Anda di halaman 1dari 11

Teknik 

Pointilis adalah teknik seni rupa yang tersusun atas titik-titik kecil sehingga
membentuk sebuah objek gambar. Umumnya, teknik pointilis digunakan saat
menggambar dalam seni rupa dua dimensi.

Lukisan yang menggunakan teknik ini akan terlihat berbeda bila dipandang dari dua
sisi. Ketika menikmati hasil lukisan pointilis dari dekat, maka yang akan terlihat
hanyalah ratusan atau bahkan ribuan titik-titik kecil.

Namun jika dilihat dari kejauhan, keindahan akan mulai tampak dengan gradasi warna
yang dibuat dari sekumpulan titik-titik itu, seperti dikutip dari Modul Prinsip Karya Dua
Dimensi oleh Kemendikbud.

Biasanya, pelukis dengan teknik pointilis menggunakan pensil atau pena gambar
dengan ketebalan beragam untuk memberikan efek gelap terang pada objek gambar.

Sama dengan berbagai produk seni rupa yang lain, teknik pointilis juga memiliki sejarah
yang panjang, seperti berikut ini.

Sejarah Teknik Pointilis


Teknik pointilis dikembangkan oleh Georges Seurat dan Paul Signac pada tahun 1886
dalam cabang seni impresionisme. Georges Seurat mengungkapkan istilah peinture au
point (painting by dots), yang berarti teknik melukis dengan menggunakan kumpulan
titik-titik.

Seni pointilisme kelak berkembang dengan cenderung menonjolkan kekuatan


pencahayaan lewat permainan warna, seperti dikutip dari laman Binus University.

Georges Seurat menciptakan salah satu karya terkenal berjudul Un Dimanche a la


Grande Jatte (Minggu Sore di Pulau La Grande Jatte). Lukisan ini merupakan contoh
karya dengan teknik pointilis.

Dalam perkembangannya, teknik pointilis ikut digunakan banyak pelukis terkenal dunia.
Salah satunya Vincent Van Gogh, dengan karyanya Starry Night (1889). Pada saat itu,
gayanya ini masih disebut dengan divisionisme, sebelum pada akhirnya masuk bagian
gerakan pointilisme.

Ciri-ciri Teknik Pointilis


Teknik pointilis memiliki ciri khusus, yakni adanya sekumpulan titik-titik kecil. Namun,
ciri-ciri lain yang dapat mendefinisikan teknik pointilis tak jauh berbeda dengan ciri
lukisan aliran impresionisme lainnya.

Teknik pointilis pada lukisan dapat menggunakan medium cat minyak yang
diaplikasikan dengan kuas atau pensil yang runcing. Berikut ciri-ciri teknik pointilis
seperti dikutip dari laman Masterclass:
 Estetika titik, dengan titik-titik kecil yang mengaburkan gambar seperti piksel
menyusun foto atau gambar di layar komputer.
 Warnanya didapat dari pigmen asli, tidak dicampurkan di atas kanvas sehingga
sejumlah titik dengan warna berbeda disusun untuk membentuk bayangan atau
kedalaman dimensi
 Ilusi optik yang terencana dengan membuat kontras warna tertentu.

Cara Menggambar dengan Teknik Pointilis


Cara menggambar dengan teknik pointilis sederhana bisa dilakukan dengan 4 langkah
berikut

1. Siapkan alat gambar


2. Tentukan objek
3. Buat sketsa
4. Buat titik-titik yang merupa objek

Semakin rapat titik-titik dibubuhkan, akan semakin gelap area tersebut dan cocok untuk
membuat bayangan.

Perlu kesabaran lebih untuk menyelesaikan karya dengan teknik pointilis. Jadi, ingin
mencobanya detikers? Selamat mencoba!

Pengertian Teknik Pointilis – Seni lukis memiliki beragam jenis metode menggambar, salah
satunya adalah teknik pointilis. Teknik tersebut mengandalkan titik-titik untuk membuat dan
mewarnai gambar. Teknik ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian untuk mencapai hasil yang
bagus.
Mengutip buku Prinsip Karya Dua Dimensi oleh Kemdikbud, teknik pointilis adalah teknik
menggambar yang tersusun dari titik-titik kecil hingga membentuk objek gambar. Kunci dari
teknik ini terletak dari jarak lebar titik-titik itu sendiri. Dari kejauhan, gambar dengan teknik
pointilis akan menampilkan gradasi warna yang indah. Namun jika dilihat dari dekat, gambar ini
hanya akan menunjukkan ratusan atau ribuan titik-titik kecil.
Daftar Isi
 Pengertian Teknik Pointilis
 Sejarah Teknik Pointilisme
 Jenis Teknik Pointilis
o 1. Pointilisme Hitam Putih
o 2. Pointilisme Modern
 Karakteristik Teknik Pointilis
 Cara Menggambar Teknik Pointilis
o 1. Menyiapkan Alat Gambar
o 2. Menentukan Objek
o 3. Membuat Sketsa
o 4. Membuat Titik-titik
 Pertimbangan Alat dan Bahan dalam Melukis Pointilis
o 1. Jenis Kuas dalam Melukis Pointilis
o 2. Alat Alternatif dalam Melukis Pointilis
 Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
o
 Buku Terkait Tarian Daerah
 Materi Terkait Tarian Daerah

Pengertian Teknik Pointilis


Teknik pointilis adalah teknik menggambar atau melukis yang memanfaatkan susunan titik yang
diolah sedemikian rupa, sehingga membentuk suatu objek. Pembentukan objek melalui teknik ini
dicapai dengan tingkat kerapatan dan kerenggangan titik yang dibubuhkan.

Teknik pointilis ini merupakan metode yang berbeda dan unik dibandingkan dengan lainnya.
Dengan menggunakan teknik atau metode pointilis, para seniman dapat mengekspresikan
karyanya secara nyata dengan metode pemilihan coran dan peletakan titik titik yang renggang
dan rapat.

Teknik pointilis ini adalah kebalikan dari metode tradisional yang mencampurkan warna yang
ada di palet terlebih dahulu dan kemudian mengoleskan di kanvas. Teknik ini bersandarkan pada
kemampuan mata dan pikiran pengamat untuk menggabungkan semua titik menjadi sebuah
warna.

Pointilisme adalah suatu aliran menggambar yang menitikberatkan pada penggunaan titik kecil
atau sapuan kuas untuk menciptakan atau membentuk suatu gambar. Kerapatan penyusunan titik
kecil ini adalah untuk menentukan gelap terang dari suatu objek agar tampak pejal (memiliki
kesan tiga dimensional). Titik-titik kecil yang dibuat sedemikian rupa sehingga warna yang ada
dapat bercampur secara visual (penglihatan), sehingga akan menciptakan kesan yang halus.

Pointilis mencakup aplikasi cat dalam bentuk titik-titik kecil dengan warna yang murni dan tidak
tercampur. Menurut Seurat dan Signac, teknik ini akan membuat warna-warna yang ada
dibaurkan oleh mata pengamat dan hasilnya akan lebih menakjubkan daripada mencampurkan
warna terlebih dahulu pada palet, seperti cara yang sudah biasa digunakan.

Meskipun teknik pointilis ini sudah banyak yang mengenal, namun masih ada beberapa pihak
yang masih bingung membedakan antara pointilisme, divisionisme, kubisme dan gaya lukisan
lama. Padahal perbedaannya yaitu teknik pointilisme ini menggunakan titik-titik kecil sebagai
unsur utama dalam melukis, sedangkan gaya lukisan lain menggunakan unsur garis atau goresan
kuas.

Dengan teknik pointilis, seniman dapat mengekspresikan karya mereka secara realistis dengan
cara pemilihan warna serta peletakan titik-titik renggang atapun rapat. Dimana dibagian titik
tersebut sangat rapat, warnanya akan semakin pekat dan semakin terlihat bayangannya,
sedangkan di tempat yang titiknya berjauhan, warna akan terlihat lebih terang karena lebih
banyak bagian putih kosong.

Piontilisme merupakan salah satu bentuk karya seni, namun jauh lebih baik diamati dari
beberapa meter dibandingkan jarak dekat. Pengamatannya pun tidak biasa, dibandingkan dengan
pengamatan pada karya tulis umumnya yang dibuat menggunakan goresan kuas, sehingga pada
pointilis semakin jauh posisi kita dalam mengamati hasil lukisan, maka lukisan itupun semakin
terlihat lebih indah.

Sejarah Teknik Pointilisme


Teknik ini dalam ranah seni lukis sebetulnya telah digunakan oleh suku Aborigin yang berasal
dari benua Australia. Konon, suku ini telah memiliki tradisi untuk melukis menggunakan titik
yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Namun, sebetulnya teknik itu diperkenalkan pada sekitar tahun 1971 oleh seorang guru seni kulit
putih yang ditugaskan untuk mengajar di sana. Ia memulai pergerakan mural di sekolah-sekolah
yang ada di sana hingga pada akhirnya pergerakan melukis dengan titik ini menjadi ciri khas
daerah itu.

Sementara itu, sumber lain menyatakan bahwa teknik ini dipelopori oleh Georges Seurat dan
Paul Signac pada 1886, mengakar dari aliran impresionisme. Mengapa dianggap berasal dari
impresionisme? Karena impresionisme sendiri sebelumnya telah memanfaatkan dab atau olesan-
olesan kecil yang hampir menyerupai titik untuk menggambarkan objeknya.
Vincent Van Gogh juga sempat menggunakan teknik ini, diikut oleh rekan-rekannya yang lain
seperti Henri-Edmond Cross, John Roy, dan Henri Delavallee. Pada saat itu, teknik ini masih
disebut dengan divisionisme sebelum pada akhirnya menjadi pointilisme.

Bersama dengan rekan sesama seniman Paul Signac, Seurat pertama kali terinspirasi dari lukisan
impresionis pada masa itu. Nama gerakan pointilis ini berasal dari sebuah ulasan karya lukis
Seurat oleh kritikus seni Prancis yang bernama Felix Feneon. Beliau menggunakan ungkapan
“peinture au point” (melukis dengan titik).

Sebenarnya Georges Seurat memilih untuk menggunakan istilah “divisionalisme” atau


“kromoluminarisme”, namun pada akhirnya nama pointilisme lah yang paling umum digunakan.
Goerges Seurat memulai melukis menggunakan titik-titik kecil (point) dengan warna murni.
Lantas ia menyusun titik-titik tersebut menjadi sebuah motif yang jika dilihat dari jarak jauh
akan menghasilkan suatu gambar.

Beberapa karya lukis teknik pointilis yang paling terkenal oleh Georges Seurat yaitu di antara
tahun 1884–1886. Karya beliau yang berjudul Un Dimanche a la Grande Jatte (Minggu sore di
Pulau La Grande Jatte) merupakan karya lukis yang berukuran besar yang dipercaya oleh para
kritikus seni sebagai pengubah haluan seni modern kearah seni lukis baru, yaitu neo-
impresionisme. Pointilis sebagai salah satu gerakan neo-impresionisme, dengan kata lain
pointilis berada sangat jauh dari impresionisme.

Jenis Teknik Pointilis


Teknik pointilis mendeskripsikan sebuah teknik dimana ratusan bahkan ribuan titik-titik kecil
diaplikasikan pada kanvas, atau permukaan lain untuk menciptakan suatu bentuk. Teknik ini
bersandarkan pada kemampuan mata dan pikiran pengamat untuk menggabungkan semua titik-
titik menjadai rangkaian sebuah warna. Teknik pointilis juga merupakan kebalikan dari metode
tradisional yang mencampurkan warna pada palet terlebih dahulu, kemudian mengoleskannya
pada permukaan kanvas.

Lantas apa perbedaan antara dotted art dan pointilis? Satu-satunya perbedaan antara kedua istilah
ini, yaitu:
 Istilah pointilis lebih banyak digunakan dikalangan sejarawan, penikmat, dan kolektor
seni.
 Istilah dotted art merupakan istilah yang lebih awam. Dotted art merupakan istilah yang
banyak digunakan diantara kalangan seniman non-professional dan ada banyak karya seni
lain yang termasuk dotted art.
Selain perbedaan konteks ini, tidak ada perbedaan lain yang bisa ditemukan antara pointilis
dan dotted art. Meskipun kedengarannya sederhana namun pointilis bukan merupakan teknik
yang mudah untuk dikuasai. Pada saat ini, tidak banyak seniman yang mau menggunakan teknik
pointilis ini. Para seniman modern lebih suka menggunakan warna-warna yang sudah ada dari
palet yang tersedia.
Sekarang, pointilisme sudah dapat diterima luas oleh masyarakat dan tidak lagi memiliki
konotasi yang negative seperti pada jaman dahulu. Gambar atau lukisan pointilis inipun menjadi
sebuah inspirasi di dalam teknologi fotografi dan layar warna saat ini, seperti layar LCD
misalnya.

Pada LCD warna yang ada tidak digabungkan secara langsung, namun dengan cara mendekatkan
tiga bintik warna. Warna merah, hijau dan biru dengan komposisinya yang ada masing-masing
sehingga nantinya akan menghasilkan warna baru lagi.

1. Pointilisme Hitam Putih


Teknik pointilisme bisa digunakan di dalam melukis yang bercorak gelap dan putih. Dengan
menggunakan titik-titik yang gelap dan putih nantinya bisa menciptakan suatu lukisan yang
dinamis.

2. Pointilisme Modern

Biasanya gambar yang berada di majalah dan surat kabar dicetak menggunakan metode yang
mirip dengan pointilisme. Titik titik kecil dari tiga warna dapat menciptakan ilusi yaitu sebuah
gambar yang memiliki gambar lain. Layar di dalam pada TV juga menggunakan teknik yang
sama yaitu pointilisme. Pada layar TV menampilkan titik merah, biru dan hijau pada intensitas
yang berbeda. Lalu, mata dan otak menafsirkan kumpulan titik tersebut dengan berbagai warna.

Karakteristik Teknik Pointilis


Beberapa karakteristik dari teknik pointilis antara lain:

 Lukisan pointilis pada umumnya lebih banyak menggunakan cat minyak.


 Lukisan yang menggunakan teknik pointilis membagikan kesan dari keberadaan corak
yang baru.
 Lukisan dengan metode pointilis mampu memanipulasi ketidaksensitifan orang yang
menikmatinya.
 Hasil dari lukisan dengan metode pointilis mengacu pada satu corak saja yaitu hitam
putih.
 Pada saat memandang dari jarak dekat akan tampak corak terang yang tersusun dari titik
titik kecil yang memiliki warna hijau, biru dan kuning.
 Di dalam lukisan yang menggunakan metode pointilis, bisa jadi yang memandang
paronama alam warna yaitu perpaduan dari bermacam warna motif yang terang.
 Para seniman pointilis menggantu campuran titik titik corak primer dan menghasilkan
ilusi jika mereka menggunakan banyak corak.
Cara Menggambar Teknik Pointilis
Sebetulnya, saat kita menggambar dengan gaya pointilis maka secara tidak langsung kita sedang
menggunakan teknik menggambar arsir titik yang biasa disebut dengan stippling. Semakin rapat
titik-titik yang dibubuhkan, maka semakin gelap area tersebut dan cocok untuk membuat
bayangan. Sementara semakin renggang titik yang dibubuhkan, maka semakin terang bagian itu.
Melalui gelap-terang tersebutlah objek dibentuk dalam teknik ini.

Perhatikan gambar mata di atas, sayangnya seniman yang menggambarnya menggunakan garis.
Hal tersebut adalah salah satu kesalahan yang sering terjadi pada seseorang yang pertama kali
mencoba teknik ini. Hanya gunakan titik dan jangan gunakan garis sedikit pun untuk menjaga
konsistensi estetika tekstual utama dari pointilisme.
Menggambar dengan menggunakan teknik ini memerlukan kesabaran dan ketelitian yang luar
biasa. Alat yang cocok digunakan tentunya adalah drawing pen atau pena tinta. Karena ketukan
pensil akan jauh lebih tipis dan lebih sulit diatur. Pensil juga akan cepat aus dan harus lebih
sering diserut. Hal tersebut tentunya hanya berlaku bagi teknik menggambar pointilis. Sementara
itu, melukis karya pointilisme memiliki beberapa perbedaan fundamental yang akan di bahas
pada pemaparan di bawah ini.
Secara umum teknik lukis pointilis hampir mirip dengan teknik menggambar pointilis. Tingkat
kerapatan titik masih menjadi acuan utama dalam menentukan shading dan highlight. Namun
melukis akan lebih memanfaatkan pencampuran warna antarjarak yang terjadi. Misalnya, titik
merah yang berdekatan dengan titik kuning dengan tingkat kerapatan yang tinggi akan
menghasilkan warna oranye jika di lihat dari kejauhan. Studi kasusnya, aplikasi melukis wajah
pointilis akan menyampurkan dua hingga tiga titik warna krem gelap (tua), sedang, dan terang.

Berbeda dengan menggambar yang mengharuskan kita untuk mengetuk pensil, melukis pointilis
membutuhkan kita untuk sedikit mencocolkan ujung kuas saja. Bentuk titik yang dihasilkan oleh
kuas sangat tergantung dari alat dan bahan yang kita gunakan.

Jangan kecewa jika bentuk titik yang dihasilkan tidaklah bulat sempurna atau tampak terlalu
menggumpal. Hal tersebut justru merupakan salah satu keindahan alami dari teknik melukis.
Lukisan pointilis akan tetap bekerja dan indah dengan ketidaksempurnaan tersebut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini untuk memahami bagaimana sebetulnya
lukisan pointilisme dibentuk jika kita memperhatikannya dari dekat.
Besar titik yang digunakan dalam melukis pointilis lebih fleksibel. Karena, mudah bagi pasangan
kuas dan cat untuk menentukan besar tersebut. Semakin besar titik maka semakin tampak pula
ketidaksempurnaan gradasi yang terjadi. Namun hal tersebut bukan berarti buruk. Bisa jadi,
karya pointilis menjadi semi abstrak dan memberikan daya estetika tersendiri.

Nah, berikut langkah-langkah cara menggambar dengan teknik pointilis.

1. Menyiapkan Alat Gambar


Sebelum menggambar, kalian dapat menyiapkan alat gambar yang diperlukan. Mulai dari pensil,
kertas, penghapus, spidol, bolpoin, drawing pen atau pena tinta, cat air, hingga tinta cina.

2. Menentukan Objek
Usai menyiapkan alat gambar, kalian harus menentukan objek yang akan digambar. Dalam hal
ini, pemula sebaiknya memilih objek yang sederhana agar lebih mudah digambar. Misalnya,
gambar buah apel, jeruk, dan jambu.

3. Membuat Sketsa
Jika sudah menentukan objek, kalian bisa langsung membuat sketsa di atas kertas. Pastikan
kalian membuat sketsa dengan tipis agar goresannya tidak membekas di kertas.

4. Membuat Titik-titik
Setelah sketsa selesai, kalian dapat memulai pembuatan titik-titik pada sketsa tersebut. Teknik ini
bisa diawali dengan membuat titik-titik yang mengelilingi bagian pinggir sketsa. Dengan begitu,
gambar objek yang dibuat bisa terlihat dengan jelas. Setelah itu, kalian bisa melanjutkan titik-
titik di bagian dalam sketsa. Pastikan kalian mengatur jarak antara titik-titik tersebut agar gradasi
warnanya terlihat. Jarak titik yang semakin dekat akan menimbulkan kesan gelap, sedangkan
jarak titik yang jarang atau berjauhan akan menunjukkan kesan terang.

Pertimbangan Alat dan Bahan dalam Melukis Pointilis


Melukis menggunakan teknik pointilis memerlukan kuas dengan tingkat kelenturan yang cukup
keras. Bahan sintetis atau bluu hog sangatlah ideal. Terutama bahan sintetis yang dapat menahan
minyak dengan baik, karena sebagian bulu sintetis sangatlah mudah menjadi terlalu lunak jika
terkena minyak.

Hal tersebut tentunya hanya berlaku bagi cat minyak. Cat akrilik cenderung lebih bersahabat
dengan kuas tipe apa pun. Namun baik menggunakan cat minyak atau cat akrilik, kunci
utamanya adalah dengan tidak menggunakan medium pencampur secara berlebihan. Selain
membuat titik atau totolan cat menjadi lebih tipis, bahan juga akan terlalu mudah meluber pada
kuas jika campuran terlalu banyak. Teknik pointilis membutuhkan cat pekat yang kuat agar dapat
berhasil.

1. Jenis Kuas dalam Melukis Pointilis


Jenis kuas yang digunakan idealnya adalah tipe kuas round yang memiliki bristle (bulu) pendek
dan tidak terlalu lebat. Kuas round adalah kuas paling standar yang memiliki bentuk bulat
dengan ujung yang runcing. Sebagai catatan beberapa produsen kuas juga membuat kuas khusus
untuk menciptakan titik. Jika kuas yang dirancang khusus untuk membuat garis disebut dengan
Iiner mungkin kuas titik disebut sebagai dotter. Kuas yang dirancang khusus ini dapat ditebak,
berbentuk seperti kuas round dengan bulu yang pendek dan tipis.
2. Alat Alternatif dalam Melukis Pointilis
Kita juga dapat menggunakan alat di luar kuas untuk melukis dengan teknik pointilis.
Sebetulnya, tongkat kecil apapun dapat membuat titik. Namun cat yang terbawa hanya cukup
untuk satu titik saja, sehingga pengulangan mencocolkan alat ke cat menjadi lebih banyak.

Cobalah bereksperimen dengan mata tongkat yang mampu membawa cat. Bahan spons
sepertinya cukup menjanjikan. Namun hanya mampu menyerap cat yang cukup encer saja. Cat
encer tidak berarti buruk, terdapat cat encer yang justru memiliki tingkat kepekatan warnanya
tinggi. Namun, konsekuensinya juga harganya akan cukup melambung tinggi.
Alat lukis baru seperti acrylic pen juga dapat digunakan untuk melukis dengan teknik pointilis.
Alat ini sebetulnya hampir mirip dengan watercolor brush-pen yang dapat diisi dengan air. Air
tersebut tentunya diganti oleh acrylic khusus yang cukup encer.

Anda mungkin juga menyukai