Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA
NEGRITO DAN WENDDID

DI SUSUN OLEH :
NAMA : MOH. ICHSAN FIRMANSYAH BABAY
KELAS : X IPS 2

SMA NEGERI 1
ASERA

KATA PENGANTAR
i
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
kehendak-Nyalah saya masih dapat berkereasi untuk menghasilkan sebuah
karya berupa sebua makalah Negrito dan Weddid

Makalah ini di susun sebagai salah satu Tugas Bidang Study Sejarah
Indonesia Selain itu juga sebagai sarana untuk mengembangkan daya kreasi,
ekspresi, dan apresiasi terhadap sejarah bangsa indonesia.

Sebagaimana makalah Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan


Indonesia, di dalam makalah ini tertuang materi tentang asal usul datangnya Ras
Negrito dan Weddid di Indonesia dan cara mereka untuk menyebar ke seluruh
wilayah nusantara. Dimana kedua materi ini di susun sesuai setandar
kompetensi yang berlaku  denagn sistematika penulisan yang baik dan benar.

Saya berterimakasih atas kesediaannya untuk membaca makalah ini,


terutama untuk nilai yang diberikan. Akhirnya , semoga materi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat sebagai pelajaran untuk kita. Jayalah negriku
jayalah sejarah negri ku.

Larobende, 21 agustus 2022

Moh. Ichsan Firmansyah Babay

ii
BAB I : PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG............................................................................................................... 4

B.      RUMUSAN MASALAH......................................................................................................... 4

C.      TUJUAN.............................................................................................................................. 4

BAB II : PEMBAHASAN

A.      TEORI ASAL USUSL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA………………….………………………… 5

B.      KEDATANGAN DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA……………..………6

C.      BANGSA AUSTRONESIA SEBAGAI NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA..…………….……… 9

BAB III : PENUTUP

A.      SIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………… 13

B.      SARAN…………………………………………………………………………………………….………………………….. 14

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negrito dan Weddid

Kedua istilah tersebut dipakai untuk menyebut kelompok sebelum


datangnya kelompok Melayu ke Indonesia atau Nusantara. Sebelum bangsa
Melayu datang, sudah ada kelompok Indonesia yang tinggal terlebih dahulu
di wilayah Nusantara. Kelompok itu termasuk ke dalam bangsa primitif yang
beragam dan berbudaya sederhana.
Negrito adalah julukan yang diberikan orang-orang Spanyol. Mereka
melihat kelompok tersebut berkulit hitam mirip dengan Negro.Kelompok
Negrito bertalian darah dengan jenis-jenis Negro yang terdapat di Afrika dan
kepulauan Melanesia (Pasifik).
Begitu juga dengan sejarah perpindahan mereka. Sementara itu, kelompok
Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal dan letak mata
yang dalam, sehingga tampak seperti berang. Kulit mereka cokelat tua dan
tinggi rata-rata lelakinya 155 sentimeter.
Istilah Weddid memiliki arti jenis Wedda, yaitu bangsa yang terdapat di
Pulau Ceylon, Srilanka. Persebaran orang-orang Weddid di Tanah Air juga
cukup luas. Misalnya, di Palembang dan Jambi (Kubu), serta di Siak (Sakai),
Periode migrasi kelompok tersebut berlangsung selama berabad-abad.
Kemungkinan mereka berasal dalam satu kelompok ras yang sama dan
dengan budaya yang sama pula. Mereka itulah nenek moyang orang
Indonesia saat ini.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Negrito dan Weddid?

2. Apa yang dimaksud dengan kelopok Weddid?

3. Dari mana asal ras Negrito dan Weddid?

4. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan bangsa Negrito?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui arti Negrito dan Weddit

2. Mengetahui maksud kelompok Weddid

3. Mengetahui ras Negrito dan Weddid berasal

4. Mengetahui Penjelasan bangsa Negrito

1.4 Manfaat

1.5 Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca


dalam memahami Sejarah Negrito dan Weddid, untuk
mengetahui sejarah Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

Di dalam ssejarah Indonesia ada yg namanya Ras Negrito dan Deddid


sebagai Sejarah, maka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
kokoh kuat menjadi syarat. Untuk membangun NKRI kita harus ingat bahwa
persatuan dan kesatuan bangsa itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, akan
tetapi harus diusahakan dengan kesadaran kita.

2.1 Pengertian Negrita dan Weddid

Sebelum tanah Nusantara didatangi oleh kelompok Proto Melayu dan


Deutro Melayu, sudah ada kelompok lain yang tiba lebih dahulu yakni
orang-raong NEGRITO dan WEDDID.

NEGRITO adalah istilah yang digunakan oleh orang Spanyol dalam


menunjuk orang-orang yang hidup di Nusantara. Kata Negrito digunakan
karena mereka menilai ciri fisik penghuni nusantara tersebut mirip dengan
orang Negro Afrika.

Sementara istilah WEDDID adalah istilah yang diambil dari


bangsa Wedda di Srilanka untuk menunjuk penghuni nusantara dengan ciri
seperti kepala mesochepal, mata yang cenderung dalam, kuilit kecoklatatan
dan tinggi rata-rata hanya 155 cm. Kelompok WEDDID ini tersebar di
nusantara seperti di Sulawesi Tenggara, Palembang, Jambi, Siak dan lain
lain.
asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia - Manusia sekarang bukan
keturunan dari Pithecantropus atau Meganthropus. Kita adalah keturunan
manusia jenis Homo Sapiens. Seperti telah kalian pelajari sebelumnya,
manusia jenis Homo Sapiens inilah yang ciri-cirinya mirip dengan manusia
sekarang. Tahukah kalian dari mana asal mula nenek moyang bangsa
Indonesia?

4
1. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Menurut penyelidikan para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia bukan


asli dari Indonesia. Jenis manusia Homo Sapiens ini terbagi atas tiga
subspesies atau ras.
Ras Mongoloid: berkulit kuning, tinggi badan cukup, hidung menonjol sedikit
(tidak mancung, tetapi juga tidak pesek), menyebar ke Asia Tengah, Asia
Timur, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Ras Kaukasoid: berkulit putih,
tinggi, badan jangkung, hidung mancung, menyebar di Eropa dan Asia kecil
(Timur Tengah). Ras Negroid: berkulit hitam, bibir tebal, rambut keriting,
menyebar di Afrika, Australia, dan Iran. 
Hasil penyelidikan Von Hiene Geldern tentang penyebaran kapak persegi,
menyimpulkan bahwa jenis manusia Homo Sapiens bukan asli dari
Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa,
Cochin China, Kamboja, dan daerah-daerah di sepanjang pantai di Teluk
Tonkin. Sementara itu, kalau dilihat dari pangkal kebudayaannya, mereka
berasal dari wilayah Yunnan di Tiongkok Selatan. Mereka termasuk rumpun
bangsa Austronesia. Rumpun bangsa Austronesia terdiri atas dua
subspesies/ras, yaitu ras Mongoloid dan ras Austro Melanesoid. Mereka
inilah nenek moyang bangsa Indonesia sesungguhnya.

2. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pelaut ulung. Sejak 2000 SM
hingga 50 SM, terjadi gelombang perpindahan penduduk dari bagian Asia
(Yunan) ke wilayah nusantara. Pendapat ini dikuatkan dengan adanya
kesamaan hasil kebudayaan yang ditemukan berupa beliung atau kapak
persegi di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi bagian barat. Alat
berupa kapak persegi atau beliung ini juga ditemukan di Siam, Malaka,
Burma, Vietnam, Kamboja, dan terutama di Yunnan. 

Penduduk dari Yunnan bergerak ke arah selatan sampai ke wilayah

5
Vietnam. Sebagian menetap di wilayah ini, sebagian lagi melanjutkan
perjalanan berlayar untuk mencari tempat tinggal yang baru. Dengan
menggunakan perahu bercadik mereka secara bergelombang berlayar
akhirnya sampai ke Kepulauan Nusantara. Tersebarlah orang-orang dari
Yunnan itu ke nusantara. Mereka kemudian menetap dan mengembangkan
kebudayaan di Indonesia. 

Info Untukmu! Bagaimana dengan nasib Pithecantropus atau


Meganthropus? Diperkirakan kedua jenis makhluk ini mengalami
kepunahan, kemudian Tuhan menciptakan manusia jenis Homo Sapiens.
Adanya teori bahwa manusia berasal dari kera merupakan teori yang tidak
mendasar. Untuk mengetahui lebih lanjut, kalian dapat mempela-jari
berbagai jenis manusia purba melalui buku-buku di perpustakaan
Ternyata, kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia tidak serempak.
Mereka datang secara bergelombang yang secara garis besar terbagi
dalam dua gelombang. 
Gambar perahu bercadik 
a. Gelombang Pertama
Gelombang pertama diperkirakan datang sekitar tahun 2000 SM–1500 SM.
Dari Vietnam ini, rombongan orang-orang dari Yunnan terbagi menjadi dua
kelompok besar. Kelompok pertama meneruskan perjalanan dan berlayar
sampai ke Malaka, Sumatra, Jawa, Bali, dan tempat-tempat lain, seperti di
Kalimantan Barat. Kemudian, kelompok yang lain (kelompok kedua)
berlayar ke arah perairan Laut Cina Selatan, terus ke Kepulauan Filipina,
Sulawesi, Maluku sampai ke Irian.

b. Gelombang Kedua
Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia gelombang kedua
diperkirakan terjadi sekitar tahun 500 SM. Pada waktu itu, orang-orang
Austronesia bergerak dari Tonkin, terus melewati Malaka (Malaysia) Barat.
Mereka menyebar ke Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan Barat,

6
Kalimantan Selatan, dan sekitarnya. Dengan demikian, dapat ditegaskan
bahwa kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia gelombang kedua ini
hanya satu kelompok besar, yaitu orang-orang Austronesia. Mereka
menyebar ke Indonesia melalui Indonesia bagian barat.
Nenek moyang bangsa Indonesia dibagi ke dalam 3 sub ras atau spesies.
Satu di antaranya adalah RAS MONGOLOID yang menurut sejumlah ahli
memiliki cabang-cabang ras yang salah satunya adalah RAS MELAYU.

Ras Melayu ini kembali dibagi ke dalam dua kelompok besar berdasarkan
pada tahun kedatangannya di wilayah nusantara, yakni:

► PROTO MELAYU atau RAS MELAYU TUA


► DEUTRO MELAYU atau RAS MELAYU MUDA

Proto Melayu adalah Ras Melayu yang memiliki kebudayaan asli dan


datang ke wilayah nusantara sebagai gelombang pertama sekitar tahun
1500 SM. Mereka disebut sebagai Melayu Tua sebab datang lebih dahulu
dibanding Deutro Melayu. Keturunan Proto Melayu saat ini kita kenal
dengan nama suku Dayak, Mentawai, Batak dan juga Toraja.

Deutro Melayu adalah Ras Melayu yang datang sebagai gelombang


kedua ke wilayah nusantara sekitar tahun 400 SM. Mereka diangap memiliki
kebudayaan yang relatif lebih maju dari Proto Melayu. Keturunan Deutro
Melayu saat ini dikenal dengan nama suku Jawa, melayu, Bugis, Bali dan
Makassar.

2.2 Pengertian Kelompook Weddid

Weddid berarti jenis Wedda (bangsa yang terdapat di pulau Ceylon-


Srilanka). Persebaran orang-orang Weddid di Indonesia cukup luas misalnya
di Palembang dan Jambi (Kubu), Siak, dan Sulawesi tenggara (Toala, Tokea
dan Tomuna)
Sebelum kedatangan kelompok Melayu tua dan muda, orang-orang
Negrito dan Weddid sudah masuk terlebih dahulu ke Indonesia. Negrito
7
merupakan sebutan yang diberikan oleh orang-orang Spanyol karena yang
mereka jumpai itu berkulit hitam mirip dengan jenis-jenis Negro. Sejauh mana
kelompok Negrito ini bertalian darah dengan jenis-jenis Negro yang terdapat
di Afrika serta kepulauan Melanesia, demikian pula bagaimana sejarah
perpindahan mereka juga belum banyak diketahui dengan pasti.

Kelompok Weddid ini terdiri oleh orang-orang dengan kepala mesocephal


dan letak mata yang dalam sehingga nampak seperti berang. Kulit mereka
coklat tua dan tinggi untuk laki-lakinya rata-rata 155 cm. Weddid berarti jenis
Wedda (bangsa yang terdapat di pulau Ceylon- Srilanka). Persebaran orang-
orang Weddid di Indonesia cukup luas misalnya di Palembang dan Jambi
(Kubu), Siak, dan Sulawesi tenggara (Toala, Tokea dan Tomuna).

Periode imigrasi berlangsung berabad-abad. Terdapat kemungkinan mereka


berasal dalam satu kelompok ras yang sama dan dengan budaya yang sama
pula. Mereka itulah nenek moyang orang Indonesia saat ini.

Sekitar 170 bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia adalah bahasa


Austronesia yaitu Melayu-Polinesia. Bahasa tersebut selanjutnya
dikelompokkan menjadi dua oleh Sarasin yaitu bahasa Aceh dan bahasa-
bahasa di pedalaman Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Kelompok kedua adalah bahasa Batak, Melayu standar, Jawa dan Bali.
Kelompok ini memiliki hubungan dengan bahasa Malagi di Madagaskar dan
Tagalog di Luzon. Persebaran geografis kedua bahasa itu menunjukkan
bahwa penggunanya adalah pelaut-pelaut pada masa dahulu yang sudah
mempunyai peradaban lebih maju.

Di samping bahasa-bahasa itu, ada juga bahasa Halmahera Utara dan


Papua yang digunakan di pedalaman Papua dan pulau Halmahera bagian
utara Beberapa teori mengenai asal-usul  nenek moyang bangsa Indonesia
menurut beberapa ahli.

1. Drs. Moh Ali


Menurut Drs. Moh Ali, bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan-Cina.
Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa
bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-
bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah ke selatan termasuk
Indonesia.

Moh Ali mengatakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu
sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan

8
secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3000 hingga
1500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1500 hingga
500 SM (Deutero Melayu).

Untuk gelombang pertama dan kedua ini dapat dibedakan melalui bentuk
perahu yang digunakan. Ciri-ciri gelombang pertama adalah kebudayaan
Neolitikum dengan jenis perahu bercadik satu, sedangkan gelombang
kedua menggunakan perahu bercadik dua
2. Prof. Mohammad Yamin
Prof. Mohammad Yamin mengatakan bahwa orang Indonesia adalah asli
berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Moh Yamin meyakini bahwa ada
sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia.

Mohammad Yamin mengatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih


banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lain di Asia, seperti
temuan fosil Homo atau Pithecanthropus Soloensis dan Wajakensis yang
tidak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Asia Tenggara.

2 Willem Smith
Menurut pandangan Willem Smith, asal-usul bangsa Indonesia melalui
penggunaan bahasa oleh orang-orang Indonesia. Willem Smith
mengkategorikan bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai
yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman dan
bangsa yang berbahasa Austria.

Kemudian bahasa Austria dibagi menjadi dua yaitu bangsa yang


menggunakan bahasa Austro Asia dan bangsa yang menggunakan bahasa
Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami
wilayah Indonesia (Melanesia dan Polinesia).

Dalam teori Out of Afrika dan Out of Taiwan menerangkan tentang asal usul


nenek moyang Indonesia yang terlihat bahwa betapa eratnya keterkaitan
dinamika sejarah Melanesia dengan bumi nusantara. Kata Melanesia
diperkenalkan pertama kali oleh Dumot d’urville seorang penjelajah
berkebangsaan Prancis untuk menyebut wilayah etnik penduduk yang berkulit
hitam dan berambut keriting di kawasan Pasifik.
Menurut Harry Truman pada sekitar 60000 tahun yang lalu terdapat
sekelompok orang yang dengan semangat keberaniannya melintasi selat-
selat dan laut hingga mencapai kepulauan Indonesia.

Mereka adalah Homo Sapiens yang dalam buku literatur disebut sebagai
manusia modern awal. Ketika berangkat dari tanah asalnya yaitu Afrika,
mereka tidak memiliki tujuan. Teori ini menurut para ahli disebut teori Pout of
9
Africa. Dalam pemikiran mereka yang ada hanyalah bagaimana mereka dapat
menemukan ladang kehidupan baru yang lebih menjanjikan.

Mereka beruntung dalam pengembaraannya dapat mengatasi segala


rintangan alam, dari generasi ke generasi mereka mencapai wilayah-wilayah
penghidupan yang baru dalam asal-usul dan persebaran nenek moyang
bangsa Indonesia.

Di tempat baru, mereka mengeksplorasi sumber daya lingkungan yang


tersedia untuk mempertahankan hidup. Mereka meramu dari berbagai buah-
buahan, umbi-umbian yang ada di wilayah tersebut. Hewan-hewan juga
diburu oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk keperluan itu
maka dibuatlah peralatan dari batu dan bahan organik seperti dari kayu dan
bambu.

Dalam mempelajari ilmu sejarah, konsep utama dari ilmu tersebut adalah
manusia yang dijelaskan pada buku Manusia dan Sejarah : Sebuah Tinjauan
Filosofis oleh Yulia Siska.

Corak kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia ini meliputi kehidupan


agraris, kehidupan bahari, kehidupan sosial,kehidupan seni budaya, dan
kehidupan religius.

a. Kehidupan agraris
Nenek moyang bangsa Indonesia hidup dengan bertani. Hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya alat khusus pertanian yang berupa
beliung persegi dan kapak lonjong. Kehidupan agraris ini hingga saat ini
masih kita temukan di beberapa wilayah terutama pedesaan.

b. Kehidupan bahari
Nenek moyang bangsa Indonesia telah mampu mengarungi laut. Mereka
juga memiliki pengetahuan tentang laut, angin, musim, dan astronomi.
Mereka juga membuat perahu bercadik, sehingga mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya dari laut.

c. Kehidupan sosial
Nenek moyang bangsa Indonesia telah hidup dalam masyarakat yang
teratur dalam kesehariannya hidup secara gotong royong. Dengan
gotong royong, pembangunan yang ada di daerah semakin cepat,
misalnya saja ada pembagunan jembatan di suatu desa yang
diselesaikan dengan waktu yang relatif singkat karena para warganya
saling bergotong royong.

10
d. Kehidupan seni budaya
Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal barang-barang
perhiasan dari batu, perunggu, manik-manik, dan kaca. Tidak hanya itu,
mereka juga pandai melukis, menari, dan lain-lain, sehingga dikenal
dengan kehidupan seni budayanya.

e. Kehidupan religius
Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal bentuk-bentuk
kepercayaan seperti: pemujaan terhadap roh nenek moyang, animisme
(kepercayaan bahwa suatu benda memiliki roh atau jiwa), dinamisme
(kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib), dan monoteisme
(kepercayaan bahwa di luar dirinya ada satu kekuatan yang melebihi dirinya
yaitu kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa).

Pada dasarnya nenek moyang bangsa Indonesia sudah memiliki kepercayaan


yakni mengakui adanya kekuatan luar biasa yang berada di luar diri manusia.
Oleh karena itu, sudah sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah memiliki
kehidupan religius.

Dari penjelasan yang sudah dijelaskan di atas dapat dikatakan bahwa asal-usul
persebaran nenek moyang di Indonesia hampir didominasi oleh ras Melayu.
Selain itu, persebarannya umumnya terjadi melalui jaur laut atau para nenek
moyang melakukannya dengan berlayar.

Sobat Gramedia, penjelasan di atas merupakan Asal Usul Persebaran Nenek


Moyang di Indonesia. Setelah membaca uraian di atas, semoga semakin
menambah pemahaman kita tentang sejarah, ya. Semoga bermanfaat.
[sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Bagaimana asal usul
dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia?” img_alt=”” css_class=””]
Drs. Moh Ali Moh Ali mengatakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari
hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan
secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3000 hingga
1500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1500 hingga 500
SM (Deutero Melayu). [/sc_fs_faq]

[sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Dari mana ras


Melanesoid?” img_alt=”” css_class=””] Ras Melanesoid ini tersebar di lautan
Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah timur yaitu Irian dan benua
Australia. Di kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua, bersama dengan
Papua Nugini, Bismarck, Solomon, New Caledonia dan Fiji, mereka merupakan
rumpun Melanesoid. Seperti dikatakan Daldjoeni, suku Melanesoid sekitar 70%
menetap di Papua sedangkan 30% mendiami beberapa kepulauan di sekitar
Papua dan Papua Nugini. [/sc_fs_faq]

11
[sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Bagaimana proses
terjadinya Deutro Melayu dan Proto Melayu?” img_alt=”” css_class=””] Proto
Melayu Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka bermigrasi ke Indocina dan
Siam kemudian ke kepulauan Indonesia. Mereka pada awalnya menempati
pantai-pantai Sumatra Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat. Deutero
Melayu Perpindahan mereka ke kepulauan Indonesia dapat dilihat dari rute
persebaran alat-alat yang mereka tinggalkan di beberapa kepulauan di
Indonesia seperti kapak persegi panjang. Peradaban ini dapat dijumpai di
Sumatra, Kalimantan, Malaka, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur.
[/sc_fs_faq]

2.3 Asal Mula ras Negrito dan Weddit


Tempat sebaran dan ciri ciri negrito dan weddid adalah

Negrito

Ras Negroid (berkulit hitan) adalah ras manusia yang terutama mendiami
benua Afrika di sebelah selatan gurun sahara. Ras ini datang ini dari Afrika.
Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras
ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua
melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.

Weddoid

Ras Wedoid adalah ras manusia yang ukuran tubuhnya lebih pendek
mendekati kerdil. Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan
berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian selatan. Keturunan ras ini
mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
Persebaran lainnya adalah orang Sakai di Siak, orang kubu di Jambi, orang
Enggaro, Mentawai, Toala Tokea, Tomuna di Kepulauan Muna.

Di samping Weddoid dan Negrito, ada lagi ras Melanesoid. Ras Melanosoid
adalah kelompok orang orang yunan yang bermigrasi ke nusantara sebagai
gelombang pertama. Ras Melanosoid ini dikenal juga dengan Istilah bangsa
Malenesia atau Papua Melanosoid yang merupakan bagian dari ras negroid.

Ras Melanosoid ini bermigrasi ke wilayah nusantara di zaman Pleistocene


atau zaman es sekitar 1,6 juta atau 100.000 tahun lalu. ciri utama dari ras
melanosoid adalah kulit hitam, mulut yang lebar, badan kekar, tulang hidung
lebih tinggi serta rambut hitam yang cenderung tebal dan keriting. 
12
Keturunan ras melanosoid ini masih ada di Indonesa dan tersebar di berbagai
wilayah misalnya Suku Sakai atau Siak di Riau, suku-suku di Papua dan lain
lain.

2.4 Penjelasan Tentang Bangsa Negrito

Negrito mengacu pada kelompok etnis yang mendiami bagian-bagian


terpencil di Asia Tenggara dan Kepulauan Andaman
Suku yang diklasifikasikan sebagai bangsa Negrito saat ini adalah orang-
orang Andaman, orang Semang di Semenanjung Malaysia, suku Maniq di
Thailand Selatan, Aeta di Pulau Luzon dan beberapa kelompok etnis di
Filipina. Menurut para ahli sejarah Indonesia, bangsa Negrito adalah bangsa
tertua yang pernah mendiami Kepulauan Nusantara. Mereka datang jauh
sebelum bangsa Melayu.
Sebutan Negrito diberikan oleh orang-orang Spanyol setelah menjumpai
orang-orang berkulit hitam mirip dengan jenis Negro.

Dalam bahasa Spanyol, istilah Negrito dulunya digunakan untuk menyebut


orang berkulit hitam yang kecil. Penggunaan ini diciptakan oleh misionaris
Spanyol abad ke-16 yang beroperasi di Filipina. Dalam perkembangan
selanjutnya, istilah Negrito digunakan oleh orang Eropa lainnya di seluruh
Austronesia untuk menyebut orang yang memiliki perawakan fisik relatif kecil
dan berkulit hitam.

Berikut ini ciri-ciri kelompok orang Negrito. Berbadan kecil Berkulit hitam
Berambut keriting Berhidung lebar
 Berbadan kecil
 Berkulit hitam
 Berambut keriting
 Berhidung lebar
Berdasarkan kesamaan fisik mereka, Negrito pernah dianggap sebagai
populasi tunggal dari orang-orang yang berkerabat dekat. Namun, studi
genetik menunjukkan bahwa mereka terdiri dari beberapa kelompok yang
terpisah. Sebagian besar orang-orang Negrito hidup dengan cara berburu
dan mengumpulkan makanan. Sementara sebagian kecil lainnya telah
mengenal teknik pertanian sederhana.

13
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Sebutan Negrito diberikan oleh orang-orang Spanyol karena yang


mereka jumpai itu berkulit hitam mirip dengan jenis-jenis Negro
Kelompok Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal
dan letak mata yang dalam sehingga nampak seperti berang; kulit
mereka coklat tua dan tinggi rata-rata lelakinya 155 cm.
.

14
15

Anda mungkin juga menyukai