Anda di halaman 1dari 2

A.

PENANGGULANGAN KEJAHATAN KORPORASI

Merupakan salah satu criminal policy = (pengaturan scr rasional usaha pengendalian kejahatan o
masy/pemerintah) Criminal policy merupakan bagian dari law enforcement policy, yg mencakup
penegakan Hk Pidana, Hk Perdata, Hk Adm Neg. b’sifat represif dg mendayagunakan peradilan pdn pd
dasarnya tdk akan memadai apabila tdk dilengkapi dg tindakan² pencegahan dg sarana non-penal

Tujuan akhir criminal policy yaitu perlindungan masy & u mencapai 7an utama yg sering disebut dg:

1. happines of the citizen (kebahagiaan masy)


2. a whole and culture living (kehidupan kultural yg sehat & menyegarkan)
3. social welfare (kesejahteraan masy),
4. mencapai equality (keseimbangan)

B. PENANGGULANGAN DG SARANA NON PENAL

tujan utamanya memperbaiki kondisi² sosial ttt namun scr tdk langsung mempengaruh preventif thd
Kejahatan korporasi. Peter A. French, pakar etika bisnis, mengusulkan ancaman publisitas, suatu
metode menghukum scr kolektif org² yg dibawah naungan korporasi & b’perilaku menyimpang
(corporate-collective’s wrongdoing). Metode hester prynne sanction yaitu mengganjar org yg melakukan
KK dg memanfaatkan efek negatif yg dihasilkan pemberitaan intens ttg perilaku menyimpang korporasi
tsb. Melalui cara ini, kelompok kolektif didlm korporasi yg diasumsikan memiliki jiwa bersama (group
mind) akan merasa malu & kehilangan harga diri

Clinard & Yeager mengingat ciri² ttt dr KK, maka langkah²nya berbeda dg langkah² menghadapi
kejahatan konvensional. Dlm menghadapi KK dilaku-kan melalui tiga pendekatan:

1. Mengubah Sikap & Struktur Korporasi secara Sukarela


2. Perubahan Terhadap Organisasi Korporasi
3. Aksi Konsumen

Ringkasan: Sarana Nonpenal, dg cara:


a. Mengubah sikap & struktur korporasi scr suka rela
b. Tindakan pemerintah mengubah struktur korporasi melalui Per-UU
c. Tindakan² adm dari pejabat/birokrat
d. Sanksi sosial berupa publisitas buruk
e. Aksi Konsumen menekan perilaku menyimpang korporasi
f. Pemberian sanksi kolektif berdasarkan reintegrative shaming
g. Pengucilan eksekutif.
h. Community service sanctions
i. Kewenangan yuridis meninjau aktivitas korporasi

C. PENANGGULANGAN DENGAN SARANA PENAL

Penanggulangn KK dg sarana penal bukan absolut → sbg sarana terakhir, krn KK kejahatan yg kompleks
& bermotif ekonomis.

Dua mslh sentral dlm kebijakan kriminal dg menggunakan sarana penal, yaitu:

1. Perbuatan yang Seharusnya Dijadikan Tindak Pidana

Kriminalisasi thd korporasi adalah:

a) Perbuatan² korporasi yg scr filosofis bertentangan dg nilai² & keadilan masy


b) scr sosiologis tdk dikehendaki masy
c) Scr viktimologis banyak menimbulkan bahaya & kerugian

2. Sanksi Pidana Terhadap Korporasi

Perhitungan faktor² yg mendukung bekerjanya hk pdn dlm kenyataan, termsk motif² KK yg bersifat
ekonomis . Suatu penalty akan efektif sbg deterrent bila profit lbh kecil dibanding beratnya hukuman

Disamping pidana denda, dapat dikenai pidana tambahan:

a) ᴥ penutupan sebagian/seluruh korporasi → pertimbangkan dg matang


b) ᴥ pengumumuman putusan hakim & perampasan brg² tdk tetap
c) ᴥ perampasan seluruh/sebagian profit ttt

pidana denda » imperatif, hrs berdaya deterrent → denda besar

Pidana Denda bagi korporasi, harus memperhatikan:

a) ᴥ Besarnya denda
b) ᴥ Pelaksanaan pembayaran denda
c) ᴥ Denda yg tdk dibayar

Anda mungkin juga menyukai