Oleh :
Mengetahui/Mengesahkan :
Kepala Kepala
PT. POS INDONESIA (Persero) SMK Muhammadiyah 1
Cabang Purbalingga Purbalingga
ii
KATA PENGANTAR
Laporan ini kami tulis sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada
sekolah yang telah mengirim kami ke perusahaan untuk mengikuti program
magang guru. Laporan ini berisi tentang segala aktivitas sehari-hari yang telah
kami lakukan yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
untuk persiapan pendirian POSSEKOLAH yakni agenpos untuk melayani
layanan jasa kurir dan pembayaran angsuran/tagihan-tagihan dengan
menggunakan aplikasi Agenpos/POSPay. Semuanya kami tulis apa adanya demi
menjaga kejujuran ilmiah dari sebuah tulisan.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatkan
kualitas pendidikan kejuruan di SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Tujuan Magang Guru ...........................................................................
2
C. Manfaat Magang Guru .........................................................................
3
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
iv
Lampiran 1 : Naskah Perjanjian Kerjasama
Lampiran 2 : Surat Permohonan Magang Guru Dari Sekolah Ke Perusahaan
Lampiran 3 : Surat Tugas Guru Magang Ke Perusahaan
Lampiran 4 : Daftar Hadir Guru Magang
Lampiran 5 : Jurnal Kegiatan Magang Guru
Lampiran 6 : Sertifikat Guru Magang
Lampiran 7 : Foto Dokumentasi Magang Guru
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan khususnya pada pasal 21 – 30, lebih spesifiknya diatur
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009
tentang penyelenggaraan magang di dalam negeri. Dalam peraturan tersebut,
magang dapat diartikan sebagai : “Bagian dari sistem pelatihan kerja yang
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan
bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau
pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa
di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu”.
Magang guru merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan
bagi sekolah-sekolah yang terletak di kawasan industri dan kawasan berikat dan
sekolah tersebut diberikan sejumlah bantuan dari direktorat untuk melaksanakan
program guru magang ini. Selain program guru magang, ada sejumlah program
lain yang harus dilaksanakan guna memenuhi persyaratan sekolah yang menerima
bantuan tersebut. Sebenarnya, latar belakang diwajibkannya guru magang adalah
agar tercipta “link and match” antara kurikulum yang dilaksanakan disekolah
dengan sejumlah kualifikasi yng diharapkan oleh pihak industri. Dengan adanya
kesesuaian kurikulum maka kesenjangan skill yang selama ini terjadi dapat
diminimalisir.
SMKS Muhammadiyah 1 Purbalingga sebagai salah satu sekolah yang
terletak di sekitar kawasan Industri tentunya harus menyelenggarakan program
magang guru agar para siswa yang lulus dari sekolah ini memiliki keahlian yang
sesuai dengan harapan pihak industri yang berada di sekitarnya. Dengan
demikian, setelah lulus SMK diharapkan mereka akan langsung terserap di
industri-industri yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Bukankan tujuan mereka
masuk SMK adalah agar cepat memperoleh pekerjaan? Untuk dapat diterima
dengan cepat, maka mereka harus dibekali dengan ilmu-ilmu kejuruan yang saat
ini tengah berkembang di lapangan. Mereka harus “up-date” dengan
1
perkembangan yang terjadi. Untuk mengetahui apa saja yang saat ini tengah
berkembang di lapangan, maka diutuslah guru-guru agar dapat memutakhirkan
pola-pola pengajaran mereka sehingga mereka tidak hanya berkiblat pada
kurikulum dinas pendidikan akan tetapi pada kurikulum dunia usaha dan dunia
industri. Oleh karena itu, program magang guru harus pula dilengkapi dengan
program sinkronisasi kurikulum sekolah agar apa yang menjadi misi SMK untuk
mencetak generasi yang siap kerja dapat terwujud.
2
C. Manfaat Guru Magang
Manfaat diadakannya magang adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi guru
a. Guru menambah wawasan tetnang perkembangan Dunia Usaha, Dunia
Industri dan Dunia Kerja
b. Guru dapat meningkatkan keterampilan serta keahlian di bidang
praktek
c. Guru dapat mengaplikasikan dan meningkatkan kompetensi keahlian
sesuai dengan perkembangan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia
Kerja.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya kerjasama “bilateral” antara sekolah dengan perusahaan.
b. Sekolah akan dapat meningkatkan kualitasnya lulusannya melalui
peningkatan kompetensi guru yang di magangkan ke Dunia Usaha,
Dunia Industri dan Dunia Kerja yang bersangkutan.
c. Sekolah akan dikenal di Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja.
d. Terbangunnya pembelajaran program Teaching Factory SMK
Muhammadiyah 1 Purbalingga
3. Manfaat bagi perusahaan (Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja
a. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan Dunia Usaha,
Dunia Industri dan Dunia Kerja
b. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari Guru yang melakukan
praktek.
3
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik Negara (BUMN)
Indonesia yang bergerak dibidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos
Indonesia merupakan perseroan terbatas yang ada di Indonesia. Bentuk usaha Pos
Indonesia ini berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal
pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah perusahaan
(persero).
Berdiri pada tahun 1746, saham pos Indonesia seutuhnya dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Saat ini Pos Indonesia tidak hanya melayani jasa pos dan
kurir, tetapi juga jasa keuangan, yang didukung oleh titik jaringan sebanyak
kurang lebih 4.000 kantor pos dan 28.000 Agen Pos yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia.
Perposan modern sudah ada di Indonesia sejak tahun 1602 silam pada saat
VOC masih menguasai Indonesia. Pada saat itu, Pos dihubungkan hanya
dilakukan dikota kota tertentu yang berada di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Surat-surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Gedung Penginapan Kota
sehingga setiap orang haru mengecek apakah ada surat atau paket untuknya di
dalam gedung itu. Untuk meningkatkan keamanan 9 surat-surat dan paket-paket
pos tersebut, Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff mendirikan kantor pos
pertama di Indonesia yanf terletak di Batavia (Jakarta).
Pada saat Era kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels di VOC ada
sebuah kemajuan yang cukup pesat pada pelayanan kantor Pos di Indonesia
dimana kemajuan tersebut berupa jalan yang terbentang dari Anyer hingga
Panarukan. Jalan yang panjang sekitar kurang lebih 1.000 km sangat bermanfaat
sekali untuk membantu dalam mempercepat proses antaran surat dan paket
antarkota di Pulau Jawa. Jalan yang telah dibuat dengan metode kerja paksa
dikenal juga dengan nama Groote Postwerg atau Jalan Raya Pos. Adanya jalan ini
perjalanan proses pengantaran antara Provinsi Jawa Barat hingga Provinsi Jawa
4
Timur sangat dipermudah sekali, yang pada awalnya sangat memakan waktu
sampai puluhan hari, kini bisa ditempuh hanya dalam jangka yang cukup pendek
yaitu kurang dari satu minggu.
Saat perkembangan teknologi telepon dan telegraf masuk ke Negara
Indonesia sistem yang ada pada pelayanan pos berubah. Pada tahun 1906, pos di
Indonesia akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau
Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Awalnya pelayanan pos hanya
berpusat di Welrevender (Gambir) juga berpindah Dinas Pekerjaan Umum atau
Burgerlijke Openbare Werker (BOW) di Bandung 10 pada tahun 1923. Pada saat
Jepang menduduki Negara Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer jepang.
Kekuasaan Jawatan PTT di ambil alih oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT)
dimana hal itu secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia.
Hal itu terjadi pada tanggal 27 September 1945, dan hari itu pun di peringati
sebagai hari Bakti PTT atau Hari Bakti Parpostel.
Perubahan demi perubahan yang sudah cukup pesat pada sistem Pos
Indonesia dapat dilihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia
secara terus menerus dari tahun ke tahun, Tahun 1961 Pos Indonesia telah resmi
menjadi perusahaan Negara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240
Tahun 1961. Didalam peraturan tersebut menyebutkan bahwa Jawatan PTT itu
kemudian berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel). Setelah menjadi perusahaan Negara, Perusahaan Negara Pos mengalami
pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan
Perusahaan Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini bertujuan untuk
mencapai perkembangan ang lebih luas lagi bagi masingmasing badan usaha milik
Negara (BUMN).
Pemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi
memiliki legalitas hukum melalui Peraturaan Nomor 29 Tahun 1965 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1965. Pemerintah 11 telah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978 dikeluarkan untuk mengubah bentuk
badan usaha lagi dari pelayanan pos di Indonesia ini (melalui PN Pos dan Giro).
Dengan dikeluarkannya peraturan itu, Perusahaan Negara Pos dan Giro berubah
menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro). Hal tersebut
5
memiliki tujuan untuk mempermudah keleluasaan pleayanan pos bagi masyarakat
di Indonesi.
Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan Negara menjadi perusahaan
umum di sempurnakan lagi agar dapat mengikuti iklim usaha yang sedang
berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1984
mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan. Setelah beberapa tahun
memberikan layanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia
mengalami perubahan pada status atau bentuk usaha lagi. Dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995, Perum Pos dan Giro diubah menjadi
PT.Pos Indonesia (Persero). Perubahan ini bertujuan member fleksibilitas dan
kedinamisan untuk PT.Pos Indonesia(Persero) sehingga dapat lebih baik dalam
melayani masyarakat luas dan menghadapi perubahan serta perkembangan yang
ada pada dunia bisnis yang kini sudah sangat banyak persaingannya
C. Kebijakan Mutu
PT POS Indonesia merupakan bagian dari perusahaan BUMN di Indonesia
yang memiliki nilai-nilai dasar BUMN untuk menjamin kualitas dalam
pelayanannya. Nilai-nilai dasar (core values) BUMN disingkat dengan AKHLAK,
yakni moral etika yang menjadi panduan seluruh BUMN saat ini. Core values
BUMN dirancang khusus untuk proses transformasi human capital di lingkungan
BUMN guna meningkatkan daya saing BUMN agar menjadi pemain global serta
memposisikan BUMN sebagai pabrik talenta.
AKHLAK adalah kependekan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Amanah dalam hal ini berarti memegang teguh
kepercayaan yang diberikan melalui perilaku integritas, terpercaya, bertanggung
jawab, Komitmen, akuntabilitas, jujur, dan disiplin.
6
Nilai-nilai utama AKHLAK adalah sebagai berikut :
No Nilai-Nilai
Definisi
. Utama
7
D. Struktur organisasi PT POS Indonesia Cabang Purbalingga
8
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG GURU
9
4. Pelayanan pembelian materai.
10
kiriman barang sesuai dengan jalur antaran. Melakukan pick up dan
antaran kiriman pos pada pelanggan.
11
C. Kemampuan/Ilmu yang Didapatkan Selama Magang Guru
1. Mempelajari Aplikasi Ipos Web
Ipos Web merupakan aplikasi yang digunakan untuk pembuatan resi
pengiriman paket dan surat baik dalam negeri maupun luar negeri.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a. Login system.
Login digunakan untuk masuk ke system sebelum melakukan pekerjaan
dengan memasukan User id dan Password. User dan Password setiap
hari diganti untuk menjaga keamanan.
b. Pembukaan Bachsheet
Teller melakukan pembukaan backsheet setelah dijinkan atau
diverifikasi oleh Manajer Pelayanan. Tujuannya yaitu membuka lembar
kerja baru untuk mencatat seluruh pekerjaan yang dilaukan oleh
petugas loket seperti pembuatan resi baru, pembatalan resi dan
penggantian resi.
c. Test printer
Test printer bertujuan untuk mengantisipasi tidak tercetaknya resi
sehingga menghindari terjadinya pembatalan yang mengakibatkan
pengurangan penilaian terhadap petugas loket. Printer yang digunakan
adalah tipe dotmatrik.
d. Input Data Loket Kiriman Korporat
Penginputan resi baru untuk surat dan barang kiriman korporat atau
mitra perusahaan. Dengan memperhatikan langkah berikut :
1) Input ID pelanggan korporat
2) Input nomor resi
3) Pilih tipe resi
4) Input kode pos
5) Pilih tipe pengiriman
6) Input berat
7) Input nama penerima
8) Input alamat penerima
12
e. Input Data Loket Kiriman
Penginputan resi baru untuk surat atau paket kiriman pelanggan dengan
memperhatikan langkah berikut :
1) Input ID pelanggan dengan barcode yang telah disediakan
2) Input nomor resi
3) Pilih tipe resi
4) Input kode pos
5) Pilih tipe pengiriman
6) Input berat
7) Input nama penerima
8) Input alamat penerima
f. Cetak Resi
Pencetakan resi adalah output dari semua data yang telah diinputkan
sebagai bukti fisik pengiriman surat dan barang.
13
3. Mempelajari Budaya Kerja di PT POS Indonesia
PT Pos Indonesia termasuk dalam barisan perusahaan BUMN, maka untuk
menjaga kualitasnya PT Pos Indonesia menerapkan budaya kerja AKHLAK.
Core Values AKHLAK yang terdiri dari Nilai-Nilai AMANAH, KOMPETEN,
HARMONIS, LOYAL, ADAPTIF, dan KOLABORTIF, yang merupakan
kristalisasi nilai nilai Perusahaan BUMN, diyakini selaras dengan strategi
bisnis Pos Indonesia yang akan mendorong insan Pos Indonesia untuk
berkinerja dengan lebih baik. Dengan selarasnya budaya kerja insan Pos
Indonesia dengan strategi bisnis yang ditetapkan, diyakini akan mampu
mendorong bertumbuhnya bisnis Pos Indonesia untuk mewujudkan Pos
Indonesia Juara.
Selain budaya kerja BUMN PT Pos Indonesia menerapkan sikap kerja 5R
yang diadopsi dari Jepang (5S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Sitsuke) yang
telah diterapkan dan konsisten dilaksanakan. Penerapan sikap kerja 5R yaitu :
a. RINGKAS
Upaya menyingkirkan barang-barang atau arsip yang tidak digunakan
lagi. Buang atau sisihkan jauh dari tempat kita bekerja. Gunannya tentu
saja agar tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan dan ruang
kerja terasa lebih lapang.
b. RAPI
Artinya simpan barang-barang atau peralatan kerja pada tempat yang
telah ditentukan. Bila perlu ditandai dengan memberi petunjuk atau
label. Kelompok kan dalam barang-barang sejenis agar mudah
ditemukan.
c. RESIK.
Bersihkan tempat kerja dari debu, noda, minyak, kotoran, air, dan tidak
ada sampah. Kebersihan agar menjamin kenyamanan kerja dan
mempertahankan semangat sampai akhir.
d. RAWAT
Menggunakan peralatan sesuai dengan keperluannya. Beri indeks
terhadap aset dan peralatan kerja dan lakukan pemeriksaan berkala
14
terhadap seluruh aspek peralatan dan ruang kerja apakah sudah ringkas,
rapi dan resik.
e. RAJIN
Disiplin melakukan ke 4 langkah di atas secara kontinu atau
berkelanjutan.
4. Penyelarasan kurikulum
Setelah melaksanakan magang guru, dapat disimpulkan bahwa dalam
pembelajaran nanti kompetensi yang perlu ditiingkatkan yaitu :
a. Kompetensi Hubungan Masyarakat dan Keprotokolan
Siswa mampu melaksanakan kegiatan pelayanan prima, menangani
pelanggan dengan merujuk pada standard perusahaan.
b. Kompetensi Teknologi Perkantoran
Siswa menguasai komputerisasi dan software pendukungnya. Karena
dalam dunia kerja hamper seluruh kegiatan dilakukan secara
komputerisasi termasuk dalam pembuatan laporan rutin (daily report).
Software yang harus dikuasi adalah Excel, Browser.
c. Kompetensi Tata Kelola Keuangan
Siswa mampu melakukan pencatatan keuangan untuk membuat laporan
kegiatan pelayanan maupun pelayana loket pada bagian keuangan.
d. Kompetensi Kearsipan
Siswa mampu kegiatan sortir dan penyimpanan resi atau tanda bukti
transaksi pada loket pelayanan, loket bagian keungan dan transportasi
antaran.
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Selama 30 hari melaksanakan kegiatan magang guru di PT POS Indonesia
penulis mendapatkan suatu bekal ilmu yang dapat dikembangkan sebagai
bekal untuk pengembangan kompetensi siswa di sekolah. Kemanpuan
penguasaan aplikasi, pelayanan pelanggan dan budaya kerja yang ada di PT
Pos Indonesia akan diselaraskan dengan kurikulum yang akan disampaikan
peserta didik.
Budaya kerja maupun kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh pegawai
PT POS Indonesia akan disampaikan dalam pembelajaran pada peserta didik
maupun di sekolah. Budaya kerja sebagai tanda kesiapan peserta didik untuk
menuju dunia usaha dunia industry dan dunia kerja.
B. Saran
Saran yang bermanfaat dapat diberikan praktikan sesuai pengalaman yang
telah diterima dan menyarankan kepada perusahaan maupun sekolah ;
a. Saran bagi Pihak Sekolah
1) Lebih banyak meningkatkan kerjasama dengan berbagai
perusahaan.
2) Lebih banyak memberi kesempatan guru untuk melaksanakan
mangang.
3) Menjaga hubungan baik dengan berbagai perusahaanyang akan
dijadikan tempat magang untuk memudahkan peserta didik
maupun guru untuk melakukan kegiatan magang.
b. Saran bagi Pihak Perusahaan
1) Perusahaan hendaknya tidak perlu ragu untuk memberikan “job
deskripsi” yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh
seorang guru magang karena tanpa adanya job deskripsi yang jelas
maka laporan magang agak sulit untuk disusun.
16
2) Job deskripsi yang diberikan hendaknya bervariasi sehingga skill
yang dimiliki oleh seorang guru magang akan bersifat multi skill
dan diharapkan dapat diajarkan kembali kepada murid-murid
mereka di sekolah.
17