Anda di halaman 1dari 21

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran tersusun atas dua kata yakin media dan
pembelajaran. Media berasal dari bahasa latin sebagai bentuk jamak dari
medium yang memiliki arti sebagai pengantar atau perantara. Dalam jurnal
milik Yusuf, (2019) dicantumkan berbagai pendapat para ahli mengenai
penjelasan dari media seperti menurut Heinich, Molenda, dan Russel yang
menyebutkan bahwa “media is channel of communication. Derived from
the Latin Word for ‘between”, the term refers “to anything that carries
information between a source and receiver”. Selain itu juga ada penjelasan
dari NEA (National Education Association) yakni segala benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
intrusmen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dan dapat
memengaruhi efektifitas program instruksional. Donald P. Ely Vernon S.
Gerlach juga berpendapat mengenai media baik dalam artian sempit
maupun luas yang juga tercantum dalam jurnal milik Yusuf, (2019). Media
dalam artian sempit ialah berwujud misalkan grafik, foto, alat mekanik dan
elektronik yang digunakan untuk menangkap, memroses serta
menyampaikan informasi. Sedangkan media dalam artian luas adalah
kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan
peserta didik dapat memeroleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
baru.
Media jika dihubungkan dengan kata berikutnya yakni
pembelajaran, maka terdapat berbagai penjelasan pula, seperti berikut ini :
a. Menurut Oemar Hamalik, 1989 media pendidikan ialah suatu bagian
intergral dari proses pendidikan di sekolah karena itu menjadi bidang
yang harus dikuasi oleh setiap guru yang profesional.

6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7

b. Menurut Arief S. Sadiman, 2006 dalam Yusuf, (2019), media


pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dikirim dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan
dengan demikian terjadilah proses belajar.
c. Menurut Gagne, media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar
(Yusuf, 2019).
Berdasarkan berbagai penjelasan dari para ahli yang telah disebut
di atas maka dapat ditarik garis bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang terencana, terprogram dan bertujuan untuk mengantarkan
pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang minat, pikiran,
perhatian, perasaan, dan perilaku siswa dalam kegiatan belajar mengajar
agar mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Yusuf, 2019).
Media pembelajaran sangatlah penting karena dalam kegiatan
belajar mengajar sering terjadi ketidakpahaman atau ketidakjelasan bahan
yang disampaikan. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada
peserta didik yang semula susah dalam pengucapan misalkan dapat
disederhanakan dengan media. Bahkan melalui media, hal yang abstrak
dapat menjadi konkret dan mudah untuk dipahami oleh siswa (Yusuf,
2019). Pemakaian media pembelajaran dalam belajar mengajar selain dapat
menyampaikan pesan dengan lebih mudah dan sederhana, juga dapat
membangkitkan minat belajar peserta didik. Media pembelajaran dapat
memotivasi siswa seperti yang dijelaskan oleh Rasiman & Rahmawati,
(2014), yakni :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar proses dan meningkatkan hasil
belajar
b. Media dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan


waktu
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan
lingkungannya.
Terdapat berbagai macam jenis media pembelajaran yang dapat
digunakan oleh guru, oleh karena itu guru harus bisa memilih media yang
tepat untuk digunakan. Setiap ahli memiliki pandangan atau pendapat
sendiri dalam mengelompokkan atau mengklasifikasikan media.
Menurut Nana Sudana dan Ahmad Rival dalam Nurrita, (2018)
media pembelajaran diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok, salah
satunya berdasarkan sifatnya, yaitu :
1. Media auditif : media yang mengandung suara sehingga hanya dapat
didengar saja
2. Media visual : media yang mengandung gambar sheingga hanya dapat
dilihat
3. Media audio-visual : media yang mengandung suara dan gambar
sehingga media ini dapat didengar dan dilihat
Sedangkan berdasarkan pada cara pemakaiannya, media
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Media yang diproyeksikan, misalkan film, slide, dan film strip
2. Media yang tidak diproyeksikan, misalkan gambar, lukisan, radio
Schramm membedakan media berdasarkan jangkauannya,
menjadi media masal, media kelompok dan media individual.
a. Media masal memiliki liputan yang luas dan serentak. Contoh dari
media ini adalah radio dan televisi.
b. Media kelompok memiliki liputan seluas ruangan tertentu. Contoh
media ini adalah kaset audio, slide.
c. Media individual merupakan media untuk perorangan, misalkan buku,
telepon.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9

Sedangkan menurut Yusufhadi Miarso, media diklasifikasikan


menjadi beberapa kelompok berdasarkan ciri-ciri tertentu yang kemudian
dikenal dengan taksonomi media, yakni :
a. Media Penyaji
1. Kelompok satu : grafis, bahan cetak, gambar
2. Kelompok dua : media proyeksi diam
3. Kelompok tiga : media audio
4. Kelompok empat : media audio visual diam
5. Kelompok lima : gambar hidup (film)
6. Kelompok enam : televisi
7. Kelompok tujuh : multimedia
b. Media Objek
c. Media Interaktif
Dari pendapat berbagai ahli, dapat disimpulkan atau diringkas
mengenai jenis media secara umum adalah :
a. Media audio
b. Media visual
c. Media audio-visual
(Nurrita, 2018)
Media pembelajaran memiliki berbagai manfaat seperti
diantaranya yang disebutkan oleh Komp dan Dayton dalam (Yusuf, 2019),
yaitu :
a. Menyeragamkan penyampaian materi pembelajaran
b. Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik
c. Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
d. Mengurangi jumlah waktu belajar mengajar
e. Meningkatkan kualitas belajar siswa
f. Melakukan proses pembelajaran di mana saja dan kapan saja
g. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap proses belajar dan bahan
belajar
h. Mengubah peran guru ke arah yang lebih produktif
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10

2. Komik Elektronik atau E-Comic


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2008 mengartikan
komik sebagai cerita bergambar. Menurut Ajidarma (2011) dalam Rasiman
et al, (2014) menyebutkan bahwa komik berasal dari kata comic yang
berartikan lucu, biasanya disajikan dalam bentuk narasi dan terdapat pada
halaman khusus di surat kabar. Sumber lain menyebutkan bahwa istilah
komik berasal dari suatu kata yakni “comique” yang merupakan bahasa
Perancis merujuk kepada kata sifat dari lucu atau menggelikan (Aein &
Yusupa, 2018).
Komik adalah suatu gambar yang mencerminkan suatu karakter,
memerankan suatu cerita yang dihubungkan dengan menggunakan balon
kata, serta dibuat untuk memberikan hiburan kepada para pembaca
merupakan penjelasan mengenai komik menurut Buchori, 2015 dalam
Adiyah et al, (2018). Komik biasanya menyajikan berbagai jenis atau genre
cerita yang imajinatif dan sangat menarik untuk dibaca, karena alasana itu
komik menjadi bacaan yang banyak digemari mulai dari kalangan anak-
anak, remaja bahkan orang dewasa (Utariyanti, Wahyuni, & Zaenab, 2015).
Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, bentuk komik juga
mengalami perubahan menjadi komik digital atau e-comic. Menurut
Rahardjo (2002) dalam Rasiman et al, (2014) e-comic merupakan suatu
perubahan atau transformasi komik dari yang bentuk cetak menjadi bentuk
digital dengan format elektronik. Komik elektronik atau e-comic jika
dibandingkan dengan komik bentuk cetak bersifat lebih tahan lama. Komik
elektronik juga disajikan dengan lebih menarik yakni gambar disajikan
dengan gaya tulisannya juga lebih menarik dan terkadang disajikan dengan
warna. Komik diterbitkan dengan tujuan untuk komersial namun terdapat
pula komik yang diterbitkan untuk edukatif (Yusuf, 2019).
Komik yang ditujukan untuk edukasi salah satunya digunakan
dalam proses pembelajaran. Penggunaan komik dalam proses pembelajaran
dapat menjadi bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan
untuk menyampaikan informasi secara popular dan lebih mudah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11

dimengerti. Hal ini dikarenakan komik menggabungkan antara kekuatan


gambar dan tulisan, yang kemudian dirangkai dalam suatu alur cerita
bergambar sehingga membuat informasi lebih mudah untuk diserap.
Komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk
menyampaikan atau menyalurkan pesan pembelajaran (Yusuf, 2019). Nilai
edukatif media komik dalam proses belajar mengajar tidak diragukan lagi
karena media komik dalam proses pembelajaran dapat menciptakan minat
peserta didik, mengefektifkan proses belajar mengajar serta meningkatkan
minat belajar siswa (Yusuf, 2019). Penggunaan komik yang berupa gambar
dapat menarik perhatian siswa untuk belajar sehingga akan membantu
siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
Komik memiliki beberapa karakteristik khusus yang membuat
komik berbeda dengan bahan bacaan lainnya, yakni sebagai berikut
(Wardana, 2018) :
a. Cara yang digunakan untuk menggambarkan karakter. Dalam
pembuatan komik diperlukannya karakter. Karakter dalam komik
adalah hal utama, sebagai pendeskripsi dari sesuatu yang akan
dijelaskan di dalam komik.
b. Ekspresi wajah karakter. Penentuan ekspresi wajah karakter baik
senyum, sedih, terkejut, marah, kecewa dan lain sebagainya
merupakan suatu hal penting karena bertujuan menegaskan apa yang
ingin disampaikan oleh karakter.
c. Balon Kata. Dalam setiap komik gambar dan kata menjadi unsur
utama. Di mana kedua saling mendeskripsikan satu sama lain. Di
dalam kata inilah materi yang akan disampaikan akan diletakkan sesuai
dengan karakter yang berbicara, sehingga menunjukkan dialog antar
tokoh.
d. Garis Tengah. Di sinilah karakter yang kita gambar akan dapat terlihat
hidup dalam imajinasi pembaca.
e. Latar. Menunjukkan pada pembaca konteks materi yang disampaikan
dalam komik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12

f. Panel. Panel dalam komik dapat dikatakan sebagai urutan dari setiap
gambar atau materi dan untuk menjaga kelanjutan dari cerita yang
sedang berlangsung.
g. Bahasa Verbal. Fungsi dari bahasa verbal ialah membantu pembaca
dalam memahami bahasan atau topik yang dijelaskan dalam komik.
3. Sistem Respirasi
Respirasi ialah suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2) antara sel dengan lingkungannya. Dari penjelasan
mengenai respirasi tersebut, maka sistem respirasi adalah kumpulan organ
yang berfungsi untuk memungkinkan terjadinya pertukaran antara oksigen
(O2) dengan karbondioksida (CO2) (Sutopo & Lestari, 2001). Sistem
respirasi pada orang manusia sendiri memiliki makna dari saluran napas,
paru-paru dan otot-otot pernapasan yang bertugas membawa oksigen (O2)
ke alveoli dan diangkut ke sel-sel seluruh tubuh untuk memproduksi ATP
dan mengeluarkan CO2 ke luar tubuh (Hasan & Arusita, 2017).
Sistem respirasi memiliki peran yang penting bagi makhluk hidup
termasuk manusia. Peran utamanya ialah dalam pertukaran gas oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2) yang terjadi di area respirasi (Kleinstreuer
& Zhang, 2009). Fungsi lainnya dari sistem respirasi meliputi penyaringan,
mengatur panas tubuh, dan pelembab udara yang dihirup (Prawesthi &
Riady, 2017). Sebagai sumber suara karena pada bagian laring (salah satu
organ penyusun sistem respirasi) terdapat pita suara yang dapat
memproduksi suara. Berperan juga dalam homeostasis. (Tu, Ahmadi, &
Inthavong, 2013).
Sistem respirasi terdiri dari beberapa organ yakni hidung, faring
(pharynk), laring, trachea, bronkus, bronkeolus, alveolus (Warliah,
Rohman, & Rusmin, 2012).
a. Hidung
Hidung merupakan organ pertama dalam sistem respirasi dengan
peranan sebagai tempat masuknya udara. Secara anatomi, hidung
terbagi dua, external nose (hidung luar) dan internal nose/nasal cavity
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

(hidung dalam). Hidung luar menonjol pada garis tengah diantara pipi
dengan bibir atas. Struktur hidung luar dapat dibedakan atas tiga
bagian. Bagian hidung luar yang paling atas disebut dengan kubah
tulang, bagian ini tidak dapat digerakkan. Dibawahnya terdapat kubah
kartilago yang dapat sedikit digerakkan, dan bagian paling bawah
adalah lobulus hidung yang mudah digerakkan (Wibowo, 2005).
Udara masuk melalui lubang hidung (nares anterior). Nares
anterior adalah saluran dalam lubang hidung yang bermuara ke rongga
hidung atau vestibulum. Lapisan nares anterior memiliki sejumlah
kelenjar sebaseus yang ditutupi oleh rambut-rambut hidung yang
berfungsi sebagai penyaring kotoran. Vestibulum dilapisi dengan
epitel. Setiap vestibulum mempunyai 4 buah dinding yaitu dinding
medial, lateral, inferior dan superior (Pearce, 2016). Hidung terdiri dari
dua rongga atau vestibulum yaitu rongga hidung kanan dan kiri. Dua
rongga hidung tersebut dipisahkan oleh sekat yang terbentuk oleh
tulang keras di bagian dalam dan tulang rawan di bagian luar yang
disebut dengan septum nasi. Di dalam rongga hidung terdapat sekat
rongga hidung atau concha nasalis. Pada rongga hidung sebelah kiri
terdapat 3 buah conchae yang membagi rongga tersebut menjadi 3
bagian. Udara yang terlalu panas akan diturunkan temperaturnya dan
yang terlalu dingin akan dinaikkan temperaturnya saat melewati
concha dan dinding rongga hidung. Pada rongga hidung terdapat
beberapa jaringan epitel yakni epitel squamosa kompleks yang
terdapat di belakang vestibulum epitel transisional dan epitel kolumnar
berlapis semua bersilia. Epitel kolumnar berlapis semu bersilia
memiliki silia (Kurniawan & Pawarti, 2012). Selain itu terdapat pula
sel goblet yang menghasilkan lendir atau mucus. Lendir membantu
dalam penyaringan debu dengan partikel yang halus, sedangkan
partikel kasar disaring oleh rambut yang ada dalam hidung. Selain itu
lendir atau mucus tersebut memberikan air untuk kelembaban udara.
Pada rongga hidung terdapat pembuluh darah yang turut berperan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

dalam mengatur suhu udara sebagai penyuplai panas sehingga dapat


disebut berperan dalam menghangatkan suhu udara. (Saminan, 2016)
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hidung dalam sistem
respirasi memiliki beberapa peran yakni :
1) Menyaring kotoran dengan bulu hidung
2) Mengatur suhu udara yang masuk oleh pembuluh darah
3) Mengatur kelembapan udara
(Kuntoadi, 2019)
b. Faring (Pharynx)
Faring merupakan tempat persimpangan jalan antara makanan
dan pernafasan yang terletak dibelakang mulut. Faring dibagi menjadi
tiga bagian yaitu nasofaring, oropharing dan laringopharing.
Nasofaring merupakan lanjutan dari rongga hidung dengan detail
letak berada di posterior rongga hidung, lebih rendah dari tulang
sphenoid, dan lebih tinggi dari tingkat langit-langit lunak. Nasofaring
berfungsi sebagai jalannya udara. Selama proses menelan makanan,
langit-langit lunak dan uvula bergerak superior guna untuk menutup
nasofaring. Gerakan tersebut berfungsi untuk mencegah kemungkinan
makanan masuk ke rongga hidung. Epitel bersilia pseudostratifikasi
mengambil alih tugas mendorong lendir di mana mukosa hidung lepas.
Dinding tertinggi pada nasofaring ialah adalah tonsil faring yang
bertugas memerangkap dan menghancurkan patogen yang memasuki
nasofaring bersama dengan udara.
Orofaring terletak di posterior rongga mulut dan lanjutan
lengkung yang disebut isthmus. Orofaring memanjang dari tingkat
langit-langit lunak hingga epiglotis, sehingga dilalui baik oleh udara
(sistem pernapasan) ataupun makanan (sistem pencernaan). Pada
perbatasan antara nasofaring dan orofaring, epitel berubah dari
kolumnar pseudostratifikasi menjadi epitel squamosa berlapis.
Adaptasi struktural ini mengakomodasi peningkatan gesekan dan
trauma kimiawi yang menyertai perjalanan makanan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

Seperti bagian di atasnya, laringofaring berfungsi sebagai jalan


masuk untuk makanan dan udara yang dilapisi dengan epitel squamosa
berlapis. Laringofaring terletak tepat di belakang epiglotis tegak dan
meluas ke laring, di mana jalur pernapasan dan pencernaan
menyimpang.
c. Laring
Laring terdiri dari satu seri cincin tulang rawan yang dihubungkan
oleh otot. Pada laring dapat dijumpai pita suara. Kecuali epiglotis,
semua kartilago pada laring adalah kartilago hialin. Tulang rawan
tiroid yang memiliki bentuk seperti perisai dibentuk oleh perpaduan
dua lempeng tulang rawan. Tulang rawan tiroid pada pria biasanya
akan menjadi lebih besar dibanding pada wanita, hal itu dikarenakan
hormon seks pria merangsang pertumbuhannya selama masa pubertas.
Tulang rawan yang berada lebih rendah dari tulang rawan tiroid adalah
tulang rawan krikoid yang berbentuk cincin, bertengger di atas dan
berakhir ke trakea. Epiglotis merupakan pemisah antara saluran
pernafasan atas dan bawah. Selama proses menelan makanan, pangkal
tenggorokan ditarik ke atas dan epiglotis akan menutup lubang masuk
laring. Karena tindakan tersebut makanan tidak akan masuk ke saluran
pernapasan bagian bawah. Epiglotis disebut sebagai penjaga saluran
udara. Jika terdapat benda asing selain udara yang masuk melewati
epiglotis ke laring dan saluran pernapasan bawah, maka dengan adanya
refleks batuk akan membantu mengeluarkan benda asing atau sekret
tersebut dari saluran pernafasan bagian bawah. (Anderson & Wilson,
2006).
Laring memiliki beberapa fungsi. Dua fungsi atau tugas utamanya
adalah menyediakan jalan bagi udara dan bertindak sebagai
mekanisme peralihan untuk mengarahkan udara dan makanan menuju
ke saluran yang tepat. Karena pada laring terdapat pita suara, maka
fungsi laring yang berikutnya adalah memproduksi suara.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

d. Trachea
Trakea adalah saluran pernafasan berbentuk pipa yang terdiri dari
tulang rawan dan otot serta dilapisi oleh pseudostratified columnar
cilliated epithelium (epitel PCC). Sepertiga bagian trakea terletak di
leher dan selebihnya terletak di mediastinum. Trakea terletak di
tengah-tengah leher dan makin ke bawah bergeser ke sebelah kanan,
masuk ke rongga mediastinum di belakang manubrium sterni. Pada
wanita panjang trakea berkisar 10 cm sedangkan pada pria berkisar 12
cm. Diameter trakea bagian anterior-posterior rata-rata 13 mm,
sedangkan diameter transversal rata-rata 18 mm. Trakea memanjang
mulai dari batas bawah laring, yang kemudian dibagian bawah akan
terbagi menjadi dua bronkus, yaitu bronkus utama kanan dan kiri.
Cincin trakea yang paling bawah meluas ke inferior dan posterior di
antara bronkus utama kanan dan kiri, membentuk sekat yang lancip di
sebelah dalam yang disebut karina.
Trakea sangat elastis, panjang serta letaknya dapat berubah-ubah
tergantung atau menyesuaikan dengan posisi kepala dan leher. Tulang
rawan pada trakea dibentuk oleh 16 – 20 tulang rawan hialin berbentuk
cincin tidak penuh atau terbuka di bagian posterior (c-shaped
cartilage). Kedua ujung posterior trakea dihubungkan oleh otot polos
(otot trakea) dan serat jaringan ikat elastis yang mengandung kolagen
(ligamen annularis). Ligamen annularis menghubungkan masing-
masing cincin tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya
pemanjangan serta pemendekan trakea saat terjadi proses menelan atau
pergerakan leher lainnya. Tulang rawan, ligamen annularis dan otot
trakea membentuk rangka (skeleton) trakea yang kadang disebut
sebagai tunica fibromusculo cartilaginea. (Fitriah & Juniati, 2010)
e. Paru paru
Paru-paru adalah organ tubuh yang berupa sepasang kantong
yang terdapat dalam rongga dada dan memiliki fungsi sebagai alat
pernapasan untuk membersihkan darah dengan oksigen yang dihirup
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

dari udara. Paru-paru terletak di dalam rongga dada dengan di bagian


samping dibatasi oleh otot dan rusuk sedangkan pada bagian bawah
dibatasi oleh diafragma. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru
kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh
selaput tipis yang terdiri dari dua lapis disebut pleura. Selaput bagian
dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
(pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura
parietalis) (Widodo, Wijiyanto, & Suryadi, 2014).
f. Bronkus
Trakea bagian posterior lebih tepatnya pada setinggi vertebra
torakal 4 akan terbagi dua menjadi bronkus primer atau bronkus utama
kanan dan kiri. Bronkus utama dan cabang-cabangnya terlihat
menyerupai pohon oleh karena itu disebut dengan bronchial tree.
Bronkus utama disebut juga sebagai bronkus ekstrapulmoner. Bronkus
utama kanan lebih luas, pendek, dan lebih vertikal dibanding bronkus
utama kiri. Bronkus kanan lebih luas karena vertebra torakal 4 terletak
lebih ke kiri dari garis tengah tubuh. Bronkus utama kanan pada orang
dewasa memiliki panjang 2.5 cm dan tersusun dari 6 - 8 cincin tulang
rawan sedangkan panjang bronkus utama kiri kurang lebih 5 cm dan
tersusun dari cincin tulang rawan sebanyak 9 – 12 buah. Bronkus
utama kanan membentuk sudut 25 derajat ke kanan dari garis tengah
tubuh sehingga hampir membentuk garis lurus dengan trakea,
sedangkan bronkus utama kiri membentuk sudut 45 derajat ke kiri dari
garis tengah tubuh. Dengan kondisi tersebut benda asing akan lebih
mudah masuk ke dalam lumen bronkus utama kanan dibandingkan
dengan bronkus utama kiri (pada orang yang sedang berdiri).
Bronkus utama saat mulai memasuki paru-paru akan terbagi
menjadi cabang-cabang yang lebih kecil. Kumpulan cabang-cabang
tersebut dinamakan bronkus intrapulmoner. Setiap bronkus utama
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

terbagi menjadi bronkus sekunder atau bronkus lobaris. Satu bronkus


sekunder akan memasuki satu lobus paru, sehingga paru-paru kiri
memiliki dua bronkus sekunder sedangkan paru-paru kanan memiliki
tiga bronkus sekunder. Selanjutnya, bronkus sekunder akan terbagi
menjadi bronkus tersier atau bronkus segmental. Pola percabangannya
berbeda pada setiap bagian paru, namun setiap bronkus tersier akan
menyediakan udara bagi setiap segmen bronkopulmoner. Bronkus
tersier terbagi menjadi beberapa bronkiolus primer (Fitriah et al, 2010)
g. Bronkiolus
Bronkus tersier atau segmental terbagi menjadi beberapa
bronkiolus primer. Bronkiolus primer juga akan terbagi menjadi
bronkiolus terminal yang kemudian terbagi menjadi bronkiolus
respiratori. Selanjutnya bronkiolus respiratori akan terbagi menjadi 2-
11 duktus alveolaris. Variasi diameter bronkiolus mengatur jumlah
tahanan aliran udara dan distribusi udara ke dalam paru-paru.
(Fitriah et al, 2010)
Bronkiolus tidak memiliki tulang rawanatau kartilago maupun
kelenjar dalam mukosanya tetapi bronkiolus masih memiliki silia.
Bronkiolus juga masih menghasilkan lendir yang berfungsi sebagai
pembersih atau penyaring udara. Epitelnya adalah epitel bertingkat
semu silindris bersilia dengan sel goblet (kadang-kadang).
(Eroschenko, 2003).
Bronkiolus terminal merupakan bagian konduksi saluran napas
terkecil yang menampakkan mukosa dengan epitel silindris bersilia
dan sudah tidak dijumpai lagi sel goblet. Pada bronkiolus terminalis
terdapat sel clara yang memiliki peran mensekresi surfaktan. Setiap
bronkiolus terminal akan bercabang menjadi dua atau lebih menjadi
bronkiolus respiratorius yang berfungsi sebagai peralihan antara
bagian konduksi dan bagian respirasi dari sistem pernapasan.
Bronkiolus respiratorius langsung berhubungan dengan duktus
alveolaris dan alveoli. Epitel pada bronkiolus ini adalah simple cuboid
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

epithelium. Setiap alveolus terdapat pada dinding bronkus respiratorius


berupa kantung-kantung kecil. Semakin ke arah distal, jumlah alveolus
semakin banyak. (Eroschenko, 2003).
h. Alveolus
Jumlah alveolus dalam paru-paru mencapai 300 juta buah.
Dinding alveolus mengandung kapiler darah yang memungkinkan
untuk terjadinya difusi gas (O2 dan CO2). Alveoli dilapisi selapis sel
alveolar gepeng dan sangat tipis (sel alveolar tipe I). Sel alveolar tipe
I merupakan lapisan tipis yang menyebar menutupi lebih dari 90 %
daerah permukaan paru. Selain itu, alveoli juga mengandung sel
alveolar besar (sel alveolar tipe II). Sel ini menghasilkan produk kaya
fosfolipid yang disebut surfaktan. Surfaktan menutupi permukaan sel
alveolar, membasahinya, dan menurunkan tegangan permukaan
alveolar. Makrofag alveolar terdapat di dalam jaringan ikat septa
interalveolar dan di dalam alveoli. Di dalam septa interalveolar juga
terdapat banyak kapiler darah, arteri dan vena pulmonalis, duktus
limfatik, dan saraf. (Eroschenko, 2003)
Respirasi terdapat 3 fase yakni respirasi eksternal, transport dan
respirasi internal (Majumder, 2015). Satu fase lainnya ialah ventilasi paru-
paru.
a. Ventilasi Paru-Paru
Adalah pergerakan udara masuk dan keluar paru-paru (biasa
disebut pernapasan). Terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Pernafasan
dapat dikelompokkan menjadi pernafasan dada dan diafragma
(Saminan, 2016).
1) Inspirasi
Adalah proses masuknya udara (oksigen) yang ada di
lingkungan atau atmosfer masuk ke dalam tubuh (alveolus) (Warliah
et al, 2012).
a) Pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang rusuk
berkontraksi mengakibatkan rusuk terangkat dan volume
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

rongga dada membesar. Pengembangan rongga dada membuat


tekanan dalam rongga dada menjadi mengecil dan paru-paru
mengembang. Pada saat paru-paru mengembang tekanan udara
di luar (lingkungan) lebih besar daripada di dalam paru-paru,
akibatnya udara masuk (Saminan, 2016).
b) Pernafasan diafragma terjadi karena gerakan diafragma. Jika
otot diafragma berkonstruksi maka mengakibatkan rongga dada
membesar dan paru-paru mengembang sehingga udara masuk
(Saminan, 2016). Ketika diafragma dan otot-otot intercostals
eksternal berkontraksi, inspirasi tenang dimulai. Saat diafragma
berbentuk kubah mendatar, ia turun ke rongga perut dan volume
dada meningkat dari atas ke bawah. Pada saat yang sama
kontraksi otot intercostals eksternal menaikkan tulang rusuk.
Jadi rongga dada meningkat dari depan ke belakang dan dari sisi
ke sisi. Ketika volume rongga dada meningkat, gradien tekanan
intrathoracic dibuat antara atmosfer dan alveoli dan udara
mengalir ke paru-paru sampai tekanan intrathoracic sama
dengan tekanan atmosfer. (Majumder, 2015)
2) Ekspirasi
Adalah proses keluarnya karbon dioksida yang merupakan hasil
dari fungsi sel ke luar tubuh (Warliah et al, 2012).
a) Pernafasan dada
Saat otot antar tulang rusuk berelaksasi maka tulang rusuk
akan turun, akibatnya volume rongga dada mengecil.
Selanjutnya tekanan di dalam paru-paru membesar dan pada
keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar
(Saminan, 2016).
b) Pernafasan diafragma
Saat otot diafragma berrelaksasi, diafragma kembali
kekeadaan semula, rongga dada menyempit mendorong paru-
paru mengempis, sehingga udara akan keluar dari paru-paru
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21

(Saminan, 2016). Diafragma dan otot-otot intercostals eksternal


mengendur dan kembali ke posisi semula. Akibatnya, Udara
dipaksa keluar dari paru-paru (Majumder, 2015).

Tabel. 2.1. Perbedaan Penapasan Dada dan Diafragma

Pembeda Pernapasan dada Pernapasan perut


Otot Melibatkan otot antar tulang Melibatkan otot diafragma
rusuk
Inspirasi Otot antar tulang rusuk Otot diafraghma berkontraksi
berkontraksi sehingga tulang sehingga otot diafraghma
rusuk terangkat dan volume mendatar dan volume rongga
dada membesar
Ekspirasi Otot antar tulang rusuk Otot diafragma relaksasi
relaksasi sehingga tulang sehingga otot diafraghma
rusuk kembali ke posisi kembali ke posisi semula yaitu
semula dan volume rongga melengkung dan volume
dada mengecil rongga dada mengecil

(Utama, 2018)
b. Eksternal Respiratory
Respirasi eksternal adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida
antara paru-paru dan darah di "kapiler paru-paru" melalui cairan
interstitial. Oksigen berdifusi dari alveoli ke dalam pembuluh darah
karena perbedaan tekanan dan pada saat yang sama karbon dioksida juga
berdifusi ke arah sebaliknya. (Majumder, 2015). Pertukaran O2 dan CO2
terjadi melalui difusi yang merupakan pergerakan bersih molekul gas
dari suatu daerah yang memiliki tekanan parsial lebih tinggi ke daerah
lain yang memiliki tekanan parsial lebih rendah. Misalnya tekanan
parsial oksigen (O2) di udara inspirasi dalam ruang alveolar di paru-paru
lebih besar daripada tekanan parsial oksigen (O2) dalam darah yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

memungkinkan oksigen (O2) berdifusi ke dalam sel darah merah (Tu et


al, 2013).
c. Transport
Transportasi oksigen (O2) dari paru-paru ke sel-sel jaringan seluruh
tubuh dan karbon dioksida (CO2) dari sel-sel jaringan ke paru-paru.
Pengangkutan ini dilakukan oleh sistem kardiovaskular menggunakan
darah sebagai cairan pengangkut.
d. Internal Respiratory
Respirasi internal adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida
antara darah dalam "kapiler sistemik" dan sel-sel melalui cairan
interstitial. Karena sel-sel metabolik secara konstan mengonsumsi
oksigen dan menghasilkan karbon dioksida, konsentrasi oksigen akan
lebih rendah dan konsentrasi karbon dioksida akan lebih tinggi pada sel
daripada di dalam darah arteri menuju sel-sel sementara karbon dioksida
berdifusi menjauh dari sel menuju darah (Majumder, 2015).
Sistem respirasi dapat mengalami yang namanya gangguan, selain
itu juga terdapat beberapa penyakit yang menyerang sistem respirasi.
Berikut beberapa gangguan dan penyakit yang menyerang sistem respirasi.
a. Asma merupakan penyakit inflamasi yang terjadi pada saluran
pernapasan yang melibatkan sel mast, limfosit T, eosinofil, neutrofil,
makrofag dan sel-sel epitel. Inflamasi ini dapat menyebabkan
peningkatan respon saluran napas seperti, sesak napas, batuk dan
mengi (wheezing).
b. Pulmonary Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi paru-paru yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang masih
menyebabkan sekitar 1,5 juta kematian tahun (Spinola, 2016).
Penularan bakteri Mycobacterium tuberculosis terjadi ketika pasien
TB paru mengalami batuk atau bersin sehingga bakteri
Mycobacterium tuberculosis juga tersebar ke udara dalam bentuk
percikan dahak atau droplet yang dikeluarkan penderita TB paru.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

c. Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial, menyebabkan


pembengkakan yang berlebihan dan produksi lendir. Batuk,
peningkatan pengeluaran dahak dan sesak napas adalah gejala utama
bronkitis. Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis. Bronkitis akut
disebabkan oleh infeksi yang sama yang menyebabkan flu biasa atau
influenza dan berlangsung sekitar beberapa minggu. Penyebab
penyakit bronkitis sering disebabkan oleh virus seperti Rhinovirus,
Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus Influenza, virus para
Influenza, dan Coxsackie virus. Bronkitis dapat juga disebabkan oleh
parasit seperti askariasis dan jamur.
4. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki dapat tercapai (Sardiman, 2006). Motivasi belajar
memiliki beberapa indikator. Berikut indikator motivasi belajar menurut
Sardiman (2001) :
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan atau tidak mudah putus asa
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas rutin
f. Dapat mempertahankan pendapatnya
Menurut Sardiman (1996), siswa yang memiliki motivasi tinggi
memiliki beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri tersebut antara lain:
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik
mungkin
d. Lebih senang kerja mandiri
e. Cepat bosan terhadap tugas yang rutin
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

f. Dapat mempertahankan pendapatnya


g. Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakininya
Motivasi merupakan salah satu hal yang turut menentukan intensitas
usaha yang dilakukan oleh seseorang, oleh karena itu motivasi memiliki
beragam fungsi penting. Fungsi motivasi adalah sebagai pendorong,
pengarah dan penggerak.
a. Motivasi sebagai pendorong bermakna mendorong manusia untuk
berbuat atau bertindak. Motivasi dalam fungsi ini merupakan motto
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai
tujuan.
b. Motivasi sebagai pengarah bermakna menuntun arah perbuatan
ketujuan yang hendak dicapai. Arti dari fungsi motivasi ini adalah
motivasi dapat memberi arah dan urutan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
c. Motivasi sebagai penggerak bermakna menggerakkan seseorang untuk
dapat bergerak cepat atau lambat dalam suatu perbuatan atau pekerjaan
yang serasi guna mencapai tujuan.
Motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
tersebut diringkas ke dalam dua kelompok, yakni faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yang memengaruhi motivasi belajar berartikan
faktor yang bersumber dari dalam diri siswa atau peserta didik. Contoh
dari faktor internal adalah kondisi fisik maupun psikis siswa, cita-cita atau
harapan akan masa depan, ketertarikan terhadap materi, kemampuan
siswa, dan lain sebagainya. Kondisi fisik dan psikis siswa tentu sangat
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Siswa dengan kondisi fisik
atau jasmani dan psikis yang stabil akan lebih dapat berkonsentrasi ketika
belajar sebaliknya siswa dengan kondisi fisik dan psikis yang kurang stabil
maka siswa tersebut akan merasa kurang atau bahkan tidak bergairah
dalam belajar baik karena fisik yang lelah atau faktor emosional yang
kurang. Kondisi tersebut dengan keadaan fisik dan psikis yang kurang
stabil akan meninmbulkan menurunnya motivasi belajar siswa. Cita-cita
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

atau harapan akan masa depan merupakan hal penting dari dalam diri siswa
yang dapat dijadikan suatu alasan untuk diri agar termotivasi belajar
dengan sungguh-sungguh. Ketertarikan siswa terhadap materi turut
berpengaruh terhadap motivasi belajar. Ketika siswa memiliki rasa suka
atau tertarik terhadap materi bahkan hingga menganggap materi tersebut
penting bagi kehidupannya di masa depan maka hal tersebut akan
memengaruhi motivasi belajar siswa. (Rahmawati, 2016)
Faktor eksternal yang memengaruhi motivasi belajar siswa adalah
faktor yang berasal dari luar diri siswa. Contoh dari faktor ini adalah upaya
guru atau peran guru dalam pembelajaran, pujian dan hukuman, fasilitasi
belajar dan kondisi lingkungan sekitar siswa. Upaya guru dalam
pembelajaran sangat penting karena cara penyampaian materi oleh guru
yang dilakukan dengan baik dan disertai dengan pelibatan media yang baik
akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Media pembelajaran
akan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar dan dapat mendorong
siswa melakukan aktivitas yang merangsang imajinasi. Selain itu, media
pembelajaran juga mampu menjadikan pembelajaran di kelas menjadi
lebih efektif dan lebih menyenangkan sehingga dapat mengatasi
kebosanan siswa. Dengan penggunaan media juga dapat lebih
memudahkan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Lingkungan
sekitar siswa juga memiliki peranan penting dalam memengaruhi motivasi
belajar siswa. Lingkungan yang turut memberikan pengaruh terhadap
motivasi siswa antara lain lingkungan alam, keluarga pergaulan atau
pertemanan sebaya dan kehidupan masyarakat. Lingkungan teman atau
pergaulan sebaya yang positif akan meningkatkan motivasi belajar siswa,
seperti ketika teman sebaya memiliki semangat yang tinggi atau memiliki
motivasi belajar yang tinggi maka akan timbul rasa kompetisi dalam diri
sehingga semangat belajar siswa akan muncul dan meningkat.
(Rahmawati, 2016)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian

Analisis Kebutuhan

Media pembelajaran Kurangnya media atau media yang


berupa bahan ajar yang tidak bervariasi dapat menyebabkan
kurang menarik kurangnya motivasi belajar siswa
membuat siswa bosan terlebih saat pembelajaran jarak jauh

Pembuatan media e-comic ResDiC dengan Keunggulan ResDiC:


1. Tampilan menarik dengan berbagai gambar
2. Mudah digunakan
3. Gratis
4. Tidak memakan memori

Penelitian pengembangan dengan model ADDIE (Analyse,


Design, Develop, Implementation, Evaluate)

Analyze - Analisis kebutuhan (Wawancara guru dan observasi)

Design - Storyboard media

Development - Pengembangan media dan validasi oleh ahli

Implementation - Penerapan media yang dikembangkan

Evaluate - Menganalisis data (respon siswa, respon guru,


motivasi belajar)

Anda mungkin juga menyukai