahankan suapaya bangsa terbebas dari misidentitas atau identify-shift dengan
identitas komunitas lain. 8
7
Tenk Berlianty and Agustima Balik, ‘Penguatan Eksistensi Bahasa Tana Dalam Upaya Perlindungan
Hukum Bahasa Daerah Sebagai Warisan Budaya Bangsa’, Kertha Patrika, 40.2 (2018), 99
<https://doi.org/10.24843/kp.2018.v40.i02.p04>.
8
Abd Rahman Varissca Utari Tuharea, Saidna Zulfiqar Bin-Tahir, Iin Sulastri Ode Ami, ‘Konservasi
Bahasa Buru Melalui Pembelajaran Mulok Berkelanjutan di Kabupaten Buru Varissca’, Revista CENIC.
Ciencias Biológicas, 152.3 (2016), 28 <file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-
institucional.pdf%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista%0Ahttp://www.revistaalad.com/
pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.15446/
revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://www.cenetec.>.
7
menarik karena kebanyakan orang yang menganggap satu bahasa sebagai bahasa lain
adalah bahasa yang berbeda atau hanya variasi yang berbeda. Diketahui, setiap daerah
tidak menginginkan bahasanya berasimilasi dengan bahasa daerah lainnya. Maka
orang tua mendidik anaknya berkomunikasi dalam bahasa daerah. Jangan takut atau
khawatir anak Anda gagap berbahasa Indonesia karena mereka sudah mengenal
bahasa Indonesia sejak kecil.9
9
Joleha Nacikit Susiati, ‘Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah’, LawArXiv, May, 2020, 1–5.
10
Eko Widianto, ‘Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran Dan Kegiatan Di Sekolah’,
Jurnal Kredo, (1) 2 (2018), 1–13.
8
membaca buku sebanyak 40% serta 20% sebab banyak sosialisasi tentang alat musik,
tradisi, nama masakan, alat rumah tangga, sapaan dalam keluarga yang digunakan.
Meskipun menggunakan bahasa daerah misalnya bahasa Gayo serta Kulawi, buku ini
juga memuat arti bahasa Indonesia. Pertahanan bahasa wilayah menggunakan
membuatkan bilingualisme secara seimbang, yaitu bahasa resmi menjadi bahasa
persatuan dan bahasa daerah bangsa yang tidak sinkron. Untuk memperkuat
penerapan bahasa wilayah berbagi buku dongeng dwi bahasa anak buat memperkuat
pemahaman. Salah satu upaya meningkatkan bahasa wilayah melalui mata pelajaran
di daerah tertentu.11
Kesimpulan
9
Menurut Stewart (1968), daya hidup suatu bahasa adalah penggunaan sistem
linguistik oleh suatu kesatuan komunitas penutur asli. Terdapat seorang peneliti
tentang perancangan Kamus Paster-Indonesia berbasis Android.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Fadhilah Aisyah, Etika Rahmawati Laili, ‘Penggunaan Bahasa Daerah Pada
Buku Bacaan Siswa Terbitan Kemdikbud’, Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa,
Sastra, Dan Pembelajarannya, 4.1 (2020), 43
<https://doi.org/10.25273/linguista.v4i1.6457>
Susanti Ani, Irwan Waris, ‘Local Government Policies in Learning Culture and
Regional Language of Kaili in Palu City’, Technium Social Sciences Journal, 9
(2020), 228–97
<https://techniumscience.com/index.php/socialsciences/article/view/332/124>
Berlianty, Tenk, and Agustima Balik, ‘Penguatan Eksistensi Bahasa Tana Dalam
Upaya Perlindungan Hukum Bahasa Daerah Sebagai Warisan Budaya Bangsa’,
Kertha Patrika, 40.2 (2018), 99 <https://doi.org/10.24843/kp.2018.v40.i02.p04>
Dahromi, U, ‘Teknologi dan Pelestarian Bahasa Daerah’, Sinar Bahtera, 2022, 175
<http://sinarbahtera.kemdikbud.go.id/index.php/SB/article/view/97%0Ahttps://
sinarbahtera.kemdikbud.go.id/index.php/SB/article/download/97/31>
10
Berkomunikasi . Bahasa Adalah Alat Kom’, 1, 2022, 51–60
Utari Tuharea Varisca, Zulfiqar Bin-Tahir Saidna, Sulastri Ode Ami Iin, Rahman
Abd, ‘Konservasi Bahasa Buru Melalui Pembelajaran Mulok Berkelanjutan di
Kabupaten Buru Varissca’, Revista CENIC. Ciencias Biológicas, 152.3 (2016),
28 <file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-institucional.pdf
%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista%0Ahttp://
www.revistaalad.com/pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf%0Ahttp://
dx.doi.org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://www.cenetec.>
Rahim Maryam, Djafar Yusuf, dan Hulukati Wenny ‘Pembelajaran Bahasa Daerah
Gorontalo pada Anak Usia Dini’, JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 12.1 (2017), 81–88
<https://doi.org/10.21009/jiv.1201.8>
11