Anda di halaman 1dari 7

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

KURSUS MENJAHIT

(Diajukan Sebagai Tugas Akhir Lintas Minat Sosiologi)

DISUSUN OLEH :

NAMA : ASTRID

NIS : 201006

KELAS : XII MIPA 1

UPT SMA NEGERI 17 BONE

TAHUN AJARAN 2022/2023


PEMBERDAYAAN KOMUNITAS KURSUS MENJAHIT

A. PENGERTIAN.
Kursus menjahit itu sendiri adalah suatu lembaga pendidikan luar sekolah
yang dilaksanakan untuk menambah, meningkatkan dan memperoleh pengetahuan
dan keterampilan dalam membuat busana (pakaian) maupun yang berkaitan
dengan hal-hal yang melekatkan dua buah bahan.

B. PERENCANAAN.
Perencanaan berkaitan dengan penyusunan tujuan dan rangkaian kegiatan
untuk mencapai tujuan lembaga penyelenggaraan pendidikan luar sekolah.

C. SASARAN.
Ibu-ibu dan remaja putrid Desa Mattampa Bulu.

D. PEMBAHASAN.
Pemberdayaan adalah proses pembelajaran dan penggalian sumber daya
manusia/masyarakat itu sendiri dalam bentuk pengembangan kemampuan sendiri
kompetensi dan daya piker serta tindakan yang lebih baik dari waktu sebelumnya.
Istilah pemberdayaan semakin popular dalam konteks pembangunan dan
penuntasan kemiskinan. Konsep ini berkembang dari realitas individu atau
masyarakat yang tidak berdaya atau pihak yang lemah.
Ketidak berdayaan atau memiliki kelemahan dalam aspek pengetahuan,
sikap, keterampilan, modal usaha, semangat kerja keras, ketekunan dan aspek
lainnya. Kelamahan dalam berbagai aspek tadi mengakibatkan etergantungan,
ketidak berdayaan dan kemiskinan. Kemampuan tersebut baik untukmengatur
dirinya, mengatur orang lainsebagai individu atau kelompok/organisasi. Telepas
dari kebutuhan, potensi atau keinginan orang lain sebagai objek pengaruh atau
keinginan dirinya.
Lembaga kursus an lembaga pelatihan merupakan dua satuan pendidikan
nonformal seperti yang tertera dalam pasal 26 ayat (4) UU no. 20 Tahun 2003
tentang system pendidikan nasional. Secara umum dalam pasal 26 ayat (5)
dijelaskan bahwa kursusdn pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang
memerlukan bekal pengetahuan, mengembangkan profesi bekerja, kecakapan
hidup, dan/ melanjutkan pendidikan kejengjang yang lebih tinggi. Selain itu
kembali diperlengkap dalam pasal 103 ayat (1) PP no. 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan bahwa kursus dan pelatihan
diselenggarakan bagi masyarakat dalam rangka untuk mengembangkan
kepribadian professional dan untuk meningkatkan kompetensi vokasional dari
peserta kursus.
Fungsi lembaga kursus untuk meningkatkan kemampuan dan memberikan
keterampilan khusus serta pengembangan sikap dan kepribadian dengan penekann
pada pre-servise training, program khusus dan pelatihan untuk mempermudah
masyarakat dalam mendapatkan bekal keterampilan pengetahuan dalam
meningkatkan kemampuan profesinya.
Kehadiran kursus menjahit mempunyai peranan penting terutama dalam
memberantas kemiskinan dan pengagguran masyarakat, hal ini terbukti dari
meningkatnya keterampilan masyarakat yang bisa dilihat dari semakin
berkurangnya tingkat pengangguran. Program-program lembaga kursus meliputi
pendidikan kecakapan hidup dijalur pendidikan nonformal dan program kursus
para profesi program yatu suatu konsep pendidikan dengan metode pendekatan
yang memiliki keterpaduan dari pelatihan, sertifikasi dan penempatan komponen
sertifikasi pelatihan serta penempatan seringdisebut strategi 3 in 1.
Program kewirausahaan didesa maupun dikota merupakan suatu program
yang diadakan khusus di pedesaan maupun di perkotaan dengan tujuan memberi
kesempatan kepada masyarakat supaya mendapat pengetahuan. Keterampilan
untuk mengembangkan sikap mental kreatif, inovatif bertanggung jawab serta
memiliki mental professional dalam meningkatkan potensi ada pada setiap
individu serta lingkungan dalam rangka meningkatkan kualitas diri dengan
penguatan dan pengembangan tersebut diharapkan dapat memunculkan modal
sosial dalam pemberdayaan masyarakat serta menyeluruh dan berkelanjutan.
Dengan kegiatan semacam ini diharapkan dapat mendorong peningkatan
perekonomian masyarakat, para remaja dan calon pekerja tidak kebingungan lagi
mau cari kerja apa dan dimana. Walaupun tidak bekerja dipabrik atau magang
ditempat orang lain, mereka bisa menjahit kecil-kecilan dirumah meeka sendiri
dengan pemberdayaan dan pelatihan inilah bisa memberikan peluang kerja,
mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan memperbaiki perekonomian
penduduk sekitarnya.
Pelaksnaan program pelatihan menjahit tidak dapat dilepaskan dari 3 unsur
pokok yaitu unsur masukan, unsur proses dan unsur hasil. Selain itu proses
pembelajaran pelatihan dipengaruhi oleh instrumental input maupun environment
input. Instrumental input proses pelatihan terdiri dari sumber daya manusia,
kurikulum/materi sarana prasarana, metode serta evaluasi dimana untuk
menghasilkan mutu lulusan yang bermutu, maka komponen utama dalam
instrumental input proses pelatihan tersebut harus direncanakan dan dilaksanakan
dengan baik pula. Agar pelaksanaan program pelatihan menjahit mencapai sasaran
seperti yang diharapkan, program pelatihan menjahit harus merumuskan 5
instrumental input proses pelatihan yang terdiri atas, antara lain:
a. Para pelatih atau instruktur.
Para instruktur yang dipilih adalah yang sudah berpengalaman dan
memiliki keterampilan dalam memberikan keterampilan, dalam arti kata
para pelatih mampu menggunakan metode yang ada dan menguasai materi
pelatihan ddengan baik, serta ampu menjaga situasi pelatihan agar tetap
dalam keadaan yang menunjang pencapaian tujuan pelatihan.
b. Materi pelatihan.
Materi pelatihan sesuai dengan tujuan pelatihan, bahan bacaan disusun
dengan bahasa yang sederhana agar mudah dimengerti dan dicerna oleh
peserta pelatihan. Bahan latihan disiapkan secara tertulis agar mudah
dipelajari oleh para peserta.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Mattampa Bulu Kcamatan


Lamuru Kabupatn Bon dimana darah tersebuut merupakan lokasi belajar
menjahit. Pusat kegiatan belajar masyarakat untuk memberdayakan masyarakat
dalam menyelesaikan permasalahannya dan untuk membantu masyarakat dalam
menyelesaikan permasalahannyadan untuk membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kondisi tatanan kehidupan masyarakat Desa mattampa Bulu sangat kental


dengan nuansa gotong-royong saling bantu membantu antar satu sama lain.
Kehidupan social masyarakat sangat menjungjung tinggi kekeluargaan. Dimana
kegiatan-kegiatan bernuansa social kemasyarakatan sangat dijaga dan dipelihara.

Hubungan antara pemerintah dengan masyarakat yang terjalin baik, juga


menjadi kekuatan bagi Desa Mattampa Bulu.

Hasil jahitan ini nanti akan dipasarkan di toko-toko lain dan dipromosikan.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemberdayaan


ekonomi masyarakat melalui keterampilan menjahit. Program pelatihan
keterampilan menjahit sebagai salahsatu aktifitas masyarakat yang memberi
perubahan kepada peserta didik baik dalam segi ekonomi, pengetahuan dan
kemandirian.
Berdirinya keterampilan menjahit di Desa Mattampa Bulu banyak
memberikan kontribusi kepada masyarakat khususnya perempuan dalam hal
pendidikn dan peningkatan ekonomi melalui usaha menjahit, hal ini terlihat
dengan adanya minat kerja masyarakat dalam memproduksi hasil jahitan sampai
menerima orderan.
DAFTAR REFERENSI
Tanggal 23 Januari 2023 http://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/8532/1/MAUIDA%20FULL%20SKRIPSI.pdf

Tanggal 25 Januari 2023


https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/elsye45866/6382c47b08
a8b56e1a307422/pemberdayaan-masyarakat-melalui-pelatihan-menjahit-busana-
di-lkp-inspiratif-fashion-untuk-meningkatkan-kecakapan-
kerja?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%
3D#aoh=16747809121429&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_
tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2
Felsye45866%2F6382c47b08a8b56e1a307422%2Fpemberdayaan-masyarakat-
melalui-pelatihan-menjahit-busana-di-lkp-inspiratif-fashion-untuk-meningkatkan-
kecakapan-kerja

Tanggal 27 Januari 2023


https://www.atmago.com/berita-warga/kursus-jahit-sebagai-bagian-dari-program-
pemberdayaan-masyarakat-desa-pengenjek_192c0227-7306-409f-8da5-
145a1e214727

Anda mungkin juga menyukai