BAB I PENDAHULUAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah sebagai tugas Manajemen Sumber Daya Manusia yang
berjudul Keselamatan dan Kesehatan Karyawan. Namun penulis menyadari dalam
penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dalam pembahasan materi. Namun
demikian penulis merasa berbesar hati dan merasa bangga atas penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
ANDI MUH.SYAIPULLAH
BAB 1
PENDAHUAN
1.1. Latar Belakang
Keamanan dan kesehatan kerja merupakan salah satu faktor yang penting agar
berlangsungnya roda pendapatan yang diterima oleh organisasi itu berjalan dengan baik.
Tetapi, masih banyak organisasi maupun perusahaan yang masih melalaikan tingkat
keamanan dan kesehatan kerja dan hanya fokus dengan pendapatan yang diterima oleh
perusahaan tersebut. Kecelakaan bukan hanya sebuah masalah dalam industri yang
“tidak aman” seperti pertambangan dan konstruksi.
Selain itu juga, keamanan dan pencegahan kecelakaan telah menjadi perhatian
para manajer karena beberapa alasan, salah satunya adalah jumlah kecelakaan yang
berhubungan dengan pekerjaan ternyata mengejutkan. Sebagai contoh, 5.500 pekerja AS
diawal tahun 2000 meninggal kecelakaan ditempat kerja, dan ada lebih dari 4,7 juta
luka tidak fatal dan sakit karena kecelakaan saat bekerja. Secara kasar 5,1 kasus per 100
pekerja penuh waktu di Amerika Serikat per tahun. Banyak pakar-pakar yakin bahwa
angka demikian sebenarnya lebih rendah dari angka sesungguhnya.
Selain itu juga, pada kenyataannya meningkatnya perekonomian berbasis
teknologi memicu kekhawatiran baru dalam masalah kesehatan, semakin banyak
karyawan yang menghabiskan waktu dalam bangunan tertutup dan lingkungan kantor
yang dikendalikan secara mekanis. Bahkan komputer berkontribusi terhadap “sindrom
sakit karena bangunan”- gejala seperti pusing dan pilek.
Kesimpulan dari berbagai artikel diatas adalah masih banyak pihak manajer yang
masih belum serius dalam menanggulangi berbagai macam insiden-insiden baik itu
berada diluar tempat kerja, maupun berada ditempat kerja. Sebagai contoh, New York
Times baru- baru ini menjelaskan dalam sebuah cerita yang berjudul “Keuangan
Keluarga, Diperas dari Keringat dan Darah” sebuah bisnis yang keras yang telah lama
tertuduh untuk 400 pelanggaran keamanan sejak tahun 1995, empat kali lebih banyak
dari enam pesaingnya bila digabungkan bersama, dan merupakan sebuah lingkungan
tempat para manajer menuduh orang lain melakukan kesalahan tanpa bukti yang kuat
hanya untuk memecat para karyawan yang melakukan protes terhadap kondisi kerja
yang tidak aman itu.
1.1. Tujuan Penulisan
BAB II
DASAR TEORI
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi
atau organisasi. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang baik perlu dilakukan
dalam upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan saat
melakukan pekerjaan. Tantangan dan potensi bahaya yang dihadapi suatu
organisasi memiliki jumlah yang terus bertambah dan beragam termasuk bahaya
akibat buatan manusia sendiri (man-made hazard). (Ramli, 2010)
Mangkunegara (2002, p.163) menjelaskan bahwa keselamatan dan
kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
jasmani dan rohani tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya.
Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya adalah memberikan
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis
bagi tenaga kerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena dipengaruhi beberapa
faktor, seperti (Suardi, 2005):
Faktor fisik yaitu penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat
rambat udara, dan lain-lain.
Faktor kimia yaitu gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan, dan
benda padat.
Faktor biologi yaitu golongan hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Faktor fisiologis yaitu konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja.
Faktor mental-psikologis yaitu susunan kerja, hubungan dengan
antar pekerja maupun pengusaha, dan sebagainya.
Ramli (2010) berpendapat bahwa kecelakaan kerja disebabkan karena
adanya kondisi dan perbuatan yang tidak aman. Adanya kecelakaan kerja akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Terdapat 2 jenis kerugian akibat
kecelakaan kerja, yaitu:
Kerugian tidak langsung adalah kerugian akibat kecelakaan kerja yang
dampaknya tidak langsung dirasakan. Contoh dari kerugian tidak
langsung adalah:
a. Kerugian jam kerja yang disebabkan karena adanya penghentian
proses produksi sementara untuk membantu korban yang cedera,
perbaikan kerusakan atau penyelidikan kejadian.
b. Kerugian produksi yang disebabkan karena adanya kerusakan
sehingga perusahaan tidak bisa berproduksi sementara waktu.
c. Kerugian sosial merupakan dampak sosial bagi keluarga korban
dan lingkungan sosial sekitarnya.
Kerugian langsung adalah kerugian akibat kecelakaan kerja yang
dampaknya bisa langsung dirasakan. Contoh dari kerugian langsung
adalah biaya pengobatan dan kompensasi, cedera ringan atau berat,
kecacatan, bahkan kematian. Perusahaan harus memberikan biaya
pengobatan atau kompensasi kepada korban apabila terjadi kecelakan
kerja sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari
maupun tertulis sebagai tanggapan atas pertanyaan dan kuisioner yang diajukan.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Data primer, menurut Istijanto (2006:32) data primer adalah data asli
risetnya secara khusus. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari
pula.
4.