Anda di halaman 1dari 35

PERKEMBANGAN OBAT

HERBAL DAN
PERMASALAHANNYA
FAKULTAS FARMASI UNJANI
STRATEGI PENGEMBANGAN OBAT
TRADISIONAL
• Peningkatan ketersediaan bahan baku obat tradisional
yang terstandar
• Membangun Networking
• Meningkatkan inovasi penelitian dan teknologi
• Mengintegrasikan obatan tradisional dalam pelayanan
kesehatan
• Meningkatkan daya saing industry obat tradisional
• Pengembangan laboratorium tersertifikasi untuk bahan
baku obat tradisional
HERBAL MEDICINES (PHYTOTHERAPY)

• May have pharmacological actions which affect the


patient
• Not all herbal medicines are free from adverse
effects
• May interact with orthodox medicines if they are
taken concurrently
• In the West à Food Supplement
SAFETY AND
REGULATION.
• “We are concerned about the safety implications of
an unregulated herbal sector and we urge that all
legislative avenues be explored to ensure better
control of this unregulated sector in the interests of
public health.”
SAFETY

• Lack of data
• ‘Natural’ does not always mean safe e.g
digitalis
• Kava Kava hepatotoxicity
SAFETY ISSUES

• Remember herbal remedies are medicines


• Report adverse reactions to doctor or
pharmacist
• May interact with other medicines
• Natural does not mean safe
WHEN PRESCRIBING

• Always ask the patient what else they are


taking
• Including Over the Counter medication and
herbal medicines
• Consider potential drug interactions
• BNF (2005) and Stockley (2002)
ALERT

• Patients taking drugs with a narrow theraputic


index e.g wafarin or a drug therapy which is
considered critical ( e.g insulin) should avoid
using complementary medicines
• Women who are pregnant or breastfeeding
should avoid complementary medicines
PROBLEMS
• Proses pembuatan yang buruk
• Pemalsuan dengan memasukkan zat toksik /
BKO
• Kesalahan identifikasi jamu
• Substitusi jamu
• Kekuatan persiapan yang bervariasi
• Pelabelan tidak lengkap
• Dosis dan instruksi yang salah
TANTANGAN DI MASA DEPAN
• Tantangan sisi internal:
• 1. Penelitian dan pengujian ilmiah berbagai spesies tanaman
obat baik yang sudah ada maupun baru.
• 2. Budidaya tanaman obat lebih berkelanjutan dibandingkan
eksploitasi tanaman obat langsung dari alam.
• 3. Pemenuhan konsumsi domestik tanaman obat dengan
produksi nasional.
• 4. Penerapan standar mutu dan kualitas tanaman obat mulai
dari hulu hingga hilir.
• 5. Lahan atau cluster khusus untuk pengembangan tanaman
obat.
DAYA SAING JAHE DAN KUNYIT INDONESIA YANG MASIH
KALAH DIBANDING BEBERAPA NEGARA LAINNYA

• Berdasarkan indeks daya saing jahe, Indonesia menempati posisi ke lima, di


bawah Peru, RRT, India dan Belanda.
• Kondisi geografis menjadikan jahe asal Peru lebih tipis dan pedas. Selain itu,
jahe Peru didominasi oleh jahe organik.
• Sementara RRT dan India masih menjadi produsen jahe utama di dunia,
sehingga pasokan masih sangat berlimpah.
• Untuk kunyit, Indonesia berada pada posisi ketiga, di bawah Ethiopia dan
India.
• Secara umum, tanaman obat Indonesia masih memiliki kandungan
aflatoksin yang tinggi dan quality control yang rendah, sehingga daya saing
belum optimal.
STANDAR MUTU KUALITAS TANAMAN
OBAT AKAN SEMAKIN KETAT.
• Mengingat fungsi tanaman obat yang akan meningkat tentunya akan
menyebabkan standar mutu kualitas tanaman obat juga akan meningkat.

• Penelitian dan pengujian ilmiah spesies tanaman obat akan semakin


berkembang dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

• Tingkat keamanan dan khasiat tanaman obat sebagai bahan baku menjadi
modal penting menciptakan barang jadi yang bernilai tinggi dan
berkualitas.
TINGKAT EKSISTENSI
BERKELANJUTAN TANAMAN OBAT
• Tanaman obat yang digunakan saat ini sebagian besar merupakan hasil
pengambilan langsung dari alam tentunya akan sangat berbahaya jika
ekploitasi berlebihan yang berujung pada kepunahan spesies tanaman
obat.

• Untuk itu diperlukan standar pertanian berkelanjutan untuk menjaga spesies


tanaman hidup agar tidak punah dimana salah satu contohnya adalah
melakukan budidaya terhadap spesies tanaman hidup yang banyak
dikonsumsi dan potensial dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai