Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PERKECAMBAHAN MATA

KULIAH TEKNOLOGI PRODKUKSI TANAMAN PANGAN

Dosen Pengampu :
Endang Krisnawati, SP, MP
Yohanes Bayu suharto, SP, M.Si

Disusun oleh :
Nama : Reza Anugrah
NIM : 02.11.20.090
Program Studi : Teknologi Mekanisasi Pertanian

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM


PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
2020
I. POKOK BAHASAN
Tipe perkecambahan benih tanaman pangan.
Perkecambahan atau germinasi merupakan tahap awal perkembangan suatu
tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang
semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang
menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Proses ini dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam (tingkat kemasakan biii, ukuran biji,
dormansi, dan penghambat perkecambahan) maupun faktor-faktor luar (air,
temperatur, oksigen, dan cahaya). Air merupakan salah satu faktor luar yang sangat
penting dalam perkecambahan, karena penyerapan air merupakan tahap awal
perkecambahan biii. Air berperan penting untuk mengaktifkan sel-sel yang bersifat
embrionik di dalam biji, melunakkan kulit biji dan menyebabkan mengembangnya
embrio dan endosperm, fasilitas untuk masuknya oksigen ke dalam biji,
mengencerkan protoplasma dan media angkutan makanan dari endospenn atau
kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh. Rasio panjang akar seminal:panjang tunas
padi dan gandum pada fase perkecambahan meningkat pada saat kekurangan air
akibat terbatasnya pasokan air dan nutrien untuk tunas dan adanya sinyal hormonal
yang diinduksi di akar sebagai respons terhadap kekurangan air

II. KEGIATAN PRAKTIKUM


A. Bahan dan Alat
- APD ( menyesuaikan dengan tempat daan kegiatan)
- Kamera/HP
- Alat tulis
- Polybag, skop kecil, media tanam,
- Benih kacang hijau, kacang tanah, kacang kedelai, jagung manis, padi

B. Prosedur Kerja
a. Gunakan pakaian dan APD sesuai keadaaan
APD atau alat pelindung diri yang digunakan pada saat praktikum ini hanya
menggunakan sarung tangan dan pakaian biasa saja, karena praktikum
dilakukan di halaman rumah sendiri.
b. Siapkan alat dan bahan
Setelah APD digunakan, maka selanjutnya siapkan alat dan bahan yang
telah terlampir di atas. Alat dan bahan yang digunakan menyesuaikan
dengan keadaan, seperti benih yang digunakan adalah benih bukan dengan
kualitas unggul, karena Lembang bukan daerah produksi tanaman pangan.
Begitupun dengan alat yang hanya menggunakan alat seadanya yang
tersedia di rumah.

c. Isi polybag dengan media tanam


Lalu isi polybag dengan media tanam berupa campuran tanah dan kompos
serta sedikit pupuk berupa kotoran hewan sapi. Yang dimana kotoran sapi
ini sudah biasa digunakan untuk menyemai benih oleh petani di Lembang.

d. Lakukan seleksi benih


Seleksi benih dilakukan agar benih yang disemai merupakan benih dengan
kualitas baik, serta benih dengan kualitas buruk tidak perlu disemai. Seleksi
benih ini sangat perlu dilaakukan, terutama pada benih padidan jagung dan
kacang tanah. Karena, didapat dari sissa pakan ternak dan bukan benih padi
dengan kualitas baik.

e. Tanam benih pada polybag


Setelah media siap, maka langkah selanjutnya adalah benamkan benih pada
media tanam yang telah disiapkan. Karena penyemaian ini bersifat
praktikum untuk pengamatan, maka benih dibenamkan tidak terlalu dalam
agar perkembanganya dapat mudah dipantau.

f. Isi kembali polybag dengan media tanam


Setelah benih dibenamkan, maka selanjutnya adalah menutup bagian atas
dengan media tanam kembali. Langkah ini dilakukan dengan tanah tipis
saja, dengan tujuan perkembangannya dapat dipantau dengan mudah.
g. Lakukan penyiraman
Jika benih telah disemai, maka selanjutnya adalah melakukan penyiraman.
Penyiraman ini harus dilakukan secara rutin jika media tidak lagi basah,
agar benih dapat bertumbuh dengan baik.

h. Beri label pada polybag


Setelah disiram, maka polybag perlu diberi label nama tanaman, agar
tanaman dapat dibedakan satu sama lai, mengingat ada lima jenis tanman.
Ditamnah beberapa tanman dalam usia kecambah cukup terlihat mirip.

i. Simpan pada tempat yang terlindungi dari sinar matahari langsung


Setelah semua selesai, maka simpan pada tempat yang terhindar daari sinar
matahari langsung. Tujuanya adalah tak lain agar kadar air pada media
tanam dapat bertahan untuk membantu proses perkecambahan tanaman.
Dikarenakan benih jagung dan kacang tanah tak juga nampak tumbuh maka
dilakukan penyemaian kembali dengan sumber benih yang berbeda dengan
harapan dapat tumbuh dan baik pertumbuhannya.
III. Hasil Praktikum
HASIL PENGAMATAN:
Hasil Pengamatan Perkecambahan benih
No. Jenis Benih Foto Deskripsi
1 Kacang Sempat gagal
Tanah pada penyemaian
yang pertama
karena benih yang
kurang baik.
namun, pada
percobaan kedua
benih berhasil
berkecambah
dengan baik. tiga
hari sejak semai
perkembanganya
sudah terlihat.
2 Jagung Pada percobaan
pertama semai
jagung gagal total
karena kualitas
benih yang tidaak
baik. di percobaan
kedua
menggunakan
benih yang cukup
baik, namun
hasilnya masih
kurang maksimal,
yaitu karena
perkecambahanya
yang lama dari
biasanya. Bahkan
lima hari sejak
semai
perkembaanganya
hanya seperti
gambar
disamping.
3 Kacang Pada percobaan
Kedelai pertama
kecambah mulai
muncul
kepermukaan
sejak dua hari
setelah semai.
Tanaman ini
cukup terbilang
cepat dalam
berkecambah
4 Kacang 5 Pada percobaan
Hijau pertama
kecambah mulai
muncul
kepermukaan
sejak satu hari
setelah semai.
Dan tanaman ini
adalah yang
ppaling cepat
berkecambah
5 Padi Perkecambahan
padi berhasil
sejak percobaan
pertama.
Kecambah mulai
terlihat sejak tiga
hari setelah semai

IV. Pembahasan
Berikut sketsa pola perkembangan perkecambahan jagung, padi, kacang tanah,
kacang kedelai, dan kacang hijau
Berikut pembahasan berdasarkan jenis benih
1. kacang tanah
Kacang tanah merupakan tanaman dengan tipe perkecambahan epigeal. Karena
bagian hipooktil tumbuh memanjang, sehingga kotiledon dan plumula (calon daun)
tumbuh terdorong keatas permukaan tanah. Pada tanaman ini terdapat kendala
berupa benih yang tak kunjung tumbuh, yang ternyata disebabkan oleh jenis benih
yang kurang baik. Namun, setalah dilakukan penanaman kembali dengan benih
yang bagus, hasilnya pun bagus. Hal ini menandakan bahwa kualitas benih atau
fator internal pada benih itu sendiri sangat mempengaruhi perkecambahan dan
pertumbuhan untuk selanjutnya.
Berikut perkembangan benih kacang tanah

2. jagung
Jenis perkecambahan pada jagung adalah tipe hipogeal, yaitu pertumbuhan
memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji
dan muncul keatas tanah, namun kotiledon tetap pada posisinya didalam tanah.
Pada tanaman jagung juga memiliki kendala yang sama dengan kacang tanah, yaitu
berupa benih yang ta unjung tumbuh bahkan setelah 7 hari setelah semai. Hal inipun
juga tak luput dari kesalahan berupa pemilihan jenis benih dengan kualitas yang
tida baik. terbukti saat dilakuan penyemaian ulang dengan kualitas benih yang lebih
baik hasilnya pun baik. namun pada percobaan praktikum ini benih jagung tidak
dapat bertumbuh dengan baik meski telah dilakukan dua kali percobaan.
Berikut foto perkembangan benih jagung

3. kacang kedelai
Jenis perkecambahan pada kacang kedelai adalah epigeal, yaitu bagian hipooktil
tumbuh memanjang, sehingga kotiledon dan plumula (calon daun) tumbuh
terdorong keatas permukaan tanah. Dalam praktikum ini hasil perkecambahan
kacang kedelai cukup baik. hal ini berdasar atas waktu perkecambahan yang
normal, yaitu sudah mulai terlihat perkembangannya sejak dua hari setelah tanam.
Selain itu, merujuk pada ciri-cirinya pun cukup baik, seperti perakaran kuat, daun
sehat, perkembangan hipokotil baik serta plumula yang sehat.
Berikut foto perkembangan benih kacang kedelai

4. kacang hijau
Jenis perkecambhan pada kacang hijau adalah epigeal, yaitu dimana bagian
hipooktil tumbuh memanjang, sehingga kotiledon dan plumula (calon daun) tumb
uh terdorong keatas permukaan tanah. Kacang hijau ini termasuk jenis tanaman
dengan masa pertumbuhan semai yang terbilang cepat. Yang dimana satu hari sejak
semai kotiledon sudah terangkat ke permukaan tanah. Pada praktikum ini, proses
perkecambahan kacang hijau termasuk sangat baik. dengan waktu perkembangan
kecambah sejak satu hari setelah semai telah terlihat, perkembangan hipokotil baik,
serta plumula atau daun pertama yang sehat.
Berikut foto perkembangan perkecambahan kacang hijau

5. padi.
Sedangkan pada padi, jenis perkecambahanya yaitu hipogeal, yaitu pertumbuhan
memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji
dan muncul keatas tanah, namun kotiledon tetap pada posisinya didalam tanah.
Pada proses perkecambahan padi ini mengalami sedikit kendala, yaitu benih yang
kurang baik yang didapat dari jerami pakan ternak, kendalanya berupa proses
perkecambahan yang cukup lama yaitu lebih dari lima hari sejak semai baru terlihat
perkembangannya.
Berikut foto perkembangan perkecambahan tanaman padi
V. Kesimpulan
Ada beberapa hal yang dapat menjadi kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan
praktikum ini antara lain. Tanaman pangan berupa kacang hijau, kacang kedelai,
dan kacang tanah merupakan tanaman dengan tipe perkecambahan epigeal dengan
ciri-ciri yang terdapat pada pembahasan. Serta padi dan jagung yang merupakan
tanaman dengan tipe perkecambahan hipogeal berdasarkan ciri-ciri yang terdapat
pada pembahasan. Lalu perkecambahan kelima jenis tanaman tersebut waktu
berkecambahnya berbeda-beda dan tidak serentak.
Kemudian perkecambahan ini juga dipengaruhi oeh faktor internal berupa kondisi
asal si benih, hal tersebut benar-benar berpengaruh karena pada awal percobaan
menggunakan benih asal-asalan hasilnya tidak baik, sedangkan percobaan kedua
dengan benih tersertifikasi dapat dihasilkan tanaman yang baik. Serta kondisi
eksternal berupa suhu, nutrisi, dan media yang sangat mempengaruhi
perkecambahan tanaman itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai