Si Ki
Si Ki
Identifikasi gejala invaginasi (mis. Tangisan keras, kepucatan pada bay) Monitor wama, volume,
frekuensi, dan konsistensi tinja Monitor tanda den gejala hypovolemia (mis. Takikardia, nadl teroba
lemah, tekanan darah turun, turgor kult turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB menurun) -
Monitor initasi dan ulseraal kulit di daerah perianal O
Terapeutk
Berikan asupan cairan orel (min. Larutan garam gula, cralit, pedialyte, renalyte) G Pasang jalur
intravena
Barkan cairan intravena (mis. Ringer asetat, ringer laktat), jika perlu
Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu Eduka Anjurkan makanan porai kecil dan sering secara
bertahap
-Anjurkan melanjutkan pemberian ASI Kolaborasl Kolaborasi pemberian obat animotilitas (ms,
loperamide, difenoksilat) Kolaborasi pemberian cbal antispasmodic/spasmolitik (mis, papaverin,
ekstak belador mabeverine)
Definisi
1.0-
Mengajarkan suatu kemampuan melatih usus untuk dievakuasi pada interval tertentu.
Tindakan
Observasi
Anjurkan waktu yang konsisten untuk buang air besar .Barkan privael, kenyamanan dan poslal yang
meningkatkan proses defekasi
-Gunakan enema rendah, jika perlu Anjurkan dilatasi rektal digital, jika perlu Ubah program latihan
elimanisi fekal, jika perlu
Edukas! Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program atau hasil konsultasi kebutuhan
Anjurkan asupan cairan yang adekuat sesuai Anjurkan olah raga sesuai toleransi
Kolaborasi
Manajemen Konstipasi
1.04
Definisi
Observas!
Periksa tanda dan gejala konstipasi Periksa pergerakan usus, karakteristik fases (konsistensi, bentuk,
volume, dan wama)
- Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis. Obat-obatan, tirah baring, dan diet rendah serat
Monitor tanda dan gejala ruptur usus dan/atau peritonitis
Terapeutik
Edukasi
Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi Latih buang air besar secara
teratur
Kolaboras!
Konsultasi dengan tim medis tentang penurunan/peningkatan frekuensi suara usus Kolaborasi
penggunaan obat pencahar, jika perlu.