DISUSUN OLEH
AULIA EKA PUTRI
0068498271
i
IDENTITAS DIRI SISWA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PERKANTORAN
Menyetujui
DU/DI
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
SEKOLAH
Kepala Sekolah
Mengetahui:
iv
Heri Surya Darma, S.Kom
NIY. 202006 001 001
TANDA
NO NAMA JABATAN
TANGAN
KETUA
4 RAHMI FADILLA
JURUSAN OTKP
PEMBIMBING
5 SHOFIA USWATUNISA
PRAKERIN
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Farmatikom
v
Heri Surya Darma, S.Kom
NIY.201906 001 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) pada bagian Biro Hukum di Kantor Gubernur Provinsi Riau dengan
baik walaupun masih banyak terdapat kekurangan.
Penyusun menyadari bahwa tanpa adanya petunjuk, bimbingan, serta
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, tentunya laporan ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Pak Heri Surya Darma, S.Kom selaku Kepala Sekolah SMK Farmatikom
yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja
Industri (Prakerin).
2. Saudara Armansyah selaku pembimbing instansi yang telah banyak
memberikan bimbingan dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin).
3. Miss Shofia Uswatunisa, S.Pd selaku pembimbing Prakerin yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penyusun di SMK
Farmatikom Bapak dan Ibu Guru SMK Farmatikom yang telah membantu
baik material maupun spiritual.
4. Segenap Staff dan pegawai biro Hukum Di kantor Gubernur Riau yang
telah memberikan waktu, tempat dan tenaga kepada penyusun dalam
mengumpulkan data.
5. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa mendukung dan memberi motivasi
agar selalu kuat dan tetap berusaha sesuatunya dapat terlaksana dengan
baik.
vi
6. Teman-teman yang selalu memberikan motivasi serta semangat dalam
menjalani kehidupan ini sehingga penyusun tahu betapa pentingnya arti
seorang sahabat dan teman.
vii
DAFTAR ISI
viii
3.7 Macam Macam Surat ............................................….…..…….. 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….…….. 19
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Magang……………………………………. 19
4.2 Kegiatan Selama Magang………………………………………….. 20
4.3 Analisis Hasil………………………………………………………. 20
4.3.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan…………………… 20
4.3.1.1. Prosedur Penanganan Surat Masuk Pada Bagian
Biro hukum di Kantor Gubernur
Provinsi Riau.....………………………………………….. 20
4.3.1.2. Prosedur Penanganan Surat Keluar Pada Bagian Biro
hukum di Kantor Gubernur Provinsi
Riau…......................................................................... 25
4.3.2. Hambatan yang dialami dalam menangani surat masuk dan
surat Keluar Pada Bagian Biro hukum di Kantor Gubernur
Provinsi Riau…………………………...……………………. 27
4.3.3. Cara mengatasi hambatan yang dialami dalam menangani
surat masuk dan surat keluar Pada Bagian Biro hukum
di Kantor Gubernur Provinsi Riau…………………………… 28
4.4. Pengetahuan, Pengalaman, Kemampuan atau Ketrampilan yang
penulis dapatkan selama pelaksanaan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) Pada Bagian Biro hukum di Kantor Gubernur
Provinsi Riau……………………………………………….…....... 29
4.4.1. Pengetahuan……………..……………………….………..... 29
4.4.2. Pengalaman………………………………..………………… 29
4.4.3. Kemampuan…………………………………………………. 29
BAB V PENUTUP…………………………………………………………….. 30
5.1. Kesimpulan………………………………...…...………………….. 30
5.2. Saran…………………….…………………………………………. 32
DAFTR PUSTAKA…………………………………………………………… 33
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jadwal Kerja.....…………………………………………………….... 2
xi
BAB I
PENDAHULUAN
xii
komunikasi yang tersedia, misalnya koran, telepon, radio, televisi, dan
sebagainya. Sebagai media komunikasi tertulis, surat memiliki keunggulan
dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, diantaranya sebagai
berikut :
xiii
ini terjadi karena kurang teliti dalam mengklasifikasikan surat-surat tersebut.
Permasalahan lainnya yaitu ketika wewenang utama pendistribusian
pemegang oleh Pemimpin Biro Hukuam Kantor Gubernur Provinsi Riau
tidak berada di tempat, karena pemenuhan tugas luar di luar kota. Sehingga
terdapat pelimpahan wewenang kepada Sekretaris Biro Hukum Kantor
Gubernur Provinsi Riau.
xiv
Kamis 07.30 12.00 16.30
Jumat 07.30 11.30 16.30
1.2.2 Tempat
Tempat Pelaksanaan Kegiatan Prakerin ini dilaksanakan di BIRO
HUKUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI RIAU yang beralamat di
Jl. Jnd. Sudirman No.460, Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau
28121
xv
1. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik
dalam dunia usaha maupun dunia Industri.
2. Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan
usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
3. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga
kerja yang berkualitas.
4. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
6. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia
usaha/industri.
BAB II
PROFIL DU/DI
xvi
b. Penyiapan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang Peraturan Perundang- undangan Provinsi, Peraturan
Perundang-undangan Kabupaten/Kota, Bantuan Hukum;
c. Penyiapan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang
Peraturan Perundang-undangan Provinsi, Peraturan Perundang-undangan
Kabupaten/Kota, Bantuan Hukum; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
yang berkaitan dengan tugasnya.
Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Biro Hukum
dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Bagian Peraturan Perundang-Undangan Kabupaten/Kota
menyelenggarakan tugas pelaksanaan penyiapan bahan perumusan
2. kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang produk hukum daerah
wilayah I, produk hukum daerah wilayah II, dan produk hukum daerah
wilayah III. Untuk pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud Bagian
Peraturan Perundang-Undangan Kabupaten/Kota menyelenggarakan
fungsi:
a. Pengkajian, penyusunan, pengusulan dan pengembangan rencana
program/kegiatan dan anggaran Bagian Peraturan Perundang-
Undangan Kabupaten/Kota;
b. Penyusunan dan pembinaan pelaksanaan standar operasional
prosedur pada Bagian Peraturan Perundang-Undangan
Kabupaten/Kota;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang produk
hukum daerah wilayah I, produk hukum daerah wilayah II, dan
produk hukum daerah wilayah III;
d. Penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan
daerah di bidang produk hukum daerah wilayah I, produk hukum
daerah wilayah II, dan produk hukum daerah wilayah III.
xvii
e. Penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang produk hukum daerah wilayah I, produk hukum daerah
wilayah II, dan produk hukum daerah wilayah III;
f. Penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang produk
g. Hukum daerah wilayah I, produk hukum daerah wilayah II, dan
produk hukum daerah wilayah III; dan
h. Pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Biro Hukum yang
berkaitan dengan tugasnya.
Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Bagian Peraturan
Perundang-Undangan Kabupaten/Kota dibantu oleh Kelompok Jabatan
Fungsional.
xviii
f. Penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang tata usaha, litigasi, non litigasi dan hak
asasi manusia; dan
g. Pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Biro Hukum yang
berkaitan dengan tugasnya.
Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Bagian Bantuan
Hukum dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional.
4. Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan tugas:
a. Penyusunan, perumusan dan pembagian tugas jabatan Pelaksana serta
uraian tugas jabatan dan uraian kegiatan Kelompok Jabatan
Fungsional pada Subbagian Tata Usaha;
b. Penyusunan dan pembinaan pelaksanaan standar operasional
prosedur pada Subbagian Tata Usaha;
c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengkajian, penyusunan
dan pengusulan perencanaan program/kegiatan dan
penganggaran pada Biro;
d. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian;
e. Pelaksanaan pelayanan administrasi keuangan meliputi penganggaran,
penatausahaan, serta pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan;
f. Pelaksanaan pelayanan administrasi umum meliputi ketatausahaan,
kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset, kehumasan, pengelolaan
dan pelayanan sistem informasi, serta pengelolaan perpustakaan dan
kearsipan;
g. Pelaksanaan pengkajian bahan penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan;
h. Pelaksanaan penyusunan bahan rancangan dan
pendokumentasia peraturan perundang-undangan pada Biro;
i. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan bahan
Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kinerja Tahunan,
Rencana Kerja dan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran,
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, Perjanjian Kinerja, Indikator
Kinerja Utama, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan
xix
Keterangan Pertanggung Jawaban, dan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah pada biro;
j. Pelaksanaan pengolahan bahan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan pada Biro;
k. Pelaksanaan perencanaan pemeliharaan perlengkapan pada Biro;
l. Pelaksanaan pembinaan Pegawai Aparatur Sipil Negara;
m. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program/kegiatan pada Biro; dan
n. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan yang
berkaitan dengan tugasnya.
xx
j. Penyiapan bahan penetapan dan pengundangan Peraturan Daerah
dalam Lembaran Daerah dan Peraturan Gubernur dalam Berita
Daerah;dan
k. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
Penyusunan Produk Hukum Pengaturan.
Subkoordinator Kelompok Jabatan Fungsional substansi
Penyusunan Produk Hukum Penetapan pada Biro Hukum
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan untuk mengoordinasikan Penyusunan Keputusan
Gubernur
b. Penyiapan bahan dan mengharmonisasi penyusunan rancangan
Keputusan Gubernur;
c. Penyiapan bahan penetapan Keputusan Gubernur;
d. Penyiapan bahan konsultasi dengan instansi lain baik daerah maupun
pusat;dan
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
Penyusunan Produk Hukum Penetapan.
Subkoordinator Kelompok Jabatan Fungsional substansi
Dokumentasi dan Naskah Hukum Lainnya pada Biro Hukum
menyelenggarakan fungsi:
a. Menginput Rancangan Peraturan Daerah Provinsi dan Rancangan
Peraturan Gubernur ke dalam Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum (JDIH);
b. Menginput Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Gubernur yang
telah diundangkan ke dalam Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum (JDIH);
c. Menghimpun Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur yang telah
diundangkan;
d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyebarluasan produk hukum;
e. Pelaksanaan pelayanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
(JDIH);
xxi
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten/Kota;
g. Pelaksanaan pendokumentasian Hukum;
h. Penyiapan bahan kajian produk hukum daerah;
i. Penyiapan dan mengumpulkan bahan telaahan, pertimbangan dan
pengkajian produk hukum lainnya;
j. Penyiapan bahan harmonisasi produk hukum lainnya;
k. Penyiapan bahan konsultasi dengan instansi lain baik di daerah.
l. Pelaksanaan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan pada biro;
m. Pemberian nomor produk hukum daerah dan naskah hukum daerah;
n. Pengelolaan perpustakaan hukum;dan
o. Penyiapan dan menyusun Kesepakatan Bersama serta perjanjian kerja
sama.
Subkoordinator Kelompok Jabatan Fungsional substansi Produk
Hukum Daerah Wilayah I (Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir) pada Biro
Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang produk
hukum daerah wilayah I;
b. Penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang produk hukum daerah wilayah I;
c. Penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang produk hukum daerah wilayah I;
d. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota wilayah I;
e. Pelaksanaan evaluasi rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
wilayah I;
f. Pemberian nomor register rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota wilayah I;
xxii
g. Pelaksanaan fasilitasi kunjungan konsultasi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wilayah I dan/atau DPRD Kabupaten/Kota wilayah I
ke Biro Hukum;
h. Pelaksanaan koordinasi ke Pemerintah Pusat dalam rangka fasilitasi
dan evaluasi rancangan Peraturan Daerah dan rancangan Peraturan
Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah I;
i. Pelaksanaan klarifikasi rancangan Peraturan Daerah dan rancangan
Peraturan Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah I;
j. Menghimpun dan menginventarisir Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah I yang dievaluasi dan
difasilitasi;
k. Penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang produk hukum daerah wilayah I;dan
l. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan Produk Hukum
Daerah Wilayah I.
Subkoordinator Kelompok Jabatan Fungsional substansi Produk
Hukum Daerah Wilayah II (Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kepulauan Meranti) pada Biro
Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang produk
hukum daerah wilayah II;
b. Menyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang produk hukum daerah wilayah II;
c. Menyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang produk hukum daerah wilayah II;
d. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota wilayah II;
e. Pelaksanaan evaluasi rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
wilayah II;
f. Pelaksanaan pemberian nomor register rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota wilayah II;
xxiii
g. Pelaksanaan fasilitasi kunjungan konsultasi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wilayah II dan/atau DPRD Kabupaten/Kota wilayah
II ke Biro Hukum;
h. Pelaksanaan koordinasi ke pemerintah pusat dalam rangka fasilitasi
dan evaluasi rancangan Peraturan Daerah dan rancangan Peraturan
Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah II;
i. Pelaksanaan klarifikasi rancangan Peraturan Daerah dan rancangan
Peraturan Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah II;
j. Penghimpun dan menginventarisir Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah II yang dievaluasi dan
difasilitasi;
k. Menyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang produk hukum daerah wilayah II;dan
l. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan Produk Hukum
Daerah Wilayah II.
Subkoordinator Kelompok Jabatan Fungsional substansi Produk
Hukum Daerah Wilayah III (Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Siak, dan Kabupaten Kuantan Singingi) pada Biro Hukum
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang produk
hukum daerah wilayah III;
b. Penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang produk hukum daerah wilayah III;
c. Penyiapan bahan penggordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang produk hukum daerah wilayah III;
d. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota wilayah III;
e. Pelaksanaan evaluasi rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
wilayah III;
f. Pelaksanaan pemberian nomor register rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota wilayah III;
xxiv
g. Pelaksanaan fasilitasi kunjungan konsultasi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wilayah III dan/atau DPRD Kabupaten/Kota wilayah
III ke Biro Hukum;
h. Pelaksanaan koordinasi ke Pemerintah Pusat dalam rangka fasilitasi
dan evaluasi rancangan Peraturan Daerah dan rancangan Peraturan
Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah III;
i. Pelaksanaan klarifikasi rancangan Peraturan Daerah dan rancangan
Peraturan Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah III;
j. Menghimpun dan menginventarisir Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah Kabupaten/Kota wilayah III yang dievaluasi dan
difasilitasi;
k. Penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang produk hukum daerah wilayah III;dan
l. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan Produk Hukum
Daerah Wilayah III.
Subkoordinator Kelompok Jabatan Fungsional substansi Litigasi
pada Biro Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi pemerintah
dan pihak lain untuk membuat telaahan sengketa hukum;
b. Penyiapan konsep penanganan sengketa Pemerintah Provinsi pada
bidang Perdata, Tata Usaha Negara dan Pengujian Materi Perundang-
Undangan;
c. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi dengan Instansi
Pemerintah dan pihak lain untuk penyusunan bahan persidangan.
d. Penyiapan konsep bahan persidangan dalam penanganan sengketa
Pemerintah Provinsi di Pengadilan;dan
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan Litigasi.
Subkoordinator Kelompok Jabatan Fungsional substansi Non
Litigasi dan HAM pada Biro Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan telaahan dan pertimbangan hukum di
lingkungan Pemerintah Provinsi;
xxv
b. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi dengan Instansi
Pemerintah dan pihak lain dalam rangka menyusun telaahan dan
pertimbangan hukum di lingkungan Pemerintah Provinsi;
xxvi
Gambar2.1 Struktur DU/DI
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Surat
Dalam buku Kesekretarisan Modern dan Administrasi Perkantoran
menurut Durotul Yatimah (2009:123), surat adalah salah satu sarana
komunikasi secara tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak
(orang, instansi atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi atau
organisasi). Informasi dalam surat dapat berupa pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya.
Dalam buku Kesekretarisan Modern dan Administrasi Perkantoran
menurut Durotul Yatimah (2009:150), penempatan bagian-bagian surat
biasanya termuat dalam bentuk tertentu, yang berbeda satu sama lain
bergantung pada tiap-tiap organisasi yang menggunakannya. Bentuk surat
biasa “style”. Beberapa bentuk surat yang sudah kita kenal diantaranya
3.3. Jenis Surat
Dalam buku Manajemen Sekretaris menurut Saiman (2002:76),
kegiatan kantor ditemukan bermacam-macam surat. Surat dibagi menjadi
bermacam-macam dan tergantung pada segi mana penggunaanya.
xxvii
3.3.1 Surat menurut wujudnya : kartu pos, warkat pos, surat bersampul,
nota, telegram dan surat pengantar.
3.4. Bagian-bagian Surat
Dalam buku Kesekretarisan Modern dan Administrasi Perkantoran
menurut Durotul Yatimah (2009:136), bagian – bagian surat terdiri dari :
a. Kepala surat h. Alenia Pembuka
b. Nomor surat i. Isi Surat
c. Tanggal surat j. Alenia penutup
d. Lampiran k. Salam Penutup
e. Hal atau perihal l. Pengirim Surat
f. Alamat yang dituju m.Tembusan Surat
g. Salam pembuka n. Inisial
xxviii
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang atau organisasi
pasti mempunyai tujuan, demikian juga penulisan surat mempunyai tujuan -
tujuan tertentu, diantaranya :
1. Ingin menyampaikan warta atau informasi kepada pihak lain.
2. Ingin mendapat balasan atau tanggapan dari penerima atau pihak yang
dikirim tentang informasi yang disampaikan tersebut.
3. Memperlancar arus informasi, sehingga informasi yang diterima jelas
dan tidak salah tanggap
3.6. Fungsi Surat
Dalam buku Surat Menyuarat Lengkap menurut Y.S. Marjo (2000:15),
fungsi surat yang aktif dalam kehidupan masyarakat sehari – hari adalah :
a. Sebagai wakil atau duta dari sipenulis atau sipengirim surat.
b. Sebagai bahan bukti hitam diatas putih yang mempunyai kekuatan
hukum.
c. Referensi dalam merencanakan atau menindaklanjuti suatu aktifitas.
d. Alat pengingat.
e. Alat untuk memperpendek jarak, penghemat tenaga/waktu.
f. Bukti sejarah dan kegiatan suatu organisasi atau badan usaha.
g. Jaminan keamanan, misalnya surat jalan.
h. Alat promosi pihak pengirim.
3.7. Macam-macam Surat
Macam – macam surat dinas terdiri dari :
a. Surat Permohonan Izin
b. Surat Pemberitahuan
c. Surat Berita Acara
d. Surat Rekomendasi
e. Surat Peringatan
f. Surat Perintah
g. Surat Laporan
h. Surat Pengantar
i. Surat Perintah Perjalanan Dinas
j. Surat Pengusulan
k. Surat Perjanjian Sewa Menyewa
l. Surat Panggilan Kerja
m. Surat Undangan
n. Surat Pemberian Izin
o. Surat Keterangan
xxix
p. Surat Keputusan
q. Surat Bantahan
r. Surat Perjanjian Kerja
s. Surat Pernyataan
t. Surat Kuasa
u. Surat Tugas
v. Surat Perjanjian Jual Beli
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
xxx
Di sana juga diajarin cara mengedarkan surat keluar atau dokumen
– dokumen ke bagian – bagian lain dalam lingkungan kantor
gubernur
4.3. Analisis Hasil
Setelah selesai magang penulis memperoleh data mengenai analisa
surat yang menggambarkan bagaimana dan untuk apa saja surat menyurat
itu digunakan dalam Prosedur Surat Masuk dan Keluar Pada bagian Biro
Hukum di Kantor Gubernur Riau. Untuk itu, analisa surat menyurat
merupakan salah satu cara yang dapat membantu dalam terlaksananya
kegiatan administrasi.
xxxi
Pertanian dan Holtikultural, Bupati, Lembaga Pengembangan Manajemen
Akuntansi Pemerintahan, Bupati, Dinsos, Dewan Pengurus, Satuan
Pamong Praja Dan lain – lain yang merupakan cakupan dari bagian Biro
Hukum di Kantor Gubernur Riau. Sedangkan surat ekstern merupakan
surat yang berasal dari perusahaan perusahaan dan organisasi swasta
lainnya.
Pengurusan surat-surat kantor adalah suatu kegiatan yang
terpenting dalam suatu kantor. Cara atau prosedur pengurusan surat – surat
masuk apabila telah di antar dn di Terima ke Biro hukum . Setelah surat
diterima maka segera di agendariskan harus segera mulai dengan
pengurusan surat – surat itu agar segera dapat diserahkan kepada Pimpinan
secepat mungkin. Adapun alat – alat yang dibutuhkan oleh Staff Agendaris
dalam pengurusan surat masuk adalah antara lain : Gunting atau cutter
untuk membuka amplop surat, steples atau hechter, bolpoint, kartu
kendali, lembar diposisi, dan buku agendaris untuk mencatat surat – surat
masuk.
xxxii
Segera”, “Sangat Segera” dan “Segera” berarti surat tersebut harus segera
dinaikkan ke unit pengolah.
3. Penelitian Surat
Surat yang sudah dibuka satu persatu diteliti untuk memastikan
apakah ada surat yang sama, alamat yang dituju benar atau salah, perihal
dan isi surat sudah benar atau belum.
4. Pengisian surat
Surat yang sudah dibaca selanjutnya dilampiri Kartu Kendali dan
Lembar Diposisi. Kemudian baru pengisian Kartu Kendali dan Lembar
Diposisi. Kartu Kendali terdiri dari 3 (tiga) rangkap dengan warna yang
berbeda (putih = lembar I; merah = lembar II) untuk memudahkan dalam
pengendalian. Sedangkan Lembar Disposisi untuk memudahkan dalam
pengolahan surat, kemudian surat baru dinaikkan ke Sekretaris.
xxxiii
Mengisi Buku Agenda tersebut juga hampir sama dengan pengisian
lembar diposisi, akan tetapi ada tambahan pada buku agenda antara lain :
a. Kode Surat :
Kode yang ditulis untuk pembuatan nomor surat sesuai Peraturan
Gubernur Riau
b. Nomor Urut Surat :
Nomor urut surat ditulis untuk mengetahui nomor agenda surat masuk.
c. Isi Ringkasan :
Isi ringkasan penting ditulis karena untuk pengetahai perihal dan maksud
surat tersebut.
d. Lampiran :
Lampiran surat ditulis untuk mengetahui berapa lembar surat yang
terlampir.
e. Pengelola :
Pengelola surat ditulis untuk mengetahui bahwa surat tersebut sudah
diteruskan kepada Kasubbag atau Kasi dilingkungan instansi.
f.. Tanda Terima :
Tanda terima di cantukan untuk mengetahui bahwa surat sudah diterima
oleh Pimpinan.
g. Catatan :
Catatan ditulis untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan atau dibawa.
Nama – nama bagian atau staf yang berhak menangani surat lebih lanjut
adalah :
1. Kepala Biro Hukum
2. Kabag Bantuan Hukum
3. Kabag Per Undang undangan atau Kota
a. koordinator Undang undang Provinsi Riau
6. Menyortir Surat
Surat yang sudah naik Kesekretaris, baru sekretaris menyortir surat
– surat bagi pimpinan berdasarkan sifat – sifat surat, terutama surat yang
bersifat Rahasia, Penting atau Segera untuk ditangani. Selanjutnya
xxxiv
menggolongkan atau membagi surat ke dalam surat pribadi dan dinas.
Sekretaris membaca, meneliti dan mencatat di lembar disposisi tentang isi
surat untuk memberi saran kepada pimpinan, apabila diberi wewenang
untuk masalah yang berkaitan dengan surat tersebut. Kemudian surat
dinaikkan ke Pimpinan untuk menanggapi perihal surat dan saran dari
Sekretaris. Setelah itu surat turun ke Sekretaris untuk diteruskan kepada
Kasubbag – kasubbag di lingkungan kantor.
Surat yang sudah turun ke bagian lingkungan kantor misalnya surat
turun kepada Kabag bankum dan surat tersebut diterima oleh staff
agendaris program. Lalu di lampiri diposisi Ibu untuk menyediakan
catatan kecil, kepada pegawai bagian program siapa yang akan menangani
dan bertanggungjawab atas surat tersebut.
xxxv
Kemudian surat baru diberikan kepada pegawai yang bertanggungjawab
untuk mengurus perihal surat tersebut.
xxxvi
d. Surat Edaran o. Surat Pernyataan
e. Surat Pengumuman p. Surat Peringatan
f. Surat Ucapan Terima Kasih q. Surat Perintah Tugas
g. Surat Perjanjian Kerja r. Surat Pemberian Izin
h. Surat Keputusan s. Surat Permohonan Izin
i. Surat Pengusulan t. Surat Susulan
j. Surat Kuasa u. Surat Panggilan
k. Surat Berita Acara v. Nota Dinas
2. Pemprosesan Surat
Surat yang telah siap diproses kemudian dinaikkan ke Kepala
Bagian, setelah itu dinaikkan ke Sekretaris selanjutnya dinaikkan lagi
kepada Kepala Instansi untuk ditandatangani, proses yang teliti ini
dilakukan agar sejak dari staff yang pertama menangani dapat diantisipasi
apakah surat tersebut sudah benar atau belum. Selanjutnya surat turun ke
staff agendaris untuk dimintakan tanggal pembuatan surat dan nomor surat
sesuai kode masalah surat tersebut kepada staff administrasi umum.
Setelah itu surat baru dicatat dan atau diketik dalam buku agenda surat
keluar.
3. Pengiriman Surat
Surat yang sudah diproses , kemudian difotocopy bagian depan
sebagai tanda Terima dan diarsip, baru yang surat asli diserahkan kepada
staff yang bertanggungjawab yang mengkonsep surat keluar tersebut untuk
dikirim. Pengiriman surat biasanya dilakukan oleh staff Biro Hukum di
Gubernur Riau itu sendiri.
4.3.2. Hambatan yang dialami dalam menangani surat masuk dan surat
keluar di Biro Hukum di Gubernur Riau
xxxvii
Hambatan yang dialami penulis selama melakukan pekerjaan
tentang prosedur surat masuk dan surat keluar pada Biro Hukum di
Gubernur Riau itu sendiri meliputi :
1. Permasalahan pada surat masuk yaitu:
a. Surat yang sering bolak – balik ke ruangan pimpinan dan
sekretaris kantor untuk pendisposisian, hal ini menyebabkan
tidak efisien.
b. Ketika Pimpinan Kantor menghadiri rapat ke luar atau sedang
melaksanakan tugas ekstern, banyak surat yang menumpuk dan
tidak bisa segera diproses sebagaimana mestinya.
c. Ada surat yang hilang sebelum didistribusikan kepada staff
pengelola, disebabkan adanya kekurangtelitian dalam
pemprosesan surat.
d. Adanya surat langsung naik ke Kepala Sub Bagian dan langsung
turun atau didistribusikan kepada staff pengelola, sebelum surat
diagenda dan diarsip.
4.3.3. Cara mengatasi hambatan yang dialami dalam menangani surat masuk
dan surat keluar di bagian Biro Hukum di Gubernur Riau
xxxviii
Adapun cara untuk mengatasi hambatan pada penanganan surat masuk
antara lain:
4.2 Pada surat masuk untuk menghindari surat yang bolak – balik untuk
meminta pendisposisian, maka surat diserahkan kepada staff
pengadministrasian terlebih dahulu sambil menunggu surat masuk
berikutnya.
4.3 Untuk menghindari surat yang menumpuk, ketika Pimpinan Kantor
menghadiri rapat keluar, maka wewenang penandatanganan surat
dilimpahkan kepada Sekretaris Kantor.
4.4 Untuk menghindari kehilangan surat sebelum pendistribusian, maka
penulis dituntut lebih teliti dalam kepengurusan surat masuk.
4.4.1. Pengetahuan
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja industri (prakerin) pada bagian
Biro Hukum Kantor Gubernur Provinsi Riau ini, penulis mendapatkan
pengetahuan mengenai pendistribusian, pengolahan dan penanganan surat
xxxix
masuk dan surat keluar di bagian Biro Hukum Kantor Gubernur Provinsi
Riau
4.4.2. Pengalaman
Selama pelaksanaan Praktek Kerja industri (prakerin )pengalaman
yang penulis dapat mengenai dunia kerja yang ada dilapangan, yang
merupakan penerapan teori yang penulis pelajari selama sekolah di SMK
Farmatikom jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran selama ini.
4.4.3. Kemampuan
Kemampuan yang penulis dapat dari penanganan surat masuk dan
surat keluar di Bagian Biro Hukum pada Kantor Gubernur antara lain :
a. Tata cara pengolahan surat masuk mulai dari penerimaan surat,
pendisposisian surat, pengadendaan surat dan pendistribusian surat
kepada staff penanggungjawab pengolah surat.
b. Tata cara pengolahan surat keluar mulai dari pengkonsepan surat,
pemprosesan surat dan pengiriman surat kepada instansi yang
dituju.
c. Kemampuan mengklasifikasi surat, menurut sifat : surat biasa dan
surat rahasia. Sedangkan menurut urgensi : surat biasa, surat segera
dan surat penting.Surat yang sifatnya segera atau penting harus
segeraditangani
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dengan adanya surat menyurat dapat mempermudah komunikasi
secara tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak kepada pihak
lain. Surat menyurat merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
dalam menunjang operasioanalisasi bagian Biro Hukum di Kantor Gubernur
xl
Riau Oleh karena itu perlu adanya kegiatan administrasi atau pengelolaan
surat yang tertib dan teroganisasi. Terdapat beberapa Prosedur Surat Masuk
dan Surat Keluar diantaranya :
A. Prosedur Penanganan Surat Masuk :
a. Menerima Surat d. Pengisian surat
b. Pembacaan Surat e. Menyortir Surat
c. Penelitian Surat f. Mengagenda Surat Masuk
Hambatan prosedur surat masuk dan surat keluar pada Biro Hukum
di Kantor Gubernur Provinsi Riau meliputi :
A. Permasalahan pada surat masuk yaitu:
1. Surat yang sering bolak – balik ke ruangan pimpinan dan sekretaris
kantor untuk pendisposisian, hal ini menyebabkan tidak efisien.
xli
a. Pada surat masuk untuk menghindari surat yang bolak – balik
untuk meminta pendisposisian, maka surat diserahkan kepada staff
pengadministrasian terlebih dahulu sambil menunggu surat masuk
berikutnya.
b. Untuk menghindari surat yang menumpuk, ketika Pimpinan Kantor
menghadiri rapat keluar, maka wewenang penandatanganan surat
dilimpahkan kepada Sekretaris Kantor.
c. Untuk menghindari kehilangan surat sebelum pendistribusian,
maka penulis dituntut lebih teliti dalam kepengurusan surat masuk.
5.2. Saran
Pada proses penerimaan prosedur surat masuk, biasanya terdapat
kesalahan dan tidak ketelitian sehingga masih ada surat yang hilang sebelum
didistribusikan kepada staff pengelola. Cara untuk mengatasinya adalah
sebagai seorang staff agendaris yang bertugas menangani surat masuk harus
teliti dan konsekuen dalam pengurusan surat – surat tersebut, sedangkan
untuk prosedur pengiriman surat keluar, biasanya terdapat kesalahan pada
xlii
pembuatan isi surat. Jadi sering terjadi naik turunnya surat atau revisi dalam
pembuatan surat keluar. Untuk mengatasinya yaitu dengan memahami dan
meneliti surat sebelum dinaikkan kepada pimpinan, dan membuat template
untuk beragam surat guna meminimalisir kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
xliii
2011. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah.
Yatimah, Durotul. 2009. Kesekretarisan Modern Dan Administrasi Perkantoran.
Bandung: Pustaka Setia
Saiman. 2002. Manajemen Sekretaris. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Marjo, Y.S. 2000. Surat – Surat Lengkap. Jakarta: Setia Kawan
http://dinpora.jatengprov.go.id/
http://heriyanto-tatacarasuratmenyurat.blogspot.co.id/
http://ghesa123.weebly.com/home/macam-macam-surat-dinas
LAMPIRAN
xliv
xlv
xlvi
xlvii
xlviii