Gejala Sisa COVID
Gejala Sisa COVID
sistematis
Willi et.al (2021)
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bukti yang tersedia dari semua gejala
sisa COVID-19 jangka menengah dan jangka panjang yang mempengaruhi orang
dewasa yang sebelumnya sehat.
Penelitian ini mengevaluasi hasil penelitian 31 artikel dari berbagai sumber
database jurnal seperti Embase, WHO, Scopus, Pubmed, Litcovid, bioRxiv dan
medRxiv yang menggunakan metode termasuk studi kohort prospektif dan
retrospektif, studi cross-sectional dan laporan kasus, dimana hasil penelitian ini
menemukan bahwa terdapat gejala sisa infeksi COVID-19 yang berlangsung
mulai dari 14 hari hingga tiga bulan pasca terinfeksi virus COVID-19. Tinjauan
sistematis ini berfokus pada pasien yang termasuk dalam kategori usia dewasa
muda berusia 18-50 tahun baik berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang
sebelumnya sehat serta peserta yang berisiko dimasukkan, kelompok vmerupakan
mayoritas dari populasi pekerja yang terdapat bukti yang muncul dari gejala sisa
yang terus-menerus bahkan pada populasi muda yang sebelumnya sehat. Dalam
tinjauan sistematis ini terdapat beberapa kelompok usia yang dikeluarkan seperti
pada kelompok lansia, anak-anak serta studi hewan, laboratorium atau in vitro
dikeluarkan. Dikeluarkannya kelomok lansia karena telah ada beberapa penelitian
sebelumnya yang telah mengamati gejala sisa COVID-19 pada lansia, polimorbid,
atau mereka yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit parah. Dalam kelompok
seperti itu, lebih sulit untuk membedakan gejala sisa COVID-19 dari
perkembangan penyakit lainnya. Anak-anak dikeluarkan karena anatomi dan
fisiologi mereka berbeda dan kerentanan mereka yang tampaknya lebih rendah
terhadap virus SARS-CoV-2 sehingga sulit untuk membandingkan mereka dengan
orang dewasa secara langsung. Semua penelitian dirangkum dalam tabel menurut
sistem organ dan divalidasi menggunakan Skala Newcastle-Ottawa (mNOS)
untuk menilai kualitas studi non-acak.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat 31 artikel yang terdiri dari
11 studi prospektif dan 11 studi kohort retrospektif, 4 studi cross-sectional dan 5
laporan kasus yang dianalisis, dimana dari 31 artikel yang dianalisis menemukan
bahwa terdapat Gejala sisa COVID-19 pada sistem organ.