Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul "Asal Mula
Nama Soppeng" makalah ini berisikan tentang sejarah dan awal muda kota
Soppeng.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang sejarah reformasi gereja. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT meridhoi segala urusan kita amin.

Welonge, 06 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 1
C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
A. ASAL MULA NAMA SOPPENG ......................................................... 2
B. PERUMUSAN HARI JADI SOPPENG ................................................ 2
C. PENETAPAN HARI JADI SOPPENG ................................................. 3
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 6
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 6
B. SARAN .................................................................................................. 6

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Soppeng adalah salah satu Kabupaten di provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Watansoppeng.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.500,00 km² dan berpenduduk
sebanyak kurang lebih 223.826 jiwa. Ibukota Kabupaten Soppeng adalah
kota Watansoppeng yang berada pada ketinggian 120 m di atas permukaan
laut. Kabupaten Soppeng memiliki luas wilayah 1.359,44 km2 dan
berpenduduk sebanyak kurang lebih 222.798 jiwa (2004). Kabupaten
Soppeng memiliki 8 kecamatan dan 70 kelurahan.
Soppeng memiliki ciri khas yaitu dengan adanya heean kelelawar,
kelelawar di sini diyakini sebagai penjaga kota Soppeng dari marabahaya
yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” katanya. Selain itu banyak masyarakat
yang percaya bahwa kelelawar ini telah berjanji pada ratusan tahun lalu,
kepada raja untuk tidak mengganggu masyarakat termasuk memakan buah-
buahan milik warga.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini.
1. Bagaimana asal mula nama Soppeng?
2. Kapan perumusan hari jadi Soppeng?
3. Kapan penetapan hari jadi Soppeng?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui asal mula nama Soppeng.
2. Mengetahui kapan perumusan hari jadi Soppeng.
3. Mengetahui kapan penetapan hari jadi Soppeng.

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ASAL MULA NAMA SOPPENG


Asal mula nama Soppeng sampai saat ini para pakar dan budayawan
belum ada kesepakatan bahkan dalam sastra Bugis tertua I LA GALIGO telah
tertulis nama Kerajaan Soppeng yang berbunyi:“ IYYANAE SURE PUADA
ADAENGNGI TANAE RI SOPPENG, NAWALAINNA SEWO-
GATTARRENG, NONI MABBANUA TAUWE RI SOPPENG, NAIYYA
TAU SEWOE IYANARO RI YASENG TAU SOPPENG RIAJA, IYYA
TAU GATTARENGNGE IYANARO RIASENG TAU SOPPENG RILAU”
Berdasarkan naskah lontara tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
penduduk tanah Soppeng mulanya datang dari dua tempat yaitu sewo dan
Gattareng. Di dalam lontara tertulis bahwa jauh sebelum terbentuknya
Kerajaan Soppeng telah ada kekuasaan yang mengatur jalannya Pemerintahan
yang berdasarkan kesepakatan 60 Pemuka Masyarakat, hal ini dilihat dari
jumlah Arung, Sullewatang, Paddanreng, dan Pabbicara yang mempunyai
daerah kekuasaan sendiri yang dikoordini olih LILI-LILI.
Namun suatu waktu terjadi suatu musim kemarau disana sini timbul
huru-hara, kekacauan sehingga kemiskinan dan kemelaratan terjadi dimana-
mana olehnya itu 60 Pemuka Masyarakat bersepakat untuk mengangkat
seorang junjungan yang dapat mengatasi semua masalah tersebut. Tampil
Arung Bila mengambil inisiatif mengadakan musyawarah besar yang dihadiri
30 orang matoa dari Soppeng Riaja dan 30 orang Matoa dari Soppeng Rilau,
sementara musyawarah berlangsung, seekor burung kakak tua terbang
mengganggu diantara para hadirin dan Arung Bila memerintahkan untuk
menghalau burung tersebut dan mengikuti kemana mereka terbang. Burung
Kakak Tua tersebut akhirnya sampai di Sekkanyili dan ditempat inilah
ditemukan seorang berpakaian indah sementara duduk diatas batu, yang
bergelar Manurungnge Ri Sekkanyili atau LATEMMAMALA sebagai
pemimpin yang diikuti dengan IKRAR, ikrar tersebut terjadi antara
3
LATEMMAMALA dengan rakyat Soppeng. Demikianlah komitmen yang
lahir antara Latemmamala dengan rakyat Soppeng, dan saat itulah
Latemmamala menerima pengangkatan dengan Gelar DATU SOPPENG,
sekaligus sebagai awal terbentuknya Kerajaan Soppeng, dengan mengangkat
Sumpah di atas Batu yang di beri nama “LAMUNG PATUE” sambil
memegang segenggam padi dengan mengucapkan kalimat yang artinya “isi
padi tak akan masuk melalui kerongkongan saya bila berlaku curang dalam
melakukan Pemerintahan selaku Datu Soppeng ”.

B. PERUMUSAN HARI JADI SOPPENG


Soppeng yang memiliki sejarah cemerlang dimasa lalu, dengan
memperhatikan berbagai masukan agar penempatan Hari Jadi Soppeng,
diadakan seminar karena kurang tepat bila dihitung dari saat dimulainya
Pelaksanaan Undang-undang Darurat Nomor 04 Tahun 1957, sebab jauh
sebelumnya didalam lontara, Soppeng telah mengenal sistem Pemerintahan
yang Demokrasi dibawah kepemimpinan Raja dan Datu.
Maka dilaksanakanlah Seminar Sehari pada Tanggal 11 Maret 2000,
yang dihadiri oleh para pakar, Budayawan, Seniman, Ahli Sejarah, Tokoh
Masyarakat, Alim Ulama, Generasi Muda dan LSM, dimana disepakati
bahwa hari Jadi Soppeng dimulai sejak Pemerintahan TO MANURUNGNGE
RI SEKKANYILI atau LATEMMAMALA tahun 1261, berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan BACKWARD CONTING, dan
mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng
untuk dibahas dalam Rapat Paripurna dan mengesahkan untuk dijadikan
salam suatu Peraturab Daerah tentang Hari Jadi Soppeng.

C. PENETAPAN HARI JADI SOPPENG


Dari hasil rapat Paripurna Dewan perwakilan Rakyat Daerah kabupaten
Soppeng, Tanggal 12 Maret 2001 telah menetapkan dan mengesahkan suatu
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng, Nomor 09 Tahun 2001, Tanggal 12
Maret 2001, bahwa Hari Jadi Soppeng Jatuh pada Tanggal 23 Maret 1261.
4
Ringkasan arti dari pemakaian Hari jadi Soppeng yakni angka 2 dan angka 3,
karena angka tersebut mempunyai makna sejarah dan filosofi sebagai
berikut :
1. Angka 2 menunjukkan :
a. Dua ke Datuan yakni Soppeng Rilau dan Soppeng Riaja
b. Dua Tomanurung yaitu : TOMANURUNG RI SEKKANYILI DAN
TO MANURUNG RI GORIE.
c. Dua Cakkelle/Burung Kakaktua yang memperebutkan setangkai padi,
yang merupakan petunjuk para matoa yang bermusyawarah mengatasi
krisi kelaparan, akhirnya menemukan Tomanurungnge RI
SEKKANYILI
d. Dua Pegangan hidup yaitu kejujuran dan keadilan.
e. Dua hal yang tidak bisa dihindari yaitu nasib dan takdir.
f. Dua tanranna namaraja tanaE
– Seorang pemimpin harus jujur dan pintar
– Masyarakat hidup aman, tentram dan damai.
2. Angka 3 menunjujjan :
a. Adanya perjanjian 3 kerajaan yaitu : Bone, Soppeng dan Wajo yang
dikenal dengan Tellu PoccoE.
b. Taring Tellu Menunjukkan tempat bertumpu yang sangat kuat dan
stabil.
c. TELLU RIALA SAPPO, yaitu TAUE RIDEWATAE, TAUE RI
WATAKKALE, TAUE RI PADATTA RUPA TAU.it
d. TELLU EWANGENNA LEMPUE, yau kejujuran, kebenaran dan
keteguhan.
3. Angka Dua Tellu bermakna :
a. Dua Tellu bermakna antara lain murah reski.
b. – Dua temmasarang, artinya Allah dan hambanya tidak pernah
berpisah.
- Tellu temmalaiseng, artinya Allah Malaikat dan hamba selalu
bersama-sama.
5
c. Tellu Dua Macciranreng, Tellu-Tellu Tea Pettu bermakna berpintal
dua sangat rapu, berpintal tiga tidak akan putus.
d. – Mattulu Parajo Dua Siranreng teppettu sirangreng.
– Marutte Parajo, Mattulu Tellu Tempettu Silariang, bermakna tidak
saling membohongi, nanti akan putus jika putus bersama.
4. Dipilihnya bulan tiga atau maret Karen :
a. Bulan Terbentuknya Kabupaten Soppeng
b. Bulan Pelaksanaan Seminar hari Jadi Soppeng.
5. Selain itu angka dua atau tiga juga bermakna :
– jika angka 2 + 3 = 5 yang berarti :
a. makna kata dalam huruf karawi lambing Daerah yaitu ADE,
RAPANG, WARI, BICARA, SARA’
b. Rukun Islam
c. Pancasila
– jika angka 2 X 3 = 6 yang bermakna : Rukun Islam
6. dipilihnya tahun 1261 adalah menggunakan BACKWARD COUNTING,
yaitu pemerintahan Datu Soppeng pertama TAU MANURUNGNGE RI
SEKKANYILI atau LATEMMAMALA pada tahun 1261. sehingga dengan
demikian hari jadi Soppeng ditetapkan pada tanggal 23 Maret 1261.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Soppeng adalah sebuah kota kecil di mana dalam buku-buku lontara terdapat
catatan tentang raja-raja yang pernah memerintah sampai berakhirnya status
daerah Swapraja, satu hal menarik sekali dalam lontara tersebut bahwa jauh
sebelum terbentuknya kerajaan Soppeng, telah ada kekuasaan yg mengatur
daerah Soppeng, yaitu sebuah pemerintahan berbentuk demokrasi karena
berdasar atas kesepakatan 60 pemukan masyarakat, tetapi saat itu Soppeng
masih merupakan daerah yang terpecah-pecah sebagai suatu kerajaan-
kerajaan kecil.

B. SARAN
Demikian makalah yang saya buat. Mohon maaf jika dalam penulisan
makalah ini masih ditemukan kesalahan. Jika ada kritik atau saran yang ingin
disampaikan, silakan sampaikan kepada saya.Akhir kata, dari saya berharap
semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian serta
menambah wawasan pembaca mengenai asal mula nama soppeng.

Anda mungkin juga menyukai