Anda di halaman 1dari 1

Materi BPI Kelas 6 SDIT AL-IZZAH

Amal ma’ruf nahi munkar

Dari Abu Sa’îd al-Khudri Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka
hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaannya); jika ia  tidak mampu, maka dengan
lidahnya (menasihatinya); dan jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang
dan tidak setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.’”

Hadits di atas menunjukkan kewajiban mengingkari kemungkaran sesuai dengan


kemampuan. Pengingkaran terhadap kemungkaran hukumnya wajib, karena orang yang hatinya
tidak mengingkari kemungkaran, menunjukkan iman telah hilang dari hatinya.

Definisi Amar Ma’rûf Nahi Munkar

Amal ma’ruf nahi munkar merupakan perintah yang ditujukan kepada masyarakat muslim untuk
mengajak atau menganjurkan prilaku kebaikan dan mencegah prilaku yang buruk yang tidak sesuai
dengan syariat islam

Di antara keutamaan amar ma’rûf nahi munkar yaitu: (jelaskan perpoinnya dengan bahasa sendiri)

1. Termasuk kewajiban paling penting dalam Islam.


2. Sebagai sebab keutuhan, keselamatan dan kebaikan bagi masyarakat.
3. Menolak marabahaya.
4. Orang yang mencegah dari perbuatan mungkar akan diselamatkan oleh Allâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam .
5. Amar ma’rûf nahi mungkar termasuk sifat-sifat orang mukmin yang shalih.

Akibat dan Pengaruh Jelek Meninggalkan Amar Ma’rûf Nahi Munkar (jelaskan perpoinnya dengan
bahasa sendiri)

1. Mendapat laknat Allâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , celaan dan kehinaan


2. Kerusakan akan semakin parah.
3. Do’a tidak dikabulkan.
4. Akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari kiamat.

Hukum Mengingkari Kemungkaran

wajib

Keumuman sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya, “Barangsiapa di antara
kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak
mampu, maka dengan lisannya…,” menunjukkan bahwa mengingkari kemungkaran wajib atas setiap
individu yang memiliki kemampuan serta mengetahui kemungkaran atau melihatnya.

mengingkari kemungkaran dengan hati adalah wajib bagi setiap Muslim dalam semua
kondisi, sedang mengingkarinya dengan tangan dan lidah itu sesuai dengan kemampuan.
Sebagaimana dalam hadits Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :

Tidaklah suatu kaum yang dikerjakan ditengah-tengah mereka  berbagai kemaksiatan yang
mampu mereka mencegahnya namun tidak mereka cegah, melainkan Allâh pasti akan menurunkan
hukuman kepada mereka semua.

Ingatlah, janganlah sekali-kali rasa segan kepada manusia menghalangi seseorang untuk
mengatakan kebenaran jika ia mengetahuinya.

Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu  menangis kemudian berkata, “Sungguh, demi Allah, kita
melihat banyak hal kemudian kita segan.”

Anda mungkin juga menyukai