Anda di halaman 1dari 18

Penguatan RSD untuk Transformasi

Layanan Rujukan dalam Perspektif


Akademisi

Ova Emilia, Prof., dr., M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.

Disampaikan pada Rapat Kerja Nasional XIII


Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA)
Arah Transformasi Layanan Rujukan
Target Aktivitas

Pembangunan RS di
Peningkatan akses
Kawasan Indonesia
masyarakat ke
Timur
layanan kesehatan
rujukan
Jejaring
Transformasi
Pengampuan
Layanan Rujukan Layanan Unggulan
Peningkatan mutu
layanan kesehatan Kemitraan dengan
rujukan world’s top
healthcare centers
Tantangan Transformasi Layanan Rujukan
Target
Tantangan:
1. Fasyankes sekunder dan tersier disibukkan dengan kegiatan pelayanan
Peningkatan akses kesehatan rutin, sehingga upaya pengembangan akses dan mutu
masyarakat ke layanan sering tidak optimal;
layanan kesehatan 2. Upaya peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan yang
rujukan diselenggarakan daerah cenderung bervariasi, bergantung pada
komitmen kepala daerah dan kapabilitas dalam penyediaan sumber
daya;
3. Agenda penguatan akses dan mutu layanan oleh Pemerintah Pusat
Peningkatan mutu sulit diterjemahkan di level pelaksana (Daerah) → Disebabkan oleh
ketidak sinkronan kebutuhan Nasional dan Daerah
layanan kesehatan
rujukan
Transformasi layanan rujukan akan terwujud secara optimal apabila
mengedepankan sinergi multi-stakeholders, baik itu di level Pusat maupun
Daerah
Model Sistem Kesehatan Akademik (AHS) Memiliki Potensi yang Besar dalam
Mempercepat Transformasi Layanan Rujukan
• Pemda (Dinas Kesehatan,
PRACTICE RSD, Labkesda,
PLAN Puskesmas)
• LPNK Output : Outcome :
• Swasta • Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
• NGO Produktivitas Meningkat dengan Biaya yang
Sinergi • Stakeholders lainnya Pendidikan Terjangkau Masyarakat
Sistem Pendidikan • Peningkatan Mendukung Tercapainya Indikator
&Pelayanan Kesehatan
Produktivitas Layanan Rujukan:
RUMAH SAKIT PERGURUAN Penelitian dan 1. % Kab./Kota dengan Kesiapan
PENDIDIKAN TINGGI Inovasi Akses Layanan Rujukan
• Peningkatan layanan 2. Jumlah RS Rujukan yang
kesehatan Memiliki Pelayanan Kesehatan
• RSP (termasuk RSGM) • FK/FKG dan Fakultas
Rujukan Sesuai Standar
• RSPTN Kesehatan lainnya
3. % Telemedicine pada RS
• Wahana Pendidikan • Fakultas bidang lainnya
Regional
• Laboratorium
4. Dll.
• Lembaga riset
Potensi AHS dalam Mewujudkan Transformasi Layanan Rujukan
• Membangun ekosistem kolaborasi yang menunjang kemandirian daerah dalam menghasilkan dan
mendistribusikan sumber daya, serta menjaga mutu pelayanan kesehatan berbasis kapasitas
masing-masing wilayah.
• Menjamin pemenuhan SDM kesehatan melalui:
• 1) Proses pendidikan yang terkonsep secara sistematis sejak rekrutmen, pendidikan, penempatan, hingga
pengembangan;
• 2) Penugasan peserta didik ke fasilitas layanan rujukan yang membutuhkan.
• Menjaga mutu pelayanan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) melalui penerapan standar
pelayanan yang terstandar dan berbasis bukti.
• Resource-sharing (SDM, sarana prasarana, teknologi informasi) → Efisiensi biaya pelayanan
kesehatan.
• Mengembangkan riset-riset translasional dalam meningkatkan kualitas sistem pelayanan kesehatan
yang optimal bagi wilayah (availability, affordability, dan acceptability).
AHS Mengoptimalkan Peran Universitas dan Pemerintah Daerah dalam
Mendukung Penguatan Layanan Rujukan
Universitas Pemerintah Daerah
Sebagai: Sebagai:
• Pelaksana program pendidikan dan pelatihan yang • Pelaksana memetakan kebutuhan SDM (jumlah
prosesnya disesuaikan dengan kebutuhan wilayah; dan kualifikasi/jenis) dan sarana prasarana yang
riil;
• Pengembang inovasi-inovasi berbasis riset
translasional yang dapat diterapkan dalam • Penyedia sumber daya pendukung (finansial dan
penguatan layanan rujukan; non-finansial);
• Penyedia sumber daya tambahan dalam • Regulator dalam pengembangan layanan unggulan
mendukung berbagai aktivitas menguatkan berbasis prioritas penyakit (menghasilkan
layanan rujukan melalui program pengabdian evidence-informed policy);
masyarakat. • Pelaksana program ketangguhan komunitas
melalui penguatan preventif dan promotif di
layanan primer → Mengurangi beban layanan
rujukan.
AHS Memfasilitasi Pengembangan Rumah Sakit Bernuansa Akademik yang Menjadi
Gold Standard dalam Pelayanan Kesehatan Rujukan

Karakteristik Rumah Sakit Bernuansa Akademik:


1. Tersedianya SDM yang kompeten dan berkomitmen tidak hanya untuk pelayanan rutin,
namun juga untuk mendidik dan meneliti (apa nilai tambahnya???);
2. Tersedianya sarana prasarana terstandar untuk proses pelayanan kesehatan yang
mendukung Pendidikan (menjadi contoh, barometer);
3. Tersedia panduan praktik klinis (PPK) berbasis bukti mutakhir, yang disesuaikan dengan
kondisi SDM dan sarana prasarana kesehatan yang ada;
4. Tersedianya unit, mekanisme tata kelola, dan aktivitas bersama untuk penyelenggaraan
penelitian translasional;
5. Berjejaring dengan fasilitas layanan primer untuk menunjang perannya dalam
penguatan promotif dan preventif (health-promoting hospital).
Cara mewujudkan RS Bernuansa
Akademik:
1. Mengoptimalkan keterlibatan
RS Daerah sebagai RS
Pendidikan (bermitra secara
RS Bernuansa Akademik Perlu Dipandang
sebagai Investasi bagi Pemerintah
fungsional dengan universitas);
Nasional dan Daerah dan/atau
2. Mengembangkan RS yang
terintegrasi struktural dengan
Kehadiran Satu RS Bernuansa Akademik
universitas.
di Suatu Daerah dapat menghasilkan
domino effect bagi RS lainnya dalam
implementasi layanan rujukan terstandar
Bagaimana Keberadaan RS Pendidikan di Indonesia dapat Memperkuat
Layanan Rujukan?
Tanggung Jawab Internal
1. Menyediakan ekosistem RS yang suportif untuk
berbagai aktivitas kolaborasi;
2. Melaksanakan proses pelayanan, pendidikan, dan
penelitian terintegrasi; Setting the standard for
RS Pendidikan 3. Menghasilkan dan menerapkan inovasi di bidang referral care
pelayanan kesehatan
4. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan, sekaligus
menjamin hak dan kewajiban sivitas di dalamnya

Tanggung Jawab Eskternal


1. Mengembangkan aktivitas pelayanan, pendidikan, dan
penelitian berbasis prioritas permasalahan kesehatan Implementing the social
2. Mengembangkan ketahanan komunitas di bidang accountability function of
kesehatan hospital
3. Membina RS lain dalam pengembangan mutu
pelayanan, pendidikan, dan penelitian
Tugas RS Pendidikan dalam Transformasi Layanan Rujukan
Mengelola coordinated model of care di Daerah bersama dengan universitas dan Pemda

Proses Pelayanan
Proses Kesehatan
Pelayanan dalamSaat
Kesehatan Skema
Ini AHS Pelaksana layanan kesehatan(UKP)
Institusi Rumah Sakit
Pendidikan Tinggi Pendidikan

Pelayanan kesehatan yang


diterima oleh masyarakat
Pembinaan, pengembangan,
AHS penjaminan kualitas

penjaminan kualitas
Pembinaan, pengembangan,
Pemda Rumah Sakit Non-
Kab./Kota Pendidikan
Pelaksana layanan
kesehatan(UKP)
RS Pendidikan menjadi motor Pemda dalam:
1. Menghadirkan pelayanan kesehatan yang
unggul sekaligus
Fasyankes Primer
2. Membina, mengembangkan, dan Pelaksana layanan
menjamin kualitas pelayanan kesehatan RS kesehatan(UKM)
non-pendidikan dan fasyankes primer di evaluasi
wilayahnya
MANFAAT RS PENDIDIKAN YANG BERKINERJA SECARA OPTIMAL
MANFAAT RS PENDIDIKAN YANG
BERKINERJA SECARA OPTIMAL

Dr. Darrell G. Kirch

Kepuasan
masyarakat yang
tinggi terhadap
pelayanan
kesehatan
MANFAAT RS PENDIDIKAN YANG
BERKINERJA SECARA OPTIMAL
MANFAAT RS PENDIDIKAN YANG BERKINERJA SECARA OPTIMAL

10 Rumah Sakit Terbaik Dunia (Newsweek, 2022)


Jenis Integrasi
Struktural
Fungsional
Fungsional
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Fungsional

Seluruhnya merupakan RS Pendidikan yang terintegrasi dengan Institusi


Pendidikan (struktural maupun fungsional)
Bagaimana Mewujudkan RSD menjadi RS terdepan(1)

1. Membangun kemitraan antara RS Daerah, Universitas, dan Pemerintah


Daerah (berikut stakeholders terkait lainnya);
2. Menentukan permasalahan pelayanan kesehatan rujukan yang menjadi
prioritas di wilayah tersebut;
3. Mengembangkan perencanaan/arah strategis bersama dalam
mewujudkan pelayanan rujukan yang prima;
4. Mengembangkan struktur organisasi dan tata kelola bersama (termasuk
pembagian tugas RS Daerah, Universitas, dan Pemda dalam mewujudkan
perencanaan bersama);
Bagaimana Mewujudkan RSD menjadi RS terdepan? (2)

5. Pengembangan Aktivitas Bersama, seperti:


a) Pengembangan standar mutu pelayanan kesehatan berbasis bukti, untuk
wilayah
b) Pengembangan mekanisme rujukan berbasis kapasitas pelayanan
kesehatan di daerah
c) Strategi ketercukupan SDM bersama;
d) Resource sharing;
e) Pengembangan riset-riset inovatif (klinis dan manajemen);
f) Pengembangan ekosistem pendidikan yang ‘tepat sasaran, tepat guna’;
g) Dll.
6. Pengembangan mekanisme monitoring dan evaluasi bersama.
Summary: Rumah Sakit Daerah akan Memperoleh Manfaat yang
Besar melalui Keterlibatannya Dalam AHS
Rumah Sakit Daerah akan mampu:
1. Memenuhi standar sumber daya yang diperlukan dalam proses pelayanan
rujukan;
2. Menjaga standar mutu pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan secara
berkelanjutan;
3. Berinovasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan, pendidikan, maupun
penelitian kesehatan;
4. Turut berkontribusi terhadap penguatan pelayanan, pendidikan, dan penelitian
di RS Daerah lainnya (dalam satu jejaring/wilayah).
Pemerintah Daerah akan memperoleh manfaat tidak langsung melalui: 1) Percepatan pencapaian
indikator pelayanan kesehatan rujukan dan masyarakat; dan 2) Peningkatan efisiensi pembiayaan dan
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) oleh karena inovasi yang dihasilkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai