Disusun oleh :
SARBINI, S.Pd.
NIP:19700410 199502 1001
Segala Puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Visi Dan Misi
Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan“. Adapun tujuan penulisan
makalah ini, untuk memenuhi salah satu syarat pada Uji Kompetensi Kepala Sekolah
Menengah Pertama di Kabupaten Buru.
Penulis menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, maka makalah ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk
penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Akhirnya, mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan, semoga segala upaya yang
telah dilaksanakan bermanfaat dan senantiasa mendapat petunjuk dan ridho Allah SWT.
.
Waegeren, 25 Januari 2023
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Visi dan Misi Pendidikan Nasional ………………………………………… 2
2.2 Visi dan Misi Kepala Sekolah Profesional dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan ……………………………………………. 2
2.3 Kegiatan Strategis dan Operasional Kepala Sekolah Profesional dalam
Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan …………………………………… 5
2.2 Visi dan Misi Kepala Sekolah Profesional Dalam Upaya Meningkatkan Mutu
Pendidikan
a. Pengertian Visi
Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan
digunakan untuk memandu perumusan misi sekolah. dengan kata lain, visi
adalah pandangan jauh ke depan kemana sekolah akan dibawa. Visi adalah
gambaran masa depan yang diinginkan oleh sekolah, agar sekolah dapat
menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya
b. Pengertian Misi
Misi adalah tindakan untuk mewujudkan/merealisasikan visi tersebut.
Karena visi harus mengakomodasi semua kelompok kepentingan yang terkait
dengan sekolah, maka misi dapat juga diartikan sebagai tindakan untuk
memenuhi kepentingan masing-masing kelompok yang terkait dengan sekolah.
Dalam merumuskan misi, harus mempertimbangkan tugas pokok sekolah dan
kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah. Dengan kata
lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan
dalam visi dengan berbagai indikatornya.
c. Pengertian Kepala Sekolah Profesional
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana dikutip oleh
Wahjosumidjo (1999:83), kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “Kepala”
dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau sebuah lembaga. Menurut Wahjosumidjo (1999:83) sendiri
mengartikan bahwa kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang
diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses
belajar mengajar, atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Kata ’memimpin’ dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu
kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah
sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam praktik lembaga, kata ’memimpin’ mengandung
konotasi menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina,
memberikan teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan, dan
sebagainya.
Sementara Sri Damayanti mengutip pernyataan Rahman dkk
mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan
fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah)
di sekolah”
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala
sekolah adalah jabatan pimpinan, yaitu tenaga fungsional guru yang diberi
tugas dan tanggung jawab serta mempunyai kemampuan untuk memimpin
segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat
didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan profesional atau juga sering disebut profesionalisme banyak
pakar yang mendefinisikannya. Profesional adalah orang yang menyandang
suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan
yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan
atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.
Sementara Sudarwan Danin (2002:23) mendefinisikan bahwa:
“Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan
strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan
profesinya itu. Kemudian Freidson (1970) dalam Syaiful Sagala (2005:199)
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan profesionalisme adalah sebagai
komitmen untuk ide-ide profesional dan karir.
Jadi dapat disimpulkan bahwa profesionalisme adalah suatu bentuk
komitmen para anggota suatu profesi untuk selalu meningkatkan dan
mengembangkan kompetensinya agar kualitas keprofesionalannya dapat
tercapai secara berkesinambungan. Dalam tulisan ini, kepala sekolah
profesional harus dapat mengkomunikasikan Visi dan Misi Dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan
Tujuan
Sesuai dengan Visi dan Misi sekolah yang sudah ditetapkan, maka Sekolah
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1) Pada tahun 2023, Kemampuan Literasi meningkat dari 1,7 menjadi 1,8
sedangkan Kemampuan Numerasi dari 1,61 menjadi 1,7
2) Pada tahun 2023, nilai UAS meningkat 0,5
3) Pada tahun 2023, proporsi lulusan yang melanjutkan ke sekolah Menegah
atas 100%
4) Pada tahun 2023, memiliki tim olahraga minimal 3 cabang dan mampu
menjadi finalis tingkat kabupaten.
5) Pada tahun 2023, memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara
ditingkat kabupaten.
6) Sekolah menjadi pilihan masyarakat untuk membimbing putra putrinya
agar menjadigenerasi yang berakhlak mulia.
7) Menghasilkan lulusan yang intelektual dan agamis.
8) Menjadikan lingkungan sekolah yang berkualitas dan berbudaya
sehingga berdampak positif terhadap masyarakat sekitarnya.
2.3 Kegiatan Strategis Dan Operasional Kepala Sekolah Profesional Dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan
A. Sasaran :
Sebagai praktisi pendidikan Sekolah dalam menyusun rencana kerja
tahunan sekolah (RKTS) selalu mengacu pada Visi, Misi dan Tujuan sekolah,
maka sasaran yang ingin dicapai adalah :
1. Meningkatkan prestasi siswa
2. Meningkatkan kualitas/kompetensi guru
3. Menumbuhkan minat dan budaya baca
4. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
5. Meningkatkan minat terhadap seni dan budaya bersih, tertib dan Islami
6. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
7. Komite sekolah dan orang tua murid berperan aktif mendukung kegiatan
sekolah.
B. Program :
Dari sasaran yang dirumuskan di atas, maka sekolah menyusun program
sebagai berikut :
1. Upaya untuk meningkatkan prestasi siswa:
2. Untuk meningkatkan kompetensi guru :
3. Upaya menumbuhkan budaya baca :
4. Upaya memenuhi/melengkapi sarana dan prasarana :
5. Upaya meningkatkan minat dan budaya tertib, cinta seni yang Islami :
6. Upaya meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesehatan warga
sekolah :
7. Upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan komite sekolah :
C. Indikator Keberhasilan :
1. Nilai ulangan harian, tengah semester, akhir semester maupun UAS
memenuhi KKM/KKL.
2. Setiap tahun prosentase kelulusan tetap 100%
3. Tidak ada siswa yang mengulang
4. Anak yang lamban bisa menyamai teman-temannya
5. Semua guru memiliki basis pendidikan S1 Keguruan.
6. Guru telah memiliki kemampuan menyelenggarakan pembelajaran
bermutu berrbasis ICT yang interaktif..
7. Semua guru mendapat fasilitas untuk dapat mengakses internet untuk
pembelajaran.
8. Semua guru telah dilatih memiliki kompetensi profesional sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
9. Lengkapnya semua dokumen dan peralatan sekolah.
10. Terpenuhinya ruangan kelas dan mebeuler
11. Tidak ada siswa yang berebut tempat duduk
12. Suasana kelas nyaman.
13. Alat-alat olah raga dan kesenian dapat terpelihara
14. Terciptanya budaya bersih, budaya tertib, cinta seni dan gaya hidup
agamis.
15. Semua siswa dapat mempergunakan buku pelajaran.
16. Tersedianya alat media pendidikan : notebook, LCD Projector, white
board serta sarana olah raga, kesenian .
17. Semua ruangan sarana dan prasarana lainnya dalam kondisi baik.
18. Semua dana yang dibutuhkan dapat terpenuhi.
19. Orang tua dan komite ikut berperan aktif dalam mendukung kemajuan
sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Visi dan misi pendidikan nasional telah menjadi rumusan dan dituangkan pada
bagian “penjelasan” atas UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi dan
Misi Pendidikan Nasional ini adalah merupakan bagian dari strategi pembaruan
sistem pendidikan.
B. Saran
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam peningkatan mutu
pendidikan. Oleh karena itu Kepala sekolah diharapkan dapat memiliki, memahami
visi dan misi sekolah yang dipimpinnya dan bertanggung jawab secara moral dalam
mengimplementasikannya, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan dapat
tercapai.