Anda di halaman 1dari 2

Kisah sahabat nabi Khalid bin Walid

Dalam perjalanan agama Islam, kita mengenal sejumlah peperangan yang harus dilalui oleh
umat muslim, karena memang pada saat itu keadaan memaksa untuk berperang.
Setiap peperangan, sudah barang tentu memiliki seorang panglima yang memimpin
peperangan tersebut.
Satu dari sekian banyak panglima perang umat Islam yang sangat penting adalah Khalid bin
Walid. Dia merupakan salah seorang kerabat Nabi Muhammad saw yang sebelumnya
berada di pihak kaum yang memusuhi Islam.
Khalid bin Walid bahkan sempat memerangi Islam ketika ia memimpin pasukan kaum kafir
Quraisy dalam perang Uhud. Ketika itu, Khalid berhasil memanfaatkan peluang
menaklukkan pasukan Islam saat mereka tergoda dengan harta rampasan perang.
Di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid itulah, pasukan kafir Quraisy berhasil memukul
mundur pasukan Islam. Akan tetapi, justru karena perang itulah ia mendapat hidayah dari
Allah dan menyatakan diri untuk masuk Islam.
Masuknya Khalid bin Walid ke dalam naungan Islam kemudian disambut gembira oleh Nabi
Muhammad saw. Sebab, Khalid dikenal sebagai seorang yang ahli strategi perang sehingga
pasti akan sangat menguntungkan umat Islam.
Berkat kepiawaiannya dalam memperjuangkan panji-panji Islam inilah, Khalid bin Walid
mendapat julukan pedang Allah yang terhunus.
Ceritanya, pada masa pemerintahan Abu Bakar terjadi Perang Yarmuk antara umat muslim
menghadapi tentara Byzantium.
Khalid bin Walid pun langsung diangkat menjadi panglima perang memimpin pasukan
muslim sebanyak 46.000, sedangkan pasukan Byzantium mencapai 240.000.
Meskipun perbandingan pasukan sangat jomplang, tetapi Khalid bin Walid tidak gentar dan
tidak takut demi menegakkan agama Allah.
Tidak hanya itu, kelemahan umat muslim juga ada pada kualitasnya. Pasukan Islam saat itu
tidak didukung dengan persenjataan yang mumpuni begitu pula dengan mutu pasukan
karena jarang sekali berlatih.
Namun, berkat kecerdasan Khalid, pasukan Islam dibagi menjadi 40 kontingen dari 46.000
pasukan sehingga mampu memberi kesan seolah-olah pasukan Islam lebih besar dari
musuh.
Dan benar saja, strategi yang dijalankan oleh Khalid tersebut membuahkan hasil hingga
membuat orang-orang tercengang. Pasukan Islam yang berjumlah jauh lebih sedikit dari
lawan berhasil memenangkan perang tersebut.
Prestasi-prestasi yang diukir Khalid berkat keahliannya dalam menyusun strategi perang,
ahli senjata dan karisma yang dimilikinya nyatanya tidak membuat Khalid menjadi sombong.
Bahkan saat Khalifah Umar bin Khatab mencopot jabatannya tanpa suatu kesalahan dari
Khalid, ia begitu legowo menerimanya. Setelah dicopot, ia pun sempat menuntaskan
peperangan dengan sempurna dan barulah ia menyerahkan kepemimpinan kepada Abu
Ubaidah bin Jarrah.
Begitulah sikap baik Khalid bin Walid, salah seorang sahabat Rasulullah yang patut kita
jadikan contoh. Berada di atas, tapi tidak haus jabatan.
Hikmah kisah: Khalid bin Walid adalah sesosok seseorang yang pemberani dan paling
bijaksana dalam urusan perang. Khalid bin Walid dulunya adalah seseorang Kafir Quraisy
yang Nabi Muhammad adalah musuh utamanya. Setelah Walid bin Walid masuk islam,
Adiknya kemudian langsung marah2 dengan kakanya. Setelah sekian ama, Khalid bin
Walidpun masuk islam. Khalid bin Walid mendapat julukan yaitu Tangan Kanannya Allah.
Wallahu a’lam.[]

Anda mungkin juga menyukai