Seperti ini kurang lebih isi anekdotnya yg ia ceritakan dalam sebuah forum 'kebangsaan' :
Karena bingung para hadirin tidak ada yang bisa menjawab, kemudian ia jawab :
" Yang paling dekat Tuhannya orang Nasrani, karena ia memanggil Tuhan nya dengan panggilan BAPA.
Baru kemudian Tuhannya orang Budha, karena ia memanggil Tuhan nya dengan panggilan OM"
"yang paling jauh itu Tuhannya orang Islam, kenapa ? karena orang Islam memanggil Tuhan nya harus
naik dulu ke menara masjid (maksudnya : adzan)."
Akhir-akhir ini anekdot itu bermetamorfosis menjadi sindiran namun tak merubah substansinya. Sindiran
tersebut dikemas dalam bentuk Puisi oleh tokoh lain yg masih kerabatnya dan juga menjadi rujukan
kaum "Sepilis" kemudian dibawakan kembali oleh pejabat publik yg sehaluan.
Lucunya.. Saat tokoh rujukan banyak orang tersebut mengira, bahwa panggilan adzan untuk memanggil
Allah.