Anda di halaman 1dari 8

PENATAAN PRODUK

Disusun oleh :
Andre Candra
Jacksen Donovan Hendric
Joshua
Nando Pabayo
Rhesa Edwansen
BAB 8
Menganalisis Elemen Desain dan Visual Display di Supermarket

Setiap usaha ritel tentunya memerlukan keterampilan khusus


dalam menjual produk terampilan tersebut dapat dituangkan
pada penataan produk atau display produk. Dalam hal ini,
pengelola ritel dapat membuat desain visual untuk menata
produk-produk yang dipasarkan. Desain visual produk harus
berdasarkan kategori dari produk itu sendiri.

Salah satu contohnya, yaitu Penataan makanan segar


dikategorikan dengan produk sejenis atau seperti ikan segar,
daging daging segar, dan buah-buahan segar. Selain kategori
makanan fresh, beberapa contoh produk ritel meliputi makanan
dan minuman cepat saji (food and drink), produk kosmetik
(cosmetic product), produk fesyen (fashion product), serta
produk olahraga (sports product). Setiap kategori tersebut
menempati penataannya masing-masing.

Display produk yang menarik sangat menunjang penjualan


sebab pembeli akan merasa nyaman saat berbelanja. Hal ini juga
dapat menjadi alasan bagi mereka untuk selalu memilih suatu
toko sebagai langganan saat mencari barang yang diperlukan.
Oleh sebab itu, pengelola ritel harus memiliki kemampuan
dalam mendesain tata letak ruang dan barang di dalam toko.

Penataan produk yang menarik akan meningkatkan penjualan.


Untuk meningkatkan penjualan berbagai produk salah satu
caranya dengan melakukan merchandising, Merchandising
didesain agar menimbulkan efek impulse buying, yakni
konsumen membeli produk secara tidak terencana.

1. Elemen Display Produk

A. Merchandise atau barang dagangan merupakan elemen utama


yang disediakan suatu display.
Merchandise adalah produk-produk yang dijual peritel dalam
gerainya, tanpa merchandise, display menjadi hampa.
Merchandise dapat berupa :
1. Hasil Praktik menjahit
2. Hasil menghias kain
3. Hasil kerajinan tangan
4. Hasil berbagai produk
B. Functional props disebut juga penyangga utama yaitu
penyangga yang berfungsi untuk membantu memajangkan
barang dagangan,
contohnya: mannequin, torso, panel, dresform atau benda
penyangga lainnya.

C. Decorative Props
Sebagai pendukung dari penyangga utama agar tidak terkesan
kosong dan berdiri sendiri, kemudian dapat juga berfungsi
sebagai hiasan decorative. Contohnya: kayu, cermin, Ranting,
besi, aluminium dan sebagainya

D. Stuctural Props
adalah pelengkap functional dan decorative props, mannequin,
dresform dan unit-unit yang lain. Structural Props merupakan
arsitektur dalam desain dan dapat diubah letak atau
keberadaannya dalam display sesuai kebutuhan
contohnya : Kotak, Tangga, Tiang, Berdiri, Dll.

E. Background atau latar belakang display berfungsi sebagai


penunjang barang dagangan yang di display, background yang
digunakan dalam sebuah display tidak boleh mendominasi atau
menonjol karena akan mengurangi pusat perhatian pengunjung
pada barang dagangan yang di tawarkan
Contohnya dapat berupa Kain,Kertas,atau Tikar
F. Display Material
Display material adalah pernak-pernik atau barang-barang yang
berfungsi untuk melengkapi display. Display material harus
disesuaikan dengan tema dagangan dan tidak boleh terlalu
mencolok karena akan mengurangi daya tarik barang dagangan
yang ditawarkan. Display material juga berarti pembuatan,
perakitan, atau pengemasan dari material display cetak apa pun,
termasuk namun tidak terbatas pada stan display, poster,
spanduk, kartu counter, atau lembaran penjualan, yang
digunakan untuk iklan atau promosi barang konsumen, terutama
di toko retail
Contohnya: Balon, batu-batu dan bunga.

G. Warna
Warna yaitu suatu elemen yang sangat penting dalam
memengaruhi display suatu barang dan menentukan apakah
display tersebut dapat menarik perhatian atau tidak sama sekali.
Warna juga yang digunakan juga harus sinkron pada tema
dagangan agar dapat menarik perhatian pelanggan.
H. Lightning atau pencahayaan
Lightning atau pencahayaan berfungsi untuk lebih menekankan
pusat perhatian dengan pencahayaan,merchandise yang di
tawarkan dapat diperlihatkan dengan jelas lampu yang
digunakan untuk pencahayaannya biasanya sesuai dengan
display dan tidak diperlihatkan dari luar sehingga tidak
menganggu pemandangan namun tetap berfungsi dengan baik,
lighting atau pencahayaan harus diarahkan pada bidang yang
menjadi pusat perhatian.

2. Prinsip-Prinsip Display Produk

A. Kesederhanaan

Kesederhanaan adalah properti, kondisi, atau kualitas ketika


segalanya dapat dipertimbangkan untuk
dimiliki. Kesederhanaan biasanya berhubungan dengan beban
yang diletakkan sesuatu pada seseorang yang mencoba untuk
menjelaskan atau memahaminya. Kesederhanaan disini
maksudnya adalah sebagai berikut :
1.) Membatasi jumlah warna dan benda yang akan ditata.
2.) Mehindari dekorasi yang belebihan.
3.) Meghindari penggunaan background yang mendominasi.
B. Penekanan atau pusat perhatian

Penekanan dalam suatu display sangat diperlukan untuk


memusatkan perhatian pengunjung pada suatu objek, karena
pengunjung bisa secara langsung merasakan dampaknya baik
secara visual maupun fisik. Objek disini adalah merchandise
atau barang dagangan.

C. Keseimbangan

Visual balance sangat dipengaruhi oleh warna, latar belakang


dan keseimbangan ukuran produk. Ketentuanya adalah sebagai
berikut: Susunan warna dari warna tua ke muda dan warna
terang disimpan di ujung. Latar belakang ini tidak boleh
mendominasi daya tarik barang yang ditampilkan.
Keseimbangan dapat mengatur irama dari pandangan mata
pengunjung. Terdapat dua macam keseimbangan, yaitu simetris
dan asimetris. Keseimbangan simetris adalah keseimbangan
antara sisi kanan dan kiri sama seperti dicerminkan.
Keseimbangan asimetris adalah keseimbangan antara sisi kanan
dan kiri berbeda.
D. Kesatuan

Kesatuan berarti hubungan antarbentuk yang ditata, baik itu


warna, ukuran, ruang, bidang, dan garis. Sebagai contoh, produk
di supermarket food, drink, fresh, fashion, dan sport disusun
berdasarkan jenisnya masing-masing agar relevan.

Anda mungkin juga menyukai