Disusun Oleh :
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
2018
CRITICAL JOURNAL REVIEW
A. Identitas Jurnal
1. Nama Penulis
2. Judul Artikel
The effect of IFRS mandatory adoption on the information asymmetry (Efek dari
adopsi IFRS pada informasi asimetri).
Volume :3
4. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk mengetahui dampak dari adopsi IFRS
pada biaya modal dan pada perkiraan analisis keuangan
Menggunakan data panel dari observasi perusahaan dari tahun 2002 hingga 2012,
secara empiris ditemukan :
Kesimpulan nya memberikan bukti yang relevan dengan debat lanjutan tentang
manfaat harmomisasi akuntansi internasional, jadi jika pada tahun 2005 adopsi IFRS
wajib untuk semua perusahaan Eropa yang terdaftar, dampak dari standar ini
mungkin tergantung pada faktor-faktor spesifik di masing-masing Negara.
1. Judul artikel yang digunakan oleh penulis sangat jelas dan sesuai dengan isi dan
penelitian yang dimuat didalam artikel.
2. Tujuan utama penelitian dari artikel ini tidak dimuat dengan jelas pada abstrak,
yang dijelaskan hanya bentuk penelitian yang dilakukan
3. Ide yang diberikan oleh penulis untuk menulis artikel ini sangat menarik, karena
banyak yang belum mengetahui pengaruh IFRS terhadap analisis keuangan di
perusahaan, di artikel ini memberikan informasi mengenai hal tersebut.
4. Penulis melakukan studi ini sampel terdiri dari semua perusahaan di perancis
yang terdaftar di CAC. Semua indeks yang dapat diperdagangkan.
5. Hasil penelitian yang ditemukan sesuai dengan idea tau masalah yang diangkat
oleh penulis, yaitu kuatnya pengaruh adopsi IFRS terhadap penurunan biaya
modal dan analisis keuangan perusahaan.
6. Kesimpulan yang dimuat sesuai dengan hasil penelitian yang ditemukan.
CRITICAL BOOK REVIEW
A. Identitas Buku
a. Buku Utama
Penerbit : Erlangga
Edisi : Kelima
b. Buku Pembanding
Edisi : Kedua
B. Ringkasan Buku
Buku Utama
Pada buku ini akan dibuat ringkasan pada BAB 6 saja yaitu tentang Konsinyasi, karena
saya kan mengkritik satu bab saja.
1. Sifat Konsinyasi
Pihak konsinyi disebut pihak yang mengusahakan penjualan barang dan pihak
konsinyor adalah pihak yang memiliki barang. Dari sudut hukum penyerahan barang
disebut sebagai penitipan, dimana pihak konsinyi memegang barang untuk dijual seperti
yang dirinci dalam persetujuan yang dibuat antara konsinyor dan konsinyi. Konsinyor
menetapkan konsinyi sebagai yang bertanggungjawab atas barang-barang yang
diserahkan kepadanya sampai barang-barang terjual kepada pihak ketiga.
2. Operasi Konsinyasi
Dalam penyerahan barang atas dasar konsinyasi harus disusun kontrak atau
persetujuan tertulis yang menunjukkan sifat hubungan antara pihak yang menyerahkan
dan pihak yang menerima barang hal –hal lain yang mencakup : syarat kredit yang harus
diberikan oleh pihak konsinyi kepada para pelanggan (customer), beban yang
dikeluarkan oleh pihak konsinyi harus diganti oleh pihak konsinyor.
Prosedur akuntansi yang biasanya diikuti oleh pihak konsinyi dan pihak konsinyor
tergantung pada apakah :
Buku Pembanding
1. Pengertian Konsinyasi
Konsinyasi adalah penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang kepada pihak
lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang telah diatur dalam perjanjian.
Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun
komisioner (consignee) ada dua , yaitu:
a. Metode Terpisah
Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikan secara
terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar pada akhir periode dapat diketahui berapa laba atau rugi yang
diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang diperoleh dari
penjualan lainnya.
Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidak
dipisahkan dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini
akan mengakibatkan pada akhir periode perusahaan tidak dapat mengetahui berapa laba
atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba yang diperolah dari
penjualan biasa atau penjualan lainnya. Untuk tujuan pengendalian intern sebaiknya
perusahaan tidak menggunakan metode ini.
a. Pada awal bab buku utama tidak menjelaskan pengertian dari konsinyasi
sedangkan buku pembanding menjelaskan nya cukup jelas.
b. Buku utama menjelaskan sifat dan operasi konsinyasi secara teori sedangkan
buku pembanding tidak menjelaskan hal tersebut.
c. Kedua buku menjelaskan tentang metode pencatatan dengan dua cara yaitu
metode terpisah dan tidak terpisah, namun pada buku utama dijelaskan langsung
dengan tabel jurnal, sedangkan buku pembanding dijelaskan dahulu teori nya
lalu selanjutnya dijelaskan pada contoh soal.
d. Kedua buku menjelaskan pencatatan untuk konsinyasi yang telah habis terjual
dan konsinyasi untuk barang yang belum terjual secara tuntas.
e. Kedua buku tidak memuat ringkasan atau ikhtisar di akhir bab.
f. Buku utama memuat soal-soal latihan untuk pembaca, sedangkan buku
pembanding tidak memuat soal-soal latihan.
REKAYASA IDE
PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENERAPAN PENUH ADOPSI IFRS DI
INDONESIA
Untuk dua permasalahan tersebut inti nya hanya kurang nya peningkatan kualitas
pendidikan ataupun pengajar di Indonesia. Solusi untuk permasalahan tersebut sudah
sering di bicarakan, yaitu :
1. Pengertian IFRS
Indonesia telah melakukan adopsi penuh IFRS mulai 1 Januari 2012. Namun
penerapan IFRS telah dimulai secara bertahap dengan penerapan 19 PSAK dan 7 ISAK
baru yang telah mengadopsi IAS/IFRS mulai 1 Januari tahun 2010. 2 Konvergensi IFRS
ini merupakan salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota forum G-
20. Seperti di negara-negara lain, masih menjadi perdebatan dan pertanyaan penelitian
penting apakah penerapan IFRS di Indonesia dapat meningkatkan kualitas informasi
akuntansi.
Dibawah ini terdapat perbedaan antara pelaporan keuangan perusahaan sebelum dan
setelah penerapan IFRS.
Tabel Perbedaan laporan Keuangan Perusahaan Sebelum dan Setelah Penerapan IFRS
- Aset -Aset
- Ekuitas -Ekuitas
- Liabilitas -Liabilitas
- Nilai wajar
- Pengakuan pendapatan
- Pengakuan beban
- Pengungkapan penuh