Anda di halaman 1dari 22

PENDAFTARAN PASIEN

SOP No. Dokumen 01/ II /KES/001/2022


No. Revisi -/-
Tanggal terbit 10 Desember 2022
Halaman I/I

KLINIK POLRES Penanggung jawab


NIAS SELATAN
dr. Nita Asmara
503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Pendaftaran adalah proses awal bagi pasien yang akan melakukan pelayanan kesehatan
di klinik
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk melakukan pelayanan kesehatan di
klinik diloket pendaftaran
3. Kebijakan Surat keputusan Ps. Kasi dokkes No.
4. Reverensi Permenkes RI No.269/MENKES/PER/111/2008 Tentang Rekam Medik
5. Prosedur 1. Alat
a. Alat tulis kantor
b. Pengeras suara
c. Komputer
2. Bahan
a. Kartu identitas
b. Kartu kunjungan
c. Kartu rawat jalan
3. Langkah-langkah 1. Petugas menghimbau untuk mengambil nomor antrian
2. Petugas memanggil sesuai nomor antrian
3. Petugas mendaftarkan pasien, melakukan identifikasi pasien apakah pasien baru
atau pasien lama
4. Petugas memberikan informasi kepada pasien
5. Petugas menanyakan keluhan pasien dan mencatat kunjungan pasien
6. Petugas menyerahkan kartu tanda pengenal
7. Petugas mengantar kartu pasien yang dituju
8. Petugas mempersilahkan pas pasien keruangan yang dituju
4. Diagram alur
5. Unit terkait Poli umum, IGD, poli gigi, poli KIA, Rawat inap

MENERIMA PASIEN BARU


SPO No. Dokumen 01/ II /KES/002/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 10 Desember 2022
Halaman I

KLINIK POLRES Penanggung jawab


NIAS SELATAN
dr. Nita Asmara
503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Menerima pasien yang baru masuk klinik untuk dirawat sesuai yang berlaku. Pasien segera
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai engan kebutuhan
2. Tujuan Sebagai acuan untuk penerimaan pasien baru
3. Kebijakan Ada petugas yang terampil

4. Prosedur Persiapan :
- Pasien dan kelurganya diterima dengan ramah
- Bila pasien dapat berdiri atau berat badan sebelum penderita dibaringkan
- Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamnese dan pemerisaan fisik
- Laporan pasien pada penanggungjawab ruangan
- Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata tertib yang berlaku dirumah sakit
serta orientasi keadaan ruanagan/fasilitas yang ada
- Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan perawatan pasien
- Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang segera dilakukan
5. Unit terkait Poli, ruang perawatan
PENJAGAAN KEAMANAN
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/003/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 10 Desember 2022
Halaman I
KLINIK POLRES Penanggung jawab
NIAS SELATAN
dr. Nita Asmara
503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Penjagaan Keamanan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota POLRI yang
bersifat pencegahan (preventif) dengan memberikan perlindungan, pengayoman,
pelayanan dan memelihara keselamatan jiwa dan harta benda, serta memberikan rasa
aman dan nyaman dilingkungan Klinik Polres Nias Selatan
2. Tujuan Terciptanya situasi aman dan nyaman dilingkungan Klinik Polres Nisel
3. Kebijakan Pelayanan umum meliputi kegiatan pengelolaan ketatausahaan, kerumahtanggaan,
perparkiran, keamanan serta pelayanan umum lainnya dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan ketertiban di lingkungan Klinik Polres Nias Selatan
4. Prosedur 1. Pelaksanaan penjagaan dilaksanakan oleh petugas Polri selama 24 jam yaitu shif
pagi dan malam.
2. Petugas Polri melaksanakan pemeriksaan didepan pintu masuk disetiap ruang
perawatan yang mewajibkan petugas kesehatan memakai ID CARD/Name Tag dan
penunggu pasienmemakai kartu tunggu pasien.
3. Setiap tamu/pengujung diwajibkan mengisi buku tamu dan menukarkan identitas
tamu (berupa KTP,ID CARD atau SIM) dengan kartu tamu yang diberikan oleh
petugas Polri, apabila ingin bertemu dengan petugas kesehatan dan pasien di luar
jam besuk (Emergency).

4. Unit Terkait POLRI

5. Dokumen Unit
Terkait
POLI UMUM
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/004/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 11 Desember 2022
Halaman I/II

KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab


SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian 1. Pasien :
Pasien adalah seseorang yang membutuhkan surat keterangan sehat untuk
keperluan tertentu, atau membutuhkan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan
medis.
2. Anamnesa :
Adalah tanya jawab tentang keluhan dan riwayat penyakit dari pasien maupun
keluarga.
3. Buku rawat jawab :
Berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, anamnesa,
hasil pemeriksaan, pengobatan
4. Resep :
Permintaan tertulis dari dokter
5. Rekam medik :
Berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan serta tindakan dan pelayanan yang
telah diberikan serta tindakan dan pelayanan yang telah diberikan ke pasien
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas ruang poli klinik umum untuk pelayanan rawat jalan bagi
pasien yang berkunjung ke klinik
3. Kebijakan Seluruh pasien yang berkunjung ke poliklinik umum Klinik Polres Nias Selatan untuk
mendapat pelayanan/pengobatan
4. Prosedur 1. Pasien datang membawa kartu rekam medis yang dikeluarkan ruang rekam medis
2. Petugas memeriksa kartu dengan melihat tanggal, nama, umur, alamat, dan jenis
kelamin.
3. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan yang terpapar pada kartu rekam
medis
4. Menimbang berat badan pasien
5. Mempersilahkan pasien duduk dan menganamnesa keluhan pasien
6. Petugas memeriksa tekanan darah pasien dan mencatat hasilnya
7. Petugas mencatat idenitas pasien, nomor register, tanggal kunjungan, diagnosa, dan
therapy pada buku register poliklinik umum

ALUR PELAYANAN IGD


KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab
SELATAN
dr. Nita Asmara
503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Pelayanan pasien di instalasi gawat darurat merupakan upaya dalam mengidentifikasi
penyakit atau kelaian pasien di IGD untuk memberikan penanganan yang cepat dan tepat
serta sesuai dengan sumber daya klinik
2. Tujuan 1. Sebagai acuan bagi petugas IGD dalam melakukan kegiatan pelayanan
pasien di IGD klinik
2. Memastikan bahwa pasien mendapat penanganan yang sesuai dengan
penyakit dan kebutuhan pasien serta sumber daya klinik
3. Kebijakan
4. Prosedur 1. Petugas IGD /security menerima pasien yang datang ke IGD, baik pasien dengan
rujukan maupun tanpa rujukan dan langsung dibawa ke ruang triase
2. Petugas triase (dokter maupun perawat) menerima pasien dengan menggunakan
APD
3. Petugas triase mengukur tanda-tanda vital pasien
4. Petugas triase menentukan kriteria triase dengan menggunakan sistem penilaian
berdasarkan ATS (australasian triage scale), kemudian petugas memberi tanda
checklist pada kolom lembar triase berdasarkan tingkat kegawatdaruratan pasien
5. Waktu tanggap pelayanan IGD dilakukan dalam waktu <5 menit
6. Dokter jaga IGD melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik kepada pasien
7. Dokter jaga membuat pengantar pemeriksaan penunjang (laboratorium) serta
penunjang lain sesuai indikasi
8. Petugas laboratorium melakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan
9. Petugas laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan kepada dokter jaga di IGD
10. Dokter jaga menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan keluarga termasuk
terapi dan rencana tindakan medis selanjutnya
5. Unit Terkait 1. IGD
2. Intalasi Laboratorium
3. Instalasi Farmasi
4. Intalasi Rawat Inap

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/006/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 11 desember 2022
Halaman I/I
KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab
SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Pasien yang datang ke IGD atau rawat jalan yang memerlukan untuk dirawat

2. Tujuan Sebagai acuan untuk menangani pasien rawat inap

3. Kebijakan SK Kepala Klinik no tentang layanan Klinis Polres Nias Selatan

4. Referensi Kesempakatan bersama

5. Prosedur 1. Pasien datang dan masuk dari unit gawat darurat


2. Pasien atau keluarga menandatangani formulir informed consent jika bersedia
dilakukan rawat inap
3. Pasien yang dirawat ipa dilakukan rawat inap atau dikonsultasikan ke Gizi jika
diperlukan
4. Pasien diperbolehkan jika kondisi dinyatakan membaik
5. Pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan diatasnya jika kondisi tidak membaik
6. Bagan alir

7. Unit terkait

BERSALIN
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/007/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 12 desember 2022
Halaman I/I
KLINIK POLRES Penanggung jawab
NIAS SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/
2022

1. Pengertian Melakukan penerimaan pasien baru yang akan bersalin.


2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk mengetahui kesiapan fisik ibu bersalin.
Mengetahui adanya penyakit-penyakit bersalin
Mempersiapkan persalinan
3. Kebijakan Sk Kasi Dokkes
4. Referensi 1. Permenkes NO.74 tahun 2014 tentang Pusat Ksehatan Masyarakat
2. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditas Puskesmas, Klinik Pratama, Praktek
Mandiri Dokter, dan tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi.
3. Pelayanan Kesehatan Ibu difasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan 2013
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat
Langkah- a. Tempat tidur dalam keadaan siap pakai
langkah b. Meja dan kursi pasien
c. Berkas catatan medis
d. Perawatan untuk pemeriksaan fisik :
- Thermometer
- Tensimeter
- Timbangan berat badan
- Pengukur tinggi badan
- Format pengkajian obstetric
- CTG
2. Pelaksanaan

LABORATORIUM
SOP No. Dokumen 01/ II /KES/008/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 12 desember 2022
Halaman I/I
KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab
SELATAN
dr. Nita Asmara
503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai
dari menerima pasien sampai menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja dilaboratorium dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien
untuk mendukung pelayanan yang bermutu demi mencapai kepuasan pasien
3. Kebijakan Petugas laboratorium
4. Prosedur 1. Uraian Umum
a. Mempersiapkan ruangan dan alat
- Meja,kursi dan alat-alat laboratorium (mikroskop, centrifuge, dll)
- Reagen untuk pemeriksaan sample
b. Persiapan petugas
- Perlindungan diri ( jas lab, handscoon, masker )
c. Pemeriksaan pasien
- S.O.A.P
d. Persiapan dokumen
- Register rawat jalan dan rawat inap
- Blanko permintaan lab
- Blanko hasil lab

2. Langkah-langkah kegiatan
a. Ucapkan salam pada pasien
b. Tanyakan keperluannya
c. Pastikan jenis pemeriksaan dan sample yang akan diperiksa
d. Jelaskan tindakan/pemeriksaan yang akan dilakukan
e. Catat identitas pasien deregister lab
f. Selama pemeriksaan sample, pasien diminta menunggu diruang tunggu
g. Lakukan pemeriksaan sampel sesuai dengan permintaan
h. Catat hasil pemeriksaan dibuku register lab dan blanko hasil
i. Serahkan hasil pemeriksaan kepada pasien disertai penjelasan hasil
pemeriksaannya
j. Jelaskan mengenai biaya pemeriksaan apabila ada
k. Bila ada masalah dengan hasil pemeriksaan komunikasikan dengan baik dan
minta petunjuk lebih lanjut kepada dokter
l. Ucapkan salam dan terimakasih pada pasien

RUJUKAN SPESIMEN
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/009/2022
No. Revisi -/-
Tanggal Terbit 12 desember 2022
Halaman I/I

KLINIK POLRES Penanggung Jawab


NIAS SELATAN

Dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/
2022

1. Pengertian Rujukan Adalah Spesimen Pemeriksaan Yang Tidak Tersedia Di Klinik Karena
Keterbatasan Fasilitas
2. Tujuan Agar Pemeriksaan Spesimen Tetap Dapat Dilakukan Dengan Cepat Sehingga Pasien
Terlayani Dengan Baik
3. Kebijakan SK Kepala Klinik No.......... Tentang Pengendalian Mutu Klinik

4. Prosedur 1. Petugas Memberitahukan Kepada Keluarga Pasien Tentang Adanya Pemeriksaan


Laboratorium Yang Tidak Bisa Dilakukan Diklinik
2. Petugas Meminta Persetujuan Keluarga Pasien Setelah Menjelaskan Besarnya
Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Pemeriksaan Tersebut
3. Petugas Menjelaskan Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Pemeriksaan Tidak
Ditanggung Oleh Klinik
4. Bila Pasien Setuju Maka Petugas Laboratorium Mengambil Sample Spesimen
Sesuai Dengan Permintaan Dokter
5. Spesimen Dapat Diantar Langsung Oleh Keluarga Pasien Kelaboratorium Terdekat
Yang Menyediakan Sarana Pemeriksaan Tersebut
6. Pengambilan Hasil Pemeriksaan Juga Dilakukan Oleh Keluarga Pasien
7. Hasil Diserahkan Oleh Keluarga Pasien Ke Petugas Klinik Untuk Disampaikan Ke
Dokter Yang Mengirim Dalam Amplop Tertutup
8. Perawat Menyerahkan Hasil Pemeriksaan Kepada Dokter Pengirim.
5. Unit Terkait
PELAYANAN APOTEK
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/010/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 12 desember 2022
Halaman I/I

KLINIK POLRES Penanggung jawab


NIAS SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/
2022

1. Pengertian Pelayanan obat di apotek Klinik Polres Nias Selatan adalah pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi, dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien

2. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas apotek dalam pemberian obat kepada pasien

3. Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik Polres Nias Selatan Nomor


tentang Jenis-jenis Pelayanan di Klinik Polres Nias Selatan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2021 tentang Standart
Pelayanan Kefarmasian di Klinik

5. Prosedur/ Langkah-langkah
Langkah-langkah 1. Petugas menerima resep dari ruang pengobatan umum, ruang pengobatan gigi,
ruang KIA/KB, IGD
2. Petugas membaca dan meneliti resep yang diterima
3. Petugas menanyakan kembali kepada penulis resep apabila resep yang diterima
kurang jelas atau obat yang diminta tidak tersedia
4. Petugas menyiapkan/ meracik obat dan membuat etiket apabila resep sudah jelas
5. Petugas menaruh obat dalam kemasan kemudian diberikan kepada pasien
6. Petugas menerangkan kepada pasien mengenai pemakaian obat, aturan minum,
cara penggunaan sesuai anjuran yang tertera diresep
7. Petugas menghitung jumlah obat yang dikeluarkan setiap harinya
8. Petugas mencatat jumlah obat yang telah dihitung kedalam buku harian
9. Petugas merekapitulasi jumlah obat yang keluar setiap bulan kedalam LPLPO pada
setiap akhir bulan
6. Diagram Alir -
7. Terkait 1. Poli Umum/BPJS
2. Poli Gigi
3. Poli KIA/KB
4. IGD
8. Rekaman Historis
Perubahan Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/011/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 13 desember 2022
Halaman I/I

KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab


SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian 1. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan (comission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil yang
dapat mencederai pasien
2. Identifikasi dan Pelaporan Kesalahan Pemberian Obat dan KNC adalah serangkaian
kegiatan untuk menangani apabila terjadi kejadian kesalahan dalam pemberian obat
dan KNC

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani apabila terjadi kesalahan
dalam pemberian obat KNC

3. Kebijakan 1. SK Penanggung Jawab Klinik Polres Nias Selatan No. tentang


Penanggung Jawab Tindak Lanjut Pelaporan Kesalahan Pemberian Obat dan
Keadaab Nyaris Cedera (KNC)
2. Penngunaan Obat Secara Rasional (POSR)

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2021 tentang Standart
Pelayanan Kefarmasian di Klinik

5. Prosedur/ 1. Petugas mengulangi penjelasan kepada pasien mengenai kegunaan obat, dosis,
Langkah- dan efek samping obat
langkah 2. Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan kembali hal-
hal yang belum dimengerti
3. Petugas menerima laporan apabila terjadi kesalahan pemberian obat dan KNC
4. Petugas melaporkan kejadian kesalahan pemberian obat dan KNC ke DPJP (Dokter
Penanggung Jawab Pasien)
5. Petugas segera melakukan tindakan pencegahan atau penanganan agar tidak
membahayakan keselamatan pasien
6. Petugas membuat Laporan Insidennya yang berupa :
a Data pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat dan KNC
b Waktu Kejadian
c Insiden yang terjadi
OBAT KADALUARSA/RUSAK
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/012/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 14 desember 2022
Halaman I/I

KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab


SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Penanganan obat kadaluarsa adalah rangkaian kegiatan penanganan obat dalam rangka
pembebasan barang milik/kekayaan Negara dari tanggung jawab berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


1. Memperbaharui catatan mutasi dalam kartu stok pada satuan kerja yang melapor
dan yang menerima kembali obat rusak/berlebihan
2. Mengetahui persediaan obat yang betul-betul dapat dipakai
3. Sebagai informasi awal untuk menelusuri penyebab kerusakan obat

3. Kebijakan Penanggung jawab Klinik Polres Nias Selatan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2021 tentang Standart
Pelayanan Kefarmasian di Klinik

5. Prosedur/ 1. Petugas mengidentifikasi obat yang sudah rusak ataukadaluarsa


Langkah- 2. Petugas memisahkan obat kadaluarsa dan penyimpanan obat lainnya
langkah 3. Petugas membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak
4. Petugas mengirim obat kadaluarsa ke instalasi farmasi kabupaten/kota untuk proses
pemusnahan
5. Petugas membuat berita acara pemusnahan obat kadaluarsa ke instalasi farmasi
kabupaten/kota pemusnahan

6. Hal-hal yang Pelabelan obat kadaluarsa atau rusak


perlu
diperhatikan
7. Terkait 1. Apotek
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
4. Rawat Jalan
5. Imunisasi
6. KIA/KB
7. Gudang Obat
8. Dinas Kesehatan
PEMUSNAHAN OBAT
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/012/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 14 desember 2022
Halaman I/I

Penanggung jawab
KLINIK POLRES NIAS
SELATAN
dr. Nita Asmara
503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Pemusnahan obat adalah suatu proses menghancurkan obat yang sudah rusak dan atau
kadaluarsa dengan cara membakarnya didalam alat yang bernama incenerator sesuau
peraturan yang berlaku

2. Tujuan 1. Menghindari resiko di daur ulangnya obat-obatan dan alat kesehatan oleh oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab
2. Menghindari resikodiberikannya obat-obatan dan alat kesehatan yang sudah
kadaluarsa kepada pasien

3. Kebijakan Pemusnahan obat dan alat kesehatan rusak dan atau kadaluarsa di Klinik Polres Nias Selatan
mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2021 tentang Standart
Pelayanan Kefarmasian di Klinik

4. Prosedur 1. Petugas Apotek Klinik membuat serta menyampaikan laporan yang berisi daftar obat
dan atau alat kesehatan yang rusak dan atau kadaluarsa
2. Laporan tersebut harus memuat nama obat dan atau alat kesehatan yang dipisahkan,
dilengkapi dengan jumlah, tanggal kadaluarsa, dan harganya. Daftar obat dan atau alat
kesehatan tersebut disusun urut abjad
3. Staf Perrsediaan didampingi oleh Petugas Apotek Klinik melakukan pemeriksaan,
pengecekan kesesuaian antara fisik obat dengan laporan yang dibuat Petugas Apotek
Klinik
4. Apabila hasil pemeriksaan, pengecekan tidak sesuai, Apoteker Penanggung Jawab
Apotek Klinik Polres Nias Selatan membuat surat permohonan pemusnahan kepada
Penanggung Jawab Klinik Polres Nias Selatan
5. Setelah mendapat persetujuan dari Penanggung Jawab Klinik Polres Nias Selatan,
Apoteker Penanggung Jawab Apotek Klinik Polres Nias Selatan melakukan koodinasi
dengan petugas terkait pemusnahan (Petugas Apotek, Petugas Incenerator)
6. Pada tanggal, hari pemusnahan yang ditentukan, petugas incenerator beserta seluruh
saksi melakukan pemeriksaan kembali kesesuaian fisik obat dan atau alat kesehatan
yang akan dimusnahkan
7. Seluruh obat dan atau alat kesehatan yang rusak dan atau kadaluarsa dimasukkan
kedalam incenerator dan dibakar
8. Setelah selesai seluruh saksi menandatangani berita acara pemusnahan
PENCATATAN DAN PELAPORAN OBAT
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/014/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 14 desember 2022
Halaman I/I

KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab


SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Pencatatan dan pelaporan data obat di Klinik Polres Nias Selatan merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secata tertib, baik obat-obatan yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Klinik Polres Nias Selatan

2. Tujuan Sebagai acuan dalam langkah-langkah pelaksanaan kegiatan Pencatatan dan Pelaporan
Petugas Apotek Klinik Polres Nias Selatan

3. Kebijakan Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik Polres Nias Selatan Nomor
tentang Jenis-jenis Pelayanan di Klinik Polres Nias Selatan

4. Prosedur Alat : Alat Tulis


Komputer
Bahan : Buku mutasi obat
LPLPO

5. Langkah- 1. Petugas mencatat obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang obat di dalam buku
langkah penerimaan, buku mutasi dan kartu stok
2. Petugas mencatat obat yang rusak/kadaluarsa
3. Petugas membuat Laporan pengelolaan Obat
a Laporan narkotika psikotropika
b Laporan penggunaan obat secara rasional
c Laporan kerasionalan resep
d Laporan aset obat dan alkes habis pakai
e Laporan atas obat yang rusak / kadaluarsa
PENANGANAN LIMBAH MEDIS DAN
NON MEDIS

SPO No. Dokumen 01/ II /KES/015/2022


No. Revisi -/-
Tanggal terbit 15 desember 2022
Halaman I/I
KLINIK POLRES Penanggung jawab
NIAS SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Limbah atau sampah adalah sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai, tidak dikehendaki
atau barang – barang yang dibuang dapat berbentuk padat, cair atau gas.
Klasifikasi sampah klinik polres nias sealatan:
a. Sampah Medis
Kering: Tempat infus, Kassa kering, pembalut dan lain-lain. Bahan yang
berhubungan dengan penderita, jarum suntik dan infus, gelas-gelas spuit.
b. Sampah Non Medis
Sisa-sisa makanan, (nasi, sayur, buah), kertas bekas, puntung rokok, sampah kantor
plastik dll.
2. Tujuan - Mencegah terjadinya penularan penyakit akibat limbah medis dan non medis
- Mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat limbah medis dan non medis
- Mencegah terjadinya infeksi nosocomial
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ 1. Menyediakan tempat sampah khusus untuk limbah medis dan non medis (yang kuat,
langkah- tahan bocor dan tertutup) didekat sumber sampah.
langkah 2. Menyediakan safety box / tempat sampah khusus benda tajam ( spuit, jarum, ampul)
3. Melapisi tempat sampah medis hasil pengobatan di balai pengobatan, UGD,KIA-KB,
laboratorium dan bagian obat / farmasi kedalam tempat sampah medis dan tutup
kembali.
APAR
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/016/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 16 desember 2022
Halaman I/II

KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab


SELATAN
dr. Nita Asmara
503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta mudah dilayani
untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran
2. Tujuan Pedoman langkah-langkah penggunaan APAR (Alat Pemadam Api
Ringan)
3. Kebijakan SK penanggung jawab klinik nomor : SK. /KL.RESNISEL/I/2023 tentang
Penggunaan APAR
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi RI No. 4/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Tabung pemadam
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Petugas yang sudah terpilih
3. Langkah-langkah :
Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)/Tabung Pemadam
Kebakaran dengan cara :
a. C : Cabut/lepas Pin pengunci tuas APAR/Tabung Pemadam
b. A : Arahkan selang ke titik pusat api
c. R : Remas/Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR/Tabung
Pemadam.
d. RA : Ratakan/Sapukan secara merata dari kanan ke kiri atau sebaliknya
sampai api padam.
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan APAR :
perlu Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah
diperhatikan angin) supaya media pemadam benar-benar efektif menuju kepusat api dan jilatan
api tidak mengenai tubuh petugas pemadam.
Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan
klasifikasi sumber kebakaran.
8. Unit Terkait 1. IGD
2. Rawat Inap
9. Dokumen Kartu pemeliharaan
terkait
10. Rekaman
historis
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
PENCEGAHAN RESIKO PASIEN JATUH
SPO No. Dokumen 01/ II /KES/017/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 16 desember 2022
Halaman I/I

KLINIK POLRES NIAS Penanggung jawab


SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Pencegahan terjadinya pasien jatuh selama dalam masa perawatan diklinik
2. Tujuan Mencegah kejadian jatuh dan melindungi pasien dari cedera selama dalam masa
perawatan di klinik polres nias selatan

3. kebijakan Semua pasien baru rawat jalan harus dilakukan pengkajian/penilain resiko jatuh dan
penilaian resiko jatuh dilakukan setiap hari.semua pasien rawat jalan yang beresiko jatuh
harus mendapatkan informasi tentang resiko pasien jatuh
4. Prosedur Kepala klinik dan team peningkatan mutu pelayanan klinis mengadakan pertemuan
membahas:
1. Prioritas prosedur layanan klinis yang harsu disusun dengan mempertimbangkan:
visi misi klinik, tingkat kegawatan penyakit, kondisi 10 besar penyakit yang ditemui
diklinik, kemampuan klinik
2. Data literatur yang diperlukan dalam penyusunan
3. Team mutu pelayanan klinis membuat SOP layanan klinis
4. Pertimbangan masing-masing unit dalam penyusunan SOP
5. Pelaksanaan SOP

5. Dokumen Pengkajian resiko jatuh


terkait
POLI GIGI
SOP No. Dokumen 01/ II /KES/018/2022
No. Revisi -/-
Tanggal terbit 17 desember 2022
Halaman I/I

KLINIK POLRES Penanggung jawab


NIAS SELATAN

dr. Nita Asmara


503/0086/SIP/DPMPPTSP/2022

1. Pengertian Pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan terhadap pasien yang berada di poli klinik Gigi
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas Poli Gigi dalam memberikan pelayanan pengobatan Gigi
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Polres Nias Selatan Nomor : Tahun 2023 tentang
kebijakan pelayanan klinis di Polres Nias Selatan
4. Reverensi -
5. Persiapan Alat 1. Dental unit dalam posisi siap digunakan
2. Alat-alat tulis
3. Alat-alat yang akan digunakan telah disterilkan diletakkan di meja kerja
4. Gelas kumur diletakkan pada tempatnya
6. Prosedure 1. pasien dipanggil oleh perawat
2. diukur tekanan darah oleh perawat
3. setelah ditulis direkam medis pasien diserahkan ke Dokter kemudian melakukan :
a. Anamnesa :
- Menanyakan dan mencatat identitas penderita meliputi : Nama, Umur, Alamat,
Pekerjaan.
- Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatan pasien meliputi Jantung, Kencing
manis, Darah tinggi, Kehamilan, kebiasaan individu, Alergi, Komplikasi yang
pernah dialami pada riwayat pengobatan lalu, Asma TBC, HIV/AIDS
- Keluhan utama : kapan dirasakan, sifat (sedang akut, kronis) tempat ( lokasi,
menyebar ) sudah diobati/belum
b. Pemeriksaan :
- E O : PIPI : dilihat, diraba ada kelainan/tidak
Bibir : dilihat, diraba ada kelainan/tidak
Kel. Lymphe di leher : dilihat, diraba ada kelainan/tidak
- I O : warna gigi geligi, posisi, karies, bentuk/ukuran, kelainan mukosa
Pipi (ulkus, lesi, radang)
Langit-langit keras (kista, celah langit, tumor torus, eksotosis)
Dasar mulut (bengkak, kista, ranula)
c. Pemeriksaan penunjang
d. Diagnosa
e. Rencana perawatan
f. Therapy

Anda mungkin juga menyukai