Anda di halaman 1dari 64

RADIOLOGI Rina Dhyanti Permatasari

130112200560
TEMPLATE EKSPERTISE
TORAKS
§ Proyeksi PA / AP / Lateral / Oblique / dll
§ Kondisi foto
o Simetris / tidak
o Inspirasi cukup / kurang / maksimum
§ Tulang normal / fraktur / kelainan lain
§ Jaringan lunak normal / penebalan / massa
§ Trakea ditengah / deviasi / tertarik / terdorong
§ Mediastinum tidak melebar / melebar / shifting
§ Cor tidak membesar / membesar / kelainan posisi
§ Sinuses normal / tumpul / tertutup / sulit dilihat
§ Diafragma normal / terangkat / kelainan lain
§ Pulmo :
o Hili normal / pergeseran / pelebaran / penebalan
o Corakan bronkovaskuler normal / bertambah / berkurang
o Perbercakan/perselubuhan/lesi di apeks / lapang atas / lapang tengah / lapang bawah paru /
hemitoraks kanan / kiri / bilateral
§ Kesan disesuaikan dengan klinisnya
NEUROIMAGING
§ CT scan kepala
§ Potongan axial / coronal / sagital slice interval …mm dimulai dari …sampai …
§ Jaringan lunak extracalvaria & calvaria memberikan bentuk normal / lainnya dan densitas normal /
lainnya
§ Parenkim cerebri lainnya, cerebellum, dan batang otak menunjukkan lesi / tidak dan densitas normal /
hipodens / hiperdens
§ Sulci dan gyri corticalis lainnya, fisura sylvii, dan fissura interhemisfer normal / tidak
§ Ventrikel
o Bentuk dan posisi ventrikel lateralis kanan & kiri simetris / tidak
o Ukuran normal / tidak
§ Sisterna basalis dan ambiens normal / tidak
§ Daerah sela tursika dan juxtasella normal / tidak
§ Tampak kalsifikasi fisiologis di glandula pinealis dan pleksus choroideus bilateral / patologis di …
§ Mastoid air cell bilateral normal / tidak
§ Sinus ethmoidalis, sphenoidalis, dan frontalis bilateral normal / tidak
§ Bulbus oculi dan ruang retrobulber bilateral normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak pergeseran struktur garis tengah
§ Kesimpulan :
Lesi hiperdens / hipodens, batas tegas / tidak, tepi reguler / irreguler, HU …, volume / ketebalan …,
bentuk …, di … yang disertai hilangnya struktur lain / pergeseran / mendesak ke … sejauh …
§ Kesan disesuaikan dengan klinisnya
ABDOMEN
§ Posisi supinasi / pronasi / erect / dll
§ Kondisi foto
§ Peritoneal fat jelas / tidak
§ Psoas line jelas / hilang
§ Kontur ginjal normal / tidak
§ Distribusi udara di lambung, usus halus, usus besar normal / tidak
§ Diameter usus halus, usus besar, caecum normal / tidak
§ Tulang normal / fraktur / kelainan lain
§ Jaringan lunak normal / penebalan / massa
§ Pada posisi erect, air fluid level intraluminal ada / tidak, air fluid level extraluminal ada / tidak, free air
ada / tidak
§ Kalsifikasi / konkremen opak ada / tidak
§ Tampak/tidak tampak bayangan udara di rongga pelvis
§ Kesan disesuaikan dengan klinisnya
MUSKULOSKELETAL
SCHAEDEL
§ Tabung eksterna, tabung interna, dan diploe dalam batas normal / tidak
§ Vascular & convolutionar marking dalam batas normal / tidak
§ Sela tursika normal / lainnya
§ Sutura tidak melebar / melebar
§ Tidak tampak / tampak kalsifikasi
§ Tidak tampak / tampak garis-garis fraktur
WATERS
§ Tabung eksterna, tabung interna, dan diploe dalam batas normal / tidak
§ Sinus frontalis cerah / tidak
§ Sinus maksilaris cerah / tidak
§ Dinding antrum tidak menebal / menebal
§ Tidak tampak / tampak penebalan concha
§ Septum nasi di tengah / deviasi
§ Tidak tampak / tampak garis-garis fraktur (arcus zigomaticum, dinding orbita, dan dinding sinus)
CALDWELL
§ Tabung eksterna, tabung interna, dan diploe dalam batas normal / tidak
§ Sinus frontalis cerah / tidak
§ Sinus ethmoidalis cerah / tidak
§ Rima orbita tampak normal / tidak
§ Os sphenoid dan petrosus tampak normal / tidak
§ Septum nasi di tengah / deviasi
§ Oblique orbital line tampak normal / tidak
SCHULLER & STENVER
§ Cellulae mastoidea tampak normal / tidak
§ Angulus citelli tampak normal / tidak
§ Tegmen timpani tampak normal / tidak
§ Canalis acuasticus eksternus & internus tampak normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak lesi lusen dan destruksi
SPINE
§ Curve & alignment dalam batas normal / tidak
§ Besar, bentuk, dan struktur trabekula vertebra cervicalis/torakolumbal/lumbosacral dalam batas
normal / tidak
§ Discus dan foramen intervertebralis menyempit / tidak
§ Pedikel dalam batas normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak osteofit dan garis fraktur
SHOULDER, HUMERUS, RADIUS, ULNA, ELBOW, MANUS
§ Besar, bentuk, dan struktur trabekula … dalam batas normal / tidak
o Shoulder : tulang pembentuk sendi o Elbow : distal humerus
o Humerus : os humerus o Manus : carpal, metacarpal, falang
o Radius ulna: os radius & ulna
§ Sela dan permukaan sendi dalam batas normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak osteofit
§ Tidak tampak / tampak fraktur
§ Tidak tampak / tampak lesi litik dan sklerotik
WRIST
§ Besar, bentuk, dan struktur trabekula os radius & ulna dalam batas normal / tidak
§ Sela dan permukaan sendi dalam batas normal / tidak
§ Fossa scaphoid dan lunatum serta sigmoid notch pada distal os radius normal / tidak
§ Prosessus styloideus ulna tampak normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak osteofit
§ Tidak tampak / tampak fraktur
§ Tidak tampak / tampak lesi litik dan sklerotik
PELVIS
§ Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang pembentuk pelvis dalam batas normal / tidak
§ Skinner’s line, Shenton’s line, ileofemoral line, dan Klein’s line dalam batas normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak osteofit
§ Tidak tampak / tampak fraktur
§ Tidak tampak / tampak lesi litik dan sklerotik
FEMUR
§ Besar, bentuk, dan struktur trabekula os femur dalam batas normal / tidak
§ Caput femoris dan asetabulum dalam batas normal / tidak
§ Sela dan permukaan sendi dalam batas normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak osteofit
§ Tidak tampak / tampak fraktur
§ Tidak tampak / tampak lesi litik dan sklerotik
CRURIS
§ Besar, bentuk, dan struktur trabekula os tibia & os fibula dalam batas normal / tidak
§ Sela dan permukaan sendi dalam batas normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak fraktur
§ Tidak tampak / tampak lesi litik dan sklerotik
GENU
§ Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang pembentuk genu dalam batas normal / tidak
§ Sela dan permukaan sendi dalam batas normal / tidak
§ Eminentia intercodyloiidea tidak meruncing / meruncing
§ Tidak tampak / tampak osteofit
§ Tidak tampak / tampak fraktur
§ Tidak tampak / tampak lesi litik dan sklerotik
ANKLE JOINT
§ Besar, bentuk, dan struktur trabekula tulang pembentuk ankle dalam batas normal / tidak
§ Sela dan permukaan sendi dalam batas normal / tidak
§ Tidak tampak / tampak osteofit
§ Tidak tampak / tampak fraktur
§ Tidak tampak / tampak lesi litik dan sklerotik
FRAKTUR
§ Fraktur
o Open / closed
o Simple / komunitif
o Transversal / oblique / spiral
§ Pada 1/3 proximal / medial / distal dari os …
§ Dengan
o Displacement segmen … ke anterior / posterior / lateral / medial / plantar / palmar / dorsal
o Angulasi segmen … ke anterior / posterior / lateral / medial / plantar / palmar / dorsal
o Angulasi ke anterior / posterior / lateral / medial / plantar / palmar / dorsal pada garis fraktur
o Shortening / rotasi
DISLOKASI
Dislokasi / luksasi / sublukasi / diastasis … ke anterior / posterior / lateral / medial / plantar / palmar / dorsal
pada sendi …
TORAKS
KUALITAS FOTO LAYAK BACA – PRIMA :
1. Penetrasi
§ Menggunakan kV rendah (umumnya 50-60) dan mAs tinggi (umumnya 10-20) sehingga
penetrasi dan resolusi baik
§ Disebut adekuat jika vertebra torakalis dapat terlihat dan tidak tertutupi oleh bayangan
jantung pada proyeksi PA
o Kurang : hemidiafragma sinistra tampak lebih opak
o Berlebihan : corakan bronkovaskular seakan-akan menurun
2. Rotasi (sama dengan simetrisitas)
3. Inspirasi (dibawah)
4. Magnifikasi
§ Proyeksi PA memiliki magnifikasi yang lebih rendah dibandingkan AP, sehingga ukuran jantung
terlihat lebih besar pada AP
§ Tidak signifikan pada pasien usia < 4 tahun
5. Angulasi
§ Mempengaruhi penilaian struktur toraks
§ Ujung medial klavikula terproyeksi setinggi costae posterior 3 atau 4
§ Idealnya pada proyeksi PA, sinar X datang dari posterior dengan arah tegak lurus terhadap
bidang toraks, tetapi jika pasien tidak bisa duduk tegak maka terjadi angulasi sehingga hasil
foto tampak seperti proyeksi top lordotik (klavikula terletak pada/diatas costa ke-1 dan
bentuk klavikula lebih lurus)
PROYEKSI
PA AP
§ Sentrasi di T6-T7, film di depan dada § Sentrasi di T6-T7, film di bawah punggung
§ Untuk pemotretan rutin, skrining TB, pre-op § Untuk emergensi. sakit berat, bayi, hamil, dll
§ Ciri : § Ciri :
o Klavikula V-shaped & di lapang paru o Klavikula mendatar & diluar lapang paru
o Skapula diluar lapang paru o Skapula terlihat di lapang paru
o CTR < 50% o CTR < 55%
LATERAL OBLIQUE
§ Sentrasi di T6-T7, film di lateral § RAO, LAO, RPO, atau LPO
§ Untuk kelainan mediastinum, belum jelas, dan § Sentrasi di T6-T7, film tergantung proyeksi
jantung § Untuk melihat yang belum jelas di PA/lateral
LATERAL DECUBITUS TOP LORDOTIK
§ Sentrasi di T6-T7, film di belakang punggung § Sentrasi di manubrium sterni, film di belakang
§ Untuk melihat cairan di kavum pleura (15-20 cc) § Untuk melihat kelainan pada apeks
SIMETRIS

Jarak antara ujung klavikula kanan & prosesus spinosus =


jarak antara ujung klavikula kiri & prosesus spinosus

INSPIRASI

Ciri costa :
§ Anterior : melengkung membentuk V
§ Posterior : mendatar dan menempel ke vertebrae
STRUKTUR
TULANG & JARINGAN LUNAK

§ Lihat klavikula, skapula, costa, dan vertebra


§ Cantumkan jika ada fraktur, skoliosis, osteoporosis, atau lesi litik
TRAKEA

§ Normalnya berada di tengah


§ Carina sejajar T5-T6 dan normalnya < 90%
(jika > 90% menunjukkan atrium kiri terangkat/kelainan mediastinum)
§ Cantumkan jika ada deviasi ke arah lateral kanan / kiri

MEDIASTINUM

L
§ Normalnya tidak melebar (< 1/3 hemitoraks atau < 8 cm)
§ Cantumkan jika ada pergeseran atau pelebaran
COR

Ciri pembesaran jantung :


§ LA : pendataran pinggang jantung
§ RA : batas jantung kanan > 1/3 lapang paru
§ RV : apeks jantung berada di atas diafragma (apeks jantungnya terangkat ke atas)
§ LV : apeks jantung tertanam di diafragma

§ CTR = a + b / c
§ Cara menghitung :
1. Buat garis imajiner dari prosesus spinosus
2. Tarik ke batas jantung terluar kanan & kiri
3. Tambahkan keduanya
4. Bagi dengan jarak dari thoracic space
§ Normal :
o PA : < 50%
o AP : < 55%
o Usia < 1 tahun : < 55%
o Usia < 1 bulan : < 60%

§ Normalnya aorta memiliki diameter < 6-8 cm dan jarak


antara ujung aorta ke garis mid klavikula > 1,5-2 cm
§ Cantumkan jika mengalami dilatasi (a) atau elongasi (b)
§ Normalnya main pulmonary artery (MPA) memiliki diameter
9-15 mm
SINUS & DIAFRAGMA

§ Normalnya sinus costofrenikus & cardiofrenikus tajam


§ Diafragma kanan lebih tinggi daripada kiri (2,5-3 cm)
§ Cantumkan jika tertutup/sulit dinilai

PULMO
HILI

§ Tempat keluar masuknya pembuluh darah, limfa, bronkus


§ Normal :
o Hilus kanan sejajar T5-T6, sedangkan kiri sejajar T4-T5
o Hilus kiri lebih tinggi daripada kanan (1 cm)
o Diameter tidak melebihi trakea (< 1,5 cm)
§ Cantumkan jika tertutup, sulit dinilai, atau pelebaran

CORAKAN BRONKOVASKULER

§ Normal :
o Kanan < 2/3 dan kiri < 1/3 lapang paru
o Ukuran di lobus atas < lobus bawah (1:3)
§ Cantumkan jika corakan bertambah atau berkurang
§ Ciri hipertensi pulmonal :
o Venous hypertension : kranialisasi (+)
o Arterial hypertension : pruning (+)
HAL LAIN DI LAPANG PARU

§ Apeks : diatas clavicula


§ Lapang atas : clavicula – ICS 2
§ Lapang tengah : ICS 2-4
§ Lapang bawah : ICS 4-bawah

CONTOH EKSPERTISE

§ Toraks PA
§ Foto asimetris
§ Inspirasi cukup
§ Skeletal & soft tissue yang tervisualisasi dalam batas normal
§ Trakea ditengah
§ Mediastinum tidak melebar
§ Cor tidak membesar
§ Sinuses & diafragma dalam batas normal
§ Pulmo :
o Hili dalam batas normal
o Corakan bronkovaskuler normal
o Tidak tampak perbercakan/perselubungan
§ Kesan :
o Tidak tampak bronkopneumonia atau pneumonia
o Tidak tampak kardiomegali
TORAKS PATOLOGIS
PARU
TUBERKULOSIS PARU
§ Didefinisikan sebagai infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
§ Gejala berupa batuk ≥ 2 minggu, sesak nafas, nyeri dada, keringat malam, BB turun
§ Pemeriksaan fisik menunjukkan kelainan di apeks, suara nafas lemah, ronki basah
§ Gambaran radiologi:
TB paru primer/aktif
Tampak perbercakan lunak pada … paru … dengan kavitas (+)

Tambahan :
- Sering menyerang lobus atas
- Tanda :
o Kavitas
o Konsolidasi
o Limfadenopati (pada anak)
o Efusi pleura bilateral (pada dewasa)
TB paru lama/reaktivasi/tenang/inaktif
Tampak kalsifikasi pada lapang paru bilateral

Tambahan :
- Terbatas di apeks, segmen posterior lobus atas, segmen superior
lobus bawah
- Tandanya adalah fibrosis (garis keras) dan kalsifikasi (noda keras)

TB paru lama aktif (gabungan TB paru aktif + TB paru lama)


Tampak perbercakan lunak pada lapang … paru … yang disertai
kalsifikasi dan fibrosis

TB milier
Tampak perbercakan noduler halus, multipel, dan difus pada lapang
paru bilateral
PNEUMONIA
§ Didefinisikan sebagai peradangan paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit
§ Gejala berupa demam, batuk dengan dahak, sesak nafas, dan menggigil
§ Pemeriksaan fisik menunjukkan fremitus meningkat, perkusi berkurang, dan ronki basah
§ Gambaran radiologi:

Pneumonia lobaris
- Tampak perselubungan opak inhomogen pada lapang … paru …
dengan air bronchogram (+)
Disebabkan karena adanya cairan di sekeliling bronkus
sehingga udara di bronkus terlihat, gambarannya berupa garis-
garis lusen yang dikelilingi oleh gambaran opak
- Silhouette sign (+)
Disebabkan karena 2 objek bertumpang tindih sehingga
gambarannya berupa hilangnya batas diantara keduanya

Bronkopneumonia/pneumonia segmental
Tampak perselubungan opak inhomogen pada lapang … paru …

Tambahan :
- Penyebarannya sentrifugal dan tidak dibatasi fisura
- Tidak disertai air bronchogram karena eksudat yang dihasilkan
mengisi bronkus dan bronkiolus
- Terkadang disertai atelektasis

Pneumonia interstitial
Tampak bayangan opak noduler/retikuler/linier halus/kecil miltiple
tersebar pada seluruh lapang paru

Round pneumonia
Tampak bayangan opak bulat multiple tersebar di lapang … paru …

Tambahan :
- Sering terjadi pada anak-anak karena pores of Khon, channel of
Lamberts, dan channel of Martin belum berkembang dengan baik
sehingga penyebarannya terbatas
- Harus di DD dengan massa paru
BRONKITIS KRONIK
§ Didefinisikan sebagai peradangan bronkus yang disebabkan karena virus atau bakteri
§ Gejala berupa demam, sesak nafas, sakit tenggorokan, batuk dengan lendir kuning/abu/hijau
§ Gambaran radiologi kurang spesifik
Bronkitis ringan
Tampak corakan paru bertambah pada lapang bawah paru … dengan
cuffing sign (+) dan tram line (+)
• Peribronchial cuffing/cuffing sign/donut sign disebabkan karena
adanya akumulasi cairan pada jaringan interstitial sekitar
dinding bronkus sehingga gambarannya berupa bronkus yang
dikelilingi opak (ring-like density)
• Tram line disebabkan karena penebalan dinding bronkus
sehingga gambarannya berupa garis opak paralel
Tambahan :
- Jika sedang biasanya disertai emfisema atau bronkiektasis
- Jika berat biasanya disertai cor pulmonale
EMFISEMA
§ Didefinisikan sebagai keadaan dimana paru lebih banyak terisi udara sehingga ukurannya bertambah
§ Gejala berupa sesak nafas dan mengi
§ Pemeriksan fisik menunjukkan pursed lips, barrel-chest, ekspirasi memanjang, dan ICS melebar
§ Gambaran radiologi:
- Bentuk dada barel-chest
- Diafragma mendatar
- Cor berbentuk tear drop
- Corakan bronkovaskular berkurang
- Tampak hiperaerasi dengan pelebaran ICS

Centriacinar. Panlobular Paraseptal


BRONKIEKTASIS
§ Didefinisikan sebagai keadaan bronkus/bronkiolus melebar karena sifat elastisitas dinding otot hilang
karena obstruksi atau peradangan kronis
§ Gejala berupa batuk produktif, sesak nafas, demam berulang
§ Pemeriksaan fisik menunjukkan sianosis dan ronki pada paru bawah
§ Gambaran radiologi:
- Corakan bronkovaskular kasar pada lapang bawah paru …
- Tampak gambaran lusen berbentuk sarang tawon (honeycomb
appearance)
ATELEKTASIS
§ Didefinisikan sebagai keadaan hilangnya volume di sebagian/seluruh paru karena adanya obstruksi
§ Gejala tergantung penyakit yang mendasari + sesak nafas, batuk dengan dahak purulen, hemoptisis
§ Gambaran radiologi:
Tampak perselubungan opak homogen, batas tegas, tepi reguler pada
lapang … paru …
§ Golden S sign (+) → atelektasis lobus kanan atas
§ Luffsichel sign (+) → atelektasis lobus kiri atas

Tambahan :
1. Tanda langsung
- Perubahan letak fisura major/minor
§ Fissura minor sejajar dengan costa 4 anterior
§ Fissura major sejajar dengan costa 6 anterior
- Peningkatan opasitas
2. Tanda tidak langsung
- Elevasi diafragma
- Penarikan mediastinum, hilus, trakea ke arah lokasi
- Hiperaerasi dengan penyempitan ICS
EDEMA PARU
§ Didefinisikan sebagai keadaan edema pada paru-paru
§ Gambaran radiologi :
Stage 1 – Redistribusi
- Kranialisasi (+)

§ Disebut juga cephalization


§ Disebabkan karena adanya redistribusi
aliran darah pulmoner sehingga pembuluh
darah di lobus paru atas lebih besar daripada
di lobus paru bawah

Stage 2 – Edema paru interstitial


- Corakan bronkovaskuler meningkat
- Tampak kerley sign … (+) pada lapang … paru …

Disebabkan karena adanya kebocoran cairan ke


interlobular septum sehingga gambarannya
berupa garis opak
§ Kerley A line : di bagian hilus
§ Kerley B line : di bagian perifer
§ Kerley C line : di tengah (selain A, B, D)
§ Kerley D line : B di proyeksi lateral

Stage 3 – Edema paru alveolar


- Hili tertutup perbercakan
- Tampak perbercakan pada lapang paru bilateral dengan gambaran
batwing appearance
ABSES PARU
§ Didefinisikan sebagai infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga
membentuk kavitas berisi pus
§ Gejala berupa lemah, penurunan BB, demam, batuk darah, dahak berbau
§ Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri tekan, perkusi redup, suara nafas bronkial
§ Gambaran radiologi :

Tampak gambaran opak berbatas tegas dan berdinding tebal dengan


air fluid level (+) disertai perbercakan disekitarnya pada lapang … paru

KISTA PARU
§ Didefinisikan sebagai keadaan adanya kista pada paru
§ Gambaran radiologi :

Tampak gambaran lusen berdinding tipis (< 3 mm) dengan air fluid
level (+) pada lapang … paru …

BULLA PARU
§ Didefinisikan sebagai keadaan adanya bulla pada paru
§ Gambaran radiologi :

Tampak gambaran lusen berbatas tegas dan berdinding tipis (< 1 mm)
pada lapang … paru …

Blebs berukuran lebih kecil dibanding bulla, terbentuk di visceral


pleura, terutama daerah apeks
MASSA MEDIASTINUM
§ Didefinisikan sebagai keadaan adanya massa di mediastinum
§ Gambaran radiologi :

- Tampak gambaran opak homogen berbatas tegas dengan tepi …


pada … dengan spikula (-) dan membentuk obtuse angle (+)
terhadap mediastinum
- Silhouete sign (+)
Jika silhouette sign (+), berarti massa tersebut posisinya
anterior dari suatu organ

Tambahan :
- Contoh massa mediastinum anterior adalah 4T (tiroid goiter,
limfoma, timoma, teratoma)
- Contoh massa mediastinum middle adalah limfadenopati
- Contoh massa mediastinum posterior adalah tumor neurogenik
(neurofibroma, Schwannoma, ganglioneuroma, dll)
TUMOR PARU
§ Gejala berupa batuk, hemoptisis, mengi
§ Gambaran radiologi :
Tumor paru ganas
Tampak perselubungan opak homogen berbatas tegas dengan tepi
irreguler pada daerah lapang … paru … disertai spikula (+) dan
membentuk acute angle (+) terhadap mediastinum

Tumor paru jinak


- Harus dicek berkala
- Biasanya terdapat kalsifikasi berbentuk popcorn
Tumor paru sekunder
Tampak gambaran opak berbentuk … dengan ukuran … pada lapang
paru bilateral
- Miliary type/mikronodular : 1-4 mm
- Coin lesion : 1-2 cm
- Golf ball : 2-4 cm
- Cannonball : > 4 cm
Tanda metastasis tipikal
§ Multiple nodule
§ Lymphangitic carcinomatosis
Tanda metastasis atipikal
§ Atypical nodule & mass (soliter, kavitas, kalsifikasi, nodul dengan
“CT halo sign”, dilatasi pembuluh darah dalam massa)
§ Pneumotoraks
§ Endobronchial metastasis
§ Air-space pattern
§ Nonmalignant lesion (sterilised metastasis & benign
metastasizing tumor)
PLEURA
EFUSI PLEURA
§ Didefinisikan sebagai keadaan ketika cairan terkumpul pada ruang antara pleura parietal & viseral
§ Gejala tergantung penyakit yang mendasari
§ Terlihat jika cairan ± 300 mL pada posisi AP/PA, ± 75 mL pada posisi lateral, dan ± 15-20 pada posisi LLD
§ Gambaran radiologi :

- Sinus costofrenikus tumpul


- Tampak perselubungan opak homogen di hemitoraks … dengan
meniscus sign (+)

Karena adanya recoil paru, cairan pleura tampak naik disepanjang


batas lateral toraks dibandingkan medial, sehingga membentuk
meniscus

EFUSI PERIKARDIUM
§ Didefinisikan sebagai keadaan ketika cairan tertumpuk di dalam ruang antara perikardium
§ Gambaran radiologi :
Cor sulit dinilai karena tertutup perselubungan opak dengan gambaran
water bottle sign (+)
PNEUMOTORAKS
§ Didefinisikan sebagai keadaan cairan terakumulasi di kavum pleura
§ Gejala berupa nyeri dada dan sesak nafas tiba-tiba
§ Pemeriksaan fisik menunjukkan dada asimetris, perkusi hipersonor, suara nafas turun/hilang
§ Gambaran radiologi :
Pneumotoraks
- Tampak gambaran lusen avaskuler pada hemitoraks … dengan
pleural line (+) disertai gambaran paru kolaps di bagian …
Pleural line disebabkan karena pleura parietal tetap berada di
permukaan dalam dinding dada, sedangkan pleura visceral
tertarik ke arah hilus
- Deep sulcus sign (+) → AP
Pada posisi supinasi, udara di pneumotoraks berkumpul ke
anterior & inferior sehingga sulcus costophrenicus menjadi
terlihat lebih lusen

Tension pneumotoraks
- Pergeseran trakea dan mediastinum ke sisi yang berlawanan
- Tampak gambaran lusen avaskuler pada hemitoraks … dengan
pleural line (+) disertai gambaran paru kolaps di bagian …

HIDROPNEUMOTORAKS
§ Didefinisikan sebagai akumulasi udara dan cairan dalam kavum pleura (pneumotoraks + efusi pleura)
§ Gambaran radiologi :

- Tampak gambaran lusen avaskuler pada hemitoraks … dengan


pleural line (+) disertai gambaran paru kolaps di bagian …
- Tampak perselubungan opak homogen di hemitoraks … dengan air
fluid level (+)
ATAU
- Tampak perselubungan opak homogen pada lapang … paru …
disertai lusen avaskular pada bagian atasnya yang memberikan
gambaran air fluid level (+)

SKELETAL & SOFT TISSUE


RIB FRACTURE
§ Didefinisikan sebagai keadaan fraktur pada tulang iga
§ Gambaran radiologi :

Tampak fraktur pada costa ke … kanan/kiri


FLAIL CHEST
§ Didefinisikan sebagai keadaan ketika segmen dada tidak memiliki kontuinitas dengan keseluruhan
dinding dada
§ Manifestasinya dapat berupa gerakan nafas paradoks, sesak nafas, sianosis, dan nyeri
§ Gambaran radiologi :

- Tampak fraktur multiple pada costa … kanan/kiri


- Tampak perbercakan opak

CORPUS ALIENUM

KARDIOVASKULAR
HIPERTENSI PULMONAL
§ Didefinisikan sebagai keadaan gangguan ventrikel kanan karena adanya disfungsi parenkim paru
§ Gambaran radiologi :

- Tampak jantung membesar ke lateral … dengan apeks …


- Conus pulmonalis menonjol
- Hilus kanan melebar membentuk reverse comma sign (+)

KARDIOMEGALI
§ Atrium kanan : cor membesar ke lateral kanan > 1/3 lapang paru
§ Atrium kiri : cor membesar & pinggang jantung mendatar/menonjol dengan double contour (+)
Double contour atau double-density sign disebabkan karena adanya pembesaran atrium kiri (LAE) dan
terjadi ketika sisi kanan dari atrium kiri meluas ke belakang bayangan jantung kanan
§ Ventrikel kanan : cor membesar ke lateral kiri dengan pinggang jantung mendatar/menonjol dan
apeks membulat diatas diafragma
§ Ventrikel kiri : cor membesar ke lateral kiri dengan apeks tertanam pada diafragma
KELAINAN KONGENITAL
§ ASD : cor membesar ke lateral kiri dengan apeks membulat diatas diafragma dan corakan
bronkovaskuler bertambah
§ VSD : cor membesar ke lateral kiri dengan apeks membulat diatas diafragma, pinggang
jantung mendatar/menonjol dan corakan bronkovaskuler bertambah
§ PDA : cor membesar ke lateral kiri dengan apeks tertanam di difragma dan pinggang
jantung menonjol, pelebaran hilus, dan corakan bronkovaskuler bertambah
§ TOF : cor membesar ke lateral kiri dengan apeks membulat diatas diafragma, pinggang
jantung ke dalam/cekung membentuk gambaran boot-shaped dan aorta berada di
kanan
NEUROIMAGING

PROYEKSI

JARINGAN LUNAK EXTRACALVARIA & CALVARIA


VENTRIKEL, SISTERNA BASALIS, PARENKIM CEREBRI, SELA TURSIKA, JUXTASELLA

§ Cantumkan jika ada lesi dan densitasnya apakah hipodens atau hiperdens
§ Cantumkan jika ada pergeseran garis tengah (midline shift)
§ Cantumkan jika ada pendorongan ventrikel ke arah lateral …
KALSIFIKASI

§ Normal berada di choroid plexus, kelenjar pineal, basal ganglia, dan falx cerebri
§ Cantumkan jika ada kalsifikasi di area lain selain lokasi tersebut
MASTOID AIR CELLS,
SINUS ETHMOIDALIS, SPHENOIDALIS, FRONTALIS

BULBUS OCULI & RUANG RETROBULBER


NEUROIMAGING PATOLOGIS
TRAUMA KEPALA
SKULL FRACTURE
§ Biasanya terjadi akibat benturan langsung ke tengkorak
§ Harus menggunakan CT scan
§ Gambaran radiologi :

Linear fracture Depressed fracture Basilar fracture


Tampak garis lusen dengan arah Tampak 2 garis lusen yang Fraktur linear pada basis cranii
tidak teratur sejajar dan robeknya durameter
FACIAL FRACTURE
§ Harus menggunakan CT scan
§ Gambaran radiologi :

Blow-out fracture Tripod fracture


INTRACRANIAL HEMORRHAGE
EPIDURAL/EXTRADURAL HEMATOMA (EDH)
§ Didefinisikan sebagai pendarahan ke potential space diantara durameter dan bagian dalam tengkorak
§ 95% berkaitan dengan fraktur tengkorak, biasanya tulang temporal
§ Disebabkan karena trauma karena kecelakaan pada middle meningeal artery/vein
§ Gambaran radiologi :

Tampak lesi hiperdens berbentuk bikonveks dengan ketebalan … yang


mengisi konkavitas daerah …

Tambahan:
- Tidak melewati sutura
- Dapat melewati tentorium
SUBDURAL HEMATOMA (SDH)
§ Didefinisikan sebagai pendarahan ke potential space diantara durameter dan arachnoid
§ Disebabkan karena kecelakaan atau terjatuh yang menyebabkan kerusakan pada bridging vein
§ Gambaran radiologi :

Akut hematoma (< 72 jam)


Tampak lesi hiperdens berbentuk crescent dengan ketebalan … yang
mengisi konkavitas daerah …

Tambahan:
- Dapat melewati sutura
- Tidak dapat melewati tentorium

Subakut hematoma (3-20 hari)


- Tampak lesi isodens dengan ketebalan … yang mengisi konkavitas
daerah …
- Sulcus menghilang/terdorong ke arah …

Kronik hematoma (> 3 minggu)


Tampak lesi hipodens berbentuk crescent dengan ketebalan … yang
mengisi konkavitas daerah …
INTRACEREBRAL HEMORRHAGE (ICH)
§ Didefinisikan sebagai pendarahan pada parenkim otak
§ Disebabkan karena trauma, rupture aneurysm, vasculitis, malformasi vaskular
§ Terjadi pada lokasi yang terkena dampak (coup injuries) atau berlawanan (countercoup injuries)
§ Gambaran radiologi :

- Tampak lesi hiperdens berbatas tegas, tepi ireguler, dengan ukuran


... dan volume … pada kortikal dan subkortikal lobus …
- Biasanya dikelilingi oleh lesi hipodens disekitarnya (edema
perifokal)
- Dapat disertai efek desak yang menyebabkan pergeseran
ventricle/septum pellucidum (herniation)

SUBARACHNOID HEMORRHAGE (SAH)


§ Didefinisikan sebagai pendarahan pada subarachnoid space
§ Manifestasinya dapat berupa kaku kuduk (+) dan penurunan tingkat kesadaran dengan cepat
§ Gambaran radiologi :

Tampak lesi hiperdens pada sulkus kortikal, sistena basalis, fisura Sylvi,
sisterna serebellar superior, dan didalam ventrikel

INTRAVENTRICULAR HEMORRHAGE (IVH)


§ Didefinisikan sebagai pendarahan didalam ventrikel
§ Biasanya terjadi pada bayi prematur
§ Gambaran radiologi :

Tampak lesi hiperdens pada ventrikel lateralis kanan dan kiri


CEREBRAL EDEMA
§ Disebabkan karena trauma, hipertensi, dan massa
§ Gambaran radiologi :

- Hilangnya perbedaan antara gray & white matter


- Effacement dari sulci
- Ventrikel terkompresi
- Herniasi dengan effacement dari sisterna basalis

Tambahan:
1. Vasogenic edema
- Menunjukkan akumulasi cairan extracellular
- Berkaitan dengan keganasan dan infeksi
- Disebabkan karena permeabilitas blood-brain barrier yang
abnormal
- Bagian yang terkena adalah white matter
2. Cytotoxic edema
- Menunjukkan cellular edema
- Berkaitan dengan iskemi
- Disebabkan karena cell death
- Bagian yang terkena adalah gray & white matter

STROKE
§ Didefinisikan sebagai hilangnya fungsi neurologis secara akut
§ Paling sering disebabkan karena thrombosis
§ Gambaran radiologi :

Stroke iskemik
- Akut : lesi hipodens berbatas tidak tegas dan tepi ireguler
pada kortikal dan subkortikal lobus …
- Kronik : lesi hipodens batas tegas dan tepi ireguler pada kortikal
dan subkortikal lobus …

Stroke hemorhagik – sama seperti ICH

Lakunar infark/lacune
- Lesi yang terbentuk setelah > 2 bulan stroke hemorrhagik
- Tampak lesi hipodens berbetuk kistik pada …
HYDROCEPHALUS
§ Didefinisikan sebagai ekspansi dari ventricular system yang meningkatkan volume CSF
§ Dapat disebabkan karena underabsorption CSF, restriksi outflow CSF dari ventrikel, dan produksi
berlebihan dari CSF
§ Gambaran radiologi :

Noncommunicating (intraventricular) obstruction


- Dihasilkan dari tumor, cyst, dan obstruksi lain
- Tampak dilatasi temporal horn dan kompresi 4th ventricle

Communicating (extravenricular) obstruction


- Disebabkan karena abnormalitas yang menghambat resorpsi CSF
- Tampak dilatasi 4th ventricle

Normal pressure hydrocephalus


Vetrikel membesar, terutama temporal horn dan 4th ventricle
GASTROINTESTINAL

AKUT ABDOMEN
POSISI

§ Supine/scout film : gas pattern, kalsifikasi, massa


§ Prone : gas pada rektum, sigmoid, ascending colon, descending colon
§ Erect/upright of abdomen: free air di peritoneum dan air fluid level
§ Erect/upright of chest : free air di bawah diafragma, pneumonia, efusi pleura
§ LLD : sama seperti erect tetapi jika pasien tidak bisa berdiri
PREPERITONEAL FAT

§ Normalnya lusen pada bagian lateral abdomen (2-3 mm)


§ Cantumkan jika sulit dilihat

PSOAS LINE

Normalnya berupa bayangan opak jelas dan simeris


KONTUR GINJAL

§ Ginjal kanan sejajar L2-L3, sedangkan ginjal kiri sejajar


dengan T12-L3
§ Batasnya jelas & berukuran 10-14 cm (♂) atau 9-13 cm (♀)
DISTRIBUSI UDARA

DIAMETER USUS

RULE OF 3
§ Usus halus 3 cm
§ Usus besar 6 cm
§ Caecum 9 cm

Usus halus Usus besar


§ Letaknya di sentral § Letaknya di perifer
§ Loops banyak § Loops sedikit
§ Valvula conniventes (melintasi lumen usus) § Haustra
KALSIFIKASI/KONKRAMEN OPAK

Phlebolithis (thrombus vena) : Kartilago pada ribs :


§ Kecil, bulat, tengahnya lusen § Bentuknya tidak beraturan
§ Terjadi seiring dengan meningkatnya usia § Terjadi seiring dengan meningkatnya usia
§ Paling sering di vena pelvis ♀ § Berada di jalur anterior rib
TULANG

JARINGAN LUNAK

LIVER
§ Berbentuk riodel lobe (tounge-like projection)
§ Berada di RUQ
SPLEEN
§ Panjang 12 cm dan batas bawahnya T12
BLADDER
§ Dome-shaped
§ Normalnya berada diatas simfisis pubis

CONTOH EKSPERTISE
§ BNO supine
§ Preperitoneal fat jelas.
§ Psoas line jelas.
§ Kontur kedua ginjal jelas.
§ Distribusi udara colon dalam batas normal dengan fekal material di dalamnya.
§ Distribusi udara usus halus dalam batas normal.
§ Tidak tampak konkremen opak.
§ Masih tampak bayangan udara di rongga pelvis.
§ Kesan :
o Tidak tampak urolitiasis opak.
o Tidak tampak tanda-tanda ileus
ESOFAGOGRAFI/BARIUM SWALLOW
§ Berperan untuk menilai bentuk dan fungsi menelan dari faring & esofagus dan menilai refluks dari gaster
ke esofagus dengan cara :
o Valsava manuever (pasien diminta untuk menarik nafas dalam kemudian mengedan)
o Water test (pasien dalam posisi LPO diminta untuk minum air setelah diberikan zat kontras)
o Compression paddle technique
o The toe-touch manuever
§ Menggunakan zat kontras barium sulfat dengan perbandingan 1:1 dengan air, tetapi jika ada kerucigaan
perforasi/fistula maka digunakan zat kontras water soluble
§ Pengambilan foto dilakukan setelah 3-4 kali menelan dalam posisi RAO, lateral, AP, atau PA
ESOFAGOMAAGDUODENOGRAFI/BARIUM MEAL/UPPER GI SERIES
§ Berperan untuk menilai esofagus bagian distal, lambung, dan duodenum
§ Menggunakan zat kontras barium sulfat dengan perbandingan 1:2 dengan air, tetapi jika ada kecurigaan
perforasi/fistula trakeoesofagus maka digunakan zat kontras water soluble
§ Persiapan :
1. Puasa makanan dan minuman selama 6-8 jam sebelum pemeriksaan
o Anak < 1 tahun : 4 jam
o Anak > 1 tahun : 6 jam
2. Tidak merokok atau mengunyah permen karet karena akan meningkatkan sekresi gaster & saliva
sehingga perlekatan kontras pada mukosa gaster terhambat
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi RAO, PA, lateral kanan, LPO, dan AP
BARIUM FOLLOW THROUGH (BFT)/BARIUM MEAL/SMALL BOWEL SERIES
§ Berperan untuk menilai keadaan usus halus
§ Menggunakan zat kontras barium sulfat dengan perbandingan 1:2 dengan air, tetapi jika ada kecurigaan
perforasi maka digunakan zat kontras water soluble
§ Persiapan :
1. Pasien harus diberikan makanan lunak dan rendah residu selama 2 hari sebelum pemeriksaan
2. Puasa makanan dan minuman selama 8 jam sebelum pemeriksaan
3. Tidak merokok atau mengunyah permen karet karena dapat meningkatkan bayangan udara di usus
4. Pemberian laksatif, kecuali jika pasien diare berat, perdarahan, tanda obstruksi, atau inflamasi
§ Pengambilan foto serial pada menit ke 5, 15, 30, 60, 120, dan setiap jam sampai refluks ke sekum
COLON IN LOOP (CIL)/BARIUM ENEMA/LOWER GI SERIES
§ Berperan untuk menilai keadaan usus besar
§ Menggunakan zat kontras tunggal maupun ganda
o Tunggal : hanya menggunakan barium untuk menilai filling defect/affect
o Ganda : barium & udara untuk menilai keadaan mukosa dan filling defect/affect
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi RAO, PA, LPO, lateral kiri, PA, dan AP
MODIFIED BARIUM ENEMA
§ Berperan untuk membedakan kelainan-kelainan obstruksi letak rendah terutama pada bayi baru lahir
§ Persiapan :
1. Pasien harus mengonsumsi makanan rendah residu pada malam hari sebelum pemeriksaan
2. Diberikan laksatif atau 1 (2-10 tahun) atau 2 (> 10 tahun) tablet bisacodyl sebelum tidur malam
3. Tidak ada persiapan khusus untuk neonatus atau bayi < 2 tahun
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi PA dan lateral
KOLANGIOGRAFI T-TUBE
§ Berperan untuk melihat sisa batu yang tidak terdeteksi saat operasi
§ Menggunakan zat kontras water soluble dengan perbandingan 1:1 dengan air sebanyak 20-30 mL
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi AP dan RPO
SIALOGRAFI
§ Berperan untuk melihat duktus dan kelenjar saliva dengan memasukkan zat kontras
§ Menggunakan zat kontras water soluble sebanyak 1-2 mL
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi :
o Parotid : tangensial (AP/PA), lateral, dan lateral oblique
o Submandibula : lateral, lateral oblique, dan inferosuperior (aksial/intraoral)
GASTROINTESTINAL PATOLOGIS
EXTRALUMINAL AIR
INTRAPERITONEAL/PNEUMOPERITONEUM/FREE AIR
§ Didefinisikan sebagai keadaan dimana terdapat udara bebas di rongga peritoneum
§ Disebabkan karena ruptur lambung/usus, trauma yang menyebabkan perforasi usus, 5-7 hari setelah
operasi abdomen, perforated diverticulitis/appendicitis, atau perforasi dari carcinoma
§ Gambaran radiologi:

Udara di bawah diafragma (erect/LLD/horizontal)


Tampak udara bebas pada subdiafragma … dengan …
- Crescent sign (akumulasi dibawah hemidiafragma)
- Continuous diaphragm sign
- Cupola sign (akumulasi dibawah tendon sentral diafragma) →
supine

Visualisasi kedua sisi dinding usus (semua posisi)


Tampak gambaran Rigler sign

Visualisasi falciform ligament (supine)


Tampak gambaran linear dari falciform ligament sign (udara
mengelilingi falciform ligament)

Football sign (kombinasi oval-shaped abdomen dan falciform sign)


RETROPERITONEAL/EXTRAPERITONEAL
§ Didefinisikan sebagai keadaan dimana terdapat udara bebas di belakang peritoneum
§ Biasanya udara mengelilingi struktur extraperitoneal seperti otot psoas, ginjal, ureter, bladder, aorta,
IVC, dan inferior border diafragma
§ Disebabkan karena perforasi usus karena inflamasi/ulcerative disease, trauma tumpul, iatrogenic
manipulation, benda asing, atau adanya infeksi yang menghasilkan gas seperti perforated diverticulus
§ Gambaran radiologi:

- Tampak kumpulan udara berbentuk streaky linear yang


mengelilingi struktur extraperitoneal
- Tampak udara berbentuk bercak bintik-bintik yang posisinya tetap

AIR IN THE BOWEL WALL/PNEUMATOSIS INTESTINALIS


§ Klasifikasi :
1. Bentuk primer – pneumatosis cystoides intestinalis
o Biasanya terjadi pada usus besar kiri
o Menghasilkan kumpulan udara berbentuk kista di submucosa/serosa
2. Bentuk sekunder
a. PPOK, kemungkinan karena rupturnya pulmonary blebs
b. Penyakit dengan nekrosis dinding usus seperti necrotizing encolitis/ischemic bowel disease
c. Lesi obstruktif pada usus yang meningkatkan tekanan intralumen seperti Hirschsprung
disease atau obstructing carcinoma
§ Komplikasinya dapat berupa pneumoperitoneum
§ Gambaran radiologi :

Pneumatosis seen in profile


Tampak gambaran lusen linear yang paralel terhadap udara di lumen
usus sekitarnya

Pneumatosis seen en face


Tampak gambaran bintik-bintik yang berasal dari campuran udara dan
feces

Pneumatosis cystoides intestinalis


Tampak kumpulan udara berbentuk kista yang paralel dengan kontur
usus
AIR IN THE BILIARY SYSTEM
§ Penyebab :
1. Normal jika sphincter of Oddi sedang terbuka
2. Riwayat sphincterectomy
3. Riwayat operasi sebelumnya yang menyebabkan reimplantasi common bile duct
4. Gallstone ileus
5. Gas-forming pyogenic cholangitis
§ Gambaran radiologi :

- Tampak gambaran lusen berbentuk tabung bercabang di RUQ


- Struktur tubular lokasinya sentral
- Udara dapat terlihat di gallbladder

ABNORMAL GAS PATTERN


FUNCTIONAL ILEUS
LOCALIZED ILEUS (SENTINEL LOOPS)
§ Didefinsiikan sebagai keadaan dimana satu/lebih loops usus kehilangan kemampuan untuk
menghasilkan gerakan peristaltik
§ Disebabkan karena iritasi lokal atau inflamasi
o RUQ : cholecytitis
o LUQ : pancreatitis
o RLQ : appendicitis
o LLQ : diverticulitis
o Mid-abdomen : ulcer atau kidney/ureteral calculus
§ Gambaran radiologi :

- Tampak dilatasi pada 1 atau 2 loops dari usus halus


- Air fluid level (+)
- Gas di rektum atau sigmoid colon

GENERALIZED ADYNAMIC ILEUS (PARALYTIC)


§ Didefinisikan sebagai keadaan dimana seluruh usus aperistaltik/hypoperistaltik
§ Disebabkan karena postoperative atau ketidakseimbangan elektrolit
§ Gambaran radiologi :
- Tampak seluruh usus terdilatasi dan mengandung udara
- Air fluid level (+)
- Haustra dan valvula conniventes terlihat jelas
- Tampak gas di rektum atau sigmoid colon
- Bising usus biasanya tidak terdengar/hipoaktif
MECHANICAL OBSTRUCTION
SMALL BOWEL OBSTRUCTION/LETAK TINGGI
§ Didefinisikan sebagai keadaan obstruksi pada usus halus/ileus obstruktif letak tinggi
§ Disebabkan karena postsurgical adhesion, keganasan, hernia, gallstone ileus, intussusception, atau
inflammatory bowel disease
§ Gambaran radiologi :

X-Ray
- Dilatasi loops usus halus (> 2,5 cm) proksimal terhadap obstruksi
- Tampak distribusi udara berlebih dan penebalan dinding pada usus
halus dengan gambaran herringbone (+) atau coil spring (+) →
supine
- Air fluid level (+) yang memberikan gambaran step-ladder
appearance dan string of pearl sign (+) → erect
- Valvula conniventes terlihat jelas
- Tidak ada gas di colon, terutama rektum

§ Semakin proksimal obstruksi → sedikit loops yang terdilatasi


§ Semakin distal obstruksi → banyak loops yang terdilatasi

CT-Scan
- Tampak dilatasi loops usus halus proksimal dari lokasi obstruksi
- Tampak kolaps pada loops usus halus distal dari lokasi obstruksi
- Identifikasi transition point (perubahan dari dilatasi ke normal)
- Small bowel feces sign (+)
- Closed-loops (volvulus) terbentuk karena adanya 2 titik loops usus
terobstruksi pada 1 lokasi membentuk huruf U atau C
- Strangulasi menyebabkan adanya penebalan dinding usus
sirkumferensial
LARGE BOWEL OBSTRUCTION/LETAK RENDAH
§ Didefinisikan sebagai keadaan obstruksi pada usus besar/ileus obstruktif letak rendah
§ Disebabkan karena tumor, hernia, volvulus, diverticulitis, atau intussusception
§ Gambaran radiologi :

X-Ray
- Tampak distribusi udara berlebih dan penebalan dinding pada usus
besar proksimal dari lokasi obstruksi
- Haustra jelas
- Tidak ada udara pada rektum
- Tidak ada air fluid level

CT-Scan
Tampak dilatasi usus besar proksimal dari lokasi obstruksi

Volvulus colon
1. Sigmoid volvulus : coffee-bean appearance
2. Cecal volvulus : distensi loops dari RLQ ke LUQ

Intestinal pseudoobstruction (Ogilvie syndrome)


Tampak dilatasi masif dari usus besar kanan atau seluruh usus besar
KALSIFIKASI/KONKRAMEN OPAK
1. Rim-like
§ Terbentuk dari dinding organ berongga
§ Contoh :

Cyst Aneurysm Saccular organ


Renal, splenic, extraabdominal Aortic, splenic, renal, Gallbladder atau urinary
extraabdominal bladder

2. Linear/track-like
§ Terbentuk dari dinding struktur tubular
§ Contoh :

Arteri Tuba falopi atau vas deferens Ureter

3. Lammelar/laminar
§ Terbentuk didalam organ berongga
§ Disebut sebagai stone/calculus
§ Contoh :

Renal calculi Gallstone Bladder stone


Tersusun atas calcium oxalate Tersusun atas calcium Biasanya tersusun atas urate
karena statis/infeksi bilirubinate karena cystal karena obstruksi
statis/infeksi kronis
4. Cloud-like, amorphous, atau popcorn
§ Terbentuk didalam solid organ/tumor
§ Contoh :

Body of pancreas Leiomyoma of uterus Lymph node

Medullary nephrocalcinosis Mucin-producing Meningioma


adenocarcinoma
EVALUASI TULANG & JARINGAN LUNAK
PERITONEUM – PERITONITIS
§ Preperitoneal fat dan psoas line tidak terlihat
§ Tampak ascites
§ Distensi usus yang difus dan masif
SMALL BOWEL – CHRON’S DISEASE
§ Didefinisikan sebagai inflamasi granulomatous yang kronik dan berulang pada usus halus & besar
§ Terlihat pada small bowel follow-through atau CT scan
§ Gambaran radiologi :

- Kontras mengisi rektum, sigmoid, usus besar dengan distribusi


yang tidak merata
- Penyempitan dan ulserasi pada terminal ileum
- Proud loop/skip lesion (terpisahnya loops of bowel)
- String sign (penyempitan terminal ileum)
- Fistula diantara ileum dan colon
LARGE BOWEL
DIVERTICULOSIS
§ Paling sering adalah colonic diverticula
§ Biasanya terjadi seiring dengan meningkatnya usia dana menyebabkan pendarahan masif pada lower GI
§ Gambaran radiologi :

- Kontras mengisi rektum, sigmoid, dan usus besar


- Tampak filling affect multiple berbentuk kantung di kolon …

Jika infeksi disebut diverticulitis yang ditandai dengan adanya


pembentukan abses, inflamasi pericolon, dan perforasi

COLON CARCINOMA
§ Merupakan kanker paling sering di GI tract
§ Gambaran radiologi :

- Filling defect yang persisten dan besar


- Tampak konstriksi anular dari lumen colon membentuk apple-core
lesion
- Perforasi yang terlihat sebagai infiltasi pericolonic fat dengan
densitas yang streaky/hazy

COLITIS
§ Didefinisikan sebagai keadaan infeksi pada usus besar
§ Disebabkan karena infeksi, ulcer, granulomatous, iskemik, dll
§ Gambaran radiologi :

CT scan
- Penebalan segmental dari dinding usus
- Thumb-printing sign (penyempitan ireguler lumen usus karena
edema)
- Infiltrasi lemak disekitarnya

Barium
- Kontras mengisi rektum, sigmoid, dan usus besar dengan distribusi
tidak merata
- Lead-pipe appearance (hilangnya haustra dari descending colon)
- Collar button appearance (penyempitan kolon descenden)
APPENDICITIS
§ Didefinisikan sebgai keadaan infeksi pada apendiks yang diikuti dengan obstruksi dari lumen appendiks
§ Gambaran radiologi :

- Dilatasi appendiks dan tidak terisi kontras


- Meningkatnya kontras pada dinding appendiks
- Inflamasi periappendiks yang terlihat sebagai streaky disorganized
linear density
- Perforasi terlihat sebagai extraluminal air/periappendiceal abscess
GENITOURINARY
KUB X-RAY

BNO-IVP/UROGRAFI INTRAVENA (UIV)/EKSKRETORI/PIELOGRAFI


§ Berperan untuk memperlihatkan kaliks minor, kaliks major, pelvis renalis, ureter, dan vesika urinaria
setelah diberikan injeksi zat kontras secara IV dan menilai fungsi ginjal dalam menyaring dan
mengekskresikan zat kontras
§ Konsentrasi zat kontras yang digunakan 300 mg/mL (Ultravist 300 atau Omnipaque 300)
o Dewasa : 500 mL
o Anak-anak : 1 mL/kgBB
§ Persiapan pada pasien dewasa :
1. Saluran pencernaan bersih dari udara dan feses
Vesika urinaria terlalu penuh dapat mengalami ruptur terutama ketika dilakukan teknik kompresi
dan urin dapat mendilusi zat kontras sehingga gambaran menjadi tidak jelas
2. Puasa makanan selama 8 jam sebelum pemeriksaan
Pasien masih diperbolehkan minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi, karena dehidrasi dapat
meningkatkan risiko nefropati yang diinduksi oleh zat kontras
3. Pemberian laksatif, kecuali jika pasien diare berat, perdarahan, tanda obstruksi, atau inflamasi
4. Tidak merokok, mengunyah permen karet, dan terlalu banyak berbicara karena dapat meningkatkan
bayangan udara di usus
5. Tidak menggunakan pakaian dan perhiasan berbahan metal
§ Pengambilan foto serial dalam posisi AP :
1. Segera setelah injeksi zat kontras selesai (menit 1-3) yang disebut sebagai fase nefrogram karena
memperlihatkan parenkim ginjal yang teropasifikasi karena zat kontras mengisi tubulus ginjal
2. Menit ke-5 untuk melihat fase ekskresi ginjal
3. Menit ke-15 ketika sisem pelvokalises sudah tampak jelas
4. Menit ke-30, yaitu setelah kompresi dilepas untuk melihat keseluruhan traktus urinarius
Teknik kompresi dilakukan untuk meningkatkan pengisian sistem pelvokalises dan ureter
proksimal dengan menggunakan alat penekan, bola tenis, atau posisi trendelenburg
5. Menit ke-45 atau 60
6. Jika vesika urinaria sudah penuh, lakukan foto pasca miksi
PIELOGRAFI

§ Berperan utnuk melihat traktur urinarius dengan memasukkan zat kontras secara :
o Retrograd : berlawanan dengan arah urin melalui kateter ureter
o Antegrad : searah dengan arah urin melalui kateter nefrostomi
§ Pasien diminta untuk minum beberapa jam sebelum pemeriksaan agar terdapat volume urin yang cukup
untuk pengambilan spesimen jika diperlukan
§ Konsentrasi zat kontras yang digunakan 150 mg/mL dengan jumlah 3-5 mL
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi AP, RPO, LPO, dan lateral
URETROGRAFI RETROGRAD

§ Berperan untuk menilai keadaan uretra pada pria dengan memasukkan zat kontras melalui kateter
§ Konsentrasi zat kontras yang digunakan 300 mg/mL dengan jumlah 20-30 mL
§ Posisi pasien berbaring miring 35-40o dan penis diletakkan ke lateral di atas paha bagian proksimal
dengan traksi yang adekuat
SISTOGRAFI RETROGRAD
§ Berperan untuk menilai keadaan vesika urinaria dengan memasukkan zat kontras melalui kateter
§ Konsentrasi zat kontras water-soluble yang mengandung iodium yang digunakan 50-100 mg/mL
§ Pasien harus mengosongkan vesika urinaria sebelum pemeriksaan untuk mencegah terjadinya dilusi
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi AP, RPO, LPO, dan lateral
URETROSISTOGRAFI RETROGRAD
§ Berperan untuk menilai keadaan uretra dan vesika urinaria dengan memasukkan zat kontras melalui
orifisium uretra eksternus
§ Merupakan kombinasi pemeriksaan uretrografi retrograd dan sistografi retrograd
URETROSISTOGRAFI BIPOLAR
§ Berperan untuk menilai keadaan uretra dari aspek distal dan proksimal
§ Zat kontras diinjeksikan secara retrograd dari uretra bagian distal dan melalui kateter sistotomi untuk
mengisi vesika urinaria, kemudian pasien diminta untuk BAK sehingga zat kontras akan turun dan mengisi
uretra dari proksimal
§ Konsentrasi zat kontras water-soluble yang mengandung iodium yang digunakan 50-100 mg/mL
§ Posisi pasien berbaring miring 35-40o dan penis diletakkan ke lateral di atas paha bagian proksimal
dengan traksi yang adekuat
VOIDING CYSTOURETHROGRAPHY (VCUG)

§ Berperan untuk menilai katup vesikoureter


§ Konsentrasi zat kontras water-soluble yang digunakan 150 mg/mL dalam botol infus dan diletakkan
dengan ketinggian < 100 cm dengan posisi anak berbaring
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi AP, RPO, dan LPO
FLUOROSCOPY

HISTEROSALPINGOGRAFI (HSG)
§ Berperan untuk melihat uterus dan tuba fallopi, serta menilai patensi tuba fallopi dengan cara menilai
media kontras yang mengalir dan tumpah ke kavum peritoneum
§ Menggunakan zat kontras water-soluble dan oil-based
§ Persiapan :
1. Pasien dipastikan tidak sedang hamil (hari ke 9-10 HPHT) dan dilarang coitus
2. Saluran pencernaan bersih dari udara, feses, dan vesika urinaria
3. Meja pemeriksaan harus memungkinkan pasien diletakkan dalam posisi tredelenburg dengan posisi
litotomi
§ Pengambilan foto dilakukan dalam posisi AP, tetapi RPO dan LPO juga dapat diambil jika diperlukan
GENITOURINARY PATOLOGIS
NEFROLITIASIS

HIDRONEFROSIS

RENAL CYST

URETROLITIASIS
VESIKOLITIASIS

BLADDER TUMOR

OBSTRUKSI TUBA FALOPI


MUSKULOSKELETAL
TENGKORAK
§ Schaedel : tengkorak
§ Waters : sinus
§ Caldwell : sinus
§ Schuller : mastoiditis
§ Stenver : mastoiditis

EKSTREMITAS ATAS
SHOULDER

SPINE
HUMERUS HAND & WRIST

ELBOW JOINT

EKSTREMITAS BAWAH
PELVIS
RADIUS & ULNA

HIP JOINT
FEMUR ANKLE

FOOT

KNEE JOINT

Fabella adalah tulang sesamoid kecil yang


berada di tendon dari lateral head of
gastrocnemius muscle di belakang lateral
condyle of femur (terlihat di foto lateral)
TIBIA & FIBULA

Calcaneus spur adalah pertumbuhan tulang


abnormal di bagian inferior dari os calcaneus
MUSKULOSKELETAL PATOLOGIS
TRAUMA
LOKASI

KOMUNIKASI
§ Open/terbuka : berhubungan dengan lingkungan luar dan penetrasi kulit terlihat (broken skin)
§ Close/tertutup : tidak berhubungan dengan lingkungan luar dan kulit tetap intak
JUMLAH FRAGMEN
§ Simple : hanya menghasilkan 2 fragmen
§ Comminuted : menghasilkan > 2 fragmen
ARAH GARIS

HUBUNGAN
TIPE

Le Fort I (floating palate) – horizontal maxillary fracture


Tampak garis fraktur horizontal sepanjang dasar sinus maksilaris di
atas garis gigi

Le Fort II (floating maxilla) – pyramidal fracture


Tampak garis fraktur vertikal melalui rahang, melintasi hidung, dan
lempeng pterygoid

Le Fort III (floating face) – craniofacial disjunction


Tampak garis fraktur melewati hidung, orbita, dan lengkung
frontozigomatikus, zigomatik, dan lempeng pterygoid

Fraktur Colles
Fraktur distal radius dengan displacement ke arah dorsal (posterior)

“Dinner fork deformity”

Fraktur Smith
Fraktur distal radius dengan displacement ke arah volar (anterior)

“garden spade deformity”

Fraktur Galeazzi
Fraktur distal radius dengan dislokasi distal ulna
Fraktur Monteggia
Fraktur proksimal ulna dengan dislokasi kaput radius

Fraktur Bennett’s dan Rolando


Fraktur pada metakarpal 1 yang meluas ke carpometacarpal joint
- Bennett’s : menghasilkan 2 fragmen
- Rolando : menghasilkan 3 fragmen atau lebih

Fraktur Boxer
Fraktur pada metakarpal 5 dengan angulasi palmar pada fragmen
fraktur distal

Fraktur March
Fraktur pada metatarsal 2 dan 3 karena stress/fraktur berulang

Fraktur Jones
Fraktur pada metatarsal 5 karena fleksi plantar kaki/inversi
pergelangan kaki
Fraktur pada lempeng epifisis (Salter-Harris)
- Tipe I : Straight across
- Tipe II : Above
- Tipe III : Lower/beLow
- Tipe IV : Two/Through
- Tipe V : Erasure of growth plate/cRush

Fraktur femoral neck


- Tipe I : incomplete dan nondisplaced
- Tipe II : complete dan nondisplaced
- Tipe III : complete dan partial displaced
- Tipe IV : complete dan fully displaced

Fraktur tibial plate (Schatzker)


- Tipe I : bagian lateral dan split fracture
- Tipe II : bagian lateral dan split depression fracture
- Tipe III : bagian lateral dan depression fracture
- Tipe IV : bagian medial
- Tipe V : bagian bicondylar
- Tipe VI : disertai separasi metafisis dari diafisis

CONGENITAL
DEVELOPMENTAL DYSPLASIA OF THE HIP (DDH)

- Lateral displacement dari femoral neck


- Femoral head tidak tertutupi acetabulum
TALIPES EQUINOVARUS (TEV)

- Talipes equinus : plantar fleksi


- Talipes calcaneus : dorsofleksi
- Talipes vagus : eversi
- Talipes varus : inversi

INFEKSI
SINUSITIS
Tampak perselubungan opak di sinus … dengan penebalan mukosa
(>5 mm) dan air fluid level (+)

Tambahan:
- Jika kronis, tampak penebalan dinding sinus dengan gambaran
sklerotik
- Jika sinusitis bakterialis, gambarannya unilateral dengan air
fluid level terbatas di sinus
- Jika sinus alergika, gambarannya bilateral simetris dan
mengenai banyak sinus
MASTOIDITIS

Tampak bayangan opak pada mastoid air cell …

OSTEOMYELITIS
Tampak lesi lusen berbatas tegas, bulat/oval, dikelilingi zona sklerotik,
tanpa/dengan sequestrum dan elevasi periosteal
§ Sequestrum (area tulang yang mengalami nekrosis)
§ Involucrum/elevasi periosteal (penebalan korteks disekitar
sequestrum)
§ Cloaca (defek pada korteks yang mendrainase pus dari
sequestrum ke kulit)

Tambahan :
- Klasifikasi :
o Akut : ≤ 2 minggu
o Subakut : 3-5 minggu
o Kronik : ≥ 6 minggu
- Brodie’s abses merupakan abses intraosseus yang berkaitan dengan
osteomyelitis
OSTEOARTHRITIS
Grading Kellgren-Lawrence
- I : penyempitan cenah sendi yang meragukan
- II : osteofit, sela sendi mulai menyempit dan permukaan
sklerotik, eminentia intercondylaris meruncing
- III : osteofit, sela sendi menyempit dan permukaan
sklerotik, eminentia intercondylaris meruncing
- IV : deformitas, osteofit, sela sendi menyempit dan
permukaan sklerotik, eminentia intercondylaris meruncing
RHEMATOID ARTHRITIS

- Tampak erosi dari sendi metakarpofalangeal


o DIP : swan-neck
o PIP : boutonniere
- Tampak sublukasi pada sendi metakarpofalangeal
- Tampak penyempitan celah sendi

GOUT ARTHRITIS

Tampak destruksi korteks pada … disertai dengan pembengkakan


jaringan lunak disekitarnya memberikan gambaran “punched-out
appearance”

NEOPLASMA

OSTEOID OSTEOMA

Tampak lesi lusen sirkuler kecil (nodus) dengan lesi sklerotik


disekitarnya pada … os …
OSTEOMA

Tampak gambaran opak yang padat, berbatas tegas, tepi reguler,


berbentuk bulat dan diameter < 2 cm

OSTEOKONDROMA

Tampak penonjolan tulang (exostosis) berbatas tegas yang dilapisi


tulang rawan dan arahnya menjauhi sendi berbentuk cauliflower
dengan densitas yang inhomogen dan disertai kalsifikasi pada … os …

OSTEOSARKOMA

- Tampak reaksi periosteal pada … os … yang memberikan


gambaran sunburst appearance
- Tampak destruksi korteks pada … os …
- Tampak pembentukan tulang baru berbentuk segitiga dengan
kotreks (Codman’s triangle)

EWING SARCOMA

Tampak reaksi periosteal yang berlapis-lapis memberikan gambaran


onion skin appearance pada … os …
GIANT CELL TUMOR (GCT)

Tampak massa balloning expansile di … os … dengan destruksi tulang


disertai septasi didalamnya yang memberikan gambaran soap bubble
appearance

Tambahan :
- Disekitar knee atau distal radius
- Epiphyseal plate sudah tidak terlihat, biasanya disertai destruksi
tulang

ANEURYSMAL BONE CYST (ABC)

Tampak kavitas berbentuk kista berisi darah dengan lesi litik dengan
eccentric expansile pada … os … yang memberikan gambaran soap
bubble appearance

Tambahan :
- Biasanya terjadi pada usia 10-20 tahun
- Lokasi posterior dari spine/long bone dan epiphyseal plate masih
terlihat
ULTRASONOGRAFI
PROYEKSI

BILIARY SYSTEM
GALLBLADDER

Anatomis Gallstone Cholecystitis


Normalnya terisi bile dan Tampak batu echogenic multiple Tampak penebalan dinding
sonolucent dengan dinding < 3 mm (normalnya ≤ 3 mm)
dan sedikit echogenic
BILE DUCT

Anatomis Dilatasi pada common bile duct dan distensi


Normalnya common bile duct < 6 mm gallbladder
URINARY TRACT
RENAL

Anatomis Hydronephrosis Chronic glomerulonephritis


Normalnya renal sinus echogenic & Tampak dilatasi renal sinus dengan Tampak ginjal lebih kecil dan
tidak terlihat renal pelvis fluid-filled renal pelvis yang parenkim lebih echogenic
didalamnya dan parenkim terlihat anechoic dibandingkan liver
echogenic (10x5x3 cm)
URINARY BLADDER

Anatomis Bladder tumor


Tampak massa polypod dari dinding bladder
SCROTAL

Anatomis Testicular torsion


Testis memiliki aliran darah yang normal Tampak testis membesar dan tidak ada aliran darah
karena torsi
FEMALE PELVIC ORGAN
UTERINE

Anatomis Leiomyoma Adenomyosis


Normalnya endometrium Tampak massa hyperechoic Tampak penebalan dan kista pada
mengelilingi uterine cavity pada uterus myometrium
dengan uterus berbentuk bulat
OVARY

Anatomis Simple ovarian cyst Hemorrhagic ovarian cyst


Normalnya ovarium berukuran Tampak struktur anechoic yang Tampak massa cystic
2x3x4 cm dan terdapat folikel berbatas jelas dan berdinding tipis mengandung reticular echoes
cystic didalamnya

Ovarian dermoid cyst Polycystic ovarian disease Endometrioma


Tampak massa yang besar, solid, Tampak pembesaran ovarium Tampak massa cystic yang
echogenic dengan acoustical dengan multiple peripheral cyst mengandung diffuse
shadow hypoechoic dengan gambaran
“snow-storm”

Ovarian tumor Ovarian torsion Kehamilan


Tampak massa besar dan solid Tampak pembesaran ovarium Tampak kantung kehamilan
dengan beberapa cyst dan intrauterine
echogenic central stroma
LAINNYA

Abdominal aortic aneurysm Pelvic inflammatory disease


Dilatasi abdominal aorta dengan hypoechoic Tampak dilatasi dan fluid-filled tuba falopi yang
thrombus pada aneursym mengandung pus dan debris

Appendicitis Ascites
Tampak bilnd-ending tubular stcuture
(donut/target sign) dengan dinding tebal dan
distensi lumen yang dikeilingi mukosa (echogenic
ring)

Anda mungkin juga menyukai