Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH AIRLANGGA TERHADAP KEMAJUAN

KERAJAAN MEDANG KAMULAN


Muhammad Fikri

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah


Email: 98muhammadfikri@gmail.com

Dr. Syarifuddin, M. Pd.


Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah

Abstrak: Penulisan ini berjudul ”Pengaruh Airlangga terhadap Kemajuan Kerajaan Medang
Kamulan”. Penulisan ini menggunakan berbagai sumber mulai dari buku sampai jurnal.
Penulisan ini membedah kebijakan Airlangga sebagai raja terhadap kemajuan Medang Kamulan
sebagai fokus utamanya. Airlangga tidak lepas dari kemajuan Kerajaan Medang Kamulan.
Sebagai warisan kebudayaan yang memiliki pengaruh kepada Kerajaan Medang Kamulan
bercorak Hindu.

Kata kunci : Airlangga, Kerajaan Medang Kamulan, Kebijakan

PENDAHULUAN

Sekitar abad ke-10, ibukota Kerajaan berbagai bangsa. Bengawan Solo dan
Mataram Kuno dari Jawa Tengah bertolak Sungai Brantas sebagai jalur keluar masuk
menuju Jawa Timur dengan hal-hal yang perdagangan pribumi dengan pesisir laut
menyertai pemindahan sangat perhitungkan. serta tanahnya subur daripada Jawa Tengah
Pandangan dahulunya mengemukakan setelah digunakan. Dua, pemecahan masalah
bahwa akibat musibah semburan Gunung pemerintahan, karena Dinasti Syailendra
Merapi dan sawah tidak terurus karena para melarikan diri ke Sumatera setelah Jawa
kaum pria digunakan tenaganya untuk Tengah terampas oleh Dinasti Sanjaya ,
memahat candi. Pandangan sekarang dengan berdiam tempat di Sumatera
mengemukakan bahwa dua faktor kemudian Sriwijaya dapat memegang
penyebabnya, yaitu satu, faktor topografis kepemimpinannya. Hal ini menjadi
Bumi Mataram terisolasi maka Jawa Timur peringatan bagi Mpu Sindok. (Listiyani,
lebih terbuka dengan kegiatan jual beli di 2009:24).
Kerajaan Medang Kamulan Medang Kamulan. Dia mengandalkan
berlokasi di Jawa Timur. Tepatnya Muara semua pasukan maritim dengan mengambil
Brantas ibu kota Watan Mas yang dibangun alih Kerajaan Sriwijaya. Namun, tak lama
oleh Mpu Sindok. Hal ini adalah peralihan waktunya, Sriwijaya bangun dan
Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah, melakukan perlawanan kepada Kerajaan
karena dampak musibah Gunung Merapi Medang Kamulan selama Dharmawangasa
(Wibowo, 2010:3). terus memerintah. Untuk menakluakan
Kerajaaan Medang Kamulan, Kerajaan
Ketika Rakai Sumba sebelum Mpu
Sriwijaya melakukan interaksi dengan
Sindok memerintah. Gunung Merapi
kerajaan kecil di Jawa, yaitu Kerajaan
meletus besar yang tertulis dalam sejarah.
Wurawari. Melalui Kerajaan Wurawari,
Musibahnya menghancurkan ibu kota
alhasil Kerajaan Medang mendapat serbuan
Medang. Maka Penduduk menamakan
hingga runtuh. Serbuan tersebut
peristiwa itu sebagai pralaya atau
berlangsung pada saat Raja Dharmawangsa
kehancuran dunia (Wismulyani dkk,
melakukan ritual pernikahan putrinya
2014:11).
dengan Airlangga. Raja Dharmawangsa
Selanjutnya, ketika Raja tewas sekaligus karib istana. Tapi ,
Dharmawangsa memerintah sebelum Airlangga mampu meloloskan diri bersama
Airlngga. Dia bertekad untuk menguasai pengabdi setia, Narottama (Badrika,
perdagangan Kerajaan Sriwijaya yang 2004:45).
merupakan peringatan untuk Kerajaan

PEMBAHASAN Dharmawangsa secara sah dengan gelar Cri


Maharaja Rake Halu Cri Lokecwara
1. Masa Genesis
Dharmawangsa Airlangga
Airlangga berumur 16 tahun Anantawikramotunggadewa (Badrika,
mengevakuasi bersama Narottama ke 2004:46).
Gunung Wonogiri sebagai pertapa dengan
Berangkat menjelajahi-menjelajahi
melepaskan pakaian mewah. 1016-1019 M,
di Pulau Jawa dari masa 1028-1029 M
dia ditempa baik jasmani dan rohani di
Airlangga beralasan menundukkan kembali
Wonogiri. Tahun 1019, rakyatnya dan para
kerajaannya yang terpecah pada tiap-tiap
pendeta bersikeras mengangkat Airlangga
lawannya. Airlangga ternyata beranjak
menjadi raja. Airlangga menerima
untuk melawan Raja Bhismaprabhawa;
pengukuhan sebagai raja menggantikan
selanjutnya era 1030 M, Raja Wijaya dari
Wengker (daerah rendah Pulau Madiun), tanggul di daerah Wringin Sapta
hanya merasakan kekalahan sesaat. Masa (Soekmono, 1987:56).
1031 M, Airlangga menaklukkan Raja
Airlangga memilki seorang wanita
Adhamapanuda sekaligus membakar tempat
sebagai mahamantri i hino, yakni
tinggalnya. Masa 1032 M, Airlangga
Sanggramawijaya, adapun mendiami
memerdekakan negeri dari seorang
sesuatu paling tinggi setelah raja.
perempuan “ yang mempunyai kekuatan
Tampaknya Sanggramawijaya merupakan
yang menakutkan, mirip seorang raksasi”,
penerus sang raja seorang diri, bahwa
kemudian menluluhlantahkan wilayah
diusulkan akan menjabat kedudukan
selatan “yang dibakar dengan lidahnya
menjadi raja. Namun, sesudah datang
bagaikan naga api” (Coedes, 2010:203).
waktunya, Sanggramawijaya menolak
Sesudah mengambil pulang sebagai raja dan mengambil pencaharian
kekuasaan yang mengklaim sebuah menjadi resi. Dengan kerja Airlangga
kewenangan pribadi dari lawan-lawan yang seorang diri. Dibikinlah baginya sebuah
dikalahkan, Airlangga segera beranjak pertapaan di Pucangan (Gunung
mendirikan kerajaan di setiap bidang Penanggungan), dan kepada tempat ini
kehidupan bagi kesejahteraan penduduknya. Sanggramawijaya menghela diri menjadi
Kerajaan Medang Kamulan secara ringkas Killi Suci. Munculah sekarang kesusahan
berhasil meningkatkan taraf kehidupan, untuk Airlangga, lantaran meninggalkan
kondisi rakyat seimbang. Untuk Sanggramawijaya, anaknya sendiri. Tinggal
menjalankan kenegaraan, Airlangga dua orang laki-laki barangkali hendak
ditolong dari hamba-hamba yang setia, merampas singgasana. Hingga akhirnya
seperti Narottama, yang sekarang seorang pada masa 1041 untuk membelah
rakryan Kanuruhan dan Niti, seorang kekuasaanya menjadi dua, yakni Janggala
rakryan Kuningan. Pusat pemerintahan yang (Singhasari) berkedudukan di Kahuripan
semula berlokasi di Wwatan Mas dari 1031 dan Panjalu (Kadiri) berkedudukan di Daha
dialihkan ke Kahuripan pada tahun 1037. yang dipisah oleh Gunung Kawi tujuan
Pelabuhan Hujung Galuh terletak di muara Utara dan tujuan Selatan atas bantuan Mpu
sungai Brantas dibaguskan, untuk Bharada adapun amat termasyhur mengenai
Pelabuhan Kambang Putih (daerah Tuban) bertuah. Lekas sudah memisahkan
dipasang hak-hak khusus. Sungai Brantas, kekuasaannya, Airlangga berhenti dari
dulunya senantiasa memunculkan jabatan menjadi petapa dengan gelar Resi
kehancuran saat banjir, sekarang dipasang Gentayu. 1049, Dia meninggal dunia serta
dikuburkan di Tirtha, merupakan bangunan mampu menjadi model perhitungan
keramat yang terdiri dari kolam-kolam di ancaman sejak memusarkan
lereng Timur Gunung Penanggungan serta kekuatan asing ke pengaruh
tersohor menjadi Candi Belahan. Dia Airlangga(Susanti,2010:85;97).
dirupakan menjadi Wisnu menunggangi
Kedua, era kegemilangan
garuda adapun sekarang disimpan di
setelah era konsolidasi lekas selesai
Museum Mojokerto (Soekmono,1987:57).
pada tahun 1035 (957 Saka)
2. Dampak Era Pemerintahan merupakan kententraman
Airlangga pemerintahan Airlangga. Dia
a. Politik berupaya semampu daya memberi isi
perolehan peperangan bahwa sudah
Ada tiga tingkatan era
dilaksanakannya semasa ini. Mulai
pemerintahan Raja Airlangga.
prasasti-prasastinya selang 1035
Pertama, era konsolidasi merupakan
(957 Saka) hingga 1024 (964 Saka)
peperangan lengkap sebab
sedia membekas hendak upaya bagi
mendirikan kekuasaan. Usaha
menggerakan ke depan
mendirikan kekuasaan ditemukan
menyejahterakan penduduknya.
tampak tentang kandungan prasasti-
Langkahnya selang berbeda
prasasti bahwa diumumkan dari
membetulkan irigasi, merapikan
1019 (941 Saka) hingga 1037 (959
kendaraan darat serta air,
Saka) akan berkaitan ketentuannya
membentangkan perniagaan,
di keempat tanda cara hidup
menggerakkan ke depan cara hidup
menjalankan pemerintahan negara.
rohani, memperoleh rasa suka serta
Kandungan prasasti-prasasti Raja
sokongan melalui penduduknya
Airlangga nyata bahwa dia
(Susanti,2010:101).
melaksanakan pertempuran
berulang-ulang ke era konsolidasi Ketiga,era penghabisan
sebab mendirikan kekuasaannya. pemerintahan Airlangga dengan
Mulai prasasti bahwa semula dari membelah kekuasaannya. Walau
Jawa Barat, yakni Prasasti Sang mengerti sangat yang pemisahan
Hyang Tapak 952 Saka bahwa terkemuka menyalahi sejak tumpuan
memiliki tanda huruf meskipun kosmos kekuasaan, akan tetapi bagi
bahasa hampir sama atas prasasti- mengelak merampas kemampuan dia
prasasti Raja Airlangga, mungkin membelah kerajaannya jadi dua,
yakni Janggala dan Panjalu. Sesudah Siwa bagi meyediakan pertempuran
kerajaan terpisah, dia sungguh- menghadapi raja raksasa
sungguh balik ke tempat pertapaan. Niwatakawaca. Lain daripada itu,
Namun tiada usang akhirnya dari dalam prasasti Pucangan
diadakan serta perkelahian seayah berbahasa Sanskerta 1032 (954
(Susanti,2010:103). Saka) deret ketiga, ia diserupakan
atas sthanu sebutan beda mengenai
b. Agama
Dewa Siwa (Susanti,2010:109).
Kerukunan kehidupan
c. Ekonomi
beragama tampak dirawat dengan
elok ke era pemerintahan Raja Lima prasasti, bahwa
Airlangga. Keadaan ini terang diterbitkan oleh Raja Airlangga,
tampak sejak membentang paham- menyerahkan penjelasan tentang
paham dari dalam agama Hindu aktivitas perniagaan bahwa tertulis
akan dalam prasasti-prasastinya dari dalam penggalan prasasti akan
dikenal yang agama Hindu (Siwa) berisi keniscyaan pungutan wajib
diikuti untuk sebagian luas perniagaan sesudah satu wilayah
penduduk, datang kemudian agama dilahirkan sima. Peristiwa ini
Budha, baru belakangan Rsi serta mampu menerangkan menurut kita
Brahmana. Peristiwa ini tampak tentang macam-macam barang akan
serta kerap rohaniwan-rohaniwan diperniagakan, pemain niaga serta
terkemuka dari dalam prasasti Baru upaya bahwa hadir pada era
1030 (952 Saka). Bahkan Raja pemerintahan Raja Airlangga.
Airlangga disangka sama menganut Prasasti- prasasti Cane 943 Saka,
agama Hindu bahwa menghormati Patakan, Baru 952 Saka,
Dewa Sewa. Peristiwa ini mampu Turunhyang A serta Gandhakuti 964
diterangkan sama beserta berusaha Saka terbuat dari logam adapun
memahami kandungan karangan ditulad pada kala Majapahit. Mula
kakawin Arjunawiwaha, yakni yang itu, beberapa benda niaga dinamakan
rupa Arjuna bahwa disepadakan atas dengan standar adapun berlainan
Airlangga melaksanakan bahwa pada lainnya lantaran
penghormatan menuju Dewa Siwa, diserasikan dengan kelaziman akan
mewarisi senjata-senjata Dewa Siwa berlangsung pada era Majapahit
serta menggabungkan diri atas Dewa ditulad (Susanti,2010:111).
Barang-barang perniagaan dan rakyatnya. Maka dia melakukan
akan diperjualbeliakan di antaran langkah mulanya melawan raja-raja di Jawa
bermacam barang tenun, barang- bahkan mengahdapi wanita raksasa sakti
barang mulai tembikar (menjadi mandraguna. Disinilah kententraman dan
barang impor), serta barang-barang kebahagiaan memakmurkan rakyatnya. Raja
bahwa bersumber dari Jawa Airlangga telah mengatur mengenai agama,
misalnya beras, daging, kayu serta ekonomi, sosial, dan politik untuk kebaikan
sebagainya (Badrika, 2004:46). rakyatnya.

d. Sosial

Interaksi kemasyarakatan Saran


telah tersusun. Pada kehidupan
Tidak ada penulisan ini yang
sosial, masyarakat dipautkan
sempurna. Saya mengharapkan uraian dan
menurut pemenggalan golongan
masukan yang membangun pada penulisan
(pada masyarakat Hindu), serta
jurnal ini. Semoga menambah keragaman
besendikan martabat seseorang pada
untuk memperkaya ilmu dengan sangat
masyarakat, elok tingkatan dalam
berguna. Terima kasih untuk semuanya.
susunan sistem pemerintahan
meskipun perihal material serta DAFTAR PUSTAKA
sebagainya (Badrika, 2004:46).
Badrika, I Wayan. 2004. Sejarah SMA 2

PENUTUP Untuk Kelas XI Program Ilmu Sosial dan


Bahasa: Nasional Indonesia dan Umum.
Kesimpulan
Jakarta: Penerbit Eralngga.
Airlangga banyak memberikan andil
Coedes, George. 2010. Asia Tenggara Masa
pada masa pemerintahanya. Berawal dari
Hindu-Buddha. Jakarta: KPG (Kepustakaan
perisitiwa pelarian bersama abdi setianya
Populer Gramedia).
Narottama menghindari pertempuran
Kerajaan Wurawari yang bersekutu dengan Listiyani, Dwi Ari. 2009. Sejarah 2

Kerajaan Sriwijaya melawan Kerajaan SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta:

Medang Kamulan pada era pemerintahan Grahadi.

Raja Dharmawangsa dengan berakhir tewas Soekmono, R. 1987. Pengantar Sejarah


berserta kerabat istananya. Kemudian Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta:
dinobatkan menjadi raja atas para pendeta Kanisius.
Susanti, Ninie. 2010. Airlangga: Biografi Wismulyani, Endar dkk. 2014. Sejarah:
Raja Pembaru Jawa Abad XI. Jakarta: Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Klaten: Intan
Komunitas Bambu. Pariwara.

Wibowo, Satrio Fajar. 2010. Bahas Tuntas


1001 Soal Sejarah SMA. Jakarta: Pustaka
Widyatama.

Anda mungkin juga menyukai