Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa


Ta'ala yang telah melimpahkanrahmat dan karunlanya kepada kita beserta
dengan mengucapkan shalawat kepada BagindaNabl Muhammad Shallallu
Alaihi Wasallam, maka penulis memulai menulis sekapur sirih biografi
dariKakanda H. M. Anwari Baihaqi seorang pedagang sukses yang banyak
berkiprah di dalam dunia pendidikan dan dakwah juga dalam kegiatan
sosial dan kemasyarakatan lainnya, penulisan biografi ini bukan ingin untuk
membanggakan diri dan mencari popularitas pribadi tetapi hanya sebagai
bentuk berbagi pengalaman dan perjuangan sebagai seorang muslim yang
selalu termotivasi dengan bentuk kebaikan dan dalam rangka fastabiqul
khairat berlomba-lomba dalam kebaikan khususnya dalam aktifitas
keagamaan sehingga bisa memberikan inspirasi sekaligus motivasi terhadap
kolega dan generasi yang akan datang, keluarga beliau dan anak cucunya
bisa mencontoh bagaimana perilaku dan kehidupan beliau sehari-hari mulai
sejak kecil hingga dewasa yang penuh dengan tantangan yang beliau
hadapi sampai menghantarkan beliau sebagai pedagang yang sukses dan
mampu memberikan kontribusi tehadap dunia pendidikan dan dakwah serta
sosial, penulisan blografi ini jauh dari sifat riya' dan ingin dipuji dari orang
lain tetapi ini hanya sebatas memberikan semangat kepada para pembaca
yang budiman dari biografi ini, semoga penulisan biografi ini bermanfaat
dan mendapat berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Amin.

1
A. Kelahirannya

H. M. Anwari Baihaqi bin H. Koni

Telah lahir pada malam Rabu tanggal 8 Februari 1956 M


bersamaan 27 Jumadil Akhir 1375. Dari pasangan H. Koni bin H.
Rahmat dan Hj. Hasanah binti H. Indra, di desa Sungai Panangah,
Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi
Kalimantan Selatan.

H. M. Anwari Baihaqi mempunyai saudara 10 orang. 1 orang


meninggal dunia, yang masih hidup 9 orang. 5 laki-laki dan 4
perempuan, yaitu :

1. Hj. Miskiah

2. H. Afhan

3. H. M. Anwari Baihaqi

4. H. Romazi

5. Hj. Masitah

6. H. As'ari

7. Hj. Mas'udah

8. H. Suplani A.

9. Hj. Patmawati

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN di Danau Panggang s/d kelas 3

2
Setelah dibukanya Madrasah Ibtidaiyah Pada tanggal 12
Oktober 1965 beliau masuk menjadi siswa pada Madrasah tersebut,
karena kondisi keuangan orangtuanya tidak memungkinkan
membiayai sekolah anaknya maka beliaupun berhenti dari
Madrasah tersebut dan ikut membantu orangtuanya Bertani di
Handil Pantang

perbatasan Kalsel dan Kalteng yaitu diseberang Dadahup


Palingkau selama 3 tahun. Setelah 3 tahun berlalu beliau kembali
ke kampung halaman di Desa Sungai Panangah, dan masuk
kembali di sekolah tersebut dan menamatkan pendidikannya.

Sementara kegiatan kegamaan beliau dimulai dengan bisa


membaca Al-Qur'an dan menghadiripengajian (Majelis Ta'lim) yang
secara non formal bersama orang tuanya kepada Tuan Guru H.
Asnawi Danau Panggang, setiap hari Jum'at jam 10 s/d menjelang
Sholat Jum'at. Dan kepada Tuan Guru Kiyai Muhammad Gurdan bin
Ismail ayahnya Guru Murhan pada setiap malam Rabu.

Sementara pendidikan formal beliau jalani di Madrasah


Ibtidaiyah Ihya Ulumiddin dan beliau berguru dengan :

 KH. Abdul Wahab-Rantau


 KH. Husaini-Sungai Panangah
 KH. Zainudin Astani-Danau Panggang
 KH. Darsani-Pandamaan
 KH. Masri-Pandamaan Hulu Darul Hasanah
 KH. Arbani-Danau Panggang

3
C. Perjuangan Dari Masa Ke Masa

Mengingat situasi keuangan orangtuanya yang tidak mapan maka


sejak usia 14 tahun beliau bekerjakeras menghidupi biaya orangtua dan
saudaranya.Sehingga pada saat beliau menjadi siswa di Madrasahsudah
berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya seperti ;
Mencari Kalambuai, Meunjun Walut, Malalangit, Manilampung, Maunjun
Bandan, dan mencari ikan dengan alat tangkap lainnya, disamping itu
beliau memelihara temak bebek sekaligus bercocok tanam (pertanian)
yang lokasinya berada dibelakang sekolahan beliau. Kerja serabutan
beliau lakukan sampai usianya 21 tahun.

Dalam rangka untuk menigkatkan taraf hidup keluarga khususnya


dalam kebutuhan keluarga rumah tangganya kearah yang lebih mapan,
beliaupun merantau ke Balikpapan pada tahun 1977. Untuk memulai
usaha perdagangan tersebut maka pada hari Senin tanggal 6 Juni 1977
jam 2 siang berangkatlah ke Barabai menemui sepupunya, yang
bernama Imbran. Untuk membeli barang jualan dan kemudian dibawa
ke Balikpapan.

Adapun niat merantau / hijrah ke Balikpapan diantaranya yaitu ada


4 niat :

1. Membawa keluarga untuk berusaha agar lebih baik dari masa


sebelumnya tanpa ingin memutuskan silaturahmi dengan keluarga
di kampung halaman bahkan berniat apabila berhasil dalam
perdagangan akan membantu Keluarga-keluarga yang tidak mampu
Yang ada di kampung halaman.

4
2. Ingin melaksanakan ibadah haji dan memberangkatkan kedua
orang tuanya dan Alhamdulillah dikabulkan oleh Allah SWT.

3. Membantu orang-orang golongan Mustadh'afin (orangtua, janda


dan anak yatim) dan bantuan ini berlangsung selama 20 tahun.

4. Ikut serta membina Ummat Rasulullah, sesuai dengan nasehat


gurunya menyenangkan Allahdan Rasul-Nya.

Dalam menjalani berusaha di Balikpapan sempat mengalami


pasang surut dan tantangan yang cukupberat yaitu dengan mengalaml
empat kali kegagalan dan kehabisan modal.

Tetapi dengan niat yang tulus ikhlas dan khimmah yang tinggi
tersebut maka usaha perdaganganpun berhasil.

Pada tahun 1995 membangun rumah di Sekumpul, rumah


tersebut diperuntukkan dengan nlat untuk orang-orang yang menuntut
ilmu sekaligus dipakai untuk tempat istirahat bagi orang-orang yang
berziarah di Sekumpul, Martapura.

Adapun asrama santri Danau Panggang dan rumah-rumah di


Sekumpul sudah di wakafkan kepadayayasan Ihya Ulumuddin,yaitu
sebuah yayasan yang mengelola sebuah lembaga pendidikan yang ada
di Danau Panggang.

Melihat perkembangan sarana dan prasarana Madrasah Ibtidaiyah


yang dibangun pada tahun 1964 yangtidak layak lagi untuk kegiatan
proses mengajar, maka yayasan Ihya Ulumiddin merenovasi Gedung
Madrasah tersebut secara permanen pada tahun 1994 dengan izin restu
dari Syekh Al-Alim Al-Allamah KH. Abdul Ghani (Guru Sekumpul).

5
Sesuai dengan perkembangan zaman maka Madrasah Ibtidaiyah
Ihya Ulumiddin perlu mengembangkan pendidikan yang lebih mumpuni
baik secara fisik, material, lembaga pendidikan, maupun
sistemadministrasi manajemen sekolah yang memenuhi standar
nasional. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka pada tanggal 12
Oktober 2014, bangunan lama di pindahkan ke lokasi baru dengan
bangunan yang permanen menggunakan beton yang ada sekarang ini.

Adapun untuk menambah lembaga pendidikan yang spesifik


terhadap satu cabang llmu yaitu TahfidzulQur'an,maka pada tahun
2018 tepatnya tanggal 4 Februari 2018 diresmikanlah Pondok Pesantren
Tahfidzul Qur'an Ihya Ulumiddin oleh KH. Muhammad Bakhiet yang
dibina oleh H. M. Anwari Baihaqi sebagai Mu'assisnya.

Adapun lembaga pendidikan yang ada di Ponpes Ihya Ulumiddin


terdiri dari :

 TK / RA
 MI
 Wustho
 Ulya
 Tahfidzul Qur'an

Jumlah murid keseluruhan 463 orang, dengan jumlah tenaga


guru 28 orang Dari jumlah keseluruhan santri diatas ada sekitar 90
orang santri yang mukim atau menginap di asrama, mereka adalah
santri yang jauh dari luar daerah seperti Buntok,Tanah Bumbu,
Palangkaraya, Panajam, dan daerah lainnya. Selebihnya adalah santri
kalong (yang kembali kerumahnya masing-masing).
6
E. Kiprah Beliau Dalam Membina Majells Ta'lim

Dalam membina masyarakat Islam yang beriman dan


berpengetahuan agama tidak hanya di lembaga-lembaga formal, tetapi
juga ditentukan oleh pendidikan non formal seperti majelis ta'lim dan
pengajian-pengajian agama di luar lembaga pendidikan yang resmi
untuk mewujudkan aktifitas keagamaantersebut peran majelis ta'lim
sangat diperlukan. Oleh sebab itulah, dengan restu Syekh Al-Alim Al-
Allamah KH.Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) dan dengan izin beliau
maka dibangunlah MajelisTa'lim Ihya Ulumiddin Sungai Namang dan
Majelis Ta'lim Sabilal Anwar di Balikpapan. Alhamdulillah dengan restu
izin dari Abah Guru Sekumpul Majelis Ta'lim Ihya Ulumiddin Sungai
Namang dan MajelisTa'lim Sabilal Anwar di Balikpapan bisa eksis
sampai saat ini.

Sejak didirikan pada bulan Maret 1993 kegiatan Majelis Ta'lim di isi
dengan Maulid Habsyi yang dilakukan pada setiap malam Jum'at,
seiring dengan berjalannya waktu maka pada tahun 1996 malam Jum'at
di adakan pembacaan Burdah dan malam Senin di adakan Maulid
Habsyi/Simtudduror.

Adapun Tuan Guru yang pernah mengisi pengajian pada Majelis


Ta'lim tersebut yaitu :

1. KH. Guru Syarwani Zuhri

2. KH. Muhammad Sauwan bin Zahri-Handil 6

3. KH. Muhammad Fitri-Banjarmasin

4. KH. Ahmad Bakri-Gambut

7
5. KH. Ahmad Fahmi Zamzam

6. Hablb Qasim bin Hasan Al-Baharun-Bangil

7. KH. Syarwani-Grogot asal Amuntai(Pajukungan)(Alumnus Syria)

8. KH. Ahmad Madani-Amuntai

9. Habib Husin bin Muhammad Bilfaqih-Pasuruan

10. Habib Zaki bin Yahya-Bandung

11. KH. Muhammad Halil Said-Madura

12. Ustadz Munzir Al-Ansari-Cempaka Martapura (Alumnus


Hadhramaut)

13. KH. Muhammadun Mawardi (Alumnus Hadhramaut)

14. Hablb Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Alumnus Hadhramaut)

Dan lain-lain yang tidak disebutkan namanya.

F. Guru-guru H. M. Anwari Baihaqi Formal dan Non Formal

1. Berguru di Martapura (Allamah Al Padhil KH. Zaini Bin Abd. Gani


Abah Guru Sekumpul.
2. KH. Sukri Unus Bin Unus Antasan Senor
3. KH. Mu’adz Hamid
4. Guru Supian Keraton
5. Guru H. Padli Keraton
6. Guru H. Munawar Kampung Melayu
7. Guru Salahudin Bin Mansal Sekumpul Pondok Pesantren Annor
8. Habib Anies Bin Alwi Bin Ali Al Habsyi Solo
8
9. Habib Syekh Bin Muhammad Surabaya yang digelari Habib
Muhammad Neon Ketapang Kecil Surabaya
10. Habib Umar Bin Abdurrahman Assegaf Bukit Duri Jakarta Selatan
11. Habib Segaf Bin Hasan Bahrun Bangil
12. Habib Qasim Bin Bahrun Bangil
13. Habib Husin Bin Muammad Bifaqih Pasuruan
14. Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi Balikpapan
15. Habib Salim Bin Abdurrahman Bin Syihab dari Pontianak
16. Habib Zaki Bin Yahya Bandung
17. Habib Muhammad Bin Abu Bakar Al Idrus
18. Habib Hamid Al Habsyi Mesjid Riyad Palembang belajar kitab Ya
Ayyuhal Walad
19. Habib Husin Bin Anies Al Habsyi guru belajar/berijazah Simtudduror
20. Habib Muhammad Bin Ahmad Al Atas yang digelari Habib
Muhammad Aceh.
21. KH. Muhtar Bin Salih Pamangkih
22. KH. Ahmad Ridwan Amuntai
23. KH. Muhammad Bakhiet Barabai
24. KH. Muhammad Arsyad Hantakan Barabai
25. KH. A. Mukti Amuntai Guru Tabarukan
26. KH. Mu'alim Sam'uni Amuntai
27. KH. Kasyful Anwar Amuntai/Tabarukan
28. KH.Asnawi Danau Panggang
29. KH.Gurdan Bin H. Ismail Sungai Namang
30. Guru Abdul Wahhab-guru madrasah
31. Guru Zainuddin Astani-guru madrasah
9
32. Guru Husaini-guru madrasah
33. Guru Masri-guru madrasah
34. Guru Arbani-guru,madrasah
35. Guru Supian Abahaji Guru Suhran-guru madrasah
36. Guru Jerkani Ramli-guru madrasah
37. Guru Nurhan M.G.-guru madrasah
38. Guru Darsani-guru madrasah
39. Guru Syahran-guru madrasah
40. KH.Syarwani Zuhri Ponpes Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari
41. KH.M.Safwan Bin Zahri Handil
42. KH.Ahmad Fahmi Zamzam Ponpes Yasin Balikpapan
43. KH.Muhammad Fitri
44. KH.Ahmad Bakeri Gambut
45. KH.Zasran Bullah Ponpes Sabilal Muhtadin Balikpapan
46. KH.M.Padli Ponpes As Syifa
47. Ustadz / Guru Zuhdi

Mengambil Sanad

1. Abah Guru Sekumpul: ljazah Musafahah, 4 macam ijazah/sanad


diberi beliau.

2. Habib Husin Bin Anies Bin Alwi Bin Ali Al Habsyi:Simtudduror/Maulid

3. KH.Fahmi Zamzam:

1) Kitab Hidayatus Sholihin


2) Bidayatul Bidayah
3) Bustanil Arifin
10
4) Ya Ayyuhal Walad
5) Samail Rusulullah SAW
6) Syi'arus Sholihin
7) Bekal Akhirat
8) Burdah/Terjemahan
9) Adab Sembahyang Berjamaah
10) Rahasia Puasa
11) Kiamat Hampir Tiba
12) Hadits Akhir Zaman
13) Hadits Penawan Hati
14) Hadits Kelebihan Ulama
15) Hadits Akhlak Mulia
16) Syekh Muhammad Al Maliki Sejarah Hidup Dan Pemikirannya
17) Terjemah Anwarul Bahiyah Isra Mi'raj
18) Tiga Hadits Musalsal
19) Rahasia Puasa/Adab Membaca Al-Qur'an

G. Karamah-Karamah Guru

Al Allamah Abah Guru Sekumpul yaitu waktu KH. M. Safwan Bin


Zahri Handil sakit tumor di perut, Perut beliau seperti orang hamil.
Waktu itu KH.Ahmad Syarwani Zuhri mengutus H. M. Anwari Baihaqi
untuk Minta banyu/air kepada Al Allamah Abah Guru Sekumpul,
berangkatlah H.M.Anwari Baihaqi ke Sekumpul Pada hari Senin naik
pesawat dan pulang hari Selasa pagi dan sampai kerumah sakit
Balikpapan jam 12 siang. Maka langsung diserahkan kepada Guru

11
Safwan dan diminumkan air yang diberi oleh Abah Guru itu, lalu
diminum, oleh Guru Safwan dan beliau tertidur sampai habis Maghrib.
Setelah habis Sembahyang Maghrib dilihati infus yang dipasang keluar
nanah di infus tersebut dan perut beliau Kempis dan besok hari jam 10
hari Rabu mau di operasi jam 8 di ronsen tumornya sudah hilang tidak
Ada lagi, maka di rumah sakit ribut perawat dan dokter pada minta
banyu/air dan orang-orang yang Sakit pada minta banyu /air dan KH.
Safwan tersebut langsung di suruh pulang oleh dokter dengan Berkat
karomah Abah Guru.

H. Hubungan Bellau Dengan Ulama-Ulama Besar

Sebagai seorang yang mencintai para ulama yang sudah


diberikan bimbingan oleh orangtuanya yangselalu mencintai para ulama
sejak kecil maka berbekas dalam jiwa beliau sampai dewasa. Kebiasaan
itu menjadikan beliau selalu ingin bersilaturahmi dan menjadikan figur-
figur ulama besar tersebut sebagai orangtua beliau sendiri, salah satu
figur ulama yang beliau cintai dan bahkan beliau diangkat sebagai anak
angkat yaitu Al-Alim Al-Allamah KH. Muhammad Zaini Ghani (Abah Guru
Sekumpul)

Sebagai orangtua angkat beliau, KH Muhammad Zaini


memberikan nasehat kepadanya, diantaranya sebagai berikut :

Yang pertama apabila membangun tempat-tempat ibadah, Pondok


Pesantren, Majelis Ta'lim, hanya meminta pertolongan kepada Allah,
bukan kepada makhluk, karena hakikatnya yang memberikan

12
pertolongan hanyalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sedangkan makhluk
hanya sebagai perantara.

Yang kedua apabila ingin membangun Mesjid, Pondok Pesantren,


Musholla, Majelis Ta'lim dan tempat-tempat kebaikan lainnya jangan
sekali-kali menggunakan uang yang subhat apalagi yang haram
karnahasilnya tidak akan baik dan barokah.

Yang ketiga Mesjid, Pondok Pesantren, Musholla, Majelis Ta'lim dan


tempat-tempat kebaikan lainnya Jangan dijadikan sarana politik praktis
dalam pemilihan pemimpin baik eksekutif maupun legislatif. Yang
keempat pengajian atau pelajaran yang disampaikan di Mesjid, Pondok
Pesantren, Musholla, Majelis Ta'lim dan tempat-tempat kebaikan
lainnya harus sesual dengan ajaran Ahlusunnah WalJama'ah yang
bersumber dari kitab-kitab yang mu'tabar dan Imam-imam yang
masyhur, untuk Tauhiddan Aqidah bersumber pada aliran Madzhab
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi, untuk
Fiqh berpegang kepada empat Madzhab Imam Mujtahid,yaitu Imam
Abu Hanifah,Imam Malik,Imam Syafi'i dan Imam Ahmad Bin
Hambal,sedangkan untuk tasawuf berpegang kepada Imam Junaidi Al-
Buhgdadi dan Imam Al-Ghozali.

I. Penutup

Setelah menguraikan biografi singkat dari H. M. Anwari Baihaqi


dapat kita ambil kesimpulan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh
H.M.Anwari Baihaqi baik dalam kegigihannya dalam usaha
perdagangan, hingga dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial
13
perlu dijadikan tolak ukur dan inspirasi bagi generasi-generasi sekarang
bagaimana seharusnya memanfaatkan semua potensi yang ada baik
tenaga,plkiran maupun ilmu pengetahuan dan hartanya di gunakan
untuk kemaslahatan umat dan untukmembangun galrah kerja dalam
membangun kehidupan beragama berbangsa dan bernegara saat
ini,semoga perjuangan amal jariyah dan amal soslal yang diberikan oleh
saudara H.M.Anwarl Baihaqlbermanfaat dan menjadikan amal jariyah
yang mendapatkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Amin.

Penulis,

Dr. (Can) GT. Wardiansyah, SH.MH.MM

14

Anda mungkin juga menyukai