Anda di halaman 1dari 3

Kumpulan pertanyaan

1) Bagaimana membedakan episkleritis dan skleritis ?


2) Apa keunggulan penelitian jurnal ini dibanding jurnal lain yang membahas
episkleritis dan skleritis?
3) Apa saja klasifikasi skleritis yang dipelajari di jurnal ini? Mana yang memiliki
prognosis yang lebih berat ?
4) Bagaimana karakteristik penderita skleritis dan episkleritis pada jurnal ini ?
apakah bisa dipakai untuk praktek sehari hari ?
5) Mengapa pasien dengan episkleritis lebih lama memeriksakan diri yaitu sampai
1 minggu setelah onset dibandingkan dengan episkleritis ?
6) Bagaimana pilihan terapi untuk episkleritis dan skleritis yang dilakukan pada
penelitian ini? mana yang terbaik ?
7) Apakah episkleritis bisa sembuh sendiri ?
Jawaban :
1. Bagaimana membedakan episkleritis dan skleritis ?
Jawaban : keduanya sama-sama mata merah dengan visus normal.
Episkleritis Skleritis
Nyeri Ringan Berat sampai kepala dan
wajah yang
membangunkan pasien di
pagi hari
Penyakit sistemik terkait Jarang, jika ada : Gout, Sering : Rheumatoid
rosacea dan psoriasis artritis
Tes fenilefrin Pembuluh darah mengecil Pembuluh darah tidak
mengecil
Kemungkinan penurunan - +
visus
Komplikasi okular - +

2. Apa keunggulan penelitian jurnal ini dibanding jurnal lain?


Jawaban : jurnal ini dilakukan pada pusat kesehatan masyarakat sebagai faskes primer
sehingga dapat memperkirakan tingkat kejadian episkleritis dan skleritis lebih baik
dan mendapat gambaran mengenai bentuk akut dari penyakit tersebut

3. Apa saja klasifikasi skleritis yang dipelajari di jurnal ini? Mana yang memiliki
prognosis yang lebih berat ?
Jawaban :
Klasifikasi skleritis dibagi menjadi :
 Skleritis anterior difusa (DAS)
 Skleritis anterior nodular (NAS)
 Sklerisis nekrotikans yang diinduksi pembedahan (SINS)
Pada jurnal ini jumlah penderita skleritis lebih sedikit yaitu hanya 6 orang, dan
masing-masing jenis memiliki 2 penderita. SINS cenderung dapat menyebabkan
gangguan visus dibandingkan jenis lainnya
4. Bagaimana karakteristik penderita skleritis dan episkleritis pada jurnal ini ?
apakah bisa dipakai untuk praktek sehari hari ?
Jawaban :
Berdasarkan usia :
 Episkleritis maksimal decade ketiga sampai kelima
 Skleritis maksimal pada dekadi ke empat
Berdasarkan gender :
 Episkleritis lebih sering pada Wanita
 Skleritis sama pada Wanita atau pria
Menurut saya, hasil ini dipakai dengan hati-hati, dan tetap memperhatikan klinis
pasien, karena sampel penelitian di jurnal ini sedikit yaitu : 20 pasien episkleritis dan
hanya 6 pasien skleritis
5. Mengapa pasien dengan episkleritis lebih lama memeriksakan diri yaitu sampai
1 minggu setelah onset dibandingkan dengan episkleritis ?
Jawab :
Karena nyeri yang lebih berat pada skleritis, selain itu skleritis juga berbahaya dan
harus segera mendapatkan perawatan

6. Bagaimana pilihan terapi untuk episkleritis dan skleritis yang dilakukan pada
penelitian ini? mana yang terbaik ?
Jawab :
Pilihan terapi :
 Steroid topical untuk meredakan peradangan di mata
 NSAID oral untuk nyeri dan radang, biasa nya sudah cukup untuk meredakan
radang
 Kortikosteroid oral terutama jika inflamasi tidak teratasi dengan NSAID oral
dan pada kasus kasus skleritis.
Pada sebagian besar pasien episkleritis, medikasi topikal sudah cukup. Sementara
Semua pasien dengan skleritis harus diobati dengan obat antiinflamasi sistemik.
NSAID sistemik dalam dosis tinggi biasanya merupakan pengobatan lini pertama
pada semua jenis skleritis kecuali pada skleritis nekrotikans.

7. Apakah episkleritis bisa sembuh sendiri ?


Jawab :
Ya, bisa. Episkleritis adalah gangguan jinak, sembuh sendiri, berulang, dan sering
bilateral yang biasanya menyerang orang dewasa muda. Sementara skleritis adalah
kasus yang lebih serius dan biasanya mempengaruhi kelompok usia tua.

Anda mungkin juga menyukai