BIDANG KEGIATAN :
PKM ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan oleh :
Menyetujui,
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan
(Muhammad Qomarrudin, S.T., M.Sc., Ph.D (Andi Aina Ilmih, S.H., M.H)
NIK. 210600023 NIDN. 0906068001
i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
METODE ..................................................................................................... 2
KESIMPULAN ............................................................................................ 9
LAMPIRAN
ii
PENGEMBANGAN ASURANSI BERBASIS SYARIAH DENGAN
MENGEDEPANKAN HUKUM ISLAM
ABSTRAK
Kewirausahaan yaitu melakukan segala aspek yang ada, untuk mendapatkan
sebuah peluang usaha baru baik berupa profit maupun non profit. Asuransi
berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, yaitu suatu
perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak
tertentu. Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor
21/ DSN-MUI/X/2001, Asuransi Syariah yaitu usaha saling melindungi dan
tolong-menolong antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk
aset yang memberikan pola pengembalian guna menghadapi risiko tertentu
melalui akad yang sesuai dengan syariah . Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap Asuransi Syariah guna
pngembangan asuransi syariah diindonesia yang sesuai dengan nilai-nilai hukum
islam. Di dalam penelitian hukum ini, peneliti menggunakan Bahan Hukum
Primer dan Bahan Hukum Sekunder. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan bahan hukum yaitu studi kepustakaan.
ABSTRACK
Entrepreneurship is doing all existing aspects, to get a new business opportunity
in the form of profit and non-profit. Insurance based on Article 246 of the
Indonesian Commercial Code, which is an agreement, whereby an insurer binds
himself to an insured person, by receiving a premium, to compensate him for a
loss, damage, or loss of expected profit, which he may suffer. because of an event
that is not certain. In the fatwa of the National Sharia Council of the Indonesian
Ulama Council Number 21 / DSN-MUI / X / 2001,Sharia Insurance is an effort to
protect and help between a number of people or parties through investments in the
form of assets that provide a pattern of returns to deal with certain risks through a
contract that is in accordance with sharia. This study aims to increase public
interest in Islamic insurance in order to Indonesian sharia insurance in accordance
with the values of Islamic law. n this legal research, researchers use primary legal
materials and secondary legal materials. The technique used to collect legal
material is literature study.
iii
1
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Di dalam penelitian hukum ini, peneliti menggunakan Bahan Hukum Primer dan
Bahan Hukum Sekunder sebagai berikut :
Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang mengikat yang berupa peraturan
perundang-undangan, yaitu :
“Harta rampasan (fai') dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang
berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat
(Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam
perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya
saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan
apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.”
(polis) bila terjadi kebakaran, sakit, kecurian, kerusakan atau kehilangan jiwa,
dengan kewajiban tertanggung membayar premi setiap bulannya. Asuransi pada
awalnya berkembang dengan sistem konvensional, namun demikian sampai
dengan saat ini telah berkembang menjadi asuransi syariah.
Menurut laporan tahunan Bappepam-LK menyebutkan bahwa
pertumbuhan industri asuransi syariah cukup baik pada tahun 2011 hingga sampai
saat ini. Pertumbuhan industri ini ditunjukan oleh meningkatnya jumlah kekayaan
dan dana invenstasi yang dimiliki industri perasuransian syariah sebesar Rp9,2
Triliun dan Rp7,8 Triliun (dilihat dari data yang belum dilakukan audit). Dari
angka tersebut, pertumbuhan yang terjadi pada industri ini sebesar 31,94% dan
33,76%.
Dengan melihat realitas perkembangan asuransi syariah tersebut, muncul
optimisme bahwa asuransi syariah dapat berkembang dengan pesat di Indonesia,
apalagi hampir 80 % penduduk indonesia adalah muslim. Namun demikian masih
muncul perdebatan dalam pelaksanaan asuransi syariah. Perdebatan tersebut
menyangkut pelaksanaan prinsip syariah dalam asuransi, tata kelola asuransi
syariah, permodalan asuransi syariah, dan sebagainya.
Asuransi syariah tidak hanya untuk kalangan Muslim semata, melainkan
terbuka untuk non-Muslim. Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia
Yoga Prasetyo menyampaikan, beberapa pemegang polis yang memilih asuransi
syariah bukan karena terkait dengan prinsip agama tertentu. Prinsip yang dianut
dalam asuransi syariah yaitu asas tolong-menolong yang mencakup universal.
Asas tolong-menolong cenderung dipilih oleh para peminat non-Muslim
ketimbang memilih asuransi konvensional yang berasas mentrasfer resiko. Untuk
menggaet kalangan di luar Islam, asuransi syariah perlu dipasarkan secara
komprehensif mulai dari kriteria dan landasan yang menyertainya. Faktor utama
dan terbesar untuk mengembangkan asuransi syariah adalah bagaimana tenaga
pemasar mampu menjelaskan kepada calon nasabah untuk memahami konsep
asuransi syariah secara benar.
Beberapa prinsip syariah yang dapat diterapkan di dalam asuransi
sebenarnya tidak jauh dengan prinsip syariah di lembaga keuangan syariah
lainnya, prinsip tersebut antara lain Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik
dari segi zatnya maupun cara mendapatkannya, serta tidak menggunakan untuk
hal – hal yang haram, Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi, Keadilan
pendistribusian kemakmuran, Transaksi dilakukan atas dasa ridha sama ridha,
Tidak ada unsur riba, Maysir (judi/spekulasi), dan Gharar (ketidakpastian/samar-
samar). Dengan prinsip-prinsip tersebut, asuransi dapat di jalankan sesuai dengan
syariah islam.
Terkait dengan adanya asuransi, Terdapat banyak pengertian asuransi yang
dapat kita mengerti, diantaranya berdasarkan Undang – Undang No. 2 tahun 1992,
yang dimaksud dengan asuransi adalah perjanjian antara dua belah pihak atau
lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
5
“...tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah….” (Q.S, Al- Taghaabun 64 : 11).
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya.” (Q.S, Hud, 11:16)
“…dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi ?
apakah disamping Allah ada tuhan yang lain ?...” (Q.S, An-Naml. 27:64)
Asz-Dzulm (Kedzaliman)
Dalam prinsip ini, asuransi syariah dijalankan dengan memperhatikan keuntungan
yang diperoleh oleh para peserta, dengan demikian setiap produk asuransi syariah
harus memberikan keuntungan sebesar – besarnya bagi kesejahteraan peserta.
Amanah (terpercaya)
Dalam praktik asuransi syariah, kejujuran tersebut di wujudkan dalam bentuk
pengelolaan dana yang transparan, yang dapat di ikuti oleh setiap peserta.
8
Sehingga produk asuransi syariah telah dijamin bebas dari unsur Gharar,
maisir, dan riba. Dikarenakan Asuransi syariah kegiatannya diawasi oleh DSN
(Dewan Syariah Nasional), berfungsi untuk mengawasi semua operasional atau
kegiatan perusahaan agar terbebas dari praktik – praktik muamalah. Semua akad
asuransi telah menggunakan akad syariah, misalnya Mudharabah, Ijarah, wakalah,
wadiah, dan sebagainya. Di dalam Asuransi Syariah terdapat pemisahan antara
dana tabarru’ dengan dana perusahaan, sehingga tidak mengenal istilah dana
hangus, dana yang terkumpul dari peserta dalambentuk iuran atau kontribusi tetap
menjadi milik peserta, perusahaan atau entitas asuransi syariah hanya sebagai
pemegang amanah dalam mengelola dana tersebut. Selain itu perusahaan Asuransi
Syariah juga apat melakukan investasi sesuai ketentuan perundang undangan,
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip prinsip syariah Islam. Bebas dari riba
dan tempat investasi yang terlarang. Sumber pembayaran klaim diperoleh dari
rekening tabarru’, peserta saling menanggung, dan terlebih apabila salah satu
peserta mendapat musibah, maka peserta lainya ikut menanggung bersama risiko
tersebut.
Sehingga Asuransi Syariah merupakan alternatif pilihan proteksi bagi
pemeluk agama Islam yang menginginkan produk yang sesuai dengan hukum
Islam, Perkembangan Perbankan Islam menuntut peranan asuransi syariah untuk
pengamanan aset dan transaksi perbankan dimana telah ada beberapa kebijakan
pemerintah yang mendukung perkembangan Asuransi Syariah adalah
ditetapkannnya kewajiban agar asuransi haji dikelola oleh perusahaan asuransi
syariah.
9
KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
Biodata Ketua
12
Biodata Anggota 1
13
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Andi Aina Ilmih, S.H., M.H
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : S1 Ilmu Hukum
4. NIP/ NIDN : 0906068001
5. Tempat dan Tanggal Lahir :
6. E-mail :
7. Nomor telepon/ HP : 081321660524
B. Riwayat Pendidikan
No Tempat Pendidikan Kota/ Negara Tahun Bidang Studi
Lulus
1 S2, Univ. Hasanuddin Makasar/ Indonesia 2013 Ilmu Hukum
2 S1, Univ. Hasanuddin Makasar/ Indonesia 2010 Ilmu Hukum
3 SMA Negeri 3 Makasar/ Indonesia 2006 -
4 SMP Negeri 1 Makasar/ Indonesia 2003 -
5 SDN Mangkura 1 Makasar/ Indonesia 2000 -
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Kewajiban Pemberian Bantuan Hukum 2013
oleh Advokat dalam Kedudukannya
sebagai Of icium Nobile.
2 Pembangunan Hukum Nasional dalam 2016
Rangka Mewujudkan Keadilan (Suatu
Tinjauan dalam Pemberian Bantuan
Hukum oleh Advokat)
3 Analisis Kebijakan Keimigrasian dalam 2017
Upaya Pencegahan Penyelundupan
Orang dan Imigran Gelap di Indonesia
4 Morality as a base in politics and legal 2018
enforcement comes from the values
that living in the society (reconstruction
in thinking and behavior)
5 Ideal Electronic Contract Model as A 2019
Form of E-Commerce Disputes
Settlement
6 Juridic Analysis of Used Clothes 2019
Consumer Based on Article 4
Consumer Protection and Islamic Law
Perspective
7 Legal Aspect of The Use of Digital 2019
Technology Through Sharia Online
Transactions inTraditional Markets in
Increasing Community Economy
8 Legal Protection Of Personal Data 2020
Based On Electronic Transactions In
The Era Of The Digital Economy
9 Legal Analysis Of Financing 2021
Restructuring For Debtors Affected By
Covid-19 In The Sharia Multifinance
Institutions)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak seduaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.