Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM KEROHANIAN DAN LITERASI KEAGAMAAN

BERBASIS IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI

SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI

Jalan Pasar baru Cibadak no 126, Banjarsari, Kab Ciamis


LEMBAR PENETAPAN
Telah disetujui program kerohanian dan literasi keagamaan ini untuk digunakan dalam
proses pendidikan dan pembinaan di:
SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI
pada Tahun Pelajaran 2020-2021
Ciamis, 6 Agustus 2019

Pembina Kerohanian

Waskito Hatono, S.Th.i

Mengetahui
Kepala Sekolah WAKA Kesiswaan
SMKM 3 Banjarsari SMKM 3 Banjarsari

Sri Wihartini, S.Pd Ani Robianti, S.Pd,


M.Pd.i
PROGRAM KEROHANIAN DAN LITERASI KEAGAMAAN

GERAKAN JAMA’AH & DAKWAH JAMA’AH (GJDJ)

BERBASIS PELAJAR MUHAMMADIYAH

SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI

A. PENDAHULUAN
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar
yang bertujuan menciptkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya didirkan satu
abad yang lalu di Yogyakarta, tepatnya tahun 18 Nopember 1912. Struktur
kepemimpinan dari pusat hingga ke ranting, serta amal usaha yang menyebar
diseluruh pelosok Indonesia menjadi cerminan kematangan Muhammadiyah
diusianya yang lebih dari satu abad.
Adapun pola pembinaan jama’ah atau sistem dakwah yang ada di
Muhammadiyah pada dasarnya berbasis komunnitas atau sering disebut Gerakan
Jama’ah & Dakwah Jama’ah (GJDJ). Diputuskan pada muktamar ke 39 pada
tahun 1974 GJDJ dianggap sebagai gagasan yang menggalakan kembali
pembinaan jamaah sebagai bagian terkecil di bawah ranting yang sesungguhnya
menjadi ciri kehidupan bermuhammadiyah di masyarakat.1
Angkatan Muda Muhammadiyah, khususnya pelajar Muhammadiyah
merupakan bagian dari jamaah dilingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)
pendidikan. Mereka berhak mendapatkan pembinaan keislaman dan
Kemuhammadiyahan yang disesuaikan dengan kebutuhan jamaah itu sendiri.
Khususnya pola GJDJ yang telah disebutkan diatas bisa diterapkan di SMK
MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI sebagai uapaya bentuk program
kerohanian dan literasi keagamaan siswa.
B. Mengenal Konsep GJDJ
1. Pengertian GJDJ

Gerakan Jamaah & Dakwah Jamaah adalah aktifitas dinamis mengajak orang
untuk menjalankan hidup berjamaah, yaitu kehidupan bersama dalam keimanan
yang saling menasihati satu dengan yang lain, saling menolong dalam kebaikan
saling peduli dan saling menanggung.

Tujuan Kehidupan berjamaah ini adalah memenuhi perintah Allah swt agar
terwujud kehidupan yang sejahtera lahir dan batin di dunia dan akhirat. Pada

1
LPCR PP Muhammadiyah, Menggerkan Gerakan Jamaah & Dakwah Jamaah sesuai Kebutuhan
Jamaah, hal 20.
Konteks ini jamaah menjadi objek sekaligus subjek dakwah yang aktif terlibat
untuk bersama-sama melakukan perubahan.2

2. Komponen dalam GJDJ

Umtuk mewujudkan konsep Gerakan Jama’ah & Dakwah jama’ah menjadi nyata,
dibutuhkan beberapa komponen pokok, yaitu Pamong Jama’ah, inti Jama’ah
(mentor), Jama’ah dan dakwah Jama’ah itu sendiri.

a. Pamong Jama’ah

Pamong Pendamping adalah da’i pendamping yang berfungsi sebagai Pembina


utama yang mengarahkan dan membimbing anggota jama’ah dan termasuk inti
jama’ah. Dalam konteks di SMK Muhammadiyah 3 Banjarsari pamong jama’ah
adalah Pembina keislaman atau Guru Al Islam

b. Inti Jama’ah (Mentor)

Inti Jama’ah adalah anggota Muhammadiyah yang menjadi bagian dari jama’ah
yang dibentuk sebagai penggerak atau pembimbing dari jama’ah tersebut. Dalam
Konteks SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI inti jama’ah adalah ketua
kelas, pengurus IPM, siswa yang dainggap mampu menggerakan dan
membimbing siswa lainnya. Inti jama’ah membina 5 samapi 7 jama’ah.

c. Jama’ah

Jama’ah adalah istilah keagamaan dari kata komunitas. Jama’ah didefinsikan


sebagai sekelompok dalam satu lingkungan tempat tinggal yang merupakan satu
ikatan yang pembentukannya disuahakan oleh seorang atau beberapa orang
anggota Muhammadiyah dalam lingkungan itu, tentunya dengan persetujuan dan
wewenang dari persyarikatan.

Pembentukan jama’ah atau komunitas sebagai kelompok-kelompok kecil yang


dibetnuk berdasarkan kekhasan atau kesamaan visi, hobi, atau profesi untuk
mengakomodir kelompok tertentu untuk menjalani kehidupan secara Islami
berdasarkan paham Muhammadiyah. Sebagai contoh GJDJ bisa berbentuk
kelompok jam’ah tani, kelompok jama’ah pengusaha batik, kelompok jama’ah
klun futsal, dll,

Dalam konteks SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI komunitasnya


adalah Jam’ah Pelajar Muhammadiyah.

3. Tujuan dan Manfaat GJDJ di Kalangan Pelajar Muhammadiyah


2
Ibid, hal 19
a. Meningkatkan dan menjaga ukhuwah Islamiyah di kalangan pelajar
Muhammadiyah
b. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan keislaman menurut paham
Muhammadiyah
c. Memetakan potensi kader atau pelajar Muhammadiyah
d. Menjadi wadah kaderisasi persyarikatan Muhammadiyah yang berjenjang dan
sistematis
C. Teknis Pelaksanaan GJDJ

Pelaksanaan GJDJ Pelajar Muhammadiyah di SMK MUHAMMADIYAH 3


BANJARSARI diatur berdasarkan program jama’ah, kurikulum, dan evaluasi
sebagai berikut:

1. Program Kerohanian dan Literasi Keagamaan (Program jama’ah)

Program jama’ah pelajar Muhammadiyah dibagi berdasar pada runtintasnya,


seperti harian, dan Bulanan. Adapun rinciannya sebagai berikut:

a. Program Harian: pelaksanaan pada setiap pagi sebelum dilaksanakannya


pembelajaran yaitu membaca Al-Qur’an dan hafalan bacaan shalat serta
dzikir
b. Program Bulanan: Pengajian bulanan dan gerakan shubuh berjamaah
c. Program Tahunan: Bagi bagi Ta’jil di bulan suci Ramadhan dan Beasiswa
Tahfidz
2. Kurikulum

Kurikulum merupakan target materi dan kopetensi yang harus disampaikan oleh
para jama’ah. Adapun target kajian keislaman dan kemuhammadiyahan sebagai
berikut:

a. Program Harian:
 Hafalan Bacaan Shalat (Lampiran 1)
 Hafalan Doa dan Dzikir (Lampiran 2)
 Hafalan Surat-Surat Pendek
b. Program Bulanan (Kajian Bulanan)

Pertemuan Materi Kajian Kopetensi Dasar


Pertama Adab Berpakaian Seorang  Memahami
Muslim Kewajiban dan
keutamaan menutup
Aurat
 Memahami batasan
Aurat laki-laki atau
perempuan
 Memahami Kesalahan
Berhijab
 Memahami manfaat
berhijab berdasarkan
ilmu pengetahuan
Kedua Keutamaan Berbakti Kepada  Memahami kewajiban
Orang tua (Birrul walidain) dan keutamaan
Berbakti kepada
Orang tua
 Memahami balasan
orang yang berdusta
kepada orang tua
Ketiga Adab Seorang Penuntut Ilmu  Memahami tujuan
menuntut Ilmu
 Memahami
pentingnya Adab
Seorang Penuntut
Ilmu
 Memahami Adab-
adab yang harus
dimiliki seorang
penunntut Ilmu
Keempat Keutamaan Berjamaah  Memahami ancaman
bagi yang
meninggalkan shalat
 Memahami manfaat
shalat berjama’ah
Kelima Tata Cara Bersuci Menurut  Memahami tata Cara
Paham Muhammadiyah Berwudhu sesuai
sunnah Rasulullah
saw
 Memahami tata cara
tayamum sesuai
sunnah Rasullah
 Memahami tata mandi
wajib
Keenam Tata Cara Shalat Wajib  Memahami Rukun
Menurut Paham dan Syarat Shalat
Muhammadiyah wajib
 Memahami rukun
shalat wajib
c. Jadwal Literasi Keagamaan Harian
Pelaksanaan Literasi Keagamaan dilaksanakan pada setiap pagi pukul 07.00
sampai 07.20 WIB

JADWAL LITERASI KEAGAMAAN

HARIAN

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SENIN SELASA RABU

MEMBACA JUZ 30 MEMBACA JUZ 30 MEMBACA JUZ 30

DAN DAN DAN

BACAAN SHALAT BACAAN SHALAT BACAAN SHALAT

KAMIS JUMAT SABTU

MEMBACA JUZ 30 MEMBACA JUZ 30 LIBUR SEKOLAH

DAN DAN

BACAAN DZIKIR BACAAN DZIKIR


D. Penutup
Berikut adalah Program Kerohanian dan Literasi Keagamaan untuk siswa-siswi
SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI. Kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan dalam memperbaiki program Kerohanian dan Literasi
Keagamaan siswa sehingga lebih baik lagi

Mengetahui Pembina Kerohanian


Kepala Sekolah,

Sri Wihartini, ST Waskito hartono, S.Th.i


NIP: NIP:
Lampiran 1

TUNTUNAN IBADAH SHALAT

MENURUT MUHAMMADIYAH

A. Syarat Sah Shalat


1. Sudah masuk Waktu Shalat
2. Menutup Aurat
3. Suci Badan, Pakaian, dan Tempat Shalat dari Najis
4. Suci dari Hadas Kecil dan Hadas Besar
B. Tata Cara Shalat
1. Berdiri Tegak menghadap Kiblat dam berniat Ikhlas karena Allah swt
2. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud saat berdiri
3. Melakukan Takbiratul-Ihram dengan mengucapkan “Allahu Akbar”
4. Bersedekap dengan meletakan tangan di atas dada
5. Membaca doa iftitah secar sir (lirih)

‫ب اللَّ ُه َّم َن ِّقيِن ِم ْن‬


ِ ‫ت بنْي َ الْم ْش ِر ِق والْم ْغ ِر‬
َ َ َ َ َ ‫اع ْد‬
ِ
َ َ‫اللَّ ُه َّم بَاع ْد َبْييِن َو َبنْي َ َخطَاي‬
َ َ‫اي َك َما ب‬
َّ ‫اي بِالْ َم ِاء َو‬
.‫الث ْل ِج َوالَْبَر ِد‬ ِ
َ َ‫س اللَّ ُه َّم ا ْغس ْل َخطَاي‬ َّ ‫ض ِم ْن‬
ِ َ‫الدن‬ ُ َ‫اَأْلبي‬
ْ ‫ب‬ ُ ‫اخْلَطَايَا َك َما يَُنقَّى الث َّْو‬
6. Membaca Taawuz (Istiazah) secara sir

‫الر ِجي ِم‬ ِ َ‫َأعوذُ بِاللَّ ِه ِمن الشَّيط‬


َّ ‫ان‬ ْ َ ُ

7. Membaca basmalah secara Jahar atau Sir pada Shalat dengan bacaan jahar dan
Secara sir pada shalat dengan bacaan Sir
8. Membaca Al-Fatihah dan membaca “Aamiin”

}3{ ‫الر ِحي ِم‬


َّ ‫} الرَّمْح َ ِن‬2{ ‫ني‬ ِ ِّ ‫} احْل م ُد لِلَّ ِه ر‬1{ ‫الر ِحي ـ ـ ـ ـ ِم‬
َّ ‫بِ ْس ـ ـ ـ ـ ِم اللَّـ ـ ـ ـ ِـه الرَّمْح َـ ـ ـ ـ ِن‬
َ ‫ب الْ َعالَم‬ َ َْ
‫} ِصَرا َط‬6{ ‫يم‬ ِ ِّ ‫} ْاه ِدنَا‬5{ ‫ني‬ِ َ َّ‫اك َنعب ُد وِإي‬ ‫ِإ‬ ِ ِِ
َ ‫الصَرا َط الْ ُم ْستَق‬ ُ ‫اك نَ ْستَع‬ َ ُ ْ َ َّ‫} ي‬4{ ‫َمالك َي ْوم الدِّي ِن‬
ِ ‫ض‬ ِ َّ
َ ِّ‫وب َعلَْي ِه ْم َوالَالضَّآل‬
}7{ ‫ني‬ ُ ‫ت َعلَْي ِه ْم َغرْيِ الْ َم ْغ‬
َ ‫ين َأْن َع ْم‬
َ ‫الذ‬
9. Membaca Surat atau Ayat dalam Al-Qur’an
10. Mengangkat kedua tangan sambil membaca takbir seperti dalam takbiratul
ihram, Lalu rukuk (membungkukkan badan) seraya meluruskan punggung
dengan tengkuk dan telapak tangan kanan memegang lutut kanan dan telapak
kanan kiri memegang lutut kiri dengan jari-jari tangan agak direnggangkan
sambil membaca doa

  ‫ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ىِل‬، ‫ك اللَّ ُه َّم َربَّنَا َوحِب َ ْم ِد َك‬


َ َ‫ُسْب َحان‬

Atau Membaca Doa,

‫ ُسْب َحا َن َرىِّبَ الْ َع ِظي ِم‬,‫ ُسْب َحا َن َرىِّبَ الْ َع ِظيم‬,‫ُسْب َحا َن َرىِّبَ الْ َع ِظي ِم‬
Atau Membaca Doa,

‫وح‬ ُّ ‫ب الْ َمالَِئ َك ِة َو‬


ِ ‫الر‬ ُّ ‫ُّوس َر‬
ٌ ‫وح قُد‬
ٌ ُّ‫ُسب‬
11. Bangun dari rukuk seraya mengangkat kedua kangan seperti takbiratul ihram
dengan membaca doa, ُ‫ َس ِم َع هَّللا ُ لِ َم ْن َح ِم َده‬dan apabila telah berdiri tegak (iktidal),
kedua tangan diluruskan ke bawah, lalu membaca doa,

‫ مَحْ ًدا َكثِ ًريا طَيِّبًا ُمبَ َار ًكا فِ ِيه‬، ‫ك احْلَ ْم ُد‬
َ َ‫َربَّنَا َول‬
12. Membaca takbir (tanpa mengangkat tangan) lalu sujud dengan cara:
a. Meletakan kedua lutut ditempat sujud dan telapak kaki ditegakkan
dengan menekukkan jari-jari kaki kea rah kiblat
b. Meletakan kedua tangan, dahi dan hidung, di tempat sujud
c. Meregangkan kedua tangan di lambung, mengangkat kedua siku,
telapak tangan diletakan sejajar dengan bahu serta merapatkan jari-jari
tangan dan tidak digenggamka. Ketika sujud membaca doa,
‫ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِفر ىِل‬، ‫ك اللَّ ُه َّم ربَّنَا وحِب َ ْم ِد َك‬
َ َ‫ُسْب َحان‬
ْ َ َ

Atau Membaca Doa,

‫ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِفر ىِل‬، ‫ك اللَّ ُه َّم ربَّنَا وحِب َ ْم ِد َك‬


َ َ‫ُسْب َحان‬
ْ َ َ

Atau Membaca Doa,

‫وح‬ ُّ ‫ب الْ َمالَِئ َك ِة َو‬


ِ ‫الر‬ ُّ ‫ُّوس َر‬
ٌ ‫وح قُد‬
ٌ ُّ‫ُسب‬

13. Bangun dari sujud untuk duduk Ifftirasy sambil membaca takbir (Tnapa
Mengangkat Tangan) dan ketika duduk membaca doa,

‫اجُبْرىِن َو ْاه ِدىِن َو ْار ُزقْىِن‬ ِ


ْ ‫اَللّ ُه َّم ا ْغف ْرىِل َو ْارمَحْىِن َو‬
14. Bangun dari sujud seraya membaca takbir (tanpa mengangkat tangan) dan duduk
– seperti duduk iftirasy – sebentar, lalu berdiri untuk rakaat yang kedua dengan
menekankan telapak tangan pada tempat sujud.
15. Melaksanakan rakaat kedua seperti raka’at pertama, yaitu membaca Al-Fatihah
(Tidak membaca doa Iftitah, dan diawali dengan Ta’awudz dan basmalah) dan
dilanjutkan dengan membaca surat atau ayat- ayat dalam al-Quran. Kemudian
lakukanlah gerakan-gerakan (ruku’, iktidal, sujud pertama, duduk iftirosy,
sujud kedua) dan bacaan-bacaan seperti yang dilakukan pada rakaat pertama.
16. Setelah selesai sujud kedua pada raka’at kedua, maka duduk “tasyahud awal”
(apabila shalat yang dilakukan tiga rakaat atau empat rakaat) seperti duduk
iftirasy (duduk dianjatara dua sujud), kemudian letakanlah kedua tangan diatas
kedua lutut, jari-jari tangan dihamparkan, sedang jari kelingking, jari manis dam
jari tengah tangan kanan digenggam, ibu jari menyentuh jari tengah dan telunjuk
diacungkan pada saat memulai “Tasyahud” (at-Tahiyyatu lillah…)
17. Membaca doa tasyahud berikut:

َ‫لسالَ ُم َعلَْينا‬ ِ ُ‫ك َأيُّهاَ النَّيِب ورمْح ة‬


َّ َ‫ ا‬.ُ‫اهلل َو َبَركاَتُه‬ َ َ َ ُّ َ ‫لسالَ ُم َعلَْي‬
َّ َ‫ ا‬.‫ت‬ ُ َ‫ات َوالطَّيِّبا‬ َّ ‫ات لِلّ ِه َو‬
ُ ‫الصلَ َو‬
ِ
ُ َّ‫اَلتَّحي‬
ِ َّ‫الصاحِلِ َأ ْشه ُد اَ ْن الَاِلَه اِال‬
َّ ‫اهلل َوَأ ْش َه ُد‬ ِ ِ ِ
ُ‫َأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ َ َ َ ‫َو َعلَى عباَداهلل َّ نْي‬
18. Membaca Shalawat Ibrahim sebagai berikut:

‫ت َعلَى ِإْبَر ِاهْي َم َو ِال ِإْبَر ِاهْي َم َوبَا ِر ْك َعلَى حُمَ َّم ٍد‬
َ ‫صلَّْي‬
ٍ ِ ٍ
َ ‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى ال حُمَ َّمد َك َما‬
َ ‫اَللّ ُه َّم‬
‫َّك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‬ ِ ِ ٍ ِ
َ ‫ ِإن‬.‫ت َعلَى ِإْبَراهْي َم َو ِال ِإ ْبَراهْي َم‬
َ ‫َوال حُمَ َّمد َك َما بَ َار ْك‬
19. Kemudian berdirilah untuk raka’at ketiga dan keempat, dan bertakbirlah
dengan membaca “Allahu Akbar” sambil mengangkat tangan seperti pada
takbiratul Ihram. Pada rakaat ketiga dan keempat ini hanya membaca Al-
fatihah saja (tidak membaca doa iftitah dan surat atau ayat Al-Qur’an, dan
diawali dengan membaca Ta’awudz dan Basmalah.
20. Setelah sujud kedua selesai pada rakaat terakhir (ketiga atau keempat),
lakukanlah duduk Tawarruk untuk tasyahud akhir dengan memasukan
(memajukan) kaki kiri di bawah kaki kanan, sedang telapak kaki kanan
bertumpu (ditegakkan) dan ujung duduk dengan bertumpukan pantat di atas
lantai.
21. Kemudian bacalah “doa tasyahud” dan shalawat Nabi, yaitu mulai dari:

‫ات لِلّ ِه‬ ِ ِ ِ َ ‫ ِإن‬setelah itu, mohonlah perlindungan


ُ َّ‫ اَلتَّحي‬sampai kalimat ‫َّك مَح ْي ٌد جَم ْي ٌد‬
kepada Allah SWT. Dengan membaca doa:

‫ َو ِم ْن َشِّر فِْتنَ ِة‬,‫ات‬


ِ ‫ و ِمن فِْتنَ ِة الْمحياَ والْمم‬, ِ ‫اب الْ َق‬
ََ َ ْ َ ْ َ ‫رْب‬
ِ ‫ و ِمن َع َذ‬,‫اب جهنَّم‬
ِ ِ َ ِ‫اَللّه َّم ِإىِّن َأعوذُب‬
ْ َ َ َ َ ‫ك م ْن َع َذ‬ ُْ ُ

َّ ‫الْ َم ِسْي ِح الد‬


‫َّج ِال‬
22. Setelah itu bersalamlah dengan memalingkan muka ke kanan dank e kiri
sampai pipi terlihat dari arah belakang seraya membaca salam, yaitu:
ِ
ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه‬
َّ
Lampiran 2

Bacaan Dzikir Setelah Shalat Fardu

Menurut Paham Muhammadiyah

1. Membaca Istighfar Tiga Kali

ِ ‫ ﺃ‬، ‫ ﺃَﺳﺘ ْﻐ ِﻔﺮ ﺍﻟﻠَّﻪ‬، ‫ﺃَﺳﺘ ْﻐ ِﻔﺮ ﺍﻟﻠَّﻪ‬


َ‫َﺳَﺘ ْﻐﻔُﺮ ﺍﻟﻠَّﻪ‬
ْ َ ُ َْ َ ُ َْ

“Aku mohon ampunan kepada Allah, Aku mohon ampunan kepada Allah, Aku
mohon ampunan kepada Allah”.

2. Mengucapkan "Allahumma Antas Salaam …"

ِ‫ﺖ ﻳَﺎ ﺫَﺍ ﺍﺠْﻟَﻼَﻝِ ﻭَﺍﺈْﻟِ ْﻛَﺮﺍﻡ‬


َ ‫ﺍﻟﺴﻼَﻡُ َﺗﺒَﺎﺭَ ْﻛ‬
َّ ‫ﻚ‬َ ‫ﺍﻟﺴﻼَﻡُ ﻭ َِﻣْﻨ‬
َّ ‫ﺖ‬َ ْ‫ﺍﻟﻠَّ ُﻬ َّﻢ ﺃَﻧ‬

“Ya Allah, Engkau lah Yang Maha Damai, dan dari-Mu jua (datang) kedamaian;
Maha Banyak berkah-Mu wahai Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan”.

3. Membaca Bacaan "Laa Ilaaha Illallah …"

َ‫َﻫ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪ ٌﻳﺮ ﻻَ َﺣ ْﻮﻝَ ﻭَﻻَ ُﻗ َّﻮﺓ‬


ُ ‫ﻚ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﺤْﻟَ ْﻤ ُﺪ ﻭ‬ َ ‫َﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮ‬
ُ ‫ﻳﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ﺍﻟْ ُﻤ ْﻠ‬ ْ ‫ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭ‬
ِ
ُ‫ﻀ ُﻞ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀُ ﺍﺤْﻟَ َﺴ ُﻦ ﺎَﻟ ِﺇﻟَﻪَ ِﺇﺎَّﻟ ﺍﻟﻠَّﻪ‬ ْ ‫ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ِﺇﺎَّﻟ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺎَﻟ َﻧ ْﻌﺒُ ُﺪ ِﺇﺎَّﻟ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟﻨ‬
ْ ‫ِّﻌ َﻤﺔُ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟْ َﻔ‬

َ‫ِّﻳﻦ ﻭَﻟَ ْﻮ َﻛ ِﺮ َﻩ ﺍﻟْ َﻜﺎﻓُِﺮﻭﻥ‬


َ ‫ﻦﻴ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪ‬
ِِ
َ ‫ﺨُﻣْﻠﺼ‬

“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan, dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan hanya
Allah. Dialah yang memiliki nikmat dan Dia pula yang memiliki segala
keutamaan, dan Dia yang memiliki segala pujian yang indah. Tiada Tuhan selain
Allah dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir
membenci”.

4. Membaca "Laa Ilaaha Illallah …"


‫َﻫ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪ ٌﻳﺮ ﺍﻟﻠَّ ُﻬ َّﻢ ﻻَ َﻣﺎﻧِ َﻊ ﻟِ َﻤﺎ‬
ُ ‫ﻚ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﺤْﻟَ ْﻤ ُﺪ ﻭ‬ َ ‫َﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮ‬
ُ ‫ﻳﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ﺍﻟْ ُﻤ ْﻠ‬ ْ ‫ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻََّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭ‬
ِ ِ
َ ‫ﺖ ﻭَﻻَ َﻳْﻨ َﻔ ُﻊ ﺫَﺍ ﺍﺠْﻟَ ِّﺪ ِﻣْﻨ‬
‫ﻚ ﺍﺠْﻟَ ُّﺪ‬ َ ‫ﺖ ﻭَﻻَ ُﻣ ْﻌﻄ َﻲ ﻟ َﻤﺎ َﻣَﻨ ْﻌ‬
َ ‫َﻋﻄَْﻴ‬
ْ‫ﺃ‬

“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada satupun yang menghalangi apa
saja yang Engkau berikan, dan tidak ada satupun yang dapat memberi apa saja
yang Engkau halangi. Dan kekayaan itu tidak berguna bagi pemiliknya (untuk
menyelamatkan diri) dari (siksa)Mu”.

5. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir

ِ ‫ﺳﺒﺤﺎ َﻥ‬
x33 ‫ ﺍﻪﻠﻟُ ﺃَ ْﻛَﺒُﺮ‬، x33 َ‫ ﺍَﺤَْﻟَ ْﻤ َُﺪ ﺍﻟﻠَّﻪ‬، x33 ‫ﺍﻪﻠﻟ‬ َ ُْ

“ Maha suci Allah (33 kali), segala puji bagi Allah (33 kali), Allah Maha Besar
(33 kali).”

6. Membaca "Laa ilaaha illallah ..."

‫َﻫ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪ ٌﻳﺮ‬


ُ ‫ﻚ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﺤْﻟَ ْﻤ ُﺪ ﻭ‬ َ ‫َﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮ‬
ُ ‫ﻳﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ﺍﻟْ ُﻤ ْﻠ‬ ْ ‫ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭ‬

“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu”

7. Membaca Do’a "Allahumma innii a'uudzu bika minal bukhli …"

َ ِ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ ﺍﺠْﻟُﻦْﺒ ِ ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑ‬


َ ِ‫ﻚ ﺃَﻥْ ﺃُﺭَﺩَّ ﺇِﻰَﻟ ﺃَﺭْﺫَﻝِ ﺍﻟْﻌُ ُﻤ ِﺮ ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑ‬
‫ﻚ‬ َ ِ‫ﻚ ِﻣ َﻦ ﺍْﻟﺒُ ْﺨ ِﻞ ﻭَﺍَﻋُ ْﻮﺫُﺑ‬
َ ِ‫ﺍﻟﻠَّ ُﻬ َّﻢ ﺇِﻲِّﻧ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑ‬
ِ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ َﻋ َﺬﺍﺏِ ﺍﻟْ َﻘﺮْﺒ‬ ُّ ‫ِﻣ ْﻦ ﻓِْﺘﻨَ ِﺔ‬
َ ِ‫ﺍﻟﺪ ْﻧﻴَﺎ ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑ‬

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil, aku berlindung kepada-
Mudari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari usia pikun, aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari
siksa kubur”.

8. Membaca Do’a "Allahumma A’innii 'alaa dzikrika …"


َ ِ‫َﺣ ْﺴ ِﻦ ِﻋﺒَﺎﺩَﺗ‬
‫ﻚ‬ ُ ‫َﺷ ْﻜ ِﺮﻙَ ﻭ‬
ِ ‫ﺍﻟﻠَّﻬ َّﻢ ﺃ‬
ُ ‫َﻋﻲِّﻨ َﻋﻠَﻰ ﺫِ ْﻛ ِﺮﻙَ ﻭ‬ ُ

“Ya Allah tolonglah aku dalam mengingat kepada-Mu, dalam bersyukur kepada-
Mu, dan melakukan ibadah yang baik kepada-Mu”.

9. Membaca "Rabbi Qinii 'adzaabaka … "

َ‫ﺚ ﺃَﻭْ ﺠَﺗْ َﻤ ُﻊ ِﻋﺒَﺎﺩَﻙ‬ ِ ِّ ‫ﺭ‬


َ َ‫َﺏ ﻗﻲِﻨ َﻋ َﺬﺍﺑ‬
ُ ‫ﻚ َﻳ ْﻮﻡَ َﺗْﺒ َﻌ‬

“Tuhan kami lindungilah kami dari adzabmu, pada hari Engkau bangkitkan atau
Engkau kumpulkan hamba-hambaMu”.

10. Membaca Ayat Kursi

ِ َّ ‫اللَّه اَل ِإٰلَه ِإاَّل هو احْل ي الْ َقيُّوم ۚ اَل تَْأخ ُذه ِس نَةٌ واَل َن وم ۚ لَه م ا يِف‬
ْ ‫الس َم َاوات َو َم ا يِف‬
ِ ‫اَأْلر‬
‫ض ۗ َم ْن َذا‬ َ ُ ٌْ َ ُ ُ ُ ُّ َ َ ُ َ ُ
‫الَّ ِذي يَ ْش َف ُع ِعْن َدهُ ِإاَّل بِِإ ْذنِ ِه ۚ َي ْعلَ ُم َم ا َبنْي َ َأيْ ِدي ِه ْم َو َم ا َخ ْل َف ُه ْم ۖ َواَل حُيِ يطُو َن بِ َش ْي ٍء ِم ْن ِع ْل ِم ِه ِإاَّل مِب َا‬

‫يم‬ ِ ِ ِ َّ ‫َشاء ۚ و ِسع ُكر ِسيُّه‬


ِ ‫ات واَأْلرض ۖ واَل يُئ‬
ُ ‫ودهُ ح ْفظُ ُه َما ۚ َو ُه َو الْ َعل ُّي الْ َعظ‬
ُ َ َ َ ْ َ ‫الس َم َاو‬ ُ ْ َ َ َ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa
dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi
langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
Maha Tinggi lagi Maha besar” . [1]

11. Membaca Al Mu’awwidzaat (Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas)

- QS. Al-Ikhlas: 1-4

‫الر ِحي ِم‬


َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه الرَّمْح َـٰ ِن‬

ِ
َ ‫﴾ َومَلْ يَ ُكن لَّهُ ُك ُف ًوا‬٣﴿ ‫﴾ مَلْ يَل ْد َومَلْ يُولَ ْد‬٢﴿ ‫الص َم ُد‬
﴾٤﴿ ‫َأح ٌد‬ َّ ُ‫﴾ اللَّه‬١﴿ ‫َأح ٌد‬
َ ُ‫قُ ْل ُه َو اللَّه‬

“Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
- QS. Al-Falaq: 1-5

ِ ‫بِس ِْم اللَّـ ِه الرَّحْ َم ٰـ ِن الر‬


‫َّح ِيم‬

‫ت فِي ْال ُعقَ ِد‬


ِ ‫﴾ َو ِمن َش ِّر النَّفَّاثَا‬٣﴿ ‫ب‬
َ َ‫ق ِإ َذا َوق‬ ِ َ‫قُلْ َأعُو ُذ بِ َربِّ ْالفَل‬
َ َ‫﴾ ِمن َش ِّر َما َخل‬١﴿ ‫ق‬
ٍ ‫﴾ َو ِمن َش ِّر غَا ِس‬٢﴿ ‫ق‬
﴾۵﴿ ‫﴾ َو ِمن َش ِّر َحا ِس ٍد ِإ َذا َح َس َد‬٤﴿

“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, Dari


kejahatan makhluk-Nya, Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap
gulita,Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

- QS. An-Nas: 1-6

ِ ‫بِس ِْم اللَّـ ِه الرَّحْ َم ٰـ ِن الر‬


‫َّح ِيم‬

ِ َّ‫اس ْال َخن‬


‫) الَّ ِذي يُ َوس ِْوسُ فِي‬4( ‫اس‬ ِ ‫) ِم ْن َش ِّر ْال َوس َْو‬3( ‫اس‬ ِ َّ‫) ِإلَ ِه الن‬2( ‫اس‬
ِ َّ‫ك الن‬ ِ َّ‫قُلْ َأعُو ُذ بِ َربِّ الن‬
ِ ِ‫) َمل‬1( ‫اس‬
٥‫اس‬ ِ َّ‫) ِمنَ ْال ِجنَّ ِة َوالن‬5( ‫اس‬ِ َّ‫ُور الن‬ ِ ‫صد‬ُ

“Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)


manusia. Raja manusia. Sembahan manusia.Dari kejahatan (bisikan) syaitan
yang biasa bersembunyi,Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari (golongan) jin dan manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.”
Lampiran 3

Dokumentasi Kerohania dan Literasi Keagamaan

Literasi Keagamaan (Tadarus Setiap pagi)


Program Bulanan (Kajian Rutin)
Program Berbagi SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARSARI

Anda mungkin juga menyukai