I. TINJAUAN UMUM
A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang
dibaca atau didengar
3 Bacalah dengan cermat apa yang menjadi capaian pembelajaran dan sub capaian
pembelajaran.
4 Dengarkan dengan penuh konsentrasi sehingga mampu menemukan pokok
informasi dalam berita
5 Mencatat pokok-pokok informasi dalam teks cerpen.
6 Merekam dengan alat bantu, misalnya kamera, videoa, tape recorder, dan ponsel
pintar.
7 Lakukan review materi secara umum dengan cara membaca kembali catatan
pokok-pokok informasi dalam teks cerpen.
8 Bacalah dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan. Saudara dapat
menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk internet!
9 Mantapkanlah pemahaman Saudara melalui tes sumatif yang tersedia dalam
modul ini dengan baik. Kemudian, nilai sendiri tingkat pencapaian Saudara
dengan membandingkan jawaban yang telah Saudara buat dengan kunci
jawaban tes sumatif yang terdapat diakhir modul!
10 Diskusikanlah apa yang telah dipelajari, termasuk hal-hal yang dianggap masih
sulit, dengan teman-teman Saudara!Kerjakan setiap tugas (soal latihan) untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang diserap telah dimiliki terhadap
materi kegiatan belajar ini.
II. PEDAHULUAN
A. Manfaat Bahan Ajar Ini bagi Peserta Didik
B. Tujuan Pembe;ajaran
1 Peserta didik mengerti dan paham tentang teks cerpen
2 Peserta didik mampu menemukan unsur-unsur teks cerpen yang bisa
dikaitkan dalam kehidupan peserta didik
3 Peserta didik mampu menguraikan unsur-unsur yang terdapat dalam teks cerpen
4 Peserta didik mampu membuat ringkasan mengenai isi dari teks cerpen.
III. PENYAJIAN
Perhatikan cerpen dibawah ini!
Hai, namaku Mawarrasia Ragini Gayatri biasa dipanggil Ragini. Aku termasuk pandai di kelas. Suatu hari,
kelasku mendapat jadwal menjadi petugas upacara.
“Yang saya sebutkan namanya besok Sabtu dan Minggu latihan ya!” perintah Pak Edo, wali kelasku.
“Mawarrasia Ragini Gayatri, Farah Putri, Darsya Fitri Kaylila Aminah, Fatimah Zahra Rahmatullah, Descha
Andrea Fadhilah, Varos Aditya Putra Gunawan, Xavani Astyo Yudistiro, Sarah Sinta Putri, Muhammad Firos
Abdul Rahman, Resya Ronaldo, Rosiana Raqueila, Caca Rahma Azhari, Lani Kamiela Indah. Sisanya nyanyi”
kata Pak Edo.
Keesokan harinya kami latihan. Xavani si bandel di kelas selalu membuat kami salah tingkah dan tertawa.
Sudah beberapa kali kami salah dan itu membuat kami tertawa. Hahaha…
Tiba-tiba Pak Fajar wakil kepala sekolah datang dan menegur kami.
“Mengapa kalian seperti itu? Seharusnya, kalian latihan dengan serius! Para pahlawan kita berjuang dan
memerdekakan Indonesia. Kalian harusnya menghargainya. Upacara bendera harus dilakukan dengan baik
untuk mengenang jasa pahlawan. Jika kalian seperti itu, kalian sama saja tidak menghargainya!” tegur Pak
Fajar. Aku melihat Pak Fajar menangis. Ya, tapi hanya tiga tetes air matanya. Lalu, ia menyeka air matanya
dengan sapu tangan yang ia punya. Kemudian, ia pergi. Dengan teguran dari Pak Fajar yang begitu keras
kami langsung berlatih dengan serius.
“Farah, aku belum pernah melihat Pak Fajar menegur siswanya sekeras itu. Lagipula, Pak Fajar terkenal di
sekolah dengan keramahan dan kelembutannya. Aneh? Sampai-sampai tadi Pak Fajar menangis” kataku.
“Nggak tahu” jawab Farah.
Tibalah hari upacara. Kami melakukannya dengan baik. Kemarin aku yang terbalik memasang bendera
sekarang tidak lagi. Walau begitu, jantungku berdebar sangat-sangat cepat dan keras. Bahkan, bisa terdengar
oleh Farah yang berada di sampingku.
Akhirnya, upacara selesai dengan sempurna. Aku lega sekali. Aku melonjak kegirangan. Aku lihat Pak Fajar
menangis. Aku segera mendekatinya dan memberinya tisu yang aku letakkan di kantong bajuku.
Lagi-lagi Pak Fajar menangis dengan tiga tetesan. Aku langsung mengajak Pak Fajar duduk.
“Bapak, kenapa bapak menangis? Dan tangisan Pak Fajar hanya 3 tetesan, apakah ada sesuatu?” tanyaku.
“Entah mengapa dari umur 6 tahun aku selalu menangis hanya 3 tetesan aku tak pernah tahu. Kemarin, aku
menangis karena, aku teringat oleh kakakku. Dia salah satu pahlawan kita. Dia lama tiada. Aku bangga sekali
padanya. Barang-barang kenangan darinya aku simpan dan sekarang pun masih ada. Seperti tombak dan
lainnya. Kata kakek aku harus bisa membuat orang menghargai jasa para pahlawan. Semua orang adalah
pahlawan. Apapun profesinya entah itu guru, dokter, dan lainnya” begitulah kira-kira jawaban dari Pak Fajar.
Ia kembali menangis dan hanya tiga tetes.
“Aku senang kalian bisa menghargai jasa pahlawan kita” ujar Pak Fajar.
Karena, dipuji seperti itu aku dan teman-temanku merasa sangat bangga.
Berawal dari sulit menjadi mudah dan kebahagiaan. Aku akan terus berusaha menerapkan apa yang
dikatakan dan yang dipesan dari Pak Fajar. Aku akan berusaha menerapkan ini juga pada penerus generasi
muda sekarang maupun selanjutnya. Semoga saja semua orang sadar akan hal ini.
Pengertian Teks Cerpen
Secara umum pengertian cerpen adalah sebuah karangan pendek yang mengisahkan seorang
tokoh dengan sebuah masalah beserta penyelesaiannya. Sesuai namanya, cerpen haruslah
pendek dan ringkas sehingga diberi nama cerita pendek. Kurang lebih cerpen harus kurang dari 10
ribu kata, jika lebih maka sudah termasuk kategori novel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerpen cer·pen/ /cerpén/ n akronim cerita pendek.
Menurut Sumardjo, pengertian cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah
satu fisiknya dalam objek terkecil. Maksud pendek yang dimaksud Sumardjo bukan masalah
jumlah lembarannya, tetapi lebih menekankan pada panjang halaman dan ruang lingkupnya.
Menggunakan bahasa yang tajam, sugestif, dan provokatif atau menarik perhatian.
Perhatikan teks berita di bawah ini!
Pak Saiful, seorang pelukis ternama, mempunyai seorang pelayan yang setia. Namanya
Mumu. Biasanya setiap pagi Mumu membawakan perlengkapan melukis Pak Saiful,
misalnya kanvas, cat minyak, dan kuas. Ia juga membawakan tikar kecil, air minum, dan
makanan.
Pak Saiful selalu melukis di tempat yang indah sekaligus mengerikan. Tempatnya di
bawah sebatang pohon besar. Di sekitarnya terdapat rumput hijau dan bunga-bunga liar
berwarna putih dan kuning. Kupu-kupu dan capung berkeliaran bebas di antara bunga-
bunga itu.
Kira-kira 15 meter ke arah selatan dari pohon itu terdapat sebuah rawa kecil yang
permukaannya ditutupi oleh daun-daun teratai. Bunga-bunga teratai yang berwarna merah
jambu menghiasi permukaan rawa itu. Namun, lumpur rawa itu selalu menelan benda apa
saja yang terjatuh ke dalamnya, termasuk manusia. Suatu hari Pak Saiful baru saja
menyelesaikan lukisannya yang sangat indah. Lukisan seorang anak kecil yang sedang
menggendong dan membelai anjing kecil berbulu coklat. Siapa pun yang melihat lukisan
itu pasti merasa tersentuh. Anak itu menyayangi anjingnya dan anjing kecil itu pun
terlihat senang dalam pelukan si anak.
“Mumu, coba ke sini dan lihat lukisanku!” kata Pak Saiful bangga.
“Luar biasa, Pak, sangat indah! Pasti laku dengan harga mahal,” ujar Mumu.
Kemudian Mumu kembali ke bawah pohon dan menyiapkan makanan dan minuman.
Sementara itu Pak Saiful mundur beberapa langkah untuk memandang lukisannya lagi.
Oh, semakin jauh jaraknya, lukisan itu semakin indah terlihat. Pak Saiful mundur
beberapa langkah lagi dan memandang lukisannya kembali. Rupanya ia tak sadar bahwa
ia tepat berada di tepi rawa.
Sementara itu Mumu melihat majikannya yang sudah berada di tepi rawa. Alangkah
berbahayanya. Bila Pak Saiful mundur selangkah lagi, pasti ia terjatuh ke dalam rawa.
Mumu mendekati lukisan di bawah pohon dan mengangkat lukisan itu dari tempatnya.
Pak Saiful berlari ke dekat pohon dan berkata dengan marah, “Apa-apaan kamu ini, Mu.
Berani-beraninya kamu mau merusak lukisanku, atau mau mencurinya?!”
“Maaf, Pak, maksud saya…!” jawab Mumu.
Namun Pak Saiful tidak mau mendengar penjelasan Mumu.
“Pergi kau dari sini. Aku tidak memerlukan pelayan yang kurang ajar!” seru Pak Saiful
dengan wajah merah padam.
Terpaksa Mumu pergi. Pak Saiful membereskan alat-alatnya dan membawa
perlengkapannya pulang. Uuuh, rupanya berat juga.
Esok paginya Pak Saiful membawa lagi lukisannya ke bawah pohon besar. Karena belum
puas memandang, hari ini ia akan memandang sepuas-puasnya tanpa diganggu oleh
Mumu.
Mula-mula Pak Saiful memandang lukisannya dari dekat, kemudian ia memperpanjang
jaraknya. Akhirnya ia sudah mendekati tepi rawa. Ia tak tahu di balik pohon besar ada
sepasang mata mengawasinya.
“Karya hebat. Aku sendiri pun hampir meneteskan air mata memandang lukisan itu.
Orang akan tergugah untuk menyayangi binatang. Dan mereka akan berpikir bahwa kasih
sayang itu sesuatu yang amat penting dan berharga!” pikir Pak Saiful. Tanpa sadar Pak
Saiful mundur lagi dan… oooh… ia terperosok ke dalam rawa.
“Tolooong… tolooong!” jerit Pak Saiful dengan panik. Ia sadar bahwa dirinya akan
terhisap ke dalam lumpur rawa dan maut akan segera menjemputnya. Saat itulah Mumu
muncul sambil membawa tambang. Ia sudah mengikatkan tambang di sebuah pohon besar
dekat rawa.
“Pegang tambang ini, Pak!” kata Mumu sambil mengulurkan tambang. Lalu Mumu cepat-
cepat menarik tambang sekuat tenaga, menarik Pak Saiful dari rawa. Keringat bercucuran
di wajah Mumu, namun akhirnya ia berhasil menyeret majikannya keluar dari rawa.
Begitu tiba di rerumputan, Pak Saiful pingsan.
Ketika sadar, ia sudah berada di rumahnya dalam keadaan bersih, Mumu sudah mengurus
segala sesuatunya dengan baik.
“Terima kasih, Mumu, kamu menyelamatkan nyawaku!” kata Pak Saiful. “Maafkan aku!”
“Tidak apa-apa, Pak. Saya senang Bapak selamat. Saya mengangkat lukisan Bapak
kemarin karena saya ingin menarik perhatian Bapak. Bapak sudah berada di tepi rawa
waktu itu. Saya kuatir Bapak akan jatuh. Tadi saya berjaga-jaga dan menyiapkan tambang
karena saya kuatir Bapak asyik memandang lukisan dan terperosok ke dalam rawa!” kata
Mumu.
Mumu, si pelayan setia mendapat hadiah dan kembali bekerja pada Pak Saiful. Kasih
sayang seorang anak pada anjingnya, kasih sayang seorang pelayan pada majikannya
membuat Pak Saiful makin menyadari arti kasih sayang. Dan sebagai rasa syukur, Pak
Saiful memberikan hasil penjualan lukisan itu pada panti asuhan.
Setelah membaca dan mengamati teks yang diberi garis bawah pada teks berita di atas,
apa yang kalian dapat setelah membaca teks cerpen tersebut? Apakah kamu bisa
menentukan unsur-unsur yang terdapat dalam teks cerpen? Silahkan diskusikan dengan
kelompok kalian setelah itu identifikasi unsur teks cerpen yang disimak dengan LKPD yang
telah diberikan melalui google classroom. LKPD berisi pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan berita, antara lain : unsur-unsur cerpen.
3. Alur (plot), merupakan rangkaian kejadian dalam suatu cerita. Terdapat 3 alur
yang kita kenal yaitu alur maju, mundur, campuran.
4. Setting atau Latar, sebagai tempat peristiwa, waktu dan suasana yang
digambarkan dalam sebuah cerita.
7. Amanat, biasanya berisi pesan yang bisa kita ambil dari cerita tersebutJadi,
berita adalah laporan atau informasi yang didalamnya memuat kejadian atau
peristiwa yang aktual (informasi terkini yang sedang terjadi) dan factual
(berdasarkan fakta yang sebenarnya).
Kesimpulan Isi teks cerpen
Simpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian. Simpulan teks cerpen harus memuat unsur-
unsur dengan rumusan lebih ringkas. Jadi, simpulan iteks cerpen harus memanfaatkan ringkasan
yang telah dibuat sebelumnya terhadap pokok-pokok informasi. Langkah-langkah menyimpulkan
teks cerpen sebagai berikut :
Menulis kembali informasi penting dan ide pokok dengan kalimat sendiri yang sederhana
Tim Edukatif. 2016. Mahir Berbahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta :Erlangga. Nurhadi, Giri Indra
Kharisma, dan Maifan Tri Setiawan. 2020. PiawanBerbahasa Indonesia 2. Jakarta : Erlangga.
https://www.zonareferensi.com/pengertian-cerpen/
https://kbbi.web.id/cerpen
https://deepublishstore.com/pengertiancerpen/#:~:text=Menurut%20Sumardjo%2C
%20pengertian%20cerpen%20adalah,panjang%20halaman%20dan%20ruang%20lingkupna.
https://kumparan.com/berita-update/cara-membuat-kesimpulan-cerpen-dengan-mudah-
1vz9RntTQg