Anda di halaman 1dari 6

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

HASANUDDIN LAW STUDY CENTRE (HLSC)


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN
Telp: 082122743616 Email: hlscemail@gmail.com Makassar 90112
Sekretariat : Jalan Mochtar Lutfi No. 29B

Nomor : 003/B/PP-PGI/HLSC-FHUH/VII/2022
Lampiran : 2 (Dua) Lampiran
Perihal : Permohonan Menjadi Pemateri

Kepada
H. Arteria Dahlan, S.T., M.H.

Di, -
Tempat

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya “Pendampingan Grand Issue II” oleh
Hasanuddin Law Study Centre dengan Tema “Kebebasan Berekspresi” yang Insya Allah
akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2022


Waktu : 14.00 WITA – Selesai
Tempat : Via Video Call (Zoom Meeting)

Maka kami selaku Pengurus Hasanuddin Law Study Centre, mengharapkan kesediaan
Bapak agar berkenan menjadi pemateri dalam Pendampingan Grand Issue II dengan materi
“Implementasi Undang-Undang Kebebasan Berekspresi Apakah Menjadi Wadah Represif
Aparat?” demi kesuksesan kegiatan tersebut. Demikian surat permohonan ini kami buat. Atas
perhatian dan kerjasama Bapak kami ucapkan terima kasih.

07 Juli 2022

Hormat Kami,
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
PENGURUS HASANUDDIN LAW STUDY CENTRE
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE 2021/2022
KETUA PANITIA SEKRETARIS PANITIA

MUH. DIRGA RAVLI ASHAR SANDIKA HADI LAKSANA


NIM. B021201072 NIM. B011201341
Mengetahui,
KETUA UMUM

MUH. FAUZI MALIK


NIM. B011191017
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
HASANUDDIN LAW STUDY CENTRE (HLSC)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN
Telp: 082122743616 Email: hlscemail@gmail.com Makassar 90112
Sekretariat : Jalan Mochtar Lutfi No. 29B

TERM OF REFERENCE

Pendampingan Grand Issue II HLSC 2022


“KEBEBASAN BEREKSPRESI”

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG KEBEBASAN BEREKSPRESI :


APAKAH MENJADI WADAH REPRESIF APARAT?
Nama Kegiatan

PENDAMPINGAN GRAND ISSUE II

Judul Kegiatan

“IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG KEBEBASAN BEREKSPRESI :

APAKAH MENJADI WADAH REPRESIF APARAT?”

Latar Belakang

Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan salah satu aspek penting dalam demokrasi,
Negara yang demokratis tercermin dari adanya perlindungan terhadap kebebasan berkumpul,
mengemukakan pendapat, dan diskusi terbuka. Sebagai negara dengan kedaulatan yang berada di
tangan rakyat, perlindungan terhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat dapat mendukung
pengawasan, kritik, dan saran terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan sejak awal
pembangunan Indonesia yang demokratis dan menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan
berekspresi. Pada era Orde Baru, kebebasan berekspresi dan berpendapat merupakan satu hal
yang dilarang dan dibatasi, baik kepada masyarakat Indonesia secara umum maupun media pers
yang sejatinya melahirkan bibit – bibit argumentasi terhadap situasi yang sedang terjadi.
Indonesia penegakan HAM memang menjadi tuntutan utama bagi masyarakat. Masyarakat
menuntut dan menghendaki adanya kesempatan untuk dapat menyampaikan pendapat dengan
baik melalui tulisan ataupun lisan, dapat berpartisapasi dalam pemerintahan dan kemudian dapat
berorganisasi.

Negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan melindungi hak tersebut. Karena kebebasan
berekspresi dan berpendapat dilindungi Konstitusi Indonesia, pasal 28E ayat (3) UUD RI 1945,
kemudian juga dipertegas perlindungan dan jaminan tersebut di Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 25
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, Pasal 2 ayat (1) UU No. 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Mengemukakan Berpendapat di Muka Umum, Pasal 19 DUHAM, dan Pasal 9
KIHSP dan terdapat dalam pasal 27 dan 28 pada UU nomor 11 tahun 2008 Tentang ITE sehingga
Kebebasan ekspresi memerlukan jaminan perlindungan hak memperoleh informasi yang
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
HASANUDDIN LAW STUDY CENTRE (HLSC)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN
Telp: 082122743616 Email: hlscemail@gmail.com Makassar 90112
Sekretariat : Jalan Mochtar Lutfi No. 29B

merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik, yang merupakan salah satu ciri
penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dengan adanya kebebasan
berpendapat dan berekspresi merupakan hak dasar yang harus diberikan kepada seluruh
masyarakat dalam negara demokratis sehingga perkembangan kebebasan berpendapat dan
berekspresi menemui jalan terjal dengan Pasal 310 dan 311 KUHP yang mengancam
kemerdekaan masyarakat dalam menyatakan pendapatnya. Pembahasan ini bertujuan umtuk hak
kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam koridor hukum nasional.

Formulasi yang tepat mengenai kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam hukum nasional
Indonesia, hak kebebasan berekspresi dan berpendapat adalah hak seseorang untuk
mengemukakan pendapatnya dan juga untuk mendengar pendapat orang lain. Kebebasan
berekspresi bukanlah suatu hak yang berdiri sendiri, melainkan suatu dari hak-hak lainnya. Hak
untuk melakukan demonstrasi, hak untuk menerima informasi, dan bahkan hak untuk diam
adalah hak-hak yang muncul sebagai turunan dari hak kebebasan berekspresi. Dengan adanya hak
kebebasan berekspresi dan berpendapat di negara demokrasi, masyarakat bisa bertukar pendapat
tanpa adanya rasa takut kepada otoritas sehingga dalam hal ini, Untuk mengenal dan mengulang
kembali dalam memahami kebebasan berekspresi sehingga untuk lebih dalam Hasanuddin Law
Study Center melalui Pendampingan Grand Issue menyediakan ruang diskusi untuk umum
dengan judul “IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG KEBEBASAN BEREKSPRESI :
APAKAH MENJADI WADAH REPRESIF APARAT?”

Pada negara demokrasi, kebebasan berekspresi merupakan salah satu instrument yang mampu
membawa perubahan sosial dalam hal ini situasi demokrasi dalam penegakan hukum terkait
dengan kualitas kebebasan berekspresi. Unjuk rasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat
yang bertujuan untuk mengadvokasikan keresahan masyarakat terhdap kebijakan yang telah
dibentuk oleh pemerintah. Namun dalam pengimplementasian undang-undang yang mengatur
tentang kebebasan berekspresi dan berpendapat, masyarakat tak jarang menemui jalan buntu
hingga harus meloncat kedalam jurang. Tindakan represif aparat misalnya. Peraturan Kapolri
(Perkap) No. 16 Tahun 2006 menjadi salah satu dalih tidak tercapainya kebebasan berpendapat
hingga tidak terlaksananya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat sebagaimana
kita kenal dengan demokrasi, akan tetapi pada praktek dalam melakukan penyampaian pedapat di
muka umum selalu terjadi tindakan represif dari aparat sehingga mencederai ruang ruang dalam
menyampaikan pendapat dimuka umum, apakah tindakan represif merupakan salah satu amanah
dari UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Mengemukakan Berpendapat di Muka Umum
dan pada Peraturan Kapolri (Perkap) No. 16 Tahun 2006 dalam menangani situasi dan kondisi
pada tahapan mengeluarkan pendapat dimuka umum.
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
HASANUDDIN LAW STUDY CENTRE (HLSC)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN
Telp: 082122743616 Email: hlscemail@gmail.com Makassar 90112
Sekretariat : Jalan Mochtar Lutfi No. 29B

Target Dan Arahan Materi

1. Memberikan sedikit pengantar mengenai aspek-aspek dalam mengemukakan pendapat dimuka


umum pada UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Mengemukakan Berpendapat di Muka
Umum.

2. Memberikan pandangan dan tanggapan dalam mengemukakan pendapat dimuka umum yang
sering berujung pada tindakan represif yang dilakukan oleh aparat

Jadwal Kegiatan :

Hari : Sabtu, 30 Juli 2022

Waktu : 14.00 WITA - Selesai

Tempat : Via Zoom Meeting

Peserta :

Adapun peserta dari kegiatan ini adalah masyarakat umum dan anggota Hasanuddin Law Study
Centre.

Teknis Penyampaian Materi :

Melalui kegiatan ini kami memohon kesedian narasumber untuk :

1. Materi disampaikan dalam bentuk talk show dan diberikan 15 menit untuk masing – masing
pemateri memberikan pengantar terkait target dan arahan materi.

2. Setelah memberikan pengantar materi, dilanjutkan oleh pemaparan pendapat atau argumen
terkait isu yang akan diberikan oleh moderator.

3. Setelah sesi pemaparan materi, akan diadakan sesi tanya jawab dengan estimasi waktu selama
30 menit.

Metode Diskusi :

Diskusi ini dijalankan secara daring (dalam jaringan) melalui salah satu aplikasi Video
Conference yaitu Zoom. Metode diskusi yang digunakan ialah dengan metode pemaparan materi
dengan menanggapi isu yang diberikan oleh moderator. Narasumber akan dipandu melalui
Moderator dari HLSC FH-UH dan narasumber akan menyampaikan suatu gagasan atau sebuah
topik dengan dipandu oleh moderator. Setelah sesi pemaparan pengantar materi berakhir, akan
diadakan sesi diskusi para pemateri yang akan di arahkan oleh moderator dengan memberikan
beberapa pertanyaan terkait isu yang diberikan. Setelah isu berakhir dilanjutkan sesi tanya jawab
antar narasumber dengan peserta yang dipandu oleh moderator. Sesi Tanya jawab akan dibuka
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
HASANUDDIN LAW STUDY CENTRE (HLSC)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN
Telp: 082122743616 Email: hlscemail@gmail.com Makassar 90112
Sekretariat : Jalan Mochtar Lutfi No. 29B

sebanyak 3 pertanyaan dan akan dibuka kembali jika masih cukup waktu. Peserta yang ingin
bertanya akan menggunakan fitur Raise Hand dan dipersilahkan oleh moderator. Diakhir diskusi
masing-masing narasumber menjelaskan kesimpulan dari materi yang dibawakan dan ditutup
oleh Moderator.

Penyelenggara

Penyelenggara kegiatan ini adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Hasanuddin Law Study Center
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Penutup

Demikianlah Term Of Reference tentang kegiatan Pendampingan Grand Issue II. Isi
materi hanya secara garis besar, narasumber boleh menambahkan materi apabila dianggap perlu
dan pertanyaan untuk sesi forum ini mengikuti situasi dan kondisi. Selanjutnya apabila ada yang
perlu didiskusikan bisa menghubungi pihak panitia Pendampingan Grand Issue II.

Demikian Term Of Reference Narasumber ini kami susun untuk memberikan gambaran
mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan, dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan
dan pedoman penyelenggaraan kegiatan. Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan maupun
penyampaian ToR ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami berharap
narasumber untuk memberikan dukungan dan saran agar kegiatan ini dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Atas perhatian dan dukungan yang diberikan, kami mengucapkan
terima kasih.
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
HASANUDDIN LAW STUDY CENTRE (HLSC)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN
Telp: 082122743616 Email: hlscemail@gmail.com Makassar 90112
Sekretariat : Jalan Mochtar Lutfi No. 29B

RUNDOWN
Pendampingan Grand Issue II
Hasanuddin Law Study Centre Periode Kepengurusan 2021/2022

Tema :“ Kebebasan Berekspresi”


Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2022
Waktu : 14.00 WITA – Selesai
Tempat : Via Zoom Meeting

WAKTU KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB

14.00-14.05 Video Opening Operator

14.05-14.10 Pembukaan oleh Moderator Moderator

14.10-14.20 Pengantar materi oleh Moderator Moderator

14.20-14.50 Pembahasan Isu Terkait


Kebebasan Berekspresi Narasumber

14.50-15.20 Pembahasan Isu Terkait Narasumber


Kebebasan Berekspresi

15.20-15.50 Sesi Tanya jawab/Interaksi Moderator dan


Narasumber/Peserta

15.50-16.00 Kesimpulan Moderator

16.00-16.10 Penutupan MC

16.10-16.15 Penutupan sekaligus foto bersama Moderator


Dan Operator

Anda mungkin juga menyukai