Pembangunan RS di
Peningkatan akses
Kawasan Indonesia
masyarakat ke
Timur
layanan kesehatan
rujukan
Jejaring
Transformasi
Pengampuan
Layanan Rujukan Layanan Unggulan
Peningkatan mutu
layanan kesehatan Kemitraan dengan
rujukan world’s top
healthcare centers
Tantangan Transformasi Layanan Rujukan
Target
Tantangan:
1. Fasyankes sekunder dan tersier disibukkan dengan kegiatan pelayanan
Peningkatan akses kesehatan rutin, sehingga upaya pengembangan akses dan mutu
masyarakat ke layanan sering tidak optimal;
layanan kesehatan 2. Upaya peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan yang
rujukan diselenggarakan daerah cenderung bervariasi, bergantung pada
komitmen kepala daerah dan kapabilitas dalam penyediaan sumber
daya;
3. Agenda penguatan akses dan mutu layanan oleh Pemerintah Pusat
Peningkatan mutu sulit diterjemahkan di level pelaksana (Daerah) → Disebabkan oleh
ketidak sinkronan kebutuhan Nasional dan Daerah
layanan kesehatan
rujukan
Transformasi layanan rujukan akan terwujud secara optimal apabila
mengedepankan sinergi multi-stakeholders, baik itu di level Pusat maupun
Daerah
Model Sistem Kesehatan Akademik (AHS) Memiliki Potensi yang Besar dalam
Mempercepat Transformasi Layanan Rujukan
• Pemda (Dinas Kesehatan,
PRACTICE RSD, Labkesda,
PLAN Puskesmas)
• LPNK Output : Outcome :
• Swasta • Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
• NGO Produktivitas Meningkat dengan Biaya yang
Sinergi • Stakeholders lainnya Pendidikan Terjangkau Masyarakat
Sistem Pendidikan • Peningkatan Mendukung Tercapainya Indikator
&Pelayanan Kesehatan
Produktivitas Layanan Rujukan:
RUMAH SAKIT PERGURUAN Penelitian dan 1. % Kab./Kota dengan Kesiapan
PENDIDIKAN TINGGI Inovasi Akses Layanan Rujukan
• Peningkatan layanan 2. Jumlah RS Rujukan yang
kesehatan Memiliki Pelayanan Kesehatan
• RSP (termasuk RSGM) • FK/FKG dan Fakultas
Rujukan Sesuai Standar
• RSPTN Kesehatan lainnya
3. % Telemedicine pada RS
• Wahana Pendidikan • Fakultas bidang lainnya
Regional
• Laboratorium
4. Dll.
• Lembaga riset
Potensi AHS dalam Mewujudkan Transformasi Layanan Rujukan
• Membangun ekosistem kolaborasi yang menunjang kemandirian daerah dalam menghasilkan dan
mendistribusikan sumber daya, serta menjaga mutu pelayanan kesehatan berbasis kapasitas
masing-masing wilayah.
• Menjamin pemenuhan SDM kesehatan melalui:
• 1) Proses pendidikan yang terkonsep secara sistematis sejak rekrutmen, pendidikan, penempatan, hingga
pengembangan;
• 2) Penugasan peserta didik ke fasilitas layanan rujukan yang membutuhkan.
• Menjaga mutu pelayanan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) melalui penerapan standar
pelayanan yang terstandar dan berbasis bukti.
• Resource-sharing (SDM, sarana prasarana, teknologi informasi) → Efisiensi biaya pelayanan
kesehatan.
• Mengembangkan riset-riset translasional dalam meningkatkan kualitas sistem pelayanan kesehatan
yang optimal bagi wilayah (availability, affordability, dan acceptability).
AHS Mengoptimalkan Peran Universitas dan Pemerintah Daerah dalam
Mendukung Penguatan Layanan Rujukan
Universitas Pemerintah Daerah
Sebagai: Sebagai:
• Pelaksana program pendidikan dan pelatihan yang • Pelaksana memetakan kebutuhan SDM (jumlah
prosesnya disesuaikan dengan kebutuhan wilayah; dan kualifikasi/jenis) dan sarana prasarana yang
riil;
• Pengembang inovasi-inovasi berbasis riset
translasional yang dapat diterapkan dalam • Penyedia sumber daya pendukung (finansial dan
penguatan layanan rujukan; non-finansial);
• Penyedia sumber daya tambahan dalam • Regulator dalam pengembangan layanan unggulan
mendukung berbagai aktivitas menguatkan berbasis prioritas penyakit (menghasilkan
layanan rujukan melalui program pengabdian evidence-informed policy);
masyarakat. • Pelaksana program ketangguhan komunitas
melalui penguatan preventif dan promotif di
layanan primer → Mengurangi beban layanan
rujukan.
AHS Memfasilitasi Pengembangan Rumah Sakit Bernuansa Akademik yang Menjadi
Gold Standard dalam Pelayanan Kesehatan Rujukan
Proses Pelayanan
Proses Kesehatan
Pelayanan dalamSaat
Kesehatan Skema
Ini AHS Pelaksana layanan kesehatan(UKP)
Institusi Rumah Sakit
Pendidikan Tinggi Pendidikan
penjaminan kualitas
Pembinaan, pengembangan,
Pemda Rumah Sakit Non-
Kab./Kota Pendidikan
Pelaksana layanan
kesehatan(UKP)
RS Pendidikan menjadi motor Pemda dalam:
1. Menghadirkan pelayanan kesehatan yang
unggul sekaligus
Fasyankes Primer
2. Membina, mengembangkan, dan Pelaksana layanan
menjamin kualitas pelayanan kesehatan RS kesehatan(UKM)
non-pendidikan dan fasyankes primer di evaluasi
wilayahnya
MANFAAT RS PENDIDIKAN YANG BERKINERJA SECARA OPTIMAL
MANFAAT RS PENDIDIKAN YANG
BERKINERJA SECARA OPTIMAL
Kepuasan
masyarakat yang
tinggi terhadap
pelayanan
kesehatan
MANFAAT RS PENDIDIKAN YANG
BERKINERJA SECARA OPTIMAL
MANFAAT RS PENDIDIKAN YANG BERKINERJA SECARA OPTIMAL