Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Fahri Sitompul
NIM : 0406191003
Kelas : IH-A Semester 7
Dosen : Dr.H.Husnel Anwar Matondang, M.Ag.

SOAL:

1.Salah satu bahasan terpenting tentang hadis adalah mata rantai periwayatan hadis atau sanad.
Murid Rasulullah, yaitu para sahabat, merupakan bagian dari mata rantai perwayatan hadis.
Seputar sahabat ditemukan perbincangan, apakah semua sahabat adil, sehingga riwayatnya
dapat diterima, atau hanya sebagian saja. Di antara tokoh kontemporer yang membahas
tentang keadilan sahabat adalah Abu Rayyah. Jelaskan pemikiran Abu Rayyah di seputar
hal ini, dan bagaimana kritik Anda terhadapnya.
2.Syaikh Waliyullah ad-Dihlawi merupakan tokoh penting dalam kajian hadis di Anak benua
India. Kemukakan kontribusi pemikiran beliau dalam bidang hadis tersebut.
3.Syaikh Muhammad nashiruddin al-Albani merupakan ulama yang paling produktif
melakukan takhrij hadis di era modern. Kemukakan tanggapan Anda tentang ketokohan
beliau dan kontribusinya tersebut dalam bidang hadis.

JAWAB:
1. Menurut Abu Rayyah , para sahabat mendapatkan posisi yang istimewa berdasarkan
kredibilitas yang dimilikinya, Menurut nya bukan menjadi hak seorang sahabat mempunyai
kredibilitas yang tinggi dan tempat yang istimewa. Menurut beliau , kritik , penyelidikan
dan penelitian terhadap perawi hadis dilakukan bukan pada level di bawah sahabat saja,
akan tetapi pada setiap tingkatan . Sahabat Nabi tidak lepas dari proses penelitian dan
kajian dalam sistem Jarh wa Ta'dil . Ada beberapa bukti yang dapat dikemukan untuk
menunjukan bahwa tidak semua sahabat adil , baik itu berdasarkan ayat Alquran , hadis
Nabi dan ijma , semua merujuk pada pernyataan bahwa tidak adanya keadilan secara
kolektif .
Menurut saya periwayatan seorang sahabat tidak perlu di kritik lagi karena pada masa
sahabat selepas wafatnya Rasulullah saw para sahabat sangatlah berhati hati dalam
meriwayatkan hadits nabi yang mana apa bila seorang sahabat sembarangan meriwayatkan
hadits pada masa itu maka mereka akan mendapatkan sangsi tegas dari khalifah dan mereka
tidak dibenarkan meriwayatkan suatu hadits tanpa adanya saksi yang juga mendengar hadits
tersebut dari Rasulullah saw.
2. Berikut Ini kontibusi pemikiran Syaikh Waliyullah ad-Dihlawi dalam bidang hadits:
a Pemahaman hadis yang ditawarkan telah membuka peluang adanya pengembangan
wawasan bagi ulama setelahnya.
b Apabila dicermati, aplikasi dan contoh-contoh yang dipaparkan oleh al-Dahlawi banyak
berkaitan dengan fiqh. Prinsip dari metode pemahaman hadis al-Dahlawi ini sangat
berguna untuk menggali nilai-nilai hadis yang relevan untuk kebutuhan historis
sekarang.
c Metode pemahaman hadis al-Dahlawi ini merupakan teori baru dalam pemahaman
hadis.

3. Syaikh Muhammad nashiruddin al-Albani merupakan tokoh yang menurut saya sangat
luarbiasa dalam perhatian beliau terhadap hadits yang mana ketekunan dan usaha beliau
dalam mengkaji hadits sangat lah patut untuk di teladani bagi para penuntut ilmu.Beliau
banyak sekali menciptakan karya karya yang sangat luar biasa dalam hadits yang mana
biografi beliau merupakan seorang peneliti.
Akan tetapi pemikiran beliau mengenai hadits sangatlah keras bahkan beliau berani
mengkritik para imam mazhab yang menurutnya keliru dalam mengaplikasikan hadits
sebagai hukum islam. Beliau juga sangat tegas mengenai kebiasaan masyarakat yang di
anggap sunnah sementara menurutnya bukan bagian dari sunnah.Sehingga terjadi banyak
terjadi kontrofersi mengenai pemikiran beliau.Walaupun demikian dia juga seorang
manusia yang bisa salah dan juga bisa benar.

Anda mungkin juga menyukai