Anda di halaman 1dari 32

#SharingMasU

019

Tips buat
Jobseekers
di Industri
Kreatif

Untung Wang
#SharingMasU

Anak agency kalo interview perlu pake


baju rapi ngga sih?
Idealnya masukin berapa karya sih di
dalam portofolio kita?
Gimana cara menarik perhatian
CD/rekruter saat apply kerjaan?
Saya sering ditanyakan beberapa FAQ
di atas oleh fresh grads DKV atau anak
Creative yang lagi job-hunting.
Lewat post ini saya mau share tips yang
semoga bermanfaat buat temen-temen
Job Seekers di industri kreatif.
Kuylah, kita bahas! Let’s gooo!!

Untung Wang >>


#SharingMasU

DISCLAIMER:
KONTEN INI TIDAK MEREPRESENTASIKAN PENDAPAT
CREATIVE DIRECTORS LAINNYA.

Konten ini terinspirasi oleh pengalaman


saya sebagai seorang CD yang cukup
sering interview talent kreatif.
CD atau HR lain mungkin berpendapat
beda mengenai beberapa hal di konten
ini. Jadi ambil positifnya aja- If you think
it helps, apply it.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Stage #1: Hunting

Ini fase di mana kamu masih nyari-nyari


kerjaan baru, nebar CV, atau mungkin cari
perhatian sama CD/rekruter lewat LinkedIn.
Ini ada beberapa tips yang mungkin bisa
kamu coba.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Manfaatkan LinkedIn sebaik-baiknya

Tell everyone you’re open to work.


Manfaatkan fitur-fitur LinkedIn seperti frame
dan hashtag #OpenToWork. Ini mungkin
cukup obvious tapi kadang sering terlupakan.
Ngga usah gengsi. Yang penting rekruter
tahu kalo kamu available/unemployed.
Tapi awas, kalo kamu masih karyawan di
kantor sekarang, bisa-bisa dipanggil HR lho.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Cari perhatian tapi tetap elegan.


Ada banyak cara buat curi perhatian di
LinkedIn tanpa harus mengganggu.
Pertama-tama: Rajin-rajin berinteraksi
dengan para pelaku kreatif senior,
khususnya Creative Directors. Tinggalkan
komentar di postingan mereka. Tetap sopan
dan jangan sok tahu. Lama-lama mereka jadi
familiar dengan namamu. Itu udah jadi
langkah awal biar ngga asing lagi esok hari.
Kedua: Post portfoliomu. Ini wajib hukumnya.
Nanti saya bahas lebih detail dan kasih tips
extra soal portfolio ini.
Ketiga: Rajin-rajin bikin dan posting karya
baru. Jangan cuma bergantung sama porto
yang itu-itu aja. Perhatikan trend dan bikin
karya inisiatif menanggapi trend tersebut.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Tips saat mengirimkan aplikasi

Screenshot di atas adalah bahan sharing


saya tahun lalu di sebuah seminar untuk
Jobseekers. Sekarang saya share di sini ya.
2 kata kunci yang perlu diingat saat sedang
melamar adalah: ‘Permudah’ dan ‘Sopan’.
Kita mulai dari yang pertama ya: Permudah.
Ini maksudnya kamu harus bikin mudah
recruiter kamu untuk mengakses dan
mengases CV dan portfolio kamu.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Jangan hanya kirim CV, kirimkan CV dan


Portfolio.
Saat sedang memilah aplikasi yang masuk di
LinkedIn, saya sering terima CV tanpa
portfolio. Kalau ada CV yang menarik, saya
harus minta lagi orangnya untuk kirimkan
portfolionya. CD lain mungkin ngga sesabar
itu dan langsung skip ke kandidat lain.
Jadi kamu harus mudahkan hidup rekruter
dengan langsung mengirim CV + porto.
Gimana kalo cuma bisa attach satu file?
Ya buatlah sebuah deck presentasi yang
dibuka dengan pengenalan, CV, lalu
sekumpulan karya.
Inget ya, kita di industri kreatif. Selain CV,
porto itu ngaruh banget buat jadi
pertimbangan untuk interview kandidat.

Untung Wang >>


#SharingMasU

PDF please. No separate files atau Google


Drive.
Sekali lagi ya- Mudahkan hidup rekrutermu.
Saat terima PDF, saya tinggal klik open dan
browse portfoliomu. Thanks lho!
Kalo ada file video? Ya kasih link aja ke
YouTube atau platform video viewing lainnya.
Emang ada yang kirim selain PDF, Mas U?
Banyak. Ada yang attach beberapa files atau
link menuju Google Drive di mana
portfolionya harus diklik dulu satu persatu.
Habit ini bikin ill feel rekruter. Selain
menyusahkan, membuat kita jadi
bertanya-tanya: “Ni anak niat ga sih apply?
Kok compile porto aja males amat, jadi kita
😅
yang musti klik satu-satu gini.”

Untung Wang >>


#SharingMasU

Sekarang kita bahas soal ‘Sopan’ ya.


Ini konsep yang amat sederhana tapi sering
terlupakan.
Address the recruiter politely.
Saat kirim email atau pesan, panggil rekruter
dengan Pak, Bu, Mas, atau Mbak. Jangan
panggil nama.
Saya kadeng dapet email dari aplikan yang
dibuka dengan “Hi Untung!” Padahal mereka
jauh lebih muda. Mungkin mereka berpikir ini
lumrah karena messagenya ‘In English’.
Mungkin ada rekruter yang ngga keberatan
tapi sebaiknya jangan ambil resiko. Give your
best impression.
Anak kreatif boleh santuy tapi harus tetap
tunjukin etika dan profesionalisme.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Cek dan ricek detail di CV dan suratmu


Saat kirim email atau DM, cek lagi nama
CD/HR dan nama agencynya. Jangan sampe
gara-gara copas karena lagi apply massal,
namanya belum dirubah. (Ini masih sering
terjadi, saya disebut CD Ogilvy. Thanks lho).
Selain itu, cek lagi juga penulisan di CV dan
porto kamu. Apalagi kalo kamu apply
sebagai Copywriter atau Content Writer.
Meskipun kesalahan minor, ini mencerminkan
bahwa kamu orangnya ngga terlalu
memperhatikan detail.
Bisa timbul impression seperti ini: Kalo lagi
cari kerja aja ngga teliti, gimana kalo udah
bekerja sehari-hari.
Ngga lama kok cek dan ricek. But it makes a
great difference.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Stage #2:
Pre-Interview

Ini fase di mana kamu sudah dapet panggilan


dan sedang bersiap-siap. Selamat ya!
Ini ada beberapa tips untuk hal-hal yang bisa
kamu siapkan sebelum kamu interview.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Research, research, research.

Know yourself, know your employer


Menurut saya ini adalah salah satu langkah
kunci sebelum setiap interview. Sayangnya
banyak kandidat yang melupakan ini.
Alhasil pas ditanya, “Tau ngga sih kita
siapa/ngapain aja?” Jawabannya antara
dangkal atau ngarang di tempat.
Yuk lakukan beberapa hal ini sebelum kamu
interview di agency.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Ini beberapa hal yang wajib kamu tahu


tentang agency yang interview kamu:
• Nama Agency, Service dan Kliennya
Please jangan salah sebut. Apalagi sampe
clueless, services mereka apa aja.
Kasih impression bahwa kamu tuh tau
banget mereka siapa dan bahwa kamu
semangat mau join mereka.
Ibaratnya lagi deketin gebetan, kamu kudu
paham dulu kan info-info tentang dia?
Tiap interview kandidat yang clueless soal
agency saya, saya langsung ill feel biasanya.
• Nama & background CD interviewermu
Ngga sulit kok buat cari tahu soal CD yang
interview kamu. (Kalo ngga tau, boleh tanya
sama HR yang ngatur jadwal interviewmu).

Untung Wang >>


#SharingMasU

Emang penting banget ya tau soal CD yang


interview? Ngga juga sih, tapi bakal nolong
buat ngasih good impression and bikin kamu
‘favourable’.
Kalo kamu tau siapa dia, awards yang pernah
dia menangkan, atau contents yang dia post,
pastinya obrolannya juga akan lebih akrab.
Dan di kepala mereka juga akan inget, “Nih
anak udah research soal gue nih”.
• Role yang akan diisi
Cari tahu lebih jauh soal role ini. Karena kamu
pasti akan ditanyakan hal-hal yang
menentukan apakah kamu cocok untuk
mengisi role tersebut.
Apalagi kalo role yang dicari beda dengan
posisi terakhir kamu.

Untung Wang >>


#SharingMasU

• KNOW YOURSELF
Selain tau segala hal tentang lawan interview
kamu, kamu harus siap juga buat nunjukin
kalo kamu tau siapa kamu.

Ini bahan sharing saya tempo hari.


Ada beberapa pertanyaan yang sering
ditanyakan oleh CD saat interview.
Coba deh dibayangin dulu jawabannya.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Stage #3: Interview

Ini fase di mana kamu akan di-interview sama


CD dan agency yang kamu lamar.
Bisa dibilang ini fase yang paling krusial.
Don’t blow it! Hindari beberapa kesalahan
berikut (yang sering saya temui)

Untung Wang >>


#SharingMasU

Reminders saat interview

3 hal di atas bisa dirangkum jadi dua attitude


kunci: Be prepared dan be respectful.
Hormati interviewer dengan dua cara:
1. Hargai waktu mereka dengan datang awal.
Kalau itu interview online, masuk ke ruangan
lebih awal, jangan buat mereka menunggu.
Kalau offline, tibalah lebih awal. Lebih baik
kamu yang nunggu daripada mereka.

Untung Wang >>


#SharingMasU

2. Hormati mereka dengan berpakaian rapi.


Jangan terjebak stigma bahwa anak kreatif
itu bebas pake baju santai. Santainya nanti
😅
aja kalo udah keterima. Inget ya, tampil
rapi itu cara kita menghargai orang yang
sudah meluangkan waktu untuk kita.
Saya pernah interview online di mana
kandidatnya pake piyama dan duduk di atas
😱
ranjang (baru bangun) Sebelum ngobrol
lebih jauh pun sudah dapet gambaran tipe
orangnya seperti apa. And no, I didn’t hire her.

Be Prepared.
Apa aja sih yang musti disiapkan saat
interview?
1. Usahakan kamu siapkan laptop. Kenapa?
Karena kamu harus siap saat sewaktu-waktu

Untung Wang >>


#SharingMasU

diminta tunjukkan portfolio.


Kalo interviewnya online, gunakan laptop
dan siapkan CV dan Porto on standby.
Begitu diminta, siap! Showtime! Langsung
gercep share screen CV & porto kamu.
Kalo offline, bawa laptop atau iPad. Jangan
asumsi interviewer sudah menyiapkan.
Ingat, mudahkan hidup mereka.
Percayalah, hal-hal kecil seperti ini bantu
bangun image positif di mata interviewer.
2. Jangan lupa cari tempat yang kondusif.
Saat kamu online di tempat yang jaringannya
buruk dan suara latar bising, kamu sendiri
yang rugi. Lagi jelasin porto, internet drop.
Lagi jawab pertanyaan, ada suara tetangga
motong keramik. Usahakan cari solusi ya.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Please hindari interview online sambil nyetir.


Dari pengalaman saya meng-interview
kandidat yang sambil nyetir, mereka sulit
konsentrasi. Yang pasti mereka ngga bisa
tunjukin dan cerita banyak soal porto mereka.
Kalau sudah dapet jadwal interview, kosongin
jadwalmu. Kalau memang ada emergency,
kabari HR, minta maaf dan jelaskan.
Reschedule lebih baik daripada
memaksakan diri di situasi ngga kondusif.
Inget kata Eminem, “You only get one shot,
do not miss your chance to blow.”
Dapet jadwal interview itu penuh perjuangan.
Jangan sia-siakan kesempatan untuk
memberikan impresi terbaik. Kondisikan
apapun yang bisa dikondisikan untuk
mendukung peluangmu.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Stage #4: Post-Interview

Ini fase setelah kamu di-interview.


Kebanyakan kandidat ngga melakukan
apa-apa di fase ini. Padahal ada hal-hal yang
bisa dilakukan untuk memperkuat
peluangmu. Kuy, dibahas.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Leave an impression
DM interviewermu lewat LinkedIn
Kirim pesan lewat LinkedIn (karena lebih
berpeluang dibaca dibanding terbenam di
inbox email kantornya)
Pesannya apa? Say thank you buat waktu
beliau. Tambahkan bumbu sedikit,
ekspresikan minat untuk bergabung.

Ini ada contoh nyata dari seorang kandidat yang DM saya


setelah interview. Sekarang ia sudah bergabung di team
😁
Limestones. (Profile di-blur sesuai request orangnya)

Untung Wang >>


#SharingMasU

Susulkan bahan-bahan yang mungkin


belum tersampaikan
Kadang saat interview, CD suka bertanya:
Kamu ada porto branding gitu ngga? (misal)
Mungkin jawabanmu: Ada mas, cuma belum
aku masukin.
Nah, Hal seperti ini bisa jadi kesempatan
kamu untuk ‘get back’ ke CD tersebut.
Kirimkan porto yang ia minta. Be proactive.

Introspeksi diri, touch up porto.


Setelah interview, coba ingat-ingat, ada ngga
pertanyaan yang kamu ngga duga. Catet, biar
jadi persiapan buat interview berikutnya.
Atau mungkin ada feedback dari CD soal
portomu? Terapkan biar lebih sharp buat CD
berikutnya.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Bonus Tips: CV & Portfolio

CV yang bagus kayak gimana sih?


Jawaban ini lebih tepat dijawab oleh team HR
tapi saya akan tetap jawab dari perspektif
seorang CD.
1. Keep it simple.
Jangan terlalu banyak informasi. Yang
penting-penting aja. (saya ngga perlu tau
kamu SD di mana. Kuliah dan SMA aja cukup).
2. Be humble.
Beberapa CV terkadang terlalu meninggikan
diri dengan menyebut diri ‘The best’ atau
‘Prodigy’. Biarkan orang lain yang menilai.
Menampilkan kelebihan boleh, bangga boleh,
tapi sombong jangan.

Untung Wang >>


#SharingMasU

3. Don’t use template


Hindari menggunakan template CV yang
didownload di internet. Why? Kan kamu anak
kreatif? Masa pake template?
Writer mungkin masih bisa dimaafkan, tapi
Designer/Art Director? no excuse.
Lagipula CV itu justru kesempatan untuk
stand out lho! Bikin CV kamu semenarik
mungkin biar ngga blend in dengan CV lain.
Psst.. Mau bocoran ngga? Sesama CD,
kadeng kita suka ngomongin soal
template di samping ini (real CV)
Pertanyaan kita: “Mereka tau dari mana
ya cara ngukur persenan ini?” Iya juga sih.
Dan hati-hati bilang skill PS kamu 100%.
Itu artinya kamu udah level Hashira.
Sebagai anak kreatif harusnya kita bisa
dong bikin CV lebih bagus dari template
sejuta umat ini? 😁
Untung Wang >>
#SharingMasU
#SharingMasU

Bonus Tips: CV & Portfolio

Porto yang bagus kayak gimana sih?


Jujur buat pembahasan ini rasanya bisa jadi
satu konten post tersendiri. Tapi kali ini saya
akan share poin-poin paling terpentingnya ya:
1. Keep it simple but representative.
Porto itu alat buat kamu menjual diri.
Jadi pastikan represent siapa kamu, stylemu,
skillmu, dan cara kamu berpikir.
Usahakan jangan terlalu panjang. Cukup 1-3
Campaign ditambah beberapa sample yang
mewakili pemahamanmu akan berbagai
medium. Kuncinya adalah Quality bukan
Quantity. Bukan seberapa banyak karya yang
kamu tunjukkan tapi seberapa bagus.

Untung Wang >>


#SharingMasU

2. Show your ‘differentiator’


Jangan terlalu terpaku dengan kerjaan kantor
atau tugas kampus. Tunjukin passion kamu.
Punya Personal Project? Boleh banget
dipamerin. Justru hal-hal seperti ini yang CD
suka. Bukan sekedar IG content buat klien.
Punya ide inisiatif yang ngga di-approved
klien? Why not. Kita semua tau kalo kadeng
ide yang ditolak klien itulah ide yang gila dan
brilian. Jadi jangan ragu buat dipamerin.

3. Bikin inisiatif buat interviewermu


Ini strategi yang dulu saya terapkan waktu
saya berburu kerjaan. Setiap saya interview,
saya akan cek klien agency itu apa saja.
Terus saya buat beberapa ide inisiatif untuk
klien-klien tersebut dan di-show saat interview.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Kok niat banget sih? Emang pasti keterima?


Ya nggalah, ngga ada jaminan. Tapi minimal
kamu bisa bikin CD itu inget kamu dari sekian
banyak kandidat.

Ini case study menarik. Abang ini pengen


banget jadi copywriter W+K buat handle
brand Sprite. Jadi dia bikin sebuah music
video tentang passionnya buat Sprite.
Tonton deh, search ‘Chase Zreet Sprite’ di
YouTube. Entertaining banget.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Panjang juga ya konten kali ini. Yuk, kita bungkus!


Ini summary yang bisa kamu bawa pulang
dari konten kali ini:

1. Do whatever you can do, be pro-active.


Dapet kerjaan itu bergantung dua hal: Hal yang bisa kamu
kontrol dan hal yang ngga bisa kamu kontrol.
Minimal, berikan yang terbaik buat hal yang bisa kamu kontrol:
Research, beresin CV & Portfolio, siapkan diri buat interview, dll.
Minimal kamu udah berikan yang terbaik. Sisanya di luar kuasa
kamu karena ada banyak faktor pertimbangannya.

2. Permudah hidup rekruter.


Coba cek lagi apa aja yang bisa kamu lakukan untuk
mempermudah rekruter mengakses dan mengases CV &
portomu. Jangan bikin ribet. Inget, kamu yang butuh kerjaan
jadi kamu yang harus ribet, bukan mereka.

3. Make them remember you but be humble and polite.


Dari mulai tahap kirim CV hingga setelah interview, jaga
etikamu. Tunjukkan skillmu tanpa menyombongkan diri.
Lakukan hal-hal yang bisa membuat rekruter ingat dengan
personamu supaya kamu stand out dari kandidat lain.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Semoga konten ini bisa menginspirasi


temen-temen job-seekers di industri kreatif.
Tetap positive thinking, semangat, dan
berikan yang terbaik.
May the force be with you!

#SharingMasU
Kenapa namanya ‘Sharing Mas U’?
Karena saya demen sharing dan
karena saya dipanggil Mas U di
Limestones, digital agency
tempat saya bekerja dan belajar
sebagai seorang Creative Director.

Untung Wang >>


#SharingMasU

Anda mungkin juga menyukai