Anda di halaman 1dari 40

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1

a
R
P U T U S A N SELA

si
Nomor 13 / Pdt.G / 2014 / PN.Bna

ne
ng
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

do
gu Pengadilan Negeri Banda Aceh yang mengadili perkara perdata dengan acara

Gugatan Perwakilan Kelompok ( Class Action ) dalam pemeriksaan pendahuluan telah

In
A
menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

SAFARUDDIN, SH
ah

lik
Dalam hal ini mewakili YAYASAN ADVOKASI RAKYAT ACEH yang beralamat
am

ub
di Jalan Pelangi No 42 KpKeuramat, Banda Aceh. Berdasarkan Pengesahan Akte

Pendirian oleh Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-


ep
k

2615.AH.01.04.Tahun 2011 sesuai dengan Akta Nomor 04 tanggal 04 November 2010


ah

dan Akta Nomor 20 Tanggal 08 Maret 2011 yang dibuat oleh Notaris Lila Triana, SH
R

si
yang berkedudukan di Banda Aceh tanggal 20 Mei 2011 dengan NPWP No

ne
ng

02.945.895.7-101.000, dan telah ditetapkan sebagai Lembaga atau Organisasi Bantuan

Hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No M.HH-02.HN.03.03

do
gu

tahun 2013 tanggal 31 Mei 2013 yang salah satu tujuan Yayasan ini adalah

memberikan bantuan hokum dalam rangka memenuhi ketentuan UU No 16 Tahun


In
A

2011 tentang Bantuan Hukum, Untuk selanjutnya di sebut PENGGUGAT ;


ah

lik

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap :

LAWAN
m

ub

1 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA cq GUBERNUR ACEH, dengan


ka

ep

alamat Sekretriat Daerah Provinsi Aceh, Jl. T. Nyak Arif No 219. Banda Aceh,

Untuk selanjutnya di sebut TERGUGAT- I ;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2

a
R
2 NIAZAH A HAMID dengan alamat Pendopo Gubernur Aceh: Jl. S.A.

si
Mahmudsyah Nomor 12 Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman- Banda

ne
ng
Aceh Untuk selanjutnya di sebut TERGUGAT- II ;

do
gu 3 KETUA DPR ACEH, dengan alamat: Sekratariat DPR Aceh Jl. Jalan Tgk. H.

M. Daud Beureueh Banda Aceh. Untuk selanjutnya di sebut TERGUGAT-

In
A
III ;
ah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA cqMENTERI HUKUM DAN HAM,

lik
4

denganAlamat Jl. HR. Rasuna Said kav 6-7 Kuningan Jakarta Selatan Jakarta
am

ub
Selatan. Untukselanjutnya di sebut TERGUGAT –IV ;
ep
5 PERDANA MENTERI NEGARA SWEDIA cq DUTA BESAR NEGARA
k
ah

SWEDIA UNTUK INDONESIA dengan alamat: Menara Rajawali, 9th Floor


R

si
Jl. Mega Kuningan Lot 5/1 Jakarta 1295 Untuk selanjutnya di sebut

ne
ng

TERGUGAT- V ;

PENGADILAN NEGERI tersebut :

do
gu

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;


In
A

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara ;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA


ah

lik

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 5


m

ub

Maret 2014, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Banda Aceh

pada tanggal 5 Maret 2014, dibawah register perkara perdata No. 13/Pdt.G/2014/
ka

ep

PN.BNA, telah mengemukakan hal – hal sebagai berikut :


ah

I Pendahuluan
R

es

Quo desiderat pacem, praeparet pacem. Jika menginginkan perdamaian,


M

ng

persiapkan perdamaian.
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3

a
R

si
Konflik Politik antara Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah RI selama tiga puluh

tahun telah menyebabkan banyak kehancuran dan kesengsaraan bagi rakyat Aceh.

ne
ng
Bencana gempa dan Tsunami pada 25 Desember 2004 turut membuat Aceh

do
gu terpuruk dalam penderitaan yang dalam. Kemudian pada tanggal 15 Agustus 2005

Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah RI sepakat menandatangani Nota

In
A
Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka

(Memorandum of Understanding Between The Government of Republic of


ah

lik
Indonesia And The Free Aceh MovementdiHelsinki pada tanggal 15 Agustus 2005

yang menandakan kilas baru sejarah perjalanan Provinsi Aceh dan kehidupan
am

ub
masyarakatnya menuju keadaan yang damai, adil, makmur, sejahtera, dan
ep
bermartabat. Hal yang patut dipahami bahwa Nota Kesepahaman tersebut adalah
k
ah

suatu bentuk rekonsiliasi secara bermartabat menuju pembangunan sosial, ekonomi,


R

si
dan politik di Aceh secara berkelanjutan.

ne
ng

Pada tanggal 30/8/2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan

Keputusan presiden (keppres) tentang pemberian amnesti umum dan abolisi kepada

do
gu

setiap orang yang terlibat dalam kegiatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Penerbitan Keppres Nomor 22 Tahun 2005 ini sesuai dengan tenggat waktu dalam
In
A

Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah RI-GAM. Yakni, pemberian amnesti

kepada anggota GAM dilakukan paling lama 15 hari sejak penandatanganan MoU.
ah

lik

Pengumuman tentang penerbitan keppres ini disampaikan Mensesneg Yusril Ihza


m

ub

Mahendara dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl. Medan Merdeka Utara,

Jakarta, Selasa (30/8/2005) malam. Dalam diktum pertama disebutkan, amnesti


ka

ep

umum dan abolisi diberikan kepada setiap orang yang terlibat dalam GAM, baik
ah

yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Amnesti dan abolisi juga
R

es

mencakup kepada semua anggota GAM, yakni dari mereka yang belum
M

ng

menyerahkan diri kepada yang berwajib hingga yang sedang atau telah selesai
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4

a
R

si
menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan. Kedua, dengan pemberian

amnesti maka semua akibat hukum pidana bagi semua anggota GAM dihapuskan.

ne
ng
Sedangkan dengan pemberian abolisi maka setiap penuntutan terhadap anggota

do
gu GAM ditiadakan. Selanjutnya, hak sosial, politik, ekonomi dan hak-hak lainnya

dari anggota GAM dipulihkan. Sementara dalam diktum ketiga disebutkan

In
A
penerima amnesti dan abolisi yang telah kehilangan kewarganegaraan RI dan

berstatus warga negara asing (WNA) atau tidak mempunyai kewarganegaraan


ah

lik
dapat memperoleh kembali kewarganegaraan RI. Sementara dalam diktum keempat

ditegaskan keppres tidak berlaku bagi anggota GAM yang melakukan tindak pidana
am

ub
yang tidak ada hubungannya dengan GAM. Atau, terlibat dalam GAM dengan
ep
menggunakan senjata sejak berlakunya keppres ini. Pemberian amnesti dan abolisi,
k
ah

demikian bunyi diktum kelima, gugur apabila anggota GAM tindak pidana makar
R

si
terhadap pemerintah RI setelah berlakunya keppres ini, yakni 30 Agustus 2005.

ne
ng

Pelaksanaan butir-butir MoU Helsinki telah memberikan ruang politik bagi mantan

Gerakan Aceh Merdeka untuk berpatisipasi dalam pemerintahan yang pada

do
gu

pemilihan umum kepala daerah tahun 2012 telah dimenangkan oleh mantan GAM

dengan saluran politiknya melalui Partai Aceh.


In
A

Kemenangan Partai Aceh yang mengusung pasangan dr. Zaini Abdullah dan

Muzakir Manaf sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dalam Pikada Aceh
ah

lik

2012 dengan perolehan suara lebih dari lima puluh persen suara turut memberikan
m

ub

penguatan pada akar perdamaian yang terjaga semenjak tahun 2005. dr. Zaini

Abdullah yang dulunya Warna Negara Swedia, dengan keluarnya Keppres Nomor
ka

ep

22 Tahun 2005 Tentang Pemberian Amnesti Umum dan Abolisi kepada setiap
ah

orang yang terlibat dalam Gerakan Aceh Merdeka secara hukum hak dan
R

es

kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia juga telah dipulihkan sebagaimana


M

ng

hak warga Negara Indonesia lainnya. Sebagai seorang Gubernur Aceh, dr. Zaini
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5

a
R

si
Abdullah didampingi oleh seorang istri yang bernama Naimah A Hasan yang

berkewarganegaraan Swedia. Sebagai seorang istri Gubernur, Naimah A Hasan

ne
ng
secara Ex-officio menjabat beberapa jabatan strategis dalam pemerintahan Aceh

do
gu dengan menggunakan fasilitas dan anggaran yang besumber dari keuangan Negara.

Adapun alasan dan Dasar Penggugat mengajukan gugatan pada pokoknya sebagai

In
A
berikut :

Bahwa definisi orang asing menurut Peraturan Perundang-undangan :


ah

lik
• Orang Asing (1) adalah tiap orang bukan warga negara Republik
am

ub
Indonesia. (Pasal 1 Huruf a UU Nomor 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan

Tenaga Asing).
ep
k

• Orang Asing (2) adalah orang bukan Warga Negara Republik Indonesia.
ah

R
(Pasal 1 Angka 6 UU Nomor 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian).

si
ne
ng

• Orang Asing (3) adalah orang bukan Warga Negara Indonesia. (Pasal 1

Angka 4 UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan).

do
gu

• Orang Asing (4) adalah orang yang bukan warga Negara Indonesia. (Pasal
In
A

1 Angka 9 UU Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian).

• PP Nomor 31 tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang


ah

lik

Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, pasal 1 angka 3 “Orang Asing


m

ub

adalah orang yang bukan warga negara Indonesia”.


ka

• Peraturan Presiden Nomor 25 tahun 2008 pasal 1 angka 4 “Orang Asing


ep

adalah orang bukan Warga Negara Indonesia”


ah

1 Bahwa UU Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, menegaskan :


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6

a
R

si
• Pasal 7 Setiap orang yang bukan Warga Negara Indonesia diperlakukan

sebagai orang asing.Pasal 26 ayat (2) Laki-laki Warga Negara Indonesia

ne
ng
yang kawin dengan perempuan warga negara asing kehilangan

do
gu Kewarganegaraan Republik Indonesia jika menurut hukum negara asal

istrinya, kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai

In
A
akibat perkawinan tersebut.
ah

lik
Pasal 159

1 Izin Tinggal kunjungan, Izin Tinggal terbatas, dan Izin Tinggal Tetap dapat
am

ub
dibatalkan oleh Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.

2 IzinTinggalkunjungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibatalkan


ep
k

dalam hal Orang Asing:


ah

R
a terbukti melakukan tindak pidana terhadap

si
negara sebagaimana diatur dalam peraturan

ne
ng

perundang-undangan;

b melakukan kegiatan yang berbahaya atau patut

do
gu

didugaakanberbahaya bagi keamanan dan


In
ketertiban umum;
A

c melanggarketentuan peraturan perundang-


ah

lik

undangan;

d memberikan informasi yang tidak benar dalam


m

ub

pengajuan permohonan Izin Tinggal


ka

ep

kunjungan;atau

e dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian


ah

• Pasal 167
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7

a
R

si
1 Permohonan alih status Izin Tinggal terbatas menjadi Izin Tinggal Tetap

diajukan oleh Penjamin kepada Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah

ne
ng
kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing

do
gu (2) Orang Asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a Rohaniawan ;

In
A
b Pekerja ;

c Investor ;
ah

lik
d wisatawan lanjut usia mancanegara

e suami atau istri yang menggabungkan diri dengan istri atau suami
am

ub
pemegang Izin Tinggal Tetap
ep
f anak yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum
k
ah

kawin yang menggabungkan diri dengan orang tua pemegang Izin


R

si
Tinggal Tetap ; dan

ne
ng

g Orang Asing eks warga negara Indonesia.

3 Alih status Izin Tinggal terbatas menjadi Izin Tinggal Tetap bagi Orang Asing

do
gu

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf d diberikan

dengan ketentuan Orang Asing yang bersangkutan telah berada di Wilayah


In
A

Indonesia paling singkat 3 (tiga) tahun berturut-turut sejak tanggal

diberikannya Izin Tinggal terbatas;


ah

lik

2 Bahwa sesuai ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


m

ub

(UUK)
ka

• Pasal 42 (4) , tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya


ep

dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu ;


ah

Dan untuk bisa mendapatkan Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), berarti Tenaga
es

Kerja Asing (TKA) tersebut juga harus berada pada jabatan-jabatan yang
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
8

a
R

si
memang diperbolehkan atau tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan

yang ada.

ne
ng
- Pasal 46 ayat (1) UUK menentukan bahwa tenaga kerja asing dilarang

do
gu menduduki jabatan yang mengurusi personalia dan/atau jabatan-jabatan

tertentu. Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

In
A
Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Jabatan-Jabatan
ah

Tertentu yang Dilarang Diduduki Tenaga Kerja Asing ebih spesifik lagi

lik
menyebutkan jabatan-jabatan apa saja yang dilarang untuk diduduki oleh TKA
am

ub
di Indonesia, antara lain :

(1). Direktur Personalia ( Personnel Director ) ;


ep
k

(2). Manajer Hubungan Industrial ( Industrial Relation Manager ) ;


ah

R
(3). Manajer Personalia ( Human Resource Manager ) ;

si
(4). Supervisor Pengembangan Personalia ( Personnel Development Supervisor

ne
ng

) ;

do
(5). Supervisor Perekrutan Personalia ( Personnel Recruitment Supervisor ) ;
gu

(6). Supervisor Penempatan Personalia ( Personnel Placement Supervisor ) ;


In
A

(7). Supervisor Pembinaan Karir Pegawai (Emlployee Career Development

Supervisor);
ah

lik

(8). Penata Usaha Personalia (Personnel Declare Administrator);

(9). Kepala Eksekutif Kantor (Chief Executive Officer);


m

ub

(10). Ahli Pengembangan Personalia dan Karir (Personnel and Careers


ka

ep

Specialist);

(11). Spesialis Personalia (Personnel Specialist);


ah

(12). Penasehat Karir (Career Advisor);


es
M

(13). Penasehat Tenaga Kerja (Job Advisor);


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
9

a
R

si
(14) Pembimbing dan Konseling Jabatan (Job Advisor and Counseling);

(15). Perantara Tenaga Kerja (Employee Mediator);

ne
ng
(16). Pengadministrasi Pelatihan Pegawai (Job Training Administrator);

do
gu (17). Pewawancara Pegawai (Job Interviewer);

(18). Analis Jabatan (Job Analyst);

In
A
(19). Penyelenggara Keselamatan Kerja Pegawai (Occupational Safety

Specialist).
ah

lik
3 BahwaBerdasarkan Pasal 60 ayat (1) UU Keimigrasian, Izin Tinggal tetap
am

ub
akan diberikan kepada Tenaga Kerja Asing setelah tinggal menetap 3 tahun

berturut-turut dan menandatangani Pernyataan Integrasi kepada Pemerintah


ep
Republik Indonesia. Untuk permohonan pengajuan alih status dari Izin Tinggal
k
ah

Sementara (ITAS) menjadi Izin Tinggal Tetap (ITAP) seperti yang telah diatur
R

si
dalam Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor

ne
ng

F-310,IZ.01.01.10 tahun 1995 tentang Tata Cara Alih Status Izin

Keimigrasian.

do
gu

4 Bahwa Tergugat II sebagai istri seorang Gubernur Aceh yang secara ex officio
In
A

juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan

Keluarga (TP-PKK) yang dibentuk atas dasar hukum PermendagriNomor 1


ah

lik

tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan

dan Kesejahteraan Keluarga, dan Ketua Dewan Kerajnan Nasional (Dekranas)


m

ub

Provinsi Aceh (dibentuk atas dasar hukum Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
ka

ep

537/5038/Sospol tanggal 15 Desember 1981 kepada seluruh Gubernur / KDK

Tingkat I di seluruh Indonesia perihal Pembentukan Dewan Kerajinan Nasional


ah

Tingkat Daerah) yang sumber pendanaan dari ke dua lembaga tersebut dari
es
M

Anngaran Pendapatan dan Belaja Aceh (APBA), saat ini masih berstatus Warga
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10

a
R

si
Negara Asing / orang asing dengan pemegang Kartu Ijin Tinggal Tetap

(KITAP) dan tidak melakukan upaya pengalihan status Kewarnanegaraannya

ne
ng
sesuai denga peraturan perundangan yang berlaku;

do
gu 5 Bahwa kewenangan pengeluaran KITAPmenurut peraturan perundangan adalah

kewenangan dari Tergugat IV atau jajaran dibawahnya ;

In
A
6 Bahwa KITAP yang diberikan oleh Tergugat IV kepada Tergugat II yang saat
ah

lik
ini menjadi Istri Tergugat I, telah disalah gunakan oleh Tergugat II dengan

menjabat jabatan strategis yang di danai oleh keuangan Negara, dimana secara
am

ub
hukum orang asing tidak dapat menduduki jabatan dengan menggunakan

fasilitas dan keuangan yang berasal dari Negara ;


ep
k
ah

7 Bahwa sebagai Gubernur Aceh dan mantan Elit Gerakan Aceh Merdekayang
R

si
telah mendapatkan Amnesti Umum dan Abolisi sesuai dengan Keppres Nomor

ne
ng

22 tahun 2005 seharusnya Tergugat I dan Tergugat IImemberikan contoh yang

baik bagi proses perdamaian di Aceh dengan kondisi Aceh saat ini yang sedang

do
gu

membangun dan membutuhkan investasi luar untuk akselarasi pembangunan

Aceh ;
In
A

8 Bahwa sebagai seorang Gubernur yang merupakan wakil dari Pemerintah Pusat
ah

lik

yang telah mengucapkan sumpah setia kepada Negara Republik Indonesian, taat

pada konstitusi dan Undang-undang, seharusnya Tergugat I juga tidak


m

ub

melakukan dan membiarkan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Tergugat


ka

II yang masih berstatus orang asing untuk menduduki jabatan dalam


ep

pemerintahan atau lembaga yang di danai oleh keuangan Negara ;


ah

9 Bahwa akibat dari tidak beralihnya status kewarganegaraan Tergugat II, telah
es
M

ng

menimbulkan ketidak percayaan investor luar terhadap keamanan dan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
11

a
R

si
keberlangsungan MoU Helsinki di Aceh, pihak luar masih ragu terhadap

keamanan di Aceh karena berpedoman kepada prilaku Tergugat I dan Tergugat

ne
ng
II yang seperti masih setengah hati terhadap Perdamaian Aceh dengan tetap

do
gu mempertahankan kewarganegaraan Asing oleh Tergugat II yang juga istri dari

Tergugat I ;

In
A
10 Bahwa Tergugat III sebagai lembaga Legislatif yang antara lain fungsinya
ah

adalah pengawasan terhadap roda pemerintahan dan keuangan, seharusnya

lik
memberikan peringatan kepada Tergugat I dan Tergugat II agar dalam
am

ub
menjalankan dan menggunakan keuangan Negara patuh dan tunduk kepada

peraturan perundangan yang berlaku, namun hal tersebut tidak dilakukan oleh
ep
k

Tergugat III sehingga perbuatan Tergugat III yang membiarkan Tergugat I dan
ah

Tergugat II melakukan pelanggaran hukum merupakan perbuatan yang


R

si
melawan hokum ;

ne
ng

11 Bahwa akibat dari pemberian KITAP atas nama Niazah A Hamid oleh Tergugat

do
IV dan penyalahgunaan dan Pembiaran oleh Tergugat I dan Tergugat II telah
gu

menimbulkan kerugian bagi Negara dan dapat merusak nilai-nilai perdamaian


In
A

Aceh yang di sepakati dalam MoU Helsinki, sehinga seakan akan damai yang

sedang dijaga ini menjadi ancaman bagi Gubernur dan istrinya dimana jika
ah

lik

terjadi kegagalan perdamaian di Aceh maka dengan mudah Tergugat I dan

Tergugat II melarikan diri ke Swedia di Negara Kewarganegaraan Tergugat II ;


m

ub
ka

ep

12 Bahwa nilai-nilai perdamaian dan keadilan di Aceh lebih tinggi daripada


ah

kepentingan hak seorang Warga Asing di Aceh, pemberian KITAP oleh


R

es

Tergugat IV kepada Tergugat II yang telah menyalah gunakan KITAP tersebut


M

ng

dapat menganggu proses perdamaian Aceh menimbulkan kecurigaan pihak lain


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
12

a
R

si
terhadap keberlangsungan perdamaian dan keamanan di Aceh, menimbulkan

ketidak percayaan bagi pihak yang akan menanamkan investasinya di Aceh,

ne
ng
oleh karena itu Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk memerintahkan

do
gu kepada Tergugat IV agar membatalkan atau mencabut Ijin Tetap atas nama

Niazah A Hamid, dan menyatakan bahwa perbuatan Tergugat IV yang

In
A
memberkan Ijin Tinggal Tetap terhadap Tergugat II adalah perbuatan melawan

hukum sepanjang Ijin Tinggal Tetap tersebut tidak dipergunakan sesuai dengan
ah

lik
peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, perbuatan Para Tergugat-

Tergugat ini telah menimbulkan kerugian bagi Provinsi dan rakyat Aceh ;
am

ub
13 Bahwa Tergugat V sebagai perwakilan Negara Swedia yang mengurusi
ep
k

berbagai kepentingan diplomatik Negara Swedia termasuk kepentingan warga


ah

Negara Swedia di Indonesia seharusnya tidak membiarkan warga Negaranya


R

si
melakukan pelanggaran hukum dengan turut campur dalam pemerintahan Aceh

ne
ng

yang bagian dari Pemerintahan Republik Indonesia dan sudah seharunya

Tergugat V menarik kembali warga negaranya yang melakukan pelanggaran

do
gu

hukum dan campur tangan dalam Pemerintahan di Indonesia ke Negaranya agar

tidak menganggu hubungan diplomatik antara Indonesia dan Swedia, dan


In
A

perbuatan Tergugat V membiarkan warganya turut campur dalam pemerintahan


ah

lik

Aceh dan melanggar hukum adalah perbuatan melawan hokum ;

14 Bahwa Penggugat khawatir terhdap Tergugat I dan Tergugat IV yang sama–


m

ub

sama pejabat pemerintahan dan akan saling intervensi untuk mempertahankan


ka

ep

Ijin Tinggal Tetap Tergugat II, untuk itu Penggugat mohon kepada Majelis
ah

Hakim untuk meletakkan Sita Jaminan terhadap Kartu Ijin Tinggal Tetap
R

(KITAP) Tergugat II ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13

a
R

si
15 Bahwa Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk memerintahkan

Tergugat IV agar membatalkan atau tidak memperpanjang Ijin Tinggal Tetap

ne
ng
Tergugat II, sepanjang tidak dipergunakan sesuai dengan Peraturan perundang

do
gu undangan yang berlaku di Indonesia; kepada Tergugat V agar menarik kembali

Warga Negaranya apabila tidak mematuhi Peraturan perundang undangan yang

In
A
berlaku di Indonesia ;

16 Menghukum Para Tergugat Tergugat membayar uang paksa sebesar Rp


ah

lik
1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) masing masing setiap hari bilamana Tergugat I

lalai menjalankan putusan ini, terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap
am

ub
;
ep
17 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 191 R.Bg, putusan perkara ini dapat
k
ah

dijalankan serta merta meskipun ada verzet, banding maupun kasasi ;


R

si
18 Bahwa timbulnya perkara ini akibat perbuatan Tergugat-Tergugat melawan

ne
ng

hukum, maka beralasan hukum seluruh biaya perkara yang timbul dalam

perkara ini dibebankan kepada Tergugat-Tergugat secara tanggung renteng ;

do
gu

Berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, mohon Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Banda Aceh yang terhormat menetapkan persidingan perkara ini dan berkenan
In
A

memutuskan sebagai berikut :

1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


ah

lik

2 Menyatakan Perbuatan Tergugat I yang membiarkan Tergugat II menjabat dan


m

ub

turut campur dalam bidang pemerintahan adalah perbuatan melawan hukum ;

3 Menyatakan perbuatan Tergugat-II yang menggunakan fasilitas yang bersumber


ka

ep

dari keuangan Negara merupakan perbuatan melawan hukum ;


ah

4 Menyatakan tindakan Tergugat IV yang memberikan Kartu Ijin Tinggal Tetap


R

es

(KITAP) adalah perbuatan melawan hukum ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14

a
R

si
5 MenghukumPara Tergugat I dan Tergugat IIuntuksegeramengalih statuskan

kewarganegaraan atas nama Niazah A. Hamid menjadi Warga Negara

ne
ng
Indonesia paling lambat tiga bulan setelah keputusan pengadilan yang

do
gu berkekuatan hukum tetap ;

6 Mabatalkan Ijin Tinggal Tetap yang dikeluarkan oleh Tergugat II atas nama

In
A
Niazah A Hamid.

7 Menghukum Para Tergugat Tergugat membayar uang paksa sebesar Rp


ah

lik
1.000.000,- ( satu juta rupiah ) setiap hari bila mana Tergugat lalai menjalankan

putusan ini, terhitung sejak putusan berkekuatan hokum tetap, dan uang paksa
am

ub
tersebut disumbangkan kepada yatim piatu korban konflik yang terdaftar pada
ep
Dinas Sosial Provinsi Aceh ;
k
ah

8 Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan sertamerta meskipun ada


R

si
verzet, banding maupun kasasi ;

ne
ng

9 Menghukum Para Tergugat membayar biaya perkara yang timbul dalam

perkara ini secara tanggung renteng ;

do
gu

Atau : Bila mana Bapak Ketua/Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan

yang seadil-adilnya.
In
A

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menganjurkan kepada para pihak agar
ah

menyelesaikan perkara ini dengan cara-cara perdamaian, namun hal ini tidak
lik

berhasil ;
m

ub

Menimbang, bahwa setelah gugatan dibacakan oleh Penggugat dipersidangan,


ka

dan setelah Hakim Ketua menanyakan tentang gugatan tersebut, lalu Penggugat
ep

menyatakan akan memperbaiki gugatannya yang ada kesalahan ketikan, antara lain
ah

dalam gugatan tertulis Tergugat-VI diperbaiki menjadi Tergugat-IV, sedangkan tulisan


R

es

Jakarta Selatan diperbaiki menjadi Banda Aceh ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
15

a
R

si
Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut Tergugat-I, II dan III melalui

kuasanya menyatakan tidak keberatan terhadap perbaikan tersebut ;

ne
ng
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan untuk pihak

do
gu Penggugat datang menghadap dimuka persidangan bernama SAFARUDDIN, SH,

selain untuk diri sendiri juga mewakili kelompok yang di wakilinya.Dan untuk sidang

In
A
berikutnya di hadiri oleh kuasanya JAMALUDDIN,S.H., berdasarkan surat kuasa

khusus tanggal, 27 Oktober 2014. Sedangkan untuk Tergugat-I dan Tergugat-II hadir
ah

lik
menghadap kuasanya bernama M. NURDIN,S.H.,berdasarkan Surat Kuasa Khusus
am

ub
tanggal 12 Agustus 2014, dan Surat kuasa khusus, tanggal 19 Maret 2014. untuk

Tergugat-III hadir menghadap kuasanya bernama BURHANUDDIN,SH.,MH dan


ep
k

IZWAR IDRIS,SH. berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Maret 2014 ;


ah

Menimbang bahwa terhadap Tergugat-IV dan V tidak pernah hadir dan


R

si
datang dipersidangan ataupun menyuruh orang lain menghadap untuk mewakilinya,

ne
ng

sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh sesuatu halangan

yang sah, walaupun telah dipanggil secara sah dan patut sebagaimana relaas panggilan,

do
gu

sehingga oleh karenanya Majelis Hakim beranggapan bahwa Tergugat-IV dan V

tersebut tidak berkehendak untuk membela kepentingannya dipersidangan ;


In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya sebelum pemeriksaan perkara ini dilanjutkan


ah

dengan pemeriksaan gugatan pokok, maka sesuai dengan ketentuan Peraturan


lik

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang Tata cara
m

ub

Penerapan Gugatan Perwakilan Kelompok, Majelis Hakim terlebih dahulu melakukan


ka

pemeriksaan pendahuluan (preliminary hearing), untuk mengetahui sah tidaknya


ep

gugatan ini diajukan secara class action. Untuk itu Majelis Hakim memberikan
ah

kesempatan kepada Penggugat untuk mengajukan kan bukti awal dipersidangan, oleh
R

es

Penggugat telah menyerahkan bukti awal berupa :


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
16

a
R

si
1 Foto copy Surat Rekomendasi Nomor. W1.HM.02.03-305, telah diberi Meterai

cukup, dan sesuai dengan aslinya, diberi tanda P-1 ;

ne
ng
2 Foto copy Surat Pemberitahuan Hasil Verifikasi, tanggal 30 Mei 2013, telah

do
gu diberi Meterai Cukup dan sesuai aslinya diberi tanda P-2 ;

3 Foto copy Sertifikat Akredetasi Organisasi Bantuan Hukum kepada Yayasan

In
A
Advokasi Rakyat Aceh, tanggal 31 Mei 2013, telah diberi Meterai Cukup dan

sesuai aslinya diberi tanda P-3 ;


ah

lik
4 Foto copy tentang Pengesahan Yayasan Aspirasi Rakyat Aceh, tanggal 20 Mei

2011, telah diberi Meterai Cukup dan sesuai aslinya diberi tanda P-4 ;
am

ub
5 Foto Copy Akta Pendirian Yayasan Advokasi Rakyat Aceh No. 04, tanggal 4
ep
Nopember 2010, telah diberi Meterai Cukup dan sesuai aslinya diberi tanda
k
ah

P-5 ;
R

si
6 Foto copy Akta Penegasan Berita Acara Perubahan Yayasan Aspirasi Rakyat

ne
ng

Aceh Nomor 14, tanggal, 15 Nopember 2013, telah diberi Meterai Cukup

dan sesuai aslinya diberi tanda P-6 ;

do
gu

7 Foto Copy Akta Perubahan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh Nomor 20,

tangal, 8 Maret 2011, telah diberi Meterai Cukup dan sesuai aslinya diberi
In
A

tanda P-7 ;

Menimbang, bahwa atas gugatan perwakilan kelompok yang diajukan


ah

lik

Penggugat, Majelis Hakim setelah memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk


m

ub

mengajukan bukti awal sebagaimana tersebut diatas, juga hal yang sama diberikan

kepada Tergugat-I,II dan III untuk menyerahkan bukti awal dalam persidangan ini,
ka

ep

namun oleh Tergugat-I,II dan III menyatakan tidak akan mengajukan bukti dalam
ah

pemeriksaan awal ini. Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada pihak
R

es

Tergugat I, II dan III untuk memberikan tanggapannya terhadap gugatan Penggugat


M

ng

yang diajukan oleh Penggugat dengan menggunakan tata cara Gugatan Class Actions ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
17

a
R

si
Menimbang, bahwa untuk selanjutnya Tergugat-I dan II serta Tergugat- III

telah pula memberikan tanggapan secara tertulis yang pada pokoknya sebagai

ne
ng
berikut :

do
gu Tanggapan Tergugat-I dan II :

Bahwa setelah Tergugat-I dan Tergugat- II mencermati bentuk dan isi dari gugatan

In
A
Penggugat perihal “Gugatan Class Action” maka dengan ini Tergugat-I dan Tergugat-II

memberikan tanggapan dengan alasan sebagai berikut:


ah

lik
1 Pengadilan Negeri Banda Aceh Tidak Berwenang Mengadili Perkara
am

ub
ini.

Bahwa Gugatan Penggugat yang pada pokoknya “menyatakan Para Tergugat


ep
k

telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) dengan alasan karena


ah

sebagai seorang istri Gubernur Aceh yang secara ex officion juga menjabat
R

si
sebagai ketua penggerak tim pembinaan kesejahteraan keluarga (TP-PKK) yang

ne
ng

dibentuk atas dasar hukum Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan

do
gu

Keluarga, dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Propinisi Aceh


In
dibentuk atas dasar surat Menteri dalam Negeri Nomor 537/5038/sospol tanggal
A

15 Desember 1981 kepada seluruh Gubernur/KDH tingkat 1 diseluruh Indonesia


ah

lik

perihal Pembentukan Dewan Kerajinan Nasional Tingkat Daerah yang bersumber

pendanaan dari kedua lembaga tersebut dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh
m

ub

(APBA), saat ini berstatus kewarganegaraan asing/ orang asing dengan pemegang
ka

kartu izin tetap dan tidak melakukan upaya pengalihan status


ep

kewarganegaraannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang


ah

berlaku”
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
18

a
R

si
Bahwa jelas dalam gugatan Penggugat, Penggugat mempersoalkan tentang

kedudukan hukum dari Tergugat II sebagai warga negara asing, dengan demikian

ne
ng
di dalam hukum Acara Perdata yang berlaku, Gugatan terhadap orang asing yang

do
gu berhak dan berwenang mengadili adalah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lagipula

Penggugat mempersoalkan tentang legal standing atas Tergugat II yang memiliki

In
A
izin tetap dan masih berstatus sebagai warga negara asing. Kewenangan

menerbitkan izin tinggal tetap adalah kewenangan dari Imigrasi, yang mana dalam
ah

lik
hal ini yang berhak menerbitkan izin tinggal tetap adalah kantor Imigrasi, layak

atau tidaknya diterbitkan adalah kewenangan dari Imigrasi yang merupakan


am

ub
Instansi vertikal Pemerintah. Dengan demikian gugatan a quo harus digugat di
ep
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
k
ah

Bahwa di dalam ketentuan Pasal 75 ayat (1) UU No. 6 Tahun 2011 tentang
R

si
Keimigrasian menegaskan bahwa “Pejabat Imigrasi berwenang melakukan

ne
ng

tindakan administratif Keimigrasian terhadap Orang Asing yang berada di

wilayah Indonesia yang melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga

do
gu

membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau

tidak menaati peraturan perundang-undangan”.


In
A

Bahwa seharusnya Penggugat terlebih dahulu menempuh upaya hukum tentang


ah

lik

tindakan Administratif sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 75 UU No. 6

Tahun 2011 tentang Keimigrasian, apabila diduga adanya dugaan pelanggaran


m

ub

terhadap ketentuan keimigrasian, bukan menggugat secara Perdata di Pengadilan


ka

Negeri Banda Aceh tetapi menempuh upaya hukum administratif.


ep

Bahwa dengan demikian jelas sebenarnya gugatan Penggugat prematur karena


ah

tidak menempuh lebih dulu upaya administratif yang tertuang di dalam UU


es

Keimigrasian. Dengan demikian Gugatan Penggugat haruslah tidak diterima,


M

ng

karena Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah melakukan Perbuatan Melawan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
19

a
R

si
Hukum. Dengan demikian Pengadilan Negeri Banda Aceh tidak berwenang

mengadili perkara ini.

ne
ng
2. Gugatan Penggugat Cacat Formal

do
gu Bahwa judul Gugatan Penggugat adalah Gugatan Class Action, akan tetapi

Penggugat tidak mempedomani Peraturan Mahkamah Agung RI No. 1 Tahun

In
A
2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok, sesuai dengan Pasal 3 Perma

tersebut menyatakan “selain harus memenuhi persyaratan formal surat Gugatan


ah

lik
sebagaimana diatur dalam hukum acara perdata yang berlaku, surat gugatan
am

ub
perwakilan kelompok harus memuat

a Identitas lengkap dan jelas wakil kelompok;


ep
k

b Definisi kelompok secara rinci dan spesifik walaupun tanpa menyebut nama
ah

R
anggota kelompok satu persatu;

si
c Keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan dalam kaitannya

ne
ng

dengan kewajiban melakukan pemberitahuan;

do
gu

d Posita dari seluruh kelompok baik wakil kelompok maupun anggota

kelompok yang terindifikasi maupun yang tidak terindifikasi yang


In
A

dikemukakan secara jelas dan rinci;


ah

lik

e Dalam suatu gugatan perwakilan, dapat dikelompok beberapa bagian

kelompok atau sub kelompok jika tuntutan tidak sama karena sifat dan
m

ub

kerugian yang berbeda;


ka

f Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi harus dikemukakan secara jelas
ep

dan rinci memuat usulan tentang mekanisme atau tata cara pendistribusian
ah

ganti kerugian kepada seluruh anggota kelompok termasuk usulan tentang


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
20

a
R

si
pembentukan tim atau panel yang membantu memperlancar pendistribusian

ganti kerugian”;

ne
ng
Bahwa merujuk kepada ketentuan tersebut di atas, dikaitkan dengan Gugatan

do
gu Penggugat maka Gugatan Penggugat dapat dianalisis sebagai berikut :

a Gugatan Penggugat tidak mencantumkan dengan jelas identitas Penggugat

In
A
selaku wakil kelompok yang mewakili kelompoknya. Hal ini dapat dilihat
ah

dengan jelas di dalam identitas Penggugat yang bertindak untuk dan atas nama

lik
YARA bukan mewakili kelompok masyarakat yang dikuasakan kepada YARA.
am

ub
Penggugat bertindak untuk dan atas nama YARA yang merupakan satu

lembaga (ormas) bukan mewakili kelompok masyarakat, yang sebenarnya


ep
k

siapakah yang mewakili siapa di dalam gugatan a quo?


ah

si
b Bahwa dalam Gugatan Penggugat tidak menjelaskan tentang definisi kelompok

yang diwakili secara rinci dan spesifik. Dalam hal ini Penggugat hanya

ne
ng

menyatakan diri mewakili YARA. Dengan demikian hal ini bertentangan

do
gu

dengan ketentuan pendelegasian wewenang secara hukum perdata dan

bertentangan dengan ketentuan Pasal 3 huruf b Perma No 1 Tahun 2002 tentang


In
A

Acara Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action);

c Bahwa Gugatan Penggugat tidak mencantumkan keterangan yang jelas tentang


ah

lik

kelompok yang diwakilinya, hal ini berdampak kepada tidak jelasnya kelompok
m

ub

yang diwakilinya guna untuk kewajiban melakukan pemberitahuan. Dengan

demikian Gugatan Penggugat bertentangan dengan ketentuan Pasal 3 huruf c


ka

ep

Perma No. 1 Tahun 2002;


ah

d Bahwa Gugatan Penggugat tidak mengandung esensi dari gugatan class action
R

es

yang sebenarnya yang mana bahwa di dalam gugatan class action yang
M

ng

didahulukan adalah kepentingan dari kelompok yang diwakili namun selain


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
21

a
R

si
gugatan a quo tidak adanya kelompok yang diwakili, gugatan ini juga tidak

meminta adanya ganti rugi sesuai dengan Perma Nomor 1 Tahun 2002. Hal ini

ne
ng
dapat dilihat didalam Petitumnya yang tidak mencantumkan tuntutan atau

do
gu Petitum tentang ganti rugi dan tidak memuat usulan tentang mekanisme atau

tata cara pendistribusian ganti kerugian kepada kelompok yang diwakili.

In
A
Petitum Penggugat menyatakan antara lain: Perbuatan Tergugat I yang

membiarkan Tergugat II menjabat dan turut campur dalam bidang


ah

lik
pemerintahan adalah perbuatan melawan hukum dan menghukum para

Tergugat I dan Tergugat II untuk segera mengalih statuskan kewarganegaraan


am

ub
atas nama Niazah A Hamid menjadi warganegara Indonesia paling lambat 3
ep
bulan setelah keputusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
k
ah

Bahwa petitum tersebut tidak dapat dipenuhi didalam suatu mekanisme gugatan
R

si
class action.

ne
ng

e Disini jelas terlihat Penggugat menyimpangi aturan tentang tata cara gugatan

perwakilan kelompok sebagaimana diatur di dalam Perma Nomor 1 Tahun

do
gu

2002, hal ini membuat tidak jelasnya gugatan Penggugat apakah gugatan class

action sesuai dengan judul gugatan Penggugat atau gugatan perbuatan melawan
In
A

hukum sesuai dengan hukum acara perdata yang berlaku ;


ah

lik

Oleh karena itu sesuai dengan Pasal 5 Ayat 1 Perma Nomor 1 tahun 2002

tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok, pada pemeriksaan awal


m

ub

(sebelum memasuki pemeriksaan pokok gugatan) Hakim diwajibkan terlebih


ka

ep

dahulu memeriksa dan mempertimbangkan kriteria sah dan tidaknya perwakilan

kelompok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Perma Nomor 1 tahun 2002.


ah

Oleh karena itu sebelum perkara ini diperiksa lebih lanjut maka perlu dilakukan
es
M

pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Hearing) untuk memeriksa:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
22

a
R

si
1 Ada tidaknya kelompok yang terdiri dari :

a Wakil kelompok (Class Representatif) yang memenuhi syarat yaitu

ne
ng
memiliki kejujuran dan kesungguhan dalam melindungi kepentingan

do
gu kelompok;

b Anggota kelompok (Class Member), yang jumlahnya sangat banyak,

In
A
namun dapat di definisikan/dideskripsikan secara jelas dan rinci serta
ah

lik
spesifik (sehingga dapat dipastikan dan tidak kabur);

2 Adanya kesamaan fakta hukum atau dasar hukum;


am

ub
3 Adanya kesamaan jenis tuntutan. ep
Bahwa merujuk kepada gugatan Penggugat yang di dalam gugatannya
k
ah

disebutkan sebagai gugatan class action yang mewakili YARA, hal ini menjadi
R

si
tidak jelas apakah YARA sebagai kelompok yang diwakili atau YARA adalah

ne
ng

subjectum litis didalam melakukan gugatan. Apabila gugatan ini dilakukan oleh

YARA tanpa adanya kelompok yang diwakili maka oleh karena itu gugatan ini

do
gu

bukan merupakan gugatan class action, dengan demikian Pengadilan Negeri

Banda Aceh harus menyatakan tidak menerima gugatan YARA karena


In
A

gugatannya cacat formil dan harus batal demi hukum karena tidak sesuai

dengan kaidah-kaidah hukum yang terkandung didalam Perma Nomor 1 tahun


ah

lik

2002.
m

ub

Dengan demikian sesuai dengan ketentuan tersebut diatas maka Majelis Hakim
ka

harus memberikan putusan dalam perkara ini yang menyatakan gugatan


ep

Penggugat tidak sah dan tidak memenuhi syarat sebagai gugatan perwakilan
ah

kelompok (Class Action) sehingga dengan demikian harus dinyatakan gugatan


R

es

Penggugat tidak dapat diterima (Niet ont Vanklijke Verklaard).


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
23

a
R
3. Legal Standing Judicio Tidak Jelas

si
ne
ng
Bahwa YARA selaku Penggugat tidak memiliki Legal Standing Judicio, hal ini

terlihat dengan jelas di dalam narasi Gugatan Penggugat yang tidak

do
gu mencantumkan tentang keberadaan dan latar berlakang kegiatan YARA yang

senantiasa bekerja untuk memberikan layanan bantuan hukum bagi masyarakat,

In
A
akan tetapi lebih cenderung kepada kepentingan politis, dengan mempolitisasi isu-

isu untuk kepentingan popularitas semata, seharusnya didalam akta pendirian


ah

lik
YARA harus mencantumkan salah satu tujuan didirikan lembaga tersebut adalah
am

ub
untuk memberikan pelayanan bantuan hukum kepada masyarakat.

Bahwa apabila Penggugat menyatakan dirinya sebagai lembaga yang bekerja


ep
k

untuk kepentingan masyarakat, maka oleh karena itu, Penggugat harus


ah

mencantumkan di dalam gugatannya tentang kiprah Penggugat di dalam


R

si
mengadvokasi bantuan hukum kepada masyarakat di Aceh sejak didirikan lembaga

ne
ng

tersebut sampai dengan sekarang. Hal ini harus dibuktikan dengan jelas di dalam

gugatan Penggugat dengan menyebutkan beberapa hasil kerja Yayasan dalam

do
gu

memberikan bantuan hukum kepada masyarakat. Hal ini sebagaimana diatur di


In
dalam UU Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum Pasal 13 sampai
A

dengan Pasal 17.


ah

lik

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka jelas bahwa Gugatan Penggugat

tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur di dalam Perma No. 1 Tahun


m

ub

2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. Oleh karena itu Tergugat I
ka

dan Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
ep

perkara ini untuk memberikan putusan pendahuluan (putusan sela) dengan amar
ah

sebagai berikut:
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
24

a
R

si
1 Menyatakan Pengadilan Negeri Banda Aceh tidak berwenang mengadili

perkara ini ;

ne
ng
2 Menyatakan gugatan Penggugat tidak sah dan tidak memenuhi syarat sebagai

do
gu gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action);

3 Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet ont Vanklijke

In
A
Verklaard);
ah

lik
4 Menyatakan perkara perdata nomor register 13/Pdt.G/2014/PN-BNA

dihentikan pemeriksaan pokok perkaranya;


am

ub
5 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
ep
Tanggapan Tergugat- III :
k
ah

Bahwa setelah Tergugat-III membaca dan mempelajari dengan seksama gugatan class
R

si
action yang diajukan penggugat maka dengan ini Tergugat –III menaggapi sbb :

ne
ng

01. Bahwa dalam pengajuan gugatan ini, pihak Penggugat hanya bertindak

do
mewakili Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), yang telah ditetapkan
gu

sebagai Organisasi Bantuan Hukum (OBH) oleh Menkum HAM, bukan


In
A

mewakili suatu kelompok (class action) yang merasa memiliki kerugian atas

penggunaan anggaran APBA yang dilakukan oleh Tergugat II;


ah

lik

02. Bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1


m

ub

tahun 2002 setiap pengajuan gugatan perwakilan kelompok maka haruslah

diajukan dengan memenuhi tata cara pengajuan dan persyaratan gugatan


ka

ep

perwakilan kelompok sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2 dan pasal 3


ah

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2002, yang pada
R

es

pokoknya sebagai berikut :


M

ng

Tata Cara Pengajuan :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
25

a
R

si
• Jumlah anggota kelompok sedemikian banyak sehingga tidaklah efektif dan

efisien apabila gugatan dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara bersama-

ne
ng
sama dalam satu gugatan ;

do
gu • Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum yang

digunakan yang bersifat substansial, serta terdapat kesamaan tuntutan di

In
A
antara wakil kelompok dengan anggota kelompoknya.
ah

lik
Persyaratan -persyaratan formal :

• Memenuhi persyaratan formal surat gugatan sebagaimana diatur dalam


am

ub
Hukum Acara Perdata seperti diajukan pada Pengadilan Negeri sesuai dengan
ep
kompetensi relatifnya (RBG), diberi tanggal, ditanda-tangani identitas
k
ah

lengkap yang meliputi nama dan alamat lengkap penggugat, fundamentum


R

si
petendi ( dasar gugatan ), dan petitum gugatan;

ne
ng

• Identitas dalam gugatan perwakilan kelompok berupa identitas lengkap (nama

dan alamat wakil kelompok, serta definisi kelompok secara rinci dan spesifik

do
gu

walaupun tanpa menyebutkan nama anggota kelompok satu persatu);


In
• Keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan dalam kaitan dengan
A

kewajiban melakukan pemberitahuan;


ah

lik

• Pengemukakan secara jelas dan terperinci anggota kelompok yang


m

ub

teridentifikasi dan yang tidak teridentifikasi dalam posita ( fundamentum

petendi );
ka

ep

• Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi dikemukakan secara jelas dan rinci
ah

termasuk mekanisme pendistribusian ganti rugi pada seluruh anggota


R

es

kelompok.
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
26

a
R

si
03. Bahwa yang dimaksud dengan Gugatan Perwakilan Kelompok atau Class

Actions menurut Pasal 1 huruf a PERMA Nomor 1 Tahun 2002 tentang Gugatan

ne
ng
Perwakilan Kelompok, adalah suatu tata cara pengajuan gugatan dalam mana satu

do
gu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau

diri-diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang

In
A
jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil

kelompok dan anggota kelompok dimaksud ;


ah

lik
04. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung
am

ub
( PERMA ) Nomor : 1 tahun 2002 Majelis Hakim terlebih dahulu melakukan

pemeriksaan awal ((preliminary certificate test atau preliminary hearing )


ep
k

terhadap gugatan yang diajukan oleh Penggugat tersebut apakah gugatan Para
ah

Penggugat telah memenuhi tata cara dan persyaratan gugatan perwakilan


R

si
kelompok sesuai dengan ketentuan pasal 2 Bab II Peraturan Mahkamah Agung

ne
ng

(PERMA) No.1 tahun 2002. Sehingga dalam pemeriksaan akan memeriksa dan

mempertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang sebagai berikut :

do
gu

- Adanya kejujuran dan kesungguhan dalam melindungi anggota kelompok ;


In
A

- Anggota kelompok (class member), yang jumlahnya sangat banyak, namun

dapat idefinisikan/ dideskripsikan secara jelas dan rinci serta spesifik


ah

lik

(sehingga dapat dipastikan dan tidak kabur) ;


m

ub

- Adanya kesamaan fakta atau dasar hukum ;

- Adanya kesamaan jenis tuntutan ;


ka

ep

05. Bahwa dalam gugatan a quo, menurut Tergugat III, Penggugat sama sekali tidak
ah

menguraikan unsur-unsur ataupun hal-hal apa yang menjadi dasar bahwa para
R

es

wakil penggugat layak untuk menyandang sifat kejujuran dan kesungguhan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
27

a
R

si
tersebut untuk menjamin kepentingan seluruh anggota kelompok secara

bertanggung jawab ;

ne
ng
06. Bahwa dalam portitum gugatannya penggugat menuntut agar segera mengalih

do
gu status kewarganeraan Tergugat II (Niaziah A. Hamid), menjadi WNI, menuntut

agar para Tergugat membayar denda dan menuntut agar para Tergugat

In
A
membayar biaya perkara, yang menurut Tergugat III pihak penggugat tidak
ah

mendefinisikan secara jelas dan rinci kerugian baik materil maupun moril

lik
lembaga YARA tersebut akibat perbuatan para Tergugat, meskipun dalam posita
am

ub
gugatan penggugat menyinggung pembentukan Gerakan Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga dan Dewan Kerajinan Nasional Tingkat Daerah sumber


ep
k

dananya APBA yang secara ex officio dijabat oleh Tergugat II selaku isteri
ah

Gubernur ;
R

si
07. Bahwa tentang kesamaan fakta (Question Of law) atau dasar hukum, gugatan

ne
ng

Penggugat tidak merincikan secara jelas dan detail tentang kerugian YARA dan

anggota YARA, maka Tergugat III berpendapat bahwa YARA tidak berhak

do
gu

mewakoi Rakyat Aceh dalam gugatan a quo sehingga tidak sesuai dengan pasal 3
In
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2002 ;
A

08. Bahwa atas dasarkan uraian diatas Tergugat III berkesimpulan bahwa gugatan
ah

lik

perwakilan kelompok (Class Action) yang diajukan oleh Penggugat tersebut tidak
m

memenuhi kriteria yang ditentukan dalam Pasal 2 dan 3 Peraturan Mahkamah


ub

Agung Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2002 sebagai Gugatan Perwakilan


ka

ep

Kelompok, yaitu tidak dapat dibuktikan adanya kelompok yang jumlahnya


ah

banyak tetapi dapat didefinisikan secara rinci dan spesifik, lagi pula dalam hal ini
R

Penggugat tidak mewakili kelompok melainkian mewakili Yayasannya, maka


es
M

ng

tidak memenuhi kriteria memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
28

a
R

si
memperjuangkan anggota kelompoknya, serta tidak dapat dibuktikan adanya

kesamaan fakta dan dasar hukum dalam mengajukan tuntutan ganti kerugian.

ne
ng
Sehingga gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak sah untuk diajukan sebagai

do
gu gugatan perwakilan kelompok ;

09. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan peraturan

In
A
perundang-undangan, dalam hal ini Perma No. 1 Tahun 2002 karena tidak sah

diajukan sebagai gugatan perwakilan kelompok, maka berdasarkan Pasal 5


ah

lik
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2002 gugatan
am

ub
Penggugat harus dinyatakan ditolak yang diajukan secara perwakilan kelompok

(Class Action) dan memerintahkan kepada pihak Penggugat untuk menghentikan


ep
k

pemeriksaan perkara ini ;


ah

R
10. Bahwa oleh karena gugatan perwakilan kelompok yang diajukan penggugat tidak

si
sah, maka beralasan hukum bagi Majelis agar segala biaya yang timbul dalam

ne
ng

perkara ini dibebankan kepada Penggugat ;

do
Berdasarkan apa yang telah Tergugat III kemukakan di atas maka dengan ini mohon
gu

kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
In
A

memberikan putusan sbb :

1. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak sah dan tidak memenuhi syarat sebagai
ah

lik

gugatan perwakilan Kelompok (Class Action) ;


m

ub

2. Menolak Gugatan Penggugat yang diajukan secara Perwakilan Kelompok (Class


ka

Action) ;
ep

3. Memerintahkan pihak Penggugat untuk menghentikan perkara ini ;


ah

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul


es
M

dalam perkara ini ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
29

a
R

si
Menimbang, bahwa untuk selanjutnya baik penggugat maupun Tergugat-I dan

II serta Tergugat-III manyatakan tidak akan memberikan tanggapan lagi ;

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan, maka segala sesuatu yang

do
gu termuat dalam berita acara persidangan, dianggap telah termuat dan menjadi bagian

yang tak terpisahkan dari putusan ini ;

In
A
Menimbang, bahwa akhirnya Penggugat maupun para Tergugat yang hadir
ah

menyatakan tidak ada hal-hal yang diajukan lagi dan mohon putusan ;

lik
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat
ep adalah

sebagaimana tersebut diatas ;


k
ah

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut diatas Tergugat-I dan II dalam


R

si
tanggapannya tanggal 5 Nopember 2014, telah mengajukan Eksepsi yang menyatakan

ne
ng

bahwa Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili perkara ini, juga menyangkal

bahwa gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan tata cara pengajuan secara class

do
gu

Action, begitu juga Tergugat-III sebagaimana dalam tanggapannya tanggal 5

Nopember 2014 ;
In
A

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tergugat-I dan II tersebut Penggugat


ah

lik

menyatakan tidak akan menanggapinya lagi dan begitu juga terhadap tanggapan yang

diajukan oleh Tergugat-III tersebut ;


m

ub

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan tentang


ka

eksepsi Tergugat-I dan II yang dituangkan dalam tanggapannya tentang kewenangan


ep

mengadili oleh pengadilan negeri Banda Aceh dalam perkara ini, maka terlebih dahulu
ah

Majelis hakim akan mempertimbangkan apakah gugatan yang diajukan Penggugat


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
30

a
R

si
dengan menggunakan prosedur Class Actions telah memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan oleh Peraturan Mahkamah Agung RI No. 1 Tahun 2002 tersebut ?.

ne
ng
Menimbang, bahwa tahapan dalam pemeriksaan gugatan Perwakilan

do
gu Kelompok terbagi dalam 2 tahap, yaitu tahap PEMERIKSAAN AWAL yang

tunduk dalam ketentuan yang terdapat dalam PERMA Mahkamah Agung RI No. 1

In
A
Tahun 2002 dan tahap PEMERIKSAAN BIASA yang tunduk dalam hukum acara
ah

yang digariskan dalam RBG ;

lik
Menimbang, bahwa untuk dapat diajukan gugatan Perwakilan Kelompok,
am

ub
sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 1 tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok, antara lain :
ep
k

a Jumlah anggota kelompok yang sedemikian banyak sehingga tidak


ah

efektif dan efisien apabila gugatan dilakukan secara sendiri-sendiri atau


R

si
secara bersama-sama dalam satu gugatan ;

ne
ng

b Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum

yang digunakan yang bersifat Substansial, serta terdapat kesamaan jenis

do
gu

tuntutan diantara wakil kelompok dengan anggota kelompok ;

c Wakil kelompok memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk


In
A

melindungi kepentingan anggota kelompok yang diwakilinya ;


ah

lik

d Tuntutan yang diajukan oleh pihak Penggugat adalah berupa ganti

kerugian dalam bentuk uang dan atau tindakan tertentu baik secara
m

ub

individu maupun komunal ;


ka

Menimbang, bahwa selain harus memenuhi persyaratan-persyaratan formal


ep

surat gugatan sebagaimana diatur dalam hukum acara perdata yang berlaku,
ah

berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia


es

Nomor 1 Tahun 2002, surat gugatan perwakilan kelompok, juga harus memuat :
M

ng

a. Identitas lengkap dan jelas wakil kelompok ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
31

a
R

si
b. Definisi kelompok secara rinci dan spesifik, walaupun tanpa menyebutkan

nama anggota kelompok satu persatu ;

ne
ng
c. Keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan dalam kaitan

do
gu dengan kewajiban melakukan pemberitahuan ;

d. Posita dari seluruh kelompok baik wakil kelompok maupun anggota

In
A
kelompok, yang teridentifikasi maupun tidak teridentifikasi yang

dikemukakan secara jelas dan rinci ;


ah

lik
e. Dalam satu gugatan perwakilan, dapat dikelompokkan beberapa bagian

kelompok atau sub kelompok, jika tuntutan tidak sama karena sifat dan
am

ub
kerugian yang berbeda ;
ep
f. Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi harus dikemukakan secara jelas
k
ah

dan rinci, memuat usulan tentang mekanisme atau tata cara


R

si
pendistribusian ganti kerugian kepada keseluruhan anggota kelompok

ne
ng

termasuk usulan tentang pembentukan tim atau panel yang membantu

memperlancar pendistribusian ganti kerugian ;

do
gu

Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatannya di persidangan

Penggugat telah mengajukan bukti awal yaitu Bukti P-1 berupa Surat
In
A

Rekomendasi,yang menerangkan bahwa Yayasan Aspirasi Rakyat aceh tersebut dapat

melaksanakan kegiatan di bidang Sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Selanjutnya


ah

lik

bukti P-2 menjelaskan bahwa Yayasan Advokasi Rakyat Aceh, dinyatakan lulus dalam
m

ub

Verifikasi/Akredetasi Organisasi Bantuan hukum dengan kategori B. Untuk

selanjutnya bukti P-3 merupakan Sertifikat Akredetasi Organisasi Bantuan hokum


ka

ep

dengan kategori B. Selanjutnya bukti P-4 merupakan pengesahan Akta Pendirian


ah

Yayasan Aspirasi Rakyat Aceh. Sedangkan bukti P-5 tentang Akta Pendirian
R

es

Yayasan. Dalam akta tersebut Pasal 2 menyebutkan maksud dan tujuan Yayasan yaitu
M

ng

bergerak dibidang social kemanusiaan dan keagamaan. Selanjutnya bukti P-6 Akta
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
32

a
R

si
Penegasan Berita Acara perubahan Yayasan Aspirasi Rakyat Aceh. Dalam Pasal 3

angka-1 menyebutkan kegiatan dalam bidang hukum, melayani dan memberikan

ne
ng
bantuan hukum. Selanjutnya lagi bukti P-7 dalam Pasal 2 menjelaskan Yayasan ini

do
gu mempunyai maksud dan tujuan di bidang social kemanusiaan dan keagamaan ;

Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat menyatakan pada point

In
A
angka 11 bahwa akibat dari pemberian Kitab atas nama Niazah A. Hamid oleh

Tergugat-IV dan penyalahgunaan dan pembiaran oleh Tergugat-I dan Tergugat-II telah
ah

lik
menimbulkan kerugian bagi Negara. Kemudian pada point angka 12 dalam

gugatannya menyatakan bahwa perbuatan para tergugat-tergugat telah menimbulkan


am

ub
kerugian bagi Propinsi dan Rakyat Aceh, penyebutan yang menimbulkan kerugian bagi
ep
Negara, Propinsi dan Rakyat Aceh. Menurut Majelis Hakim adalah terlalu umum dan
k
ah

kabur karena terdiri dari berbagai lapisan Masyarakat, sehingga menjadi tidak jelas
R

si
masyarakat yang mana yang diwakili oleh Penggugat dalam gugatan ini. Sementara

ne
ng

dalam gugatan Perwakilan Kelompok ( Class Actions ) anggota kelompok harus dapat

didefinisikan secara jelas dan rinci serta spesipik, dimana dalam pembuktiannya

do
gu

Penggugat ternyata tidak ada memberikan keterangan yang dapat mendefinisikan

secara rinci dan jelas serta spesifik tentang kelompok yang diwakilinya ;
In
A

Menimbang, bahwa terhadap bukti Surat baik P-1 sampai dengan P-7 tersebut

diatas, menurut hemat Majelis Hakim Penggugat belum dapat mendefinisikan secara
ah

lik

jelas dan rinci kelompok yang mana sebenarnya yang diwakilinya, begitu juga
m

ub

membuktikan tentang jumlah anggota kelompok yang sedemikian banyak sehingga

tidaklah efektif dan efisien apabila gugatan dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara
ka

ep

bersama-sama dalam satu gugatan, selanjutnya menurut majelis Hakim bukti-bukti


ah

tersebut juga tidak dapat menjelaskan tentang kesamaan fakta atau peristiwa dan
R

es

kesamaan dasar hukum yang digunakan yang bersifat substansial, serta terdapat
M

ng

kesamaan jenis tuntutan diantara wakil kelompok dengan anggota kelompok ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
33

a
R

si
Menimbang,bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas menurut

majelis Hakim Penggugat telah gagal membuktikan tentang persyaratan gugatan Class

ne
ng
Actions ( Kelompok ) sebagaimana di persyaratkan didalam Peraturan Mahkamah

do
gu Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang tata cara pengajuan gugatan

Class Actions, oleh karenanya beralasan hukum terhadap bukti-bukti tersebut harus di

In
A
kesampingkan ;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempertimbangkan bukti


ah

lik
penggugat tersebut diatas, serta memperhatikan Tanggapan Tergugat-I dan II serta

Tergugat-III yang diajukan secara tertulis dipersidangan yang menyangkal atau


am

ub
menolak gugatan Penggugat diajukan dengan tata cara pengajuan gugatan secara Class
ep
Actions ( Perwakilan kelompok ), maka dari pertimbangan tersebut diatas Majelis
k
ah

Hakim menyatakan bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatan ini tidak memiliki
R

si
legal Standing atau hak menggugat, sebagaimana diatur oleh Undang-Undang No. 23

ne
ng

tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan hidup. Undang-undang No. 8 tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen, serta Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang

do
gu

Kehutanan, karena dari bukti yang diajukan penggugat tidak ada keterangan yang

menyebutkan bahwa tujuan organisasi atau Yayasan yang diwakili Penggugat tersebut
In
A

sebagai pihak yang bertindak untuk dan mewakili kepentingan Publik atau kepentingan

pengelolaan lingkungan hidup, konsumen dan kehutanan. Sementara Peraturan


ah

lik

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002, menentukan bahwa


m

ub

dalam pengajuan gugatan dengan menggunakan prosedur Class Actions Penggugat

harus merupakan pihak yang dirugikan secara langsung. Maka berdasarkan uraian
ka

ep

pertimbangan tersebut, Majelis Hakim menyatakan gugatan penggugat harus


ah

dinyatakan belum memenuhi persyaratan untuk diajukan dengan menggunakan tata


R

es

cara Class Action ( Perwakilan Kelompok ) ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
34

a
R

si
Menimbang, bahwa untuk selanjutnya Majelis Hakim akan

mempertimbangkan apakah diantara wakil kelompok dan anggota kelompok ada

ne
ng
kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum yang digunakan yang

do
gu bersifat Substansial, serta terdapat kesamaan jenis tuntutan diantara wakil kelompok

dengan anggota kelompok ;

In
A
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesamaan fakta atau peristiwa

adalah kerugian yang dialami oleh wakil kelompok dan anggota kelompok yang
ah

lik
disebabkan oleh sumber/penyebab yang sama dan dalam kurun waktu yang sama atau
am

ub
tertentu. Namun yang boleh berbeda adalah hal-hal yang tidak bersifat substansial

misalnya tentang jenis dan besarnya kerugian dari masing-masing anggota kelompok ;
ep
k

Menimbang, bahwa untuk dapat diajukan gugatan dengan tata cara Class
ah

Actions, wakil kelompok maupun anggota kelompok harus benar-benar atau secara
R

si
nyata mengalami kerugian ( Concrete injured parties ) dan pihak-pihak yang tidak

ne
ng

mengalami kerugian secara nyata tidak dapat memiliki kewenangan untuk menjadi

anggota kelompok dalam gugatan Class Actions ;

do
gu

Menimbang, bahwa yang dimaksud kesamaan dasar hukum adalah dasar


In
hukum yang dipergunakan sebagai dasar gugatan antara wakil kelompok dan anggota
A

kelompok harus memiliki kesamaan ;


ah

lik

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesamaan tuntutan dalam gugatan

Class Actions adalah antara wakil kelompok dan anggota kelompok memiliki
m

ub

kesamaan dalam jenis tuntutan ganti rugi, dapat berupa tuntutan ganti rugi uang
ka

ep

maupun tindakan tertentu ;


ah

Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut diatas Majelis Hakim tidak melihat
R

secara jelas dan rinci dalam gugatan penggugat yang menguraikan baik dalam posita
es
M

ng

maupun petitumnya dalam hal kesamaan fakta atau dasar hukum tentang kerugian
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
35

a
R

si
yang dialami secara langsung baik oleh wakil kelompok maupun anggota kelompok,

dan tidak pula membuat usulan tentang mekanisme atau tata cara pendistribusian ganti

ne
ng
kerugian kepada seluruh anggota kelompok termasuk usulan tentang pembentukan tim

do
gu atau panel yang membantu memperlancar pendistribusian ganti kerugian, sebagaimana

diatur dalam Pasal 3 huruf f Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1

In
A
tahun 2002, hal tersebut juga tidak dapat dibuktikan oleh penggugat sebagaimana bukti

yang diajukan tersebut diatas, dengan demikian Majelis Hakim menilai tentang
ah

lik
persyaratan ini juga belum terpenuhi dalam gugatan penggugat ;
am

ub
Menimbang, bahwa tentang apakah Wakil kelompok memiliki kejujuran dan

kesungguhan untuk melindungi kepentingan anggota kelompok yang diwakilinya ;


ep
k

Menimbang, bahwa untuk dapat menjadi wakil kelompok menurut buku


ah

pedoman Praktis gugatan Class Actions ( Perwakilan kelompok ), seseorang harus


R

si
merupakan bagian dari pihak yang dirugikan secara langsung dan memiliki kejujuran

ne
ng

dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan anggota kelompok yang diwakilinya ;

Menimbang, bahwa sebagaimana surat gugatan penggugat baik dalam Posita

do
gu

gugatan tidak ada menjelaskan secara jelas dan rinci berapa kerugian yang dialami
In
secara langsung oleh Wakil kelompok maupun anggota kelompok yang diwakilinya,
A

serta yang tidak menyatakan keluar dan dapat di buktikan tentang kerugian yang
ah

lik

dialaminya, selanjutnya sebagaimana fakta dipersidangan ternyata dalam beberapa kali

persidangan digelar sebagaimana dicatat dalam berita acara persidangan, penggugat


m

ub

dalam hal ini yang mewakili anggota kelompoknya sering tidak hadir dalam
ka

persidangan tanpa alasan yang jelas, sehingga dengan demikian Majelis Hakim
ep

menilai penggugat tidak ada kesungguhan dalam perkara ini, dengan demikian
ah

Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan penggugat belum memenuhi persyaratan


es
M

gugatan perwakilan kelompok ( Class Actions ) ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
36

a
R

si
Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut terbukti dalam gugatannya

penggugat sebagai wakil kelompok tidak dapat membuktikan jumlah anggota

ne
ng
kelompok dan anggota kelompok yang teridentifikasi maupun yang tidak teridentifikasi

do
gu yang mengakibatkan ketidak jelasan dalam hal pendistribusian kepada anggota

kelompok sebagaimana dimaksudkan oleh Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1

In
A
Tahun 2002 ;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Penggugat juga tidak dapat


ah

lik
membuktikan siapa anggota kelompok yang benar-benar secara nyata mengalami
am

ub
kerugian, karena menurut hemat Majelis Hakim bukti P-1 sampai dengan P-7 yang

diajukan Penggugat belum dapat membuktikan tentang hal tersebut, dengan demikian
ep
k

jelas gugatan yang diajukan Penggugat belum memenuhi persyaratan gugatan dengan
ah

tata cara Claas Actions ;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas

ne
ng

Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Penggugat telah gagal dalam mengajukan

gugatan dengan menggunakan tata cara Class Actions ( Perwakilan kelompok ) karena

do
gu

tidak dapat mendiskripsikan kelompok yang diwakilinya secara rinci dan jelas serta

spesifik dalam gugatannya sebagaimana diatur dalam Pasal 3 huruf b Peraturan


In
A

Mahkamah Agung RI Nomor 1 tahun 2002, maka hal itu akan berimplikasi dengan
ah

lik

ketentuan sebagaimana dipersyaratkan dalam Pasal 3 huruf f Peraturan Mahkamah

Agung RI No. 1 tahun 2002 tersebut, oleh karena itu Majelis Hakim menilai bahwa
m

ub

gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan Pasal 3 huruf b dan f Peraturan


ka

Mahkamah Agung tersebut, di karenakan dalam gugatannya Penggugat tidak


ep

mengemukakan tentang ganti rugi secara jelas dan rinci serta tidak membuat usulan
ah

tentang mekanisme atau tata cara pendistribusian kerugian kepada anggota


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
37

a
R

si
kelompoknya termasuk usulan tentang pembentukan tim atau panel yang membantu

memperlancar pendistribusian ganti kerugian ;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas

do
gu maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan perwakilan kelompok ( Class

Action ) yang diajukan oleh Penggugat tersebut tidak memenuhi kriteria atau

In
A
persyaratan yang ditentukan dalam Pasal 2 dan 3 Peraturan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2002 sebagai Gugatan Perwakilan Kelompok,


ah

lik
dimana Penggugat tidak dapat membuktikan adanya kelompok yang jumlahnya
am

ub
banyak, kemudian tidak dapat didefinisikan secara rinci dan spesifik anggota kelompok

yang diwakilinya, lagi pula dalam hal ini Penggugat tidak mewakili kelompok
ep
k

melainkan mewakili Yayasannya sendiri, serta tidak dapat dibuktikan adanya


ah

kesamaan fakta dan dasar hukum dalam mengajukan tuntutan ganti kerugian. Sehingga
R

si
gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak sah untuk diajukan sebagai gugatan

ne
ng

perwakilan kelompok ( Class Actions ) ;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak memenuhi

do
gu

persyaratan atau kriteria sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan Mahkamah Agung

Republik Indonesia ( PERMA ) Nomor 1 Tahun 2002, maka beralasan hukum


In
A

menyatakan gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima dan


ah

lik

memerintahkan kepada pihak Penggugat untuk menghentikan pemeriksaan perkara ini ;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat tidak memenuhi ketentuan


m

ub

persyaratan atau kreteria dengan tata cara pengajuan gugatan secara Class Actions
ka

( Perwakilan Kelompok ) sebagaimana diatur oleh Peraturan Mahkamah Agung


ep

Republik Indonesia No. 1 Tahun 2002, maka terhadap eksepsi tergugat-I dan II tidak
ah

perlu dipertimbangkan lebih lanjut, oleh karenanya harus dikesampingkan ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
38

a
R

si
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat berada di pihak yang kalah, maka

kepada Penggugat dihukum untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara

ne
ng
ini yang besarnya sebagaimana disebut dalam amar putusan ini ;

do
gu Memperhatikan, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1

tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok, Reglemen Hukum Acara

In
A
Perdata Untuk Daerah Luar Jawa dan Madura (RBg.) (S. 1927-227) dan Undang-

undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman serta peraturan


ah

lik
perundangan-undangan lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini ;
am

ub
MENGADILI

1 Menyatakan gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan atau


ep
k

kriteria sebagai gugatan Class Actions ( Perwakilan Kelompok ) ;


ah

si
2 Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( Niet ontvankelijk

verklaard ) ;

ne
ng

3 Menyatakan perkara perdata Nomor Register 13 / Pdt.G / 2014 / PN Bna

do
gu

dihentikan pemeriksaan pokok perkaranya ;

4 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.


In
A

1.584.000,- ( Satu juta lima ratus delapan puluh empat ribu


ah

lik

rupiah ) ;

Demikian diputuskan dalam sidang Permusyawaratan Majelis Hakim


m

ub

Pengadilan Negeri Banda Aceh, pada hari Rabu, tanggal 12 Nopember 2014 oleh
ka

Kami H. SUPRIADI S.H.,M.H. sebagai Hakim Ketua, FAUZI, S.H.,M.H., dan


ep

AKHMAD NAKHROWI MUKHLIS,SH., masing-masing sebagai Hakim Anggota,


ah

putusan tersebut pada hari Rabu, tanggal, 19 Nopember 2014, diucapkan dalam
es
M

persidangan terbuka untuk umum oleh Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
39

a
R
Anggota tersebut, dibantu oleh MUHARIRSYAH, S.H., Panitera Pengganti pada

si
Pengadilan Negeri tersebut, dengan dihadiri oleh kuasa Penggugat dan Kuasa

ne
ng
Tergugat-III tanpa di hadiri oleh kuasa Tergugat-I dan II serta Tergugat-IV dan V ;

do
gu Hakim anggota,
dto
Hakim Ketua,
dto

In
1. FAUZI, S.H.,M.H. H. SUPRIADI, S.H.,M.H.
A
dto dto
ah

2 AKHMAD NAKHROWI MUKHLIS,SH.

lik
Panitera Pengganti,
dto
am

ub
ep MUHARIRSYAH, S.H
k

Perincian Biaya Perkara :


ah

1. Pendaftaran Gugatan…………………. Rp. 30.000,-


R

si
2. Biaya upah tulis / leges…………………Rp. 3.000,-

ne
ng

3. Biaya Panggilan………………………… Rp. 1. 490.000,-


Rp. 310.000,-
4. Biaya ATK/Pemberkasan…………. Rp. 50.000,-

do
gu

5. R e d a k s i……………………………… Rp. 5.000,-


Rp. 6.000,-
In
A

6. M a t e r a i ……………………………… Rp. 6.000,-


Rp. __ 5.000,-
ah

lik

Jumlah ………………………Rp. 1.584.000,-


( Satu juta lima ratus delapan puluh empat ribu rupiah ) ;
m

ub

No. W1. U1/ /HK.02/XII/2014


ka

Dicatat disini bahwa putusan ini belum mempunyai kekuatan hukum tetap ;
ep

Untuk salinan yang sama diberikan dan atas permintaan dari, SAFARUDDIN, SH
sebagai Penggugat;
ah

Banda Aceh, 01 Desember 2014


R

PANITERA PENGADILAN NEGERI


es

BANDA ACEH,
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
40

a
R

si
ANWAR, SH
NIP. 196304241982031002

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
Ok FINAL
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Anda mungkin juga menyukai