Anda di halaman 1dari 3

Nama: Fahri Aufa Rafiki

Kelas: X MIPA 4
No absen:09
Akulturasi budaya

Akulturasi kebudayaan Nusantara, Hindu-Buddha dan Islam di lingkungan sekitar


Usut punya usut rupanya konsep akulturasi itu bukan hanya konsep belaka. Tapi
masyarakat kini hendak memastikan apakah akulturasi bisa terjadi juga pada agama.

Robert Redfield, Ralph Linton, dan Melville J. Herskovits yang merupakan anggota
subkomite tentang akulturasi yang ditunjuk Dewan Penelitian Ilmu Sosial Amerika
Serikat (the Social Science Research Council).

Mendefenisikan akulturasi sebagai fenomena yang timbul ketika kelompok-kelompok


individu yang berbeda budaya berhubungan langsung dan berkesinambungan.

Maka timbul perubahan pada budaya asli salah satu atau kedua kelompok tersebut
(Mulyana dan Rakhmat, 2001).

Definisi tersebut setidaknya menggambarkan konsep akulturasi yang mudah untuk


dipahami. Namun memang dalam disiplin sosiologi dan antropologi terjadi
perdebatan antara makna akulturasi dan asimilasi.

Meskipun secara teoritis dapat ditemukan suatu perbedaan tetapi pada konteks
paling luar dan secara umum.

Makna keduanya justru merujuk pada suatu interaksi antar kebudayaan sehingga
mengalami perubahan baik minimal maupun total.

Menurut Romli (2015) makna dan posisi akulturasi dalam konteks relasi antar etnik
semakin jelas ketika mengemukakan makna asimilasi.
Asimilasi merupakan pembauran kebudayaan sehingga terjadi suatu kebudayaan
baru. Kim (dalam Romli, 2015) mengatakan derajat tertinggi dalam akulturasi
merupakan asimilasi.Agama dalam kajian sosiologi juga bersinggungan dengan
unsur sosial lain yakni budaya. Oleh karenanya agama juga mampu mengalami
akulturasi.

Namun sejauh ini memang asimilasi agama selalu ditentang. Misalnya baru-baru ini
ada ajaran Agama Abrahamisme.

Yang merupakan kumpulan dari beberapa agama monoteisme yang didalam


ajarannya terdapat sosok atau figur abraham atau ibrahim.

Terlepas dari itu, akulturasi agama-agama dalam persoalan budaya atau tata
kehidupan dapat dengan mudah kita temukan di Indonesia.

Sebagai negara yang multietnis dan multireligi, Indonesia tak bisa dengan mudah
meredam gejolak konflik perbedaan.

Hal ini wajar dan telah terjadi ribuan tahun lalu. Tapi kehadiran tokoh-tokoh dalam
sejarah membuktikan perbedaan dasar.

Antara masyarakat satu dengan yang lain dapat diselesaikan dengan cara akulturasi.
Islam, Hindu, dan Budha merupakan agama-agama yang mula-mula masuk ke bumi
nusantara.

Mereka ini membawa ajaran yang bersentuhan dengan kebudayaan asli pribumi
bahkan juga saling bersentuhan antar agama. contohnya?
1. Atap dan Menara Masjid berbentuk tumpang
2. Membangun Makam
3. Wayang, Tembang, dan Sastra
4. Kalender
5. Ajaran Kejawen
6. . Adanya kesenian wayang
7. . Adanya makam Raja Raja Islam Mataram yang berada di Komplek Makam
Imogiri
8. . Adanya Ilmu Tasawut
9. Adanya seni ukir misalnya seperti pada kaligrafi di bangunan Kraton
Yogyakarta
10. Adanya Kitab Suluk
11. Adanya seni pahat dan ukir pada gapura yang sering kita lihat di lingkungan
masyarakat
12. Selanjutnya, pada pemerintahan dengan menggunakan sistem seperti yang
dilakukan oleh Hindu Buddha dengan kepala pemerintahan bergelar Sultan.
13.Dimana untuk kalender yang dibuat oleh Sultan agung dengan mengadaptasi
dari kalender hijriah dengan kalender jawa.

Anda mungkin juga menyukai