Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUKUM ISLAM

HUKUM ASURANSI SYARIAH

KELOMPOK II

Nama NPM

1. Andre Marcel Lorwens 12174201210004


2. Efer Silawane 12174201210013
3. Arnold Solissa 12174201210007
4. Melianus Somey 12174201210029
5. Oktovianus Fenanlampir 12174201210036
6. Falens Saikdely 12174201210059
7. Jenifer Polibu 12174201210066
8. Reky Makatita 12174201210037
9. Julian Mairuhu 12174201210023
10. Iping Waimese 12174201210019
11. Mackael Rumawatine 12174201210023

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena atas penyertaan dan
hikmatnnya sehingga kami Kelompok II dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“HUKUM ASURANSI SYARIAH “.walaupun berbagai dinamika terkait perbedaan
pendapat yang cukup sengit namun kami mampu untuk menyelesaikan nya dan kiranya
makalah ini dapat membantu pembaca dalam menambah pengetahuan serta wawasan.

Kami menyadari sungguh bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan karena
itu kami sangat membutuhkan kontribusi yang konstruktif berupa kritikan saran dari
pembaca, guna kedepannya dapat menjadi cerminan bagi kami dalam membuat penulisan
selanjutnya.

Ambon, 03 Juli 2023

Penulis

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5

C. Tujuan ........................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 6

Dasar Hukum Yang Mengatur Mengenai Asuransi Syariah Di Indonesia ....................... 6

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 8

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 8

B. Saran .......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 9

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuransi sebagai lembaga keuangan nonbank, yang terorganisir secara teratur dalam
bentuk sebuah perusahaan yang beriorentasi pada aspek bisnis. Hal ini nampak pada era
modern yang dimunculkan dengan semangat revolusi di kalangan masyarakat barat, banyak
tuntutan yang muncul untuk memberikan perlindungan terhadap kegiatan dan aktivitas
ekonomi. 1

Berkaitan dengan dapat diterimanya asuransi asuransi dan lembaga asuransi di indonesia
dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek nilai serta arti pentingnya asuransi dalam bidang
perekonomian secara umum Karena asuransi merupakan suatu kebutuhan dalam tata
pergaulan ekonomi, terutama dalam pergaulan ekonomi internasional. Sedangkan aspek
yang kedua adalah aspek sosial budaya yakni meskipun asuransi belum dapat diterima oleh
masyarakat secara absah, tetapi manfaatnya sudah bisa dirasakan oleh masyarakat,
khususnya melalui mekanisme kerja asuransi sosial. Diterimanya Asuransi oleh masyarakat
karena mempunyai nilai-nilai kebersamaan/gotong royong yang merupakan suatu yang
sifatnya khusus bagi masyarakat.2

Secara formal, masuknya asuransi dan lembaga asuransi di Indonesia ditandai dengan
diberlakukannya kitab Undang-undang Hukum Dagang Belanda di Indonesia pada tahun
1848. Berlakunya KUHD di indonesia di dasarkan atas konkordasi yang dimuat dalam stb
1943 No.23, yang diundangkan pada 30 april 1947, dan diberlakukan pada tanggal 1 mei
1848.3

Secara umum, asuransi di bagi dalam dua jenis di antaranya asuransi konvensional dan
asuransi syariah. asuransi konvensional merupakan asuransi produk yang acuannya lebih
kepada prinsip jual-beli resiko (Transfer risk). Maksudnya bahwa orang yang membeli atau
tergabung sebagai peserta asuransi akan mendapatkan jaminan resiko ekonomis sepenuhnya
oleh perusahan asuransi. Sedangkan Asuransi syariah merupakan suatu kegiatan yang

1
Sebagai mana dikutip dari https://superyou.co.id/blog/keuangan/apa-itu-asuransi/
2
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-jenis-asuransi-berdasarkan-aspek-dasarnya
3
Di kutib dari https://www.asuransimaximus.com/index.php/id/profile-asuransi-mitra/seputar-
asuransi#:~:text=Bisnis%20asuransi%20hadir%20di%20Indonesia,seperti%20sektor%20perkebunan%20da
n%20perdagangan.

4
dilakukan untuk saling membantu dan berbagi diantara sejumlah orang melalui investasi
dalam bentuk aset atau tabarru yag memberikan sistem pengembalian untuk menghadapi
akibat tertentu menggunakan akad yang sesuai dengan syariah (Sharing Risk). Jadi pada
prinsipnya perbedaan utama kedua asuransi tersebut terletak pada konsep pengelolaannya.
Asuransi konvensional dikenal dengan konsep pengelolaan transfer risk sedangkan
Asuransi syariah konsep pengelolaannya bersifat Sharing Risk.

Mayoritas penduduk yang mendiami negara Indonesia beragama muslim sehingga


memerlukan asuransi untuk melindungi harta dan keluarga mereka dari akibat musibah.
mereka membutuhkan perlindungan dari asuransi. Hal itu bukan berarti tidak meyakini
takdir yang akan mereka hadapi dengan usaha (ikhtiar). Kajian asuransi dalam hukum islam
merupakan suatu hal yang baru, dan belum pernah ditemui dalam literatur-literatur fikh
klasik. Pembahasan asuransi dalam wilayah kajian ilmu-ilmu keislaman baru muncul pada
fase lahirnya ulama kontemporer. Terkait dengan Pembentukan asuransi syariah dinilai
berkembang begitu pesat, namun dinilai secara konstitusionalnya masih sangatlah lemah
dan perlu adanya political will yang sifatnya konstruktif dari pemerintah indonesia. Hal ini
terkait dengan perlu adanya peraturan setingkat undang-undang yang secara khusus
mengatur tentang asuransi syariah di Indonesia. Secara struktural, landasan operasional
asuransi syariah di Indonesia masih menginduk pada peraturan yang mengatur
perangsurasian secara genaral (Konvensional).

Semakin berkembang nya perekoniomian syariah dewasa ini, hal ini menjadi suatu
problem bagi pemerintah untuk semakin memperhatikan kelengkapan peraturan perundang-
undangan yang mendukung kinerja lembaga-lembaga ekonomi syariah guna melancarkan
aktivitasnya khususnya lembaga-lembaga peransurasian.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengetahui mengenai dasar hukum
apa saja mengatur mengenai asuransi syariah di indonesia.

B. Rumusan Masalah
Apa saja dasar hukum yang mengatur mengenai asuransi syariah di Indonesia

C. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja aspek yuridis yang mengatur mengenai asuransi syariah di
Indonesia

5
BAB II PEMBAHASAN

Dasar Hukum Yang Mengatur Mengenai Asuransi Syariah Di Indonesia


Negara Indonesia adalah negara Hukum sebagaimana didasarkan pada pasal 1 ayat (3)
UUD NRI 1945. Sebagai negara hukum negara Indonesia menganut 3 (tiga) sistem hukum
sekaligus yang hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yakni Sistem Hukum
Civil, sitem hukum Adat dan sistem hukum Islam.

Asuransi syariah merupakan asuransi yang didasarkan pada hukum Islam yang mana
dimulai dari Al-Qu’ran, Hadis, Ijma, qiyas serta fatwa dari para ulama. Berikut ini beberapa
landasan tentang asuransi syariah di negara indonesia yakni sebagai berikut :

 Dasar hukum di dalam alquran dan islam

Dasar hukum utama bagi asuransi syariah adalah Alquran sebagai sumber utama
bagi umat islam. Di dalam alquran tekandung ayat-ayat yang berkaitan dengan prinsip
asuransi syaraiah seperti kerja sama, saling tolong menolong, serta semangat dalam
mempersiapkan masa yang akan datang. Hal ini tertera dalam QS.Al-Maidah ayat 2
yang artinya ”dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya”

 Dasar hukum menurut fatwa MUI

Selain Alquran, hukum asuransi syariah di Indonesia juga mempedomani dan


berpegang pada fatwa MUI. Tujuan asuransi syariah muncul di Indonesia untuk
menjawab kebutuhan masyarakat yang tergolong mayoritas beragama islam. Asuransi
syariah juga hadir sebagai alternatif solusi dari asuransi konvensional yang dinilai
bertentangan dengan hukum islam. MUI mengeluarkan fatwa mengenai asuransi syariah
pertama kali pada tahun 2001. Secara khusus, aturan mengenai fatwa Dewan Syariah
Nasional MUI tentang asuransi syariah yang berlaku di Indonesia antara lain :

 Fatwa No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah


 Fatwa No.51/DSN-MUI/III/2006 tentang akad Mudharabah Musytarakah
pada asuransi syariah

6
 Fatwa No.52/DSN-MUI/III/2006 tentang akad wakalah bil ujrah pada
asuransi syariah dan reasuransi syariah
 Fatwa No.53/DSN-MUI/III/2006 tentang akad tabarru pada asuransi syariah
 Dasar hukum menurut Peraturan Menteri Keuangan

Asuransi syariah juga di atur oleh aturan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Hal
ini menunjukan bahwa negara Indonesia mengakui hadirnya asuransi syariah dan resmi
unutk dapat beroperasi di Indonesia. Asuransi syariah diatur secara specialis melaui
peraturan mentri keuangan (Permenkeu) No.18/PMK.010/2010 tentang prinsip dasar
penyelenggaraan usaha asuransi dan usaha reasuransi dengan prinsip syariah. Secara
garis besar permenkeu tersebut menjelaskan beberapa poin seperti :

 Asuransi syariah pada prinsipnya merupakan sebuah upaya tolong-menolong


atau ta’awuni serta melindungi atau takafuli yang terjadi diantara para
peserta asuransi dengan cara mengumpulkan dana tabarru. Tujuannya
untuk meminimalkan dampak negatif dari risiko tertentu.
 Dana yang peserta kumpulkan dan kemudian di kelola oleh perusahan
asuransi atau reasuransi yang keseluruhan (atau sebagian) operasionalnya
mengikuti prinsip syariah
 Yang menjadi peserta asuransi adalah individu atau badan usaha yang
mengikuti asuransi sesuai dengan prinsip syariah atau perusahan yang
menjadi peserta reasuransi dengan prinsip syariah.4

4
Dr. Rohidin, SH.,M.Ag, Buku Ajar Pengantar Hukum Islam, Jakarta, Lintang Rasi
Aksara Books. Hlm 126

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya, Asuransi syariah merupakan asuransi yang didasarkan pada
hukum Islam yang mana dimulai dari Al-Qu’ran, Hadis, Ijma, qiyas serta fatwa dari para
ulama dan kemudian diatur juga dalam Permenkeu No.18/PMK.010/2010 tentang
prinsip dasar penyelenggaraan usaha asuransi dan usaha reasuransi dengan prinsip
syariah. tujuan dari pada asuransi syariah ini sebagai upaya tolong-menolong atau
ta’awuni serta melindungi atau takafuli yang terjadi diantara para peserta asuransi
dengan cara mengumpulkan dana tabarru yang orientasinya untuk meminimalkan
dampak negatif dari risiko tertentu. Mengacu pada konstitusional tertinggi hukum islam
yang di jadikan acuan terhdap terbentuknya asuransi syariah yaitu pada QS.Al-Maidah
ayat 2 yang artinya ”Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya”.

B. Saran
Berkaitan dengan Pembentukan asuransi syariah dinilai berkembang begitu pesat,
namun dinilai secara konstitusionalnya masih sangatlah lemah dan perlu adanya
political will yang sifatnya konstruktif dari pemerintah Indonesia. Hal ini terkait
dengan perlu adanya peraturan setingkat undang-undang yang secara khusus mengatur
tentang asuransi syariah di Indonesia. Karena Secara struktural, landasan operasional
asuransi syariah di Indonesia masih menginduk pada peraturan yang mengatur
perangsurasian secara genaral (Konvensional).

8
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Rohidin, SH.,M.Ag, Buku Ajar Pengantar Hukum Islam, Jakarta, Lintang Rasi Aksara
Books.

https://superyou.co.id/blog/keuangan/apa-itu-asuransi/
https://www.asuransimaximus.com/index.php/id/profile-asuransi-mitra/seputar-
asuransi#:~:text=Bisnis%20asuransi%20hadir%20di%20Indonesia,seperti%20sektor%20p
erkebunan%20dan%20perdagangan.
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-jenis-asuransi-berdasarkan-aspek-dasarnya

Anda mungkin juga menyukai