PENGAWALAN
I. PENDAHULUAN
1. Umum
b. Oleh sebab itu sebagai bagian dari institusi pemerintah yaitu aparat Negara yang menjaga situasi
keamanan dalam negeri, tidak lepas dari tekanan dan tuntutannya terhadap perubahan kinerja
Polri;
c. Untuk menghadapi hakekat tuntutan masyarakat kedepan maka perlu dilakukan terobosan –
terobosan program guna mempercepat keberhasilan tugas Polri seperti dengan dilakukannya
program Reformasi Birokrasi Polri yang diharapkan pelayanan Polri terhadap masyarakat
semakin baik dan meningkat, untuk itu dalam rangka memelihara Kamtibmas Polri melakukan
kegiatan yang sifatnya pencegahan (preventif) berupa kegiatan Pengawalan;
2. Dasar
b. Keputusan Kapolri No pol : Kep / 37 / X / 2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Program kerja
akselerasi transformasi Polri menuju Polri yang mandiri, profesional, dan dipercaya masyarakat;
c. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : SKEP / 1529 / XI / 2000, tanggal 30 Nopember 2000 tentang
Bujuklak kegiatan rutin Polri;
d. Peraturan .......
2
d. Peraturan Kababinkam Polri Nomor : Perkababinkam / 10 / XII / 2009, tanggal 31 Desember 2009
tentang Pengawalan;
e. Peraturan Kapolri Nomor : Perkap / 23 / X / 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Kepolisian Resort;
f. Standar Operasional Prosedur yang mengacu pada Perkabaharkam Polri nomor 11 tahun 2016
tentang penyusunan Standar Operasional Prosedur dilingkungan Polri;
a. Maksud
Maksud dibuatnya naskah Standard Operasional Prosedur ini adalah agar dapat dipakai sebagai
landasan / acuan / dan pedoman para petugas Pengawalan di lapangan.
b. Tujuan
Agar terwujud persamaan persepsi dan cara bertindak sehingga pelaksanaan Pengawalan
berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan yang diharapkan.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah Standard Operasional Prosedur Pengawalan ini meliputi bagaimana memperjelas
dan pemahaman tentang Pengawalan Orang, Tahanan, Barang Beharga dan Barang Berbahaya.
5. Pengertian – Pengertian
a. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Polri adalah alat penegak hukum
yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, dan
memberikan perlindungan, pengayoman serta pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri.
b. Pengawalan adalah suatu kegiatan preventif yang dilakukan oleh anggota Polri untuk menjaga
keamanan, keselamatan atas jiwa dan harta benda dari satu tempat ke tempat lain.
c. Pengawalan orang adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota Polri untuk
mengamankan/melindungi orang agar tidak terancam jiwanya dari gangguan orang lain.
d. Pengawalan tahanan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota Polri untuk
mengamankan/melindungi tahanan agar tidak terancam jiwanya dari gangguan orang lain atau
melarikan diri.
e. Pengawalan harta benda/barang berharga adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
anggota Polri untuk melindungi, mengamankan harta benda / barang berharga dari tindak
kejahatan/sabotase dari pihak lain.
f. Pengawalan .......
3
f. Pengawalan barang berbahaya adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota Polri
untuk melindungi, mengamankan barang berbahaya tersebut dari tindak kejahatan/sabotase dari
pihak lain.
g. Keamanan adalah kondisi dinamis kedamaian dan ketentraman yang merupakan hasil integrasi
dan interaksi faktor-faktor dinamis yang memungkinkan semua kegiatan dapat berkembang
sesuai dengan kemampuan dan tuntutan tugasnya.
h. Potensi Gangguan yang selanjutnya disingkat PG adalah kondisi / situasi yang merupakan faktor
stimulan / pencetus / embrio gangguan keamanan yang berpotensi besar akan tumbuh menjadi
gangguan nyata keamanan.
i. Ambang Gangguan yang selanjutnya disingkat AG atau Police Hazard adalah kondisi gangguan
Kamtibmas skala menengah yang jika dibiarkan tidak ada tindakan kepolisian dapat meningkat
menjadi Gangguan Nyata.
j. Gangguan Nyata yang selanjutnya disingkat GN atau Ancaman Faktual adalah gangguan
keamanan berupa kejahatan atau pelanggaran yang terjadi dan menimbulkan kerugian bagi
masyarakat berupa kerugian harta benda ataupun jiwa raga.
k. Situasi aman adalah situasi keadaan bebas dari bahaya yang dirasakan oleh seseorang.
6. Tata Urut
I. PENDAHULUAN
II. KONFIGURASI STANDARD
III. TUJUAN DAN SASARAN
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
V. PENUTUP
8. Kekuatan
a. Kualifikasi kemampuan :
1) kemampuan melakukan TPTKP;
2) kemampuan pengumpulan bahan keterangan (Baket);
3) kemampuan membuat laporan tertulis (verbal);
4) kemampuan melakukan tindak represif tahap awal;
5) menguasai tehnik dan taktik pengawalan; dan
6) kemampuan bela diri Polri.
b. Jumlah .......
4
b. Jumlah Personel
Kekuatan pengawalan pada tiap-tiap pengawalan jumlahnya disesuaikan dengan beban tugas
dan ancaman gangguan Kamtibmas, minimal dua personel dalam satu kegiatan atau disesuaikan
dengan jumlah tahanan / barang berharga yang dikawal.
3) Persenjataan :
(a) Revolver;
(b) Senpi laras panjang ( sesuai kebutuhan ).
a. mencegah/menangkal segala bentuk tindak kejahatan yang ditujukan kepada orang / tahanan /
barang berharga / barang berbahaya yang menjadi objek pengawalan;
b. memberikan pengamanan dan perlindungan kepada objek pengawalan pada waktu proses
kegiatan mobilitas dari tempat awal kegiatan sampai dengan tempat tujuan pengawalan;
c. menyampaikan secara cepat dan tepat setiap segala bentuk kejadian/gangguan/hambatan yang
terjadi pada waktu kegiatan pengawalan kepada satuan tingkat atas guna mendapatkan petunjuk
lebih lanjut;
d. peran pengawalan adalah sebagai bentuk pelayanan kepolisian kepada warga masyarakat yang
membutuhkan bantuan pengawalan.
b. mengadakan gerakan yang kurang etis seperti: berdiri, menendang, menghardik kepada
pengendara lain;
c. melakukan pengawalan pada malam hari, jika terpaksa bermalam dalam hal pengawalan tahanan
maka dititipkan di kantor Polisi terdekat;
e. memberikan makan / minum dan berkomunikasi kepada tahanan selama dalam perjalanan.
a. berpenampilan dan bersikap ramah, tanggap, tegas, peduli, etis, korek, dan tidak sewenang-
wenang;
e. melakukan pengecekan kembali segala sarana dan prasarana baik perorangan maupun satuan
sebelum berangkat tugas;
a. Memeriksa kelengkapan berupa surat perintah tugas, identitas diri berupa KTA dan KTP, serta
administrasi lainnya.
b. Memeriksa kelengkapan kendaraan yang berupa SIM, STNK, keamanan, kelengkapan dan
kondisi kendaraan.
3) dokumen .......
6
3) dokumen, pembungkusan, segel, lak, jumlah, bentuk ciri-ciri keadaan umum, petugas
pembawa dokumen (nama, jabatan).
1) pengaturan dan pembagian tugas sesuai kebutuhan yaitu harus jelas, siapa mengerjakan
apa, bertanggung jawab kepada siapa; dan
a. Pengawalan Orang
Cara bertindak bagi petugas yang akan melaksanakan pengawalan orang meliputi :
1) pengecekan terhadap objek yang akan dikawal meliputi jumlah orang dan barang yang
dibawa;
2) pembagian tugas dan mengatur posisi siapa yang berada di depan, di samping, serta di
belakang;
4) melakukan pergantian/aplus bagi petugas pengawal dan menentukan waktu serta tempat
istirahat;
5) melaporkan posisi setiap saat pada kesatuan melalui Alkom yang ada;
6) sesampainya di tempat tujuan pengawalan, melakukan serah terima kepada petugas yang
berhak menerima dan membuat Berita Acara Penyerahan.
a) periksa barang-barang yang akan dikawal antara lain: jumlah barang, pembungkus,
label / lak apakah masih utuh, sedangkan penanggung jawab tetap dari instansi
pengguna / pemilik;
b) melakukan pembagian tugas dengan jelas siapa yang berada di depan, di samping,
di belakang dan menentukan siapa pembawa barang-barang dari instansi pengguna;
c) mengatur .......
7
e) bila jarak yang ditempuh cukup jauh dengan medan yang berat, maka tambahkan
kekuatan personel/pengawal, hindari medan yang sulit, cari jalan yang terdekat;
h) memeriksa keadaan barang yang dikawal jika terjadi kerusakan, sobek, pecah atau
jumlahnya berkurang / mengalami penyusutan agar dituangkan dalam Berita Acara
Penyerahan barang;
i) melaksanakan serah terima kepada petugas yang berhak menerima dan membuat
Berita Acara Penyerahan barang.
2) Tata cara pengawalan barang berharga dengan kendaraan sepeda motor meliputi:
a) formasi pada saat berjalan satu sepeda motor sebagai pembuka jalan sedangkan
posisi barang berada di tengah, dan pengawal lainnya berada di belakang;
e) memeriksa .......
8
e) memeriksa keadaan barang jika terjadi kerusakan, sobek, pecah atau jumlahnya
berkurang / mengalami penyusutan agar dituangkan dalam Berita Acara
Penyerahan;
f) adakan serah terima kepada petugas yang berhak menerima dan buat Berita Acara
Penyerahan.
Pengawalan barang berbahaya prosedurnya sama dengan pengawalan barang berharga namun
demi keamanan dan keselamatan perlu diperhatikan hal-hal meliputi :
d. Pengawalan Tahanan
a) memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan kondisi
tahanan;
c) posisi petugas berada di belakang tahanan, jaga jarak sedemikian rupa, bila tahanan
tampak berbahaya rapatkan jarak dengan tongkat/senjata siap siaga;
d) bila tahanan yang dikawal lebih dari satu orang sebelum berangkat diikat secara
berantai lebih dahulu, hubungkan dengan tali yang kuat setiap tahanan berturut-turut
dengan bentuk berbanjar dari mulai yang paling depan sampai terakhir, sedangkan
posisi para pengawal berada di depan, samping kiri/kanan dan belakang, dengan
siap siaga;
f) serah .......
9
f) serah terimakan tahanan dengan baik setelah sampai tujuan buat berita acara serah
terima;
g) apabila dalam rangkaian kegiatan yang diduga tidak selesai atau dalam masa sidang
di pengadilan, maka adakan pengamanan di sekitar lokasi dan tunggu sampai
selesai;
a) memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan kondisi
tahanan;
b) tahanan diborgol, perintahkan naik kendaraan, apabila tahanan lebih dari satu
diperintahkan naik kendaraan satu persatu dan duduk berhadap-hadapan;
e) bila jarak cukup jauh, tentukan rute yang akan ditempuh dan waktu pemberangkatan,
hindari perjalanan malam hari;
f) setibanya di tempat tujuan adakan serah terima kepada petugas yang berhak
menerima dan membuat Berita Acara penyerahan tahanan.
3) Tata cara pengawalan tahanan dengan menggunakan tansportasi air berupa kapal
bermesin meliputi:
a) memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan kondisi
tahanan;
d) jika tahanan yang dikawal jumlahnya banyak dan ruangan sel dalam kapal sempit,
maka atas ijin dari kapten kapal dapat ditempatkan pada tempat lain yang memenuhi
syarat keamanan dan mudah diawasi;
e) semua tahanan yang dikawal tetap diborgol, kecuali jika mereka sudah di dalam sel
yang dikunci;
f) Mematuhi .......
10
g) setibanya di tempat tujuan adakan serah terima kepada petugas yang berhak
menerima dan buat Berita Acara penyerahan tahanan.
4) Tata cara pengawalan tahanan dengan menggunakan tansportasi air berupa perahu tidak
bermesin meliputi:
a) memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan kondisi
tahanan;
b) tahanan diborgol dan diperintahkan duduk dengan kaki dibuka lebar-lebar serta
ditempatkan di bagian depan perahu, pengawal berada di belakang dalam keadaan
siap siaga;
d) setibanya di tempat tujuan adakan serah terima kepada petugas yang berhak
menerima dan buat Berita Acara penyerahan tahanan.
a) memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan kondisi
tahanan;
c) jika memungkinkan atas ijin kapten pilot minta tempat tersendiri agar tahanan mudah
diawasi dan tidak berhubungan dengan penumpang lain;
d) posisi pengawal dengan tahanan duduk berdampingan dan tahanan dalam keadaan
diborgol;
f) setibanya di tempat tujuan adakan serah terima kepada petugas yang berhak
menerima dan buat Berita Acara penyerahan tahanan.
a) memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan kondisi
tahanan;
b) pengawalan .......
11
c. Untuk mendapatkan nilai aplikatif yang optimal tidak menutup kemungkinan Kasatwil
menjabarkan dalam bentuk “Urut-urutan Tindakan” sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah
masing-masing.
d. Ketentuan lain yang berkaitan dengan Standard Operasional Prosedur Pengawalan ini sepanjang
tidak bertentangan dengan ketentuan, dapat digunakan sebagai rujukan agar lebih memantapkan
pelaksanaan tugas kedepan.
e. Standard Operasional Prosedur Pengawalan ini berlaku 1 (satu) tahun untuk pelaksanaan uji
coba dan penyempurnaan.
V. PENUTUP .......
12
V. PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengawalan ini dibuat agar dapat dipergunakan dan
dipedomani bagi setiap anggota Polri yang ditugaskan dalam pelaksanaan Pengawalan.
Dikeluarkan di : Ba’a
Pada tanggal : Januari 2021
KEPALA SATUAN SABHARA POLRES ROTE NDAO
Disahkan : Ba’a
Pada Tanggal : Januari 2021
KEPALA KEPOLISIAN RESOR ROTE NDAO