Efektivitas Gaya Belajar Vak
Efektivitas Gaya Belajar Vak
Proposal Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palopo untuk
Melakukan Penelitian Skripsi dalam Rangka Penyelesaian Studi Jenjang Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Matematika
Diajukan oleh
AINUN RAHMADHANI
19 0204 0012
Pembimbing:
kehidupan sehari hari.1 Pelajaran Matematika telah diajarkan kepada siswa dari
SD, SMP, dan SMA bahkan pada tingkat Perguruan Tinggi pun tidak terlepas
ilmu yang abstrak, teoritis, penuh dengan lambang-lambang, rumus yang sulit,
Matematika.
berbunyi:
Terjemahannya:
agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak
1
Rima Aksen Cahdriyana and Rino Richardo, “Berpikir Komputasi Dalam Pembelajaran
Matematika,” LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) 11, no. 1 (2020): 53,
https://doi.org/10.21927/literasi.2020.11(1).
2
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-
memiliki peran yang sangat penting dalam hal mengubah pola pikir manusia
agar lebih teratur dan terarah. Pada ayat diatas juga Allah SWT memerintah
tersebut salah satu bagian dari matematika. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
yang benar benar belajar dalam dirinya akan terjadi perubahan tingkah laku
Susi salah satu guru matematika di MTsN Kota Palopo, menjelaskan bahwa
hasil belajar siswa kelas VIII masih ada yang di bawah nilai kriteria ketuntasan
minimum (KKM) dimana nilainya ialah 80, hal ini diketahui dengan melihat
2
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Terjemahan Tajwid, (Bogor: PT Sygma Examedia
Arkanleema, 2007) .
3
Yenny Suzana, Imam Jayanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, Cetakan 1 (Batu: Literasi
Nusantara, 2021), 112.
3
hasil ulangan harian siswa. Ibu hari juga mengatakan bahwa proses belajar
mengajar masih dominan dilakukan dengan metode ceramah dimana guru lebih
siswa cenderung lebih diam. Padahal seharusnya siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran agar siswa cepat memahami apa yang di sampaikan oleh guru.
Jika siswa lebih banyak diam pada proses pembelajaran maka mereka akan
mudah bosan dan konsentrasi siswa akan hilang sehingga menyebabkan siswa
tidak kalah penting bagi siswa. Dampak dari kemampuan itu nantinya
diharapkan siswa memiliki sikap disiplin dengan pola pikir yang konsisten.
dengan langkah-langkah yang dapat membuat siswa tertarik pada materi yang
4
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, Cetakan Pertama (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), 243.
4
akan disampaikan oleh guru.5 Pelajaran yang baru diterima oleh peserta didik
bertujuan agar dapat menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik dalam
power point, atau alat peraga yang bersangkutan dengan materi yang akan
maksimal.6
fasilitator yaitu seorang guru yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang
5
Suvriadi Panggabeann et al, Konsep dan Strategi Pembelajaran, Cetakan 1 (Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2021), 4.
6
Suvriadi Panggabeann et al, Konsep dan Strategi Pembelajaran, Cetakan 1 (Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2021), 10.
7
Farah Khulaidah "Efektifitas Metode Visual, Auditori, Kinestetik (VAK) Untuk
Meningkatkan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Matematika" (Skripsi Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang, 2021) https://eprints.umm.ac.id/78520/.
5
Gaya belajar ini dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct
dimaksud ialah dengan cara belajar melihat (visual), belajar dengan mendengar
menitikberatkan pada ketiga hal yaitu (visual, auditory, kinesthetic). Hal ini
serta menggunakan media dan alat peraga. Modalitas auditory memiliki akses
ke berbagai suara dan kata yang dibuat atau dihafal seperti musik, atau dialog.
gerakan tubuh.8
menjadi lebih menarik, mampu melibatkan peserta didik melalui kegiatan fisik
8
Andi Muhammad Safri Nurhamza, Sri Sulasteri, and A. Sriyanti, “Efektivitas Penerapan
Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika,” Alauddin Journal of Mathematics Education 1, no. 1 (2019): 42,
https://doi.org/10.24252/ajme.v1i1.10933.
6
Muhammad Safri Nurhamza, Sri Sulasteri, Andi Sriyanti dengan judul “Efektivitas
16 Makassar.10
B. Rumusan Masalah
Kinesthteic)?
9
Muthiah Miftahul Jannah, Nanang Supriadi, and Fraulein Intan Suri, “Efektivitas Model
Pembelajaran Visualization Auditory Kinesthetic (VAK) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis
Berdasarkan Klasifikasi Self-Efficacy Sedang dan Rendah,” AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika 8, no. 1 (2019): 215–24, https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i1.1892.
10
Andi Muhammad Safri Nurhamza, Sri Sulasteri, and A. Sriyanti, “Efektivitas Penerapan
Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika,” Alauddin Journal of Mathematics Education 1, no. 1 (2019): 42,
https://doi.org/10.24252/ajme.v1i1.10933.”
7
Kinesthetic)?
terhadap peningkatan hasil belajar siswa di kelas VIII MTsN Kota Palopo?
C. Tujuan Penelitian
Auditory, Kinesthetic).
Auditory, Kinesthetic).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
8
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, bagi siswa,
a. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan dan menjadi suatu
kategori sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dari perolehan persentase pada
2. Penelitian yang dilakukan oleh Farah Khulaidah tahun 2021 dengan judul
11
Andi Muhammad Safri Nurhamza, Sri Sulasteri, and A. Sriyanti, “Efektivitas Penerapan
Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika,” Alauddin Journal of Mathematics Education 1, no. 1 (2019): 42,
https://doi.org/10.24252/ajme.v1i1.10933.
10
VAK adalah 3,8 (kategori sangat baik) dan (b) kemampuan pemecahan
nilai signifikan kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan dengan menggunakan
masalah matematis siswa pada materi Barisan dan Deret pada siswa kelas
sebagai berikut:
F. Landasan Teori
1. Efektivitas
13
G R Mauli, N Ardiana, and R Lubis, “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran
Visualization Auditory Kinestic (VAK) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Tematis Siswa”
(Mathematic Education Journal) 3, no. 3 (2020): 28–34,
http://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/1767.
12
yang dapat membuat suasana belajar siswa menjadi efektif, dimana siswa
(kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai pada sebuah objek
fokus pada peroses dan menangkap informasi yang sulit melalui presepsi
yang berbeda.19
19
Anthony Anggrawan, “Analisis Deskriptif Hasil Belajar Pembelajaran Tatap Muka Dan
Pembelajaran Online Menurut Gaya Belajar Mahasiswa,” MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik
Informatika Dan Rekayasa Komputer 18, no. 2 (2019): 339–46,
https://doi.org/10.30812/matrik.v18i2.411.
20
Multazam, “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe VAK (Visualization
Auditory Kinestetic) dan Tipe Air (Auditory Intellectually Repetition) Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas Viii Mts Negeri Gowa)” (skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Alauddin Makassar, 2020) https://repo-dosen.ulm.ac.id/handle/123456789/22811.
21
Porter et al, Quantum learning : membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan,
Cetakan pertama (Bandung : Kaifa Learning, 2015), 112.
14
tersebut hampir semuanya dimiliki oleh setiap orang, tetapi hampir semua
dari mereka selalu cenderung pada salah satu diantara ketiganya. Ketiga
berhubungan dengan cara anak belajar, serta cara belajar yang disukai.
sebagai berikut:
1. Visualization
22
Nor Asiah, “Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran VAK
(Visualization, Auditory, Kinestetic) Berbantu Software Wingeom dan Alat Peraga Pada Materi
Bangun Ruang Sisi Lengkung Siswa Kelas IX MTs Raudhatusysyubban Sungai Lulut Kabupaten
Banjar Tahun Pelajaran 2017/2018” (skripsi, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, 2018)
https://idr.uin-antasari.ac.id/9410.
23
Jeanete Ophilia Papilaya dan Neleke Huliselan, “Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa,”
Jurnal Psikologi Undip 15, no. 1 (2016): 56, https://doi.org/10.14710/jpu.15.1.56-63.
15
Modalitas ini menyerap citra dengan visual, warna, gambar, peta dan
alat peraga. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang
peranan penting adalah mata. Orang dengan gaya belajar visual, belajar
melalui apa yang mereka lihat untuk tujuan memberikan informasi atau
paham.25
siswa.
24
Miftahul Huda, “Model-model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-Isu Metodis dan
Pragmatis”, Cetakan keempat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 287.
25
Tasmi Fitri, “Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetik) dengan Model Pembelajaran Konvensional”
(skripsi, Universitas Muhammadiyah Jember, 2018) http://repository.unmuhjember.ac.id/7868/.”
26
Rahmita Noorbaiti, Noor Fajriah, and R. Ati Sukmawati, “Implementasi Model
Pembelajaran Visual-Auditori-Kinestetik (VAK) Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas VII E
MTsN Mulawarman Banjarmasin,” EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 1 (2018): 108–
116, https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5130.”
16
media.
2. Auditory
jenis bunyi dan kata yang diciptakan maupun diingat, seperti music, nada,
a.) Menggunakan berbagai variasi vokal baik dalam hal volume, intonasi, atau
d.) Menggunakan musik atau nada pengiring lain sebagai aba-aba dalam
tahapan pembelajaran.28
3. Kinesthetic
27
Tasmi Fitri, “Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetik) dengan Model Pembelajaran Konvensional”
(skripsi, Universitas Muhammadiyah Jember, 2018) http://repository.unmuhjember.ac.id/7868/.”
28
Rahmita Noorbaiti, Noor Fajriah, and R. Ati Sukmawati, “Implementasi Model
Pembelajaran Visual-Auditori-Kinestetik (VAK) Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas VII E
MTsN Mulawarman Banjarmasin,” EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 1 (2018): 108–
116, https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5130..”
17
Gaya belajar kinesthetic mengakses segala jenis bunyi dan kata yang
diciptakan maupun diingat, seperti musik, nada, irama, dialog internal, dan
suara.29
penjelasannya.30
diantaranya:
b.) Menggunakan media yang dapat memancing rasa ingin tahu siswa dalam
memahami pembelajaran.
29
Multazam, “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Vak (Visualization
Auditory Kinestetic) dan Tipe Air (Auditory Intellectually Repetition) Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VIII MTs Negeri Gowa)” (skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Alauddin Makassar, 2020) https://repo-dosen.ulm.ac.id/handle/123456789/22811.”
30
Tasmi Fitri, “Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetik) dengan Model Pembelajaran Konvensional”
(skripsi, Universitas Muhammadiyah Jember, 2018) http://repository.unmuhjember.ac.id/7868/.”
31
Rahmita Noorbaiti, Noor Fajriah, and R. Ati Sukmawati, “Implementasi Model
Pembelajaran Visual-Auditori-Kinestetik (VAK) Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas VII E
18
observasi, dan diskusi aktif. Selain itu kelebihan dari model pembelajaran
siswa.32
auditory, dan kinesthetic. Pada gaya belajar visual siswa lebih cenderung
MTsN Mulawarman Banjarmasin,” EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 1 (2018): 108–
116, https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5130.”
32
Alfa Riana, “Penerapan Model Pembelajaran Visual Auditory Kinesthetic (VAK) Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, 2018)
https://media.neliti.com/media/publications/175421-ID-model-pembelajaran-vak-visualization-
aud.
19
3. Hasil Belajar
terhadap tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat
oleh faktor eksternal dan internal. faktor eksternal ialah faktor yang berasal
dari luar diri peserta didik, dan faktor internal ialah faktor yang berasal
33
Maman Achdiyat, “Kecerdasan Visual Spasial,” Jurnal Formatif 7, no. 3 (2017): 234–45.
34
Irdam Idrus dan Sri Irawati, “Analisis Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Ipa-Biologi,” Talenta Conference Series: Science and Technology (ST) 2,
no. 2 (2019), https://doi.org/10.32734/st.v2i2.532.
35
Lely Suryani, Stefania Baptis Seto, and Maria Goretty D. Bantas, “Hubungan Efikasi Diri
Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Berbasis E-Learning Pada Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Flores,” Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan
Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran 6, no. 2 (2020): 275,
https://doi.org/10.33394/jk.v6i2.2609.
20
persegi dan semua rusuknya sama panjang. Gambar dibawah ialah contoh
Bidang adalah daerah yang membatasi bagian luar dan bagian dalam
ABCD sebagai alas, bidang EFGH sebagai atas atau tutup, bidang ADHE
sebagai bidang kiri, bidang BCGF sebagai bidang kanan, bidang ABFE
sebagai bidang depan, dan DCGH sebagai bidang belakang. Jadi, dapat
21
persegi.
b. Rusuk
Rusuk adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan terlihat
Pada gambar diatas, yang termasuk rusuk kubus ialah, AB, BC, CD,
DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH.
c. Titik Sudut
Titik sudut adalah titik potong antara dua rusuk. Pada gambar dibawah
yang termasuk titik sudut pada gambar diatas ialah, titik A, titik B, titik C,
d. Diagonal bidang
22
Diagonal bidang atau bias juga disebut sebagai diagonal sisi adalah
garis yang menghubungkan dua titik yang berhadapan pada sisi sebuah
bangun ruang.
tersebut menjadi dua buah segitiga siku-siku yaitu segitiga ABE denagn
AF2 = AB2+BF2
AF = √2𝑎2
AF = 𝑎√2
bidang dari setiap bidang pada kubus nilainya sama. Sehingga jika a
e. Diagonal ruang
23
BH = √(BD2 + DH2)
BH = √(s√2)2 + s2)
BH = √(2s2 + s2)
BH = √(3s2)
BH = s√3
f. Bidang diagonal
diagonal bidang atau sisi dan dua buah rusuk yang saling berhdapan, dan
CDEF, ADGF, BCHE, ACGE, dan BFHD. Untuk menghitung luas bidang
Luas ABGH = AB . BG
Luas ABGH = s . s√2
Luas ABGH = s2√2
G. Kerangka Berpikir
H. Hipotesis
1. Hipotesis Deskriptif
dalam membandingkan hasil belajar siswa kelas VIII MTsN Kota Palopo”.
2. Hipotesis Statistik
H0 : μ1 = μ2 lawan H1 : μ1 ≠ µ2
Keterangan:
Variabel yang diamati penulis pada penelitian ini adalah dua variabel
tipe nonequivalent control group design. Desain ini terdiri dari dua
O1 X O2
O3 O4
Keterangan:
27
konvensional.
Penelitian ini akan dilakukan di MTsN Kota Palopo yang berada di Jl.
Andi Kambo, Surutanga, Kec. Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan
terdapat dalam judul, maka variabel-variabel yang ada pada penelitian ini
menyentuh.
28
dimana guru lebih aktif dari siswa. Pada model ini penyampaian materi
3. Hasil Belajar
oleh faktor internal dan faktor ekstermal dari dalam diri siswa.
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Kota Palopo. Adapun
1. Observasi
2. Tes
model pembelajaran konvensional. Dari hasil tes ini akan diketahui hasil
3. Dokumentasi
O. Instrument Penelitian
1. Validitas
memiliki validitas yang tinggi, yaitu bila instrumen tersebut telah dapat
mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui indeks validitas dari tes
n Σxy− ( Σx )( Σy )
r xy =
√[n Σx ¿ ¿ 2−( Σx ) ][ n Σy ¿ ¿ 2−( Σy ) ]¿ ¿
2 2
Keterangan:
N : banyaknya responden
Butir soal dikatakan valid jika r xy ≥ r tabel dan tidak valid jika r xy ≥ r tabel .
Nilai r Kategori
36
Haidir dan Salim, Penelitian Pendidikan Metode, Peendekatan, dan Jenis, Cetakan 1 (Jakarta :
Kencana, 2019), hal. 89.
31
0 – 74 Kurang
75 – 79 Cukup
80 – 90 Baik
91 – 100 Sangat Baik
2. Reliabilitas
Alpha:
2
k Σ si
r 11=[ ][1− 2 ]
k −1 si
Keterangan:
2
Σ s i : jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item
1. Statistik Deskriptif
37
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Cetakan ketujuh ; Bandung : Sinar Baru
Algesindo, 2004), hal. 130.
32
masing kelompok.
2. Statistik Inferensial
sebelum itu, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu.
a. Uji Normalitas
normal atau tidak, uji yang digunakan disingkat dengan nama uji Liliefors
x i−x
Rumus : z=
s
x = Rata-rata sampel
s = Simpangan baku
33
banyaknya Z1 , Z 2 … Z ≤ Z i
Rumus : S( zi )=
n
mutlaknya.
b. Uji Homogenitas
VariansTerbesar
F¿
Varians Terkecil
1) Jika F hitung > F tabel maka kedua sampel tidak mempunyai varians
2) Jika F hitung < F tabel maka kedua sampel mempunyai varians yang
c. Uji Hipotesis
34
berikut:38
x1 −x2
t= ( n1 −1 ) s 12 +(n2−1)s 22
√
2
1 1 dengan S adalah S =
s − n1 +n2−2
n1 n1
Keterangan:
2
S : Simpangan baku gabungan dari S1 dan S2
dengan α = 0,05
38
Nuryadi et al, Dasar-Dasar Statistik Penelitian, Cetakan ke-1 (Yogyakarta : Sibuku Media, 2017),
95.
35
MTsN Palopo.
Hipotesis Statistik:
MTsN Palopo.
MTsN Palopo.
36
Keterangan:
H0 : Hipotesis nol
Ha : Hipotesis alternatif
DAFTAR PUSTAKA
234–45.
http://e-jurnal.stail.ac.id/index.php/tadibi/article/view/226/144.
Irdam Idrus, and Sri Irawati. “Analisis Model Pembelajaran Discovery Learning
https://doi.org/10.32734/st.v2i2.532.
Jannah, Muthiah Miftahul, Nanang Supriadi, and Fraulein Intan Suri. “Efektivitas
https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i1.1892.
MTS Kelas VII.” Jurnal Tadris IPA Indonesia 1, no. 3 (2021): 282–91.
https://doi.org/10.21154/jtii.v1i3.202.
https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5130.
https://doi.org/10.24252/ajme.v1i1.10933.
Palopo, Siswa M A N, Institut Agama, Islam Negeri, and Iain Palopo. “ِ ل َ ِ م سال ِ ب
https://doi.org/10.14710/jpu.15.1.56-63.
Rahmawati, Mega, and Edi Suryadi. “Guru Sebagai Fasilitator Dan Efektivitas
49. https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14954.
Suryani, Lely, Stefania Baptis Seto, and Maria Goretty D. Bantas. “Hubungan