Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
PASCASARJANA
Kampus I : Jl. KH. Abul Hasan No. 03, Telp. (0541) 742193 Samarinda
Website : http://pasca.uinsi.ac.id Email : uinsipasca@gmail.com

UJIAN AKHIR SEMESTER


SEMESTER GANJIL 2022/2023

Mata Kuliah : Mediasi dan Advokasi Kode MK : MKP 050307


Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Desember 2022 SKS/Semester : 3 sks/ Tiga
Mahasiswa : Israt Damiarto
NIM : 2120400025
Dosen : Dr. H. Murjani, S.Ag., S.H., M.H. Program Studi : Hukum Keluarga
Pengampu

RESENSI BUKU

Judul buku : HUKUM ARBITRASE


Pengarang : Dr. H. Yuhelson, S.H., M.H., M.Kn.
Cetakan : I (npertama)
Tahun terbit : Juli 2018
ISBN : 978-602-7731-95-0
Penerbit : CV. Arti Bumi Intaran
Harga :-
Ukuran : 15,5 Cm x 23 Cm
Halaman : 144
Format : E-Book
Penulis mengawali pembahasannya dengan mendeskripsikan
perkembangan dunia bisnis yang intinya, bahwa globalisasi telah
mengubah peta persaingan di dunia bisnis dari pasar domestik ke pasar
dunia yang tak lagi disekat oleh batas-batas teritorial suatu negara.
Globalisasi ekonomi ini tentunya melahirkan globalisasi hukum tentu
dengan dasar perjanjian-perjanjian internasional dan tradisi hukum serta
budaya Timur dan Barat. Lahirlah kemudian kontrak-kontrak bisnis yang
tentu jumlahnya sangat banyak, disinilah akan muncul perkara-perkara
seperti kelalaian, kesalahan ataupun perbuatan melawan hukum yang
ujungnya akan melahirkan sengketa yang berujung pada konflik
kepentingan (conflict of interest).

Penyelesaian sengketa bisnis ini kemudian banyak ditempuh


melalui arbitrase. Arbitrase dipandang sebagai pranata hukum yang
penting untuk sengketa bisnis di luar jalur litigasi (lembaga peradilan)
karena dinilai putusannya lebih efektif dan efisien dimana hasilnya adalah
wii-win solution, tidak seperti putusan litigasi yang hasilnya adalah win
lost.

Pada bab selanjutnya penulis berkisah tentang sejarah


perkembangan arbitrase, diawali dengan sejarah hukum arbitrase di
wilayah kolonial Belanda (Indonesia) yang tercetus dalam hukum acara
perdata Belanda (Rv). Pemerintah kolonial Belanda kemudian membentuk
beberapa badan arbitrase untuk sengketa pada wilayah Hindia Belanda,
singkatnya berlanjut ke masa kemerdekaan Indonesia yang melahirkan
produk hukum arbitrase, yakni UU nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS). Penulis kemudian mengurai
jenis-jenis APS tersebut seperti, Konsultasi, Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi
dan Penilaian Ahli. Bahasan terakhir dalam bab ini terkait aspek-aspek
hukum dari arbitrase itu sendiri dan merupakan poin penting dalam
bahasan buku ini, mencakup pengertian arbitrase, jenis-jenis arbitrase
(Lembaga/institusional dan Ad Hoc), asas-asas, tujuan serta syarat-syarat
Arbitrase.

Selanjutnya di bab ketiga dibahas tentang prosedur arbitrase


menurut BANI dan UU No. 30 Th. 1999. Selanjutnya bahasan tentang
Arbiter dan Majelis Arbiter yang materi bahasannya tentang
klausula/perjanjian Arbitrase kemudian tata cara pengangkatan Arbiter
sebagaimana yang diatur dalam UU No. 30 Th. 1999. Di bab terakhir buku
ini memuat bahasan terkait prosedur hukum/tata cara pelaksanaan
(eksekusi) dan pembatalan putusan Arbitrase baik secara Nasional
Maupun Internasional.

Penulis buku ini adalah Dr. Yuhelson, S.H., M.H ., M.Kn. Lahir di
Padang Panjang tahun 1970, saat ini aktif sebagai dosen di Universitas
Jayabaya Jakarta pada Program Doktor Ilmu Hukum (S3) dan program
Kenotariatan, dengan bidang keahlian Hukum Ekonomi. Riwayat
pendidikan, gelar Sarjana Hukum diperoleh di Universitas Andalas
Padang (1993), kemudian Magister Hukum di Universitas Indonesia
Jakarta (2004), Magister Kenotariatan di Universitas Diponegoro
Semarang (2010) dan Doktoral Bidang Hukum di Universitas Jayabaya
Jakarta (2016). Daftar publikasi karyanya dapat dilihat di;

https://scholar.google.com/citations?user=7wMu7nYAAAAJ

Sebagai catatan bagi pembaca dengan latar belakang non hukum,


uraian buku ini bersifat sedikit teknis sehingga agak kurang menarik,
namun buku ini sangat layak menjadi referensi bagi para mahasiswa
hukum dan akademisi, khususnya yang berkecimpung di bidang hukum
Perjanjian maupun Procedural Law, juga dapat menjadi bucketlist bagi
para pemerhati hukum peradilan. Sekian dan Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai